BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakan
bukanlah hal yang mudah. Seseorang perlu untuk memahami dan menguasai ilmu
Tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah ilmu nahwu, sang bapak
ilmu yang merupakan salah satu dari cabang ilmu lughot al-Arobiyah yang
ilmu dan sastra satra arab. Seperti perkataan Syaikh Syarifuddin Yahya dalam
karangannya yang merupakan adikarya yang luhur dan monumental yakni kitab
Al Amrithi :2
ان ال َع َر ِبي
ِ الل َس
ِ ظ ُ الو َرى ِح ْف ِ َطل
َ َ ِمن# ب ْ َو َكانَ َم
َّ طلُ ْوبًا أ َ َشدَّ ال
1
Fathur Rohman, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: Madani, 2014),16.
2
Ibnu Aby Zain, Terjemah Nadzam Al-Amrithie dan Penjelasannya (Kediri : Pustaka As Salafi,
2014),3.
2
Artinya :
“Ilmu nahwu itu lebih utama untuk dipelajari karena kalam Arab, tanpa
sangat dibutuhkan untuk semua fan dari seluruh fan keilmuan bahkan tafsir, dan
hadits, karena tidak diperkenankan bagi seseorang untuk berbicara tentang apa
yang ada dalam kitab Allah sehingga dirinya kompeten dalam gramatika arab,
karena Al-Qur’an adalah kitab yang berbahasa arab, dan tidak akan bisa difamahi
Asmu’i berkata; sesungguhnya hal yang paling aku takutkan dari seorang pencari
ilmu ketika dirinya tidak menguasai ilmu nahwu adalah ia masuk dalam
karena Nabi bukanlah seorang yang cedal dalam berbahasa, maka ketika seorang
meriwayatkan dengan bahasa arab yang cedal, berarti ia telah berdusta kepada
Nabi.4
belajar nahwu bisa kita pahami yang paling pokok adalah bagaimana bisa
dari ketiganya.
ketiga dari isim, fi’il ataupun huruf sering disebut kalam (obrolan). Obrolan ini
yang kemudian dikaji, ditelaah, ditarkib dan di’irobi. Kalam merupakan objek
masuk dalam kategori nomina original atau disebut mashdar yang merupakan
nomina derivative dari dasar berupa verba imperfektum ( )حناyang akarnya adalah
()و ـ ح ـن. Sintaksis mengkaji hubungan antarkata dalam suatu konstruksi yang
mengkaji hubungan antara kata yang satu dengan kata lainnya (Asrori 2004: 25).
4
Zaini Dahlan Syarah Sayyid Zaini Dahlan (Libanon. Dar Kutub Ilmiyah, 2012),51.
4
Ilmu Nahwu adalah adalah salah satu cabang ilmu bahasa Arab yang
diperumpamakan seperti Bapak bahasa Arab sedangkan Ilmu Shorof seperti Ibu
nahwu adalah ilmu yang untuk memahami kalimat Arab yang tunggal dan
bunyi akhir sebuah kalimah dibunyikan dan bagaimana posisi kalimah dalam
suatu jumlah. Struktur yang dikaji dalam sintaksis/ nahwu yaitu berupa kata
Menurut Parera (dalam Kuswardono 2019: 15) Kata adalah segmen dari
Kelas kata dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kelas terbuka dan kelas
tertutup. Kelas terbuka adalah golongan yang anggotanya dapat bertambah tanpa
batas. Sedangkan kelas tertutup adalah golongan yang anggotanya terbatas dan
diantaranya meliputi kata yang disebut kata penuh, yaitu nomina/ kata benda,
verba/ kata kerja, dan ajektiva/ kata sifat (Sihombing dalam Kuswardono 2019:
17). Dalam Bahasa Arab kata dibagi menjadi tiga, yaitu isim, fi’il, dan huruf.
5
Isim adalah kata benda yang menunjukkan arti manusia, hewan, tumbuhan, benda
atau apa saja yang lain yang tidak disertai waktu. Menurut Anwar (2016: 4)
tidak disertai dengan pengertian zaman, Sedangkan Fi’il adalah lafadz yang
adalah kalimah (kata) yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan
dengan kalimah isim maupun fiil, maksutnya kalimah (kata) yang dapat
dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain huruf adalah kata depan. Harf mempunyai
banyak macamnya, ada yang bisa memasuki isim, ada juga yang bisa memasuki
fiil. Dalam harf ada yang disebut Tawabi’ yaitu isim yang mengikuti isim
sebelumnya. Tawabi’ itu ada empat: ‘Athaf, Taukid, Badal, dan Na’at.
Athaf itu mudah dipelajari, seperti contoh huruf Athaf au hanya sebatas satu
huruf yang mempunyai arti atau, mereka belum mengetahui bahwa huruf Athaf
suatu kalimat. Meskipun pebelajar sudah mengetahui dan memahami teori dari
6
huruf Athaf secara menyeluruh, belum tentu mereka dapat memaknai dan
diwajibkan mengikuti khotmil kutub yang diadakan setiap tahun dalam haflah
akhirussanah. Para santri diwajibkan membaca kitab kuning yang bertujuan untuk
mengetahui apakah para santri sudah mampu membaca kitab kuning dan
mengetahui tarkibnya atau belum. Setelah diadakan ujian tersebut, banyak santri
yang kesulitan menentukan susunan dari huruf Athaf yang berupa ma’huf dan
ma’thuf alaih. Seperti alasan sebelumnya, bahwa mereka menganggap mudah dan
belum mengetahui analisis sintaksis dari huruf Athaf dalam suatu kalimat.
Huruf ‘Athaf adalah penyambungan dua kata dengan memakai salah satu
huruf ‘Athaf. Menurut Anwar (2016: 112) ‘Athaf adalah Tawabi’ (huruf yang
huruf ‘Athaf. ‘Athaf itu ada dua macam, yaitu ‘Athaf Bayan dan ‘Athaf Nasaq.
