Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Implementasi Psikologi Agama dalam Pendidikan Agama Islam


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Psikologi Agama

Dosen Pengampu :
Abidatul Isti’anah, M.Pd.I

Tim Penyusun :
Nadia Fakhira (06010120013)
Moh. Fawwaz Abadi (06020120040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikumwr.wb

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, tuhan semesta
alam. Atas karunia hidayah serta inayahnya makalah ini dapat tersusun dan terselesaikan tepat
waktu. Tak lupa pula kami panjatkan sholawat serta salam kepada junjungan nabi besar nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari jaman jahiliah menuju jalan yang terang
benderang. Semoga syafaatnya dapat bermanfaat bagi kita semua kelak.

Puji syukur pada Allah swt dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi agama yang berjudul Implementasi
Psikologi Agama dalam Pendidikan Agama Islam.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas. Kami sadar bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pengampu kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami dimasa yang
mendatang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Surabaya, 02 Desember 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I

PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C. Tujuan Masalah....................................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN.............................................................................................................................2

A. Pengertian Psikologi Agama.................................................................................................2

B. Pengertian Pembelajaran PAI...............................................................................................5

C. Implementasi Psikologi Agama dalam Pendidikan Agama Islam........................................6

BAB III

PENUTUP......................................................................................................................................8

Kesimpulan..................................................................................................................................8

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam
mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran
Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah dirancang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.1 Dengan demikian Metode pembelajaran
Pendidikan Agama Islam adalah suatu cara yang dapat ditempuh untuk menyampaikan
materi Pendidikan Agama Islam kepada peserta didik agar terwujud kepribadian muslim
sesuai dengan cita-cita pendidikan Islam.2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Psikologi Agama ?
2. Apa Pengertian Pembelajaran PAI ?
3. Bagaimana Implementasi Psikologi Agama dalam Pendidikan Agama Islam ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Psikologi Agama
2. Untuk mengetahui Pengertian Pembelajaran PAI
3. Untuk mengetahui penjelasan Implementasi Psikologi Agama dalam Pendidikan
Agama Islam

1
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012) 13.
2
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2005) 123.
2

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi Agama
Secara harfiah psikologi umumnya dimengerti sebagai “ilmu jiwa”. Pengertian ini
berdasarkan pada penerjemahan kata yunani: psyche dan logos. Psyche berarti “jiwa” dan
logos berarti “ilmu” . dengan demikian, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
kejiwaan.3
Selain itu psikologi secara umum adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala
yang aktif yang ada pada individu yang mewujudkan atau memanifestasi melaui tingkah
laku, tingkah laku melalui gerakan-gerakan yang disadari dan bertujuan untuk dialamai
oleh orang dewasa, normal, berdab dan berkebudayaan.
Sobur (2009) mengemukakan secara ringkas pengertian psikologi yang
dikemukan oleh beberapa ahli, antara lain:
1. Menurut Plato dan Aristoteles, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempeajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
2. Menurut Clark dan Miller, psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku. Prilaku
yang dapat diamati seperti gerak tangan, cara berpikir dan perubahan kejiwaan
dan proses yang hanya dapat diartikan sebagai pikiran dan mimpi.
3. Mayer, 1981, psikologi adalah analisis ilmiah mengenai proses mental dan
struktur daya ingat untuk memahami prilaku manusia.
4. Menurut morgan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dan hewan.4

Adapula pendapat para ahli yang mengatakan bahwa:5

1. Ernest Hilgert (1957) dalam bukunya yang berjudul Introduction to


psychology, beliau mengatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.

3
Muhibbin Syah. Psikologi pendidikan.( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 7
4
Nurussakinah Daulay, Psikologi Umum ( Medan,2012), 3
5
Alex Sobur. Psikologi umum ( Bandung : PT.Pustaka Setia,2003), 32
3

2. George A. Miller (1974) dalam bukunya psychology and communication,


beliau berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan,
meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku.
3. Henry Gleitman mendefenisikan bahwa psikologi adalah “ilmu pengetahuan
yang berusaha memahami prilaku manusia, alasan dan cara mereka
melakukan sesuatu dan juga berusaha memahami bagaimana makhluk tersebut
berpikir dan berperasaan”.
4. Edwin G. Borning dan Herbert S. Langfeld dikutip dari sarwono (1984)
mendefenisikan psikologi secara sederhana yaitu “ psikologi ialah studi
tentang hakikat manusia”.

