MAKALAH
Ilmu Sorrof 1
Dosen pengampuh
Rofii, M.Pd
Disusun oleh:
MUH NAHSIR
Penulis
Kelompok 5
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Isim Nakirah dan Ma’rifah............................................................2
B. Ciri-Ciri Isim Nakirah dan Ma’rifah................................................................2
C. Penggunaan Pembagian Isim Nakirah dan Ma’rifah.......................................4
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
A. Kesimpulan....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para
Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami jadikan
Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka
mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran)
dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang Arab )” ? Dalam pembelajaran
Bahasa Arab, kata isim jika di lihat dari segi kapasitasnya di bagi dua ya’ni
Nakirah dan Ma’rifah.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah
ini adalah “Isim dan Pembagiannya”. Untuk memberikan kejelasan makna serta
menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya
dibatasi pada :
1. Apakah pengertian dari Isim Nakirah dan Ma’rifah?
2. Apakah ciri-ciri dari Isim Nakirah dan Ma’rifah?
3. Apa saja pembagian dan penggunaan dari Isim Nakirah dan Ma’rifah?
C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini
adalah untuk menyelesaikan tugas mata kulian Bahasa Arab.
Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari Isim Nakirah dan Ma’rifah.
2. Mengetahui ciri-ciri dari Isim Nakirah dan Ma’rifah.
3. Mengetahui pembagian dan penggunaan dari Isim Nakirah dan Ma’rifah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Isim Nakirah dan Ma’rifah
Isim nakirah adalah isim yang umum pada jenisnya, yang tidak
tertentu pada satu jenis tertentu. Seperti lafadz رجلdan فرسatau setiap isim yang
pantas kemasukan alif dan lam, atau isim yang menempati tempatnya isim yang
pantas kemasukan alif dan lam, seperti lafadz ذىyang berarti صا حبdan atau
lebih ringkasnya isim nakirah adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang belum
jelas pengertiannya.
Sedangkan isim ma’rifat adalah selainnya isim nakirah, yaitu isim yang
sudah jelas pengertiannya atau isim yang menunjukkan sesuatu yang sudah jelas.
Dalam bahasa Arab isim ma’rifat mempunyai peran penting, baik secara sintaksis
maupun semantis. Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi isim ma’rifat
adalah untuk menunjukkan bahwa kata yang bersangkutan adalah ma’ruf
(diketahui) atau untuk ta’rif.
B. Ciri-Ciri Isim Nakirah dan Ma’rifah
1. Nakirah
Isimnya bertanwin ( ً ٍ ٌ )
Biasanya tidak ditandai dengan huruf Alif-Lam ( ) ال
Menunjukan kata umum, bukan nama orang tertentu.
Contohnya :
ٌ َذلِكَ بَي
ْت
Itu adalah sebuah rumah
ٌ بَيmerupakan isim nakiroh, karena terlihat jelas ciri-cirinya terdapat
[Kata ْت
tanwin di akhir huruf, tidak terdapat alif-lam, maka menunjukan sesuatu yang
umum]
2
2. Ma'rifah
3
Idhofah (penyandaran) = Mudhof mudhof ‘ilaih : Jika terdapat dua kata yang
bergandengan, dengan kata yang kedua mempunyai akhiran kasroh, maka kedua
kata tersebut kemungkinan besar adalah isim.
Contoh :
َاب ُم َح َّم ٍد
ُ ِكت : Kitabnya Muhammad
سالَ ِم
ْ اإل
ِ ُِديْن : Agama Islam
Kata pertama sebagai mudhof (yg disandarkan) dan kata kedua sebagai
mudhof ilaih (yang menyandarkan). Kata yang kedua di atas adalah isim, karena
idhofah, dan terlihat pada kata kedua mempunyai akhiran kasroh.
C.Penggunaan dan Pembagian Isim Nakirah dan Ma’rifah
B. Penggunaan Isim Nakirah
4
Maksudnya, setiap macam dari segala macam binatang itu berasal
dari suatu macam air dan setiap individu (satu) binatang itu berasal
dari satu nutfah.
4. Untuk membesarkan (memuliakan) keadaan, seperti pada (Qs al-
Baqarah (2): 279) :
"...ب م َِّن اللَّـ ِه َو َرسُولِ ِه ۟ َفأْ َذ ُن......”
