Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Bahar Mutaqarib dan Bahar Mutadarik dalam Kitab Mursyidul Wafi

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Arudh

Dosen pengampu :

Al-Ustadz Luqman Hakim, M,Pd.

Disusun oleh:
1. Siti Umi Hanik ( NIM : 201920109107 )
2. Siti Umaroh ( NIM : 201920109106 )
3. Tsania Luthfiatur ( NIM : 201920109108 )
4. Tsaniya Ladunna IRM ( NIM : 201920109109 )

PRODI BAHASA dan SASTRA ARAB


MA’HAD ALY AMTSILATI
JEPARA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, dzat yang menegakkan langit, membentangkan bumi,
dan mengurusi seluruh makhluk.Dzat yang mengutus Rasulullah SAW, sebagai pembawa
petunjuk dan menjelaskan syari’at agama kepada setiap mukallaf secara jelas dan terang.

Sholawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. sosok yang paling utama diantara seluruh makhluk. Beliau dimuliakan dengan Al-
Qur’an yang merupakan mukjizat serta sunnah yang menjadi pembimbing bagi umat
manusia. Rahmat dan keselamatan Allah semoga selalu dilimpahkan kepada seluruh nabi dan
rasul, kepada keluarga, dan para shalihin.

Pemakalah mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Luqman Hakim M.Pd, selaku
dosen mata kuliah Arudh yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang yang saya tekuni. Pemakalah juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membagi sebagian pengetahuannya
sehingga pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini.

Seperti kata pepatah “Tiada gading yang tak retak”, demikian pula dengan makalah
ini, tentu masih banyak kekurangan. Pemakalah menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekhilafan, maka dengan hal itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak sehingga ke depan dapat menjadi koreksi
untuk kemajuan dan lebih baik demi perbaikan dan peningkatan penyusunan makalah dimasa
yang akan datang.

Jepara, 23 Juli 2021

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
BAB II..................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Bahar Mutaqarib...................................................................................3
B. Bahar Mutadarik...................................................................................6
BAB III...............................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................10
A. KESIMPULAN...................................................................................10
1. Bahar Mutaqorib..............................................................................10
2. Bahar Mutadarik..............................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Arudh dan Qawafi merupakan dua ilmu kuno sastra Arab yang, saat ini kurang
diminati oleh kalangan pelajar, karena dipandang terlalu terikat dengan aturan yang baku dan
mengekang pengungkapan ekspresi dan emosi. Berbeda dengan syair modern yang banyak
diminati oleh kalangan pelajar, karena sama sekali tidak terikat dengan aturan syair
kuno,meskipun sebagian dari penyair modern masih menggunakan taf’ilah dan aturan
Qawafi.

Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa kedua ilmu kuno ini telah menjadi
mutiara dalam sejarah peradaban Arab. Seharusnya kita sebagai pelajar sastra Arab perlu
memperhatikan keduailmu ini. Dari kedua ilmu ini pula, telah lahir dihadapan kita beberapa
qasidah yang populer seperti Burdah karya imam Al-Bushiri dan yang berupa nadzam seperti
Imrithi dan Alfiyah Ibnu Aqil.

Ilmu Arudh adalah salah satu cabang keilmuan bahasa yang membahas tentang
rumus-rumus syair. Rumus syair ini menjadi patokan dalam menyusun syair maupun
menganalisa syair. Syair dikatakan benar atau sahih apabila syair itu mengikuti aturan yang
ditetapkan dalam kaidah ilmu Arudh. Dan apabila tidak mengikuti aturan, maka syair itu
tergolong fasid (rusak). Dalam suatu bahar pasti terdapat wazan syair, wazan syair inilah
yang menjadi patokan untuk mengikuti irama dari syair kuno. Dalam bahar juga terdapat
zihaf dan ilah tertentu. Dalam ilmu Arudh terdapat pula variasi-variasi yang dapat dijadikan
opsi untuk membuat syair, variasi-variasi dalam potongan syair ini adalah zihaf dan ilah.
Zihaf dan ilah menjadikan potongan-potongan syair mejadi berubah dan tidak menyalahi
gramatika. Zihaf dan ilah ada banyak macamnya akan tetapi tidak semua zihaf dan ilah itu
dapat memasuki suatu bahar.

