Anda di halaman 1dari 6

AL-MUHASSINAT AL MA’NAWIYYAH DALAM ‘ILMU BADI’

(MURA’AH AN-NAZHIR DAN ISTIKHDAM)


Evi Khoirunnisa’ (16150060)

Muhammad Daud Abdul Jabar (16150062)

Indah Fauziyah (16150064)

Muhammad Alfarobi (16150069)

Desma Anggraini (16150085)

Indana Zulfa (161500)

Arini Zulfarida (161500)

Afi Zain (161500)

A. NADHOM

ْ َ َ ُ ‫مْل‬ ْ َ ‫َ ُ َّ ْ َ ْ َ مْل ُ َ َ َ ْ َ َ ُ ُ أْل‬


‫اف َوا َوافقة‬
ِ ‫ تشابه ا ط َر‬# ‫وعد ِمن ألق ِاب ِه ا طابقة‬
َْ َ َ ً َْ ْ ‫َّ ُّ َّ ْ إْل‬
‫ضا َوت ْج ِر ْي ٌد ل ُه أق َس ُام‬‫ أي‬# ‫َواللف والنش ُر َوا ِ ْس ِتخ َد ِام‬

B. PENDAHULUAN
Ilmu balagha secara bahasa berarti sampai. Yang dimaksud sampai
adalah sampainya pesan yang disampaikan oleh penutur kepada lawan
tuturnya. Dalam keilmuan linguistik, balaghah mempunyai posisi yang
sangat penting. Ilmu balaghah juga sering disebut dengan ilmu retorika.
Ilmu Balaghah sudah dikenal oleh bangsa arab bahkan sebelum menjadi
sebuah disiplin ilmu. Selain dikenal dengan ilmu retorika , balaghah juga
disebut ilmu uslub, yang mungkin bisa disepadankan dengan ilmu statistika
yaitu ilmu tentang gaya bahasa.
Ilmu Badi’ merupakan ilmu yang yang mengajarkan bagaimana
dapat menghias seta memperindah kalimat, baik dari sisi lafadz maupun
makna. Ilmu Badi’ dibagi menjadi dua, mukhasinat lafdzi dan mukhasinat
ma’nawi. Dalam makalah ini yang dibahas adalah mukhasinat ma’nawi
yang terdiri dari mura’ah al- nadzir dan istikhdam .
Ilmu Badi’ merupakan tingkat ketiga dari ilmu Balaghah. Ilmu yang
merupakan puncak dari ilmu Balaghah dan banyak dignakan oleh
sastrawan dalam beretorika ketika menyampaikan maksud dan tujuan.

a. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi mura’ah al-nadzir dan istikhdam ?
2. Bagaimana pengertian Muru’ah al-Nadzir beserta bagian dan
contohnya?
3. Bagaimana pengertian Istikhdam beserta bagian dan contohnya?
b. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi mura’ah al-nadzir dan istikhdam
2. Untuk mengetahui pengertian Muru’ah al-Nadzir beserta bagian dan
contohnya
3. Untuk mengetahui pengertian Istikhdam beserta bagian dan
contohnya

C. PEMBAHASAN

Badi’ Mura’ah An- Nazhir atau Badi’ Al Muwafaqoh


a. Pengertian
Ilmu badi’ Mura’ah An- Nazhir ini juga disebut dengan badi’ al
muwafaqoh atau badi’ At- Tawafuq, At- Tanasub, dan Al- I’tilaf, yaitu
mengumpulkan antara dua perkara atau beberapa perkara yang
bersesuaian, tidak pada segi yang berlawanan. Tetapi kesamaan dalam
keberadaan perkara yang dihimpun dari satu lembah, karena
kebersamaannya dalam pemahaman, penyesuaiannya dalam bentuk,
teraturnya sebagaian pada sebagian lainnya, atau yang menyerupai hal
itu.
b. Macam- Macam Badi’ Mura’ah An- Nazhir atau Badi’ Al Muwafaqoh
Beberapa seni ilmu Badi’ (Mura’ah An- Nazhir) terbagi menjadi tiga
bagian diantaranya:
1) Munasabah
َ ْ َ ‫ َ ُّ ْ أْل‬Al-Ma’na li Ma’na (Tasyabuh Al- Athrof)
‫راف‬11 ‫ط‬1 ‫به ا‬1 1‫تش‬adalah Badi’ yang mengandung keserasian makna
pada permulaan kalimat dan akhirnya.
Contoh:
َ ْ ُ َّ َ ‫ص ُار َو ُه َو ُي ْدر ُك اأْل َ ْب‬
)103 :‫ص ُار َو ُه َو الل ِط ْيف الخ ِب ْي ُر (األنعام‬ َ ‫اَل ُت ْدر ُك ُه اأْل َ ْب‬
ِ ِ
Penjelasan:
َّ ‫اَل‬
Lafadz ‫ الل ِط ْيف‬memiliki keserasian makna dengan lafadz
َ ‫ه اأْل َ ْب‬1ُ 1 ‫ك‬1 ُ ‫ ُت ْدر‬karena tidak dapat dicapai oleh penglihatan. Lalu
‫ ُار‬1 1 ‫ص‬ ِ
ْ َ ْ
lafadz ‫ر‬1ُ 1‫ الخ ِبي‬memiliki keserasian makna dengan lafadz ‫ ُار‬1 1‫ص‬ َ ‫در ُك اأْل َ ْب‬1ْ 1‫ُي‬
ِ
karena dapat dicapai oleh penglihatan.
2) Munasabah Lafdhi lil Lafdhi (Tanasub)
Adalah badi’ yang menghimpun dua kata yang seolah-olah maknanya
serasi padahal sesungguhya tidak.
contoh:

)6-5 :‫) (الرحمن‬6( ‫ان‬1ِ ‫ر َي ْس ُج َد‬1ُ ‫الش َج‬ َّ )5( ‫س َو ْال َق َم ُر ب ُح ْس َبان‬
َّ ‫الن ْج ُم َو‬ َّ
ُ ‫الش ْم‬
ٍ ِ
Penjelasan:
kata ‫ النجم‬sekilas berarti bintang padahal bukan, melainkan tumbuh-
tumbuhan yang tidak memiliki batang, sehingga tidak serasi dengan
kata ‫مس والقمر‬11 1 ‫الش‬. Secara lafadznya terdapat kesesuaian dengan
pengibaratan terhadap bintang-bintang tetapi secara makna seolah-
oleh serasi padahal tidak

3) Munasabah Al-lafdhi Lil Ma’na

‫ وتكون جزلة قوية شديدة في مواضع الشدة‬،‫أن تكون األلفاظ سهلة عذبة رقيقة في مواضع الرقة واللين‬

Adakalanya lafadz itu bermakna mudah, kesenangan, kelembutan,


jikalau menjelaskan materi tentang kelembutan dan adakalanya lafadz
yang digunakan bermakna kuat, keras jikalau menjelaskan materi
tentang keras.
َ ُ ُ ُ َّ ْ َ ُ ْ ُ ‫اع َ َ ْ َ َ َ َّ أَل َ َ ُ َ اَل‬1 1‫ض‬ َ َ َ ُ َّ َ ْ ْ َ ُ ْ ُ ‫َ اَل‬
ٍ ‫ج َّو‬1 1 ‫ل‬1ّ ٍ ‫ت‬1 ‫ ُّل ع‬1‫ك‬1 ‫ه ِل الن ِار‬1 1 ‫رك ْم ِبأ‬1ُ 1‫ره أ أخ ِب‬1َّ ‫ب‬1 ‫ َم على الل ِه‬1 1‫و أقس‬1ْ ‫ل‬1 ‫ف‬
‫اظ‬ ٍ ِ ‫يف ُمت‬
ٍ ‫ ِع‬1 1‫ ُّل ض‬1‫ك‬1 ‫ه ِل الجن ِة‬1 1 ‫رك ْم ِبأ‬1ُ 1‫أ أخ ِب‬
ْ
‫ُم ْس َتك ِب ٍر‬

"Maukah kalian aku beritahu penduduk surga? Yaitu setiap orang yang
lemah dan diperlemah. Sekiranya ia bersumpah atas nama Allah pasti
Allah akan mengabulkannya, Maukah kalian aku beritahu penghuni
neraka? Yaitu Setiap orang yang keras (hati), congkak dan sombong."

Rasullullah menjelaskan tentang para penduduk surga dengan lafadz-


lafadz yang bermakna kelembutan, kesenangan, kenikmatan untuk
menyesuaikan keadaan surga yang penuh kenikmatan, keindahan,
keharuman dan menjelaskan keadaan para ahli surga disana.

Begitu juga dalam mensifati ahli neraka dengan lafadz-lafadz yang


sebelumnya.

c. Padanan Mura’ah Dalam Bahasa Indonesia


Pengertian majas asosiasi merupakan jenis majas berupa
perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan
sama.

Contoh majas asosiasi :


1. Sikapnya keras sekali seperti batu sehingga tidak bisa diajak
diskusi.
2. Kita harus ingat jasa orang yang membantu kita, jangan seperti
kacang lupa kulitnya.
d. Penerapan Mura’ah
‫ إلى أين تريد؟‬:‫فالن‬
.‫ أريد الذهاب إلي بيت األستاذ عيدروس‬:‫زيد‬
‫ ألي شيء؟‬:‫فالن‬
.‫ ألنه أصابه املرض‬:‫زيد‬
.‫ هيا نذهب إلى شاطئ البحر معا‬،‫ ال تزر بيته‬:‫فالن‬
!‫ ال بد لنا أن نحترمه‬،‫ ال تقل كذلك‬:‫زيد‬
‫ ملاذا؟‬:‫فالن‬
‫ العلوم لكيال نكون من الجاهلين‬1‫ يعلمنا‬،‫ ألنه كانور في الظالم‬:‫زيد‬
Fulan: kamu mau kemana?
Zaid: saya mau pergi ke rumah ustadz idrus
Fulan: untuk apa?
Zaid: saya mau mengunjunginya karena beliau sakit
Fulan: tidak usah mengunjunginya, ayo kita pergi ke pantai saja
Zaid: jangan seperti itu, kita harus menghormati ustadz
Fulan: kenapa?
Zaid: karena ustadz bagaikan cahaya di tengah kegelapan, mengajarkan kita
banyak hal agar kita tidak menjadi bodoh

Badi’ Al-Istikhdam
a. Pengertian
Yaitu menyebutkan lafazh musytarak antara dua makna, sedangkan
yang dikehendaki adalah salah satunya, kemudian diulangi dengan isim
dlamir yang kembali kepadanya atau isim isyarah dengan maknanya yang
lain. Seperti firman Allah Ta’ala:
ِ
ُ‫ص ْمه‬ ْ ‫فَ َم ْن َش ِه َد مْن ُك ُم الش‬
ُ َ‫َّهَر َف ْلي‬
Artinya: Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu,
maka berpuasalah. (Q.S. Al-Baqarah: 185)
َّ pada awalnya adalah ‫اهلِاَل ُل‬, kemudian di
Yang dikendaki dengan ‫الش ْهَر‬
bagian akhir, diulangi dengan dlamir yang kembali kepadanya dengan arti
hari-hari bulan Ramadlan.
Dan seperti ucapan Mu’awiyah bin Malik:
ِ ٍ ِ ‫السماء بِأَر‬
َ ‫ َر َعْينَاهُ َو إِ ْن َكانُ ْو غ‬# ‫ض َق ْوم‬
‫ضابَا‬ ْ ُ َ َّ ‫إِذَا َنَز َل‬
Artinya: Apabila hujan telah turun di bumi suatu kaum, maka kita
menggembalakan padanya, meskipun mereka marah.
Penyair menghendaki lafal ‫الس َماء‬
َّ dengan arti hujan dan menghendaki
dlamir yang kembalikepadanya dalam lafazh ُ‫ َر َعْينَ اه‬dengan arti rumput.
Sedangkan keduanya adalah arti majaznya lafal ُ‫الس َماء‬.
َّ
Atau diulangi dengan dengan dua isim dlamir yang kembali
kepadanya, dimana yang dikehendaki oleh isim dlamir yang kedua bukan
yang dikehendaki oleh isim dlamir yang pertama. Seperti ucapan Al-
Bukhari:
‫ضلُ ْو ِع ْي‬ ِ‫حِن‬ ِ ِ ِ
ُ ‫ َشُّب ْوهُ َبنْي َ َج َوا ْي َو‬# ‫الساكْيَنْيه َوا ْن مُهُْو‬
َّ ‫ضا َو‬
َ َ‫فَ َس َقى الْغ‬
Artinya: Maka hujan itu menyirami pohon-pohon di hutan dan para
penghuninya, meskipun mereka menyalakan api dari pohon tersebut
antara lambung-lambung dan rusuk-rusukku.
Lafazh ‫ض ا‬َ َ‫ الْغ‬artinya pohon di hutan, dlamirnya lafazh ‫ السَّا ِك ْي َن ْي ِه‬adalah
dlamir pertama yang kembali kepada lafazh ‫ا‬OOO‫ض‬ َ ‫ ْال َغ‬dengan melihat
tempatnya (hutan), sedangkan dlamirnya lafazh ُ‫ َشب ُّْوه‬adalah dlamir kedua
yang kembali kepada lafazh ‫ضا‬ َ ‫ ْال َغ‬dengan arti api yang berasal dari pohon
di hutan. Dan keduanya adalah makna bagi lafazh ‫ضا‬ َ ‫ ْال َغ‬.
Dan seperti ucapan penyair:
ُ‫ َو ُن ْو ُر َها مِنْ ضِ َيا َخ َّد ْي ِه ُم ْك َت َسب‬# ‫َول ِْل َغ َزالَ ِة َشيْ ٌء مِنْ َتلَ ُّف ِت ِه‬
Artinya: Kijang betina itu mempunyai sesuatu dari tolehan kekasih,
sedangkan cahayanya matahari itu diperoleh dari cahaya kedua pipinya.
Lafazh ‫ ُة‬OOَ‫ اَ ْل َغ َزال‬adalah hewan yang telah diketahui (kijang betina),
sedangkan dlamirnya lafazh ‫ ُن ْو ُر َها‬itu kembali kepada lafazh ‫ اَ ْل َغ َزالَ ُة‬dengan
arti matahari.

D. PENUTUP
Ilmu Badi' merupakan salah satu dari tiga ilmu balaghah yang
menjelaskan tentang bagaimana cara memperindah suatu kalimat bahasa
Arab.
Ilmu Badi'sendiri terbagi menjadi dua yaitu muhassanat ma'nawiyyah
dan muhassanat lafdziyya.
Dalam muhassanat ma'nawiyyah dikategorikan menjadi empat
pembahasan yaitu:
1. Fan at-Tadhad
2. Fan at-tamasuk an-nushy
3. Fan al-iyham
4. Fan at-tahakkum was sukhriyyah.
Mura'at An-Nadzir merupakan pembahasan dalam Fan at-tamasuk
an-nushy. Dalam bab ini menjelaskan tentang dua lafadz yang saling
bersesuaian tanpa berlawanan.
Sedangkan al-istikhdam merupakan pembahasan dalam Fan al-
iyham. Dalam bab ini menjelaskan tentang Yaitu menyebutkan lafazh
musytarak antara dua makna, sedangkan yang dikehendaki adalah salah
satunya, kemudian diulangi dengan isim dlamir yang kembali kepadanya
atau isim isyarah dengan maknanya yang lain.
Cabang pembahasan muhassanat ma'nawiyyah

:‫ فنون التضاد‬.١
Cabang pembahasan muhassanat ma'nawiyyah yang membahas
tentang dua lafadz yang saling berlawanan.
Bab: ‫ بالغة الطباق واملقابلة‬،‫ املقابلة‬،‫الطباق‬

‫ فنون التماسك النصي‬.٢


Membahas ttg saling berpegang atau berkaitannya suatu lafadz
dengan lafadz yang lain.
Bab: ‫ حسن االبتداء‬،‫ إرصاد‬،‫مراعة النظير‬، dll ada 14
‫‪ .٣‬فنون اإليهام‬
‫‪Membahas lafadz yang bermakna ganda‬‬
‫تورية‪ ،‬استخدام‪ ،‬توجيه ‪Bab:‬‬

‫‪E. DAFTAR PUSTAKA‬‬

‫‪ -‬حاشية على شرح حلية اللب المصون بالجوهر المكنون للشيخ أحمد بن عبد المنعم‬
‫الدمنهوري‬
‫‪ -‬البالغة للشيخ عمر بن علوي بن أبي بكر الكاف‬
‫‪ -‬تيسير البالغة‬

Anda mungkin juga menyukai