Anda di halaman 1dari 15

Makalah Al-Quran Hadis Pada MI/MTs

“Huruf Hijaiyah dan Tanda Bacanya”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Al Quran Hadis Pada MI/MTs

Dosen Pembimbing: Dedi Sahputra Napitupulu, S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Ibnu Afif (0301181025)

Khairunnisa Lubis (0301181011)

Hasdar Mizi Nasution (0301181065)

Nur Hasanah (0301181066)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI-6)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN TA. 2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia Allah swt, karena atas limpahan rahmat serta hidayahNya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah yang sangat sederhana ini. Shalawat serta
salam selalu penyusun haturkan kepada Nabi junjungan kita yaitu Nabi Muhammad saw
beserta para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman. Makalah ini disusun agar dapat
kita manfaatkan bersama untuk kehidupan kita sehari-hari. Tidak lupa penyusun ucapkan
terima kasih kepada Bapak Dedi Sahputra Napitupulu, S.Pd.I, M.Pd sebagai Dosen
Pengampu Mata Kuliah “Al Quran Hadis Pada MI/MTs”

Penyusun mengakui bahwa Makalah masih belum sempurna baik dari segi
peninjauan atau dari segi yang lain.. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita bersama.

Medan, April 2020

Penyusun

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR................................................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

BAB II........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1

C. Tujuan................................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

A. Pengertian Huruf Hijaiyah.................................................................................................2

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Huruf Hijaiyah.............................................................3

C. Penyempurnaan Tulisan Arab............................................................................................5

D. Tanda baca huruf hijaiyah.................................................................................................6

BAB III.......................................................................................................................................9

PENUTUP..................................................................................................................................9

A. Kesimpulan........................................................................................................................9

B. Saran..................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

ii
iii
BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mengajari anak untuk pandai dalam membaca Al-Qur’an guru atau orang tua
harus menanamkan pembelajaran seperti menulis, membaca, mengartikan, memahami, dan
mengamalkan isi Al-Qur’an. Al-Qur’an memiliki potensi yang mulia sebagai sebaik-baiknya
kitab suci dan sekaligus sebagai pedoman hidup.

Karena kemuliaan Al-Qur’an dan untuk mendapatkan ganjaran pahala yang besar
sudah tentu kita harus membaca dan juga mengamalkannya. Oleh karena itu dibutuhkan
pemahaman mengenai huruf hijaiyah yang merupakan bahasa resmi dari Al-Qur’an, dan
untuk mendapatkan ganjaran pahala yang besar sudah tentu kita harus membaca dan juga
dibutuhkan pemahaman mengenai tanda-tanda baca Al-Qur’an serta di zaman yang modern
ini tak dipungkiri kebutuhan kita untuk dapat mengetahui huruf Arab.

B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian huruf hijaiyah ?
2) Bagaimana perkembangan huruf hijaiyah ?
3) Bagaimana penyemurnaan huruf hijaiyah
4) Apa saja tanda baca di dalam Al Quran serta pengertiannya ?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dari huruf hijaiyah
2) Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan pertumbuhan huruf hijaiyah
3) Untuk mengetahui sejarah penyempurnaan huruf hiajiyah
4) Untuk mengetahui dan memahami tentang tanda baca pada Al Quran serta
pengertiannya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Huruf Hijaiyah


Kata huruf berasal dari bahasa Arab : harf atau huruf. Huruf Arab disebut juga huruf
hijaiyah. Kata hijaiyah berasal dari kata kerja hajja yang artinya mengeja, menghitung huruf,
membaca huruf demi huruf. Huruf hijaiyah di mulai dari alif dan berakhir pada huruf ya’
secara terpisah-pisah.

Huruf hijaiyah berjumlah 28 huruf tunggal atau 30 jika memasukkan huruf rangkap
lam-alif dan hamzah sebagai huruf yang berdiri sendiri. Orang yang pertama kali menyusun
huruf hijaiyah secara berurutan mulai dari alif sampai ya’ adalah Nashr bin ‘Ashim al-Laitsi.
Cara menulis huruf Arab berbeda dengan huruf Latin. Kalau huruf latin dari kiri ke kanan
maka huruf Arab ditulis dari kanan ke kiri. 1

  Macam-macam huruf hijaiyah

Arab Nama

‫ا‬ Alif

‫ب‬ Ba

‫ت‬ Ta

‫ث‬ Sa

‫ج‬ Jim

‫ح‬ Ha

1
Abay D. Subarna, Dkk, Sitem Tulisan dan Kaligrafi, (Jakarta: LPSN, 2006), hal. 5

2
‫خ‬ Kha

‫د‬ Dal

‫ذ‬ Za

‫ر‬ Ra

‫ز‬ Za

‫س‬ Sin

‫ش‬ Syin

‫ص‬ Sad

‫ض‬ Dad

‫ط‬ Ta

‫ظ‬ Za

‫ع‬ ‘ain

‫غ‬ Gain

‫ف‬ Fa

3
‫ق‬ Qaf

‫ك‬ Kaf

‫ل‬ Lam

‫م‬ Mim

‫ن‬ Nun

‫ؤ‬ Wau

‫ه‬ Ha

‫ء‬ Hamzah

‫ي‬ Ya

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Huruf Hijaiyah


Semua huruf atau tulisan di dunia ini pada mulanya merupakan tanda-tanda yang
sangat sederhana yang telah ditemukan, disepakati dan dipergunakan oleh generasi paling tua
dalam bentuk gambar atau lambang yang dapat dilihat oleh mata. Kemudian generasi
selanjutnya melakukan proses pengurangan, penambahan, dan penyempurnaan sesuai
kebutuhan sehingga terwujud bentuk huruf seperti sekarang ini. Demikian pula dengan huruf
atau tulisan Arab.

Dalam perkembangan berikutnya, tulisan Arab mengalami proses penyempurnaan


bentuk meskipun belum dibedakan. Hal ini terjadi setelah adanya penetrasi budaya dan
peradaban oleh suku Anbar dan Hirah. Ciri huruf atau tulisan pada fase ini adalah huruf-huruf
sudah ditulis secara bersambung, juga adanya penambahan beberapa huruf yang sebelumnya

4
tidak ada. Seperti tsa’, dzal, dhad, dla’ dan ghin. Model tulisan yang demikian dipergunakan
sampai abad ke-6 M.

Pada akhir abad ke-6 M memasuki awal abad ke-7 M, mulai banyak orang Islam yang
pandai baca-tulis, khususnya di kalangan pemudanya. Karena adanya program pemberatasan
buta huruf yang dicanangkan Nabi Muhammad saw. Yakni tawanan-tawanan non muslim
yang tidak membahayakan Islam jika dibebaskan dan mereka mempunyai kemampuan baca-
tulis yang cukup, maka tiap satu orang tawanan non muslim yang satu orang tawanan
diharuskan mengajarkan baca-tulis kepada sepuluh anak orang Islam sampai mahir. Di antara
sahabat nabi yang pandai baca-tulis adalah Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, Usman bin
‘Affan, Yazid bin Abi Sufyan dll. Wahyu yang turun kepada Nabi Muhammad saw oleh
sebagian sahabat yang dapat menulis, dituliskan diatas pelepah kurma, kayu, tulang, batu dan
material lainnya.

Dengan wafatnya Nabi Muhammad saw pada tahun 623 M , dan banyaknya penghafal
yang gugur di medan perang, umat islam merasakan kebutuhan mendesak untuk mencatat
wahyu dalam bentuk lebih permanen. Atas hal itu Umar bin al-Khatthab, Abu Bakar
memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk menghimpun dan menulis semua ayat dalam susunan
sesuai yang ditunjukkan oleh nabi Muhammad saw. 2

Agama islam terus tersebar keberbagai belahan dunia, berkembang kekhawatiran


bahwa Al-Qur’an yang asli akan hilang dan menyimpang. Proses pelestarian dan tujuan
berdakwah melahirkan kebutuhan baru untuk menyempunakan tulisan. Berangsur-angsur
aturan ditetapkan untuk menyambung banyak huruf Arab. Model tulisan yang digunakan para
sahabat Nabi dan orang Arab pada masa itu adalah tulisan hijazi, yaitu bentuk tulisan yang
merupakan penyempurnaan dari rentetan pertumbuhan dan perkembangan tulisan Arab dalam
proses mencari bentuk kesempurnaan huruf yang memenuhi kebutuhan bahasa. 3

C. Penyempurnaan Tulisan Arab


Penyempurnaan ini dibutuhkan karena munculnya kasus kesalahan baca ayat al-
Qur’an adalah fatal sebab dapat merubah makna ayat tersebut. Dengan demikian meluasnya
agama Islam ke berbagai suku dan bangsa-bangsa bukan Arab yang tidak mengenal bahasa
Arab, kekhawatiran terjadinya kesalahan yang sama semakin kuat. Karena bahasa dan tulisan

2
Ma’rifatul Munjiah, Imla’ Teori dan Terapan, (Malang: UIN Malang Press, 2009), hal. 8
3
Ibid, hal. 9

5
Arab merupakan bahasa dan tulisan resmi al-qur’an. Sedangkan bahasa dan tata bahasa pada
waktu itu belum dibakukan. Penyempurnaan tulisan Arab selanjutnya adalah dengan :

