Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMASARAN DAN UPAYA MEMPENGARUHI


HARAPAN STAKEHOLDER
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Pesantren

Dosen pengampu:

Asep Kurniawan ,M.Pd.i

Disusun Oleh:
Ahmad Shirojul Munir NIM : (2193244031)
Triman Indra Lasmana NIM : (2193244045)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
TEBUIRENG-JOMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan ilmu pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya. karena tanpa rahmat dan ridho
nya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat
waktu.Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad
SAW,yang kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi Manajemen
pesantren. Dalam makalah ini membahas tentang Pemasaran dan Upaya mempengaruhi
harapan stakeholder .
Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya dan khususnya
pembaca.Sebagaimana pepatah yang menyatakan tiada gading yang tak retak, maka penulis
makalah inipun tentunya banyak dijumpai kekurangan dan kelemahanya. Untuk itu kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharap tegur sapa serta saran-saran
penyempurnaan, agar kekurangan dan kelemahan bisa diperbaiki.

Tebuireng, 28 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
A. Latar Belakang......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
C. Tujuan Masalah....................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 5
A. Apakah Pengertian Pemasaran Dan Stakeholder Itu…………………………….5-7
B. Upaya Pemasaran (pendidikan) Bagaimanakah Yang Dapat Memengaruhi
Harapan Stakeholder……………………………………………………………. 7-8
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………. 9

A. KESIMPULAN ...................................................................................................... 9
B. SARAN.................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………10

   
PENDAHULUAN
BAB I
A. Latar Belakang
Pemasaran dan upaya mempengaruhi harapan stakeholder adalah dua hal yang sangat
penting dalam dunia manajemen pendidikan. Pemasaran pendidikan dimana pengelolaannya
tidak dapat dilakukan secara tradisional akan tetapi membutuhkan kemampuan khusus
sehingga output pendidikan sesuai dengan kebutuhan pasar (stakeholder) baik nasional
maupun internasional.
Fokus dari manajemen pendidikan mengalami perubahan dari sekedar melayani proses
pendidikan menjadi bagaimana membuat pemakai pendidikan diubah menjadi pelanggan
pendidikan (customer pendidikan), dimana pelanggan pendidikan akan memberikan loyalitas
yang tinggi untuk tidak bisa berpaling pada lembaga lain.
Perubahan-perubahan dalam aspek manajemen tersebut, harus dapat menciptakan:
(1) Makes regular repeat purchases yaitu pelanggan yang selalu membeli atau memakai
secara teratur program yang diluncurkan oleh lembaga, misalnya mahasiswa menyelesaikan
studi sampai akhir tetap pada jurusan yang sama; (2) Purchases across product and service
lines, pelanggan membeli diluar lini produk/ jasa, misalnya ketika suatu universitas
mengeluarkan program lain yaitu pelatihan Bahasa Inggris maka banyak mahasiswa jurusan
lain yang mengikuti pelatihan tersebut; (3) Refers other yaitu merekomendasikan produk lain,
misalnya mahasiswa sebuah universitas merekomendasikan kepada keluarga, teman ataupun
masyarakat setiap program layanan pendidikan baik merekomendasikan jurusan yang diambil
maupun layanan lainnya (training, seminar, loka karya dan sebagainya); (4) Demonstrates an
immunity to the full of the competition yaitu menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk
sejenis dari pesaing, misalnya lagi banyak lembaga lain yang menawarkan pendidikan serupa
yaitu untuk calon guru, akan tetapi sebanyak dan semenarik apapun yang dilakukan oleh
lembaga lain, mahasiswa pada universitas yang disebutkan pertama di atas tetap teguh
memilihnya sebagai lembaga layanan pendidikannya. Customer seperti di atas yang akan
dicari oleh setiap lembaga pendidikan, hal itu bisa dilakukan melalui strategi pemasaran
Pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pemasaran dan stakeholder itu?
2. Upaya pemasaran (pendidikan) yang bagaimanakah yang dapat memengaruhi
harapan stakeholder?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui apakah pemasaran dan stakeholder itu
2. Untuk mengetahui upaya pemasaran (pendidikan) yang bagaimanakah yang dapat
memengaruhi harapan stakeholder
PEMBAHASAN
BAB II
A. Pemasaran Dan Stakeholder Pendidikan
1.Pemasaran Pendidikan
Pada bab pendahuluan telah dikemukakan bahwa dalam memajukan suatu bidang usaha
diperlukan upaya pemasaran yang baik. Dikatakan bahwa pemasaran pendidikan dimana
pengelolaannya tidak dapat dilakukan secara tradisional akan tetapi membutuhkan
kemampuan khusus sehingga output pendidikan sesuai dengan kebutuhan pasar/ stakeholder
baik pada skala nasional maupun internasional.
Untuk lebih memahami bagian ini, maka kita terlebih dahulu sebaiknya mengetahui
pengertian pemasaran, khususnya pemasaran pada bidang pendidikan. Secara umum,
pemasaran atau marketing berarti berbagai macam cara yang dilakukan oleh perusahaan
dalam menjual produk-produknya. Berikut pengertian pemasaran menurut para ahli:
a. William J. Stanton, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa. Barang dan jasa yang sifatnya memuaskan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
b. Sutisna, pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama
konsumen mengenai keberadaan produk (barang/ jasa) di pasar.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pemasaran
pendidikan adalah segala bentuk upaya untuk menginformasikan atau mengenalkan produk
layanan pendidikan yang berkualitas kepada seluruh konsumen pendidikan.
Dalam lembaga sekolah atau madrasah pemasaran didefinisikan sebagai pengelolahan yang
sistematis dari pertukaran nilai-nilai yang sengaja dilakukan untuk mempromosikan misi-misi
sekolah atau madrasah berdasarkan pemuasan kebutuhan nyata, baik itu untuk steakholder
ataupun masyarakat sosial pada umumnya (Kriegbaum, 1981: 35-46). Dalam hal yang senada
Evans menyatakan bahwa pemasaran di sekolah atau madrasah merupakan proses manajemen
yang bertujuan untuk melakukan identifikasi dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan
dan masyarakat secara terus-menerus dan berkesinambungan (Evans, 1995: 78) Pemasaran
saat ini tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan produk atau jasa hingga sampai ke
tangan konsumen, tetapi bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari pemasaran adalah menarik
pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik,
mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan
pelanggan (Evans, 1995: 278). Jadi, pemasaran merupakan proses manajerial dan sistematis
yang bertujuan untuk mempromosikan visi-misi sekolah/madrasah dalam rangka
mempengaruhi dan memperkenalkan sekolah/madrasah yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan (siswa, orang tua, masyarakat) melalui proses pertukaran dengan prinsip
kepuasan konsumen yang dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
2.  Stakeholder Pendidikan
Istilah stakeholder sudah sangat populer. Kata ini telah dipakai oleh banyak  pihak dan
hubungannnya dengan berbagai  ilmu atau konteks, misalnya  manajemen bisnis, ilmu 
komunikasi, pengelolaan sumberdaya alam, sosiologi,dan lain-lain.  Lembaga-lembaga
publik telah menggunakan secara luas istilah stakeholder ini ke dalam proses-proses
pengambilan dan implementasi keputusan.  Secara sederhana,  stakeholder sering dinyatakan
sebagai para pihak,  lintas pelaku, atau  pihak-pihak yang terkait dengan suatu issu atau suatu
rencana.
Dalam buku Cultivating Peace, Ramizes mengidentifikasi berbagai pendapat mengenai
stakeholder ini. Beberapa defenisi yang penting dikemukakan:
a. Freeman (1984), yang mendefenisikan stakeholder sebagai kelompok atau individu
yang dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu.
b. Biset (1998), secara singkat mendefenisikan stakeholder  merupakan orang dengan
suatu kepentingan atau perhatian pada permasalahan.
c. Grimble and Wellard (1996), stakeholder adalah kelompok atau individu yang
memilki posisi dan pengaruh penting.
Pandangan-pandangan di atas menunjukkan bahwa pengenalan stakeholder tidak sekedar 
menjawab pertanyaan siapa stakeholder suatu issu tapi juga sifat hubungan stakeholder
dengan issu,  sikap, pandangan,  dan pengaruh  stakeholder itu. Aspek-aspek  ini sangat
penting dianalisis untuk mengenal stakeholder.
Stakeholder adalah kelompok atau individu yang dukungannya diperlukan demi
kesejahteraan dan kelangsungan hidup organisasi. Clarkson membagi stakeholder menjadi
dua: stakeholder primer dan stakeholder sekunder. Stakeholder primer adalah ‘pihak di mana
tanpa partisipasinya yang berkelanjutan organisasi tidak dapat bertahan.’ Contohnya adalah
pemegang saham, investor, pekerja, pelanggan, dan pemasok. Menurut Clarkson dalam
Juanda (2014), suatu perusahaan atau organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
stakeholder primer yang merupakan rangkaian kompleks hubungan antara kelompok-
kelompok kepentingan yang mempunyai hak, tujuan, harapan, dan tanggung jawab yang
berbeda. Stakeholder sekunder didefinisikan sebagai ‘pihak yang mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan
dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.’ Contohnya adalah media
dan berbagai kelompok kepentingan tertentu. Perusahaan tidak bergantung pada kelompok ini
untuk kelangsungan hidupnya, tapi mereka bisa mempengaruhi kinerja perusahaan dengan
mengganggu kelancaran bisnis perusahaan. Clarkson (dalam artikel tahun 1994) juga telah
memberikan definisi yang bahkan lebih sempit lagi di mana stakeholder didefinisikan sebagai
suatu kelompok atau individu yang menanggung suatu jenis risiko baik karena mereka telah
melakukan investasi (material ataupun manusia).
Di perusahaan tersebut (‘stakeholder sukarela’), ataupun karena mereka menghadapi
risiko akibat kegiatan perusahaan tersebut (‘stakeholder non-sukarela’). Karena itu,
stakeholder adalah pihak yang akan dipengaruhi secara langsung oleh keputusan dan strategi
perusahaan.
  Mengacu pada pengertian stakeholders di atas, maka dapat ditarik suatu penjelasan
tentang stakeholder pendidikan bahwa dalam suatu aktivitas pendidikan dipengaruhi oleh
faktor-faktor dari luar dan dari dalam, yang kesemuanya dapat disebut sebagai stakeholders.
Atau lebih jelasnya dapat disebut sebagai “para pemercaya”. Dalam bidang pendidikan,
kelangsungan hidup pendidikan bergantung pada dukungan stakeholders (para
pemercaya) dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas penyelenggara pendidikan
adalah untuk mencari dukungan tersebut. Semakin powerful stakeholdernya, makin besar
usaha penyelenggara pendidikan untuk beradaptasi.
Stakeholders pendidikan dapat terdiri dari:
a. Pelanggan Pendidikan (Siswa/ mahasiswa dan para orang tuanya)
b. Karyawan Pendidikan (Pendidik dan Tenaga Kependidikan)
c. Pemasok Bantuan Pendidikan (Pemerintah, Perusahaan atau Badan Usaha tertentu)
d. Distributor (Penyalur dana dan informasi pendidikan; Bank, jasa perhubungan,
komunikasi baik cetak  maupun noncetak).

B. Pemasaran Pendidikan Dan Upaya-Upaya Penting Untuk Memengaruhi Harapan


Stakeholder
1.Pemasaran Pendidikan dan Upaya-upaya penting lainnya
Persaingan dalam dunia pendidikan menjadi tidak dapat terelakkan lagi, banyak lembaga
pendidikan yang ditinggalkan oleh pelanggannya sehingga dalam beberapa tahun ini banyak
terjadi penurunan minat pendaftar dari beberapa lembaga pendidikan. Kemampuan tenaga
atau staf administrator pada sebuah lembaga pendidikan untuk memahami pemasaran
pendidikan menjadi prasyarat dalam mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan
lembaganya.
Ada beberapa kunci yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memahami
konsep pemasaran pendidikan, yaitu konsep pasar. Pasar merupakan tempat bertransaksi
berbagai komoditas yang dihasilkan produsen dengan yang dibutuhkan, diinginkan dan
diharapkan konsumen. Pemasaran ialah proses transaksional untuk meningkatkan harapan,
keinginan dan kebutuhan calon konsumen sehingga calon konsumen menjadi tergugah untuk
memiliki produk yang ditawarkan dengan mengeluarkan imbalan sesuai yang disepakati, atau
dengan kata lain konsumen merasa puas.
Pendidikan adalah proses perubahan pola pikir, apresiasi dan pembiasaan manusia
agar menjadi manusia. Sekolah merupakan salah satu kelembagaan satuan pendidikan.
Walaupun kebanyakan orang sering mengidentikan sekolah dengan pendidikan, pendidikan
merupakan wahana perubahan peradaban manusia; Manakala membicarakan sistem
pendidikan tidak cukup hanya membahas sistem persekolahan, sehingga untuk membicarakan
pemasaran  pendidikan pun sesungguhnya tidak cukup dengan hanya membahas terbatas
pada pemasaran persekolahan. Karena paradigma pendidikan yang begitu universal tidak
hanya dipandang secara terbatas pada sistem persekolahan.
Pendidikan merupakan produk jasa yang dihasikan dari lembaga pendidikan yang
bersifat non profit, sehingga hasil dari proses pendidikan kasad mata.Untuk mengenal lebih
dalam dari pemasaran pendidikan maka kita harus mengenal terlebih dahulu pengertian dan
karakteristik jasa dan konsep pemasaran sehingga penerapan konsep pemasaran pendidikan
ada pada posisi yang tepat sesuai dengan nilai dan sifat dari pendidikan itu sendiri. Oleh
karena itu, pendidikan yang dapat laku dipasarkan ialah pendidikan yang:  (1) Ada Produk
sebagai Komoditas; (2) Produknya memiliki standar, spesifikasi dan kemasan; (3) Punya
pangsa/ sasaran yang jelas; (4) Punya jaringan dan media; dan (5) Tenaga Pemasar.
PENUTUP
BAB III

A. Kesimpulan

Pemasaran adalah merupakan kegiatan atau pendekatan yang selalu berorientasi


pada konsumen yang bertujuan untuk membuat keputusan manajemen. Pemasaran
hendaklah dilakukan dengan perencanaan yang matang dan tujuan yang
jelas.Pemasaran di lembaga pendidikan adalah untuk membentuk citra (image) yang
baik terhadap lembaga dan menarik minat sejumlah calon siswa. Pemasaran harus
berorentasi kepada “pelanggan” yang dalam konteks sekolah atau madrasah disebut
dengan siswa/peserta didik. Disinilah perlunya sekolah atau madrasah untuk
mengetahui bagaimana calon siswa melihat sekolah atau madrasah yang akan
dipilihnya. Selain itu, dalam rangka mengetahui kebutuhan dan menarik pelanggan
(siswa) maka langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan, yaitu identifikasi pasar,
segementasi pasar dan positioning, diferensiasi produk, komunikasi pemasaran, dan
pelayanan sekolah. Alat yang dapat dijadikan sebagai langkah dalam pemasaran
adalah bauran pemasaran 7P yaitu terdiri dari 4P tradisional yang digunakan dalam
pemasaran barang dan 3P sebagai perluasan bauran pemasaran. Unsur 4P yaitu
product (produk); jasa seperti apa yang ditawarkan, price (harga); strategi penentuan
harganya; place (tempat/lokasi); di mana tempat jasa diberikan, promotion (promosi);
bagaimana promosi diberikan. Adapun unsur 3P yaitu people (orang/SDM); kualitas,
kualifikasi, dan kompotensi yang dimiliki oleh orang yang terlibat dalam pelaksanaan
jasa, physical evidence (bukti fisik); sarana dan prasarana yang dimiliki, dan process
(proses); manajemen pembelajaran yang diberikan.

B. Saran

Saran dari pemakalah, di era modernisasi saat ini perlu melakukan berbagai
perbaikan dalam pemasaran pendidikan. Yang mana itu sangat penting sekali untuk
tercapainya tujuan yg dinginkan.Hal ini perlu dilakukan agar perubahan yang terjadi
nantinya menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Machali,Imam.dan Ara Hidayat,The Handbook of Education Management: Teori dan


Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2016.

Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyususnan Rencana


Pengembangan Sekolah/Madrasah, Jakarta: Kencana, 2012.

Alma, Buchari. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta, 1992.

Terj. Emila, dkk, Kotler, Philips and Andreasen. Strategi Pemasaran untuk Organisasi
Nirlaba. Yogyakarta: Gadja Mada University Press, 1996.

Evans, Ian G. Marketing for Schools, 1995.

Anda mungkin juga menyukai