Dari penjelasan diatas begitu banyak perbedaan pendapat untuk dijadikan


pedoman, tetapi intinya bahwa psikologi itu adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia dalam hubungannya dengan manusia.

Psikologi agama terdiri dari dua kata yaitu psikologi dan agama, dimana psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, sedangkan agama menurut Harun
Nasution adalah:6

1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang


harus dipatuhi.
2. Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.
3. Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yang berasal sari sesuatu
kekuatan gaib.
4. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan
persaan takut terhadap kekuasaan misterius yang terdapat dalam alam sekitar
manusia.
5. Ajaran- ajaran yang diwahyukan tuhan kepada manusia melalui seorang
Rasul.

Jadi psikologi agama merupakan bagian dari psikologi yang mempelajari


masalah-masalah kejiwaan yang ada sangkut pautnya dengan keyakinan beragama.
Dengan demikian, psikologi agama mencakup dua bidang kajian yang sama sekali
6
Masganti sit.  Psikologi Agama ( Medan : PT. Perdana Publishing, 2011), 1
4

berlainan, sehingga ia berbeda dari cabang-cabang psikologi lainnya, misalkan psikologi


kepribadian menitikberatkan kajiannya pada aspek kepribadian dalam hubungan nya
dengan tingkah laku manusia, psikologi anak menitik beratkan kajiannya pada aspek
kejiwaan dan tingkah laku pada usia tertentu yang disebut usia kanak-kanak.7

Baik itu psikologi maupun agama mencakup masalah-masalah yang berhungan


dengan kehidupan batin manusia, namun dari sisi tertentu terdapat perbedaan yang cukup
tajam, misalkan masalah kejiwaan dengan hubungan nya dengan tingkah laku, psikologi
umum hanya mengkaji secara empiris oleh ilmu pengetahuan berbeda dengan psikologi
agama selalu mengkaitkan dengan ketuhanan.

Dalam hal lain agama juga sangat mempengaruhi sikap dan tingkah laku
pemeluknya,karena sikap dan tingkah laku dapat diamati secara empiris. Apa yang
ditampilkan seorang penganut agama yang taat, bagaiana pun berbeda dengan sikap dan
tingkah laku orang yang kurang taat. Agama berfungsi sebagai pendorong , pencegah
bagi tindakan-tindakan tertentu.

Pengertian psikologi agama menurut para ahli:8

1. Menurut Zakiah Daradjat, pengertian psikologi agama adalah cabang dari


psikologi yang meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada seseorang
dan mempelaji seberapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan
tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya.
2. Menurut Drever, 1968 psikologi agama adalah studi mengenai aspek
psikologis dari agama,mengenai peran religius dari budi. Suatu cabang
psikologis yang menyelidiki sebab –sebab dari ciri-ciri psikologis dari sikap
religius dan berbagai fenomena dalam individu yang muncul dari atau
menyertai sikap dan pengalaman tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa psikologi agama


adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku makhluk hidup mengenai kehidupan

7
Ramayulis. Pengantar Psikologi Agama (Jakarta : Kalam Mulia, 2002), 1
8
Jalaluddin. Psikologi Agama ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2010), 15
5

beragama pada seseorang dan mempelajari seberapa besar penagruh keyakinan beragama
serta keadaan hidup pada umumnya.

B. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam (PAI) sendiri yaitu adalah usaha berupa bimbingan dan
asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami
dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pendangan hidup
(way of life). Selain itu, Pendidikan agama Islam juga merupakan pendidikan melalui
ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar
nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan
mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta
menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan
hidup di dunia maupun di akhirat kelak.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah merupakan proses


belajar mengajar dimana adanya interaksi dan timbal balik antara guru sebagai fasilitator
atau pentransfer ilmu pengetahuan dan murid sebagai penerima ilmu yang secara sadar
dilakukan di lingkungan formal yaitu sekolah. Dsamping itu pembelajaran pun tentunya
harus ada aspekaspek yang menunjang, diantaranya: metode yang merupakan cara
mengajar, media yang berbentuk peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan
informasi, gagasan kepada peserta didik, sarana yang diantaranya adalah pengalaman
keseharian dan guru-guru yang kreatif dan inovatif, lingkungan pendidikan (fisik dan
nonfisik) yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk dapat
tumbuh menjadi dewasa, terhindar dari kebiasaan serta pengaruh dan pergaulan teman
yang buruk, dan evaluasi yang inklusif atau penilaian yang merupakan usaha memahami
keberhasilan dan ketertundaan pencapaian tujuan Pendidikan.

Pembelajaran PAI disini yaitu mentransfer ilmu-ilmu agama yang mencakup ilmu
Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, Qur’an Hadits dan Akidah Akhlak, dimana semua
aspek tersebut bertujuan agar semua siswa mepraktekkan dan mengamalkan ilmu yang
mereka dapatkan sehingga mereka mengerti dan melaksanakannya dengan baik agar
mereka dapat terhindar dari hal-hal negatif yang mereka temui di lingkungan sekitar
mereka demi mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat.
6

C. Implementasi Psikologi Agama dalam Pendidikan Agama Islam


Setiap manusia memiliki karakteristik religius, maka manusia memiliki dorongan
dan kekuatan untuk memperoleh kehidupan yang mendasar, yaitu keamanan hidup dalam
pemenuhan kebutuhan di bidang keagamaan. Manusia yang termasuk dalam jenis makluk
somato-psiko-sosial maka pendekatan yang digunakan untuk manusia harus menyangkut
unsur somatik, psikolgik, dan sosial.
Secara epistimologi, psikologi adalah ilmu tentang jiwa, sementara dalam Islam
artinta “jiwa” atau dapat disebut “Al-nafs”. Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
pembelajaran pengalaman-pengalaman yang timbul dari diri manusia, yang
menggunakan pancaindra, pikiran, dan perasaan serta kehendaknya, disebut sebagai
psikologi9. Namun, ada istilah psikologi agama. Psikologi agama merupakan kajian
yang memuat tentang pengalaman manusia yang tidak hanya mempelajari tingkah laku
dan respon manusia. Kajian psikologi agama merepresentasikan kejiwaan mereka, namun
psikologi agama ini menekankan pada arah tingkah laku manusia yang berkaitan dengan
rahasia kekuatan spiritual. Dengan demikian Psikologi Agama yang digunakan dalam
Pendidikan Agama, terutama Agama Islam, disajikan untuk membantu peserta didik
dalam memahami perkembangan manusia.
Sebagai tambahan, psikologi agama dalam sifat umum adalah masalah proses
agama ,serta pengaruhnya dalam keseharian. Pada manfaat praktis ditunjukkan bahwa
psikologi agama dapat memahami perilaku agama yang didukung oleh maksud tertentu.
Dalam manfaat praktis, guru dapat membimbing peserta didik dalam perilaku
keagamaan. Adanya psikologi agama, hal ini dapat dikatakan membuat kehidupan yang
rukun. Sehingga dibutuhkan penulisan ini akan membahas urgensi implementasi
Psikologi Islam dalam pendidikan Islam.
Dalam pendidikan Islam, sudah dijelaskan tentang gambaran akhirat. Sebagai
khalifah yang hidup di bumi, manusia harus menjalankan perintah Allah untuk kehidupan
yang lebih baik agar mendapatkan hadiah di akhirat. Bagi orang yang berperilaku baik
akan mendapatkan hal baik pula hal. Sehingga, dapat disebut sebagai perilaku yang
sudah berusaha menyumbangkan dunia dan akhirat10. Selain itu, guru melalui pendidikan