‘Athaf Bayan adalah tawabi’ (kata yang ikut) seperti halnya na’at yang
berfungsi menjelaskan matbu’ (kata yang diikuti)-nya, jika terdiri dari isim
makrifat dan untuk mentakhsish matbu’-nya jika terdiri dari isim nakiroh
kata ‘Athaf baik bayan maupun nasaq itu harus sama dengan ma’thuf (yang di
Menurut Arra’ini (2016: 320). ‘Athaf Nasaq ialah tawabi’ (kata yang ikut)
pada matbu’-nya (kata yang diikuti) yang memakai perantara salah satu dari
sepuluh huruf sebagai berikut: Wawu ()و, Fa’ ()ف, Tsumma ()مث, Hatta ()حىت,
Am ()أم, Au ()أو, Imma ()إما, Bal ()بل, Laa ()ال, Laakin ()لكن. Tujuh huruf ‘Athaf
yang pertama (أو,أم, حىت, مث,ف و, )إماitu berfungsi untuk menggabungkan kata
yang di’athaf-kan (ma’thuf) dengan kata yang di’athafi (ma’thuf alaih) dalam segi
i’rab dan makna. Sedangkan tiga huruf ‘athaf lainnya (لكن,ال, ) بلberfungsi untuk
‘Athaf merupakan objek penelitian yang bisa diperoleh dari berbagai sumber
data, salah satunya adalah Kitab Fathul Qorib yang menjadi sumber data pada
penelitian ini, karena Kitab Fathul Qorib terdapat banyak sekali contoh huruf
‘Athaf dalam kalimat, sehingga pembaca dapat mengetahui dan memahami huruf
Kitab Fathul Qorib merupakan kitab kuning yang mengkaji ilmu fiqih yang
merupakan kitab tingkatan ketiga yang membahas masalah Fiqih setelah kitab
Durusul Fiqiyah dan Safinatunnajah. Kitab Fathul Qorib lebih ringkas dalam
suatu kasus. Kitab Fathul Qorib adalah sebuah kitab yang di karang ulama’
terdahulu, merupakan salah satu kitab fiqih yang wajib dipelajari di kalangan
Qosim Al- Ghozi, beliau adalah seorang ahli fiqih yang bermadzhab Syafi’i.
Kitab ini memiliki lima belas bab yang dimulai dari bab Thaharah (bersuci) dan
diakhiri dengan bab memerdekakan budak. Kitab ini tidak hanya memuat ibadah
makhdoh saja, tetapi memuat kajian yang berkaitan tentang jual beli,
Peneliti memilih kitab Fathul Qorib sebagai sumber data karena terdapat
banyak huruf ‘Athaf pada setiap bab-bab sesuai dengan konteks kalimat yang ada
dan sering dijadikan rujukan dalam pengutipan hukum fiqih. Dalam kitab tersebut
berisi kalimat yang sangat sederhana dan ringan yang dapat dipelajari pebelajar
usia muda sampai usia tua, kitab tersebut juga banyak dipelajari di pondok
dibuat untuk bersuci ada 7 (tujuh) yaitu air hujan (langit), air laut, Pada kalimat
tersebut terdapat Pada kalimat tersebut terdapat kata ” ”وماء السماء ماء البحر, kata
9
Athaf pada kalimat yang terdapat dalam kitab Fathul Qorib, yaitu huruf Athaf
dapat mengubah hukum dalam suatu kalimat tertentu, seperti huruf Bal. Huruf
Bal mempunyai faedah Idhrob Intiqal yaitu memindahkan hukum dari ma’thuf
alaih ke ma’thuf.
وعمد اخلطاء أن يقصد ضربه مبا ال يقتل غالبا فيموت فال قود عليه بل يب دية مغلظة على
memukul orang lain dengan alat yang biasanya tidak mematikan lalu tiba-tba
mati, maka tidak ada qisas atasnya, akan tetapi waji membayar diyat berat yang
Pada kalimat tersebut, huruf بلtelah mengubah suatu hukum dalam perkara
hukuman berupa qisas, tetapi pembunuhan tersebut tidak benar secara mutlak
selama tiga tahun. Jadi, terjadi perpindahan hukum dari qisas menjadi hukuman
membayar diyat.
10
bahasa Arab dalam memahami materi tentang huruf ‘Athaf dan agar tidak terjadi
kesalahan dalam memahami makna, analisis sintaksis atau isi yang terkandung
dalam kitab Fathul Qorib, meskipun bab Huruf ‘Athaf sangatlah mudah bagi
orang yang sudah faham tetapi masih perlu dilakukan pembahasan untuk pemula
yang belum faham tentang bab Huruf ‘Athaf, agar dapat juga menguji
pemahamannya mengenai huruf Athaf dalam kalimat bukan dalam hal teori
penghubung kata yang dinamakan kalimat huruf.5 Yang paling sering kita
temukan dalam leterasi bahasa arab adlah huruf huruf athof yang berfungsi
sebagai penghubung antara mubdal minhu dan mubdal sendiri serta Dianggap
penting pula sebuah kata penjelas dari kata yang mungkin masih samar bagi
seorang pendengar yaitu Badal. Oleh sebab itu biar mengetahui kolerasi kata satu
dengan yang lain agar bisa menentukan bahwa kalimat ini adalah sebuah kalam
Kitab Syarh Alfiyah ibnu aqil ini mengandung keterangan dan penjelasan
terjadi kepada para pembaca kitab matannya, dengan keterangan yang sistematis
Abdullah bin aqil yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti karya beliau
yang sangat fenomenal ini pada masanya. Meski pada zaman akhir banyak orang
yang tidak menkaji ilmu nahwu namun pembahasa beliau sangat enak untuk
dinikmati kaum awwam serta bagi pemula ilmu nahwu di zaman sekarang.
penelitian berupa analisis dengan judul, “Athof dan badal dalah kitab syarh
Alfiyah Ibnu Aqil Karya Al-Imam Baha’udin Abdullah Bin Aqil (Analisis
Sintaksis)”.
