Penulis : A. Zakaria
Email. Ibn_azka@yahoo.com
2. Fi’il
Fi’il adalah kalimat yang menunjukan makna dan terikat oleh waktu (lampau, saat ini, atau
akan datang). Contoh : كل, يشترى,كتب
Apakah fi’il memiliki ciri-ciri atau tanda-tanda?.
1. Diawali قد
2. Diawali السّين
3. Diawali سوف
4. ْ
Diakhiri ت
3. Huruf
Huruf adalah makna yang dapat di pahami jika ada kata yang lainnya. Contoh: , اذا,ف
ح ّتى
Apakah huruf memiliki ciri-ciri atau tanda-tanda?.
2. Jumlah Ismiyyah
Adalah suatu jumlah (kalimat dalam bahasa arab) yang diawali oleh isim (kata benda),
dan biasanya tersusun mubtada + khabar yang In Syaa Allah akan dijelaskan selanjutnya.
ِ ان َقا ِئ َم
Contoh: ان ِ المُسْ لِ َم.
6. Asmaul Khamsah
Adalah isim yang lima, suatu kelompok isim yang sama bentuknya dan perubahannya,
yaitu:
7. Isim Maqshur
Adalah isim yang diakhiri oleh alif lazimah atau ya tanpa titik ()ى. Contoh: حسنى, الف َتى
8. Isim Manqush
Adalah isim yang diakhiri oleh ya ()ي. Contoh: ال َّداعِ ىْ – القاضِ ى
9. Isim Ladzii Laa Yansharif (Goyr Munsharif)
Adalah isim yang diakhirnya tidak menerima tanwin dan di jar dengan fathah.
Ketentuan-ketentuannya:
1) Shighat muntahal jumu' adalah yang secara sederhana berwazan ل ُ ِ َم َفاع. Contoh: َم َسا ِج ُد
2) Alif ta’nits maqshurah adalah yang diakhiri ya tanpa titik (sama seperti isim maqshur).
3) Alif ta’nits mamdudah adalah yang diakhiri oleh huruf alif dan hamzah. Contoh: بيضاء, حمراء
4) Al washfu ma’a adl adalah angka seperti satu,dua dan sebagainya. Contoh: رباع, ثالث
5) Al washfu ma’a waznil fi’li (isim tafdhil). Contoh: اكبر, احسن
6) Al washfu ma’a tambahan alif dan nun diakhirnya. Contoh: غضبان,سكران
7) Al ‘alamu (nama) ma’al ‘adl (wazan ) فُ َع َل. Contoh: ُزفَ ُ@ر, ع َم َر
ُ
8) Al ‘alamu (nama) wazan fi’il. Contoh: يزيد,احسن
9) Al ‘alamu (nama) bersama alif dan nun diakhirnya. Contoh ُع ُْث َمان
10) Al ‘alamu (nama) non arab. Contoh: اسحاق, ابراهيم, يوسف
11) Al ‘alamu (nama) dari susunan kalimat. Contoh: بعلبك, حضر موت1
2) Isim Isyarah
Adalah kata tunjuk. Contoh: ك
َ هذا – هذه – ذل
3) Isim Maushul
Adalah kata sambung. Contoh: الَّذِي – الَّتِي
4) Isim Istifham
َ َمنْ – أَي
Adalah kata tanya. Contoh: ْن
5) Isim Syarat
Adalah kata syarat, sebenarnya saya pun tidak begitu paham dengan isim syarat ini,
semoga seiring berjalannya waktu dapat memahaminya. Contoh: َما- ْ َمن
2. Fi’il Mudhore
Adalah fi’il yang terjadi pada masa yang akan datang atau saat ini (sedang atau
akan) ), yang di awali dengan huruf mudhoro’ah ( ن,ا,ت,)ي. Contoh: يفعِل – يقرا
3. Fi’il Amr
Adalah fi’il yang terjadi (bermakna) pada masa yang akan datang yang di awali
oleh hamzah, entah hamzahnya itu hamzah washal (yang bila berada ditengah kalimat
1
Perubahannya dapat di lihat di Al-muyassar hal 13
tidak perlu dibaca) atau hamzah qathi (kebalikan dari hamzah washal). Contoh: – ِْا ْف َتح
ْا ُ ْخرُج
G. Pembagian Fiil dari Segi Disebut Tidaknya Fail (Ma’lum dan Majhul)
1. Ma’lum
Adalah Ma’lum ( yang membutuhkan fa’il) itu ada 2,
Fi’il madhi ma’lum = -fi’il madhi yang di awali dengan huruf yang
berharakat fathah.
- Dan di kashrah harakat awalnya saat tsulatsi
maziid fiih penambahan 3 huruf.
Contoh; ( َقرأdiawali harakat fathah) dan تمع
َ ْ ( ِاجdiawali kashroh).
Fi’il mudhore ma’lum = - fi’il mudhore yang di awali harakat fathah
( huruf mudhoro’ah) yang jumlah hurufnya tiga, lima, atau enam
- Dan di dhommah awalnya dan di kashroh
sebelum akhir pada bab ruba’i.
Contoh; ( َتشربdiawali huruf mudoro’ah) dan ُكر ُمِ ( يdidhommah
awalnya)
Majhul (membuang fa’ilnya, m.bih nya dinamakan naib fail) itu ada 2,
Fi’il madhi majhul = - fi’il madhi yang di awali dengan huruf yang
berharakat dhommah dan dikashroh sebelum akhirnya.
َ فُ ِت
Contoh; ح
- di dhommah harakat awal dan keduanya pada
wazan yang diawali dengan huruf ta (تفافل ,)تفعّل
Contoh; ُت ُعلّم
- di dhommah harakat awal dan ketiganya pada
wazan yang di awali dengan hamzah zaidah ( اُف ُع َّل, ا ْف ْتعل,ا ُ ْنفُعل
ْافعُول, اُفع ُْوعِ ل, اُفعُوِّ ل,)اُس ُتفعل
Contoh; اُج ُتمِع 2
Bagaimana kita dapat mengetahui apakah fi’il itu ma’lum atau majhul? Dapat dilihat apakah itu
membutuhkan maf’ul bih atau tidak.
H. Pembagian Fiil dari Segi Perubahan Harokat Akhir (Mabni dan Mu’rab)
1. Mabni
a) Semua Fi’il Madhi
b) Semua Fi’il Mudhore
c) Fi’il Mudhore yang bersambung nun inats atau nun taukid. Contoh: - َيجْ لِسْ َن
ََّي ْك ُت َبن
2. Mu’rab
a) Fi’il Mudhore shahih akhir
b) Af’alul khamsah
c) Fi’il Mudhore Mu’tal Akhir
K. Pembagian Fi'il dari Segi Ada Tidaknya Penguat (Muakkad dan Ghair Muaakad)
1. Muakkad (Nun Taukid)
Fungsinya untuk menguatkan yang masuk pada fi'il mudhore dan fi'il amr. Nun taukid
memiliki 2 macam:
Tsaqilah (berat ketika mengucapkan).
Adalah nun yang ada syaddah (ّ). Nun tsaqilah dapat masuk kepada semua tashrif fi'il
َّ
mudhore dan amr tanpa terkecuali. Contoh اضربن َّ
- يذهبن
Khafifah (ringan ketika mengucapkan).
Adalah nun yang sukun (ْ). Nun khafifah ini masuk pada semua fi'il mudhore dan amr
ْ
kecuali af'alul khamsah. Contoh: اضربن @ْ
- تذهبن
L. Marfuatul Asma.