Anda di halaman 1dari 8

DISRUPSI PEMBELAJARAN DI MASA COVID-19

Bahasa Indonesia

KHALFANI ADIA LUKITA

Universitas Pancasila

1
BAB 1

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan manusia dan
setiap orang berhak untuk menempuh pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dalam Undang-
Undang pasal 28C ayat 1 disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk
mengembangkan diri, mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup. Namun, di tahun
2020 hak setiap orang untuk menempuh pendidikan terganggu akibat adanya pandemi virus
covid-19. Covid-19 atau Corona merupakan virus yang menular melalui droplet atau percikan
air liur yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan manusia. Pandemi ini adalah
peristiwa yang sangat menyedihkan yang dialami oleh seluruh negara terutama di Indonesia
yang menyebabkan hampir semua kegiatan manusia terhambat termasuk dalam sektor
pendidikan. Ada dua dampak terhadap keberlangsungan pendidikan di Indonesia yang
disebabkan pandemi ini. Pertama adalah dampak positif yang justru memberikan manfaat
karena adanya pandemi Covid-19 ini dan kedua adalah dampak negatif yang banyak
memberikan kerugian yang dirasakan oleh seluruh pelajar dari jenjang sekolah dasar hingga
universitas. Akibatnya, terjadi perubahan pola belajar yang awalnya dilakukan secara offline
menjadi online dan adanya perubahan yang sangat signifikan terhadap kurikulum dan sistem
pendidikan di Indonesia. Metode penulisan esai ini menggunakan metode kajian pustaka dari
dua artikel ilmiah yang bejudul “ Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia : Sekolah,
Keterampilan, dan Proses Pembelajaran “ dan “ Dampak Positif Pembelajaran Online Dalam
Sistem Pendidikan Indonesia Pasca Pandemi Covid-19 “. Isi dari esai ini membahas tentang
pandemi Covid-19 yang memberikan dampak positif dan negatif dalam pendidikan di
sekolah sekaligus mengubah sistem kurikulum dan pembelajaran di Indonesia menjadi daring
sementara waktu.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Dampak Negatif

Menurut Aji (2020 : 398), Adanya pandemi Covid-19 memberikan gangguan yang
luar biasa dalam sektor pendidikan. Pandemi ini mengakibatkan terganggunya proses
pembelajaran terutama penilaian akhir yang seharusnya dilakukan oleh para siswa dan
mahasiswa. Banyak ujian yang seharusnya bisa dilaksanakan secara normal namun karena
adanya pandemi ini, maka ujian tersebut ditunda atau bahkan dihilangkan. Padahal informasi
penilaian dianggap sangat penting untuk keberlangsungan masa depan murid, misalnya ada
murid yang memiliki banyak keterampilan tetapi tidak memperoleh penilaian yang
seharusnya dilakukan tahun ini. Adapun gangguan lain yaitu mengganti ujian tradisional
dengan alat bantu online yang menjadi pengalaman baru bagi murid/mahasiswa dan
guru/dosen, yang menjadi masalah adalah pengukuran nilai tidak seperti biasa dilakukan
sehingga dapat memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengukuran dan memengaruhi
masa depan mahasiswa dalam mencari lapangan pekerjaan setelah kelulusan. Oleh karena
itu, pandemi covid-19 ini sangat merugikan para pelajar dan banyak memberikan gangguan
dalam menempuh pendidikan di sekolah.
Untuk menyelesaikan masalah pendidikan karena pandemi ini harus adanya
kepedulian dan kerjasama oleh semua pihak yang terlibat. Dimulai dari pihak yang paling
berpengaruh yaitu pemerintah yang harus memberlakukan kebijakan-kebijakan untuk
memperbaiki mekanisme penilaian dalam pembelajaran, bukan dengan menghilangkannya
tetapi lebih baik jika melakukan penundaan sehingga tidak melewatkan penilaian internal
sekolah. Diperlukan juga dari pihak pendidik utama yaitu orangtua dalam mendidik mental,
pengetahuan, dan sikap dari anak-anaknya. Kalau selama ini orangtua kurang peduli
terhadap pendidikan anaknya di sekolah, maka saat ini diperlukan tanggung jawab orangtua
yang lebih besar dalam mendidik anaknya dalam proses pembelajaran dikarnakan adanya
kebijakan pemerintah untuk belajar di rumah secara daring. Namun, peran seorang guru pun
tidak boleh berkurang, diperlukan adanya pemahaman tenaga pengajar/guru dalam membaca
situasi pandemi saat ini. Guru bukan hanya melakukan kewajibannya untuk mengajar, tetapi
juga harus mengutamakan proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga
menghilangkan rasa bosan pada murid saat belajar melalui online dan bukan membebani
3
murid dengan tugas yang berlebihan. Jadi, semua pihak yang terlibat dalam masalah
pendidikan ini harus bisa berperan semaksimal mungkin untuk saling bekerjasama.
Dengan hadirnya pandemi covid-19 ini secara mendadak, maka sektor pendidikan di
Indonesia pun perlu beradaptasi. Institusi pendidikan seperti sekolah atau universitas perlu
memaksakan diri untuk mengikuti kebijakan pemerintah sehingga mengubah sistem
pembelajaran menjadi daring/online dengan bantuan teknologi. Tetapi, pembelajaran yang
dilakukan secara daring ini memiliki banyak masalah yang membuatnya terhambat misalnya,
keterbatasan penguasaan teknologi oleh guru dan siswa, masalah gaptek(gagap teknologi) ini
sangat membatasi proses pembelajaran mereka dalam menggunakan sistem daring ini
sehingga perlu diadakannya sosialisasi dan edukasi dalam penggunaan teknologi bukan
hanya dari pihak guru,tetapi juga dari pihak murid. Faktor penghambat lainnya adalah
kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, karna memang salah satu masalah utama di
Indonesia adalah kesejahteraan guru dan murid yang memiliki kondisi perekonomian yang
mengkhawatirkan sehingga perlu adanya bantuan dari pemerintah atau masyarakat untuk
memenuhi sarana dan prasarana pendidikan yang biayanya tidak sedikit. Penghambat
lainnya adalah akses internet yang terbatas dan belum merata. jaringan internet yang terbatas
ini benar-benar menghambat proses pembelajaran secara daring, sekolah atau lembaga
pendidikan yang ada di daerah pelosok bahkan belum memiliki fasilitas internet, jika ada
pun belum bisa mengkover pembelajaran melalui daring. Oleh sebab itu, masih banyak
masalah yang harus kita perbaiki dalam proses pembelajaran daring ini untuk kesejahteraan
para pelajar dan tenaga pengajar.

2.2 Dampak Positif


Menurut Pujilestari, (2020 : 53), Pasca mewabahnya covid-19 di Indonesia,
pemerintah membuat kebijakan baru di sektor pendidikan yaitu mengubah sistem belajar dari
sistem tatap muka secara langsung di sekolah menjadi pembelajaran secara daring atau
online. Kebijakan ini diwujudkan dalam suatu sistem yang dinamai electronic education (e-
education). E-education ini dikembangkan dengan bertujuan untuk mendukung
penyelenggaraan pendidikan sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan
informasi kepada komunitasnya untuk didalam ataupun diluar kampus tersebut melalui
internet. Hal ini, tentu saja dapat membantu mahasiswa, calon mahasiswa, dan siapa saja
yang membutuhkan untuk mendapatkan informasi tentang materi kuliah, biaya kuliah,
kurikulum, dosen pembimbing, dan lainnya secara online. Kemudian ada juga situs-situs

4
pembelajaran yang dapat guru dan siswa akses melalui internet yang dimaksudkan untuk
mengembangkan pendidikan agar proses pembelajaran tidak vakum dalam kondisi pandemi
saat ini, dan untuk menyajikan sumber daya publik dan jaringan komunikasi untuk
administrator sekolah, pendidik, dan siswa. Oleh sebab itu, kebijakan baru yang dibuat
pemerintah ini bisa berdampak baik dalam dunia pendidikan karena hadirnya pandemi
covid-19 ini.
Selanjutnya menurut Pujilestari, proses pembelajaran secara kovensional sama sekali
tidak efektif jika kita terus mengikuti perkembangan zaman. Pertukaran informasi akan
semakin cepat tetapi sekolah atau perguruan tinggi di Indonesia masih menggunakan sistem
pengajaran secara tradisional. Maka, dengan hadirnya pandemi ini bisa memaksa para murid
dan tenaga pengajar untuk beradaptasi dengan perkembangan IT. Oleh karna itu, proses
pembelajaran secara konvensional yang menjadi masalah utama dalam dunia pendidikan
bisa sedikit terselesaikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Dampak positif lainnya adalah kemajuan IT yang berguna untuk mendukung proses
belajar mengajar. Karena sifat internet yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja yang
bisa menyesuaikan dengan waktu luang para murid sehingga kendala tempat dan waktu
dapat diatasi dengan mudah. Tetapi penggunaan IT di Indonesia masih dalam tahap
mempelajari kemungkinan perkembangan dan penerapan IT dalam pendidikan. Dalam
perkembangan dan penerapan IT ini banyak aspek yang bisa diusulkan untuk menjadi alasan
untuk mendukung dan meningkatkan kualitas pendidikan serta masalah pemerataan
pendidikan di nusantara karena pembelajaran jarak jauh(PJJ) yang sifatnya yang tak terikat
ruang, jarak, dan waktu. Dengan demikian, Gadget yang terhubung dengan internet bisa
menjadi media utama yang mampu meberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan

Adanya pandemi covid-19 yang memberikan kerugian atau dampak negatif terhadap
pendidikan Indonesia ini telah terbukti adanya dan sama-sama kita rasakan. Jika pandemi ini
terus terjadi, mungkin bukan hanya dalam sektor pendidikan yang terganggu tetapi bisa
memberikan ancaman ke berbagai sektor pemerintahan yang berjalan. Bahkan, karena adanya
pandemi ini gaya hidup masyarakat pun berubah dalam bersosial. Oleh karena itu, Penyusun
sangat setuju, kalau banyak sekali kerugian yang kita dapatkan dari pandemi ini dan perlu
adanya kesadaran dari rakyat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan pemerintah untuk
segera menanggulangi masalah pendidikan ini dengan kebijakan yang efektif dan efisien serta

5
tanpa adanya campur tangan politik untuk sama-sama mengurangi kemungkinan-
kemungkinan dampak negatif lainnya sekecil mungkin.

Segala hal pasti mempunyai manfaat dan kerugian walupun sangat sedikit. Sama
halnya dengan pandemi Covid-19 yang ternyata juga memberikan manfaat atau dampak
positif. Jadi penyusun juga sangat setuju jika pandemi ini memberikan manfaat walaupun
hanya sedikit. Karena dari pandemi yang hadir secara tiba-tiba ini memberikan hikmah,
pelajaran, sekaligus pengalaman bagi kita semua untuk selalu bersiap dalam segala
kemungkinan terburuk yang terjadi. Dengan demikian, kita sebagai manusia dan saudara
sebangsa harus tetap bersyukur kepada Tuhan terhadap apapun yang terjadi dan tetap
semangat dalam beraktivitas walaupun banyak cobaan yang kita hadapi.

6
BAB 3
KESIMPULAN

Pembelajaran di rumah secara daring pada institusi pendidikan menyebabkan gangguan


besar, seperti pembelajaran siswa, gangguan dalam penilaian, pembatalan penilaian, dan
lainnya. Sekolah sangat memerlukan sumber daya untuk membangun kembali kehilangan
dalam pembelajaran ketika sekolah kembali membuka aktivitas pembelajaran. Perbaikan ini
harus dilakukan secara cepat dan tepat dengan pengalokasian anggaran dari pemerintah
untuk pendidikan.. Kebijakan penting yang harus dilakukan oleh menteri pendidikan adalah
memperbaiki penilaian untuk pembelajaran, bukan menghilangkan, disebabkan pentingnya
faktor penilaian bagi siswa, sehingga kebijakan yang lebih baik adalah menunda penilaian
bukan melewatkan penilaian internal sekolah. Pemerintah juga masih sangat minim dalam
pengalokasian dana untuk kebutuhan pendidikan, masih banyak sekolah atau institusi-
institusi pendidikan yang masih belum mempunyai fasilitas IT dan internet yang memadai.
Semoga harapan kita dalam mengatasi masalah pendidikan ini segera teratasi demi
tercapainya kesejahteraan bangsa di masa depan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Yulita Pujilestari. 2020. Dampak Positif Pembelajaran Online Dalam Sistem Pendidikan
Indonesia Pasca Pandemi Covid-19. Diakses dari
http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1591174

Rizqon Halal Syah Aji. 2020. Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia : Sekolah,
Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. Diakses dari
http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1711524

Anda mungkin juga menyukai