ٍ ْوا ِب َحر
Artinya : “...... maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-
Nya ...”
Maksud dari ayat di atas ialah peperangan yang besar dan dahsyat.
5. Umtuk menunjukkan arti yang banyak, seperti pada (Qs asy-
Syu’ara’(26): 41):
”.......... ًأَئِنَّ لَ َنا أَل َجْ ر........“
Artinya : “..... Apakah kami benar-benar akan mendapat
imbalan....”
Maksud dari ayat di atas kata “ajran” ialah pahala yang banyak.
6. Untuk membesarkan dan menunjukkan banyak (gabungan no. 4 dan
no. 5) Misalkan seperti dalam (Qs Fatir (35): 4) :
ْ ك َف َق ْد ُك ِّذ َب
َ ِت ُر ُس ٌل مِّن َق ْبل
" .... ك َ َوإِن ُي َك ِّذبُو
Artinya : “ Dan jika mereka mendustakan kamu maka sungguh
telah di dustakan rasul-rasul sebelummu ….”
Maksud kalimat ""ر ُس ٌل
َ ialah Rasul-rasul yang mulia dan banyak
jumlahnya.
7. Untuk meremehkan, seperti pada (Qs ‘Abasa(80) : 18) :
ِّ َِم ْن أ
ُي َشي ٍء خَ لَقَه
Artinya : “ Dari apakah Dia (Allah) menciptakan-nya”
Maksud dari ayat di ats ialah dari sesuatu yang hina, rendah dan
teramat remeh.
8. Untuk menyatakan sedikit , seperti dalam (Qs at-Taubah(9) : 72) :
ِ ِين فِي َها َو َم ٰسك َِن َط ِّي َب ًة فِى َج ٰ ّن
ٌت َع ْد ٍن ۚ َو ِرضْ ٰون ٍ ت َج ٰ ّن
َ ت َتجْ ِرى مِن َتحْ ِت َها اأْل َ ْن ٰه ُر ٰخلِد ِ ِين َو ْالم ُْؤم ِٰن
َ َو َع َد هللاُ ْالم ُْؤ ِمن
5
هللا أَ ْك َب ُر
ِ م َِّن
Artinya : “ Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-
laki dan perempuan, surga yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai, mereka kekal di dalamnya dan tempat yang baik di surga
‘Adn, dan keridhoan Allah lebih besar … “
Maksud keridhoan yang sedikit dari Allah itu lebih besar dari pada
surge, karena keridhoan itu pangkal segala kebahagiaan.
C. Penggunaan Isim Ma’rifat
6
b) Menjelaskan keadaannya dengan menggunakan “kata tunjuk
jauh”, seperti pada (Qs al-Baqarah (2): 5) :
َ َوأ ُ ۟و ٰ ٓل ِئ
َ ك ُه ُم ْال ُم ْفلِح
ُون
Artinya : “ Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”
c) Menghinakan dengnan memakai kata tunjuk dekat, seperti pada
(Qs al-‘Ankabut(29) : 64 ) :
ٌَو َما ٰه ِذ ِه ْال َح َي ٰوةُ ال ُّد ْن َيآ إِاَّل لَهْوٌ َولَ ِعب
Artinya : “ Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan
permainan”
d) Memuliakan dengan memakai kata tunjuk jauh, seperti pada
(Qs al-Baqarah (2): 2) :
َ ْب ۛ فِي ِه ۛ ه ًُدى لِّ ْل ُم َّتق
ِين َ ِٰذل
َ ك ْالك ِٰتبُ اَل َري
Artinya : “ Itulah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya
sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa”
e) Mengingatkan (tanbih) bahwa sesuatu yang di tunjuk (musyar
illaih) yang di beri beberapa sifat itu sangat layak dengan sifat
yang di sebutkan sesudah isim isyarah tersebut. Misalnya pada
(Qs al-Baqarah (2):
a. Isim ma’rifat mencakup tujuh jenis, yaitu :
Isim yang diawali dengan Al ()ال
Contoh : َاب
ُ ال ِكت، ال ُهدَى
Isim dhomir (kata ganti)
Isim isyaroh (kata tunjuk)
Isim maushul (kata sambung)
Isim alam (nama)
Isim munada (yang dipanggil)
Isim idhofat (yang disandarkan)
Masing-masing jenis isim tersebut, akan dibahas berikut ini.
1. Isim Dhomir
7
Kata ganti ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya
untuk menggantikan isim tertentu.
