Latar Belakang Latar belakang dari penelitian ini adalah mengenal dan
Penelitian memahami tentang “Pesantren”, karena pada zaman
modern ini persaingan diberbagai lini kehidupan terutama
di bidang pendidikan semakin ketat, pendidikan pun tidak
luput dari tuntutan era modern sehingga muncul istilah
modernisasai pendidikan. Dalam modernisasi dunia
pendidikan yang seperti di pondok pesantren tampil
sebagai salah satu lembaga pendidikan islam yang masih
menunjukkan eksisitensinya di era modern ini. Memang
pondok pesantren identik dengan sistem pendidikannya
yang “jadul”, usang dan sudah ketinggalan jaman akan
tetapi perlu diingat bahwa pendidikan pondok pesantren
sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia terutama
dalam bidang kajian ilmu agama. Apalagi pesantren yang
tidak hanya menyediakan pendidikan agama, tapi juga
menyediakan pendidikan formal, sehingga para santri
dapat menjawab tantangan zaman dan tidak hanya
mendapatkan kebahagiaan di akhirat tapi juga
mendapatkan kebahagiaan di dunia.
Perspektif Teoritik Dalam sejarah perkembangan zaman, pondok pesantren
selalu berusaha meningkatkan kualitasnya dengan
mendirikan madrasah-madrasah di dalam kompleks
pesantren masing-masing, yaitu di bawah tanggung jawab
dan pengawasan Deprtemen Agama. Dengan cara ini,
pesantren tetap berfungsi sebagai pesantren dalam
pengertian aslinya, yakni tempat pendidikan dan
pengajaran bagi para santri yang ingin memperoleh
pengetahuan Islam secara mendalam dan sekaligus
merupakan madrasah bagi anak-anak di lingkungan
pesantren. Dalam perkembangannya, pesantren bukan
hanya mendirikan madrasah, tetapi juga sekolah-sekolah
umum yang mengikuti sistem dan kurikulum Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan/Diknas.
Dengan menjamurnya pondok pesantren sekarang ini,
membuktikan betapa besarnya peranan pesantren dalam
menumbuh kembangkan sumber daya umat yang
dilandasi iman dan taqwa, menciptakan manusia-manusia
yang jujur, adil, percaya diri dan bertanggung jawab,
menghasilkan manusia yang memiliki dedikasi
keikhlasan, kesungguhan dalam perjuangan. Dan pada
kenyataannya ajaran agama Islam bersifat universal akan
lebih unggul dan mampu mengendalikan perubahan-
perubahan zaman bagi generasi-generasi berikutnya,
dengan berpedoman pada Al-Qur’an, Hadits, ijma’ dan
kitab-kitab kuning untuk mewujudkan masyarakat yang
maju, mandiri dan diberkahi oleh Allah SWT.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan fenomenologi. Dalam metode
Fenomenologi agama menerapkan metodologi ilmiah
dalam meneliti fakta religious yang bersifat subjektif
seperti pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, ide-ide, emosi-
emosi, maksud-maksud, pengalaman dan sebagainya dari
seseorang yang diungkapkan dalam tindakan luar
Hasil Penelitian Penelitian menunjukkan bahwa pondok pesantren
merupakan lembaga Pendidikan yang sudah ada sejak
zaman kolonial dan tetap eksis sampai sekarang, karena
di pesantren tidak hanya mengajarkan teori saja, tapi juga
mengetrapkan ilmu tersebut dalam kehidupannya di
pondok, sehingga terbiasa sampai nanti pulang ke rumah
masing-masing. Dalam perkembangannya pesantren juga
harus menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, yang
semula pesantren hanya mengajarkan ilmu agama saja
tapi sekarang banyak pesantren yang juga mengajarkan
ilmu duniawi, dengan membangun sekolah formal mulai
PAUD sampai Perguruan Tinggi, walaupun begitu
pesantren tetap mempertahankan metode klasik yaitu
dengan tetap menggunakan metode manhaj.