B. Fokus Kajian
jawabannya melalui penelitian yang akan dilakukan.6 Dari latar belakang masalah
dalam penelitian ini. Berdasarkan masalah yang ada maka fokus masalah dan sub
1. Fokus Masalah
a. Bagaimanakah Athof dan badal dalah kitab syarh Alfiyah Ibnu Aqil
6
Staifas Kencong, Pedoman Penulisan Skripsi dan Karya Ilmiah, (Jember : Staifas
Press,2013),3
12
a. Bagaimanakah Athof dalah kitab syarh Alfiyah Ibnu Aqil Karya Al-
b. Bagaimanakah badal dalah kitab syarh Alfiyah Ibnu Aqil Karya Al-
C. Tujuan Penelitian
Dari uraian latar belakang dan fokus kajian yang ada, maka peneliti
1. Tujuan umum
Untuk mendeskripsikan Athof dan badal dalah kitab syarh Alfiyah Ibnu Aqil
2. Tujuan khusus
a. Untuk mendeskripsikan Athof dalah kitab syarh Alfiyah Ibnu Aqil Karya
b. Untuk mendeskripsikan badal dalah kitab syarh Alfiyah Ibnu Aqil Karya
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
13
2. Manfaat praktis
Bahasa Arab.
mengenal lafadz Athof dan Badal dalam kitab Syarah alfiyah ibnu
E. Definisi Istilah
Segala hal dalam mendefinisikan sesuatu haruslah paham akan arti atau
makna dari setiap kata yang tercantum, oleh karena itu penulis akan menjelaskan
beberapa istilah yang terdapat dalam judul yang penulis angkat antara lain:
1. Analisis
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil di dalam suatu entitas dengan cara
kebenaran.8
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis ialah suatu
1. Athof
Athaf adalah kata yang mengikuti kata sebelumnya dengan adanya huruf
perantara. Athaf disebut juga dengan kata sambung. Yaitu penyambungan dua
kata atau lebih dengan menggunakan huruf athaf. Athaf mengikuti kata
sebelumnya yang disebut dengan ma’thuf hanya dalam hal i’robnya, bukan
2. Badal
9
Syaddad Anwar. Kunci Nahwu (PT.Pustaka Assunniyyah, 2017)105.
10
Haris, Abdul. Teori Dasar Nahwu dan shorof (PT. Al-Bidayah, 2017)192.
16
isim atau fi’il diganti dengan fi’il, maka ia mengikutinya pada seluruh
i’rabnya, yaitu perubahan akhir lafaznya, Maka itulah yang disebut dengan
Badal". Secara terjemah bebas Badal adalah kata ganti dari suatu kalimat yang
secara langsung disebutkan tanpa ada perantara semisal huruf ‘ataf atau yang
lain. Diantara ciri-ciri Badal adalah dapat diselipkan kata “yaitu” atau dapat
juga diketahui dengan menghilangkan salah satu antara Badal atau mubdal
a. Pembagian Badal
2. ض ِم ْن ا َ ْل ُك ِل
ِ َبدَ ُل ا َ ْل َب ْع
11
Anwar, Muhammad
17
minkul: ُيف ثُلُثَه َّ َ َوأَك َْلتُ ا,(aku telah memakan roti yaitu sepertiga-nya)
َ لر ِغ
semua murid yang keluar melainkan hanya sebagian dari murid yang
F. Sistematika Pembahasan
yang digunakan dalam menyusun skripsi ini, sehingga dapat dipelajari dan dipahami
oleh pembaca.
Untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan satu persatu dari bab-bab
pembahasan. Bab ini berfungsi untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai
12
http://faizafaridy.blogspot.com/2014/06/badal-dan-pembagiannya-nahwu.html rabu 06/10/2021
19
BAB II : Pada bab ini berisi tentang kajian kepustakaan yang didalamnya
mencakup penelitian terdahulu dan kajian teori yang erat kaitannya dengan masalah
yang diteliti. Dalam hal ini mengkaji tentang analisis athof dan Badal dalam kitab
BAB III : Bab ini berisi pembahasan tentang metode penelitian yang terdiri
dari pendekatan dan jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis
BAB IV : Memuat tentang analisis. Pada bab ini akan dikaji tentang analisis
athof dan Badal dalam kitab Syarh alfiyah ibnu aqil karya baha’uddin Abdullah bin
pembahasan dalam skripsi dan terakhir saran-saran. Bab ini berfungsi untuk
memperoleh gambaran dari hasil penelitian ini, yang berupa kesimpulan penelitian.
penelitian.
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Terdahulu
serta metode pengajarannya dalam kitab Jawami’ul Kalim karya KH. Ali
Maksum.
teks kitab, selain itu penelitian juga menganalisis Badal . Perbedaan yang
13
INAIFAS, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: INAIFAS Press, 2018), 40.
21
penelitian serta fokus pembahasan, fokus penulis lebih pada analisa Badal
aqil karya baha’uddin Abdullah bin aqil. Persamaan peneliti dan penulis
objek penelitian. Sedangkan fokus penulis pada analisa jumlah dan syih
jumlah.
22
kajian analisa sintaksis bahasa arab pada teks kitab dan gramatika bahasa
NAMA
JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN
PENGARANG
karya baha’udin
a. Rizqiyani:
Surat Al-Isra’
b. Penulis:
Syarh Alfiyah
Ibnu aqil
karya
baha’uddin
Abdullah bin
aqil
Banin Juz 2
b.Penulis: Syarh
Qotrun nada
Waballus Shoda
karya Ibnu
Hisyam
B. Kajian Teori
ini akan dijelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan judul, yaitu: Kajian
teoritis tentang (1) Analisis, (2) Athof dan Badal (3) syarah alfiyah ibnu aqil (4)
1. Analisis
dsb).14
14
KBBI Online, 1.5
25
Sedangkan arti analisis berasal dari bahasa Yunani yaitu Anayien yang
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil di dalam suatu entitas dengan cara
kebenaran.15
suatu hal dari hal tertentu.16. Menurut Syeikh Ibnu Sina dalam kitab As-Syifa,
lain.17
kandungan struktur Athof atau Badal yang terdapat dalam kitab Syarh alfiyah
15
Ahmad Abdul Qodir Al Alawiy, “Analisis Kesalahan Pemakaian Isim Dhomir Pada Muhadatsah
Film Tugas Akhir Mata Kuliah Tafa’ul Ittishaliy” (Skripsi : Universitas Negeri Semarang, 2013), 39.