9
Firdaus. Urgensi Psikologi Agama dalam Pendidikan (Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat). Al-AdYaN,
9(2), 19-42.
10
Suryabrata, S. Psikologi Pendidikan (Jakarta: Remaja Rosda Karya, 2014)
7

Agama Islam dapat melestarikan kesehatan mental anak. Guru mencoba untuk
menanamkan rasa keagamaan terhadap Anak, hal ini dilakukan untuk memberikan
pengetahuan dan pemahaman tentang agama. Kemudian, guru membimbing dan
mengarahkan pada perkembangan jiwa anak melalui pendidikan Agama Islam.
Sedangkan, jika anak sudah mempelajarinya, maka akan ada lomba. Selanjutnya adalah,
dengan adanya Psikologi Agama dapat menjelaskan suatu statement di mana tidak semua
itu logika dan tidak masuk logika. Contohnya adalah agama mewajibkan peseta didik
untuk mempercayai apa itu doa. Di samping itu, agama dapat mudah dipelajari apabila
didekatkan dengan sisi psikologi. Hal ini akan memudahkan orang tua untuk memberikan
pemahaman. Jika anak paham maka akan memiliki etika yang baik terhadap diri sendiri
dan orang lain11.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran dari psikologi Agama adalah
untuk mempermudah masyarakat dalam menelaah agama. Agama dibutuhkan untuk
menjadi kebutuhan anak-anak yang menjadi kebutuhan setiap pribadi. Pendidikan yang
dianggap sebagai proses perkembangan kejiwaan, utamakan pendidikan Islam, yang
mana akan mempengaruhi bagi pembentuk jiwa keagamaan.

11
Tohrin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Rajawali Expresib, 2005)
8

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Psikologi agama merupakan bagian dari psikologi yang mempelajari masalah-
masalah kejiwaan yang ada sangkut pautnya dengan keyakinan beragama. Dengan
demikian, psikologi agama mencakup dua bidang kajian yang sama sekali berlainan,
sehingga ia berbeda dari cabang-cabang psikologi lainnya. Psikologi agama juga
merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku makhluk hidup mengenai kehidupan
beragama pada seseorang dan mempelajari seberapa besar pengaruh keyakinan beragama
serta keadaan hidup pada umumnya.

Pembelajaran PAI yaitu mentransfer ilmu-ilmu agama yang mencakup ilmu Fikih,
Sejarah Kebudayaan Islam, Qur’an Hadits dan Akidah Akhlak, dimana semua aspek
tersebut bertujuan agar semua siswa mepraktekkan dan mengamalkan ilmu yang mereka
dapatkan sehingga mereka mengerti dan melaksanakannya dengan baik agar mereka
dapat terhindar dari hal-hal negatif yang mereka temui di lingkungan sekitar mereka demi
mendapatkan kebahagiaan dunia maupun akhirat.

Peran dari psikologi Agama adalah untuk mempermudah masyarakat dalam


menelaah agama. Agama dibutuhkan untuk menjadi kebutuhan anak-anak yang menjadi
kebutuhan setiap pribadi secara pribadinya. Pendidikan yang dianggap sebagai proses
perkembangan kejiwaan, utamakan pendidikan Islam, yang mana akan mempengaruhi
bagi pembentuk jiwa keagamaan.
9

DAFTAR PUSTAKA
Bambang, S. 2004. Psikologi Agama. Bandung: Pustaka Setia.

Daulay, Nurussakinah. 2012. Psikologi Umum. Medan : PT. Perdana Publishing.


Firdaus. 2014. Urgensi Psikologi Agama dalam Pendidikan (Keluarga, Sekolah, dan
Masyarakat). Al-AdYaN, 9(2).
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Ramayulis. 2002. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta : Kalam Mulia.
Sit, Masganti. 2011. Psikologi Agama. Medan : PT. Perdana Publishing.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi umum. Bandung : PT.Pustaka Setia.
Suryabrata, S. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosda Karya.

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


Tohrin. 2005. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Expresib.

Uhbiyati, Nur. 2005. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung : Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai