Anda di halaman 1dari 10

PEMBAHASAN

‫ملع عيدبال‬

A. MENDETEKSI MUQOBALAH
Muqobalah adalah

.‫ ثمّ ىـتؤّي اـبم لّباـقي كلذ ىـلع بـيتت ّ لا‬،‫و ّ أ رّ ـثكأ‬


‫ةـلباـقلما يه أّنّ ـيّ ىّتؤّ نـّيـّينعبم‬

Muqobalah adalah dihadirkannya dua makna lebih dibagian awal kalimat,


setelah itu dihadirkan makna-makna yang berlawanan dengan makna awal tadi dengan
tertip di bagian akhir kalimat.
Al- Muqabalah adalah dua lafaz (kata) atau lebih dalam suatu kalimat lalu diiringi
(diikuti) dua lafaz lain yang merupakan antonim dari dua lafaz pertama yang disebutkan
secara beriringan.

Dalam pembahasan lain, juga dijelaskan bahwa Kata ‘ ‫ ’ةلباقلما‬merupakan


mashdar dari kata ‘ ‫’لباق‬. Wazan kata ini adalah ‫ةلعافم‬yang biasanya bermakna ‘
‫’ةكراشم‬. Dalam terminology ilmu balâghah muqâbalah adalah

‫بيتتّل ىلع كلذ ىتؤي يننعبم ينقفاوتم وأ رثكأ ثم ىتؤي ابم لباقي‬
‫نأ‬
“Muqabalah adalah mengemukakan dua makna yang sesuai atau lebih kemudian
mengemukakan perbandingannya dengan cara tertib”

Contoh Pertama:
Khalid bin Shafwan menyifati seorang laki-laki:

.‫ الو و ّ دـع في ةـينلاـعلا‬،ّ‫سـيل هـل ـيدصقّ في لا رّـس‬


Ia tidak mempunyai teman dalam rahasia dan tidak mempunyai musuh dalam terang-
terangan.
Penjelasan:

Yang jadi fokus dalam contoh diatas adalah kata


ّ‫يدصقّ في لا رّس‬dan ‫و ّ دع في ةينلاعلا‬.
Pada

bagian awal ada kalimat


ّ‫يدصقّ رّس‬yang terdapat dua makna, lalu pada bagian
‫في لا‬ akhir

disambung dengan kalimat ‫و ّ دع في ةينلاعلا‬yang terdapat dua makna pula, yang berlawanan
dengan kalimat pada bagian pertama tadi secara tertib.
Contoh Kedua:

Seorang Khalifah berkata:

‫ هتّماقأ ةناعإّ مّارّكلا‬،‫مّنّ هّتدعّقأ ةّياكّنّ مّائّّللا‬


Barang siapa yang mendapat jabatan karena menghancurkan kebatilan, akan didukung
oleh pertolongan orang-orang mulia.
Penjelasan:

Yang jadi fokus dalam contoh diatas adalah kata ‫مّائّّللا‬ ّ‫مّن‬dan ّ‫ن‬
‫هّتدعّقأ‬ ّ‫م‬
ّ‫ةّياكّن‬
‫هّتدعّقأ‬

‫ةّياكّنّ مّائّّللا‬. Pada bagian awal ada kalimat ّ‫(مّن‬yang terdapat


)‫هّتدعّقأ ةّياكّنّ مّائّّللا‬ lebih
dari satu makna, lalu pada bagian akhir disambung dengan kalimat )‫ةناعإّ مّارّكلا‬
‫(هّتماقأ‬
yang terdapat lebih dari satu makna makna pula, yang berlawanan dengan kalimat pada
bagian pertama tadi secara tertib.
Contoh ketiga
Allah Swt Berfirman:

‫و ليح مله تابيطال و مريح مهيلع ثئابلخا‬


Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka yang buruk.” (Q.S. Al-A’raf :157)
Diantara hikmah mempelajari Al-Muqobalah adalah sebagai berikut:
1. Jika seseorang tidak menggunakan muqobalah khususnya atau tidak menggunakan
ilmu balaghah pada umumnya maka ia tidak akan sampai kepada arti sebenarnya yang
terkandung dalam kalimat yang terdapat dalam Al-Qur’an. Sebab, makna sebenarnya jauh
lebih dalam dari apa yang diterjemahkan.
2. Sindiran-sindiran halus dari bahasa Al-Qur’an akan terasa membekas di dalam benak
seseorang, apabila ia telah mengetahui balaghah dan dasar-dasar ilmu terjemah.
3. Dengan mempelajari balaghah dan muqobalah, akan lebih meresap di dalam hati
seseorang apabila membaca Al-Qur’an atau ketika mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-
Qur’an.
4. Menambah kekaguman dan kecintaan terhadap kemukjizatan terhadap Al-qur’an baik
dari segi ma’na dan tata bahasanya.

