Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Peningkatan Kinerja Madrasah Melalui Perencanaan Pendidikan Dengan 8 SNP

Disusun untuk Memenuhi tugas perencanaan pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. Amiruddin Siahaan,M.Pd

Rizki Akmalia, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 6

Denny Fitriani Hasibuan (0307212056)

Farhana (0307212069)

Siti Hanifah Hanum (0307212055)

Zoe Zarka Syafiq (0307212088)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia yang tak terhitung.
Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat untuk
menambah ilmu dan wawasan terhadap ilmu pengetahuan. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, serta orang-
orang mukmin yang senantiasa mengikutinya dengan baik.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan
Pendidikan. Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal sesuai referensi yang di
dapatkan sehingga dapat membantu kita untuk memahami isi dari makalah dengan sebaik-
baiknya. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Amiruddin Siahaan,
M.Pd dan kepada ibu Rizki Akmalia, M.Pd yang telah memberikan tugas ini sehingga kami
lebih banyak belajar.

Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa
kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang tidak
disadari oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar tugas kami ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis
mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 19 Maret 2023

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. 8 SNP dalam perencanaan pendidikan Madrasah......................................................................3
B. Pengintregasian 8 SNP dalam perencanaan pendidikan Madrasah............................................3
C. Tantangan dalam Pengintregasian 8 SNP..................................................................................3
D. Evaluasi dalam Pengintregasian 8 SNP.....................................................................................3
E. Manfaat dalam Pengintregasian 8 SNP......................................................................................3
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................4
A. Kesimpulan................................................................................................................................4
B. Saran..........................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................5

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Standar Nasional Pendidikan merupakan acuan utama yang mengatur tentang standar
minimal yang harus terpenuhi dalam pengelolaan sekolah oleh segenap penyelenggara
sekolah, yaitu guru dan kepala sekolah. Salah satu yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
kinerja persekolahan, adalah melakukan evaluasi diri, yaitu mengukur secara kualitatif dan
kuantitatif apakah kinerja yang dilakukan selama ini telah sesuai dengan tugas, fungsi serta
hal-hal yang terkait dengan kewajiban-kewajiban persekolahan dalam melaksanakan fungsi
pendidikan dan pembelajaran. Standar Nasional Pendidikan merupakan kunci untuk
mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Cakupan SNP terdiri dari 8 (delapan) standar, yaitu: komponen standar isi, komponen
standar proses, Komponen standar kompetensi lulusan, komponen standar pendidik dan
tenaga kependidikan, komponen standar sarana dan prasarana, komponen standar
pengelolaan, komponen standar pembiayaan, serta komponen standar penilaian. Kededelapan
komponen di atas telah ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Tahun 2008 yang di
anggap mampu merangsang lembaga pendidikan secara nasional untuk meningkatkan
kinerjanya. Dikatakan demikian, karena persekolahan secara mutlak harus melengkapi diri
dengan tuntutan instrumen yang ada. Diharapkan dengan adanya kelengkapan itu, sebuah
lembaga pendidikan telah memiliki kelayakan untuk dikatakan sebagai lembaga pendidikan
dan memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran.

Pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di Madrasah sebagai lembaga pendidikan


Islam yang memiliki peran strategis dalam mencetak generasi muda yang berkualitas dan
berakhlak mulia. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja Madrasah adalah melalui
perencanaan pendidikan yang memperhatikan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dengan
memperhatikan 8 SNP tersebut, diharapkan Madrasah dapat mengembangkan sistem
pendidikan yang lebih baik dan mampu memenuhi kebutuhan pendidikan yang berkualitas
bagi siswa. Selain itu, peningkatan kinerja Madrasah melalui perencanaan pendidikan dengan
memperhatikan 8 SNP juga sesuai dengan arahan pemerintah dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara
mengintegrasikan 8 SNP ke dalam perencanaan pendidikan Madrasah agar Madrasah dapat
memenuhi standar yang ditetapkan dan mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja 8 SNP yang harus diperhatikan dalam perencanaan pendidikan
Madrasah?
2. Bagaimana cara mengintregasikan 8 SNP ke dalam perencanaan pendidikan
Madrasah?

