Dosen Pengampu
Abusiri, Msi
Oleh :
Aidina Rizqi
Yusuf Salam
Jakarta
2022M/1444 H
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang,
segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan taufik,
rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Pembaharuan di India/Pakistan
II”
Besar harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Hingga kelak dapat menjadi tabungan amal jariyah di akhirat bagi kami.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang turut
membantu kami dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah kami ini, mungkin masih
terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Maka dari itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kami dari para pembaca, demi
kesempurnaan makalah kami yang berikutnya. Atas perhatian, kami ucapkan
terima kasih.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
A. Kesimpulan ...................................................................................... 16
iii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Islam di India pernah mengalami kemajuan ketika berdirinya
Kerajaan Mughal. Kerajaan Mughal di India sebagai simbol kejayaan
Islam di India,mengalami kemunduran sejak tahun 1700.Keadaan ini
mendorong pemimpin-pemimpin Islam untuk menyelidiki sebab –
sebab yang membawa kepada kemunduran dan kelemahan umat
Islam, selanjutnya memikirkan jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai kemajuan kembali.
Di antara sebab-sebab tersebut adalah: bahwa Islam yang
dianut bukan lagi Islam yang murni tetapi bercampur- baur dengan
bid’ah, pintu ijtihad telah tertutup hingga menimbulkan sikap taklid
buta terhadap pendapat lama, serta tarekat sufi yang terlalu
dalam,yang menghilangkan dinamika dunia Islam dakeadaan dunia
Islam yang sudah jauh tertinggal dibandingkan barat. Suasana
tersebut menyadarkan pemimpin–pemimpin Islam di India sehingga
melahirkan gerakan pembaharuan di India.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Pembaharuan Pemikiran Gerakan Mujtahid ?
2. Apa Itu Sekolah Deoband ?
3. Siapa Sayyid A. Khan dan Gerakan Aligarh ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui Pemikiran Gerakan Mujtahid.
2. Mengetahui Sekolah Deoband.
1
3. Mengetahui Secara Singkat Sayyid A. Khan dan Gerakan Aligarh
2
Bab II
Pembahasan
A. Gerakan Mujahidin
Gerakan Mujahidin di India muncul dikarenakan keadaan India
pada saat itu tepatnya setelah datangnya inggris ke India, India
menjadi Negara yang modern, keadaan tersebut secara garis besar
dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Keadaan perekonomian, terjadinya kapitalisme dagang, yaitu
sejak permulaan pemerintahan East-India Company hingga
permulaan abad kesembilan belas, yang menimbulkan kekacauan
politik dan pedagang-pedagang barat menguras kekayaan India
dan berangsur-angsur menjadikan India Negara yang amat miskin.
2. Keadaan budaya hancur, dan agama sebagaimana biasa dalam
masyarakat yang kacau, menjadi rusak.
1
H.A. Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan Cet.III (
Bandung:Mizan,1996), hlm. 14
3
belajar bahasa Eropa haram, ia memberi fatwa bahwa belajar bahasa
Inggris bukan boleh saja, tetapi perlu untuk kemajuan umat Islam
India.2
2
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan,
cetakan ke-14 (Jakarta: PT Bulan Bintang, 2003), hlm. 149
3
Saidul Amin, Pembaharuan Pemikiran Islam di India (Jurnal Ushuluddin Vol. XVIII,
2012), hlm. 87
4
pengikut yang banyak. Di Ramphur, orang-orang Afghanistan turut
mendengar dakwahnya. Di Kalkuta ia disambut dengan meriah oleh
umat Islam yang ada di situ.
5
Pertama, Allah disembah secara langsung tanpa perantara. Kedua,
tawassul dan wasilah yang intinya adalah kedudukan manusia di
hadapan Allah adalah sama, sehingga tidak dianjurkan manusia
meminta pertolongan kepada manusia dalam masalah ibadah. Ketiga,
menolak semua bentuk tradisi bid’ah yang bertentangan dengan
ajaran Islam. Untuk itu pintu ijtihad harus selalu terbuka karena pintu
ijtihad menjadi solusi bagi semua permasalahan di atas.5
5
Saidun Amin, loc. Cit.
6
Harun Nasution, op. cit., hlm. 150-151
6
Di antara tugas mereka adalah mengumpulkan zakat untuk
pemerintahan imam dan mencari mujahidin untuk meneruskan jihad.
Tetapi tidak dapat bertahan lama karena kepala-kepala suku bangsa
melihat Imamah itu sebagai saingan terhadap kekuasaan mereka.
