Anda di halaman 1dari 9

AL MUFRODAT AD-DAKHILAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqih Lughah 2

Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Dardiri, M.A.

Disusun oleh:
1. Annisa Nurmadaniyah (1190102004)
2. Syaiful Alam (1190102027)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AZ-ZAYTUN INDONESIA (IAI AL-AZIS)
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala. Hanya
berkat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Sholawat serta salam senantiasa tersanjungkan kepada Rasulullah Shallallahu alayhi wa
sallam. Beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Penulisan makalah
ini guna memenuhi tugas mata kuliah Fiqih Lughah 2. Penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Khususnya dosen mata kuliah Fiqih Lughah 2 Dr. Ahmad Dardiri, M.A.

Penulis berharap makalah ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan sehinga
dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.Penulis sadar makalah ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak penulis harapkan demi perbaikan makalah
ini

Indramayu, 6 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI
AL MUFRODAT AD-DAKHILAH..........................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Pengertian Ad-Dakhil......................................................................................................5
B. Sejarah Kosa-Kata Serapan.............................................................................................5
C. Kaedah Untuk Mengetahui Kata-Kata Mu’arrab............................................................6
D. Kaidah untuk mengetahui kata-kata Ad-dakhil...............................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
Daftar Rujukan...........................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa manusia di muka bumi ini baik yang sudah punah maupun yang masih eksis
tidak ada yang tetap (statis) tanpa ada perubahan dari asalnya karena bahasa itu bersifat
dinamis. Semuanya saling pengaruh mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya,
semuanya saling menyerap dan diserap. Hanya saja ada bahasa yang banyak memberi dan
sedikit menerima dan sebaliknya ada bahasa yang sedikit memberi dan banyak menerima dari
bahasa lain. Pada dasarnya hal tersebut bertujuan untuk memperkaya bahasa itu sendiri
seiring perkembangan dan kemajuan zaman yang mau tak mau menuntut adanya
perubahan.bahasa. Hal tersebut terjadi pula pada bahasa Arab. Salah satu cara memperkaya
perbendaharaan kosakata bahasa Arab adalah menyerap dari bahasa asing yang biasa
diistilahkan dengan al-taʻrib/al-iqtiradh dan ad-Dakhil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ad-dakhil?
2. Bagaimana sejarah terjadinya kosa-kata serapan?
3. Bagaimana metode untuk mengetahui kosakata muarrab?
4. Bagaimana metode untuk mengetahui kosakata ad-dakhil?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian ad-dakhil
2. Untuk mengetahui sejarah kosakata serapan.
3. Untuk mengetahui metode serapan kosa-kata muarrab.
4. Untuk mengetahui metode serapan kosa-kata ad-dakhil.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ad-Dakhil

Secara bahasa Kata Dakhil Adalah bentuk tunggul yang memiliki makna seseorang
memasuki ke sebuah kabilah yang dia bukan termasuk dari kabilah tersebut senada dengan
pendapat A.W. Munawwir dalam kamusnya bahwa Ad-Dakhil adalah tamu, kata jamaknya
Dukhalaa’. Secara istilah Ad-Dakhil adalah bahasa asing yang diserap kedalam bahasa arab
tanpa ada perubahan. A.W Munawwir mengatakan dalam kamusnya bahwa Ad-Dakhiil

adalah kata-kata asing yang masuk ke dalam bahasa arab seperti kata ‫ التلفون و األكسجني‬.
Tidak sedikit kosa kata asing yang diserap ke dalam bahasa arab bahkan jauh sebelum islam
datang yang digunakan dalam susunan syair kemuadian juga sebagian besar kosakata asing
diserap setelah islam datang.

Maka bisa dibilang bahwa kata serapan merupakan peristiwa yang biasa terjadi dalam
kehidupan manusia, dan itu adalah salah satu khazanah kebahasaan dan hal ini telah menjadi
kajian oleh banyak para ulama bahasa. Kata serapan sendiri memiliki arti yaitu kata-kata
asing yang telah masuk kedalam bahasa Arab, dengan terjaga bentuknya dan tidak melakukan
perubahan dari struktur kebahasaan bahasa Arab dan kata-kata tersebut banyak dipakai oleh
bangsa Arab dalam kehidupan sehari-hari.

B. Sejarah Kosa-Kata Serapan

Kosa-kata asing telah diserap ke bahasa Arab sejak zaman dahulu, misalnya, kosakata
Aram memasuki bahasa Arab di masa lalu sebagai akibat dari interaksi dengan orang Arab
dan hubungan mereka dengan selain bahasa Aram mereka di masa lalu, kemudian bahasa
habasyiah dan Persia. sebagai hasil dari interaksi dan hubungan mereka dengan kerajaan
Persia dan Romawi pada masa kerajaan Ghassanid dan Manathira, dan kemudian penaklukan
Islam menyebabkan interaksi orang-orang Arab Dan pencampuran mereka dengan banyak
orang yang belum pernah mereka hubungi sebelumnya , atau interaksi orang arab dengan
mereka terbatas dalam suatu wilayah seperti Yunani dan Turki. Kemudian kedatangan orang
Arab di Andalusia menyebabkan masuknya beberapa kosakata bahasa Spanyol ke dalam
bahasa Arab, dan kosa-kata serapan muncul selama masa Perang Salib, ketika Tentara Salib
menjajah palestina. Hal ini menyebabkan interaksi dengan bahasa-bahasa eropa modern
C. Kaedah Untuk Mengetahui Kata-Kata Mu’arrab

kaedah umum yang biasa dipake ulama dalam penelitian kata-kata asing dalam bahasa
Arab adalah adanya tiga bentuk kaedah dasar yang meliputi perubahan fonemik dan
morfologis huruf bahasa Arab dan keserasian morfologis bahasa Arab serta pola-pola dasar
fonetik bahasa Arab. ketiga konsep dasar tersebut merupakan kaedah utama yang dijadikan
dasar para pemikir bahasa Arab modern dalam proses Arabisasi bahasa asing.