16
Ahmad Damanhuri, Idloh al-Mubhammin ma’ani al-sulam (Libanon: Dar Al-Kutub islami,2011), 15.
17
Darul Huda & Nailul Huda, Sulam al-Munawroq (Kediri : Lirboyo Press,2013), 127.
26
1) Athof
a. Definisi Athof
2. Pembagian Athof
Athof ada dua macam yaitu athof nasaq dan athof bayan.21
a. athof bayan
18
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)652.
19
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
20
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
21
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)652.
27
lafadz yang jamid. Lalu dikecualikan pula sesudah bentuk taukid dan
pula dari hal tersebut Badal yang jamid karena Badal yang jamid yang
dalam masalah tadzkir atau ta’nitsnya, dan baik dalam masalah ifrad,
Dan dia diberi minum dengan cairan yaitu nanah (Ibrahim: 16)
tabi’ hanya menjadi athof bayan dan tidak dapat di jadikan sebagai Badal
yaitu:
bayan, dan tidak dapat di sajikan sebagai Badal karena Badal itu disertai
memakai al, lalu dimudhafkan pula kepada sifat yang mengandung al,
انا الضارب الرجل زيد Aku adalah orang yang memukul lelaki
hanya sebagai athof bayan, tidak boleh dianggap sebagai Badal dari
contoh tadi adalah seperti انا الضارب زيدdan hal itu tidak boleh, karena
telah diketahui dalam bab idhofahkan kecuali hanya kepada lafadz yang
انا الضارب الرجل زيد Aku adalah orang yang memukul lelaki
عليه الطير ترقبه قوعا، انا ابن التارك البارك البكري بشرAku adalah anak
Badal).
masalah ini dia mengingatkan pada perbedaan pendapat antara imam al-
b. Athof nasaq
a) wawu
Apabila mengatakan: جاء زيد زعمروzaid dan amr telah datang. Hal
جاء زيد وعمروبعده Telah datang zaid dan sesudahnya itu amr
جاء زيد وعمرو قبله Telah datang zaid dan sebelumnya itu amr
bersamaan.
kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup”. (QS. Al-
contoh:
huruf athof fad an huruf athof lainnya, kecuali wawu; untuk itu
b) Tsumma
Seperti contoh :
c) Fa’
contoh:
(penciptaannya).
maushul. Contoh:
dan maushulnya.
Seperti contoh :
d) Hatta
Seperti contoh :
قدم الحجاج حتى المشاة Telah tiba jamaah haji itu dan orang-orang
e) Am
Seperti contoh :
ازيد عندك ام عمرو Apakah orang yang di sisimu itu zaid atau
amr.
f) Au
Seperti contoh :
Fa’
35
3. Au artinya atau
4. Am artinya kemudian
8. La artinya tidak
ِإما َل ِكن َل َبل حتى َثُم َأم َاو َف َو
3) Badal
a) Definisi Badal
22
Batartama, Al-miftah lil ulum mudah belajar membaca kitab (pustaka sidogiri. 2018)37.
36
kalimat isim yang mengikut pada mubdal minhu dalam masalah i’robnya,
dan yang dimaksud (dituju) oleh hukum dengan tanpa perantara huruf
disebutkan bahwa Apabila isim diganti dengan isim, atau fi’il diganti oleh
fi’il, maka dalam hal seluruh i’robnya badal harus mengikuti i’robnya
badal adalah tabi’ yang menjadi sasaran dengan tanpa perantara. Arti
lantaran huruf athof .pengertian lai ialah Arti badal menurut kitab
ِ ََّجا َء الن
اج ُح إِلى بَ ْيتِي
ِ َّ َرأَيْتُ الت
اج َر
23
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
24
Syamsul Ma’arif, Nahwu Kilat, (Bandung: Nuansa Aulia, 2008), hlm. 104
25
KH. Salahuddin Wahid dan Dr. H. Miftahurrohim Syarkun, Ilmu Nahwu dalam al-Ajurumiyyah,
(Jombang: 2011), hlm. 133
37
ada sesuatu yang belum sempurna sebab tidak jelas siapa yang dimaksud
dimaksud orang sukses dan pedagang tersebut adalah Kholid dan Zaid.
ِ ََّجا َء الن
26
ٌ اج ُح ِإلى بَ ْيتِي خَا ِلد
ِ َّ تابع َرأَيْتُ الت/ بدل: ٌ فاعل خَا ِلد+ ُ متبو/ مبدل منه: اج ُح
اج َر زَ ْيدًا ِ َّالن
ِ َّ الت
27
تابع/ بدل: مفعول به زَ ْيدًا+ ُ متبو/ مبدل منه: اج َر
sebagai objek atau target yang dimaksud dari mubdal minhu28. Pada
yang terjadi pada ‘athaf nasaq yang diperantarai dengan huruf ‘athaf.
sebagai mubdal minhu yang berada di posisi majrur dengan huruf jar.
Lalu kedua lafadz ِل َم ْنdan ِِل َ َّو ِلنَاberperan sebagai Badal yang sama-
Lafadz ْس
ُ َرئِيadalah mubdal minhu dan lafadz Kholid sebagai Badal
َّ مضاف إليه: مضاف ا ِِت َحا ِد+ مبدل منه+ اسم كان: ْس
الطلَ َب ِة ُ ناسخ َر ِئي/ فعل ناقص: ََكان
29
معطوف: ً حرف عطف َعا ِدال: معطوف عليه َو+ خبر كان: صا ِدقًا
َ بدل: ٌ مضاف إليه خَا ِلد:
b) Fungsi Badal
29
Abbas hasan. Nahwu al wafi hal 664 juz 3.
39
dimaksud oleh mubdal minhu Pada umumnya, ketika fungsi dari pada
mubdal minhu harus dari lafadz berbeda, meskipun ada juga dari
lafadz yang sama. Namun, sedikit ditemukan, eperti pada Surah Al-
Fatihah.
