Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi penilaian mata kuliah
Manajemen Pemasaran
DI SUSUN OLEH :
(KELOMPOK PENDIDIKAN DAN KESEHATAN)
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul, “ Manajemen Pemasaran di bidang
Jasa sektor Pendidikan”. Makalah ini merupakan tugas yang disusun sebagai salah satu tugas
mata kuliah Manajemen Pemasaran di Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia di
Universitas Galuh Ciamis. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan
kendala, namun berkat bantuan dari banyak pihak dalam bentuk motivasi pengarahan maupun
informasi maka makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak -
pihak yang telah membantu, penulis pun siap menerima saran maupun kritik yang konstruktif
dari siapapun. Walaupun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam konteks rumah tangga Negara pendidikan merupakan hak setiap warga
Negara, maka di dalamnya mengandung makna bahwa Negara berkewajiban memberikan
layanan pendidikan kepada warganya. Karena itu pengelolaan sistem pembangunan
pendidikan harus harus didesain dan dilaksanakan secara bermutu, efektif, dan efisien.
Pelayanan pendidikan harus berorientasi pada upaya peningkatan akses pelayanan yang
seluas-luasnya bagi warga masyarakat.
Dewasa ini, persaingan antar sekolah semakin interaktif. Pemasaran untuk lembaga
pendidikan mutlak diperlukan. Sekolah sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu
belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (peserta didik) karena
pendidikan merupakan proses yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Dalam bidang
pendidikan, kegiatan pemasaran dapat meliputi perencanaan produk pendidikan, penentuan
harga (dalam hal ini besarnya biaya pendidikan), dan mempromosikan produk pendidikan
yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan pelayanan pendidikan sangat diperlukan
pemasaran jasa pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendidikan di era persaingan global?
2. Bagaimana konsep dasar, sasaran, komponen, teknik pemasaran pendidikan?
3. Bagaimana penerapan dan strategi pemasaran pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pendidikan di era persaingan global.
2. Memahami konsep dasar sasaran, komponen, teknik pemasaran pendidikan.
3. Memahami penerapan dan strategi pemasaran pendidika
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dimana penerapannya disesuaikan dengan nilai filosofi dari pendidikan itu sendiri sebagai
lembaga non profit.
Undang Undang Dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa salah satu tujuan negara
Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itu warga Negara
Indonesia tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan jender berhak memperoleh
pelayanan pendidikan yang bermutu.
Berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan, baik pada jalur formal maupun
nonformal telah ditempuh pemerintah. Hal ini terbukti lahir program-program peningkatan
mutu melalui program sekolah Berstandar Nasional, Sekolah Satu Atap dan masih banyak
program-program peningkatan mutu yang lain. Program-program peningkatan mutu yang
telah ditempuh ternyata masih banyak ketertinggalan yang harus dikejar untuk dapat
menyesuaikan dengan perkembangan iptek.
Namun demikian, apalah artinya tingginya adaptabilitas dan apresiasi terhadap
pembaharuan pendidikan, jika tidak disertai dengan peningkatan kemampuan dalam
mengelola perubahan yang didukung oleh perangkat manajemen pemasaran yang memadai.
Tantangan berat yang berkaitan dengan sistem manajemen yang kompetitif, pada
pelaksanaannya akan ditentukan oleh kehandalan sistem manajemen pemasaran pendidikan
yang bersangkutan.
7
Resigned customer satisfaction, pelanggan pada tipe ini merasa puas namun bukan
diakibatkan pemenuhan ekspektasinya. Namun lebih didasarkan pada kesan tidak
realistis, perilakunya cenderung pasif cenderung tidak bersedia melakukan berbagai
upaya dalam menuntut perbaikan.
Stable customer dissatisfaction, pelanggan tidak puas terhadap kinerja penyedia jasa
namun cenderung tidak melakukan apa-apa. Relasi dengan penyedia jasa diwarnai
emosi negatif dan asumsi ekspektasi mereka di masa datang tidak akan terpenuhi,
dan tidak melihat adanya peluang untuk perubahan dan perbaikan.
Demanding customer dissatisfaction bercirikan tingkat aspirasi aktif dan perilaku
demanding, pada tingkat emosi ketidakpuasan menimbulkan protes dari oposisi,
mereka aktif menuntut perbaikan.
8
quality management (TQM) is an organization wide approach to continuously improving the
quality of all the organization’s processes, products and services. Ini adalah suatu
pendekatan secara menyeluruh dalam meningkatkan kualitas produk, mulai dari proses
pembuatan, hasil jadi, pengiriman, pelayanan yang terus menerus.
10
Meningkatnya tingkat kebermaknaan dari pihak konsumen. Pengembangan sentralisasi
kurikulum dan kerangka acuan testing yang melengkapi pengukuran output dan nilai
tambah yang akhirnya dapat menambah informasi untuk pilihan orang tua.
Faktor ekonomi yang berpengaruh terhadap sekolah yaitu:
Relasi nilai tambah perolehan pendidikan dengan sumber daya di sekolah yang meliputi
perbandingan nilai uang yang digunakan dan kekuatannya untuk meningkatkan nilai
tambah performansi dengan sumber daya yang sama.
Bertambahnya variasi finansial antara sekolah negeri dan swasta.
Faktor sosio budaya
Suatu pengujian ulang terhadap batas antara wilayah pendidikan yang berbeda, antara
pendidikan dan masyarakat yang berbeda.
Faktor teknologi
Perubahan radikal dalam budaya belajar dan mengajar sebagai pengaruh teknologi baru
dalam belajar mengajar.
2) Lingkungan Nasional
Lingkungan nasional juga hampir sama dengan lingkungan global yang
menganalisisnya dampak lingkungan terhadap sekolah. Faktor politik/legal yang
mempengaruhi sekolah dan pentingnya memprediksi peranan sector publik dan provisi
pendidikan. Faktor ekonomi menekankan penghitungan dalam strategi analisis yang meliputi
bidang pekerjaan dan ekonomi, hakekat kerja dan industri, dan pengruh usia masyarakat pada
pengeluaran belanja Negara. Faktor sosio budaya, sekolah akan mengubah peran wanita,
menyusutnya dunia dalam kesempatan berkomunikasi dan untuk bepergian. Penambahan
multi kultural masyarakat, konsep belajar seumur hidup, penataan rumah dan keluarga dalam
belajar. Faktor pengembangan teknologi sangat penting untuk mengumpulkan informasi,
transfer informasi dua kontrol perlengkapan baik masyarakat secara luas maupun secara
khusus.
3) Lingkungan Lokal
Lingkungan local yang berpengaruh terhadap sekolah meliputi:
Inisiasi regional seperti proyek regenerasi industri, trend lokal dalam pekerjaan, demografi,
perencanaan perumahan dan transport, kebijakan pemerintahan lokal dan pengaruh
pemerintahan pusat, kebutuhan masyarakat lokal dan harapan klien, dan perubahan budaya
pilihan pendidikan dalam semua fase.
c. Analisis Kompetitor
11
Kekuatan dan tantangan kompetitor perlu dianalisis. Kekuatan kompetitor sekolah dapat
dianalisis dari users dan supplier. Tantangan kompetitor sekolah dapat dianalisis dari new
entrans, existing, providers, dan replacement products. Users atau pengguna antara lain
orang tua siswa, siswa, fase pendidikan yang akan datang, masyarakat. Supplier atau
pemasok bahan-bahan antara lain benda, tenaga kerja. Existing Provider atau pemberi
masukan yang eksis antara lain sekolah-sekolah lain dan perguruan tinggi. New entrans atau
sekolah baru. Penempatan kembali produk-produk antara lain teknologi, dan jarak
pembelajaran.
d. Analisis Klien
Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menganalisis klien antara lain hakekat segmen
pasar, baik pasar internal maupun eksternal, keinginan-keinginan klien, kebutuhan-kebutuhan
klien, perilaku dan aktivitas klien.
e. Analisis Sekolah
Analisis sekolah dilakukan baik dari segi produk maupun layanannya. Tinjauan lebih
difokuskan untuk menganalisis kurikulum yang berlaku secara formal, asesmen, dan testing,
hasil-hasil yang dicapai, aktivitas ekstra kurikuler, kedisiplinan siswa, hubungan antar
personil, sumber daya yang ada, kemampuan dan keterampilan staff.
Sedangkan teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam rangka menganalisis
sekolah ini yaitu analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats), instrumen
evaluasi profesional, daftar tabel dan indikator performansi, angket, interview, dan
sebagainya.
12
b. Implementasi Rencana Pemasaran
1) Urutan Waktu Rencana Pemasaran
Menentukan waktu rencana pemasaran mulai dari waktu tertentu sampai waktu
tertentu secara berkesinambungan.
2) Peranan Keterlibatan Orang
Menemukan anggota-anggota untuk menjadi tim pemasaran
Membangun suatu budaya tim pemasaran:
Membangun anggota tim yang dilibatkan, menentukan awal pertemuan, mencatat
outcome pertemuan
3) Kunci aksi pemasaran
Mendefisikasikan tujuan jangka panjang
Menjadikan setting tujuan pemasaran jangka pendek
Memprioritaskan tujuan pemasaran
4) Implementasi aktifitas pemasaran
Implementasi aktifitas pemasaran dengan menentukan aktifitas. Sumber/
material,tanggung jawab individual, periode waktu, dan pengukuran performansi.
c. Evaluasi Proses Pemasaran
Evaluasi dan proses pemasaran dapat mengacu pada proses implementasi dan mengacu
pada impact strategi. Keduanya mengecek elemen tindakan pemasaran. Semua kegiatan
dengan berbagai teknik yang digunakan dimonitor, dievaluasi misalnya kegiatan open
day prospekts periklanan, dan sebagainya. Kegiatan evaluasi membandingkan rencana
yang akan dilakukan sekolah dengan kegiatanyang dilakukan serta efek tindakan yang
dilakukan. Hasil dari kegiatan tersebut dapat diketahui keefektifan kegiatan pemasaran
yang dilakukan sekolah.
13
Teknik yang efektif untuk memasarkan sekolah menurut Davies & Ellison ada 9 yaitu:
1. Orang
Sarana promosi pemasaran sekolah yang paling banyak digunakan sejak lama adalah
informasi lisan. Kategori komunikasi lisan adalah komunikasi yang dilakukan oleh beberapa
orang berikut ini: siswa, alumni, orang tua siswa, orang tuas alumni, para tenaga professional
(guru senior dan staf sekolah) dan masyarakat umum/public. Dari keempat kategori tersebut,
siswa, alumni, orang tua siswa, orang tua alumni dan para tenaga professional adalah bagian
dari pasar internal. Oleh karena itu mereka harus dibekali dengan pesan-pesan (informasi)
yang benar dan materi-materi berkualitas tinggi yang merefleksikan hasil dan layanan yang
disajikan oleh sekolah. Komunikasi lisan yang dipilih sebagai teknik pemasaran sekolah,
maka semua orang yang terlibat di dalamnya harus memiliki informasi yang akurat dan
pandangan positif sebagai mana “duta-duta” internal sekolah.
Sedangkan kategori lain yaitu masyarakat luas/public dapat menjadi penentu kesan
sekolah di masyarakat. Jika public membicarakan suatu hal dan informasi tentang sekolah,
maka hal itu akan cepat menyebar, sehingga pesan dan informasi yang disampaikan
diharapkan adalah positif.
Brosur adalah bentuk singkat dari prospektus yang dapat memiliki isi yang sedikit
berbeda dari prospektus. Brosur digunakan untuk tujuan publisitas, biasanya menampilkan
informasi yang dibutuhkan bagi masyarakat luas. Brosur yang menarik membutuhkan biaya
pembuatan yang cukup tinggi.
Pamflet adalah jenis publikasi yang berbentuk kertas (ukuran A3/A4) yang dilipat
sedemikian rupa yang dapat disebarkan ke daerah yang lebih luas dan mencakup calon siswa
yang lebih beraneka ragam daripada prospektus atau brosur. Seringkali pamflet lebih
berharga karena menampilkan nama, jenis sekolah dan denah sekolah dan informasi lainnya
15
tentang sekolah. Sebuah pamflet hendaknya menarik secara visual, menjelaskan tentang
sekolah secara singkat dan jelas, menggambarkan denah sekolah, menggambarkan visi, misi,
tujuan dan kekuatan sekolah, menggunakan kosakata yang sesuai dan menarik, menggunakan
ilustrasi yang baik. Kualitas pamflet tergantung pada pertimbangan biaya pembuatan dan
publikasi yang dilakukan oleh sekolah di daerah yang sama. Pamflet hendaknya memiliki
nilai lebih dibandingkan dengan publikasi sekolah lain (misalnya dengan menampilkan
gambar berwarna).
Semua ”duta sekolah” (pejabat, staf, siswa alumni dan orangtua siswa) dapat
membantu distribusi prospektus, brosur, dan pamflet dengan syarat agar informasi yang
disebarkan adalah informasi yang terbaru untuk mewakili sekolah. Pihak-pihak yang dapat
mambantu penyebaran atau distribusi prospektus, brosur atau pamflet tentang sekolah antara
lain: (1) TK, SD,SLTP dan SMU yang bekerja sama dengan pihak sekolah yang akan
menerima siswa terutama pada saat perpindahan siswa, (2) Perpustakaan Umum yang
memiliki tempat untuk menampilkan prospektus, brosur atau pamflet tentang organisasi dan
sekolah lokal. Sekolah dapat juga meminta pihak perpustakaan untuk meletakkan informasi
sekolah di bagian referensi sehingga dapat menjadi sumber informasi bagi orangtua calon
siswa, (3) pusat-pusat informasi di kota, misalnya Bank, Kantor Telkom dsb, (4) Biro
Konsultasi Masyarakat yang berperan untuk memberikan berbagai informasi kepada
masyarakat terutama pada warga masyarakat yang baru pindah ke daerah tersebut, (5) Agen
perumahan yang memberikan informasi tentang sekolah kepada warga yang baru pindah ke
perumahan tersebut. Pihak sekolah hendaknya memberikan prospektus yang cukup kepada
agen perumahan dan senantiasa berhubungan dengan agen tersebut setiap waktu tertentu
melihat hasil yang telah dicapai atau informasi yang telah disampaikan, (6) Ruang tunggu
(dokter umum, gigi, dll), klinik kesehatan, salon kecantikan, rumah sakit dimana banyak
masyarakat yang berada di sana dan dapat membaca informasi tentang sekolah atau
berkomunikasi dengan orang-orang yang mengetahui tentang sekolah (7) Perusahaan
setempat dimana sekolah dapat menitipkan lembar informasi sekolah kepada orang yang
menangani hubungan sekolah-industri dan departemen personalia yang mengurus staf. Selain
itu juga ada kesempatan untuk meminta perusahaan menjadi sponsor kegiatan sekolah, (8)
Media massa setempat. Sekolah dapat menyebarkan informasi tentang sekolah kepada surat
kabar, radio setempat, telivisi dan internet, secara teratur dengan memberikan prospektus
yang terbaru, (9) tempat-tempat umum, misalnya tempat fotokopi, toko-toko alat tulis,
supermarket, dsb.
16
3. Materi Tertulis Lainnya
Jika sekolah telah mengeluarkan waktu dan biaya yang besar dalam memproduksi
prospektus berkualitas tinggi, maka seluruh materi tertulis lainnya hendaknya tetap
menggambarkan pendekatan yang berorientasi kepada kualitas tersebut. Materi tersebut
meliputi: (1) Identitas Sekolah. Sebagian sekolah memiliki logo, lambang, atau simbol
identitas sekolah. Hal ini agar karakteristik sekolah dapat dibedakan dengan sekolah lain dan
agar dapat meningkatkan rasa memiliki dari para anggota sekolah. Logo, lambang, atau
simbol tersebut harus digunakan secara konsisten setiap waktu pada semua hal yang
berhubungan dengan sekolah (buku tulis, seragam dll); (2) surat menyurat umum
(administrasi). Kegiatan surat-menyurat hendaknya menggunakan bentuk dan ukuran kertas
standar lengkap memuat logo sekolah dengan memperhatikan aturan surat menyurat, sopan,
singkat, bahasa yang baku dan menarik, serta jelas (Soedjito dan Solchan; 1993); (3)
Informasi bagi pelamar pekerjaan, (baik guru maupun staf TU) hendaknya disusun dengan
secermat dan sebaik mungkin agar pelamar mendapatkan kesan yang baik yaitu bahwa
sekolah memiliki cara pengorganisasian yang baik dan memberikan waktu yang cukup bagi
pelamar untuk mempersiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan lamaran; (4) Laporan
Berkala, salah satu keluhan yang sering diungapkan tentang sekolah adalah bahwa sekolah
tidak selalu berkomunikasi secara efektif dengan para orangtua siswa dan masyarakat
lainnya. Laporan berkala merupakan salah satu cara untuk menjembatani kesenjangan
hubungan antara rumah atau keluarga atau masyarakat dan sekolah. Namun sayangnya, masih
terdapat banyak keluhan tentang panjang, tampilan, frekuensi, dan isi laporan walaupun
sekolah telah menghabiskan waktu dan biaya yang cukup besar untuk membuat laporan
tersebut. Riset pasar atau sasaran hendaknya dapat memberikan informasi tentang format
laporan yang dikehendaki oleh pihak lain untuk meningkatkan mutu laporan. Hal-hal yang
perlu dipertimbangkan dalam menyusun laporan berkala yaitu: laporan tidak terlalu panjang
dan dapat dibuat dua sisi untuk menghemat biaya, hendaknya diterbitkan cukup sering
(namun tidak terlalu sering) agar orangtua tetap mengetahui tentang kegiatan sekoalah,
hendaknya cukup mudah dibaca baik dari segi bahasa maupun tampilan laporan, tampilan
laporan hendaknya menarik dan dapat diselingi dengan tabel dan diagram, dan dapat pula
menerapkan beberapa aturan desain prospektus yang telah dijelaskan. Laporan tersebut dapat
saja diberikan pada siswa untuk disampaikan kepada orangtuanya, namun seringkali tidak
pernah sampai kepada orangtua. Menggunakan lembaran tanda terima yang harus
ditandatangani oleh orangtua akan memberikan tugas tambahan bagi wali kelas untuk
mengumpulkan tanda terima tersebut. Sehingga solusi yang lebih baik adalah memberikan
17
laporan dengan jadwal tertentu (suatu hari telah ditetapkan) agar orangtua dapat menanyakan
laporan tersebut kepada siswa. Hal itu adalah contoh komunikasi terhadap pasar internal; (5)
Kurikulum Sekolah. Beberapa sekolah agak mengabaikan informasi yang telah disiapkan
bagi siswa yang masih belajar di sekolah dan orangtuanya. Hal ini berarti mengabaikan
pentingnya pasar internal. Kurikulum sekolah hendaknya dilaksanakan dan dikembangkan
secara cermat dan profesional agar siswa dapat meningkatkan cara belajarnya dan calon siswa
tertarik dengan metode pembelajaran yang diterapkan. Perlu diingat agar sekolah berusaha
untuk “lebih dari” atau memiliki karakteristik yang berbeda dengan sekolah lain yaitu
memberikan berbagai program pendidikan yang nantinya dapat menjadi bekal siswa di masa
datang; (6) Laporan Sekolah atau Data Prestasi Siswa. Laporan Sekolah adalah salah satu
bentuk informasi yang akan dibaca dan disimpan oleh seluruh orangtua siswa. Kesempatan
tersebut dapat dipergunakan untuk membuat dokumen yang dapat meningkatkan gambaran
dan reputasi sekolah. Dokumen tersebut harus berisi informasi yang berguna dan hendaknya
dipersiapkan secara matang baik oleh guru maupun oleh staf sekolah; (7) Surat dan Lembar
Informasi tentang Kunjungan Sekolah. Surat adalah salah satu bentuk komunikasi yang
paling umum digunakan dan hendaknya harus memenuhi standar komunikasi (aturan surat
menyurat) yang berlaku. Demikian pula dengan kunjungan sekolah ke luar (tempat
bersejarah, pariwisata, institusi pemerintah, dll.) hendaknya diinformasikan kepada orangtua
siswa dan disusun dalam bentuk jadwal; (8)Laporan Tahunan kepada Orangtua Siswa.
Laporan tahunan kepada orangtua siswa dipergunakan untuk menyampaikan beberapa
informasi penting tahunan tentang berbagai macam aktifitas di sekolah serta memperlihatkan
kesan positif tentang sekolah. Laporan tahunan ini hendaknya disusun dengan baik melalui
kerjasama antara seluruh anggota sekolah. Seluruh materi tertulis yang disampaikan oleh
sekolah kepada masyarakat hendaknya memiliki kualitas yang tetap terjaga baik dan
menimbulkan kesan positif terhadap sekolah.
4. Media
Media lokal dan nasional dapat menjadi sarana penting dalam menyampaikan pesan
baik secara teratur atau insidental. Seolah dapat menggunakan pesan media melalui strategi
promosinya. Oleh karena terdapat berbagai jenis media baik pandang, dengar, atau baca, dsb.
Maka sekolah harus memilih jenis media yang tepat. Telivisi adalah jenis media yang dapat
digunakan untuk mempromosikan sekolah pada masyarakat luas (terutama setelah
memperoleh prestasi yang sangat membanggakan) namun membutuhkan biaya yang cukup
mahal. Radio lokal dapat dipergunakan untuk memperkenalkan sekolah lewat iklan yang
18
lebih murah, efektif, dan mengena pada klien(calon siswa). Selain itu sekolah dapat juga
membuat iklan di surat kabar daerah.
Sekolah hendaknya menyusun kebijakan menyeluruh tentang penyebaran informasi
sekolah dan memberikan bimbingan terhadap staf sekolah tentang segala aspek yang
berhubungan dengan media. Berikut adalah elemen-elemen kebijakan dan serangkaian
prosedur yang terkait dengan media, yaitu: (1) Siapa?, kebijakan sekolah harus menentukan
orang-orang yang berhak berhubungan langsung dengan media, misalnya kepala sekolah.
Orang-orang tersebut memiliki hak untuk memberikan pernyataan kepada media. Dan
hendaknya pernyataan yang dikeluarkan dipertimbangkan denga baik; (2) Mengapa?, alasan
utama bagi kebijakan media adalah untuk menerapkan pendekatan terkoordinasi dalam
menyebarkan informasi positif kepada media, sehingga publikasi informasi tersebut dapat
meningkatkan reputasi sekolah dan menarik lebih banyak siswa baru. Jika hubungan dengan
media terjalin baik, maka ketika ada hal buruk menimmpa sekolah, media akan memberikan
berita yang simpatik dan sportif; (3) Apa?, salinan kegiatan sekolah di masa lalu atau di masa
datang dapat diberikan kepada media. Salinan tersebut hendaknya singkat dan
mengemukakan hal-hal yang menaraik minat pembaca atau pendengar. Berikut adalah hal-hal
yang menarik minat publik dan media: prestasi olahraga, prestasi akademik, perkembangan
baru seperti penggunaan ilmu penggunaan dan teknologi atau kerjasama dengan masyarakat
dalam penggunaan teknologi baru, pertemuan terbuka, keberhasilan dengan suatu lomba,
prestasi siswa dalam aktivitas yang cukup menarik perhatian khalayak atau masyarakat,
kunjungan dari institusi daerah, atau negara lain, keterlibatan masyarakat dan kegiatan
sekolah dalam pengumpulan dan penyluran dana sosial; (4) Kapan?, tugas dari orang yang
berhubungan dengan media adalah untuk meyakinkan bahwa informasi tentang sekolah
tersampaikan dengan baik. Namun publikasi tersebut hendaknya tidak terlalu sering
dilakukan dan sebaiknya disesuaikan dengan acara-acara penting sekolah atau ketika
mendekati tahun ajaran baru.
5. Periklanan
Disamping bentuk iklan langsung atau tak langsung, berikut adalah beberapa bentuk
alternatif periklanan sekolah: (1) Lowongan kerja untuk staf atau guru dengan tetap
memperhatikan jenis media yang tepat dan efisien, (2) Kegiatan sekolah, kegiatan rutin atau
insidental sekolah dapat pula diliput melalui surat kabar, radio, pamphlet, dan lain-lain untuk
menariki perhatian calon siswa dan orangtua, (3) Rekrutmen siswa, beberapa sekolah
menggunakan periklanan ekstensif untuk menarik siswa baru (melalui surat kabar atau radio)
19
mauoun tetap menggunakan cara yang etis dan sesuai, apalagi jika ditunjang dengan pamflet
ke sekolah lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam periklanan: iklan harus menarik, iklan memuat
nama dan alamat sekolah dengan jelas, jika kegiatan sekolah diiklankan, maka tempat dan
waktu pelaksanaan dicantumkan dengan jelas dan memberikan nama-nama orang yang dapat
dihubungi untuk informasi lebih lanjut, iklan menunjukkan karakteristik sekolah.
7. Video Promosi
Sekolah dapat memilih salah satu dari kedua hal berikut dalam pembuatan video
promosi: video yang dibuat oleh sekolah yang menunjukkan aspek-aspek kehidupan sekolah,
dan video yang diproduksi secara professional yang dapat diperlihatkan kepada audiens yang
lebih luas dan berkualitas lebih bagus.
8. Promosi Kelompok
Banyak orangtua siswa yang tertarik pada suatu sekolah bukan hanya karena
reputas/kualitas sekolah, namun karena standard an kesesuaian pendidikan yang diterapkan
sekolah dengan jenjang pendidikan selanjutnya.
Beberapa ide pengembangan yang ada adalah pembentukan kelompok sekolah yang
bersatu untuk memasarkan paket pendidikan. Kerjasama antar sekolah dan kontinuitas akan
menarik perhatian orangtua siswa. Brosur pendidikan juga dapat berupa brosur kerjasama
(gabungan). Kelompok yang dapat dimanfaatkan misalnya KKKS (Kelompok Kerja Kepala
Sekolah), MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), dsb.
20
Masuk Utama, (5) Penggunaan Gedung Sekolah, (6) Pameran di Sekolah dan Mayarakat, (7)
Hubungan dengan Industri.
F. Penerapan Pemasaran Jasa Pendidikan (Tim Dosen Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia, 2009)
Pemasaran pendidikan mempunyai 7 elemen pokok yaitu:
1. Product merupakan hal yang paling mendasar yang akan menjadi pertimbangan
preferensi pilihan bagi customer, merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada customer yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Produk
itu sendiri terbagi menjadi lima tingkatan yaitu: (a) core benefit, merupakan manfaat
dasar yang sebenarnya dibeli oleh customer, dalam hal ini adalah pendidikan, (b) basic
product, atau versi dasar dari suatu produk dalam hal ini misalnya pengetahuan dan
keteranpilan yang memiliki ciri khas, (c) expected product yaitu sejumlah atribut yang
mentertai diantaranya adalah kurikulum, silabus, tenaga pendidik, (d) augmented
product, merupakan produk tambahan dengan tujuan agar berbeda dengan produk
pesaing, misalnya output dari lembaga tersebut mampu berbahasa inggris baik lisan
maupun tulisan, dan menguasai iptek, (e) potensial product, yaitu seluruh tambahan dan
perubahan yang mungkin didapat produk tersebut di masa depan diantaranya adalah
pengakuan lulusan lembaga tersebut dari dunia kerja.
2. Price merupakan elemen yang berjalan sejajar dengan mutu produk, dimana apabila
mutu produk baik, maka calon peserta didik berani membayar lebih tinggi sepanjang
dirasa dalam batas kejangkauan pelanggan pendidikan. Salah satu strategi yang sekarang
di kembangkan dibeberapa perguruan tinggi adalah skimming price artinya adalah
memasang harga yang setinggi-tingginya pada saat mulai dipasarkan dengan jaminan
bahwa produk yang ditawarkan memang berkualitas.
3. Place adalah letak lokasi sekolah mempunyai peranan yang sangat penting, karena
lingkungan dimana jasa disampaikan merupakan bagian dari nilai dan manfaat jasa yang
dipersepsikan cukup berperan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan.
Dalam hal ini penyedia jasa perlu mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut. (a)
akses yaitu kemudahan mencapai lokasi, (b) vasibilitas yaitu lembaga tersebut dapat
terlihat dengan jelas keberadaan fisiknya, (c) lalu lintas dalam arti tingginya tingkat
kemacetan akan mempengaruhi tingkat customer terhadap penyediaan jasa tersebut, (d)
tempat parkir yang luas, (e) ekspansi yaitu ketersediaan lahan untuk kemungkinan
perluasan usaha, (f) persaingan yaitu dengan memperhitungkan lokasi pesaing kita, (g)
21
peraturan pemerintah yaitu ketentuan pemerintah tentang peruntukan lahan sesuai
dengan standar pelayanan minimum yang harus dianut oleh setiap lembaga pendidikan.
4. Promotion merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yaitu aktifitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas lembaga dan produknya agar tersedia menerima,
membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan oleh lembaga tersebut. Yang harus
dipertimbangkan adalah bentuk komunikasi, khususnya iklan (advertising), penjualan
personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), dan publitas
(publicity). Promosi ini lebih diarahkan pada lembaga penyedia jasa pendidikan sehingga
pengaruh image lembaga tersebut berperan penting terhadap penjatuhan pilihan
customer. Promosi yang berlebihan mempunyai hubungan korelatif yang negatif
terhadap daya tarik peminat.
5. People, merupakan pendidik yang seharusnya mempunyai empat kompetensi, yaitu:
a. Kompetensi pedagogik adalah (a) memahami dengan baik-baik dan ciri-ciri peserta
didik yang tumbuh dan berkembang terus menerus, (b) memahami potensi-potensi anak
didik dan cara membantu mengembangkan dengan serasi, seimbang dan total (c)
memahami teori belajar termasuk di dalamnya bagaimana proses belajar itu terjadi dan
bagaimana setiap anak memiliki karakteristik khusus yang tidak sama, (d) menguasai
berbagai model dan strategi pembelajaran sehingga murid betul-betul belajar dengan
efektif dan kreatif, (e) menguasai cara-cara menerapkan ICT dalam proses pembelajaran
sehingga proses pembelajaran berjalan dengan efektif, (f) menguasai bahasa Indonesia
yang baik dan benar dipergunakan sebagai medium of instruction yang efektif, (g)
menguasai bagaimana pendekatan pedagogik dalam setiap menghadapi permasalahan
pembelajaran yang melibatkan peserta didik, (h) menguasai bagaimana merancang
proses belajar mengajar yang komprehensif yang mencakup berbagai unsur yang
diperlukan dalam suatu proses belajar yang produktif , (i) menguasai bagaimana menilai
kemajuan belajar peserta didik secara total, (j) menguasai bagaimana membimbing anak
bila menghadapi persoalan dalam pembelajaran, (k) menguasai prinsip dan proses
bagaimana mengelola proses belajar mengajar termasuk mengelola kelas sehingga
tercipta suasana belajar yang kondusif dan hidup serta memungkinkan terjadinya dan
tumbuhnya kreativitas anak dalam pembelajaran.
b. Kompetensi kepribadian, diantaranya: (a) memiliki komitmen dan kemauan tinggi dalam
melakukan tugasnya sebagai guru profesional, (b) memiliki rasa kasih sayang kepada
22
peserta didik tanpa membeda-bedakan, (c) memiliki rasa tanggung jawab yang kokoh
dalam melaksanakan fungsinya sebagai guru, (d) berakhlak mulia.
c. Kompetensi profesional, (a) menguasai substansi atau materi atau isi teaching subject
atau mata pelajaran yang menjadi bidang keahlian, (b) menguasai learning equipment
dan learning resources yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, (c) menguasai
bagaimana mengolah learning resources dari lingkungan hidup sehingga dapat
dipergunakan untuk mendukung proses pembelajaran, (d) menguasai bagaimana
menerapkan teknologi informasi dalam upaya meningkatkan efektivitas belajar anak, (e)
menguasai bagaimana menyusun rencana pelajaran yang mengemas isi, media teknologi
values dalam setiap proses pembelajaran
d. Kompetensi sosial, adalah (a) memahami berbagai faktor yang berpengaruh dalam
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung proses pembelajaran, (b) mengerti
berbagai faktor sosial-kultural dan ekonomi yang berpengaruh terhadap proses belajar
peserta didik, (c) memahami pentingnya hubungan antara sekolah dengan orang tua dan
tokoh masyarakat yang berpengaruh terhadap proses pendidikan anak di sekolah secara
langsung atau tidak langsung, (d) mengerti nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dan
dijunjung tinggi oleh masyarakat yang merupakan pegangan hidup, yang memiliki
pengaruh besar terhadap pembentukan watak dan kepribadian peserta didik, (e)
memahami pendekatan-pendekatan yang diterapkan di sekolah untuk menarik
masyarakat untuk berperan serta dalam pendidikan putra-putri mereka di sekolah sesuai
dengan kapasitas dan fungsi mereka, (f) menguasai dan memahami perubahan-perubahan
akibat dampak globalisasi yang berpengaruh keseluruhan aspek kehidupan termasuk
proses pembelajaran dan bagaimana mengendalikan perubahan tersebut agar tidak terjadi
pengaruh negatif terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
6. Physical evidence, merupakan sarana dan prasarana yang mendukung proses
penyampaian jasa pendidikan sehingga akan membantu tercapainya janji lembaga
kepada pelangganya.
7. Process, Zeithaml dan Binter (2000:20) menyatakan bahwa proses penyampaian jasa
pendidikan merupakan inti dari seluruh pendidikan, kualitas dalam seluruh elemen yang
menunjang proses pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk menentukan
keberhasilan proses pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi terhadap pengelolaan
lembaga pendidikan dan citra yang terbentuk akan membentuk circle dalam merekrut
pelanggan pendidikan.
23
G. Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
Dalam bidang pendidikan diperlukan dua konsep strategi pemasaran yang dapat
dipertimbangkan, yaitu: (1) Distinctive competence, yaitu tindakan yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan agar dapat melakukan kegiatan yang lebih baik dari pada pesaing; (2)
Competitive advantage, yaitu kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh lembaga pendidikan
agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya, melalui strategi differensiasi
(keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan lembaga pendidikan
untuk merebut peluang pasar).
Strategi differensiasi merupakan salah satu dari strategi pemasaran sebagai strategi
bersaing, yaitu:
1. Differensiasi adalah strategi memberikan penawaran yang berbeda dibandingkan
penawaran yang diberikan oleh kompetitor. Strategi differensiasi mengisyaratkan
lembaga pendidikan mempunyai jasa atau fasilitas yang mempunyai kualitas ataupun
fungsi yang bisa membedakan dirinya dengan pesaing. Strategi differensiasi dilakukan
dengan menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya. Misalnya:
persepsi mengenai keunggulan progam, inovasi pendidikan, pelayanan yang lebih baik,
brand image yang lebih unggul, dan lain-lain.
2. Keunggulan biaya (low cost) adalah strategi mengefisienkan seluruh biaya pendidikan
sehingga lebih menarik customer dibandingkan pesaing yang menawarkan biaya tinggi.
Strategi mengefisienkan seluruh biaya pendidikan ini fokusnya pada pemanfaatan fasilitas
yang sudah ada, sehingga tidak menarik biaya yang tinggi kepada customer .
3. Fokus (Focus) adalah strategi menggarap satu target khusus. Strategi fokus biasanya
dilakukan untuk fasilitas ataupun jasa yang memang mempunyai karakteristik dan
kepentingan khusus. Beberapa fasilitas misalnya hanya fokus ditargetkan untuk kelas atas
sehingga semua fasilitasnya memberikan benefit dan fungsi yang disesuaikan dengan
aturan yang ada. Fasilitas yang fokus pada target market untuk kelas atas biasanya selalu
mensyaratkan kriteria-kriteria yang disesuaikan dengan aturan.
24
3. Hindari perencanaan yang kurang baik
4. pemasaran dilakukan melalui perencanaan yang mantap, waktu paerencanaan
ditetapkan secara baik. waktu untuk merefleksi dan mendiskusikan perencanaan
ditetapkan secara baik.
5. Hindari fokus yang kurang jelas
6. informasi difokuskan pada pesan yang jelas dan sederhana yang diperkuat oleh
rentangan yang luas tentang orang-orang dan sumber-sumber yang lain menjadi
sangat efektif.
7. Kelola budaya pemasaran sebaik aktivitas pemasaran di sekolah
8. Misi pokok sekolah adalah meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Pemasaran
sekolah senatiasa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
9. Padukan pemasaran ke dalam proses perencanaan pengembangan sekolah
10. Dalam perencanaan jangka pendek dan jangka panjang hendaknya dimasukkan
strategi pemasaran sekolah untuk mengelola repetasi sekolah, mempromosikan tujuan
jangka panjang, menengah dan segala aktivitas sekolah.
11. Kembangkan suatu tampilan keluar yang bagus dan bukan hanya tampilan ke dalam
saja yang bagus
12. Sekolah akan dikenal masyarakat apabila mampu menampilkan diri secara bagus.
Dalam hal ini perlu staf dan semua personil sekolah yang mampu melayani
masyarakat dengan baik. penampilan diri yang baik akan membentuk image
masyarakat yang baik pula.
13. Promosikan konsep dan praktek sekolah yang responsive
14. Sekolah menjadi orientasi pasar dan bukan hanya orientasi produk, orientasi
pengguna dan bahan orientasi provider memperhatikan klien dan bukan hanya
memperhatikan kebutuhan organisasi. ini berarti pengembangan sekolah
mempertimbangkan berbagai keinginan dan kebutuhan klien dan juga merespon
kebutuhan dan opini klien.
25
BAB III
KESIMPULAN
26