1. Huruf-huruf Arab dalam kaitannya dengan perpindahan huruf-huruf vokal memiliki


tiga tingkatan. metode perpindahan huruf yang memiliki tingkat kebenaran yang lebih
tinggi adalah pemindahan huruf asing ke dalam huruf Arab yang lebih dekat dengan
memperhatikan tatacara pelafadzan modern dari bahasa aslinya.
2. penggunaan cara al-îqâ’u al-‘Arabiyyi dikarenakan bahasa asing atau kata-kata asing
tidak memiliki pola sebagaimana dalam bahasa Arab yang memiliki mizan ash-sharf
sebagai panduan dasar. sebagaimana dikatakan oleh al-khafâjî (kata-kata asing tidak
memiliki pola yang memberikan deskripsi tersendiri tentang keberadaan huruf asli dan
huruf tambahan, oleh karena itu para ulama bahasa sepakat bahwasannya huruf-huruf
dalam kata asing semuanya asli).
3. pola fonetik bahasa Arab dengan segala unsurnya yang disebut kaedah fonetik bahasa
Arab merupakan kaedah dasar yang digunakan oleh para ulama bahasa modern dalam
proses Arabisasi. dalam proses ini ditemukan berbagai perubahan yang terjadi pada
lafadz-lafadz asing ketika di Arabkan seperti ibdâl, idghâm, hadzfu, a’z-ziyâdah, al-
qalbu al-makâni, dan lain sebagainya sebagaiman telah disebutkan di atas. semua
bentuk perubahan tersebut merupakan bentuk perubahan suara sehingga kata-kata yang
diArabkan menjadi mudah dilafadzkan dan sesuai dengan bahasa Arab karena
kedekatan suara dan keteraturan susunan hurufnya. pola ini menjadi sarana untuk
mendekatkan dua bahasa yang berbeda yaitu bahasa Arab dan bahasa asing. kata-kata
asing yang memiliki kedekata pola dengan pola bahasa Arab disebut dengan kata-kata
mu’arrab, sedangkan kata-kata asing yang tidak memiliki kedekatan ini dimasukkan

dalam kaedah fonemik bahasa Arab yang oleh para ulama disebut dengan ( ‫ِمنه اج‬

‫) العرب يف الكالم‬.
D. Kaidah untuk mengetahui kata-kata Ad-dakhil

Cara yang ditempuh oleh orang Arab dalam menyerap kosa kata Asing dan
menjadikannya sebagai bahasanya berdasarkan cara ad-dakhil terbagi dua yaitu:

1. Tidak mengubah kata tersebut dan menyesuikannya dengan bahasa Arab seperti kata

‫( كركم‬kunyit) yang disesuaikan dengan kata ‫قمقم‬ (lingkaran lengan baju).

2. Tidak mengubah katanya dan tidak menyesuaikan dengan bahasa Arab seperti ‫)خراسان‬
Hilal, 1976:144).

Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kata serapan yang masuk dalam
bahasa Arab ada yang mengalami perubahan dan penyesuaian dan ada juga yang diserap
secara utuh tanpa perubahan. Kata-kata yang diubah oleh orang Arab dengan cara

menyesuaikan dengan karakteristik bahasa Arab itulah yang disebut al-muʻarrab ( ‫)الْمعرب‬
sedangkan kata-kata yang tidak mengalami perubahan apapun sehingga tidak ada

karakteristik bahasa Arab pada kata tersebut itulah yang disebut dengan al-dakhil ( ‫)الدخيل‬
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Ad-dakhil merupakan salah satu cara untuk memperluas perbendaharaan kosa-kata


pada semua bahasa. Terutama hal itu terjadi pada bahasa arab untuk memperbanyak kosa-
kata dan untuk memahami yang bicarakan orang ajam. Ad-dakhil ialah kosa-kata yang
diserap dari bahasa asing tanpa mengubah kata tersebut sesuai kaidah bahasa arab. Berbeda
dengan ta’rib, dimana kata serapannya mendekati kaidah karena sudah dirubah.sejarah
terjadinya ad-dakhil kebanyakan interaksi dengan orang ajam. Dan juga metode ta’rib dengan
ad-dakhil sangat berbeda. Metode ta’rib yaitu dengan mengubah huruf yang sesuai dengan
mahrajnya, pola fonetiknya dan pola katanya.
Daftar Rujukan

Ubaidillah, Ismail. 2013. “Kata Serapan Bahasa Asing Dalam Al-Qur’an dalam pemikiran
At-thobari.” Jurnal At-Ta’dib 126-127.
Zuhriah. 2016. “EKSISTENSI KATA SERAPAN DALAM AL-QUR’AN.” Jurnal Ilmu
Budaya 67.

Anda mungkin juga menyukai