Dari segi rumus, syair tidak hanya dilihat dari ilmu Arudh saja, akan tetapi ujung
syair juga mempengaruhi aturan penyusunan syair. Cabang keilmuan yang membahas tentang
ujung syair ini disebut ilmu Qawafi. Dalam ilmu Qawafi terdapat peraturan-peraturan yang
kompleks mengenai bentuk qafiyah dan jenis qafiyah.

1
Syair al-i’tirof karya Abu Nawas ini, sudah dikenal di kalangan umat Islam
Indonesia. Beberapa banyak peneliti telah membahas tentang keindahan dari segi makna,
gaya bahasa dan keindahan yang terdapat dalam syair ini. Penelitian ini ingin menelaah syair
al-i’tirof ini dengan pandangan yang berbeda, dengan menggunakan ilmu Arudh dan Qawafi,
dilihat dari segi tatanan rumus syairnya

A. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Ketentuan dari bahar mutaqorib dan mutadarik ?
2. Bagaimana contoh dari bahar mutaqorib ?
3. Bagaimana contoh dari bahar mutadarik ?
B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui lebih dalam kaidah-kaidah dari bahar mutaqorib dan bahar
mutadarik
2. Untuk mengetahui tata cara membuat syiir dengan bahar mutaqorib dan
mutadarik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bahar Mutaqarib

Bahar mutaqarib disebut dengan mutaqarib karna bagian-bagiannya saling berdekatan


(dari segi sabab watadnya) dan nyatanya setelah sabab pasti watad, setelah watad pasti sabab
(selang seling). Setiap watad terdapat satu sabab khofif. 1
Salah satu syair yang menggunakan Bahar Mutaqarib yaitu Qosidah Sauqbilu Ya
Kholiqi Min Jadid.
Wazan dari Bahar Mutaqarib yaitu :

‫ فعولن‬/ ‫ فعولن‬/ ‫ فعولن‬/ ‫ فعولن * فعولن‬/ ‫ فعولن‬/ ‫ فعولن‬/ ‫فعولن‬


Dalil Bahar Mutaqarib :
ِ ‫َف َقا ِرب وو‬
‫ َفعُ ْولُ ْن‬/ ‫ َفعُ ْولُ ْن‬/ ‫ َفعُ ْولُ ْن‬/ ‫اص ْل فَ َما ىِل َع ُذ ْو ُل = َفعُ ْولُ ْن‬ ََ ْ
‫ َفعُ ْولُ ْن‬/ ‫ َفعُ ْولُ ْن‬/ ‫ َفعُ ْولُ ْن‬/ ‫= َفعُ ْولُ ْن‬ ‫ب قَ َال اخلَلِْي ُل‬
ِ ‫َع ِن املَت َقا ِر‬
ُ
Di dalam bahar Mutaqârib terdapat 2 macam bait :

1. Bait tâm dengan 8 taf’ilah, yaitu :

‫فعولن فعولن فعولن فعولن * فعولن فعولن فعولن فعولن‬


2. Bait majzu’ dengan 6 taf’ilah, yaitu :

‫فعولن فعولن فعولن * فعولن فعولن فعولن‬

Bahar Mutaqârib dengan bait tâm mempunyai satu macam ‘arûdh, yaitu

‘arûdh shahîhah ( ‫فعولن‬ ) dharabnya ada 4 macam, yaitu :

a. Dharab shahîh ( ‫فعولن‬ )

1
Dr.Muhammad bin Hasan bin Utsman, (2004). Mursyidul Wafi fii ‘Arudh Wal Qowafi, , Darul kutub ‘ilmiyah,
Lebanon, hal. 119.

3
‫‪b. Dharab maqshûr‬‬ ‫فعول ‪ menjadi‬قصر فعولن‬

‫‪c. Dharab mahdzûf‬‬ ‫حذف فعولن‬ ‫‪menjadi‬‬ ‫فعو‬

‫فعولن ‪d. Dharab abtar‬‬ ‫حذف وقطع‬ ‫‪menjadi‬‬ ‫فع‬


‫‪Contoh-contoh :‬‬
‫)‪1‬‬ ‫) فَعُوْ لُ ْن – فَعُوْ ُل ( ‪Bahar Mutaqarib bait tam : ‘arudh shahihah, dharab shahih‬‬

‫فَِإ َّن لِ ُك ِّل َم َق ٍام َم َقااَل‬ ‫‪#‬‬ ‫ك‬ ‫ِ‬


‫َّن َعلَ َّي َه َد َاك امللْي ُ‬
‫حَتَن ْ‬
‫َ‬
‫‪//o/o// o/o// /o// o/o// #‬‬ ‫‪o/o// o/o// /o// /o‬‬

‫فعولن‪ /‬فعول ‪ /‬فعولن‪ /‬فعولن ‪ #‬فعول‪ /‬فعول‪ /‬فعولن‪ /‬فعولن‬


‫)‪2‬‬ ‫فعولن – فعول ‪Bahar Mutaqarib bait tam : ‘arudh shahihah, dharab maqshur‬‬

‫‪ #‬وكل يزول وكل يبيد‬ ‫ننافس ىف مجع مال حطام‬

‫‪//o/o// o/o// o/o// /o//#‬‬ ‫‪oo// o/o// /o// o/o‬‬

‫‪ #‬فعولن‪ /‬فعول‪ /‬فعولن‪ /‬فعول‬ ‫فعولن‪ /‬فعولن‪ /‬فعولن‪ /‬فعولن‬


‫)‪3‬‬ ‫فعل ‪ -‬فعولن ‪Bahar Mutaqârib; bait tâm, ‘arûdh shahîhah, dharab mahdzûf‬‬

‫‪ #‬وصدر حيب وخل احلرج‬ ‫تلق األمور بصري مجيل‬

‫‪//o/o// o/o// /o// o/o// #‬‬ ‫‪o// o/o// o/o// o/o‬‬

‫‪ #‬فعولن‪ /‬فعولن‪ /‬فعولن‪ /‬فعو‬ ‫فعولن‪ /‬فعول‪ /‬فعولن‪ /‬فعولن‬


‫)‪4‬‬ ‫فع ‪ -‬فعولن‪Bahar Mutaqârib; bait tâm, ‘arûdh shahîhah, dharab abtar‬‬

‫‪ #‬خلت من سليمى ومن ميه‬ ‫خليلي عوجا على رسم دار‬

‫‪//o/o// o/o// o/o// o/o// #‬‬ ‫‪o/ o/o// o/o// o/o‬‬

‫‪ #‬فعولن‪ /‬فعولن‪ /‬فعولن‪ /‬فع‬ ‫فعولن‪ /‬فعولن‪ /‬فعولن‪ /‬فعولن‬

‫‪4‬‬
Bahar Mutaqârib dengan bait majzû mempunyai satu macam ‘arûdh,

yaitu ‘arûdh mahdzûfah (‫فعولن‬ ‫ ) حذف‬menjadi ( ‫ فعل‬/ ‫)فعو‬, dharabnya ada 2


macam, yaitu :

a. Dharab mahdzûf, sama dengan taf’ilah ‘arûdh-nya ‫ فعل‬/ ‫فعو‬

b. Dharab abtar ‫حذف وقطع فعولن‬ menjadi ‫فع‬

Contoh-contoh :

1. Bahar Mutaqarib bait majzu’; ‘arudh mahdzufah, dharab mahdzuf ‫فعل‬ -‫فعل‬

‫ بكاء ومستعرب‬# ‫وكم ىل على بلدتى‬

//o// o/o// o/o// # o// o/o// o/o

‫ فعو‬/‫ فعولن‬/‫ فعولن‬# ‫ فعو‬/‫ فعولن‬/‫فعولن‬

2. Bahar Mutaqârib bait majzû, ‘arûdh mahdzûfah dan dharab abtar ‫ فعل‬- ‫فع‬

‫ض يَأْتِْي َكا‬
َ ‫ فَ َما يُ ْق‬# ‫س‬ ِ
ْ ‫َّف َوالَ َتْبتَئ‬
ْ ‫َت َعف‬

//o// o/o// o/o// # o/ o/o// o/o

‫فع‬/‫ فعولن‬/‫ فعولن‬# ‫ فعو‬/‫ فعولن‬/‫فعولن‬


Didalam Bahar Mutaqarib terdapat 2 macam kebolehan zihaf, yaitu :

