Judul Penelitian
kemasyarakatan, dan pendidikan lainnya yang sejenis. Para peserta didik pada
diragukan lagi, banyak tokoh kemerdekaan jebolan dari lembaga ini, pesantren
juga dikenal sebagai pengembang literatur keagamaan klasik dan untuk itu
1
Fadhal AR Bafadal, pergeseran literatur pondok pesantren salafiah, (Jakarta: Departemen
Agama RI, 2006), 1.
1
Islam, Nabi Muhammad SAW, menegaskan bahwa misi beliau diutus oleh
pembentukan karakter yang baik melalui perilaku beliau yang disebut dengan
سنَةٌ لِ َمنْ َكانَ يَ ْر ُجوا هَلَلا ََوا ْليَ ْوم ْاأَل ِخ َر َو ْ س ْو ِل هلَلا ِ ُأ
َ س َوةٌ َح ُ لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِى َر
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
sehat jasmani dan rohani, serta bertanggung jawab pada masyarakat dalam
perbuatan itu menjadi sebuah kebiasaan, apabila kebiasaan itu sudah melekat
pada diri seseorang maka kebiasaan itu bisa dikatakan dengan karakter. Oleh
sebab itu ustadzah sebagai pendidik yang bertanggung jawab dalam mendidik
2
Departemen Agama RI, Ar-Razzaq, 211.
2
oleh kebiasaan-kebiasaan, kita adalah apa yang kita kerjakan secara berulang-
ulang, oleh karena itu keunggulan bukanlah suatu perbuatan tetapi suatu
kebiasaan.3
saja, akan tetapi perlu dukungan dan kerja sama dengan lembaga pendidikan
Allah SWT. Ciri yang paling menonjol pada pesantren ialah pendidikan dan
melakukan hal-hal yang positif, membiasakan diri dengan hal-hal yang baik
3
Nggermanto, Quantum Quotient Kecerdasan Quantum (Bandung: Nuansa, 2003), 52.
4
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), 4.
3
diniyah adalah jenis pendidikan keagamaan yang memberikan pendidikan
khusus ilmu-ilmu agama dan bahasa arab. Madrasah diniyah terdiri dari tiga
pendidikan Islam yang dikenal dengan nama madrasah diniyah telah lama ada
masyarakat.
dipilih adalah pendekatan yang dianggap paling tepat untuk mencapai tujuan
bahasa arab.
arah pembelajaran tertentu. Manhaj pada pondok pesantren salafiyah ini tidak
dalam bentuk jabaran sillabus, tetapi berupa funun kitab-kitab yang diajarkan
bahasa Arab metode disebut toriqoh artinya jalan, cara, system, atau ketertiban
5
DEPAG RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan Perkembangannya, 2.
4
dalam mengerjakan sesuatu.6 Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai
Dalam kaitannya dengan pondok pesantren salafiyah, ajaran adalah apa yang
terdapat dalam kitab kuning, kitab rujukan, atau referensi yang dipegang oleh
yang telah lama dilaksanakan pada pesantren atau dapat juga disebut sebagai
metode pembelajaran asli pondok pesantren. Di samping itu ada pula metode
berikut:
1. Metode Sorogan
6
Nur Uhbiyati, Dasar- Dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2013),
163.
7
DEPAG RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan Perkembangannya, 37.
5
Salah satu metode yang lazim digunakan oleh pondok pesantren
salaf adalah metode sorogan.8 Sorogan, berasal dari kata sorog (bahasa
keduanya. Sistem sorogan ini terbukti sangat efektif sebagai taraf pertama
bagi seorang murid yang bercita-cita menjadi seorang alim. Sistem ini
pada ruang tertentu. Ada tempat duduk kiyai atau ustadz, di depannya ada
meja pendek untuk meletakkan kitab bagi para santri yang menghadap.
Santri-santri lain, baik yang mengaji kitab yang sama ataupun berbeda
duduk agak jauh sambil mendengarkan apa yang di ajarkan oleh kiyai atau
8
Gadung Giri, diambil pada tanggal 05 mei 2019 dari http://pontren . com/ 2016/ 01/ 13/ metode-
sorogan-pada-pondok-pesantren/
9
DEPAG RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan Perkembangannya, 38.
6
Salah satu ciri khas dari pondok pesantren salaf adalah sistem
weton ini berasal dari kata wektu (bahasa jawa) yang berarti waktu, sebab
jawabkan.12
halaqah yang dipimpin langsung oleh kiyai atau ustadz, atau mungkin juga
santri senior, untuk membahas atau mengkaji suatu persoalan yang telah
ditentukan sebelumnya.
10
Fatih Syuhud, diambil pada tanggal 05 mei 2019 dari http://www.alkhoirot.net/2011/07/
pengajian-sistem-bandongan-wetonan.html
11
DEPAG RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan Perkembangannya,
40.