Artinya : Tunjukilah kami jalan yang lurus (6). Yaitu Jalan orang-
orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
َ الص َرا
tafsirweb Lafadz ط َ الص َرا
ِ pertama adalah mubdal minhu dan ط ِ
c) Macam-Macam Badal
30
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
31
Abbas hasan. Nahwu al wafi hal 664 juz 3.
40
Badal terbagi menjadi empat bagian, yaitu: badal syai’ min syai’, badal
1) Badal Muthabiq
Badal Muthabiiq atau disebut juga Kul Min Kul ( )كل ِم ْن كل
pokok dari stuktur yang dimiliki oleh mubdal minhu, baik hanya
separuh kecil bagian, besar atau bahkan sama rata.34 yakni badal
32
Abu An’im, Sang Pangeran Nahwu Al-Ajurumiyyah, (Kediri: Sumenang, 2009), hlm. 259
33
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
34
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
41
minhu:
pada harta
ُُ35ْض أ َ ْسنَانَه
َ ْب ال َم ِري َّ ص ال
ُ ط ِبي َ مضاف إليه فَ َح: مضاف الهاء
bagian pokok dari apa yang ada pada tubuh yang dimiliki fasien.
منصوب، بدل بعض من كل: َ مفعول به منصوب أ َ ْسنَان+ مبدل منه: ْض
َ ال َم ِري
36
مضاف إليه ت َسلَّ َم خَالد ٌ على أ َ ْه ِل القَ ْر َي ِة زَ ِع ْي ِم ِه ْم: مضاف الهاء+
(pemimpin mereka).
35
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
36
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
42
بدل: مضاف إليه مجرور زَ ِعي ِْم: مضاف القَ ْريَ ِة+ مجرور, مبدل منه: أ َ ْه ِل
mobil.
38
مضاف الهاء+ مجرور، بدل بعض من كل: مجرور لَ ْو ِن, مبدل منه: َِّارة
َ ال َّسي
مضاف إليه:
dengan alif lam ta’rif, seperti: قَ ِب ْلهُ ال َي َد،ْت َوا ِلدَ َك
َ ِإذَا َرأَيApabila kau
yang sedang berperan sebagai badal ba’di min kul, dimana tidak
37
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
38
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
43
ُ ِم ْنه
ِ ب إِالَّ َو
احدًا ُّ ام ال
ُ َطال ِ ب إِالَّ َو
َ َاحد ٌ َما ق ُّ ام ال
ُ َطال َ ََما ق
badal ba’du min kul sebab ia bagian dari lafadz ُ ثَالَثَة, dimana
44
merupakan bagian dari pada Lafadz ُ ثَالَث َة. Dengan demikian, tidak
3) Badal Isytimal
مضاف و+ ُ بدل االشتمال مرفو: ُعتُه َ ُ فاعل مرفو+ مبدل منه: ٌ خَا ِلد
َ ش َجا
َ أ َ ْع َجبتْ ِني
الو ْردَة ُ َرا ِئ َحت ُ ُها
39
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
45
tidak beraroma. Namun, ia tetap memiliki warna. مبدل منه: ُ الو ْردَة
َ
مضاف إليه: مضاف و الهاء+ ُ بدل االشتمال مرفو: فاعل مرفوُ َرا ِئ َحت ُ ُها+
boleh diganti dengan alif lam ta’rif, seperri: )٤( اب ْاِل ُ ْخد ُو ِد ْ َ قُتِ َل أ
ُ ص َح
dengan alif lam sebagai ganti dari pada dhamir pengikat. : تقدير
4) Badal Mubaayanah
40
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
46
seperti:
41
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
47
tidak jenis badal yang lain. Tapi tidak bisa setiap badal bisa
disebut
seperti:
42
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
43
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
48
َ اِذْهَبْ ِإ َلى ال َمد َْر َس ِة َرا ِكبًا الد ََّّرا َجةَ – اِذْهَبْ ِإ َلى ال َمد َْر َس ِة َرا ِكبًا ال َّسي
َ َّارة
44
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
49
Contoh: َت َعد ٍْن الَّ ِتي َو َعد ْ فَأُولَ ِئ َك َيدْ ُخلُونَ ْال َجنَّ َة َوال ي
ِ ) َج َّنا٦٠(ُظلَ ُمونَ َش ْيئًا
1) Berdasarkan i’rab rafa’ nashab dan khafad Kita ketahui bahwa Badal
merupakan bagian dari pada tawaabi’ yang keadaan ‘irabnya mesti sesuai
dengan matbu’nya. Badal dan mubdal minhu harus sesuai dari segi i’rab
2). Berdasarkan Nakirah dan Makrifat Badal dan mubdal minhu tidak
45
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
46
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
47
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
50
Artinya : “Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan
jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji (1) Yaitu Allah-lah
yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan kecelakaanlah
nakirah. Satu bertawin dan satu tidak ( َ ) َحدَائِقsebab dalam syigat muntahal
jumu’ yang termasuk isim ghair munsharif Contoh Badal Makrifat dan
٥٢ سورة الشورى
51
Mundal Minhu jalan yang lurus (52). Yaitu jalan Allah yang milik-
Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi (53)”
3). Berdasarkan jenis Mudzakar dan Muannats Untuk badal muthaabiq (kul min
kul) mesti terdapat kesesuaian dengan mubdal minhu dari segi mudzakar dan
ًاط َمة
ِ ََرأيتُ ال َج ِمي َْل خَا ِلدًا َرأيتُ ال َج ِم ْيلَةَ ف
48
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
52
4). Berdasarkan banyaknya individu Mufrad, Mutsana dan Jamak Untuk Badal
muthaabiq (kul Min kul) mesti terdapat kesesuaian dengan mubdal minhu
dalam semua bentuk. Sedangkan untuk badal lainya tidak mesti. Namun,
tastniyah dan Jamak. Apabila tidak, maka boleh berbeda49 seperti contoh
dalam Al-Quran.
1). Mubdal minhu boleh dibuang apabila sedang menempati posisi shilah maushul
Bersedekahlah kepada orang yang kau tahu dia itu membutuhkan. Pada kalimat di
atas, sah secara kaidah nahwu apabila menjadikan lafadz ال ُم ْحت َا َجsebagai badal dari
َ َع َر ْف.
mubdal minhu yang dibuang dengan memperkirakan dhamir ha ( )الهاءpada ت
Perkiraan: ُ َع َر ْفتَهAtaupun menjadikan I’rab lafadz ال ُم ْحت َا َجsebagai maf’ul bih secara
49
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
50
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
53
2). Apabila mubdal minhu berupa jamak, maka untuk isim setelahnya boleh mengikuti
‘irab mubdal minhu sebagai badal atau dii’rab maqtu‘ (terputus). Contoh ketika
ُ َِم َر ْرتُ ب
ٍ َطال
ب خَا ِل ٍد زَ ْي ٍد ُم َح َّم ٍد
Contoh ketika Badal terputus dari mubdal minhu, dimana badal menjadi marfu’
dan manshub:
Ketiganya adalah benar sesuai kaidah Nahwu. Pelajari terkait apa itu maqtu’ yang
3). Badal boleh berupa Isim dzahir dari mubdal minhu isim dzahir atau isim dhamir. Ini
terjadi untuk semua kategori Badal Badal berupa Isim dzahir dan mubdal minhu
isim dzahir51. Untuk contohnya seperti pada pembahasan di atas. Badal berupa Isim
dzahir dan mubdal minhu berupa isim dhamir, baik dhamir ghaib, mutakallim atau
ٍصافَ ْحت ُ ُه ْم بِا ْبتِ َهاج ْ َ ام الد َِّار أ َ ْنت َِظ ُر القَاد ِِميْنَ فَلَ َّما َجا ُءوا اِل
َ ص ِدقَا ُء َ َوقَ ْفتُ أ َ َم
Artinya: “Aku berdiri di depan rumah menunggu yang akan datang. Tatkala
51
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
54
isim dhamir ghaib (wawu Jamak) yang berperan sebagai fa’il yang terdapat pada
اء فَ َجا ُءوا أ َ ْربَعَةَ ِم ْن ُه ْم ْ َ ام الد َِّار أ َ ْنت َِظ ُر خ َْم َسةَ اِل
ِ َص ِدق َ َوقَ ْفتُ أ َ َم
Artinya: “Aku berdiri di depan rumah menunggu 5 orang kawan, mereka datang
hanya 5 orang”.
Lafadz َ أ َ ْربَعَةadalah badal ba’du min kul yang terdiri dari Isim dhamir ghaib
(wawu jamak) yang berperan sebagai fa’il yang terdapat pada fi’il َجا ُءوا# Contoh
(kopernya)”.
Lafadz َحقَائِبُ ُه ْمadalah Badal isytimal yang terdiri dari isim dhamir ghaib
(wawu Jamak) yang berperan sebagai fa’il yang terdapat pada fi’il َجا ُءوا# Contoh
untuk Badal Isim Dzahir dan Mubdal minhu Isim Dhamir Mutakallim (Badal Ba’du
Min Kul)
Lafadz أُذُنِيadalah Badal ba’du min kul yang terdiri dari dhamir Iya ()الياء
4). Isim dhamir tidak menjadi badal dari mubdal minhu isim dhamir. Jikalaupun
َ ت َم َر ْرتُ َب َك أ َ ْن
ت َ ت َرأ َ ْيت ُ َك أ َ ْن
َ قُ ْمتُ أ َ ْن
5( Isim dhamir tidak menjadi Badal dari mundal minhu isim dzahir. Ini termasuk
6( Terkadang mubdal minhu terdiri dari huruf atau isim istifham atau syarat, maka
dalam keadaan seperti ini Badal wajib disertai hamzah istifham dan huruf In ()إن
52
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
53
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
54
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
56
Perhatikan ‘Irabnya:
ارات ُ َك :مبتدأ مرفوُ مؤخر وهو مضاف والكاف مضاف إليه في
كم :اسم استفهام في محل رفع خبر مقدم َسيَ َ
محل جر أ :الهمزة لالستفهام َخ ْم َسةٌ :بدل مرفوُ من كم استفهام أم :حرف عطف َس ْب َعةٌ :اسم معطوف على
55
مرفوُ
Apa yang kau baca apabila itu baik dan jelek, maka dirimu akan terpengaruh
;Perhatikan ‘Irabnya
ما :اسم شرط مبني على السكون في محل نصب مفعول به ت َ ْق َرأ ُ :فعل شرط مجزوم عالمته السكون ْ
إن :حرف
شرط مبني على السكون تفيد لتفصيل َجيِدًا :بدل منصوب من “مبدل منه” اسم الشرط “ما َوإِ ُِ ْن قَبِ ْي ًحا :معطوف
56
تَتَأَث َ ْر :جواب الشرط مجزوم عالمته السكون
Contoh lain:
Kapan kau akan mengunjungiku, apabila besok dan lusa, maka aku senang bertemu
denganmu.
Perhatikan ‘Irabnya:
55
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
56
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
57
فعل شرط مجزوم: اسم شرط جازم مبني على السكون في محل النصب على الظرفية الزمانية ت َُز ْرنِي:متى
فعل جواب شرط مجزوم: ْ معطوف أ َ ْسعَد: بدل منصوب من مبدل منه اسم استفهام “متى” َو إِ ْن بَ ْعدَ َغ ٍد: َغدًا
57
جار و مجرور: عالمته السكون ِب ِلقَا ِئ َك
Badal tidak hanya berlaku pada Isim. Namun, ia juga berlaku untuk bentuk fi’il, baik
a). Badal mufrad pada bentuk fi’il Contoh untuk Badal kul min kul60
Artinya: “Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain
dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan tidak berzina; dan barang siapa melakukan demikian itu, niscaya dia
mendapat hukuman yang berat (68). Yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada
Hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina (69)”.
57
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
58
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
59
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
60
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
58
Fi’il ف َ ُ يadalah Badal kul min kul dari mubdal minhu fi’il َ يَ ْلقBadal ini
ْ ضا َع
menjelaskan maksud dari pada mubdal minhu nya. Artinya, hukuman yang berat bagi
orang yang membunuh dan berzina itu seperti apa ? Yaitu hukuman berupa azab yang
: َ اسم اإلشارة مفعول به يَلْق: مضارُ مجزوم ِلنه فعل الشرط وفاعله مستتر ذ ِل َك: اسم شرط جازم يَ ْف َع ْل: َم ْن
بدل كل من كل من: ف َ ُ مفعول به ي: ً فعل مضارُ مجزوم جواب الشرط وفاعله مستتر وهو مبدل منه أَثاما
ْ ضا َع
61
َمبدل منه فعل يَ ْلق
َ ُ إِ ْن ت
ِ َّ ِ ْص ِل ت َ ْس ُجد
ّلِل يَ ْر َح ْم َك
Apabila kau sholat (bersujud kepada Allah), maka Allah akan merahmatimu. Fi’il ْت َ ْس ُجد
61
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
59
ُ أ ُ ْز ِع َجه،ْف
ِ ان اِل َ ِلي َ ِإنِي لَ ْن أ ُ ِس ْي
ِ ئ ِإ َلى ال َحيَ َو
Aku tidak akan menyakiti hewan jinak (mengganggunya) Fi’il ُ أ ُ ْز ِع َجهadalah Badal
pada menyakiti والهاء، بدل االشتمال منصوب: ُ فعل مضارُ منصوب وهو مبدل منه أ ُ ْز ِع َجه: ئ
َ لَ ْن أ ُ ِس ْي
63
مفعول به
b). Badal pada bentuk Jumlah (kalimat) Contoh untuk Badal Kul Min Kul64
َ اِ ْق
ِ اِ ْح،ط ْع ُرزَ ال َح ْق ِل
ُصدْه
Artinya: “Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa
62
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
63
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
64
Abdullah, bahauddin. Terjemah alfiyah syarah Ibnu Aqil (sinar baru algensindo. 2018)675.
60
Kalimat أ َ َمدَّ ُك ْمkedua adalah Badal Ba’du min kul dari kalimat أ َ َمدَّ ُك ْمpertama.
Artinya, anugrah berupa binatang ternak dan anak-anak adalah bagian dari pada
ماض ومفعوله والفاعل: جملة مبدل منه أ َ َمدَّ ُك ْم+ ماض ومفعوله والفاعل مستتر والجملة صلة موصول: أ َ َمدَّ ُك ْم
66
مستتر والجملة بدل من أمدكم اِلولى
الَ ت ُ ِقي ِْم َّن ِع ْندَنَا، أَقُ ْو ُل لَهُ ا ِْر َح ْل: قول الشاعر
Aku katakan kepadanya: “pergilah (jangan tinggal) bersama kita) Kalimat الَ ت ُ ِقي ِْم َّنBadal
65
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
66
Hasan, Abbas Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17.
67
Abbas Hasan Nahwu Al wafi (hidayah, 2000)17
61
BAB III
METODE PENELITIAN
yakni semua bahan yang dibutuhkan bersumber dari bahan bahan tertulis
pustaka, hal yang sangat penting untuk diperhatikan lebih awal ialah
lembaga-lembaga lain.69
dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel, dan
68
Abdullah, Ahli Bait Perspektif Sunni dan Syi’I (Surabaya : UIN Sunan Ampel, 2011),15.
69
INAIFAS, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: INAIFAS Press, 2018), 70.
70
Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Bandung : Pustaka Setia, 2001),89.
63
1. Sumber Data
research, maka rujukan atau sumber data dalam penelitian ini yaitu :
1. Data Primer
2. Data Sekunder
seseorang.71
71
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2009),106.
64
pengetahuan.72
adalah:
72
Kamisa, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Surabaya: CV Cahaya Agency, 2013), 67.
73
www. Pengertianku. Net diakses pada tanggal 2 Desember 2020 pukul 16.20 WIB
65
dalam konteks.
isi.
Dalam hal ini, peneliti untuk mendapatkan data yang jelas sesuai
karena itu kajian pada penelitian ini menekankan analisis data dari Athof
dan Badal itu sendiri. Analisa ini dimaksudkan pada penekanan untuk
A. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan satu persatu dari bab-
kaitannya dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini mengkaji tentang
analisis Athof dan Badal dalam kitab Syarh Alfiyah ibnu aqil karya baha’uddin
BAB III : Bab ini berisi pembahasan tentang metode penelitian yang
terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan
BAB V : memuat tentang analisis. Pada bab ini akan dikaji tentang
analisis Athof dan Badal dalam kitab Syarh Alfiyah ibnu aqil karya
pembahasan dalam skripsi dan terakhir saran-saran. Bab ini berfungsi untuk
BAB IV
BAB BADAL
Kitab Syarh Alfiyah ibnu aqil. Kitab ini merupakan salah satu syarh
atau penjelasan dari kitab nahwu matan yang sama namanya yakni, syarah
alfiyah ibnu malik. Yang mana kitab matan ini bisa dikatakan nahwu
tambahan sedikit.
Syarh Alfiyah ibnu aqil termasuk salah satu kitab masyhur, walaupun
pondok pesantren nusantara. Namun Syarh Alfiyah ibnu aqil juga banyak
terlihat lebih lengkap, seperti bab hamzah washal, hamzah qatha’, bab ‘adad,
bentuk natsar yang lebih mudah untuk kaji dan difahami kandungan isinya
karena susunan kalimatnya yang runtut, tidak acak sperti yang terkadang
70
terdapat pada kitab yang berbentuk nadhom, hal itu disebabkan dhorurut nya
nadhom. Selain itu pembahasan dalam kitab syarh ini terkemas secara
matannya yang dapat lebih menjawab beberapa keganjalan hati seorang yang
teman-teman sebayanya, orang yang solih, wira’i. Ibn Aqil (769H) adalah
Mesir. Karya tulisnya banyak, tetapi yang terkenal adalah Syarah Alfiyah.
Syarah ini sangat sederhana dan mudah dicerna oleh orang-orang pemula
oleh Ibn Malik pada umumnya. Penulis berpendapat, bahawa kitab ini adalah
banyak dibaca oleh para pelajar dan santri di Indonesia, Malaysia dan
Dari analisis penulis pada teks kitab syarah alfiyah ibnu aqil, di dalamnya
peneliti hanya pada bab badal . Adapun Athof terdapat dalam kitab ini
diantaranya:
،و التوكيد .1
،وعطف البيان .2
، و بال وسطة .4
،ولكن .6
أو بعضا .7
،أو ما يشتمل .8
،أو كمعطوف .9
، وذا .11
، ودون .11
74
http://abusyahmin.blogspot.com/2012/12/alfiyyah-ibn-malik_6304.html 07-10-2021
72
، واعرفه .13
، وخذ .14
وزره .15
Dari uraian analisis jumlah dalam kitab syarh alfiyah ibnu aqil karya
baha’uddin Abdullah bin aqil diatas, penulis menemukan beberapa Athof. Secara
D. Analisis Badal Dalam Kitab Syarh alfiyah ibnu aqil karya baha’uddin
Dari analisis penulis pada teks kitab syarah alfiyah ibnu aqil, di
dilakukan peneliti hanya pada bab badal . Adapun Badal terdapat dalam kitab
ini diantaranya:
Dari uraian analisis jumlah dalam kitab syarh alfiyah ibnu aqil karya
baha’uddin Abdullah bin aqil diatas, penulis menemukan beberapa Badal. Secara
jumlah Badal kul min kul, 4 jumlah Badal ba’du minal kul, 4 lafadz Badal
Berikut ini penulis melampirkan table hasil analisis Athof dan Badal
dalam kitab syarh alfiyah ibnu aqil karya baha’uddin Abdullah bin aqil bab
badal:
74
Pembagian Jumlah
Analisis
Athof nasaq 10
Athof bayan 9
Athof
4
Badal kul min kul
4
Badal isytimal
4
Badal Badal Ba’du min kul
3
idhrab
Badal musyabbah
3
Ghalat
75
3
Nisyan
76
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kesimpulan Umum
syarh alfiyah ibnu aqil karya baha’uddin Abdullah bin aqil ditemukan
beberapa lafadh yang berupa athof dan Badal dalam bab Badal.
2. Kesimpulan Khusus
1. Athof yang ditemukan dalam kitab syarh alfiyah ibnu aqil Bab Badal
karya baha’uddin Abdullah bin aqil berjumlah 19, yang terdiri dari 10
2. Badal yang ditemukan dalam kitab syarh alfiyah ibnu aqil Bab Badal
karya baha’uddin Abdullah bin aqil berjumlah 21, yang terdiri dari 4
Badal kul min kul, badal isytimal ditemukan 4 lafadh, badal ba’du min kul
B. Saran-Saran
1. Kitab syarh alfiyah ibnu aqil karya baha’uddin Abdullah bin aqil bab
badaladalah kitab dasar nahwu yang patut untuk dijadikan sebagai kajian
bagi para pelajar pesantren utamanya bagi mereka yang sudah berada
djadikan sebagai bahan Analisa untuk mencari tentang athof, Badal dan
lainya.
memahami uraian kalimat bebahasa arab, dari hal yang mudah hingga hal
yang perlu pemahaman lebih dalam, salah satunya tentang materi athof
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2011. Ahli Bait Perspektif Sunni dan Syi’i. Surabaya: UIN Sunan Ampel.
Aby Zain, Ibnu. 2014. Terjemah Nadhom Al-Amrithi dan Penjelasannya. Kediri:
Pustaka Salafi.
Derry, M. Syukur. Mughni labib. Jurnal Adabiyah. Vol. XIV nomor 2/2014.
Haris, Abdul. 2018. Tanya Jawab Nahwu & Shorof. Jember: Al-Bidayah.
Huda Nailul, Darul Azka. 2013. Sulamul Munawroq. Kediri: Lirboyo Press.
WIB.
Subana dan Sudrajat. 2001. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.
INAIFAS Press.
80
المراجع العربية
ابراهيم البيجري .فتح رب البرية .سورابايا :مكتبة محمد بن محمد نبهان و اوالده.
ابي عبد هللا بن جمال الدين بن هشام اِلنصاري .2116 .مغني لبيب .بيروت :مكتبة اِلصرية.
ابي عبد هللا بن جمال الدين بن هشام اِلنصاري .2117.قطر الندى .بيروت :مكتبة اِلصرية.
ابي عبد هللا بن جمال الدين بن هشام اِلنصاري .2118.االعراب عن نطم قواعد اإلعراب .بيروت :دار إبن
جوزي.
ابي عبد هللا بن جمال الدين بن هشام اِلنصاري .2118.شرح قطر الندى وبل الصدى .مصر :دار إبن جوزي.
ابي عبدهللا بن جمال الدين بن هشام اِلنصاري .اإلعراب عن قواعد اإلعراب .بيروت :مكتبة اِلصريةز
احمد الهاشمي .2121 .القواعد اِلساسية للغة العربية .بيروت :دار الكتب العلمية.
أميل بديع يعقوب .موسوعه النحو والصرف واالعراب .رمباُ :مكتبة اِلنوارية.
خالد اِلزهري .2118 .شرح العوامل المائة النحوية .بيروت :دار الكتب العلمية.
خالد اِلزهري .2119.شرح مقدمة اِلزهريةفي علم العربية .بيروت :دار الكتب العلمية.
زين دخالن .2121.شرح سيد زين دخالن .بيروت :دار الكتب العلمية.
عبد هللا بن عقيل المصري .2115.إبن عقيل شرح ألفية البن مالك :الحرمين.
81
عبدهللا بن احمد الفاكهي .2121 .شرح الفواكه الجنية .بيروت :دار الكتب العلمية.
محمد بن احمد الحضرمي .تحفة الألحباب .اندونيسيا :دار احياء الكتب العربية.
محمد جمال الدين بن مالك .نظم الفية ابن مالك .كديري :الثريا.
يوسف بن عبد القادر البرناوي .إفادة الطالب .كنشونج :لجنة التأليف والنشر.