Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jasa pendidikan memegang peranan vital dalam mengembangkan dan
meningkatkan kualitassumber daya manusia,makan teteapi minat dan perhatian
pada aspek kualitas jasa pendidikan bisa di katakan baru berkembang dalam satu
dekade. Jasa pendiidkan menjadi faktor penting bagi kelangsungan kehidupan
bangsa, sebab kualitas kehidupan suatu bangsa sangat erat dengan tingkat
pendidikan.
Pentingnya pemasaran jasa pada pendidikan merupakan hal yang tidak bisa
dihindarkan lagi, karena sektor pendidikan telah mengalami transformasi yang cepat,
maka dibutuhkanlah sebuah pemasaran jasa pendidikan untuk menjembatani persaingan
kompetitif tersebut. Jika pendidikan dikaitkan dengan pemasaran jasa, ada kesan bahwa
pendidikan adalah sebuah perusahaan atau organisasi yang berorientasi pada laba, namun
sesungguhnya hal ini sangat berbeda. Apabila melihat lembaga pendidikan dalam
kacamata corporate, maka lembaga pendidikan ini adalah suatu organisasi produksi yang
menghasilkan jasa pendidikan yang dibeli oleh para konsumen (siswa).
Sebuah lembaga pendidikan harus berusaha mencapai keunggulan
memberikan layanan prima dan menghasilkan lulusan yang berkualitas, karena
kualitas layanan lembaga pendidikan berbanding lurus dengan kepercayaan minat
layanan jasa pendidikan. semakin bagus layanan pendidikan yang diberikan maka
semakin banyak pula peminat yang akan memanfaatkan jasa yang diberikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengelolaan jasa pendidikan ?
2. Bagaimana pengelolaan para pemberi jasa pendidikan ?
3. Bagaimana pengelolaan lingkungan sekolah yang mempengaruhi jasa
pendiidkan ?
4. Bagaimana pengelolaan harga jasa pendiidkan
C. Tujuan penulian
A. Manajemen Lingkungan Pendidikan yang mempengaruhi dalam jasa
pendidikan
1. Manjemen Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah seluruh unsur baik berupa aspek fisik, sosial dan
akademis yang berada disekitar lembaga pendidikan yang mempengaruhi proses
pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan. Lingkungan pendidikan adalah
elemen penting yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan proses
pembelajaran, lingkungan pendidikan mencakup seluruh aspek yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran.
Lingkungan pendidikan khususnya lembaga pendidikan baik formal, informal,
maupun nonformal sedikit banyak memberikan efek pada peserta didik yang
berada dalam lingkungan tersebut. Lingkungan pendidikan dikatakan bersifat
positif apabila dapat memberikan pengaruh yang sejalan dengan tujuan
pendidikan. Sebaliknya, lingkungan dapat bersifat negatif apabila berpengaruh
secara kontradiktif dengan tujuan pendidikan. Meskipun lingkungan tidak
bertanggung jawab secara langsung terhadap kedewasaan seorang anak, namun
terlepas dari itu, lingkungan menjadi faktor yang pengaruhnya sangat menentukan
terhadap proses perkembangan seseorang.
Manajemen lingkungan pendidikan adalah sebuah proses pengelolaan semua
unsur fisik, sosial dan akademis yang memengaruhi kegiatan pembelajaran pada
sebuah lembaga pendidikan dengan menerapkan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan (Kudryavtsev, Stedman, &
Krasny, 2012). Manajemen lingkungan pendidikan berusaha untuk
mengidentifikasi dan mengoptimalkan kondisi fisik, sosial, dan akademis yang
ada pada sebuah lembaga pendidikan, yang dapat memungkinkan untuk
terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang efektif.
El-Kholy dalam Barrow (2004) menjelaskan bahwa manajemen lingkungan
pendidikan sebagai kontrol dari semua aktivitas seluruh sivitas akademika yang
memiliki dampak signifikan terhadap proses pendidikan. Aktifitas manajemen
lingkungan pendidikan terutama berkaitan dengan 1) Mengidentifikasi tujuan, 2)
Menetapkan apakah hal tersebut dapat dipenuhi, serta 3) Mengembangkan dan
menerapkan sarana yang dibutuhkan. 1
Ada berbagai tujuan yang ingin dicapai dalam proses manajemen lingkungan
pendidikan, diantaranya:
1. Meningkatnya citra positif lembaga pendidikan (sekolah/kampus), karena
memiliki program pengelolaan mutu lingkungan sekolah,
2. Meningkatnya mutu pendidikan, karena memiliki lingkungan pendidikan
yang kondusif untuk terjadinya proses pembelajaran.
3. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif
dan efektif, menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik dan juga
pendidik.
4. Terbentuknya peserta didik yang aktif dalam pengembangan potensi
dirinya agar memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kecerdasan
intelektual, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan agar dapat
bermanfaat di masyarakat.
Ruang lingkup dari manajemen lingkungan sekolah meliputi seluruh unsur yang
ada disekolah, yang dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Manajemen lingkungan fisik sekolah.
Manajemen lingkungan fisik sekolah merupakan penerapan prinsip-prinsip
manajemen pada pengelolaan sarana, prasarana dan lingkungan disekitar sekolah,
yang berfokus pada: Penataan dan pemeliharaan sarana, prasarana, dan
lingkungan disekitar sekolah.
2) Manajemen lingkungan sosial sekolah.
Manajemen lingkungan sosial sekolah merupakan penerapan prinsip-prinsip
manajemen pada pengelolaan relasi/hubungan antar seluruh warga sekolah
(kepala sekolah dengan guru/staf, guru/staf dengan guru/staf, guru/staf dengan
siswa dan siswa dengan siswa), yang berfokus pada: Pembinaan interaksi dan
komunikasi antar seluruh warga sekolah.
3) Manajemen lingkungan akademis.

1
Eliana Sari, Manajemen Lingkungan Pendiidkan, (Perpustakaan Nasional RI: Katalog Dalam
Terbitan (KDT): Uwais Press, 2019 ), h. 30-32
Manajemen lingkungan akademis merupakan penerapan prinsip-prinsip
manajemen pada pengelolaan suasana akademis disekolah, yang berfokus pada:
Membangun kepribadian ilmiah, mengembangkan budaya saling asah-asuh-asih,
dan menjunjung tinggi etika akademis.

2. Jasa Pendidikan
Untuk memahami pengertian jasa pendidikan, ada baiknya kita mempelajari
dahulu beberapa pendapat para ahli. Kotler (2003:428), seorang ahli pemasaran
mengemukakan pengertian jasa adalah “a service is any act or performance that
one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in
the ownership of anything. Its production may or may not be tied to a physical
product”. Maksudnya jasa adalah setiap tindakan yang ditawarkan oleh satu pihak
pada pihak yang lainnya yang secara prisip tidak berwujud dan tidak
menyebabkan kepindahan kepemilikan.2
Dalam hal pemasaran jasa pendidikan, Pendidikan yang dapat laku dipasarkan
ialah pendidikan yang: (1) Ada produk sebagai komoditas; (2) Produknya
memiliki standar, spesifikasi dan kemasan; (3) Punya pangsa/sasaran yang jelas;
(4) Punya jaringan dan media; dan (5) Tenaga Pemasar.
Saat melakukan pemasaran jasa pendidikan, kepuasan pelanggan yang di
utamakan, namun ada beberapa faktor yang kadang dapat mempengaruhi keuasan
pelanggan jasa. Ada beberapa pendapat tentang faktor penentu kepuasan
pelanggan, Menurut Daryanto secara umum, kepuasan pelanggan ditentukan oleh
tiga dimensi, yaitu
a. Stabilitas atau variabilitas, artinya apakah faktor penyebab kepuasan
bersifat sementara atau permanen
b. Locus of causality. Apakah penyebab kepuasan berhubungan dengan
konsumen atau pemasar
c. Controllability. Apakah penyebab kepuasan berada dalam kendali atau
dihambat oelh faktor luar yang tidak dapat dipengaruhi.

2
Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd., “Pemasaran Pendidikan”, Modul, h. 210-213
Secara umum dapat dikatakan bahwa timbulnya ketidakpuasan dari konsumen
dikarenakan oleh: (1) tidak sesuai harapan dengan kenyataan yang dialaminga, (2)
ketidakpuasan dalam pelayanan selama proses menikmati jasa, (3) perilaku
personil kurang memuaskan, (4) suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak
menunjang, (5) ongkos terlalu tinggi, karena jarak, waktu dan harga terlalu tinggi,
(6) promosi tidak sesuai dengan kenyataan.

Anda mungkin juga menyukai