12
Suheri, diambil pada tanggal 05 mei 2019 dari http://ruslyboyan.blogspot.com/2010/08/metode-
musyawarah-kitab-fathu-al-qorib.html
7
4. Metode Pengajian Pasaran
melalui pengkajian materi (kitab) tertentu pada seorang kiyai atau ustadz
yang dilakukan oleh sekelompok para santri dalam kegiatan yang terus
bulan ramadhan selama setengah bulan, dua puluh hari, atau terkadang satu
bulan penuh tergantung pada besarnya kitab yang dikaji. Metode ini lebih
mirip dengan metode bandongan, tetapi pada metode ini target utamanya
adalah “selesai” nya kitab yang dipelajari. Pengajian pasaran ini dahulu
dimungkinkan bagi para pemula untuk mengikuti pengajian ini, namun pada
ustadz atau para kiyai yang datang dari tempat-tempat lain yang sengaja
datang. Dengan kata lain, pengajian ini lebih banyak untuk mengambil
8
atau ustadz. Para santri diberi tugas untuk menghapal bacaan-bacaan dalam
adalah pemeriksaan kitab santri, yang meliputi makna dan murod yang
tanggungan untuk mencatat apa yang di sampaikan oleh ustadzah, selain itu
juga untuk mempermudah santri ketika mengisi soal ketika ujian karena
14
Ibid., 37.
9
semua jawaban itu pasti ada di dalam kitab dan catatan santri. Oleh karena
diadakannya metode ini. Bagi seorang santri menulis itu penting karena
dalam agama Islam, menulis merupakan suatu kegiatan yang dianjurkan, hal
tidak hanya menjadi pengetahuan kita saja, melainkan sebagai motivasi kita
muslim sudah mengetahui bahwa mencari ilmu adalah suatu kewajiban dan
ilmu itu tidak akan didapat dengan enam syarat diantaranya yaitu menulis.
mememeriksa kitab santri, dengan tujuan agar ketika ulangan harian atau
15
Mahtukhul Ngaqli, diambil pada tanggal 06 mei 2019 dari http://aineganteng. Blogspot.
Com/2017/05/tafsir-ayat-al-quran-tentang-anjuran.html
10
tamrin nilai santri bagus, juga untuk memastikan kalau santri mempunyai
banyak santri yang kitabnya tidak lengkap karena ketika mau ujian taftisy
menjadi persyaratan santri boleh mengikuti ujian, dengan adanya metode ini
kosong dengan berbagai cara seperti berusaha tidak tidur, berusaha mencatat
apa yang di sampaikan oleh ustadzah agar ketika akhir mau ujian tidak
dalam kitab sebagai referensi dan juga sumber jawaban dari pertanyaan
ujian. Hal ini menjadi sangat penting dilaksanakan selain membuat mereka
mudah dalam menjalani ujian, mereka juga dapat memperoleh nilai yang
nilai yang dihasilkan. Selain agar tujuan santri bisa tercapai yaitu
penerapan metode taftisy bagi santri membuat peneliti merasa tertarik untuk
11
melakukan penelitian dengan judul skripsi yaitu “Implementasi Metode
C. Fokus Penelitian
1. Fokus Masalah
2019/2020?
2019/2020?
pelajaran 2019/2020?
D. Tujuan Penelitian
12
Tujuan penelitian disesuaikan dengan fokus masalah yang ada yang
dirumuskan dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, ada dua tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pelajaran 2019/2020.
pelajaran 2019/2020.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
13
2. Manfaat Praktis
F. Definisi Istilah
Dalam mendefinisikan sesuatu harus paham arti dari setiap kata yang
1. Implementasi
Sebuah kebiasaan tadi diharapkan mampu melekat pada diri santri, selain itu
16
Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola, 1994), 247.
14
implementasi dari metode taftisy mampu menjadi kebiasaan yang melekat
2. Metode Taftisy
ataupun catatan santri untuk memastikan kalau santri memang benar- benar
mempunyai tulisan (makna dan murod) karena banyak sekali manfaat ketika
3. Karakter Santri
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, sedangkan
santri adalah peserta didik yang belajar atau menuntut ilmu di pondok
pesantren.17 Jadi Karakter santri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
sebuah tingkah laku atau akhlak perbuatan santri yang selama ini menimba
G. Kajian Kepustakaan
1. Penelitian Terdahulu
yang digunakan penulis lain. Selain itu penelitian terdahulu perlu disebutkan
17
Miss Rahane Seree, “Strategi Dakwah Dalam Membentuk Karakter Santri”, (Skripsi,
Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, 2015), 66.
15
perbedaan hasil kesimpulan oleh penulis dengan peneliti yang lain dalam
kuning.18
18
Siti Humairoh, Penerapan Metode Sorogan dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Kitab
Kuning Santri di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Mlokorejo Jember Tahun Pelajaran
2016/2017, (Skripsi INAIFAS Jember, 2017)
19
Syaifullah, Analisis Penerapan Metode Bandongan dalam Pembelajaran Kitab Kuning di MA
Plus Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram, (Skripsi IAIN Mataram, 2017)
16
Pesantren Manbaul Hikam menerapkan metode syawir atau musyawarah
20
Rani Rakhmawati, Syawir Pesantren Sebagai Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Pondok
Pesantren Manbaul Hikam Desa Putat, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo- Jawa
Timur, (Skripsi Universitas Airlangga, 2016)
17
metode
Rani Syawir Pesantren Sebagai 1. Merupakan Membahas
Rakhmawati Metode Pembelajaran Kitab jenis metode
(Universitas Kuning di Pondok Pesantren penelitian syawir
Airlangga Manbaul Hikam Desa Putat, lapangan
Tahun Kecamatan Tanggulangin, 2. Membahas
2016) Kabupaten Sidoarjo- Jawa tentang
Timur metode
2. Kajian Teori
a. Metode Taftisy
َ َّفَت
Kata taftisy ( ُ )التَقتِيْشberasal dari fi’il madhi lafadz ش
makna adalah arti dari bahasa Jawa karena sudah menjadi kebiasaan
21
Achmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, 1032.
18
maka dinamakan murod. Sebagai seorang santri harus belajar setiap
ada ungkapan:
itu berbeda-beda, juga bertujuan agar santri bisa membaca kitab (tanpa
baca makna dan murodannya). Selain itu, supaya kitab santri lengkap
dengan makna dan murod karena ketika akan diadakan ulangan atau
pedoman yang ada didalam kitab sebagai referensi dan juga sumber
kuning sudah penuh (tidak ada halaman yang kosong), tepat dan
22
Ma’ruf Asrori, Etika Belajar Bagi Penuntut Ilmu, (Surabaya: Al-Miftah, 2012), 113.
23
Syekh Az-Zarnuji, Ta’lim Al-Muta’alim, 38.
24
Ma’ruf Asrori, Etika Belajar Bagi Penuntut Ilmu, (Surabaya: Al-Miftah, 2012), 81.
25
Lufaepi, diambil pada tanggal 06 juni 2019 dari https://khaskempek.com/taftisyul-kutub-
sebagai-syarat-mengikuti -ikhtibar/
19
sesuai dengan makna yang diberikan ustadzah atau tidak,26 karena
kitab satu persatu. Santri dikatakan lolos dari tahap ini jika kitab yang
dengan memenuhi isi kitab dengan makna yang telah dibacakan oleh
26
Muallimin, diambil pada tanggal 20 mei 2019 dari http://mualliminenamtahun.net/berita/taftisy-
untuk-memeriksa -makna-kitab-kuning/
27
Lufaepi, diambil pada tanggal 06 juni 2019 dari https://khaskempek.com/taftisyul-kutub-
sebagai-syarat-mengikuti -ikhtibar/
20
atau dalam lingkungan pesantren hal ini biasa disebut dengan nembel
kitab.28
otomatis santri tidak bisa mencatat apa yang telah di sampaikan oleh
kosongan, selain itu ketika ulangan pun santri tidak bisa mengerjakan
soal karena semua jawaban itu ada di dalam kitab santri, dan ketika
28
Admin, diambil pada tanggal 20 mei 2019 dari http://khaskempek.com/taftisyul-kutub-sebagai-
syarat-mengikuti-ikhtibar/
21
ujian santri tidak bisa mengikutinya karena taftisy menjadi persyaratan
apa yang telah di sampaikan oleh ustadzah. Mengenai hal ini, Syaikh
Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, dua bait syair itu
berbunyi:
ٍ َ َسُأ ْنبِ ْيكَ ع َْن َمجْ ُموْ ِعهَا بِبَي بِ ِستَّ ٍة َّ ِإال ْا ِلع ْل َم تَنا َ ُل َ ال اَال
ان
29
Lufaepi, diambil pada tanggal 06 juni 2019 dari https://khaskempek.com/taftisyul-kutub-
sebagai-syarat-mengikuti -ikhtibar/
30
Hasyim Asy’ari, Nadzam Akhlak Alala, 1.
22
b) Kecerdasan yang didapat dengan usaha misalnya dengan cara
lain.31
mencatat bagi orang yang tidak memiliki hafalan yang kuat, karena
daya ingat manusia berbeda-beda ada yang kuat dan ada yang lemah,
taftisy ini karena akan membiasakan santri untuk berbuat yang baik
seperti menulis karena menulis itu sangat penting dan banyak anjuran
23
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa banyak
karena kitabnya tidak lengkap, selain itu santri ketika ujian nilainya
32
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2008), 1163.
