PENDAHULUAN
telah berdiri sejak abad ke-13 seiring dengan masuknya agama Islam di
Indonesia. Pada saat itu pondok pesantren telah berfungsi sebagai salah satu
dirinya dengan semakin baik. Pesantren tidak tenggelam oleh zaman yang
1
2
begitu memadai. Sehingga potensi santri yang ada tidak hanya dibangun dari
segi akhlak, nilai, intelektual dan spiritualnya saja, tetapi juga dari segi fisik
dan materialnya juga terbangun. Hal ini diwujudkan dengan fasilitas asrama,
internat, laboratorium IPA, bengkel santri dan lain sebagainya yang tertata
labih tenang, karena disamping menerima bekal ilmu agama, pesantren juga
maupun diakhirat.
terlibat dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa ini, tidak hanya dari
segi materi dan moril, namun telah pula ikut serta memberikan sumbangsih
berarti suatu tempat yang dihuni oleh para santri yang mencari ilmu
Islam di mana di dalamnya terjadi interaksi antara kyai atau ustadz sebagai
guru dan para santri sebagai murid dengan mengambil tempat di masjid atau
di surau atau di langgar atau di serambi rumah kyai untuk mengaji dan
teks ini lebih dikenal dengan sebutan Kitab Kuning. Dengan demikian unsur
terpenting bagi sebuah pesantren adalah adanya kyai, para santri, masjid,
orang Hindu dan Budha. Sebagaimana diketahui, sewaktu Islam datang dan
berkembang di pulau Jawa telah ada lembaga perguruan Hindu dan Budha
yang menggunakan sistem biara dan asrama sebagai tempat tinggal para
menjadi contoh model para wali dalam melakukan kegiatan penyiaran agama
Islam kepada masyarakat luas, dengan mengambil bentuk yang sama akan
4
agama Islam.
2003: 5).
pembinaan peserta didik yang dilaksanakan secara seimbang antara nilai dan
selama ini diakui mampu memberikan pembinaan dan pendidikan bagi para
dengan adanya potensi besar yang dimiliki oleh Pondok Pesantren, yakni
komponen yang melekat pada Pondok Pesantren itu sendiri atau peranan di
santri mendalami dan menguasai ilmu agama Islam atau lebih dikenal dengan
tafaqquh fid din, yang diharapkan dapat mencetak kader-kader ulama‟ dan
bidang akhlak. Sejalan dengan hal inilah, materi yang diajarkan di Pondok
Pesantren semua terdiri dari materi agama yang langsung digali dan kitab-
terakhir adalah manifestasi dari hasil yang dicapai pada tujuan pertama,
tafaqquh fid din. Tujuan inipun semakin berkembang sesuai dengan tuntutan
yang ada pada saat Pondok Pesantren iti didirikan. (Departemen Agama
peranan dan fungsi ini menjadikan adanya fenomena yang cukup berarti
dalam upaya membuat suatu pola yang dapat dipahami sebagai acuan untuk
pengembangan Pondok Pesantren pada masa sekarang dan yang akan datang.
Islam dengan sistem asrama, dengan pelajaran agama dan umum yang
keteladanan yang baik sebagai pemimpin umat yang penuh dengan kasih
sayang. Bertujuan untuk mencetak kader ulama yang „alim, sholeh dan
diterapkan).
B. Penegasan Istilah
1. Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “didik”, mendapat awalan “pen” dan akhiran
”an”, yang berarti proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang
pendidikan dalam bahasa Inggris disebut education yang berasal dari kata
Dalam konteks Islam (bahasa Arab) ada tiga istilah yang mengacu
Istilah tarbiyah dari kata kerja rabba yang berarti mendidik. Kata
kata pengajaran dalam bahasa arab adalah “ta’lim” dari kata kerja
2. Pondok Pesantren
(DEPAG RI, 2001: 18). Istilah pesantren berasal dari kata pe-santri-an,
dimana “santri” berarti murid dalam Bahasa Jawa. Istilah pondok berasal
3. Ta‟mirul Islam
Islam atau tempat untuk belajar Agama Islam yang terletak di Jl. KH.
4. Tinjauan
menyelidiki, mempelajari).
5. Historis
(KBBI, 2007: 405) diartikan Berkenaan dengan sejarah, bertalian atau ada
pengertian sejarah:
9
1. Sejarah secara negatif: Sejarah bukan mitos, bukan filsafat, bukan ilmu
6. Filosofis
dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakekat segala yang ada,
sebab, asal, dan hukumnya. 2) Teori yang mendasari alam pikiran atau
epistimologi; 4. Falsafah.
Yunani yang tersusun dari dua kata philein dalam arti cinta dan sophos
c. Mencari kebenaran
10
C. Rumusan Masalah
kegiatan penelitian, sebab masalah merupakan obyek yang akan diteliti dan
dicari jalan keluarnya melalui penelitian. Bertitik tolak dari latar belakang yang
berikut :
Tegalsari Surakarta?
11
1. Tujuan Penelitian
permasalahannya.
untuk :
Tegalsari Surakarta.
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
umumnya.
permasalahan sejenis.
E. Kajian Pustaka
pendidikannya atau tidak ada inovasi yang menonjol dalam corak pesantren
menjadi dua, yakni pesantren salaf yaitu jika dalam kegiatan pendidikannya
ditandai dengan sistem sekolah dan adanya materi ilmu-ilmu umum dalam
muatan kurikulumnya.
ekonomi.
14
secara formal dan non formal yang secara khusus mengajarkan agama
yang sangat kuat (Mastuhu, 1994: 59). Pesantren telah menjadi pusat
1994: 59)
F. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan dilihat dari segi objek
fakta yang terdapat pada suatu objek tertentu secara menyeluruh dan teliti
c. Mencari kebenaran
Ta‟mirul Islam.
2. Lokasi penelitian
Pesantren Ta‟mirul Islam yang merupakan salah satu pondok modern yang
a. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah suatu proses tanya jawab lesan, dimana dua
orang berhadapan secara fisik yang satu dapat melihat muka yang
17
Karyawan.
b. Metode Observasi
sarana prasarana.
c. Metode Dokumentasi
Surakarta.
d. Analisis Data
Dalam analisis data ini adapun pola pikirnya menggunakan pola pikir
G. Sistematika Pembahasan
tentang masalah yang penulis teliti, yang meliputi latar belakang masalah,
Pendidikan.
Islam, Visi dan Misi Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam, Falsafah Nilai
Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam, serta Fungsi dan Tujuan Pondok Pesantren
Ta‟mirul Islam.