Anda di halaman 1dari 2

Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Nama : Ilmi Izzatul Ummah

NIM : 06030120056

Dosen Pengampu: Zaini Tamim,M.Pd.I

Pentingnya Kreativitas di Tengah Pandemi COVID-19

Konsep merdeka belajar sejatinya ingin memberikan kemerdekaan bagi sekolah,


termasuk para guru untuk menginterpretasikan kurikulum nasional agar berfokus pada
peningkatan belajar siswa. Namun, sebab adanya pandemi COVID-19 ini, mengubah dunia
pendidikan secara cepat dan drastis. Hal ini tentunya perlu mendapatkan respon yang cepat
dari pemerintah, pihak sekolah, maupun orang tua. Untuk merealisasikan konsep tersebut,
pemerintah memberikan terobosan baru dengan sistem pembelajaran jarak jauh(PJJ). Yang
mana hal tersebut membutuhkan pemahaman mendalam mengenai aplikasi-aplikasi yang
digunakan untuk sistem pembelajaran tersebut.

Pelibatan teknologi dan informasi merupakan hal yang mutlak sebagai penunjang
keberhasilan PJJ. Namun dengan adanya latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda,
tidak semua kalangan dapat memadai untuk mengikuti PJJ. Mulai dari jaringan yang tidak
stabil, kuota internet yang menipis, juga keterbatasan gawai. Oleh sebab itu, pemerintah
memberikan alternatif belajar melalui chanel TVRI dan RRI bagi daerah yang mengalami
kesulitan internet dan orang tua yang terkendala gawai dan paket internet. Teknologi pada
dasarnya hanyalah alat bantu, lebih penting dari itu adalah komitmen, kreativitas, dan
kepedulian dari guru yang dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa selama
mengikuti PJJ.1

Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang mencerminkan keulesan dalam


berpikir untuk mengkolaborasikan suatu gagasan dengan harapan akan muncul hasil-hasil
yang baru dalam suatu tindakan. Apalagi dengan adanya wabah pandemi COVID-19 seperti
ini, maka kreativitas sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam
hal belajar mengajar.

Orang dikatakan kreatif bukanlah orang yang mampu membuat hal baru. Akan tetapi
orang yang kreatif adalah orang yang selalu berusaha mengembangkan bakat dan potensi
yang ditekuninya dengan gagasan sendiri untuk menciptakan hal baru yang menarik dan
diminati masyarakat pada umumnya.

Lalu, bagaimanakah cara kita untuk berkreasi ketika pandemi seperti ini? Banyak hal
yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan potensi yang ada didalam diri kita. Seperti
halnya dalam aspek pendidikan, para dosen dan mahasiswa dituntut untuk semakin canggih
1
https://www.opini.beritabali.com/read/2020/08/19/202008190013/tantangan-merdeka-belajar-di-masa-
pandemi
dalam pendayagunaan bidang teknologi dan informasi. Karena apa? Pembelajaran yang
dilakukan di Indonesia ketika pandemi ini menggunakan sistem daring(dalam jaringan). Yang
mana hal tersebut harus didasari dengan pemahaman mengenai sarana-sarana penunjang
sistem tersebut. Seperti halnya aplikasi zoom, google meet, google classroom, dan lain
sebagainya. Padahal sebelumnya, aplikasi-aplikasi penunjang tersebut masih sangat asing
dalam benak kita. Akan tetapi, sebab pandemi inilah, aplikasi-aplikasi tersebut menjadi hal
biasa terdengar di telinga kita.

Bukan hanya aspek pendidikan saja yang merasakan dampak pandemi. Ekonomi,
pendapatan negara, kesejahteraan rakyat, dan lain sebagainya juga mengalaminya. Seperti
halnya para karyawan banyak yang diberhentikan kerja, bahkan di-PHK. Para pedagang
mengubah dagangannya menjadi kebutuhan prioritas dan utama seperti halnya masker,
hand sanitizer, dan lain sebagainya. Presiden dan kabinetnya pun juga melaksanakan daring
ketika memusyawarahkan suatu perkara. Begitupun juga dengan keperluan sehari-hari
banyak juga dibeli lewat belanja online. Semuanya dilakukan dengan kreativitas masing-
masing.

Akan tetapi, pendidikan adalah salah satu bidang paling terdampak oleh pandemi
COVID-19 ini. Berdasarkan data dari Worldbank 2, lebih dari 1,6 miliar siswa diseluruh dunia
terdampak oleh pandemi. Secara total, 1,6 miliar itu hampir 80% dari total jumlah siswa di
seluruh dunia.

Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa kreativitas muncul ketika pandemi ini,
karena semua aspek merasa butuh akan hal itu. Karena jika kita tidak melakukannya, maka
kita tidak bisa mencari rezeki, tidak bisa memperoleh ilmu, juga tidak bisa bertahan hidup.

2
https://blogs.worldbank.org/education/educational-challenges-and-opportunities-covid-19-pandemic

Anda mungkin juga menyukai