Anda di halaman 1dari 14

PENENTUAN POSISI PASAR DAN DIFERENSIASI PRODUK JASA

PENDIDIKAN

Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Studi Materi Manajemen
Pemsaran Pendidikan

Dosen Pengampu :

Mella Madayanti, S.Pd., M.Pd.

Kelompok 5:

Asih Fitria Ainin Khasanah (201190038)

Dewi Nur Mahmudah (201190056)

Eka Ngazizatul Azka (201190068)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PONOROGO 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, dimana kita
masih diberikan nikmat Kesehatan, kesempatan serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga
makalah ini yang berjudul “Penentuan Posisi Pasar Dan Diferensiasi Produk Jasa
Pendidikan” dapat kami susun, walaupun masih belum sempurna sebagaimana yang
diharapkan. Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, yang kita nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti.

Adapun penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah disusun
secara sistematis dan berdasarkan metode-metode yang ada, agar mudah dipelajari dan
dipahami sehingga menambah wawasan pembaca. Dalam penulisan makalah ini, kami
menyadari sepenuhnya ada banyak kekurngan dari segala aspek. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun kami harapkan dari para pembaca agar dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan demi kesempurnaan makalah ini dan untuk perbaikan dalam penulisan
selanjutnya, semoga Allah SWT memberkahi kita semua, Aamiin… semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Ponorogo, 8 Februari 2022

Kelompok 5/ PAI B

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 1

BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................................. 3


A. Pentingnya Penentuan Posisi Pasar dan Diferensiasi Produk Jasa
Pendidikan ........................................................................................................ 3
B. Proses Penentuan Posisi Pasar Jasa Pendidikan ............................................ 4
C. Tingkatan Penentuan Posisi Pasar Jasa Pendidikan....................................... 5
D. Diferensiasi Produk Jasa Pendidikan .............................................................. 5
E. Daya Saing Sekolah .......................................................................................... 7

BAB III : PENUTUP ..................................................................................................... 9

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan managerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
mewujudkan, menawarkan dan juga bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Pemasaran tidak hanya berfungsi menyampaikan suatu produk ataupun jasa hingga
sampai ke tangan konsumen, tetapi bagaimana produk atau jasa tersebut dapat
memberikan suatu kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan suatu laba. 1
Penentuan posisi jasa Pendidikan yaitu “bagaimana sebuah produk jasa
Pendidikan dapat dirumuskan secara berbeda oleh pelanggan jasa Pendidikan atas
atribut-atribut yang dianggapnya penting, relative dibandingkan dengan produk jasa
Pendidikan lain. Bisa dikatakan penentuan posisi psar jasa Pendidikan merupakan
cara bagi Lembaga Pendidikan untuk menciptakan anggapan atau kesan tertentu
diingatan pelanggan jasa Pendidikan. Maka dari itu, penting untuk mahasiswa
mempelajari terkait dengan temapenentuan posisi pasar dan deferensi produk jasa
Pendidikan, proses, tingkatan, deferensi produk jasa Pendidikan, dan daya asing
sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya penentuan posisi pasar dan diferensiasi produk jasa Pendidikan?
2. Bagaimana proses penentuan posisi pasar jasa Pendidikan?
3. Bagaimana tingkatan penentuan posisi pasar jasa Pendidikan?
4. Bagaimana deferensiasi produk jasa Pendidikan?
5. Bagaimana daya saing sekolah?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pentingnya penentuan posisi pasar dan diferensiasi produk jasa
Pendidikan.
2. Untuk mengetahui proses penentuan posisi pasar jasa Pendidikan.
3. Untuk Mengetahui tingkatan penentuan posisi pasar jasa Pendidikan.

1
Afidatun Khasanah, “Pemasaran Jasa Pendidiksn Sebagai Strategi Peningkatan Mutu Di SD Alam
Baturraden”, Jurnal el-Tarbawi, Vol. 8, No. 2 (2015): 163.

1
4. Untuk mengetahui deferensiasi produk jasa Pendidikan.
5. Untuk mengetahui daya saing sekolah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya Penentuan Posisi Pasar Dan Diferensiasi Produk Jasa Pendidikan


Place (lokasi/tempat). Place adalah letak lokasi sekolah mempunyai peranan
yang sangat penting, karena lingkungan dimana jasa disampaikan merupakan bagian
dari nilai dan manfaat jasa yang dipersepsikan cukup berperan sebagai bahan
pertimbangan faktor-faktor :
a. Akses, yaitu kemudahan mencaapai lokasi.
b. Vasibilitas, yaitu lembaga tersebut dapat terlihat dengan jelas keberadaan
fisiknya.
c. Lalu lintas dalam arti tingginya tingkat emacetan akan mempengaruhi minta
customer terhadap jasa tersebut.
d. Tempat parkir yang luas.
e. ketersediaan lahan untuk kemungkinan perluasan usaha.
f. persaingan yaitu dengan memperhitungkan lokasi pesaing kita.
g. ketentuan pemerintah tentang peruntukan lahan sesuai dengan standar
pelayanan minimum yang harus dianut oleh setiap lembaga pendidikan. 2
Penentuan posisi pasar sekolah adalah cara kelompok internal dan eksternal
sekolah merasakan posisi pasar (Lockhtart). Menurut Kotler, penentuan posisi pasar
ialah suatu Tindakan merancang bauran produk dan bauran pemasaran agar tercipta
kesan tertentu di ingatan pelanggan, sehingga pelanggan dapat memahami dan juga
menghargai hal yang dilakukan organisasi dalam kaitannya dengan competitor.
Penentuan posisi pasar adalah proses untuk merasakan suatu citra dan nilai organisasi
agar pelanggan pada segmen pasar itu dapat memahami posisi organisasi atau merek
dalam kaitannya dengan competitor (Wilson dan Gilligan). 3
Pernyataan penentuan posisi pasar sekolah dapat berupa satu atau dua kalimat
pernyataan yang mendefinisikan cara pelanggan jasa Pendidikan merasakan posisi
sekolahnya. Pernyataan itu ditetapkan pihak internal dan eksternal sekolah berupa
kalimat pernyataan : siap sekolah, apakah yang ditawarkan sekolah, kepada siapa
sekolah menawarkannya, dan berbagai atribut sekolah yang menjelaskan penyebab
sekolahnya berbeda. Tujuan akhir penentuan posisi pasar sekolah adalah menentukan

2
Abdillah munir, Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Madrasah, vol 7, Nomor 1, Februari 2016
3
David Wijaya, Pemasaran Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 54.

3
posisi pasar sekolah yang sejalan dengan pernyataan penentuan posisi pasar sekolah,
yang dirasakan oleh pihak internal dan eksternal. 4
Glatter dkk mengidentifikasi 8 pilihan strategi penentuan posisi pasar
persaingan sekolah, yaitu sebagai berikut:
a. Perbedaan kurikulum, yaitu mengembangkan kekhususan atau menekankan
pada unsur kurikulum tertentu tertentu (misalnya kesenian, teknologi, atau
olahraga)
b. Perbedaan struktur, yaitu pengelola Pendidikan local, swasta, atau negeri.
c. Perbedaan agama atau filosofi, misalnya sekolah berbasis iman.
d. Perbedaan gaya, yang menekankan pada pendekatan belajar mengajar atau
kedisiplinan.
e. Perbedaan prestasi siswa, yaitu penekanan pada prestasi Pendidikan yang
bagus dalam pengertian mutlak dan terukur atau dalam pengertian relative
yang terkait dengan konsep nilai tambah (Value added) jasa Pendidikan.
f. Perbedaan rentang kemampuan siswa, yaitu melalui pemilihan atau penentuan
kemampuan.
g. Perbedaan jenis kelamin, yaitu anak laki-laki atau perempuan. 5

B. Proses Penentuan Posisi Pasar Jasa Pendidikan


Penentuan posisi pasar jasa Pendidikan merupakan konsep psikologi yang
berkaitan dengan bagaimana pelanggan jasa Pendidikan yang ada, maupun calon
pelanggan jasa Pendidikan dapat menerima sekolah dan produknya dibandingkan
dengan sekolah lain. Latar belakang pemikiran posisi pasar jasa Pendidikan ialah
untuk menciptakan citra sekolah yang diharapkan. Menurut Kasali, proses penentuan
posisi sebagai berikut :
a. Bersifat dinamis
b. Penentuan posisi adalah strategi komunikasi
c. Atribut produk yang dipilih harus unik
d. Penentuan posisi berhubungan dengan atribut-atribut produk
e. Penentuan posisi harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan atau dua

4
Ibid., 56.
5
Afidatun Khasanah, “Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan Mutu Di SD Alam
Baturraden”, Jurnal el-Tarbawi, Vol. 8, No. 2 (2015): 168.

4
f. Penentuan posisi harus memberi arti dan dan arti ini harus penting bagi
konsumen.6

C. Tingkatan Penentuan Posisi Pasar Jasa Pendidikan


Penentuan posisi pasar jasa Pendidikan dengan satu keunggulan dapat berupa
mutu terbaik, pelayanan terbaik, nilai terbaik, teknologi canggih, dan lain
sebagainnya. Selain itu, terdapat cara penentuan posisi pasar jasa Pendidikan dengan
menyatakan diri sebagai yang terbaik dalam dua keunggulan yang saling melengkapi.
Jika dipikirkan pelanggan jasa Pendidikan telah tertanam perbedaan tersebut dengan
sendirinnya sekolah telah berhasil membuat perbedaan produk jasa Pendidikan.
Pelanggan jasa Pendidikan dan komunikasi berperan besar menancapkan citra
produk jasa Pendidikan ke dalam benak pelanggan jasa Pendidikan. Tetapi, penentuan
posisi pasar jasa Pendidikan bukan sekedar iklan ataupun promosi Pendidikan.
Penentuan posisi pasar jasa Pendidikan juga bisa dibentuk melalui penentuan harga
jasa Pendidikan, distribusi jasa Pendidikan, dan produk atau proses jasa Pendidikan
itu sendiri. 7
Pembentukan posisi pasar produk jasa Pendidikan dimulai dari proses jasa
Pendidikan. Tujuannya adalah melihat lebih dekat proses jasa Pendidikan sebagai
unsur structural dan menyarankan cara proses jasa Pendidikan itu sehingga dapat
direkayasa untuk tujuan penentuan posisi pasar produk jasa Pendidikan sebagaimana
diungkapkan oleh Shostck juga mengemukakan bahwa penentuan posisi pasar yang
dilakukan terhadap organisasi dapat terjadi pada berbagai tingkatan, diantarannya
yaitu sebagai berikut:
a. Tingkatan produk atau jasa individu
b. Tingkatan sector produk
c. Tingkatan organisasi
d. Tingkatan industry. 8

D. Deferensi Produk Jasa Pendidikan


Menurut Klotler produk jasa Pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, digunakan, dibeli, atau dikonsumsi
6
Dadang Munandar, “Analisis Penentuan Segmen, Target, dan Posisi Pasar Home Care di Rumah Sakit
al-Islam Bandung”, Majalah Ilmiah UNIKOM, Vol. 6, No. 2: 237.
7
David Wijaya, Pemasaran Pendidikan, 59.
8
Ibid, 59-60.

5
yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Sedangkan jasa adalah bentuk
produk yang terdiri atas aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang dijual dan pada
dasarnya tidak terwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Klotler dan
Armstrong mengklarifikasi unsur-unsur produk jasa Pendidikan menjadi 3, yaitu:
a. Produk jasa inti (core product), yaitu manfaat inti jasa Pendidikan. Seperti
kurikulum Pendidikan yang mencakup tujuan program Pendidikan, jumlah
mata pelajaran, dan isi kurikulum.
b. Produk jasa actual (actual product), yaitu manfaat lain disekitar manfaat inti
jasa Pendidikan. Seperti Pendidikan dirancang untuk kompetisi dalam
Pendidikan, misalnya perguruan tinggi meningkatkan intensitas penelitiannya
untuk mencapai target penemuan baru yang bermanfaat untuk pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di masa yang akan datang.
c. Produk jasa tambahan/sekunder (secondary service), yaitu manfaat jasa
Pendidikan yang dapat membantu manfaat produk inti jasa Pendidikan dan
membantu menciptakan keunggulan kompetitif. Seperti fasilitas teknologi
yang mendukung dalam hal penelitian, pembelajaran, eksperimen. 9
Melakukan diferensiasi merupakan cara yang efektif dalam mencari perhatian
pasar. Dari banyaknya lembaga pendidikan yang ada, orang tua siswa akan kesulitan
untuk memilih sekolah anaknya dikarenakan atribut-atribut kepentingan antar
lembaga pendidikan semakin standar. Lembaga pendidikan hendaknya dapat
memberikan tekanan yang berbeda dari sekolah lainnya dalam bentuk kemasan yang
menarik, seperti logo dan slogan. Fasilitas internet mungkin akan menjadi standar,
namun jaminan internet yang aman dan bersih, akan menarik perhatian orang tua. 10
Melakukan pembedaan secara mudah dapat pula dilakukan melalui bentuk-
bentuk tampilan fisik yang tertangkap oleh panca indra yang memberikan kesan baik,
seperti pemakaian seragam yang menarik dan gedung sekolah yang bersih. Strategi
diferensiasi akan menempatkan organisasi secara unik untuk memenuhi kebutuhan
khusus pelanggan. 11 Menurut Hooley dan Sauders, ada empat cara diferensiasi, yaitu:
diferensiasi harga, diferensiasi promosi, diferensiasi distribusi. Sedangkan Kotler
membedakan diferensiasi sebagai berikut:

9
Moch. Khafidz Fuad Raya, Marketing Jasa Di Institusi Pendidikan (Analisis Pemasaran dalam
Pendidikan), Jurnal Falasifa, Vol. 7 No. 1, Maret 2016.
10
Sri Minarti, Manajemen Sekolah, hal 396.
11
Imam Faizin, Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam Meningkatkan Nilai Jual Madrasah, Jurnal
Madaniyah, Vol. 7, No. 2, Agustus 2017.

6
a. Deferensiasi produk, yaitu membedakan penawaran produk dalam hal bentuk,
ukuran, warna, daya tahan, kinerja, kemudahan dalam perawatannya, desain,
dan sejenisnya.
b. Deferensiasi layanan, yaitu membedakan penawaran dengan memebrikan
layanan yang unggul dalam hal pengantaran, kemudahan melakukan pesanan,
pemasangan atau instalasi, perawatan pasca pemasangan, dan sejenisnya.
c. Deferensiasi karyawan, yaitu membedakan penawaran dengan memiliki
karyawan yang memiliki kemampuan atau kompetensi yang unggul dalam
sikap yang ramah, sopan, gesit, selalu siap membantu, dan komunikatif.
d. Deferensiasi citra, yaitu membedakan penawaran dengan memiliki citra
produk dan citra perusahaan yang tinggi, yang bisa diwujudkan melalui
simbol, penggunaan media komunikasi, atau peristiwa yang didukungnya. 12
E. Daya Saing Sekolah
Daya saing merupakan kemampuan untuk berkompetisi untuk meningkatkan
kualitas seseorang atau sebuah lembaga yang melakukannya. Dalam daya saing ada
beberapa hal yang menjadi fokus utama dantaranya, keterampilan, pengetahuan, dan
sebagainya melalu strategi untuk meningkatkan kualitas dengan mencapai suatu
ukuran tertentu, digunakan selera atau kepuasaan konsumen menjadi tolak ukur atau
patokannya, dan sesuai yang di syaratkan sehingga dapat menarik perhatian pasar
(masyarakat).13
Lembaga pendidikan merupakan lembaga atau tempat berlangsungnya proses
pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke
aarah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Ada tiga lembaga
pendidikan, yaitu lembaga pendidikan formal, lembaga pendidikan non formal, dan
lembaga pendidikan informal. 14
Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga setelah keluarga dan
sekolah. Pendidikan ini telah dimulai sejak anak-anak, berlangsung beberapa jam
dalam satu hari terlepas dari pendidikan keluarga dan sekolah. Corak pendidikan yang
diterima peserta didik dalam masyarakat ini banyak sekali, yaitu meliputi segala

12
Ni Wayan Sri Suprapti, Perilaku Konsumen: Pemahaman Dasar dan Aplikasinya Dalam Strategi
Pemasaran, (Denpasar: Udayana University, 2010), hl 47.
13
Maya Wiyatingsih, Peningkatan Mutu Pendidikan Untuk Meningkatkan Daya Saing Studi Kasus Di
Madrasah Ibtidaiyah Swasta Miftahul Huda Sukolilo Jabung Kabupaten Malang, (Malang: Tesis UIN Maulana
Malik Ibrahim, 2017) hlm 17.
14
Ibrahim Bafadhol, Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia, Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan
Islam Vol. 06 No. 11, Tahun 2017, hln 2.

7
bidang, baik pembentukan kebiasaan, pengetahuan, sikap, maupun pembentukan
kesusilaan dan keagamaan. 15
Daya saing lembaga pendidikan dapat kita pahami sebagai sebuah kemampuan
lembaga pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitasnya untuk menarik para
konsumennya yang dalam hal ini adalah peserta didik. Dalam daya saing lembaga
pendidikan ini diperlukan sebuah keterampilan, kekuatan, pengetahuan, dan
sebagainya untuk melakukan sebuah persaingan dengan lembaga pendidikan lainnya.

15
Zuhairini et.al, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2010). Hlm. 180.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Place adalah letak lokasi sekolah mempunyai peranan yang sangat penting,
karena lingkungan dimana jasa disampaikan merupakan bagian dari nilai dan manfaat
jasa yang dipersepsikan cukup berperan sebagai bahan pertimbangan faktor-faktor.
Penentuan posisi pasar jasa Pendidikan merupakan konsep psikologi yang berkaitan
dengan bagaimana pelanggan jasa Pendidikan yang ada, maupun calon pelanggan jasa
Pendidikan dapat menerima sekolah dan produknya dibandingkan dengan sekolah
lain.
Penentuan posisi pasar jasa Pendidikan dengan satu keunggulan dapat berupa
mutu terbaik, pelayanan terbaik, nilai terbaik, teknologi canggih, dan lain
sebagainnya. Selain itu, terdapat cara penentuan posisi pasar jasa Pendidikan dengan
menyatakan diri sebagai yang terbaik dalam dua keunggulan yang saling melengkapi.
Jika dipikirkan pelanggan jasa Pendidikan telah tertanam perbedaan tersebut dengan
sendirinnya sekolah telah berhasil membuat perbedaan produk jasa Pendidikan.
Menurut Klotler produk jasa Pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepasar untuk mendapatkan perhatian, digunakan, dibeli, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan. Sedangkan jasa adalah bentuk produk yang
terdiri atas aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang dijual dan pada dasarnya tidak
terwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Daya saing merupakan kemampuan untuk berkompetisi untuk meningkatkan
kualitas seseorang atau sebuah lembaga yang melakukannya.

9
B. Daftar Pustaka

Faizin Imam, 2017 Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Dalam Meningkatkan


Nilai Jual Madrasah, Jurnal Madaniyah

Ibrahim Bafadhol, 2017 Lembaga Pendidikan Islam Di Indonesia, Jurnal Edukasi


Islami Jurnal Pendidikan Islam.

Khasanah Afidatun, 2015 “Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi


Peningkatan Mutu Di SD Alam Baturraden”, Jurnal el-Tarbawi.

Khafidz Fuad Raya, 2016 Moch, Marketing Jasa Di Institusi Pendidikan (Analisis
Pemasaran dalam Pendidikan), Jurnal Falasifa.

Minarti Sri, Manajemen Sekolah, hal 396

Munir Abdillah, 2016 Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Madrasah.

Munandar Dadang, “Analisis Penentuan Segmen, Target, dan Posisi Pasar Home
Care di Rumah Sakit al-Islam Bandung”, Majalah Ilmiah UNIKOM.

Sri Suprapti Ni Wayan, 2010 Perilaku Konsumen: Pemahaman Dasar dan


Aplikasinya Dalam Strategi Pemasaran, (Denpasar: Udayana University).

Wijaya David, 2016 Pemasaran Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara).

Wijaya David, Pemasaran Pendidikan, 59.

Wiyatingsih Maya, 2017 Peningkatan Mutu Pendidikan Untuk Meningkatkan


Daya Saing Studi Kasus Di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Miftahul Huda Sukolilo
Jabung Kabupaten Malang, (Malang: Tesis UIN Maulana Malik Ibrahim).

Anda mungkin juga menyukai