B. Sekolah Deoband
Nama Deobandi berasal dari kata “Deva” dan “Ban”, sebuah
hutan belantara di bagian provinsi utara India, (Uttar Pradesh) India,
di mana sekolah Darul Uloom “Darul ‘Ulum” Deoband yang
didirikan oleh Maulana Qasim Nanautavi, Maulana Kifayatullah
berada. Deobandi mengikuti fiqh Abu Hanifa dan Aqidah dari Abu
Mansur Maturidi, secara historis Deobandi mengadopsi pemikiran
Shah Wali-Allah, pembaharu Islam di anak benua India pada abad ke
7
Ibid, hlm. 153
7
delapanbelas yang menggabungkan semua disiplin ilmu agama
seperti: Teologi, ilmu Logika (Mantiq), Fiqh, Tasawwuf, Tafsir,
Hadith dan Filsafat. Dalam tempo kurang lebih seratus tahun
Madrasah Deobandi telah berhasil mencetak ratusan siswa yang ikut
mengembangkan ilmu keislaman di Asia Selatan dari Darul Ulum,
sebuah lembaga pendidikan di kawasan Saharanpur, India bagian
utara. Lembaga ini didirikan pada tahun 1867 sebagai maktab biasa,
kemudian menjadi terkenal karna peranan tokoh-tokohnya seperti
M.Q Nanotawi, R.A gangohi, Mahmud Al-Hasan dan A.H Madani
dalam memperjuangkan kepentingan kaum muslimin di Anak Benua
India, dengan cara mereka yang khas. Karena peranannya yang
demikian lembaga ini sering disebut sebagai “Gerakan Deoband”.
Memang , berakhirnya kekuasaan Mughal dan semakin kokohnya
posisi Inggris di anak Benua, telah membuka kesempatan bagi para
para pemuka muslim seperti ulama Deoband guna memperluas
pengaruh di masyarakat.8
Sepeninggalan Sayyid Ahmad Syahid, gerakan intelektual
melawan kolonial Inggris terus dilakukan oleh para pengikut Sayyid
Ahmad Syahid. Pada tahun 1857 madrasah Deoband melalui
Mawlana Muhammad Qasim Nanantawi dan Mawlana Ishaq, seorang
cucu dari Syah Abdul Aziz ditingkatkan menjadi perguruan tinggi.
Ide-ide Syah Waliullah yang kemudian ditonjolkan oleh sayyid
Ahmad Syahid dan gerakan Mujahidin, itulah menjadi pegangan bagi
Deoband.9
8
Ensiklopedi Islam Indonesia, penerbit Djambotan, (Jakarta: 1992), hlm. 210
9
Harun Nasution, op. cit., hlm. 163
8
Ide-ide itu meliputi:
1. Bidang agama, pemurnian ajaran Islam India dari paham-paham
salah yang dibawa tarekat dan dari keyakinan animisme lama dan
pemurnian dari perkatek keagamaan seperti bid'ah.
2. Bidang politik dan pendidikan, Deoband mengambil sikap anti
Inggris. Sikap anti inggris ini dilator belakangi oleh para pendiri
deoband mayoritas pemuka gerakan mujahidin. Mereka
mendirikan deoband untuk menentang pendidikan sekuler inggris
dan juga sebagai reaksi terhadap usaha kristenisasi di India.
10
Ahmad Syaukani, MA., Perkembangan Pemikiran Modern di Dunia Islam ,Cet.II (
Bandung : CV Pustaka Setia, 2001), hlm. 70
9
Saudaranya mendirikan salah satu percetakan pertama di
Delhi dan pendiri koran pertama dalam bahasa Urdu, bahasa
utama Muslim India utara (Bombay sampai Kashmir dan Pakistan
sekarang). Kematian Ayahnya membuat kehidupan ekonomi
menjadi sulit, dan setelah studi yang tidak terlalu tinggi, diapun
harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dimulai dari
menjadi pegawai di East India Company pada 1838, tiga tahun
kemudian terpilih menjadi wakil hakim dan bekerja di berbagai
tempat11
11
Jhon L.Esposito, Ensiklopedi Oxford Dunia Islam Modern, (Bandung; Mizan,
2001), hlm. 46
12
Saidul Amin, op. cit., hlm. 4
13
Drs.Fadil SJ.,M.Ag, Pasang Surut Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah,
(Malang: UIN Malang Press ( Anggota IKAPI, 2008), hlm. 268
10
b. Ia sangat menghargai kekuatan dan kebebasan akal,
dengan kata lain ia menganut faham Qadariah (Manusia
mempunyai kebebasan untuk mempergunakan daya dan
kekuatan yang diberikan Tuhan).
c. Dalam bidang hukum ia menganut asas relativisme yang
menekankan perubahan hukum mengikuti perkembangan
zaman, oleh karena itu ia menolak hukum potong tangan
bagi pencuri dan rajam bagi penzina, ia menganggap halitu
sesuai dengan zaman primitive.
3. Pembaharuan Sayyid Ahmad Khan
14
M. Chabib Thoha, Reformasi Filsafat Pendidikan Islam, (Semarang: Pustaka
Pelajar,1996), hlm. 34
12
Jurnal ini ternyata sangat berpengaruh sangat luas, tidak saja
sebagai media penyebar ide-ide pembaharuan, tetapi juga dalam
perannya dalam pengembangan sastra urdu.Puncak usaha Ahmad
Khan di bidang Pendidikan adalah pendirian Muhammadan Anglo
Oriental College ( MAOC ), pada tahun1875, di Aligarh. Dan
pada tahun 1920 berganti nama menjadi Aligarh Muslim
University.15
4. Gerakan Aligarh
Gerakan Aligarh muncul setelah wafatnya Ahmad Khan.
Keberadaan Gerakan Aligarh tidak dapat lepas dari ketokohan
Sayyid Ahmad Khan dan Perguruan Tinggi yang didirikannya,
yaitu M.A.O.C16 Melalui (M.A.O.C) ini, ide-ide pembaruan yang
dicetuskan Sir Sayyid Ahmad Khan dianut dan disebarkan
selanjutnya oleh murid serta pengikutnya yang kemudian
muncullah apa yang dikenal dengan Gerakan Aligarh.17
M.A.O.C. merupakan markas Gerakan Aligarh dengan
potensinya yang telah berkembang menjadi sebuah institusi yang
memainkan peran dalam mencarikan jalan keluar persoalan di
bidang pendidikan,sosial dan politik umat Islam di India.
Gerakan Aligarh inilah yang menjadi penggerak utama bagi
terwujudnya pembaruan dikalangan ummat Islam India. Dengan
adanya gerakan ini, ide-ide pembaruan selanjutnya bermunculan
seperti yang dicetuskan oleh Amir Ali, Muhammad Iqbal,
15
Hasan Asari, Modernisasi Islam tokoh Gagasan dan Gerakan, (Bandung :
Citapustaka Media, 2007),hlm. 148
16
Ira M. Lavidus , Sejarah Sosial Umat Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), hlm.
264
17
Ibid., hlm. 276
13
Maulana Abdul Kalam Azad, dan sebagainya. Gerakan ini pula
yang yang meningkatkan umat Islam India untuk bangkit menuju
kemajuan.
18
Hasan Asari, loc. Cit.
14
Ahmad Khan mengabdikan diri bagi pembaharuan melalui
MAOC selama lebih kurang dua dekade.Selanjutnya ide-idenya
dikembangkan dan disebarkan oleh murid dan pendukungnya.
Dengan demikian gerakan Aligarh ini tetap berkembang
walaupun beliau telah tiada.19
19
Ibid., hlm. 152
20
Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan, (Bandung: Mizan,
1993 ) Hal. 113-114
15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Inti pembaharuannnya meliputi dua aspek, politik dan akidah. Dari segi
politik, Sayyid Ahmad Barelvi ingin mengembalikan daerah kekuasaan
islam yang jatuh ke tangan umat Hindu dan Sikh.
1. Mengajarkan al-Qur’an dan hadis, tafsir, aqidah, dan ilmu kalam dan
ilmuilmu yang lain yang menunjang ilmu-ilmu tersebut. Menyadarkan
umat Islam tentang hukum-hukum keagamaan, khidmah kepada
agama dnegan dakwah dan tabligh.
2. Mendidik peserta didik untuk berbuat dan berakhlak Islami dan
membiasakan adanya ruh keagamaan dalam hidup mereka.
16
3. Mencetak lulusan yang dapat berdakwah dengan cara lisan maupun
tulisan.
4. Menghindari keterlibatan dalam pemerintahan dan menjaga
mahasiswanya agar terhindar dari kebebasan berfikir.5)
5. Mendirikan madrasah-madrasah sebagai cabang Dar al `Ulum agar
dapat tetap menyebarkan ilmu.
17
DAFTAR PUSTAKA
H.A. Mukti Ali. Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan
Cet.III, Bandung: Mizan, 1996
18