Berdasarkan penampakkannya dalam tulisan, isim dhomir dibagi dua, yaitu isim
dhomir bariz (tampak dalam tulisan) dan isim dhomir mustatir (tidak tampak
dalam tulisan). Pada bab ini hanya dibahas isim dhomir bariz, sedangkan isim
dhomir mustatir dibahas setelah membahas kalimat sempurna.
Isim dhomir bariz dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu isim dhomir bariz
muttashil (tersambung dengan kata lain) seperti : َل+ لَ ُك ْم = ُك ْمdan isim dhomir
bariz munfashil (berdiri sendiri) seperti : ُه َو، َاَ ْنت
2. Isim isyaroh ( االشَا َر ِة
ِ س ُم
ْ ِ) ا
Kata tunjuk digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
menunjuk isim-isim tertentu.
Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis dan
jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh
(ba’id) yaitu ha tanbih ( ) هَـdi awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di
akhir untuk isim ba’id ( َك، ُك َماatau ) ُك ْم. Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan
dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyaroh yang dikaitkan dengan
letaknya saja.
Seperti : ُهنَالِ َك، ُهنَا َك، ُهنَا
3. Isim Alam ( س ُم ا ْل َعلَ ِم
ْ ِ) ا
Isim alam adalah isim yang digunakan untuk nama tertentu tanpa
membutuhkan penjelasan. Isim ini ma’rifat karena setiap nama menunjukkan isim
tertentu. Pada bagian ini akan dikhususkan pada kata yang digunakan untuk nama
manusia. yang dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
Isim khos (nama asli)
Contoh : ُع َم ُر، ُشة
َ ِعَائ
Kunyah ( ٌ ) ُك ْنيَة: julukan
ٌ َ ا، اُ ٌّم، ٌاِبْنdan ٌبِ ْنت
Adalah nama yang diawali dengan kata : ب
ِ اِبْنُ ا ْل َخطَّا، اُ ُّم ا ْلمؤمنينdan lain-lain.
ٍ اَبُ ْو َح ْف، ب
Contoh : ص
8
ٌ َ ) لَق: gelar
Laqob ( ب
Diberikan khusus kepada orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam
suatu perkara.
ُ الفَا ُر ْو، ش ْي ُد
Contoh : ق ِ ال َّر، ق
ُ ص ِّد ْي
ِّ الdan lain-lain.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa pemaparan di atas, dapat kita simpulkan bahwa :
1. Isim nakirah adalah isim yang umum pada jenisnya, yang tidak
tertentu pada satu jenis tertentu. Sedangkan isim ma’rifat adalah
selainnya isim nakirah, yaitu isim yang sudah jelas pengertiannya
atau isim yang menunjukkan sesuatu yang sudah jelas.
2. Penggunaan isim nakirah mempunyai beberapa fungsi, diantaranya
:
a) Untuk menunjukkan satu
b) Untuk menunjukkan macam
c) Untuk menunjukkan satu dan macam sekaligus
d) Untuk memuliakan keadaan
e) Untuk menunjukkan arti yang banyak
f) Untuk memuliakan dan menunjukkan banyak
g) Untuk meremehkan
h) Untuk menyatakan sedikit
3. Penggunaan isim ma’rifat (ta’rif) mempunyai beberapa fungsi yang
berbeda sesuai dengan macamnya, antara lain :
a) Ta’rif dengan isim damir (kata ganti) karena keadaan
menghendaki demikian, baik damir mutakallim, mukhatab
ataupun ghaib.
b) Ta’rif dengan ‘alamiyah (nama) berfungsi untuk :
1. Menghadirkan pemilik nama itu dalam hati pendengar
dengan cara menyebutkan nama yang khas.
2. Memuliakannya
3. Menghinakan
10
DAFTAR PUSTAKA
Ibrah.“PembagianIsim”.padahttp://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-i
pembagian-isim.html, diakses pada 27Oktober2017
Ryper.“PengenalanIsimdanTanda-
Tandanya”.padahttp://ryper.blogspot.com/2009/11/pelajaran-2-
pengenalan-isim-dan-tanda. html. diakses pada 27 Oktober 2017
Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger.
K. H Muchammad Anwar. Al Kailani dan nazham Al Maqsud. Ilmu Shorof
terjemahan Matan.. Bandung Sinar Baru Algensindo
11