Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

ILMU NAHWU IDHOFAH

IDHAFAH

www.wow-banget100.blogspot.com
1. Pengertian Idhafah

‫نسبة بين اسمين على تقدير حرف الجر توجب جر الثانى ابدا‬
Yaitu suatu hubungan yang membatasi diantara dua kalimah isim, yang mewajibkan
membaca jer pada isim yang kedua selamanya. (Mushtafa al Ghulamy, 2005: 549)

‫وهي نسبة تقييْديّة بين اس َميْن توجب الجرَّ لثانيهما اب ًدا‬


Yaitu suatu hubungan yang membatasi diantara dua kalimah isim yang mewajibkan
membaca jar pada isim yang kedua selamanya. (M. Sholihuddin Shofwan, 2002: 180)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa idhofah tersusun dari dua kalimah isim,
isim yang pertama disebut mudhof yang terlepas dari tanwin dan isim yang kedua disebut

mudhof ilaih yang selalu dihukumi jar. Contoh: ‫قائم‬ ‫غالم عمر‬
Lafadz ‫ غالم عمر‬adalah tarkib idhofah, yakni susunan dari dua kosa kata yaitu ‫غالم‬
sebagai mudhof dan ‫ عمر‬sebagai mudhof ilaih yang mengaharuskan dibaca jar.
2. Macam-macam idhofah
Huruf jar yang diperkirakan terkandung dalam idhofah ada empat, yaitu:

a. Makna ‫المية‬ : yakni idhofah yang mengira-nurugirakan huruf jar ‫الم‬ berfaidah

kepemilikan/ kepunyaan (‫ )ملك‬atau kekhususan (‫)اختصاص‬.

Contoh: ‫( هذا حصان احمد‬ini kuda jantan Ahmad) ‫ اى حص^^ان ألحمد‬yakni ini kuda
jantan kepunyaan Ahmad.

b. Makna ‫ بيانية‬: yakni idhofah yang mengira-ngirakan huruf jar “ ‫ ”من‬dengan ciri-ciri
bahwa mudhof ilaih berupa jenis/ bagian dari mudhof.

Contoh: ‫( ذاك سوار ذهب‬itu gelang emas) ‫ اى سوار من ذهب‬yakni itu gelang terbuat
dari emas.

c. Makna ‫ ظرفية‬: yakni idhofah yang mengira-ngirakan huruf jar “‫”فى‬, dengan cirri-
ciri bahwa mudhof ilaih sebagai dzorof (wadah atau tempat) bagi mudhof, dan
mudhof ilaih menunjukkan zamannya mudhof atau tempatnya.

Contoh: ‫( سهر الليل مضن‬terjaga di malam hari itu mendatangkan penyakit)‫اى سهر فى‬
‫ الليل‬yakni tidak tidur pada waktu malam itu mendatangkan penyakit.
d. Makna ‫تشبيهية‬ : yakni idhofah yang mengira-ngirakan huruf jar “ ‫تشبيهية‬ ‫”كاف‬
dengan cirri-ciri memudhofkan musyabbah bih (lafadz yang diserupai) terhadap
musyabbah (diserupakan dengannya).

Contoh: ‫الخدود‬ ‫( انتثر لؤلؤ الدمع على ورد‬airmata laksana intan telah menetes, pada
pipi laksana kembang mawar) yakni airmata yang disamakan dengan intan, telah
menetes pada pipi yang disamakan dengan mawar.
3. Pembagian idhofah

a. ‫ إضافة معنوية‬adalah idhofah yang berfaidah mema’rifatkan jika di idhofahkan pada


isim ma’rifat, dan mentakhsis (mempersempit arti mudhof) apabila di idhofahkan
pada isim nakiroh. Idhofah maknawiy ini ciri-cirinya, mudhof bukan berupa isim
sifat yang di idhofahkan pada ma’mulnya (lafadz yang di amali isim sifat) contoh:

‫مفتاح الدار‬ (kunci rumah) atau berupa isim sifat yang tidak di idhofahkan pada

ma’mulnya contoh: ‫كاتب القاضى‬ (jurutulis penghulu), sebab mudhof ilaih dalam
contoh tersebut dibaca jar, baik secara lafadz atau secara makna.
Idhofah ini berfaedah mema’rifatkan mudhof apabila mudhof ilaih berupa isim
ma’rifat, dan berfaedah mentakhsis (mempersempit arti mudhof) apabila mudhof

ilaih berupa isim nakiroh. Contoh: ‫( هذا كتاب رجل‬ini kitab kepunyaan seorang laki-
laki)

b. ‫ إضافة لفصية‬adalah idhofah yang tidak mema’rifatkan dan mentakhsiskan mudhof.


