Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
1
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata Bahasa Arab pastinya identik dengan huruf arab atau nama lainnya
disebut dengan huruf hijaiyah. Dalam huruf hijaiyah pastinya banyak ditemukan
huruf-huruf yang perlu pemahaman dalam menggunakannya, salah satunya adalah
huruf hamzah. Huruf hamzah merupakan salah satu dari sekian banyaknya huruf
hijaiyah yang paling sering ditulis dan dibaca. Mengenal huruf hamzah pun sangat
penting karena akan berkaitan dengan cara baca dalam al-Qur’an(tajwid), cara
menulisnya dalam teks yang pastinya berbahasa arab sampai cara menganalisis
kalimah dengan hamzah dalam nahwu, Sharaf, balaghah dan lain-lainnya. Dalam
penggunaanya, entah dalam penulisan, bacaan tajwid atau pemaknaan sering
dijumpai kesalahan. Kesalahan dalam kajian hamzah ini tidak hanya dialami
masyarakat Indonesia saja, melainkan Orang Arab yang notabe-nya ‘pemilik
huruf’ ini pun mengalami hal serupa. Sehingga perlu upaya untuk
memperkenalkan hamzah dengan segala keterkaitannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari hamzah?
2. Ada berapa macam hamzah itu?
3. Apa saja kaidah-kaidah yang digunakan dalam penulisan hamzah
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui definisi hamzah itu sendiri.
2. Agar dapat mengetahui macam-macam hamzah
3. Agar dapat mengetahui kaidah-kaidah dalam penulisan hamzah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Hamzah
Hamzah adalah salah satu dari sekian banyaknya huruh hijaiyah yang
menyimbolkan huruf vocal A,I, dan U atau hentian glottal seperti huruf K pada
kata rakyat dalam Bahasa Indonesia.
Diambil dari kamus Mu’jam al- Wasit hamzah adalah sebuah huruf yang
keluar dari glotis dan bersifat glotal .1
Huruf hamzah termasuk kedalam huruf yang shohih karena dapat menerima
harakat (َfathah, kasrah dan dhommah). Bentuk huruf hamzah sendiri diambil dari
kepala huruf ‘ain ( )عdan orang arab menuliskan huruf hamzah dengan tanda titik
di atas, di bawah atau di tengah.2
B. Macam-macam Hamzah
Adapun huruf hamzah dibagi menjadi 7 macam sebagai berikut :
1. Hamzah Tasywiyyah ()همزة التسويّة
Hamzah Taywiyyah adalah hamzah yang memiliki arti sama atau
menyamakan dua hal, Hamzah Taswiyyah berada setelah lafadz َس َوا ٌء dan
setelah Hamzah Tasywiyyah harus juga disertai lafadz َأ ْم (memiliki arti
“Ataupun”) dan dinamakan ‘( أم المعادلةAm Muadalah).
Contoh yang terdapat dalam Firman Allah SWT Q.S Surah Ibrahim:21
yang berbunyi:
َ َس َوا ٌء َعلَ ْينَا َأ َج ِز ْعنَا َأ ْم
ٍ صبَرْ نَا َما لَنَا ِم ْن َم ِحي
ْص
Artinya : “Sama saja bagi kita semua Apakah kita mengeluh ataupun kita
bersabar maka tidak ada bagi kita tempat untuk melarikan diri” (Q.S. Surat
Ibrahim:21).
Hamzah Taswiyyah pada ayat di atas apabila setelahnya adalah kalimat
fi’il, maka sah atau boleh di ta’wilkan dalam bentuk masdarnya. Seperti:
1
h Hatta Raharja, “Huruf Hamzah”, 2015
2
Hakim, Arief Rahman. "Teori penulisan hamzah." (2020).
3
َس َوا ٌء : berkedudukan sebagai Khobar Muqoddam dibaca rofa’
menggunakan dengan dhomah dzohiroh (jelas)
َعلَي : Hufuf jar, hukumnya mabni sukun karena berupa kalimat huruf.
نَا: Dhomir Muttasil, hukumnya mabni sukun mahal jar (jar majrur)
عُ َج ْز: Berkedudukan sebagai Mubtada’ Mu’akhkhar dibaca rofa’
mengguanakan dhommah dzohiroh (jelas)
نَا : Dhomir Muttasil, hukumnya mabni sukun mahal jar (Mudhof Ileh)
َأ ْم : Huruf ‘athof hukumnya mabni sukun
ص ْب ُر ُ َج ْز
َ : dibaca rofa’ karena mengikuti ma’tuf Ileh-nya dari lafad ع
نَا : Dhomir Muttasil, hukumnya mabni sukun, mahal jar (Mudhof Ileh)
a) ِ َلِطَل
Bertanya untuk menentukan salah satu dari dua hal atau lebih ( ب
ص ُّو ِر َّ
َ )الت.
Dari contoh diatas ini merupakan pertanyaan yang jawabanya dengan cara
menentukan atau memilih salah satunya yakni antara: زَ ْي ٌدatau دvٌ َس ِع ْي.
ِ ب التَّصْ ِدي
Bertanya untuk mencari pembenaran atau kepastian (ْق ِ َ)لِطَل
َأ نَ َج َح َز ْي ٌد ؟
Dari pertanyaan diatas itu bisa dijawab dengah memilih antara salah satu
dari dua jawaban beikut :
ن ََج َح زَ ْي ٌد،( نَ َع ْمIya, zaid telah sukses) atau bisa dijawab dengan نَ َع ْمsaja.
لَ ْم يَ ْن َجحْ زَ ْي ٌد،َ( الTidak, zaid tidak sukses) atau bisa dijawab dengan َ الsajaز
َأ لَ ْم يَ ْن َجحْ َز ْي ٌد ؟
4
Artinya : “apakah zaid itu tidak sukses?”
Dari pertanyaan diatas itu bisa dijawab dengah memilih antara salah satu
dari dua jawaban beikut :
لَ ْم يَ ْن َجحْ زَ ْي ٌد،( نَ َع ْمIya, zaid tidak sukses) atau bisa dijawab dengan نَ َع ْمsaja.
َ َب، ن ََج َح زَ ْي ٌد (tidak begitu, zaid telah sukses) atau bisa dijawab dengan لى
لى َ َب
saja.
3. Hamzah Nida’
Hamzah Nida’ biasanya digunakan untuk memanggil seseorang yang
dekat, seperti contoh:
ُ َأ َز ْي ُد أس َْر
ع
Fi’il madhi ruba’I, fi’il amar dan masder-Nya. Seperti : ِإ ْك َرا ًما، َأ ْك ِر ْم،َأ ْك َر َم
Setiap fi’il mudhore’. Seperti َُأ ْدرُس،
Kalimat huruf yang diawali َأ ْستَ ْغفِ ُرHamzah. Seperti َأ َّما،َّ أال، َأ َّن،ِإ َّن
َ َأ ْف
Sighot Tafdil. Seperti : ض ُل
5
Fi’il madhi,fi’il amar dan masder dari fi’il Khumasi atau Sudasi. Seperti
6
Hamzah ditulis di atas kursi huruf ya’ apabila berharakat kasrah
dan huruf sebelumnya bisa berharakat apapun. Contoh:
ْ ُسِئ َل –– تُ ْنشِِئ ْينَ – ت
ِإس َْراِئ ْي ُل- َط َمِئ ُّن
• Huruf sebelumnya berharakat kasrah
Huruf sebelum hamzah berharakat kasrah dan hamzahnya
berharakat apapun. Contoh:
ٌ فِْئ َر- َسيَِّئةٌ –يُنَبُِّئ ُك ْم
ان
• Hamzah setelah ya’ mad atau ya’ layin
Contoh:
ٌبِيَْئةٌ – هَيَْئة
7
3. Hamzah di akhir
Penulisan hamzah di ujung kata bisa disambungkan, maka hamzah ditulis
mandiri. Contoh:
ضوْ َءا ِن َ - ضوْ ًءا َ - ضوْ ٌء َ
ج ُْز َءا ِن- ج ُْز ًءا- ج ُْز ٌء
Hamzah yang berharakat fathatain dan sebelumnya adalah alif, maka tidak
memakai alif. Contoh:
1. Hamzah Washal
Contoh:
Keterangan:
Yang diberi warna merah adalah hamzah washal, sedangkan yang diberi warna
hijau adalah tanda sukun.
Apabila hamzal washal tidak didahului huruf atau kata lain, hamzah washal
dibaca. Sehingga kata sebelah kanan dibaca; Alquran
8
Sedangkah hamzah washal pada kata sebelahnya tidak dibaca, karena didahului
huruf wau. Adapun letak hamzah washal sebagai berikut :
Fi’il (kata kerja), yaitu kata kerja bentuk lampau [fi’il madzi]. Contoh:
{ِإب َْرا ِهي َم َألبِي ِه ٱ ْستِ ْغفَا ُر َ} َو َما َكان
Harf (huruf). Hamzah washal yang terdapat pada huruf hanya ada pada “lam
ta’rif”. Contoh:
Catatan:
2. Hamzah Qatha
Yaitu hamzah yang selalu dibaca, baik didahului dengan kata atau huruf
lain, maupun dimulai dari kata tersebut. Contoh:
{لِي فِي ُذ ِّريَّتِي ْ} َوَأصْ لِح
ْ هَّللا َ َوٱ ْشهَد }ِإنِّي ُأ ْش ِه ُد
{) ِمن دُونِ ِه54( َ ِّم َّما تُ ْش ِر ُكون َأنِّي بَ ِري ٌء ُوا
Catatan:
Hamzah qatha tidak selalu terletak di awal kata, terkadang di tengah dan
terkadang pula di akhir.
Berbeda dengan hamzah washal yang selalu berada di awal, hamzah qatha
bisa terletak di awal, tengah atau akhir dari suatu kata.
9
Terletak di tengah kata. Contoh:
ْ
ْ َ}ٱل َموْ ُءو َدةُ{ } ُسِئل
{ت
10