1) Menciptakan syakal

Pada awal abad ke-7 M, awal daulah Umawiyah, Ziyad bi Abi Sufyan
meminta kepada seorang ahli bahasa Arab, Abu Aswad al-Duali untuk menciptakan
syakal sehingga mempermudah membaca al-qur’an dan meminimalisir kesalahan
baca. Tanda baca yang diciptakan sbb :

- Titik satu disebelah kiri huruf berarti dhammah

- Titik satu tepat di atas huruf berarti fathah

- Titik satu tepat di bawah huruf berarti kasrah

- Bila titik didobelkan maka menjadi tanwin

Titik-titik yang menjadi syakal ditulis dengan tinta merah sedangkan, huruf
ditulis dengan tinta warna hitam.4

2) Membedakan huruf yang sama bentuk dengan garis

Tanda baca ciptaan al-dauli sangat membantu dalam membaca al-Qur’aan.


Tetapi, huruf-huruf yang bentuknya sama dan ejaannya berbeda sering kali
membingungkan. Hingga pada masa Abdul Malik bin Marwan (685-705 M) seorang
gubernur bernama al-Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi meminta Nashr bin ‘Ashim dan
Yahya bin Ya’mar untuk memberi tanda pada huruf-huruf yang sama bentuknya
tetapi berbeda ejaan. Nashr dan Yahya selanjutnya menciptakan tanda berupa garis-
pendek yang diletakkan di atas atau dibawah huruf. Tanda dan garis-pendek tetap
dipakai selama pemerintahan Bani Umayyah sampai awal pemerintahan Abasiyah ±
685-750 M.5

3) Membalik tanda-tanda

Setelah beberapa waktu, sistem penandaan titik dan garis-pendek mengalami


perubahan. Munculnya keluhan dari para pembaca al-Qur’an yang dianggap
4
Ibid, hal. 9-10
5
Ibid, hal. 10-11

6
menyulitkan, selain itu model penandaan dengan menggunakan tinta tinta (waktu itu
mesin cetak belum dikenal) memunculkan problem lain. Tinta yang tidak bersifat
permanen, sehingga seringkali menyebabkan garis-garis pendek menjadi seperti titik-
titik atau sebaliknya. Sementara itu tinta merah yang digunakan untuk menulis tanda
titik karena terlalu lama menjadi kehitam-hitaman menyerupai huruf atau garis
pendek yang memang ditulis dengan tinta hitam. Sebuah fakta ynag memunculkan
kesulitan baru karena orang menjadi bingung mana syakal mana huruf tertentu.

Kesulitan ini menggerakkan seorang ahli tata bahasa Arab, yaitu al-Khalil bin
Ahmad mengadakan perubahan. Al-Khalil membalik fungsi tanda baca yang
diciptakan Abu Aswad dan Nashr-Yahya. Titik-titik yang awalnya merupakan harakat
sekarang dijadikan tanda untuk membedakan huruf yang berbentuk sama namun
berbeda ejaan. Dan untuk syakal, al-Khalil megambil dari huruf-huruf yang menjadi
sumber bunyi . 6

D. Tanda baca huruf hijaiyah


1) Fathah

Fathah berupa garis diatas huruf hijaiyah, dan akan menyebabkan huruf hijaiyah
berbunyi (a). Fathah adalah tanda/ syakl/harakat yang berbentuk seperti garis horizontal kecil

َ
() yang berada di atas suatu huruf Arab yang melambangkan bunyi huruf a. Secara harfiah,
fathah itu sendiri berarti membuka/ pembukaan, layaknya membuka mulut saat mengucapkan
bunyi huruf a.7

Arti Contoh Huruf sambung Alif No


Menawar ‫او َم‬َ ‫َس‬ ‫َسا‬ 1
Penulis ‫َب‬َ ‫َكات‬ َ ‫كا‬ 2
Darinya ‫ِمنهَا‬ ‫هَا‬ 3

2) Kasrah

6
Ibid, hal. 12
7
H. Subkhi, dkk, Pintu Cahaya Al quran, (Mataram: Laboratorium Al Quran IAIN, 2011), hal. 22

7
Berupa garis dibawah huruf hijaiyah dan akan menyebabkan huruf hijaiyaah berbunyi

(i). Kasrah adalah tanda syakl/ harakat yang berbentuk seperti garis horizontal kecil () yang ِ
diletakkan di bawah suatu huruf Arab, dan ia melambangkan bunyi i pada suatu huruf.8

Arti Contoh Huruf sambung ya’ No


Mudah ‫يَ ِسي ٌر‬ ‫ِسي‬ 1
Jalan ‫َسبِي ٌل‬ ‫بِي‬ 2
Di dalamnya ‫فِيهَا‬ ‫فِي‬ 3

3) Dhomah

Yaitu mirip tanda koma, terletak diatas huruf hijaiyah dan akan menyebabkan hufuf
berbunyi (u). Dhammah adalah tanda/syakl/harakat yang berebentuk seperti huruf waw yang

ُ
terletak di atas suatu huruf Arab ( ). Ketika suatu huruf diberi tanda dhammah, maka huruf
tersebut akan berbunyi u.9

Arti Contoh Huruf sambung waw No


Mata-mata ٌ‫َجاسُوس‬ ‫سُو‬ 1
Papan tulis ً‫َسبُو َرة‬ ‫بُو‬ 2
Mereka berkata ‫قَالُوا‬ ‫لُو‬ 3

4) Tanwin (fathain, kasratain, dhammatain)


Tanwin adalah satu tanda baca/syakl/harakat pada tulisan Arab untuk menyatakan
bahwa huruf pada akhir kata dibaca layaknya bertemu dengan huruf nun mati. Dalam
pengertian lain, tanwin adalah bunyi nun mati yang bersifat tambahan di akhir suatu kata,
dan ia (nun mati) hanyalah terbunyikan secara lafaz saja tanpa ditulis. Contohnya ‫قَلَ ُمن‬
menjadi ‫( قَلَ ٌم‬Qalamun) dan lainnya.

5) Sukun
Sukun adalah harakat yang berebentuk bulat menyerupai huruf ha’ yang ditulis di atas
suatu huruf Arab. Hharakat sukun ini melambangkan tanda mati dari suatu huruf, misalnya
pada kata kam ‫ َك ْم‬yang terdiri dari huruf kaf yang berharakat fathah (‫ك‬
َ ) sehingga

8
https://taokokta.blogspot.com/2017/04/materi-misd-tentan-huruf-hijaiyah_17.html?m=1. Diaskes
pada 7 April 2020.
9
https://www.academia.edu/37719813/Tanda_Baca_Alquran_adi. diakses pada 7 April 2020

8
menghasilkan bunyi ka, dan diikuti dengan huruf mim yang berharakat sukun (‫ ) ْم‬yang
menghasilkan konsonan m sehingga menjadi kam.
Contoh lain harakat sukun bisa menghasilkan bunyi dfitong, seperti au dan ai.
Misalnya pada kata ‫ يَوْ ٌم‬dan ‫ اِلَ ْي ِه‬.
6) Tasydid/syaddah
Tasydid adalah tanda huruf yang berebntuk seperti kepala huruf sin ‫ س‬yang
diletakkan diatas huruf Arab. Tanda ini melambangkan penekanan pada suatu konsonan
yang dituliskan dengan simbol konsonan ganda. Contohnya kata marra ‫ َم ّر‬, terdiri atas
huruf mim berharakat fathah, sehingga menghasilkan bunyi ma yang diikuti dengan huruf
ra berharakat tasydid fathah yang menghasilkan bunyi rra.10

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Huruf hijaiyah adalah bermakna mengeja berasal dari kata hajja yang artinya
mengeja, menghitung huruf, membaca huruf demi huruf. Huruf hijaiyah dimulai dari alif dan
berakhir pada huruf ya’ secara terspisah pisah. Huruf hijaiyah berjumlah 28 huruf tunggal
atau 30 jika memasukkan huruf rangkap lam alif dan hamzah sebagai huruf yang berdiri
sendiri.
Sedangkan tanda baca Al quran adalah semacam simbol yang ditulis di atas, di bawah
huruf Arab guna memperjelas gerakan pengucapan huruf tersebut dan menandainya apakah ia

10
https://tajwid.web.id/pengenalan-dasar-dasar-huruf-hijaiyah. diakses pada 7 April 2020.

9
berbunyi a atau u atau i. Tanda baca ada beberapa macam, yakni: fathah, kasrah, dhammah,
tanwin (fathain, kasratai, dhammatain), sukun dan tasyjid.

B. Saran

Semoga dengan selesainya Makalah ini, dapat memberikan informasi yang sangat
berguna untuk kepentingan dalam pelajaran Al quran Hadist pada Madrasah Ibtidaiyah/MTs.
Kritik dan saran sangat diperlukan dalam perbaikan Makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

D. Subarna, Abay, Dkk, Sitem Tulisan dan Kaligrafi, Jakarta: LPSN, 2006.

H. Subkhi, dkk, Pintu Cahaya Al quran, Mataram: Laboratorium Al Quran IAIN, 2011.

https://taokokta.blogspot.com/2017/04/materi-misd-tentan-huruf-hijaiyah_17.html?m=1.

Diaskes pada 7 April 2020.

https://www.academia.edu/37719813/Tanda_Baca_Alquran_adi. diakses pada 7 April 2020.

10
https://tajwid.web.id/pengenalan-dasar-dasar-huruf-hijaiyah. diakses pada 7 April 2020.

Munjiah, Ma’rifatul, Imla’ Teori dan Terapan, Malang: UIN Malang Press, 2009.

11

Anda mungkin juga menyukai