33
Ibid, 774.
24
juga tidak memuaskan di karenakan tulisannya tidak lengkap lalu
makna dan murodnya dan diharapkan agar santri ketika ujian bisa
mengisi semua soal dengan benar karena semua jawaban ada di dalam
kitab dan catatan santri, jadi santri akan mendapatkan nilai yang
1) Pengertian Karakter
Karakter merupakan hal yang abstrak yang terdapat pada diri yang
34
Hendrawan Soetanto, Model Pendidikan Karakter (Malang: UB Press, 2013), 4.
35
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2011), 12.
25
dapat diketahui melalui sikap- sikap yang ditunjukan oleh orang
tersebut.
karakter kita dibentuk oleh kebiasaan- kebiasaan kita, kita adalah apa
2) Macam–Macam Karakter
karakter.
36
Lanny Octavia, Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesantren (Jakarta Selatan: Rumah Kitab,
2014). 21.
37
Nggermanto, Quantum Quotient Kecerdasan Quantum (Bandung: Nuansa, 2003), 52.
26
Kementrian pendidikan nasional menginventarisir ada 18
a) Religius
b) Jujur
c) Toleransi
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda
dari dirinya.
d) Disiplin
e) Kerja Keras
f) Kreatif
27
g) Mandiri
lain.39
h) Demokratis
hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan
orang lain.
j) Semangat Kebangsaan
l) Menghargai Prestasi
39
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam (Jakarta: Amzah, 2015), 98.
28
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
n) Cinta Damai
o) Gemar Membaca
p) Peduli Lingkungan
q) Peduli Sosial
40
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),
9.
29
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
r) Tanggung Jawab
a) Disiplin
patuh.
41
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Depok:Rajawali Pers, 2017, hal; 234
30
Disiplin berarti tata tertib, ketaatan (kepatuhan) kepada
kesuksesan.
b) Tanggung Jawab
Maha Esa.
kelak.
H. Metode Penelitian
42
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2008), 333.
43
Nur Hasanah, diambil pada tanggal 20 mei 2019 dari
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/view/11151
31
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
2. Lokasi Penelitian
32
yang akan menjadi sebuah karakter dari santri. Hal tersebut sesuai dengan
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian pada bagian ini dilaporkan jenis data dan sumber
a. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh
peneliti dari sumber pertama atau utama. Dari data primer peneliti ingin
b. Data Sekunder, yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh
pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi atau jurnal. Dari data
data- data primer yang sudah diperoleh peneliti, sehingga hasil yang
dokumentasi.
a. Observasi
45
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: INAIFAS Press, 2018), 41.
33
Observasi merupakan pengamatan secara cermat terhadap objek
pengetahuan.46
b. Wawancara
c. Dokumen
46
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008), 310.
47
Ibid, 329.
34
karakter yang terbentuk dari penerapan metode taftisy, serta melalui
d. Analisis Data
peristiwa yang urgen terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa tersebut
dilakukan secara sistematik dan menekankan pada data faktual dari pada
bahan lain.
e. Keabsahan Data
menerapkan triangulasi.
35
Triangulasi diharapkan mampu menjadi jalan untuk mengecek atau
f. Tahap-Tahap Penelitian
informasi, sehingga data yang diperoleh semakin kuat dan dapat diuji
keabsahannya.
36
acuan dalam pengumpulan data lapangan yang akan dilakukan setelah
I. Sistematika Pembahasan
tentang isi dari satu bab ke bab yang lain yang dijadikan sebagai rujukan
Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan dari satu bab hingga bab terakhir.
Fungsi bab ini adalah untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai
Membentuk Karakter Santri. Fungsi ini adalah sebagai landasan teori pada bab
37
BAB V berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang dilengkapi
dengan saran-saran dari penulis dan diakhiri dengan penutup. Bab ini berfungsi
untuk memperoleh suatu gambaran dari hasil penelitian akan dapat membantu
DAFTAR PUSTAKA
Asrori, Ma’ruf. 2012. Etika Belajar Bagi Penuntut Ilmu. Surabaya: Al-Miftah.
38
DEPAG RI. 2003. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan
Perkembangannya.
Giri, Gadung. diambil pada tanggal 05 mei 2019 dari http://pontren . com/2016/
01/ 13/ metode-sorogan-pada-pondok-pesantren/
39
Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo- Jawa Timur. Skripsi Universitas.
Airlangga.
Syuhud, Fatih. Diambil pada tanggal 05 mei 2019 dari http:/ /www.alkhoirot.
net/2011/07/pengajian- sistem-bandongan-wetonan.html
40