I. PENDAHULUAN
II. PERMASALAHAN
1
Prof.Dr.H.jalaluddin & prof. Dr.Abdullah Idi.M.Ed. filsafat pedidikan, hal.183
Dalam makalah ini penulis akan menguraikan beberapa hal yang yang ada
kaitanya dengan filsafat pendidikan diantaranya ;
1. Apa itu pendidikan ?
2. Apa hakikat dari pendidikan ?
3. Pendidikan merupakan gejala dan kebutuhan masyarakat ?
4. Konsep pendidikan seumur hidup
III. PEMBAHASAN
2
.Drs.Ahmad Munib,dkk.Pengantar ilmu pendidikan,hal.32
pendidikan adalah usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi tua
kegenerasi muda, agar nilai budaya tersebut tetap terpelihara.3
5. Daoed joesoef menegaskan, bahwa pengertian pendidikan mengandung
2 aspek yakni :
- Sebagai proses : proses bantun, petolongan, bimbingan, pengajaran,
pelatihan
- sebagi hasil / produk : yang dimaksudkan adalah manusia dewasa
susila, bertanggung jawab dan mandiri
6. UUSPN N0.20 tahun 2003 menyatakan, bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memilliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri
kepribadian, kecerdasan,ahlaq mulia,serta ketramplan yang diperlukan
dirinya,masyarakat4
Dari beberapa definisi diatas makapengertian pendidikan adalah usaha sadar dan
sistematis, yangdilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk
mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita
pendidikan,pendidikan adalah bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada peserta didik
dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa,secara
optimal.
B. Hakikat Pendidikan
5
Dra.zuhairini, Filsafat pendidikan Islam, hal 92.
Hampir dari seluruh hidupnya dan kehidupanya menggantungkan orang lain.
Mereka sangat membutuhkan pertolongan dan bantuan dalam segala hal. Kalau seandainya
anak tersebut tidak diberi minum atau makan oleh ibunya pasti ia akan mati. Demikian pula
kalau dia tidak diberi bimbingan atau pendidikan .baik pendidikan jasmani dan ruhani yang
berupa pendidikan intelek, susila, social, agama dan lain-lain maka anak tersebut tidak akan
berbuat sesuatu. Hal ini tepat sekali dengan yang dikemukakan oleh Immanuel kant bahwa
manusia dapat menjadi manusia karena pendidikan.6
Uraian diatas mengandung pengertian bahwa bila anak atau manusia sebenarnya
dalam artian tidak akan sempurna hidupnya dan tidak akan memnuhi fungsinya sebagai
manusia yang berguna dalam hidup dan kehidupanya. Sehingga dapat dikatakan hanya
pendidikan yang dapat memanusiakan mausia.
Jika dilihat dari biologis, para ilmuan dan ahli palacontologi bahwa manusia segi-
segi persamaan dengan binatang, bahkan manusia digolongkan dalam golongan binatang
yang menyusui, namun manusia mempunyai cirri-ciri khusus yang membedakan dengan
binatang,yakni manusia mempunyai berbagai macam potensi atau kemampuan dasar
(fitrah) yang dibawa sejak lahir,seperti kemampuan untuk berfikir, berkreasi, beragama,
beradaptasi dengan lingkungannya dan sebagainya. Dengan kemampuan dasar
tersebut,maka manusia dalam hidup dan kehidupanya tidak hanya berdasa pada instink atau
naluri saja seperti halnya binatang,tetapi juga berdasarkan dorongan dari berbagai potensi
yang dimiliki.
Dalam mengembangkan potensi atau kemampuan dasar, maka manusia
membutuhkan adanya bantuan dari orang lain untuk membimbing mendorong dan
mengarahkan agar berbagai potesi tersebut berkembang secara optimal, sehingga
dapatberdaya guna dan berhasil guna, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik maupun lingkungan wsosialnya.
Adapun yang dimaksud lingkungan fisik ialah, lingkungan alam, sepeti keadaan
geografis,iklim,kondisi,okologi dan lain sebagainya sedangkan lingkungan social adalah
lingkungan yang berupa manusia – manusia yang ada disekitar anak, saudara-
saudaranya,tetangganya dan lain-lain.
Perkembangan manusia dari zaman ke zaman menunjukan bahwa pada dasarnya
manusia ingin selalu terpenuhi segala kebutuhan hidupnya, secara layak dan hidup sejahtera
tetapi kehidupan yang layak dan sejahtera sifatnya nisbi / relatif. Karena selalu berubah dan
berkembang sesuai dengan perekembangan social budaya semakin majusuatu masyarakat,
maka akan beraneragam kebutuhanya.
6
Ibid, hal.93
Kebutuhan pokok manusia antara lalin :
1. Kebutuhan biologis
2. Kebutuhan psikis
3. Kebutuhan social
4. Kebutuhan agama ( spiritual )
5. Kebutuhan paedagogis ( intelek ).7
D. Konsep pendidikan seumur hidup
Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan
adalah suatu proses yang terus menerus ( kontinu) dari bayi samapai meninnggal dunia.
Konsep ini sesuai denngan konsep islam seperti yang tercantum dalam hadist Nabi
Muhammad SAW. Yang menganjurkan belajar dari bayi sampai keliang kubur.
Hal ini berarti bahwa setiap manusia diharapkan selalu berkembang sepanjang
hidup, dan dilain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan
situasi yang menantang untuk belajar. Prinsip ini berarti masa sekolah bukan satu-satunya
masa bagi setiap orang belajar, melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang akan
belangsung seumur hidup.8
Istilah pendidikan seumur hidup ( life long integrated education) tidak dapat
diganti dengan istilah – istilah lain sebab isi dan luasnya (skope-nya) tidak persis sama,
seperti istilah out of school education, recuren education.
IV. KESIMPULAN
9
Ibid.hal 51
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa :
Pendidikan merupakan hal yang fundamental bagi kehidupan manusia.
Pendidikan adalah usaha sadar sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang
yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta anak didik agar
mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.
Pendidikan pada hakikatnya adalah yang mencakup mendidik, mengajar,
dan melatih kegiatan ini dilaksanakan sebagi usaha untuk
mentranformasikan nilai-nilai.
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia, hal ini dikarena setiap manusia
dianugrahi potensi / bakat lahir. Dan hanya dengan pendidikanlah potensi
itu bias berkembang secara optimal, namun jika tidak ada pendidikan
potensi tinggal potensi belaka.
Semakin maju suatu masyarakat maka semakin komplek beraneka ragam
diantaranya : kebutuhan biologis,kebutuhan psikis, kebutuhan social,
kebutuhan agama, kebutuhan paedogogis ( Intelek )
Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa
pendidikan adalah suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang
terus menerus ( kontinu ).
DAFTAR PUSTAKA
1. Ihsan, Drs.Fuad. 2010. Dasar – Dasar kependidikan,Jakarta : Rineka cipta
2. Jalaludin, Prof.Dr.H. & Prof.Dr.Abdullah,M.Ed. 2009. Filsafat pendidikan. Jogjakarta
: Ar.Ruzz Media
3. Munib, Drs. Achmad,M.Si.2009 pengantar ilmu pendidikan. Semarang UPT MKK
UNNES
4. Zuhairini, Dra.2004 filsafat pendidikan . Jakarta ; Bumi Aksara
5. //http;. Pedagogy Teacher Education Website.com