Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN RISIKO KELOMPOK 9

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Pendidikan Sekolah dan Madrasah

Dosen Pengampu :

Anaas Tri Ridlo Dina Yuliana, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Widyan Zulda Mahira (2000031140)

Yani Lutfia Rizki (2000031142)

Sifa Azahra (2000031147)

Windi Dwi Astuti (2000031153)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Manajemen Pendidikan
Sekolah dan Madrasah dengan judul “ Manajemen Risiko”

Adapun makalah terkait Manajemen Resiko ini telah kami selesaikan dengan
semaksimal mungkin atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan
banyak terima kasih. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Anaas Tri Ridlo
Dina Yuliana,S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pendidikan
Sekolah dan Madrasah yang telah memberikan tugas ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak. Kami
sadar bahwa makalah ini belum sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang
membaca makalah ini.

Yogyakarta, 17 Oktober 2022

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................................6
A. Pengertian Manajemen Kurikulum........................................................................................6
B. Tujuan dan Manfaat Manajemen Resiko...............................................................................8
C. Penilaian Risiko..................................................................................................................11
D. Penanganan Risiko..............................................................................................................11
BAB III...........................................................................................................................................12
PENUTUP......................................................................................................................................12
A. KESIMPULAN...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Risiko merupakan sebuah hal yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan
semua manusia. Risiko melekat pada semua aspek kehidupan dan aktivitas
manusia, dari urusan pribadi, organisasi, perusahaan sampai pemerintahan, dari
urusan gaya hidup sampai pola penyakit, dari bangun sampai tidur malam dan
masih banyak lagi. Para pakar memberikan berbagai definisi risiko, hal ini
merupakan indikasi sangat luasnya definisi risiko. Namun demikian, secara umum
risiko dapat didefinisikan dengan berbagai cara, misalnya risiko didefinisikan
sebagai kejadian yang me rugikan atau risiko adalah bagi analis investasi dan risiko
adalah penyimpangan hasil yang diperoleh dari yang diharapkan. Apapun definisi
risiko, setidaknya mencakup dua aspek penting, yaitu aspek probabilitas/
kemungkinan dan aspek kerugian/dampak. Namun yang paling umum di
masyarakat ketika mendengar risiko, orientasi pemahaman masyarakat umum
selalu mengenai kerugian. Eddie cade (2002) menyatakan bahwa definisi risiko
berbeda beda, tergantung pada tujuannya.
Risiko merupakan kata yang sering didengar hampir setiap hari. Biasanya
kata tersebut mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang tidak disukai, sesuatu
yang ingin dihindari (Hanafi, 2014, hlm. 1). Dengan begitu risiko adalah sesuatu
yang mengarah pada ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa selama selang
waktu tertentu yang mana peristiwa tersebut menyebabkan suatu kerugian baik itu
kerugian kecil yang tidak begitu berarti maupun kerugian besar yang berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup dari suatu perusahaan (Lokobal, 2014, hlm. 110).
Sehingga semua itu menuntut untuk melakukan antisipasi dari awal dalam
menghadapi risiko agar risiko yang dihadapi tidak menimbulkan sebuah kerugian.
Risiko yang ada merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari.
Risiko erat kaitannya dengan hal yang tidak menyenangkan, sehingga
sangat penting untuk terus berhati-hati pada semua aspek kehidupan dengan
perhitungan yang tepat. Seseorang, organisasi, perusahaan dan lembaga-lembaga
lainnya harus siap dengan kemungkinan berdampak pada lahirnya kerugiaan,
bahaya dan dampak kurang baik lainnya dari sebuah risiko. Sehingga dibutuhkan
manajemen risiko dalam menghadapi berbagai keadaan yang tidak dapat
diprediksi, sebagai upaya untuk terus mampu bertahan menghadapi risiko.
Dengan demikian, perlu adanya pengelolaan risiko yang menjadi hal
penting bagi suatu organisasi, termasuk organisasi sekolah karena kegiatan
pendidikan tidak terlepas dari adanya risiko yang dapat mengganggu
keberlangsungan pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Lembaga pendidikan
sebagaimana halnya dengan organisasi lainnya pasti akan selalu berhadapan
dengan risiko, baik itu risiko yang berasal dari dalam maupun dari luar instansi
pendidikan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah dalam makalah
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Manajemen Resiko?
2. Apa Tujuan dan Manfaat Manajemen Resiko?
3. Bagaimana Penilaian Risiko?
4. Bagaimana Penanganan Risiko

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan makalah yang telah dipaparkan di atas, maka makalah
ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengertian manajemen risiko.
2. Mengetahui tujuan dan fungsi manajemen risiko.
3. Mengetahui penilaian risiko
4. Mengetahui penanganan risiko dalam pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Risiko


a) Pengertian Manajemen
Menurut Mary Parker Follet (1997), Management is the art of
getting thing done through people, manajemen merupakan seni dalam
menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
Menurut Ismail Solihin manajemen adalah suatu “proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari
berbagai sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien.
Sedangkan menurut Siswanto manajemen adalah seni dan ilmu
perenanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian
terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Dari beberapa pengertian manajemen diatas dapat disimpulkan
bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan organisasi dengan cara
yang efektif melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian sumber daya organisasi agar mendapatkan hasil yang lebih
baik.
b) Pengertian Risiko
Ada banyak pendapat yang berbeda tentang pengertian risiko namun
mengacu pada makna yang sama. Berikut pengertian risiko menurut
beberapa ahli:
Pengertian resiko menurut H. Abbas Salim adalah ketidak pastian
atau uncertainly yang mungkin melahirkan kerugian. Tidak jauh berbeda
dengan pendapat diatas Ferdinand Silalahi mengartikan resiko adalah
penyimpangan hasil aktual dari yang diharapkan atau hasil yang berbeda
dengan yang diharapkan.
Begitu pula dengan pendapat Kasidi yang menyebutkan bahwa
risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari harapan yang
dapat menimbulkan kerugian. Risiko dihubungkan dengan kemungkinan
terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tak diinginkan, atau tidak terduga.
Dengan kata lain “Kemungkinan” itu sudah menunjukkan adanya ketidak
pastian yang menyebabkan tumbuhnya risiko.
Risiko dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa jenis yaitu:
a. Risiko spekulatif, yaitu resiko yang mengandung dua kemungkinan
yakni kemungkinan yang menguntungkan atau kemungkinan yang
merugikan. Sebagai contoh usaha atau bisnis dalam bentuk perjudian,
pembelian saham, pembelian valuta asing, saving dalam bentuk emas,
dan akibat perubahan tingkat suku bunga bank.
b. Risiko murni, yaitu resiko yang hanya memiliki satu kemungkinan
yakni hanya kemungkinan kerugian. Contohnya adalah kerugian akibat
bencana alam seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus dan lain
sebagainya.
c. Risiko pasar, yaitu risiko yang terjadi akibat persaingan usaha,
perubahan pola persaingan, daya hidup pelanggan, dan munculnya
pesaing baru yang besar dipasar produk anda. Dampaknya mengurangi
jumlah persentase pasar dan omzet penjualan.
d. Risiko sistematik, yaitu risiko yang dialami akibat kerugian secara
sistematik dan mengakibatkan kerugian-kerugian terhadap bagian-
bagian lain.
e. Risiko dinamis adalah risiko yang timbul karena perkembangan dan
kemajuan (dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan
teknologi, seperti risiko keuangan, risiko penerbangan luar angkasa.
Kebalikannya disebut risiko statis, seperti risiko hari tua, risiko
kematian dan sebagainya
c) Pengertian Manajemen Risiko
Adapun pendapat beberapa ahli mengenai manajemen risiko dapat
dilihat dibawah ini.
Menurut Herman Darmawi manajemen risiko adalah suatu usaha
untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap
kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan
efisiensi yang lebih tinggi. Atau suatu metode logis dan sistematik dalam
identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, serta
melakukan monitor dan pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap
aktivitas atau proses.
Jadi dapat dsimpulkan bahwa manajemen risiko adalah upaya untuk
mengendalikan risiko yang terjadi dengan menerapkan cara-cara sistematik
agar kerugian dapat dihindari atau diminimalisirkan.

B. Tujuan dan Manfaat Manajemen Risiko


a) Tujuan Manajemen Risiko
Secara umum manajemen risiko digunakan untuk dasar agar bisa
memprediksikan bahaya yang akan dihadapai dengan perhitungan yang
akurat serta pertimbangan yang matang dari berbagai informasi awal
untuk mengidari kerugian. Namun secara khusus tujuan dari
manajemen resiko adalah:
1. Menyediakan informasi tentang resiko kepada pihak regulator.
2. Meminimalisasi kerugian dari berbagai resiko yang bersifat
uncontrolled tidak dapat diterima).
3. Mengalokasikan modan mebatasi resiko.
4. Agar perusahaan tetap hidup dengan perkembangan yang
berkesinambungan.
5. Memberikaan rasa aman.
6. Biaya risk manajemen yang efisien dan efektif.
7. Agar pendapatan perusahaan stabil dan wajar, memberikan
kepuasan bagi pemilik dan pihak lain.
b) Manfaat Manajemen Resiko
Manajemen risiko merupakan cara untuk melindungi perusahaan
atau suatu usaha dari setiap kemungkinan yang merugikan. Adapun
manfaat lain dari manajemen resiko adalah :
1. Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi resiko dari
setiap kegiatan yang mengandung bahaya.
2. Menekan biaya untuk penanggulangan kejadian yang tidak
diinginkan.
3. Menimbulkan rasa aman dikalangan pemegang saham mengenai
kelangsungan dan keamanan investasinya.
4. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai resiko operasi
bagi setiap unsur dalam organisasi / perusahaan.
Proses mengidentifikasi, memantau, dan mengelola potensi risiko untuk
meminimalisir efek negatif yang ditimbulkan pada suatu organisasi dikenal
sebagai manajemen risiko. Manajemen risiko adalah alat manajemen yang
digunakan untuk mengelola risiko agar organisasi pemerintah dapat
mencapai tujuan strategisnya.
Manajemen risiko memiliki sasaran untuk mengurangi kemungkinan
dan efek risiko yang dapat menghambat terwujudya tujuan. Menurut
Darmawi (2014), Manajemen risiko adalah upaya untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mencegah kegagalan dalam semua kegiatan lembaga
dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Berdasarkan pendapat
tersebut, penulis mengambil garis besar bahwa Manajemen risiko
merupakan proses melihat apa yang bisa jadi salah dan membuat rencana
untuk menghindarinya. Saat membangun bisnis, pasti ada banyak hal yang
tidak berjalan sesuai rencana dan menghabiskan uang perusahaan.
Jadi, perusahaan dianggap penting untuk mengambil cara-cara bijak dan
dapat diukur untuk dapat menangani dengan baik segala bentuk risiko yang
dapat berdampak negatif terhadap organisasi.
Oleh karena itu, diperlukan manajemen risiko yang penting bagi
organisasi termasuk lembaga pendidikan atau organisasi sekolah, karena
kegiatan pendidikan tidak lepas dari risiko yang dapat mengganggu
keberlangsungan pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Lembaga
pendidikan, seperti halnya organisasi lainnya, akan selalu menghadapi
risiko, baik dari dalam maupun dari luar lembaga pendidikan tersebut.
Mulai dari pengelolaan aset dan keuangan lembaga pendidikan hingga
rendahnya kualitas lulusan di setiap jenjang sekolah, banyaknya persoalan
yang mengikat dunia pendidikan berdampak negative terhadap dunia
pendidikan di Indonesia.
Pengembangan Manajemen Resiko Pada Instansi Pendidikan tentunya
tidak jauh berbeda dengan manajemen resiko pada perusahaan. Pendidikan
sebagai sebuah organisasi juga memerlukan manajemen resiko sebagai
upaya tanggap terhadap resiko tersebut. Instansi pendidikan swasta bisa
juga dikatakan sebagai perusahaan yang dikelola oleh yayasan yang jika
dilihat dari pengelolaan yang bertujuan juga untuk menghasilkan
keuntungan maka bisa dikatakan juga sebagai sebuah perusahaan.
Penetapan Konteks.
Proses manajemen risiko ini berhubungan dengan strategi, tujuan,
ruang lingkup yang berhubungan dengan proses pengelolaan risiko
perusahaan yang dalam hal ini adalah instansi pendidikan atau sekolah.
Instansi pendidikan yang terus berkembang maka harus mengembangkan
juga manajemen resikonya.
Proses pertama dalam penetapan konteks adalah strategi , Instansi
Pendidikan atau sekolah harus menyiapkan strategi apa yang akan
dikembangkan untuk mempersiapkan instansi menghadpi resiko yang akan
dihadapi. Baik itu resiko yang murni maupun resiko spekulasi. Strategi
yang disusun untuk menanggapi resiko murni tentunya lebih mudah
dibandingkan resiko spekulasi. Resiko murni sudah dapat diprediksi jenis
resikonya , apakah itu datangnya dari intenral maupun eksternal. Namun
keduanya harus disiapkan pengembangannya sesuai dengan resiko
kontemporer yang berkembang.
Proses kedua dalam penetapan konteks adalah menetapkan tujuan.
Instansi pendidikan juga harus mengembagkan tujuan dalam pengembangan
resiko instansi. Jika sebelumnya tujuan manajemen resikonya untuk sekedar
upaya penanggulangan resiko, maka bisa dikembangakan bagaimana agar
resiko itu bisa dimanajemen menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi
instansi itu sendiri.
Proses ketiga dalam penetapan konteks adalah menetapkan ruang
lingkup. Instansi pendidikan yang pasti memiliki ruang lingkup atau bagian
– bagian yang dianggap memiliki peluang tuk mendapatkan resiko. Maka
manajemen resiko pada ruang lingkup didalam isntansi juga harus
dikembangkan. Ruang lingkup pendidikan harus terus meluas dan dengan
meluasnya ruang lingkup, maka resiko yang dimungkinkan juga akan lebih
besar kemungkinannya.
C. Penilaian Risiko
Prosedur ini memiliki sasaran dalam mengidentifikasi risiko yang dapat
membahayakan organisasi/keberhasilan instansi.
a. Proses pertama pegembangan manajemen risikonya dengan membuat daftar
dan besar kecilnya resiko yang mungkin dihadapi. Instansi pendidikan sebagai
organisasi yang rentan menghadapi risiko sosial, yang bisa datangnya dari
murid, guru, orangtua, bahkan masyarakat luar sekolah tentunya memiliki
resiko yang beragam
b. Proses kedua pengembangan manajemen risiko selanjutnya dengan melakukan
pemetaan, atau mapping. Mapping yang sebelumnya telah dibuat maka harus
terus dikembangkan dengan mendeteksi area –area yang mungkin selama ini
tidak terkena resiko namun tetap dimungkinkan terkena resiko atau setidaknya
terimbas dari resiko yang selama ini sudah dalam mapping manajemen resiko
itu sendiri.

D. Penanganan Risiko
Prosedur perencanaan dalam hal pendidikan pasti ada risiko yang akan dihadapi
untuk mendapatkan penanganan dan solusi yang baik. Tujuan dari manajemen
risiko adalah untuk memastikan bahwa risiko tidak merugikan institusi sebanyak
mungkin. Setelah menetapkan konteks risiko, dan melakukan pemetaan, maka
selanjutnya adalah penanganan risiko yang sudah diprediksi bakal datang.
Penanganan risiko yang sebelumnya mungkin sudah cukup baik, namun dengan
perkembangan segala sesuatunya dalam dunia pendidikan, yang pasti diiringi risiko
maka isntansi juga harus mengembangkan manajemennya untuk menangani atau
menanggulagi risiko tersebut. Misalnya selama ini anggaran untuk risiko guru yang
sakit, sehingga tidak dapat mengajar dan harus membayar gaji yang bisa
mengimplan guru tersebut, maka harus disiapkan kemungkinan guru yang
memungkinkan mengalami gangguan kesehatan atau cuti hamil.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN

Manajemen risiko adalah upaya untuk mengendalikan risiko yang terjadi dengan
menerapkan cara-cara sistematik agar kerugian dapat dihindari atau diminimalisirkan.
Proses mengidentifikasi, memantau, dan mengelola potensi risiko untuk
meminimalisir efek negatif yang ditimbulkan pada suatu organisasi dikenal sebagai
manajemen risiko. Manajemen risiko adalah alat manajemen yang digunakan untuk
mengelola risiko agar organisasi pemerintah dapat mencapai tujuan strategisnya.
Oleh karena itu manajemen risiko yang penting bagi organisasi termasuk lembaga
pendidikan atau organisasi sekolah, karena kegiatan pendidikan tidak lepas dari risiko
yang dapat mengganggu keberlangsungan pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Lembaga pendidikan, seperti halnya organisasi lainnya akan selalu menghadapi
risiko, baik dari dalam maupun dari luar lembaga pendidikan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Khan, T., & Ahmed, H. (2008). A. Manajemen Risiko. Jakarta: PT Bumi Aksara, 17–47.
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7557/5/BAB II.pdf

Munawwaroh, Z. (2017). Analisis Manajemen Risiko Pada Pelaksanaan Program. Jurnal


Administrasi Pendidikan, 24(2), 71–79.

Sule, E. T. (2019). Pengantar Manajemen. 24–45.

Resiko, M., & Smk, D. I. (n.d.). Manajemen resiko di smk muhammadiyah 3 yogyakarta.
II(2), 214–231.

Resiko, M., & Smk, D. I. (n.d.). Manajemen resiko di smk muhammadiyah 3 yogyakarta.
II(2), 214–231.

Anda mungkin juga menyukai