Idhofah ini, cirri-cirinya mudhof berupa isim sifat seperti isim fa’il yang di
idhofahkan pada maf’ul bih-nya. Isim maf’ul yang di idhofahkan pada naibul fa’il

nya. Sifat musyabbihat yang di idhofahkan pada fa’ilnya. Contoh: ‫هذا الرجل طالب‬
‫( علم‬ini laki-laki pencari ilmu) lafadz ‫ علم‬menjadi maf’ul bih secara makn, jadi
dibaca jar tetapi mahal nashob.
Idhofah ini bertujuan meringankan kalam dengan cara membuang tanwin isim
mufrod atau nun dari isim tatsniyah dan jama’ mudzakar. Dan status mudhof tetap
nakiroh walupun mudhof berupa isim ma’rifat dengan bukti mudhof dalam idhofah

ini bisa mensifati isim nakiroh. Contoh: ‫الخلق‬ ‫عاشر رجال حسن الخلق اى حسنا‬
4. Hukum-hukum dalam idhofah
a)      Mudhof wajib terlepas dari tanwin jika berupa mufrod dan nun jika berupa isim
tatsniyah atau jamak mudzakkar salim. Contoh:

‫هذا كتابُ اال ْستَا ِذ اصله ِكتَابُ اُ ْستَا ٍذ‬


‫ْن األُسْ تا ِذ‬ ُ ُ ‫َرأَي‬
ِ ‫ْت ِك َتا َبيِ األسْ َتا ِذ اصله كِتا َبي‬
‫س‬ َ ْ‫س اى كات َبي َْن الدّر‬ َ ْ‫ِتابيِ الدّر‬
ِ ‫ْت ك‬ ُ ‫َرأَي‬
b)      Mudhof wajib di sunyikan dari ‫ ال‬apabila berupa idhofah maknawiyyah, maka tidak
boleh mengatakan ‫ ال ِك َتابُ األستا ِذ‬harus ‫ ِكتابُ األُستا ِذ‬.
c)      Boleh mudhof dimasuki ‫ ال‬apabila berupa idhofah lafdzi dengan syarat sebagai
berikut:
x Mudhof berupa isim tatsniyah

Contoh: ‫مكرمان‬ ‫سليم اى‬


ٍ ‫المكرما‬
x Mudhof berupa jamak mudzakkar

Contoh: ‫مكرمون‬ ‫سليم اى‬


ٍ ‫المكرموا‬
x Mudhof berupa isim yang di idhofah kan pada lafadz yang kemasukan

Contoh: ‫الجعد الشعر‬


x Mudhof berupa isim yang di idhofah kan pada lafadz yang lafadz tersebut di

idhofah kan lagi pada lafadz yang kemasukan. Contoh: ‫النحو‬


ِ ‫درس‬
ِ ‫الكاتب‬
x Mudhof berupa isim yang di idhofah kan pada lafadz yang bersamaan dhomir
yang dirujukan pada AL-nya mudhof. Contoh:
ً‫ص ْف ِو ِه منّى و ان لَ ْم أَرْ ج ِم ْنكَ نواال‬
َ ُ‫ انت ال ُم ْست َِحقَّة‬,‫ال ُو ُّد‬
Dari semua persyaratan tersebut kita tidak boleh mengatakan:

‫سليم‬
ِ ‫المكر ُم‬
‫سليم‬ ُ
ٍ ‫المكرمات‬
‫س‬
ٍ ‫الكاتبُ در‬
d)     Tidak boleh isim di idhofah kan pada murodifnya (sinonimnya), maka tidak boleh

َ َ‫أ‬
mengatakan ‫س ٍد‬ ُ ‫ َلي‬. sebab keduanya berartikan sama yaitu macam.
‫ْث‬
e)      Tidak boleh mengidhofahkan maushuf pada sifatnya, maka tidak boleh mengatakan
‫جاء َر ُج ُل فاضِ ٍل‬
Adapun yang dimaksud Isim yang dijarkan karena mengikut pada lafadz-lafadz yang
dijarkan adalah setiap isim yang menjadi na’at, ‘athof, taukid dan badal. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada bab marfu’atul asma’ tentang tawabi’ (isim-isim yang
mengikuti pada lafadz sebelumnya). Contoh:

Na’at : ‫العاقل‬ ‫مررت بعمر‬


‘Athof : ‫خالد‬ ‫مررت بعمر و‬
Taukid : ‫نفسه‬ ‫مررت بعمر‬
Badal : ‫بعمراخيك‬ ‫مررت‬
Faidah :
1) Secara umum, kandungan makna idhofah mempunyai tiga arti:
a. Bermakna ‫( ِم ْن‬dari)

Contoh: ‫ح ِد ْي ٍد‬
َ ‫( خَاتَ ُم‬Cincin besi)
b. Bermakna ‫( ِل‬milik)

Contoh: ‫ي‬
ٍّ ِ‫َعل‬ ُ ‫( بَي‬Rumah Ali)
‫ْت‬
c. Bermakna ‫( فِي‬di dalam)

ِ ‫القَب‬
Contoh: ‫ْر‬ ُ‫( َع َذاب‬Azab Kubur)
2) Apabila mudhof berupa isim yang berakhiran dengan alif, dan mudhof ilaihi berupa
ya’ mutakallim, maka ya’ ditulis dengan harakat fathah.

Contoh: ‫ي‬
َ ‫( يَدَا‬Kedua tanganku)
Asalnya adalah ‫ يَ^دَا ِن‬sebagai mudhof, nunnya dibuang sehingga bentuknya

menjadi‫ يَدَا‬. mengingat ‫يَدَا‬ berakhiran alif, maka ketika diidhofahkan kepada ya’

mutakallim menjadi ‫ي‬


َ ‫يَدَا‬ .
3) Apabila mudhof berupa isim yang berakhiran dengan ya’ dan mudhof ilaihi berupa
ya’ mutakallim, maka ya’ ditulis dengan fathah yang ditasdid.

Contoh: ‫ي‬
َّ ‫( ُم َد ِّر ِس‬Para pengajarku) Asalnya adalah ‫ُمدَرِّ ِسيْن‬

Anda mungkin juga menyukai