1) Hadzf Fa’ulun (‫َفعُ ْولُ ْن‬ ‫ حذف‬menjadi ‫ َفعُ ْل‬/‫َفعُ ْو‬ ) pada ‘arudh bait tam. Contoh :

‫ب‬
ْ ‫ت األ ََد‬ َ ‫ أَتَ ْد ِر ْي علَى َم ْن أ‬#
َ ْ‫َسا‬ ‫ِ يِت‬ ‫أَيَ َ ِ يِل‬
ْ ‫احاس ًدا ْ َعلَى ن ْع َم‬
“ Wahai salah seorang yang dengki terhadap nikmatku, tahukan kamu kesopanan
orang yang engkau jahati? ”

‫ِ يِت‬ ِ ِ
‫ب‬ َ ‫ أ‬/‫ َعلَاْل َم ْن‬/‫ أَتَ ْد ِر ْي‬#
ْ ‫ أ ََد‬/ ‫َساْتَ ْل‬ ْ ‫ َم‬/‫ َعلَاْل ن ْع‬/‫ س َدنْل ْي‬/ْ‫احا‬
َ َ‫أَي‬
5
//o// o/o// o/o// o/o// # o// o/o// o/o// o/o

‫ َفعُ ْل‬/‫ َفعُ ْولُ ْن‬/‫ َفعُ ْولُ ْن‬/‫ َفعُ ْولُ ْن‬# ‫ َفعُ ْل‬/‫ َفعُ ْولُ ْن‬/‫ َفعُ ْولُ ْن‬/‫َفعُ ْولُ ْن‬

2) Qabdh Fa’ulun ( ‫فعُ ْولُ ْن‬ ‫ قبض‬menjadi ‫) َفعُ ْو ُل‬. Zihaf ini dapat terjadi pada semua
taf’ilah atau sebagiannya. Contoh :

‫ جَيِ ْي َئ بِِه َحقُّهُ َر ْم َس ْه‬# ‫ت لِ َم ْن يَكْنُِز الْ َم َال َحىَّت‬ ِ


ُ ‫َعجْب‬
“ Aku mengagumi orang yang menyimpan hartanya sampai datang kewajibannya,
ia timbun”

‫ َس ْه‬/‫ ُق ُه ْو َر ْم‬/‫ هِبِْي َح ْق‬/‫ جَيِ ْي َئ‬# ْ َ‫ لِ َمْني‬/‫ت‬


/ْ‫ حَلَْتتَا‬/ ْ‫ نُِزلْ َما‬/‫ك‬ ِ
ُ ‫َعجْب‬
//o/ o/o// o/o// /o// # o/o// o/o// o/o// /o
2
‫ فَ ْع‬/‫ َفعُ ْولُ ْن‬/‫ َفعُ ْولُ ْن‬/‫ َفعُ ْو ُل‬# ‫ َفعُ ْولُ ْن‬/‫ َفعُ ْولُ ْن‬/‫ َفعُ ْولُ ْن‬/‫َفعُ ْو ُل‬

B. Bahar Mutadarik

Wazan dari Bahar Mutadarik :


ِ َ‫ ف‬/‫ فاَ ِعلُن‬/‫اعلُن‬
‫اعلُ ْن‬ ِ ِ ِ َ‫ ف‬/‫ فاَ ِعلُن‬/‫اعلُن‬
ِ ِ
ْ ْ َ‫ ف‬/‫فاَعلُ ْن‬ # ‫اعلُ ْن‬ ْ ْ َ‫ ف‬/‫فاَعلُ ْن‬
Dalil Bahar Mutadarik :

‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬# ‫ث َتْنتَ ِق ُل‬
ِ ‫حر َكات املح َد‬
ْ ُ ُ ََ

Di dalam bahar Mutadârik terdapat 2 macam bait :