1
3. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan perencanaan
pendidikan Madrasah dengan memperhatikan 8 SNP?
4. Bagaimana evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui apakah perencanaan
pendidikan dengan memperhatikan 8 SNP telah berhasil meningkatkan kinerja
Madrasah?
5. Apa saja manfaat yang diperoleh oleh Madrasah ketika melakukan perencanaan
pendidikan dengan memperhatikan 8 SNP?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja 8 SNP yang harus diperhatikan dalam perencanaan
pendidikan Madrasah
2. Untuk mengetahui cara mengintregasikan 8 SNP ke dalam perencanaan
pendidikan Madrasah
3. Untuk mengetahui apa saja tantangan yang dihadapi dalam
mengimplementasikan perencanaan pendidikan Madrasah dengan
memperhatikan 8 SNP
4. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui apakah
perencanaan pendidikan dengan memperhatikan 8 SNP telah berhasil
meningkatkan kinerja Madrasah
5. Untuk mengetahui apa saja manfaat yang diperoleh oleh Madrasah ketika
melakukan perencanaan pendidikan dengan memperhatikan 8 SNP

2
BAB II PEMBAHASAN

A. 8 SNP dalam perencanaan pendidikan Madrasah


Sebelum membahas mengenai 8 SNP dalam perencanaan pendidikan Madrasah maka
terlebih dahulu di jelaskan mengenai :

i. Pengertian perencanaan pendidikan

Perencanaan merupakan salah satu upaya yang dilakukan sebelum melakukan


kegiatan atau aktivitas, baik itu individu dan juga kelompok . Suatu perencanaan yang baik
dan matang akan mempermudah pelaksanaan kegiatan dan mencapai tujuan organisasi,
meminimalisir risiko yang akan terjadi. Perencanaan pendidikan adalah proses persiapan
serangkaian keputusan alternatif untuk kegiatan masa depan yang diarahkan untuk mencapai
tujuan dengan upaya maksimal dan dengan mempertimbangkan realitas ekonomi, sosial
budaya dan global yang ada di suatu negara. Perencanaan pendidikan merupakan upaya
berwawasan ke depan dalam menentukan kebijakan prioritas pendidikan dan biaya dengan
mempertimbangkan realitas kegiatan yang terlibat ada di bidang ekonomi, sosial dan politik
untuk mewujudkan potensi sistem Pendidikan nasional memenuhi kebutuhan bangsa dan
peserta didik dilayani oleh sistem. Rencana pendidikan adalah proses mempersiapkan satu set
keputusan untuk kegiatan di masa depan guna mencapai tujuan secara optimal pembangunan
sosial ekonomi secara keseluruhan seluruh negara.

Sedangkan menurut para ahli antara lain :

 Menurut Yusuf Henokh, Perencanaan pendidikan adalah suatu proses


mempersiapkan pilihan keputusan untuk kegiatan masa depan mencapai tujuan
dengan usaha yang optimal.
 Menurut Guruge, Perencanaan pendidikan adalah suatu proses mempersiapkan
kegiatan di masa depan di bidang pembangunan pendidikan.

Maka dapat disimpulkan perencanaan pendidikan yaitu suatu rangkaian proses


persiapan untuk mencapai tujuan masa depan pendidikan dapat terselenggara secara efektif
dan efisien. Dengan begitu maka perencanaan pendidikan proses intelektual analisis terus
menerus, merumuskan, menimbang dan memutuskan dengan keputusan yang dibuat ada
kesatuan batin berhubungan secara sistematis dengan keputusan lain, baik di dalam domain
itu sendiri maupun di dalam domain yang lain sedang dibangun, dan tidak memiliki batas
waktu untuk jenis kegiatan, serta tidak Harus selalu ada kegiatan yang mendahului dan
sebelum kegiatan lainnya.

ii. 8 SNP dalam perencanaan pendidikan Madrasah

SNP adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah NKRI, yang
meliputi 8 (dedelapan) muatan standar, yaitu:

1) Standar Isi

3
Mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2) Standar Proses
Pada satuan pendidikan merupakan pelaksanaan proses pembelajaran secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kualitas proses pembelajaran
sangat tergantung pada aspek yang berbeda terutama sarana pendukung, termasuk bangunan
dan instalasi peralatan, dan itu terutama guru dan suasananya mempelajari. Prestasi sekolah
terpengaruh dengan pertanyaan epistemologis dan sudut kebijakan seringkali kurang orientasi
politik yang serius. Efektivitas dan efisiensi sekolah adalah merefleksikan tujuan dan
keberhasilan (hasil belajar).
3) Standar Kompetensi Lulusan
Untuk pendidikan dasar dan menengah melaksanakan Peraturan Menteri Nomor 22
Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah serta Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Standar kompetensi lulusan terletak pada
tujuan pendidikan bentuk dan isi program. Kurikulum berfokus pada relevansi pada
kebutuhan pekerjaan akan dapat menjamin mutu lulusan siap pakai memasuki dunia kerja,
jika didukung dengan pendidikan yang baik. Ini Tinjauan pengetahuan guru mengakui
keterampilan yang dibutuhkan peserta siswa, juga akan sangat membantu dalam proses
persiapan. Sekolah, khususnya guru, hendaknya fokus pada kerjasama penyuluhan memantau
kegiatan atau menderita. Demikian diciptakan dialog antara siswa dan guru. Biarkan anak-
anak didukung menjadi anggota masyarakat. Sekolah program kualitas saat ini, Kegiatan
belajar sudah benar siswa dasar yang bisa menjamin tercapainya pendidikan yang bermutu
berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan Anda
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Guru adalah pendidik dan pendidik harus mempunyai keahlian profesional berkompeten
di bidangnya pendidikan. Dalam proses globalisasi dimana perubahan terjadi sangat cepat
guru selalu dibutuhkan sepadan dengan kemampuan mereka perkembangan ini. Di mana
pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
5) Standar Sarana dan Prasarana (SSP)
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
6) Standar Pengelolaan (SPl)

4
Dalam satuan pendidikan dilakukan oleh manajemen memiliki kewenangan untuk
mengelola sekolah sedemikian rupa.
7) Standar Pembiayaan (SPb)
Yang dilakukan dalam manajemen sekolah sesuai dengan standar nasional pendidikan
terdiri atas biaya investasi bantuan pendidikan, biaya personal biaya operasional satuan
pendidikan.
8) Standar Penilaian Pendidikan (SPP)
Yang dilakukan di sekolah dasar mengacu pada sistem penilaian berkelanjutan yang
dikembangkan oleh tim jaringan kurikulum. Standar penilaian pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar terdiri atas: penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Standar penilaian pendidikan
yang dilakukan di SD dilakukan melalui penilaian tertulis, lisan dan praktek.

B. Pengintregasian 8 SNP dalam perencanaan pendidikan Madrasah


Integrasi Delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dalam perencanaan pendidikan
madrasah dapat dilakukan dengan langkah- langkah berikut:

1) Memahami Delapan SNP Pendidikan Pertama, perlu memahami dan mengerti mengenai
Delapan SNP Pendidikan sebagai acuan dalam penyusunan program dan rencana
pembelajaran. SNP terdiri dari 8 standar, yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi,
standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
2) Menyusun Program Pembelajaran Setelah memahami Delapan SNP Pendidikan, langkah
selanjutnya adalah menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Hal ini dapat dilakukan. dengan menyesuaikan kurikulum, metode
pengajaran, serta sumber belajar yang digunakan.
3) Menerapkan Metode Pembelajaran yang Efektif Madrasah dapat menggunakan berbagai
macam metode pembelajaran yang efektif, seperti metode ceramah, diskusi kelompok,
tanya jawab, simulasi, role play, atau menggunakan media dan teknologi informasi.
Penerapan metode pembelajaran yang efektif dapat pembelajaran yang efektif dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu siswa memahami materi pelajaran
dengan lebih baik.
4) Menyediakan Sumber Belajar yang Memadai Madrasah perlu menyediakan sumber
belajar yang memadai, seperti buku teks, modul, media pembelajaran, dan teknologi
informasi. Hal ini dapat membantu siswa belajar secara mandiri dan meningkatkan
motivasi belajar.
5) Mengevaluasi Hasil Belajar Setelah proses pembelajaran selesai dilakukan, langkah
selanjutnya adalah mengevaluasi hasil belajar siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai dan menentukan langkah-langkah
perbaikan yang perlu dilakukan.

5
Dengan mengintegrasikan Delapan SNP Pendidikan dalam perencanaan pendidikan
madrasah, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan madrasah dan membantu
siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.

C. Tantangan dalam Pengintregasian 8 SNP


Beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengintegrasian 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam perencanaan pendidikan madrasah adalah sebagai berikut:

1) Keterbatasan Sumber Daya

Keterbatasan sumber daya yang dimiliki madrasah seperti dana, tenaga pengajar, dan
sarana prasarana, bisa menjadi hambatan dalam mengintegrasikan seluruh SNP dalam
perencanaan pendidikan. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran dan kurangnya
fasilitas pembelajaran yang memadai.

2) Keterbatasan Ketersediaan Bahan Ajar

Madrasah Seringkali mengalami keterbatasan ketersediaan bahan ajar yang memadai dan
sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam SNP. Hal ini dapat menghambat siswa untuk
memperoleh pemahaman yang cukup mengenai materi pelajaran yang diajarkan.

3) Kurangnya Sumber Daya Manusia yang terlatih

Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dalam penerapan SNP, terutama
dalam hal pengembangan kurikulum dan metode pengajaran yang efektif, dapat menjadi
hambatan dalam pengintegrasian SNP dalam perencanaan pendidikan madrasah.

4) Perbedaan Konsep dan Pendekatan Pendidikan

Madrasah yang berbeda-beda mungkin memiliki konsep dan pendekatan pendidikan yang
berbeda pula, sehingga pengintegrasian SNP bisa menjadi sulit untuk dilakukan. Hal ini dapat
mempengaruhi kualitas pendidikan yang diberikan.

5) Tantangan dalam Penilaian

Penilaian yang efektif dan konsisten dalam mengukur pencapaian siswa terhadap seluruh
SNP dapat menjadi tantangan. Karena setiap SNP memiliki kriteria dan standar penilaian
yang berbeda, maka diperlukan metode penilaian yang tepat dan adil. Untuk mengatasi
tantangan-tantangan tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya seperti pelatihan dan
pengembangan SDM, alokasi sumber daya yang tepat, penggunaan teknologi pembelajaran
yang inovatif, serta kerjasama dan konsultasi antara para pengajar dan pelaku pendidikan
untuk membangun konsensus dalam pengintegrasian SNP.

6
D. Evaluasi dalam Pengintregasian 8 SNP
Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui apakah perencanaan pendidikan dengan
memperhatikan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) telah berhasil meningkatkan kinerja
madrasah dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

1) Evaluasi Internal Madrasah

Evaluasi internal madrasah dilakukan dengan mengumpulkan data dari para pengajar dan
staf madrasah, termasuk siswa dan orang tua siswa, untuk mengetahui kualitas proses
pembelajaran dan penerapan SNP dalam pendidikan di madrasah. Evaluasi ini dapat
dilakukan melalui kuesioner, wawancara, atau observasi langsung.

2) Evaluasi Eksternal

Evaluasi eksternal dilakukan dengan mengundang pihak-pihak eksternal seperti pengamat


pendidikan, auditor, atau lembaga akreditasi untuk menilai kinerja madrasah dalam
penerapan SNP. Evaluasi eksternal dapat memberikan sudut pandang yang objektif mengenal
kualitas madrasah dan keberhasilan dalam mengintegrasikan SNP dalam pendidikan.

3) Monitoring dan Evaluasi Berkala

Monitoring dan evaluasi berkala dilakukan secara teratur dan sistematik untuk
mengevaluasi kinerja madrasah dalam penerapan SNP. Evaluasi berkala dilakukan untuk
memantau kinerja madrasah, mengetahui kelemahan dan kekurangan, serta merencanakan
perbaikan dan pengembangan selanjutnya.

4) Analisis Hasil Ujian dan Penilaian

Analisis hasil ujian dan penilaian dilakukan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa dan
menentukan sejauh mana kualitas pembelajaran dan penerapan SNP dalam madrasah.
Dengan menganalisis hasil ujian dan penilaian, madrasah dapat mengetahui apakah tujuan
pembelajaran telah tercapai dan mengukur keberhasilan dalam mengintegrasikan SNP dalam
pendidikan.

Dalam melakukan evaluasi, penting untuk memperhatikan kriteria dan indikator yang
sesuai dengan SNP yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai acuan
untuk memperbaiki dan mengembangkan perencanaan pendidikan madrasah yang lebih baik
dan efektif.

E. Manfaat dalam Pengintregasian 8 SNP


Adapun beberapa manfaat yang diperoleh oleh Madrasah ketika melakukan
perencanaan pendidikan dengan memperhatikan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) antara
lain:

1) Meningkatkan kualitas pendidikan

7
Dengan mengacu pada SNP, madrasah dapat memperbaiki proses pembelajaran dan
meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh.

2) Meningkatkan daya saing

Dengan memperhatikan SNP, madrasah dapat menghasilkan lulusan yang memiliki


kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan standar nasional, sehingga dapat bersaing
di dunia kerja dan menghadapi persaingan global.

3) Memudahkan proses akreditasi

Madrasah yang memperhatikan SNP dapat lebih mudah memenuhi persyaratan akreditasi
dan memperoleh sertifikasi dari lembaga akreditasi.

4) Meningkatkan kepercayaan masyarakat

Madrasah yang menerapkan SNP dapat memberikan keyakinan kepada masyarakat


tentang kualitas pendidikan yang diberikan

5) Menyediakan dasar yang kuat untuk pengembangan kurikulum

Dengan mengacu pada SNP, madrasah dapat merancang kurikulum yang sesuai dengan
standar nasional dan memenuhi kebutuhan siswa.

6) Meningkatkan akuntabilitas

Madrasah yang memperhatikan SNP dapat memberikan akuntabilitas yang lebih baik
terhadap hasil pembelajaran dan kinerja madrasah secara keseluruhan.

7) Mendorong pengembangan profesionalisme guru

Dengan mengacu pada SNP, guru dapat mengembangkan keterampilan dan kompetensi
mereka untuk memberikan pendidikan yang lebih baik. Dengan memperhatikan SNP dalam
perencanaan pendidikan, madrasah dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara
menyeluruh dan mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini juga dapat memberikan
manfaat jangka panjang bagi siswa, masyarakat, dan bangsa secara keseluruhan.

8
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai