Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN ISLAM DAN

KEMAJUAN SAINS

Aidina Rizqi
Sri Handayani
A. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan orang dewasa kepada


mereka yang dianggap belum dewasa. Pendidikan adalah transformasi ilmu
pengetahuan, budaya, sekaligus nilai-nilai yang berkembang pada suatu
generasi agar dapat ditransformasikan kepada generasi berikutnya.

Ahmad Tafsir menjelaskan pengertian yang lebih luas tentang pendidikan,


yaitu pengembangan pribadi dalam semua aspeknya, yang mencakup
pendidikan oleh diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan dan pendidikan
oleh orang lain (guru). Seluruh aspek mencakup jasmani, akal dan hati
Don't
f orget

...
Yusuf Qardawi memaknai pendidikan Islam sebagai pendidikan
manusia seutuhnya, baik akal dan hati, rohani dan jasmani,
akhlak dan keterampilan. Ahmad tafsir juga menyatakan bahwa
pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses
pemberdayaan manusia menuju kedewasaan, baik secara akal,
mental maupun moral. Tujuannya untuk menjalankan fungsi
kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba di hadapan
khaliq-nya dan sebagai pemelihara (khalifah) semesta.
B
Sains
Istilah sains bisa bermakna sangat luas tergantung dengan
batasan dan ruang lingkup yang ditetapkan. Secara umum,
sains merujuk kepada semua pengetahuan ilmiah.
Pengetahuan ilmiah sendiri merupakan pengetahuan yang
diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah yang
mengandalkan pemikiran rasional dan pembuktian empiris
dalam mencari kebenaran. Jadi, sains dapat merujuk
kepada sebuah sistem pengetahuan yang cara
memperolehnya melalui proses yang sistematis
menggunakan pemikiran rasional, pengamatan yang
objektif, serta dibuktikan secara empiris di lapangan
melalui eksperimen yang sistematis.
Salah satu produk sains dan teknologi Demikian juga pelajar tidak hanya
yang sangat terasa adalah internet. memperoleh informasi tentang
Perkembangan internet dalam dunia pengetahuan melalui buku
pendidikan telah menghasilkan sebuah perpustakaan bahkan harus pergi ke
sistempembelajaran jarak jauh. Dengan
perpustakaan untuk memperoleh
sistem ini maka seorang pelajar tidak
pengetahuan, namun cukup ada di
perlu lagi pergi mencari sebuah lembaga
pendidikan baik formal maupun non depan monitor, pengetahuan yang
formal. Namun cukup meluangkan akan dicari sudah tersedia.
waktunya untuk bertatap muka dengan
dosen atau guru lewat monitor komputer.
C

Eksistensi Pendidikan Islam dalam


Menghadapi Kemajuan Sains
Suatu masyarakat atau bangsa tidak akan memiliki
keunggulan dan kemampuan daya saing yang tinggi, bila
ia tidak mengambil dan mengembangkan Ilmu
pengetahuan dan Teknologi, hal ini bisa dimengerti
apabila setiap bangsa sekarang ini, berlomba-lomba
serta bersaing secara ketat dalam penguasaan dan
pengembangan iptek. Islam datang kedalam dunia yang
sudah sangat beradab, sebuah dunia dimana Babel,
Firaun, Yunani, Romawi, Bizantium, Achaemenian dan
Sasanian yang berprestasi dibidang matematika,
asronomi, kedokteran dan teknik sudah berjalan dan
sangat besar.
Strategi yang dijalankan pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan
modernisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ialah:

1. Motivasi kreatifitas anak didik kearah pengembangan iptek itu sendiri dimana
nilai-nilai Islam menjadi sumber acuan.

2. Mendidik ketrampilan,memanfaatkan produk iptek

3. Menciptakan jalinan yang kuat antara agama dan iptek dan hubungan yang akrab
dengan para ilmuan, yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing.

4. Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap masa depan umat manusia
melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama.
Jadi dalam hal ini perkembangan pendidikan Islam
tidak dapat ditangani secara setengah-setengah,
tetapi memerlukan pemikiran pengembangan yang
utuh sebagai konsekuensi dari identitasnya sebagai
sekolah umum yang bercirikan Islam. Dalam
menghadapi perkembangan iptek perlu
dikembangkan kebijakan yang menekankan pada
peningkatan kualitas SDM. Menurut wardiman,
manusia yang berkualitas itu setidak-tidaknya
mempunyai dua kompetensi yaitu kompetensi
bidang imtaq (iman dan taqwa) dan iptek (ilmu
pengetahuan dan tenologi).
Pesatnya perkembangan IPTEK di era globalisasi, pendidikan Islam harus bisa menyiapkan generasi
bangsa yang siap bersaing dan memiliki cara berpikir secara komprehensif yang senantiasa dijiwai
nilai-nilai agama yang konsisten (teologishumanistik) dalam rangka mengantisipasi pengaruh
perkembangan IPTEK yang berdampak kurang baik terhadap moralitas dan kemunduran peradaban
bangsa. Hal itu diperlukan adanya 1) Kecerdasan intelektual, yaitu kecerdasan yang dikaitkan dengan
kecerdasan otak. 2) Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri,
yang membuat seseorang dapat bertahan dalam menghadapi frustasi, dapat mengendalikan dorongan
hati dan menjaga beban setres. 3) Kecerdasan spiritual merupakan pikiran terilhami, sebagai
pengetahuan akan kebenaran yang paling dalam, kecerdasan ini mampu membuat orang hidup lebih
toleran, terbuka, jujur dan berlaku adil
KESIMPULAN
Pendidikan Islam memiliki cakupan antara lain membina dan mengembangkan pendidikan
agama yang titik beratnya terletak pada internalisasi nilai iman, Islam dan Ihsan dalam pribadi
manusia muslim yang berilmu pengetahuan luas. Dengan tauhid sebagai kunci pokok dalam
kehidupan, konsekuensinyaadalah manusia harus menguasai alam dan haram untuk tunduk
kepada alam. Menguasai alam berarti menguasai hukum alam, dan dari hukum alam ini ilmu
pengetahuan dan teknologi dikembangkan.

Dengan demikian, sumbangan atau peran Islam dalam kehidupan manusia adalah terbentuknya
suatu komunitas yang berkecenderungan progresif, yaitu suatu komunitas yang dapat
mengendalikan, memelihara, dan mengembangkan kehidupan melalui pengembangan ilmu atau
sains.Bila Islam ingin meraih sesuatu yang ‘hilang’ untuk direbut kembali—jika ingin menguasai
dunia—maka Islam dan ummat Islam harus menguasai sains dan teknologi, melalui penelitian
dan penemuan baru dalam bingkai pendidikan Islam
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai