Anda di halaman 1dari 6

NAMA : M FIQGAR ILHAM ALFIANSAH

NIM : T20192009

KELAS : PBA B1

EMAIL : mfiqgarilhamalfiansah12@gmail.com

NO HP : 08813288015

Latihan Kelompok 5

1. Jelaskan pengertian tauriyat dan at-thibaq dan sebutkan macam2 beserta contohnya !
2. Jelaskan pengertian Muqobalah, Istithrad,dan iftinan!
3. Berikan contoh iftinan dalam Al Qur'an!
4. Apa saja yang termasuk dalam cakupan badi' tasyabuh al-atharaf? Berikan contohnya!
5. Jelaskan pengertian Musyakalah dan berikan contohnya !
6. Sebutkan Perbedaan dan faedah Muqobalah dengan at-thibaq!

Jawab

1. Tauriyat yaitu menyebutkan lafadz yang mempunyai arti dua yaitu Makna Dekat yang langsung
dipaham dari kalam (karena seringnya digunakan) dan Ma'na Jauh, sebagai Arti yang
diharapkan, dengan adanya faidah sebab ada Qorinah yang masih samar.

‫ لقاء الموت عندهم االديب‬, ‫اصون اديم وجهي عن اناس‬


‫ ولو وافي بهي لهم حبيب‬, ‫ورب الشعر عندهمبغيض‬

Aku memelihara kulit mukaku dari banyak orang. Bertemu mati menurut mereka ialah sesuatu
yang beradab. Pengarang syair menurut mereka adalah orang yang dibenci, meskipun yang
datang membawa kepada mereka itu adalah Habib.

Yang jadi fokus dalam contoh diatas adalah kata ‫ حبيب‬,kata ‫ حبيب‬pada Contoh diatas memiliki dua
makna:
Pertama, maknanya adalah “orang yang dicintai” (ini adalah makna yang dekat dan
mudah dipahami oleh pendengar) karena memang bersandingan dengan
kata ‫( بغيض‬dibenci). Seolah-olah pendengar memahami kata ‫ حبيب‬adalah lawan dari
kata ‫بغيض‬, padahal makna yang dimaksud bukan “orang yang dicintai” (“lawan dari
orang yang dibenci”) tetapi makna yang kedua.
Dalam tauriyyat itu, terdapat empat macam badî’, yaitu:

a. Mujarradat, yaitu badî tauriyyah yang tidak didukung oleh qarînah yang sesuai
dengan makna qarîb-nya.
b. Murasysyahhah, yaitu tauriyyah yang didukung oleh qarînahyang sesuai dengan
makna qarîb.
c. Mubayyanah, yaitu tauriyyah yang menyebutkan sifat yang lazim bagi makna ba‟îd.
d. Muhayya‟ah, yaitu tauriyyah yang hanya diketahui berdasarkan lafazh sebelum atau
setelahnya.
At-Thibaq: ialah Mengumpulkan antara dua arti yang berlawanan. At-Thibaq ada 2
yaitu At-Thibaq Ijab dan At-Thibaq salab.
At-Thibaq Ijab adalah : Dua lafadz yang berlawanan yang tidak berbeda dalam hal ijab
dan salab.Contoh dari thibaq ijab :

‫وتحسبهم ايقاظا وهم رقود‬


Dan engkau menyangka bahwa mereka itu terjaga, padahal mereka itu tidur.(Surat Al-
Kahfi :18

itu mengetahui dengan panca indra, sedangkan tidur sebaliknya. Dan diantara keduanya
saling berlawanan.

At-Thibaq Salab adalah : Dua lafadz yang berlawanan yang berbeda dalam hal ijab dan
salab, seperti mengumpulkan dua kalimah fi’il dari satu masdhar, lafadz yang satu dibuat
musbat (tanpa nafi), sedangkan yang kedua dibuat manfi (dengan nafi). Contoh pada
Firman Allah :

‫وال كن اكثر الناس ال يعلمون يعلمون ظاهرا من الحيات الدنيا‬


"Tetapi kebanyakan manusia itu tidak mengetahui (sesuatu yang disediakan bagi mereka
diakhirot), mereka mengetahui perkara yang jelas dari kehidupan dunia.(Surat Ar-Rum :
6-7). "

Mengumpulkan lafadz ‫( يعلمون‬menegatahui) dan lafadz ‫( ال يعلمون‬tidak mengetahui)

dikatakan tibaqul salby. karena lafadz lafadz ‫( ال يعلمون‬tidak mengetahui) itu


manfi,sedangkan lafadz ‫( يعلمون‬menegatahui) misbats.

2. Muqalabat, yaitu menyebutkan dua makna atau lebih yang mempunyai kesesuaian,
kemudian disebutkan perbandingannya sesuai dengan susunan makna itu.
Contoh:

‫فاما من اعطى والتقى وصدّق با لحسنى قسنيسره لليسرى واما بخل وستغنى وكذب‬
‫بالحسنى فسنيسره للعسرى‬
“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah ) dan betaqwa, dan
memebnarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka kami kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya
cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak kami akan menyiapkan
baginya (jalan) yang sukar” (QS: 92: 5 – 10).

Istithrad adalah ketika seorang pembicara berpindah dari maksud ungkapan yang sedang
diucapkannya kepada ungkapan lain yang masih mempunyai keterkaitan dengannya.
Setelah itu ia kembali kepada ungkapan yang ditujunya sejak awal.

Contoh :

‫س التَّقْ َوى ذ َلِكَ َخيْر ذلِكَ ِم ْن‬


ُ َ ‫س ْوءاَتِكُم َْو ِر ْيشًا َو ِل با‬
َ ‫ي‬
ْ ‫ار‬
ِ ‫سا ي َُو‬ َ ‫ي آدَم َقَدْ أ َ ْنزَ ْلنَا‬
ً ‫علَ ْيكُ ْم ِلبَا‬ ْ ِ‫ي ا َ بَ ن‬
‫آيَات ِهللاِ لَعَلَّ ُه ْم يَذَّكَّ ُر ْو َن‬

Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang
paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
mudah-mudahan mereka selalu ingat.
Pada ayat tersebut membahas tentang pakaian takwa lebih baik. Allah menyebutkan
pakaian itu untuk menginagatkan manusia bahwa pakaian penutup aurat itu lebih baik.
Pakaian berfungsi sebagai alat untuk memperbagus apa yang Allah ciptakan. Pakaian
merupakan penutup aurat dan kebejatan karena membuka aurat adalah hal yang jelek
dan bejat. Sedangkan penutup aurat adalah pintu takwa

Iftinân, yaitu mengumpulkan dua hal yang saling berlawanan, seperti lipuran dan ucapan
selamat dalam perkataan.contoh:

‫ويبقى وجه ربّك ذو الجالل واالكرام‬.................‫كل من عليها فان‬

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal dzat tuhanmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”

Bahwasanya allah taala melipur lara seluruh makhluk-Nya dari manusia,jin,malaikat serta
seluruh bagian yang hidup dan memuji dengan kekekalan setelah kefanaan yang ada
dalam sepuluh kata bersamaan dengan sifat dzat-Nya setalah dia menyendiri dalam
kekekalan dalam kemuliaan dan kebesaran,maha suci.

3. Contoh iftinan

‫ويبقى وجه ربّك ذو الجالل واالكرام‬.................‫كل من عليها فان‬

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal dzat tuhanmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS.Ar-Rahman : 26-27)

Bahwasanya allah taala melipur lara seluruh makhluk-Nya dari manusia,jin,malaikat serta
seluruh bagian yang hidup dan memuji dengan kekekalan setelah kefanaan yang ada
dalam sepuluh kata bersamaan dengan sifat dzat-Nya setalah dia menyendiri dalam
kekekalan dalam kemuliaan dan kebesaran,maha suci.

4. Termasuk Badî‟ Mura‟at al-Nadhir adalah Badî‟ tasyabuh al-atharaf, yang di dalamnya
tercakup:
a. Lafazh yang mempunyai kesesuaian dalam segi arti antaradua bagian (athraf) nya.
Atau mengakhiri kalimat dengan lafazh yang sesuai dengan kalimat itu dari segi
makna. Contoh :

b. Lafazh yang mempunyai kesesuaian dalam bentuk lafazh kalimat sebelumnya.

5. Musyakalah yaitu menyebutkan suatu makna dengan lafazh selain lafazhnya sendiri,
karena makna itu disebutkan bersama lafazh lain, baik tampak nyata atau tidak. Contoh :

‫تعلن ها فى ًفسى ّال اعلن ها فى ًفسل‬


Artinya: “Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku, dan aku tidak mengetahui apa
yang ada di sisi-Mu.” (QS. Al-Maidah: 116)
Pada ayat diatas terdapat ungkapan ‫ تعلن ها فى ًفسى‬Setelah ungkapan tersebut pada kalimat
berikutnya terdapat ungkapan lain sebagai bandingannya yaitu‫ال اعلن ها فى ًفسل‬ Maksud
ungkapan tersebut adalah, “Dan aku tidak mengetahui apa yang ada di sisi- Mu‟.
6. Perbedaan Muqobalah dan At-Thibaq
Apabila thibaq itu ada dua kata yang berantonim dalam satu kalimat,sedangkan
muqobalah itu antonym antar kelompok kata yang biasanya terdiri dari dua kata atau
lebih.
Faedah dari thibaq dan muqabalah
a. Menunjukkan kekonsistenaan dengan waktu yang terus menerus
b. Menekankan makna sekaligus menjadi penjelas
c. Menunjukkan makna yang menyeluruh dalam suatu kejadian.

Anda mungkin juga menyukai