B. MENJELASKAN MURO’ATUN AN NADZIIR


Badi’ Mura’ah an-Nadzir ialah

‫هّوّوّ أّنّ ـّنـّثا ّنيّ مّّلاكّ بسّ الّجّّعّ دّاضّت‬


ّ
ّ‫مّعّ ـبّ ّنيّ ف لاّجّّعّ انّت‬

ّّ ‫ي‬

mengumpulkan dua kata yang serasi dalam kalimat, yang keserasiannya bukan bersifat
anonim (perlawanan)
Contoh, (QS. Ar-Rahman: 5)
ّ‫لاشّم بّ ابس ّن‬
ّ ّ ّ

ّ‫ق ّّلاوّر ّم‬

ّ‫س‬
matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.
matahari dan bulan dua kata yang sangat serasi disebut dalam untaian ayat di atas.

Contoh lain seperti perkataan orang yang memuji al-Mahlabi (perdana mentri Mu’izzud-
Daulah al-Buwaihi)
ّ‫مّّمّدّيّ ا لّخلّّق‬,ّ‫إّ اسّّ عّدّ وّّفيّ عّلاّفّو‬ ّ‫نّأ‬
ّ ‫ر ّـّيزّو ّّلا‬
ّ‫و ّّـيس‬,ّ‫و ّّلا بّ ـّتلا ي فوّّق‬
ّ ‫ت اه يّأ‬
ّّ‫شّ ي‬ ّ‫ّ ّ ّ ليّ ي‬

Anda wahai sang perdana mentri! Bagai Nabi Isma’il dalam berjanji, Nabi Syu’aib dalam
memberikan bantuan, Nabi Yusuf dalam mema’afkan, Nabi Muhammad dalam berakhlak.
Keserasian dan keselarasan yang memberikan nilai keindahan pada syi’ir di atas adalah:
a. Penyebutan nama Isma’il, Syu’aib, Yusuf, dan Muhammad. Pasangan kata yang serasi
karena semuanya adalah nama-nama Nabi.
b. Penyebutan (‫ قللخا‬,‫ وفعال‬,‫ قيفوتال‬,‫ )دعولا‬semuanya berupa pasangan kata-kata yang

serasi karena semuanya berarti akhlak.


Contohnya lagi, ucapan Usaid ibn ‘Anqa’ al-Fazazi,

ّ‫نّ يرّـّثلاّ تّ ه ّّنيّّ فّ ه ّد ىرّعّفّ وّجّهّهّ بّلاّر ّد‬


ّ ّ ّ ّ
ّ‫أكّ ق ّ لّ فّ بجّ وّ ّ لاش و‬
ّ‫خ‬ ‫ع‬

Seolah-olah bintang kejora itu digantung di pelipisnya, bintang gemini di pipinya, dan
rembulan di wajahnya
Keserasian syi’ir di atas terletak pada penyebutan kata: kejora, gemini, dan rembulan.
Semuanya merupakan nama-nama planet di tata surya.

C. MENGURAIAKAN AL IRSHOD
irshad (‫ )داصرلاا‬juga disebut at-Tashim (‫)ميهستلا‬
Yaitu membuat lafal sebelum akhir faqrah/bait, yang menunjukan akhir faqrah/bait.
Contoh (QS, al- 'Ankabuut: 40)

ّ‫ّوّّن‬ّ‫نّ الل لّظّ يلّم ه م ّفّس ه م لظ يم‬


ّ ّ ّّ ّ ّّ ّ ّ
‫اموّّ اكّ نّ او ّّـنّاك ـّنّأ‬

ّ‫كّلو‬

dan Allah sekali-kali tidak hendak Menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
Menganiaya diri mereka sendiri.
Lafal ‘‫’ناكامو هللا مهملظيل‬ yang artinya dan Allah sekali-kali tidak hendak Menganiaya
mereka, disebutkan untuk menunjukan adanya kalimat akhir dalam faqrah/bait, yaitu ‘ ‫نكلو‬
‫ ’مهسفنأ اوناك نوملظي‬yang artinya tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.
Contoh lain, (QS, Yunus: 19)

ّ‫ّ هيّّف وّّن‬


ّ‫ن ق ّّ م اّمي ف‬
ّ ّ ّّ ّ‫نّ اّنلاّ ةمّّأف ّّلـّتخّاوّ الّ ةمّّ ق‬
ّ‫مّ بّ ل يّ ـّنـيّّـبهّ ف‬ ‫اموّّ اكّ لاّإّاوّحّ ةدّ اّفو ّّلولكّّ ـّبس‬
ّ‫ضّ لّتّي‬ ّ‫تّ رك‬ ّ ّ ّ‫س‬
ّ
manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih kalau tidaklah karena
suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan
di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.

D. MENGIDENTIFIKASI AL MADZHABU AL KALAMI

a) Secara leksikal al-madzhab berarti faham atau doktrin, dan al-kalam berarti teologi
(‘aqidah)
b) Secara terminologi badi’ al-Madzhab al-Kalami adalah,

ّّ 1ّ‫بّ لّ لاّ مّلاك‬ ‫د ّّارّيّإ‬

ّ‫ـّير ّّطقّةّ أّه‬ ّ‫و ّّلّطم‬


‫ىّل‬ ‫حّ ةجّ لّّل‬

Yaitu mendatangkan hujjah (argumen) bagi makna yang dicari dengan mengikuti cara
cara para pakar teologi (‘Aqidah)

Pada prinsipnya badi’ al-Madzhab al-Kalami ini mendatangkan hujjah (argumen)


yang obyeknya persoalan akidah dengan pendekatan atau mengandung unsur ilmu logika2
(mantiq). Dalam dunia filsafat kita mengenal aliran al-Madzhab al-Kalami, yakni aliran
rasionalisme-tektualisme, Yaitu aliran yang menjadikan rasio sebagai landasan
pembenarnya lalu mengkaitkannya dengan teks-teks agama, bukan sebaliknya.

Sebagaimana kita tahu dalam logika kita mengenal istilah Silogisme, yaitu suatu proses
penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan)
dan sebuah konklusi (kesimpulan). Contoh,

-Semua santri krempyang rajin membaca (disebut premis mayor)

-Zaid santri krempyang (disebut premis minor)

+Zaid rajin membaca buku (disebut konklusi/simpulan)

1
Syuruh at-Talkhiish Juz 4 (Beirut, dar al-Hadi, 1992)369
2
Definisi logika sangat sederhana yaitu ilmu yg memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti agar
dapat berfikir valid menurut aturan atau dengan kata lain Logika adalah ilmu pengetahuan dan
kecakapan untuk berpikir lurus ( tepat )
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. dan proses seperti inilah yang
disebut menalar yang dalam bahasa filsafatnya dinamakan logika.
Surat al anbiya’ ayat 22 :

ّ‫شّ امّ يّصّ وفّن‬ ّّّ‫الّّإ اللّ فّّلس دّتّ بس الل‬ ‫و‬
ّ ّ ّ
‫ّه ّ آّ ّاحّنّ ر ّّعّلا‬
‫اكّنّ يّفهّ امّ ة ل‬ ّ
ّّ‫ر ب‬
ّ ّ‫ف‬ ّ‫ل‬

Badi’ al-Madzhab al-Kalami tidak berbeda jauh dengan silogisme, yakni sebuah teks
agama yang di dalamnya ada unsur logika,

Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah
Rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka
sifatkan.
Premis mayornya: andaikata di langit dan di bumi ada tuhan selain Allah tentu akan
hancur binasa
Premis minornya: kenyataannya bumi dan langit tidak hancur.
Konklusinya : di bumi dan di langit tidak ada tugan selain Allah.
Contoh 4, Sabda Nabi SAW,

ّ‫وّنّ امّ أّلعّّمّ لّ لاّيّلّق مّ اي ّّثك‬


ّ‫و ّّل ـّت لعّّمّحّ تكّّم تـيّك‬
ّ
ّ
ّ‫ض‬
ّّ‫بّلو‬

Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, tentu kalian sedikit tertawa dan
banyak menangis.
Premis mayornya: andaikata kita mengetahui apa-apa yang di ketahui oleh nabi, tentu
kita akan sedikit tertawa dan banyak menangis
Premis minornya : kenyataannya kita banyak tertawa dan hampir tidak pernah
menangus
Konklusinya : kita tidak mengetahui apa-apa yang diketahui oleh baginda Nabi
SAW.
Teks-teks yang mengandung unsur penalaran (logika) seperti contoh-contoh di atas itulah
yang dimaksud badi’ al-madzhab al-kalami,
E. MENGANALISIS AL IDMAJ
F. MEMBUAT CONTOH

Anda mungkin juga menyukai