Oleh
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
unruk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah.
1) Apa itu pesantren
2) Bagaimana cara menanamkan nilai nilai moderasi di pesantren.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu pesantren ?
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menanamkan nilai nilai moderasi di pesantren.
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pesantren
Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan islam tradisional yang para
siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih di kenal
dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri 1. Dalam hal
ini pesantren juga mempunyai fungsi yang secara umum adalah menciptakan dan
megembangkan sebuah kepribadian muslim yang berperan sangat aktif di lingkungan
masyarakat modern, yang melalui jalur pendidikan, religi, sosial serta sebuah
penambaham dari segi ekonomi pada pesantren.
Pondok pesantren juga bukan hanya sekedar memberikan sebuah ilmu ilmu, tapi
pesantren juga lebih membina pribadi muslim yang taat beribadah , tetapi juga sebagai
tempat latihan dan tempat megadakan perubahan dan perbaikan sosial masyarakat.
Pondok pesantren merupakan motifator penggerak roda islamisasi dan penyebaran islam.
Pesantren juga mempunyai karaktreristik yang mempunyai ciri khas, khususnya di
Indonesia sebagai lembaga pendidikan islam di bandingkan dengan system pendidikan
pada umumnya yang di antaranya, memakai system tradisional yang mempunyai
kebebasan penuh dibandingkan dengan sekolah modern sehingga terjadi hubungan dua
arah antara santri dengan pengasuhnya.
Dalam hal ini kiai juga mempunyai peran yang sangat besar dan juga memiliki
sebuah tataan yang berupaya melakukan sebuah bimbingan akhlaq santri di dalam
lembaga pesantren agar mereka dapat istiqomah dalam mengaplikasikan akhlak secara
baik. Kiai sebagai pengasuh pondok dan pembimbing bagi santri. Dalam hal ini pesantren
juga mempunyai sebuah tekanan yang mengharus dan mengusahakan kecerdasan
spiritual , di samping kecerdasan intelektual , dan menurukan emosional bagi para siswa
1
https://dspace.uii.ac.id>handle
yang memiliki kecerdasan dan kerakter yang kuat dan mudah bersosialisasi di
masyarakat.2
Dalam pesantren juga ada kajian kitab kuning yang bermacam-macam ada yang
berisi tentang fiqih, akidah ahlak, tasawuf, hadis, hukum islam,dan tafsir. Pesantren
memberikan pembahasan pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang
memberikan pengajaran, pendidikan, pembinaan dan meyebarkan agama islam.
Adapun ilmu ilmu yang di ajar di pesantren meliputi :
1. Aqidah akhlaq
2. Fiqih
3. Usul fiqh
4. Tasawuf
5. Tajwid
6. Ilmu nahwu sorrof
7. Ilmu hadist.
8. Hafidz
B. Cara Menanamkan Nilai Nilai Moderasi di pesantren
Masyarakar Indonesia memiliki ciri khas tersendiri , dimana seorang muslim di
Indonesia di kenal sebagai orang yang memiliki karater keberagamaan yang moderat,
dalam hal ini islam memiliki sifat yang adoptif, adaptif, fleksibel dan akomodatif.
Kehadiran pesantren juga bukan hanya sekedar mempunyai sebuah tujuan yang memiliki
sebuah peran untuk pengembangan dakwah saja, akan juga pesantren juga mengimbangi
kehidupan yang bersosial, berbudaya, juga memiliki sebuah tranformasi sosial bagi
masyarakat yang berada di sekitar pesantren.3
Pembumian nilai nilai ini secara konsisten dikembangkan melalui sebuah
pedekatan secara keagamaan yang akomodatif dan moderat kepada setiap santri , untuk
memilikin dinamika kehidupan yang berbangsa dan bernegara yang setiapnya selalu ada
modernisasi. Dalam sejarahnya pengembangan islam yang moderat di kalangan
pesantren menjadi sebuah rujukan yang di utamakan, terutama bagi masyarakat yang
memiliki permasalahan dinamika sosial. Dalam kerlibatan ini, pesantren mampu menjadi
2
https://etheses.uin-malang.ac.id
3
Abd.A’la . Pembaruan pesantren, (Yogyakarta;Lkis,2006),47
sebuah jempatan dalam menyikapi perbedaan dinamika yang terjadi di kalangan
masyarakat.
System nilai yang dibangun pesantren merupakan sebuah kontribusi dari bentuk
sebuah pemikiran dan sebuah keinginan yang besar untuk menghidupkan agama islam,
yang tak hanya di dasarkan pada sumbernya saja, yang tak lain adalah Al-qur’an dan Al
hadist. Namun juga didasarkan pada penjagaan tradisi local, yang sama dalam sebuah
kontribusi pemikiran keislaman yang adaptif , toleransi, dan iklusif yang telah di bangun
pesantren tersebut saat ini mendapatkan sebuah tantangan dari kemunculan berbagai
idiologi dan pemahaman yang berdasarkan keagamaan yang memiliki pemikiran yang
radikal.
Pada sisi lain ketegangan dan konflik yang muncul seringkali pun tak dapar
dihindari lagi, karna berbagai factor yang terjadi baik dari segi sosial dan lain sebagainya.
Namun hal ini ,yang penting dan ditegaskan adalah kontruksi kebergamaan yang mampu
melahirkan paradigma keberagamaan moderasi sehingga tidak mudah tersulut konflik.
Pembumian nilai nilai ini mempunyai sebuah bingkai ajaran keagamaan yang
memberikan sebuah konteks pesantren. Dalam sebuah yang di kaitkan dengan upaya
menanamkan toleransi pesantren telah memainkan peran yang strategis. Nilai nilai
keislaman dan kebangsaan di pahami dan dielaborasi pesantren sebagai paradigma
keilmuan yang sentiasa harus terus berjalan dengan bersama sama. Untuk itu, realitas
keagamaan sebagaimana disinggumgkan di atas . sertidaknya dalam ruang lingkup ini
mempunyai sebuah tiga aspek penting yaitu; pembumian nilai moderasi pesantren dalam
bingkai hidup bersama dalam pesantren, menciptakan kehidupan yang harmonis dalam
keberagamaan, dan mininjau kembali kemunculan , dan meninjau kembali kemunculan
pemahamank keagamaan radikal.4
4
Noorhadi Hasan, Islam transional dalam Perubahan Lanskap politik keagamaan di Indonesia,
BAB 3
A. Kesimpulan
Pesantren merupakan tempat menimba ilmu,di sana kita bukan hanya sekedar
belajar tentang keagamaan saja, tapi di sana juga belajar bertoleransi dan berkeluarga.
Rasa yang tersimpan di pesantren berhubungan erat dengan kebaikan ,kebanaran,
kemulyaan, dan seterusnya yang serba sublime atau tinggi. Adanya rasa kesucian yang
serba mencangkup pada jiwa jiwa para santri tersebut secara alamiah, yang mana dalam
perspektif islam telah membentuk manusia menjadi hanif. Dengan demikian agama
adalah hadirnya pernyataan sifat tersebut manusia yang telah tertanam dalam jiwanya.
DAFTAR PUSTAKA
https://dspace.uii.ac.id>handle
https://etheses.uin-malang.ac.id
A’la. Abd. . Pembaruan pesantren, (Yogyakarta;Lkis,2006),47