Kelompok 12 :
Syafa Naura Ania 20205021
Salsa Thoriqsi 20205112
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Taufik, Hidayah dan Inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Strategi Pemasaran” dan penulis sangat
berharap semoga Allah SWT. Memberikan manfaat kepada pembaca dan barakah
kepada penulis baik di dunia maupun di akhirat.
Shalawat dan salam semoga tetap selalu senantiasa tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. serta keluarga dan sahabatnya, yang telah
memberikan petunjuk kepada kita menuju jalan yang lurus. Penulis menyampaikan
terimakasih yang sedalam dalamnya kepada berbagai pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
terutama kepada:
1. Bapak Moh. Zainal Fanani, M.Pd.I selaku dosen pengampu yang senantiasa sabar
membimbing penulis, hingga selesainya makalah ini.
2. Teman-teman senasib dan seperjuangan, terutama teman-teman jurusan Manajemen
Pendidikan Islam yang turut memberikan semangat dan Do’a. Serta kepada semua
orang yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu-persatu
namanya. Semoga amal kalian semua dibalas oleh Allah SWT. Amin. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mohon maaf yang setulus-tulusnya apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan
dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran akan penulis terima dengan
kerendahan hati dan senang hati demi perbaikan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
A. KESIMPULAN ................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
kegiatan pemasaran agar jenis danmacam jasa pendidikan yang kita lakukan dapat dikenal dan
dimengerti secara luas olehmasyarakat, apalagi “pelanggan”kita. Keempat, agar eksistensi
lembaga pendidikan yangkita kelola tidak ditinggalkan oleh masyarakat luas serta “pelanggan”
potensial.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Branding Strategic
Brand merupakan ide, kata, desain grafis, dan suara/bunyi yang mensimbolisasikan
produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk/jasa tersebut.1 Merek brand diartikan
sebagai sebuah nama mewakili suatu produk secara keseluruhan baik produk itu sendiri produk
jasa, perusahaan dan hal yang berkaitan. Semua itu biasanya diwakili oleh simbol yang disebut
merek (brand).2
Branding menurut Amalia adalah kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
perusahaan maupun lembaga dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand.
Tanpa Branding yang baik tentu saja sebuah brand tidak akan dikenal dan tidak mempunyai
arti apa-apa bagi konsumen atau pangsa pasar. Branding bertahan sampai saat ini karena
adanya kebutuhan akan diferensiasi. Wujudnya mungkin mengalami perubahan namun
fungsinya tetap.3 Menurut Henry Stewart, brand strategy berurusan dengan segala sesuatu yang
membuat brand menjadi unik, inspiratif, dapat dipercaya, terpercaya dan menyenangkan
bahkan mengagumkan.4
1
Ike Janita Dewi, Inspirasi Bisnis : Perspektif Baru dalam Strategi Branding, Bisnis, dan Karir (Yogyakarta:
Amara Books, 2005), hlm. 14
2
Khoiruman Syah, Strategi Branding Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar Yogyakarta (Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015), hlm. 13
3
Jacky Tai, Wilson Chew, Brand Manajemen : 13 strategi untuk mengembangkan merek anda, (Jakarta: Indeks,
2012), hlm.2
4
Maria Wibisono, Analisis Brand Strategy Dan Brand Equity Terhadap Consumer Responses, (Semarang: Jurnal)
5
Hasim, Ahmad Mahfud. 2020. “Strategi Brand Comunication Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan
Di SD Terpadu Ainul Ulum Pulung Ponorogo.” Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.
3
Berdasarkan kajian literatur, strategi branding yang dapat dilakukan satuan pendidikan
untuk meningkatkan animo masyarakat antara lain sebagai berikut:
6
Jamaluddin, Muhammad Burhan. 2020. “Strategi Branding Di Sekolah Dasar Islam Plus Masyitoh (Yayasan
Miftahul Huda) Kroya Cilacap.” IAIN Purwokerto.
7
Mukhtar. 2015. “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Smp Negeri Di Kecamatan
Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar.” Jurnal Magister Administrasi Pendidikan" 3(3):103–17.
8
Ayunisa, Laily Nuril, and Muhamad Sholeh. 2022. “Strategi Lembaga Pendidikan Formal Dalam Meningkatkan
School Branding Pada Masa Pandemi Covid-19.”Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan" 10(1):59–72.
4
dapat diterbitkan ke media cetak seperti koran, majalah, tabloid, banner, poster,
spanduk, dan sebagainya.9
Branding sekolah yang dilakukan dengan benar akan dapat membangun kepercayaan
masyarakat. Sebaliknya, jika dilakukan dengan tidak profesional maka dapat berdampak pada
satuan pendidikan yang bersangkutan. Sebagaimana di awal sudah diulas bahwa strategi
branding yang baik difokuskan pada peningkatan prestasi sekolah, termasuk prestasi siswa dan
juga guru dibandingkan banyak pencitraan tanpa diimbangi dengan peningkatan kualitas satuan
pendidikan yang dalam hal ini sebagai produk yang dipromosikan.
B. Customer Satisfaction
Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan pelanggan adalah
perasaan yang timbul setelah mengkonsumsi suatu barang disertai dengan terpenuhinya
harapan pada pembeliannya. Untuk dapat menciptakan kepuasan para pelanggan, perusahaan
harus mengetahui hal-hal yang dapat mewujudkan terciptanya kepuasan pelanggan. Karena
dengan terciptanya kepuasan pelanggan, akan mampu meningkatkan hubungan kemitraan
antara perusahaan/lembaga dengan pelanggan.
9
Karsono, Purwanto, and Abdul Matin Bin Salman. 2021. “Strategi Branding Dalam Meningkatkan Kepercayaan
Masyarakat Terhadap Madrasah Tsanawiyah Negeri.”Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam" 7(2):869–80.
10
Philip Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), 13.
11
Fandy Tjiptono, Prinsip & Dinamika Pemasaran, (Yogyakarta: J & J Learning, 2010), 147.
12
Aprilatul Nafi’ah, “Analisis Hubungan Customer Satisfaction, Customer Trust dan Customer Retention Pada
Pengguna Sabun Mandi LUX di Wilayah Ngawi”, (Skripsi, IAIN Surakarta, 2018), 18-19.
5
1. Kualitas produk. Pelanggan merasa puas jika membeli suatu produk yang memiliki
kualitas yang baik, maka pelanggan akan terus menggunakan produk tersebut.
2. Harga. Harga murah jika pelanggan sensitif terhadap harga karena mereka akan
mendapatkan value of money. Bagi pelanggan yang tidak sensitif terhadap harga maka
komponen harga tidak penting untuk mereka.
3. Kualitas pelayanan. Pelanggan akan merasa puas jika pelayanan yang diberikan
perusahaan sesuai dengan harapan pelanggan. Pelanggan yang puas akan datang
kembali untuk produk tersebut.
4. Faktor emosional. Kepuasan yang diperoleh bukan karena dari produk tetapi nilai sosial
yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap produk maupun jasa tersebut
Dalam hal tersebut nilai jual alumni menunjang lembaga pendidikan didasarkan pada
konsep pemasaran untuk dapat menentukan strategi nilai jual lembaga pendidikan yang
mengarahkan kepada sasaran pasar yang sebenarnya. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani
“strategos” yang berasal dari “stratos” yang berarti militer dan ‘ag’ yang berarti memimpin.
Strategi dalam konteks awalnya diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dikerjakan
oleh para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukkan dan memenangkan perang. Hal
senada juga disampaikan oleh seorang ahli bernama Clauswitz yang menyatakan bahwa
strategi merupakan seni pertempuran untuk memenangkan perang. Strategi secara umum
6
didefinisikan sebagai cara mencapai tujuan. Strategi terdiri dari aktivitas-aktivitas penting yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.13
Definisi lain pengertian strategi menurut David Hunger dan Thomas Wheleen adalah rumusan
perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya.
Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan
bersaing.
Menurut Kotler dan Amstrong terdapat lima tujuan pelaksanaan strategi kompetitif
yaitu:
13
Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan (Bandung: Kencana, 2016, hlm. 25.
14
David Hunger dan Thomas Wheleen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2003), hlm. 16.
7
Jika kita hubungkan dengan kelembagaan pendidikan, maka kebijakan lembaga pendidikan
yang dilakukan dalam mencermati komponen strategi bersaing yaitu:
Pemasaran tersebut dapat dilihat dari adanya berbagai upaya kreatif dan inovatif dari
para penyelenggara pendidikan untuk menggali keunikan dan keunggulan dari sekolahnya agar
semakin dibutuhkan dan diminati oleh para pengguna jasa pendidikan.Untuk menarik calon
peserta didik diperlukan strategi pemasaran yang bukan saja menjual jasa pendidikan secara
apa adanya melainkan bagaimana mendekatkan pendekatan sesuai dengan keinginan dan
kepuasan konsumen. Sebuah lembaga yang ingin sukses untuk masa depan dalam menghadapi
persaingan, harus mempraktekkan pemasaran secara terus menerus.15
15
Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. (Bandung: Alfabeta,2011), hlm. 199.
8
1. Konsep Strategi Pemasaran
Menurut Bittel, strategi adalah suatu rencana yang fundamental untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sedangkan dalam KBBI, diartikan sebagai suatu rencana cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.Definisi pemasaran adalah suatu proses perencanaan
dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.Pemasaran
adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa bernilai dengan pihak lain.