1. Bait tâm dengan 8 taf’ilah, yaitu :

ِ َ‫ ف‬/‫ فاَ ِعلُن‬/‫اعلُن‬


‫اعلُ ْن‬ ِ ِ ِ َ‫ ف‬/‫ فاَ ِعلُن‬/‫اعلُن‬
ِ ِ
ْ ْ َ‫ ف‬/‫فاَعلُ ْن‬ # ‫اعلُ ْن‬ ْ ْ َ‫ ف‬/‫فاَعلُ ْن‬

2. Bait majzû dengan 6 taf’ilah, yaitu :

2
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195307271980111-
MAMAT_ZAENUDDIN/Ilmu_%27Arudh.pdf diakses pada tanggal 24 Juli 2021 Jam 19.39 pm

6
‫ فاَ ِعلُ ْن‬/‫ فاَ ِعلُ ْن‬/‫فاَ ِعلُ ْن‬ # ‫ فاَ ِعلُ ْن‬/‫ فاَ ِعلُ ْن‬/‫فاَ ِعلُ ْن‬
Bahar Mutadârik dengan bait tâm mempunyai satu macam ‘arûdh, yaitu ‘arûdh
shahîhah (‫ ) فاعلن‬Dharabnya pun hanya satu macam, yaitu dharab shahîh, sama
dengan taf’ilah ‘arûdh-nya (‫) فاعلن‬
Contoh :

‫َب ْع َد َما َكا َن َما َكا َن ِم ْن َع ِام ِر‬ # ‫صاحِلَا‬ ِ ِ


َ ‫َجاءَنَا َعامٌر َسال ًما‬
/o//o/ o//o/ o//o/ o//o/ o//o/ o//o/ o//o/ o//o #

‫ فاعلن‬/‫ فاعلن‬/‫ فاعلن‬/‫ فاعلن‬# ‫ فاعلن‬/‫ فاعلن‬/‫ فاعلن‬/‫فاعلن‬

Bahar Mutadârik dengan bait majzû mempunyai satu macam ‘arûdh, yaitu

1) ‘arûdh shahîhah (‫ ) فاعلن‬dharabnya ada 3 macam:


a. dharab shahîh ‫فاعلن‬
b. dharab mudzayyal ‫ فاعلن‬menjadi ‫فاعلالن‬
c. dharab makhbûn muraffal ‫ خبن وترفيل فاعلن‬menjadi ‫فعلالتن‬

Contoh-contoh :

1. Bahar Mutadârik; bait majzû, ‘arûdh shahîhah, dharab shahîh

‫ َبنْي َ أَطْالَهِلَا َوال ّد َم ِن‬# ِ ِ


ْ ‫ف َعلَى َدا ِره ْم َوابْكنَي‬
ِ
ْ ‫ق‬

# /o//o/ o//o/ o//o/ o//o/ o//o/ o//o

‫ فاعلن‬/‫ فاعلن‬/‫ فاعلن‬# ‫ فاعلن‬/‫ فاعلن‬/‫فاعلن‬

2. Bahar Mutadârik; bait majzû, ‘arûdh shahîhah, dharab mudzayyal


ِِ
ُ ‫ أ َْم َزبُ ْو ٍر حَمَْت َها الد‬#
‫ُّه ْو ُر‬ ْ ‫َهذه َد ُار ُه ْم أَْق َفَر‬
‫ت‬

oo//o/ o//o/ o//o/ # o//o/ o//o/ o//o/

‫ فاعالن‬/‫ فاعلن‬/‫ فاعلن‬# /‫ فاعلن‬/‫ فاعلن‬/‫فاعلن‬

7
4. Bahar Mutadârik; bait majzû, ‘arûdh shahîhah, dharab makhbûn muraffal

‫اليلَى امللَ َو ِان‬ ‫ قَ ْد َكساها‬# ِ ‫دار س ْلمى بِ َشح ِر عم‬


‫ان‬ َُ ْ َ َ َُ
َ َ ََ
o/o/// o//o/ o//o/ # o/o/// o//o/ o//o/

‫ فاعالتن‬/‫ فاعلن‬/‫ فاعلن‬# ‫ فاعالتن‬/‫ فاعلن‬/‫فاعلن‬

Di dalam bahar Mutadârik terdapat 3 macam kebolehan zihaf, yaitu :

1. Khabn Fa’ilun (‫ خبن فاعلن‬menjadi ‫ ) فعلن‬pada hasywu, ‘arudh, dharab. Contoh :

َ ‫ َفَتلَ َّق َف َها َر َج ٌل‬#


‫رج ٌل‬ ‫ص َواجِلَِة‬
َ ِ‫ت ب‬
ْ ‫ُكَرةٌ طُِر َح‬
“ Sebuah bola dipukul dengan tongkat lengkung, lalu ditangkap oleh orang
perorang ”

‫ َر ُجلُ ْو‬/‫ َر ُجلُ ْن‬/ْ‫ َق َف َها‬/‫ َفَتلَ ْق‬# ‫بِ َ جِل يِت‬/‫ت‬
ْ ‫ طُِر َح‬/‫ُكَرتُ ْن‬
ْ َ /ْ‫ص َوا‬
o/// o/// o/// o/// # o/// o/// o/// o///

‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬# ‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬/‫فَعِلُ ْن‬
ِ ِ
2. Tasy’its fa’ilun ( ‫لن‬
ْ ‫فاع‬ ُ ‫ ت ْشعِْي‬menjadi ( ‫فَاْلُ ْن ف ْعلُ ْن‬
‫ث‬ pada hasywu, ‘arudh dan

dharab.
: Contoh
ِ ِ ‫الس‬ ِ
ُ‫اعة َم ْوع ُده‬
َ َّ ‫ أَقيَ ُام‬# ُ‫ب مَىَت َغ َده‬
ُّ ‫الص‬
َّ ‫يَا لَْي ُل‬

/o/// o/// o/o/ o/// # o/// o/// o/o/ o/o


3
‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فاَ ِع ْل‬/‫ فَعِلُ ْن‬# ‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فاَ ِع ْل‬/‫فاَ ِع ْل‬

3. Mengumpulkan taf’ilah-taf’ilah ( ‫ فَعِلُ ْن‬dan ‫فِ ْعلُ ْن‬ ) pada satu bait.
Contoh :
3
Dr.Muhammad bin Hasan bin Utsman, (2004). Mursyidul Wafi fii ‘Arudh Wal Qowafi, , Darul kutub ‘ilmiyah,
Lebanon, hal. 128.

8
ِ ِ ِ َّ‫أَمل يِف نَ ْش ِئ وث‬
ُ‫ ل ْل َم ْجد تَ َس َامى ُس ْؤ َد َده‬# ‫اب‬ َ ْ ٌَ
“ Cita-cita pada waktu kecil adalah meraih kehormatan bermegah-megahan
kekuasaan”

‫ َد ُد ُه ْو‬/‫ َماْ ُس ْو‬/ْ‫ ِدتَ َسا‬/‫ لِْل َم ْج‬# ِ ‫ فِين‬/‫أَملُن‬


ْ ‫ ثَاْيِب‬/‫ث‬
ْ ‫ ا ْن َو‬/ ‫ش‬
ْ َْ ْ َ
///o/// o/o/ o/// o/o/ # o/o/ o/o/ o/o/ o
4
‫ فَعِلُ ْن‬/ ‫ فِ ْعلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فِ ْعلُ ْن‬# ‫ فِ ْعلُ ْن‬/‫ ف ِْعلُ ْن‬/‫ فِ ْعلُ ْن‬/‫فَعِلُ ْن‬

4
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195307271980111-
MAMAT_ZAENUDDIN/Ilmu_%27Arudh.pdf diakses pada tanggal 24 Juli 2021 Jam 19.02 pm

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Bahar Mutaqorib

Bahar mutaqarib disebut dengan mutaqarib karna bagian-bagiannya saling


berdekatan (dari segi sabab watadnya) dan nyatanya setelah sabab pasti watad,
setelah watad pasti sabab (selang seling). Setiap watad terdapat satu sabab khofif.
Wazan dari Bahar Mutaqarib yaitu :

‫ فعولن‬/ ‫ فعولن‬/ ‫ فعولن‬/ ‫ فعولن * فعولن‬/ ‫ فعولن‬/ ‫ فعولن‬/ ‫فعولن‬

Di dalam bahar Mutaqârib terdapat 2 macam bait :

1. Bait tâm dengan 8 taf’ilah, yaitu :

‫فعولن فعولن فعولن فعولن * فعولن فعولن فعولن فعولن‬


2. Bait majzu’ dengan 6 taf’ilah, yaitu :

‫فعولن فعولن فعولن * فعولن فعولن فعولن‬

Bahar Mutaqârib dengan bait tâm mempunyai satu macam ‘arûdh,

yaitu ‘arûdh shahîhah ( ‫فعولن‬ ) dharabnya ada 4 macam, yaitu :

e. Dharab shahîh ( ‫فعولن‬ )

f. Dharab maqshûr ‫ قصر فعولن‬menjadi ‫فعول‬

g. Dharab mahdzûf ‫حذف فعولن‬ menjadi ‫فعو‬

10
h. Dharab abtar ‫فعولن‬ ‫حذف وقطع‬ menjadi ‫فع‬

Bahar Mutaqârib dengan bait majzû mempunyai satu macam

‘arûdh, yaitu ‘arûdh mahdzûfah (‫فعولن‬ ‫ ) حذف‬menjadi ( ‫ فعل‬/ ‫)فعو‬,


dharabnya ada 2 macam, yaitu :

c. Dharab mahdzûf, sama dengan taf’ilah ‘arûdh-nya ‫ فعل‬/ ‫فعو‬

d. Dharab abtar ‫حذف وقطع فعولن‬ menjadi ‫فع‬

2. Bahar Mutadarik

Wazan dari Bahar Mutadarik :


ِ َ‫ ف‬/‫ فاَ ِعلُن‬/‫اعلُن‬
‫اعلُ ْن‬ ِ ِ ِ َ‫ ف‬/‫ فاَ ِعلُن‬/‫اعلُن‬
ِ ِ
ْ ْ َ‫ ف‬/‫فاَعلُ ْن‬ # ‫اعلُ ْن‬ ْ ْ َ‫ ف‬/‫فاَعلُ ْن‬
Dalil Bahar Mutadarik :

‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬/‫ فَعِلُ ْن‬# ‫ث َتْنتَ ِق ُل‬
ِ ‫حر َكات املح َد‬
ْ ُ ُ ََ

Di dalam bahar Mutadârik terdapat 2 macam bait :

1. Bait tâm dengan 8 taf’ilah, yaitu :

ِ َ‫ ف‬/‫ فاَ ِعلُن‬/‫اعلُن‬


‫اعلُ ْن‬ ِ ِ ِ َ‫ ف‬/‫ فاَ ِعلُن‬/‫اعلُن‬
ِ ِ
ْ ْ َ‫ ف‬/‫فاَعلُ ْن‬ # ‫اعلُ ْن‬ ْ ْ َ‫ ف‬/‫فاَعلُ ْن‬

2. Bait majzû dengan 6 taf’ilah, yaitu :

‫ فاَ ِعلُ ْن‬/‫ فاَ ِعلُ ْن‬/‫فاَ ِعلُ ْن‬ # ‫ فاَ ِعلُ ْن‬/‫ فاَ ِعلُ ْن‬/‫فاَ ِعلُ ْن‬

11
Bahar Mutadârik dengan bait tâm mempunyai satu macam ‘arûdh, yaitu
‘arûdh shahîhah (‫ ) فاعلن‬Dharabnya pun hanya satu macam, yaitu dharab shahîh,
sama dengan taf’ilah ‘arûdh-nya (‫) فاعلن‬

Bahar Mutadârik dengan bait majzû mempunyai satu macam ‘arûdh, yaitu

1) ‘arûdh shahîhah (‫ ) فاعلن‬dharabnya ada 3 macam:

d. dharab shahîh ‫فاعلن‬


e. dharab mudzayyal ‫ فاعلن‬menjadi ‫فاعلالن‬
f. dharab makhbûn muraffal ‫ خبن وترفيل فاعلن‬menjadi ‫فعلالتن‬

12
13
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Muhammad bin Hasan bin Utsman, (2004). Mursyidul Wafi fii ‘Arudh Wal Qowafi, Darul
kutub ‘ilmiyah, Lebanon.

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195307271980111-
MAMAT_ZAENUDDIN/Ilmu_%27Arudh.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai