Anda di halaman 1dari 12

Ayat dan Hadis tentang Metode Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran dalam Surah an-Nahl ayat 125

ُ‫َّك ُ ُه َُو‬ َُّ َ ‫ن ُا‬


َُ ‫ن ُ َرب‬ َُ ‫سنَ ُِة ُ َو َجاد ِْل ُه ُْم ُ ِبالَّ ِتى ُ ِه‬
َ ‫ي ُا َ ْح‬
ُُ ‫س‬ َ ‫ظ ُِة ُ ْال َح‬
َ ‫ك ُ ِب ْل ِح ْك َم ُْه ُ َو ْال َم ْو ِع‬
َُ ‫ل ُ َر ِب‬ َ ُ ‫ا ُ ْدعُُ ُاِلَى‬
ُِ ‫س ِب ْي‬
»۱۲۵ُُ:ُ‫سبِ ْي ِل ُِهُ َو ُه َوا َ ْعلَ ُُمُبِ ْل ُمهت َ ِديْنَُُ«النحل‬ َ ُ‫ن‬ُْ ‫ع‬َ ُ‫ل‬ َُّ ‫ض‬َ ُ‫ن‬ ُْ ‫ا َ ْعلَ ُُمُبِ َم‬
“(Wahai Nabi Muhmmad SAW) Serulah (semua manusia) kepada jalan (yang ditunjukkan)
Tuhan Pemelihara kamu dengan hikmah (dengan kata-kata bijak sesuai dengan tingkat
kepandaian mereka) dan pengajaran yang baik dan bantalah mereka dengan (cara) yang
terbaik. Sesungguhnya Tuhan pemelihara kamu, Dialah yang lebih mengetahui (tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk).”[7]
Dari sura

ُ‫ب‬ ْ
ِ ‫وُاأللبَا‬ُ‫ُو ِليَتَذَ َّك َرُأُول‬ َ َ‫ابُأ َ ْنزَ ْلنَاهُُ ِإلَي َْكُ ُمب‬
َ ‫ار ٌكُ ِليَدَّب َُّرواُآيَاتِ ِه‬ ٌ َ ‫ِكت‬
)۲٩(
Terjemah Surat Shaad Ayat 27-29

ٌ‫ب أولواٌ و ِليتذ َّكرٌ ء َٰايتِ ِهۦ ِلي َّدبَّر ٓواٌ م َٰبركٌ إِليْكٌ أنز ْل َٰنهٌ ِك َٰتب‬
ٌِ ‫ْٱْل ْل َٰب‬

Minggu, 07 April 2013

Tafsir Shaad Ayat 27-40


Ayat 27-29: Alam akan tegak dengan kebenaran
dan keadilan, tidak sama antara orang-orang
yang mengadakan perbaikan dan mengadakan
kerusakan, dan dorongan untuk mentadabburi
ayat-ayat Al Qur’an.
ُ َ‫ظ ُّنُالَّذِين‬ َ ُ‫اطالُذَ ِل َك‬ ِ َ‫ُو َماُبَ ْينَ ُه َماُب‬
َ ‫ض‬ َ ‫األر‬ ْ ‫ُو‬ َّ ‫َو َماُ َخلَ ْقنَاُال‬
َ ‫س َما َء‬
ُ‫)ُأ َ ْمُن َْجعَ ُلُالَّذِينَ ُآ َمنُوا‬۲٧(ُ‫ار‬ ِ َّ‫واُمنَ ُالن‬ِ ‫َكفَ ُرواُفَ َو ْي ٌلُ ِللَّذِينَ ُ َكفَ ُر‬
ْ ‫ضُأَ ْمُن َْجعَ ُل‬
ُ َ‫ُال ُمت َّ ِقين‬ ِ ‫يُاألر‬
ْ ِ‫صا ِل َحاتُِ َك ْال ُم ْف ِسدِينَ ُف‬ َّ ‫ع ِملُواُال‬ َ ‫َو‬
ُ‫ُو ِليَتَذَ َّك َر‬ َ َ‫ابُأ َ ْنزَ ْلنَاهُُ ِإلَي َْكُ ُمب‬
َ ‫ار ٌكُ ِليَدَّب َُّرواُآيَاتِ ِه‬ ٌ َ ‫) ِكت‬۲٨(ُ‫ار‬ ِ ‫َك ْالفُ َّج‬
)۲٩(ُ‫ب‬ ْ
ِ ‫وُاأللبَا‬ ُ‫أُول‬
29. Kitab (Al Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah[6] agar mereka
menghayati ayat-ayat-Nya[7] dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat
pelajaran[8]

29. Kitab (Al Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah[6] agar mereka
menghayati ayat-ayat-Nya[7] dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat
pelajaran[8]

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai pikiran. (Shad: 29)
Yaitu orang-orang yang berakal, al-albab adalah bentuk jamak dari lub yang artinya
akal.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan, "Demi Allah, bukanlah cara mengambil pelajaran dari
Al-Qur'an itu dengan menghafal huruf-hurufnya, tetapi menyia-nyiakan batasan-
batasannya, sehingga seseorang dari mereka (yang tidak mengindahkan batasan-
batasannya) mengatakan" Aku telah membaca seluruh Al-Qur'an', tetapi pada dirinya
tidak ada ajaran Al-Qur'an yang disandangnya, baik pada akhlaknya ataupun pada amal
perbuatannya."

Mahrus Afandi
Surat Thoha 114
Mei 12, 2014
A. Ayat dan Terjemah Surat Thoha ayat 114

‫ َوقٌل َرب ِزدنِى‬،ُ‫ضى اِليكَ وحيه‬


َ ‫فتعالى هللا الملك الحق َو ََل تَع َجل ِبالقُرأن ِمن قَب ِل اَن يق‬
‫ِعل ًما‬

Artinya:
Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca
Alquran sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku,
tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”. (Q.S. Thaha: 114)

B. Tafsir Surat Thoha Ayat 114

‫فتعالى هللا الملك الحق‬

Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa Dialah Yang Maha Tinggi, Maha Besar amat luas Ilmu-
Nya yang dengan Ilmu-Nya itu Dia mengatur segala sesuatu dan membuat peraturan-peraturan yang
sesuai dengan kepentingan makhluk-Nya, tidak terkecuali peraturan-peraturan untuk keselamatan
dan kebahagiaan umat manusia.
Dialah yang mengutus para Nabi dan para Rasul dan menurunkan kitab-kitab suci seperti
Zabur, Taurat dan Injil serta Dia pula lah yang menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad saw.
Alquran diturunkan kepada Nabi MuhammadSAW.

Allah Maha Suci dari segala bentuk tekanan apapun. Artinya kekuasaan dan kehendak Alloh
mutlak dan tak terbatas, Alloh berkehendak memerintah atau melarang sesuatu sesuai dengan
kehendak-Nya. Dialah Maha Raja yang Haqiqi, yang seluruh janji, ancaman, perintah atau
ketetapan-Nya tiada yang menentang atau menyamai. Apa yang dijanjikan dan yang diancamkan
Alloh adalah Haq tiada kebatilan atau palsu, (Tafsir Fi Zhilalil Qur’an).

َ ‫َو ََل تَع َجل ِبالقُرأن ِمن قَب ِل اَن يق‬


‫ضى اِليكَ وحيه‬

Dalam ayat ini Allah melarang Muhammad SAW menggerakkan lidahnya untuk
membaca Alquran karena hendak cepat-cepat menguasainya. Maksud ayat ini
janganlah engkau wahai Rasul menggerak-gerakkan lidah dan bibirmu untuk cepat-
cepat menangkap bacaan Jibril karena takut bacaan itu luput dari ingatanmu.

SahabatٌNabiٌSAW,ٌIbnٌ‘Abbas,ٌmenguraikanٌbahwaٌNabiٌSAWٌseringٌkaliٌ
mendahului malaikat Jibril as., sehingga beliauٌmembacaٌAlٌQur’anٌsebelumٌmalaikatٌ
Jibril selesai membacakannya, guna mengukuhkan hafalan beliau karena beliau
khawatir lupa (HR. Bukhori).

Dalam hadis Bukhari juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-
Suddi bahwa apabila Jibril datang membawa wahyu, Nabi saw. bersusah payah menghafalnya
hingga menyusahkan dirinya sendiri. Beliau takut kalau-kalau Jibril kembali ia belum hafal.
Maka turunlah ayat ini (Thaha: 114) sebagai teguran agar tidak terburu-buru menghafalnya
sebelum wahyu itu selesai diturunkan.

Allah melarang Nabi SAW meniru bacaan Jibril kalimat demi kalimat sebelum ia selesai
membacakannya, agar Nabi Muhammad SAW menghafal dan memahami betul-betul ayat yang
diturunkan itu

Ayat ini juga menjelaskan kepada kita dalam proses menyerap atau menerima ilmu
sebaiknya yang kita utamakan adalah pemahaman terhadap ilmu yang diterima, sehingga jangan
sampai kita berpindah-pindah dari satu bab ke bab yang yang lain sebelum benar-benar paham.
Dalam ayat 114 ini juga merupakan tuntutan kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk tidak
membacakan, yakni menjelaskan makna pesan – pesan Al – Qur’an kepada sahabat – sahabat beliau
setelah jelas untuk beliau maknanya, baik setelah merenungkankannya secara sungguh – sungguh
maupun sebelum datangnya malaikat Jibril as untuk mengajarkan kepada beliau tentang
maknanya,(Tafsir Al- Mishbah).

Pendapat ini sangat sejalan dengan lanjutan ayat tersebut yang memerintahkan beliau untuk
berdoa agar di tambah ilmunya.

‫َوقٌل َرب ِزد ِنى ِعل ًما‬

Ayat ini memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW, supaya memohon kepada Alloh
SWT tambahan ilmu. Secara tersirat dalam ayat ini jelas bahwa Alloh tidak memerintahkan kepada
hamba – hambanya untuk meminta ilmu bukan meminta tambahan selain ilmu. Maka ketika
membaca ayat ini Rosulululloh SAW mengajarkan do’a ;

ُ‫وعلمني‬،‫روىُالترمذيُعنُأبيُهريرةُقالُرسولوهللاُصلىُهللاُعليهُوسلمُيقولُاللهمُانفعنيُبماُعلمتني‬
‫ُوأعوذباهللُمنُحالُأهلُالنار‬،‫ُوالحمدهللُعلىُكلُحال‬،‫وزدنيُعلما‬،‫ماُينفعني‬

Al hafidz Ibnu hajar al ‘asqolani berpendapat bahwa ayat ini memiliki petunjuk yang sangat
jelas tentang keutamaan ilmu. Sebab Alloh ta’ala tidaklah memerintahkan Nabi Muhammad SAW
untuk meminta tambahan untuk apapun kecuali tambahan ilmu.

Sedangkan yang di maksud dengan ilmu disini adalah ilmu syar’i, yang dengan ilmu itu akan
di ketahui kewajiban yang harus di lakukan oleh seorang mukallaf untuk menjalankan ajaran
agamanya dalam hal ibadah ataupun mu’amalahnya, juga ilmu tentang Alloh dan sifat – sifat – Nya,
dan hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah kepada – Nya, menyucikannya dari
segenap segenap sifat tercela dan kekurangan.(Fathhul Bari)

Ilmu lebih berharga daripada emas. Dengan ilmu manusia bisa meraih segalanya. Orang
yang berilmu bisa mendapatkan emas, sedang dengan emas manusia belum tentu mendapat ilmu.
Dalam sebuah hikayah di dalam kitab Durrotun Nashihin, diceritakan bahwa Nabi Sulaiman
diperintahkan Alloh untuk memilih antara harta, tahta, dan ilmu. Nabi Sulaiman memilih ilmu, maka
Alloh memberikannya kerajaan dan harta.

Di dalam sebuah sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “barang siapa yang
menginginkan akhirat, maka ia harus memiliki ilmunya, barang siapa menginginkan dunia maka ia
harus memiliki ilmunya, dan barang siapa yang menginkan keduanya (akhirat dan dunia), maka ia
harus memiliki ilmu keduanya”.

Di dalam ayat-ayat Al Qur’an, Alloh banyak memberi tamsil tentang perbedaan antara orang
yang berilmu dan orang yang bodoh. Demikian pula dalam hadits Rosululloh SAW juga menyebutkan
keutamaan orang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Cukup bagi kita sebuah hadits dari
Imam Atrirmidzi berikut ini menjadi gambarannya:

)‫فضلُالعالمُعلىُالعابدُكفضلىُعلىُادنىُرجلُمنُاصحابىُ(رواهُالترمذى‬

“kelebihan orang yang berilmu dari orang yang beribadah (tanpa ilmu) itu seperti kelebihan
saya dari orang yang paling rendah dari para sahabatku. (HR.At-tirmidzi)

Ilmu itu laksana manusia. Dia membutuhkan cinta orang yang menuntut ilmu. Orang yang
mencintai selalu berharap bertemu dengan yang dicintai. Setiap saat selalu ingin bersama yang
dicintainya. Demikian pula orang yang mengaku mencintai ilmu maka tidak pernah jemu atau jenuh
untuk mengulangi ilmu yang di dapat dan terus berusaha untuk mendapatkan ilmu dalam keadaan
apapun. Dalam ayat Al Qur’an yang pertama kali diturunkan lafadz iqro’ diulang – ulang oleh
malaikat Jibril, sampai Nabi SAW ketakutan.

Proses belajar memerlukan usaha yang keras untuk memahami sesuatu ilmu melalui
pendengaran, penglihatan, pengamatan, penulisan, perenungan dan bacaan. Semua proses tersebut
harus diulang-ulang agar ilmu juga cinta terhadap kita.

KESIMPULAN
1. Allah Yang Maha Tinggi, Maha Besar, amat luas Ilmu-Nya, yang dengan Ilmu-Nya itu Dia mengatur
segala sesuatu dan membuat peraturan-peraturan yang sesuai dengan kepentingan makhluk-
Nya secara Haq.

2. Allah melarang Muhammad SAW menggerakkan lidahnya untuk membaca Alquran karena hendak
cepat-cepat menguasainya.

3. Alloh memerintahkan kepada kita supaya memohon kepada Alloh SWT tambahan ilmu pengetahuan.

Paper

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini


Realm Australia
Mei 20, 2014
BAB I Pendahuluan
1.1.Latar Belakang Fenomena alam adalah salah satu tanda dari kekuasaan Alloh
SWT. Dengan melihat, meneliti, bertafakkur tentang fenomena alam yang ada di sekitar
kita, Iman kita kepada Alloh SWT akan bertambah, karena dalam proses bertafakkur kita
akan merasa tersadar bahwa betapa Maha Suci Alloh SWT yang telah menciptakan
alam seisinya dengan sangat sempurna. Salah satu kriteria yang harus dipenuhi
seorang manusia agar ia dapat dikategorikan sebagai manusia yang memiliki akal yang
sempurna atau dalam Bahasa keseharian di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang disebut
dengan Ulul Albab adalah ia selalu bartafakkur tentang segala sesuatu yang ada di
langit dan bumi, dan ia beranggapan bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh Alloh
SWT tidaklah sia-sia. Dan sungguh beruntung seseorang yang bisa mencapai atau
sudah bisa memenuhi syarat sebagai insan yang tergolong ke dalam Ulul Albab. Karena
itulah, menghasilkan insan yang termasuk ke dalam Ulul Albab adalah tujuan utama dari
k…

BACA SELENGKAPNYA

Asmaul Husna = Pancasila


Juni 05, 2014
Pada 13 Desember 2013 kemarin, saya mengadakan wawancara yang bertemakan
tentang pancasila. Dalam observasi ini, saya mewawancarai narasumber yang bernama
ImamٌQori’,ٌbeliauٌadalahٌseorang mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
jurusan Pendidikan Bahasa Arab, beliau juga aktivis di dalam organisasi Unit
MahasiswaٌHai’ahٌTahfizhٌAlٌQurٌanٌ(HTQٌUINٌMaulanaٌMalikٌIbrahimٌMalang).
Berikut ini adalah dialog wawancara saya dengan Ustadz ImamٌQori’ٌ(KetuaٌHTQٌUINٌ
Maulana Malik Ibrahim Malang);

1.Apa yang anda ketahui tentang pancasila?

Pancasila adalah lambang Negara yang harus diamalkan oleh seluruh warga Negara
Indonesia, dan di dalam setiap sila pancasila mengandung nilai-nilaiٌasma’ulٌhusna, kita
bisaٌmelihatnyaٌdiٌdalamٌsilaٌpertamaٌmengandungٌsilaٌ“ketuhananٌyangٌMahaٌEsa”,ٌdiٌ
dalamٌsilaٌpertamaٌtersebutٌmerujukٌpadaٌasma’ulٌhusnaٌyaituٌAllohٌalٌWahid,ٌAllohٌalٌ
Ahad, kita juga dapat menyimpulkan bahwa sila pertama juga merupakan implementasi
dari kalimat tauhid laa ilaha illoh.

Sil…
BACA SELENGKAPNYA

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Michael Elkan

MAHRUS AFANDI

KUNJUNGI PROFIL

Blog Archive
Label
Laporkan Penyalahgunaan
Mahrus Afandi

Anda mungkin juga menyukai