Fokus dari penerapan pemasaran ini adalah bagaimana mendekatkan pelayanan sesuai
dengan keinginan dan kepuasan siswa, yang tentunya hal tersebut harus didukung dengan peran
para tenaga ahli di bidangnya,sumber daya dan fasilitas yang memadai, serta selalu
meningkatkan mutu lulusan.16
a. Planning (Perencanaan)
Planning merupakan langkah pertama yang harus dilakukan seorang manajer. Fungsi
planning mencakup mendefinisikan tujuan organisasi, mengembangkan strategi
menyeluruh untuk mencapai tujuan dan mengembangkan dan mengordinasikan
kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Organizing merupakan tanggung jawab manajer untuk mendesain struktur organisasi
dan mengatur pembagian pekerjaan. Termasuk mempertimbangkan tugas apa yang
16
Wijaya, David. Pemasaran Jasa Pendidikan. (Jakarta: Salemba Empat. 2012)
9
harus dilakukan, siapa melakukan, bagaimana tugas dikelompokkan, siapa melapor
kepada siapa dan dimana keputusan dibuat.
c. Actuating (Penggerakan)
Actuating berkenaan dengan fungsi manajer untuk menjalankan tindakan dan
melaksanakan pekerjaan yang diperlakukan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai
oleh organisasi. Actuating merupakan implementasi dari apa yang direncanakan dalam
fungsi planning dengan memanfaatkan persiapan yang sudah dilakukan dalam
organizing.
d. Controlling (Pengendalian)
Controlling merupakan suatu aktivitas untuk menyakinkan bahwa semua hal berjalan
seperti seharusnya dan memonitor kinerja organisasi.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Branding strategy adalah upaya yang dilakukan satuan pendidikan untuk meningkatkan
nilai ‘jual’ atau promosi suatu sekolah sekaligus menjaga eksistensi persaingan sekolah secara
sehat dan dapat diterima di masyarakat. Dalam membangun citra sekolah yang baik
membutuhkan strategi yang tepat, sebab dengan strategi yang tepat akan mengarah pada
hubungan yang harmonis antara sekolah dengan publik.
Strategi kompetitif dalam organisasi dalam hal tersebut nilai jual alumni menunjang
lembaga pendidikan didasarkan pada konsep pemasaran untuk dapat menentukan strategi nilai
jual lembaga pendidikan yang mengarahkan kepada sasaran pasar yang sebenarnya. Tujuan
pelaksanaan dari straegi kompetitif ialah; (a)Membentuk suatu positioning yang tepat,
(b)Mempertahankan pelanggan yang setia, (c)Mendapatkan pangsa pasar baru,
(d)Memaksimalkan penjualan, (e)Menciptakan kinerja bisnis yang efektif.
11
DAFTAR PUSTAKA
Aprilatul Nafi’ah, “Analisis Hubungan Customer Satisfaction, Customer Trust dan Customer
Retention Pada Pengguna Sabun Mandi LUX di Wilayah Ngawi”, (Skripsi, IAIN
Surakarta, 2018), 18-19.
Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan (Bandung: Kencana,
2016, hlm. 25.
Ayunisa, Laily Nuril, and Muhamad Sholeh. 2022. “Strategi Lembaga Pendidikan Formal
Dalam Meningkatkan School Branding Pada Masa Pandemi Covid-19.”Jurnal Inspirasi
Manajemen Pendidikan" 10(1):59–72.
Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. (Bandung: Alfabeta,2011), hlm.
199.
David Hunger dan Thomas Wheleen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Penerbit ANDI,
2003), hlm. 16.
Fandy Tjiptono, Prinsip & Dinamika Pemasaran, (Yogyakarta: J & J Learning, 2010), 147.
Hasim, Ahmad Mahfud. 2020. “Strategi Brand Comunication Dalam Upaya Peningkatan
Kualitas Pendidikan Di SD Terpadu Ainul Ulum Pulung Ponorogo.” Institut Agama
Islam Negeri Ponorogo.
Ike Janita Dewi, Inspirasi Bisnis : Perspektif Baru dalam Strategi Branding, Bisnis, dan Karir
(Yogyakarta: Amara Books, 2005), hlm. 14
Jacky Tai, Wilson Chew, Brand Manajemen : 13 strategi untuk mengembangkan merek anda,
(Jakarta: Indeks, 2012), hlm.2
Jamaluddin, Muhammad Burhan. 2020. “Strategi Branding Di Sekolah Dasar Islam Plus
Masyitoh (Yayasan Miftahul Huda) Kroya Cilacap.” IAIN Purwokerto.
Karsono, Purwanto, and Abdul Matin Bin Salman. 2021. “Strategi Branding Dalam
Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Madrasah Tsanawiyah
Negeri.”Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam" 7(2):869–80.
Khoiruman Syah, Strategi Branding Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar Yogyakarta
(Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015), hlm. 13
Maria Wibisono, Analisis Brand Strategy Dan Brand Equity Terhadap Consumer Responses,
(Semarang: Jurnal)
Mukhtar. 2015. “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Smp
Negeri Di Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar.” Jurnal Magister
Administrasi Pendidikan" 3(3):103–17.
Philip Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), 13.
Wijaya, David. Pemasaran Jasa Pendidikan. (Jakarta: Salemba Empat. 2012)
12