Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PEMASARAN

Untuk memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Strategik
Dosen Pengampu
Moh. Zainal Fanani, M.Pd.I

Kelompok 12 :
Syafa Naura Ania 20205021
Salsa Thoriqsi 20205112

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Taufik, Hidayah dan Inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Strategi Pemasaran” dan penulis sangat
berharap semoga Allah SWT. Memberikan manfaat kepada pembaca dan barakah
kepada penulis baik di dunia maupun di akhirat.
Shalawat dan salam semoga tetap selalu senantiasa tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW. serta keluarga dan sahabatnya, yang telah
memberikan petunjuk kepada kita menuju jalan yang lurus. Penulis menyampaikan
terimakasih yang sedalam dalamnya kepada berbagai pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
terutama kepada:
1. Bapak Moh. Zainal Fanani, M.Pd.I selaku dosen pengampu yang senantiasa sabar
membimbing penulis, hingga selesainya makalah ini.
2. Teman-teman senasib dan seperjuangan, terutama teman-teman jurusan Manajemen
Pendidikan Islam yang turut memberikan semangat dan Do’a. Serta kepada semua
orang yang telah membantu penulis yang tidak bisa disebutkan satu-persatu
namanya. Semoga amal kalian semua dibalas oleh Allah SWT. Amin. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mohon maaf yang setulus-tulusnya apabila terdapat kekurangan maupun kesalahan
dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran akan penulis terima dengan
kerendahan hati dan senang hati demi perbaikan makalah ini.

Kediri, 01 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2

C. Tujuan .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

A. Branding Strategic ................................................................................................. 3

B. Customer Satisfaction ............................................................................................ 5

C. Strategi Kompetitif Dalam Organisasi .................................................................. 6

D. Strategi Marketing Yang Sesuai Dalam Organisasi .............................................. 8

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 11

A. KESIMPULAN ................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan telah memasuki zaman globalisasi, dimana iklim kompetisisudah


merambah pada setiap lembaga pendidikan. Dalam iklim kompetisi seperti saat ini,sangatlah
sulit bagi sebuah lembaga pendidikan untuk dapat hidup dengan baik jika tidak memiliki
kemampuan menyesuaikan diri dengan cepat dan mampu berkembang dengan berbagai
tuntutan pengguna lembaga pendidikan. Strategi pemasaran merupakan suatu hal yang sangat
penting dan berpengaruh terehadap suatu bisnis maupun lembaga. Maka tidak heran jika setiap
perusahaan melakukan berbagai macam strategi pemasaran agar dapat meningkatkatkan
volume penjualannya. Dengan meningkatnya volume penjualan tersebut, maka perusahaan
juga akan mendapat laba yang diinginkan. Semakin baik strategi pemasaran yang digunakan
perusahaan tersebut maka akan semakin besar peluang perusahaan tersebut untuk memperluas
pangsa pasar.

Pemasaran ialah proses transaksioanal untuk meningkatkan harapan, keinginandan


kebutuhan calon konsumen menjadi tertarik untuk memiliki produk yang ditawarkan dengan
cara mengeluarkan imbalan sesuai yang disepakati. Pendidikan adalah proses perubahan pola
fikir, apresiasi dan pembasaan manusia agar menjadi manusia yang artinya memanusiakan
manusia. Sekolah merupakan salah satu kelembagaan satuan pendidikan. Walaupun
kebanyakan orang sering mengidentikkan sekolah dengan pendidikan, pendidikan merupakan
wahana perubahan peradaban manusia ketika membicarakan sistem pendidikan tidak cukup
hanya membahas sistem persekolahan, sehingga untuk membicarakan pemasaran pendidikan
pun sesungguhnya tidak cukup hanya dengan membahas terbatas pada pemasaran
persekolahan. Karena paradigma pendidikan yang begitu universal tidak hanya dipandang
secara terbatas pada sistem persekolahan.

Pemasaran untuk lembaga pendidikan (terutama sekolah/madrasah) mutlak diperlukan.


Pertama, sebagai lembaga non profit yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan, untuk level
apa saja, kita perlu meyakinkan masyarakat dan “pelanggan”(peserta didik, orang tua, serta
pihak-pihak terkait lainnya) bahwa lembaga pendidikanyang kita kelola masih tetap eksis.
Kedua, kita perlu meyakinkan masyarakat dan“pelanggan” bahwa layanan jasa pendidikan
yang kita lakukan sungguh relevan dengankebutuhan mereka. Ketiga, kita perlu melakukan

1
kegiatan pemasaran agar jenis danmacam jasa pendidikan yang kita lakukan dapat dikenal dan
dimengerti secara luas olehmasyarakat, apalagi “pelanggan”kita. Keempat, agar eksistensi
lembaga pendidikan yangkita kelola tidak ditinggalkan oleh masyarakat luas serta “pelanggan”
potensial.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Branding Strategic?

2. Apa Pengertian Customer Satisfaction?

3. Bagaimana Strategi Kompetitif Dalam Organisasi?

4. Bagaimana Strategi Marketing Yang Sesuai Dalam Organisasi

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Branding Strategic.


2. Untuk Mengetahui Customer Satisfaction.
3. Untuk Mengetahui Strategi Kompetitif Dalam Organisasi.
4. Untuk Mengetahui Strategi Marketing Yang Sesuai Dalam Organisasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Branding Strategic

Brand merupakan ide, kata, desain grafis, dan suara/bunyi yang mensimbolisasikan
produk, jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk/jasa tersebut.1 Merek brand diartikan
sebagai sebuah nama mewakili suatu produk secara keseluruhan baik produk itu sendiri produk
jasa, perusahaan dan hal yang berkaitan. Semua itu biasanya diwakili oleh simbol yang disebut
merek (brand).2

Branding menurut Amalia adalah kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
perusahaan maupun lembaga dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand.
Tanpa Branding yang baik tentu saja sebuah brand tidak akan dikenal dan tidak mempunyai
arti apa-apa bagi konsumen atau pangsa pasar. Branding bertahan sampai saat ini karena
adanya kebutuhan akan diferensiasi. Wujudnya mungkin mengalami perubahan namun
fungsinya tetap.3 Menurut Henry Stewart, brand strategy berurusan dengan segala sesuatu yang
membuat brand menjadi unik, inspiratif, dapat dipercaya, terpercaya dan menyenangkan
bahkan mengagumkan.4

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa branding strategy


adalah upaya yang dilakukan satuan pendidikan untuk meningkatkan nilai ‘jual’ atau promosi
suatu sekolah sekaligus menjaga eksistensi persaingan sekolah secara sehat dan dapat diterima
di masyarakat. Dalam membangun citra sekolah yang baik membutuhkan strategi yang tepat,
sebab dengan strategi yang tepat akan mengarah pada hubungan yang harmonis antara sekolah
dengan publik.5

1
Ike Janita Dewi, Inspirasi Bisnis : Perspektif Baru dalam Strategi Branding, Bisnis, dan Karir (Yogyakarta:
Amara Books, 2005), hlm. 14
2
Khoiruman Syah, Strategi Branding Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar Yogyakarta (Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015), hlm. 13
3
Jacky Tai, Wilson Chew, Brand Manajemen : 13 strategi untuk mengembangkan merek anda, (Jakarta: Indeks,
2012), hlm.2
4
Maria Wibisono, Analisis Brand Strategy Dan Brand Equity Terhadap Consumer Responses, (Semarang: Jurnal)
5
Hasim, Ahmad Mahfud. 2020. “Strategi Brand Comunication Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan
Di SD Terpadu Ainul Ulum Pulung Ponorogo.” Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.

3
Berdasarkan kajian literatur, strategi branding yang dapat dilakukan satuan pendidikan
untuk meningkatkan animo masyarakat antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan manajemen mutu baik akreditasi sekolah maupun manajemen mutu


Sebagaimana menurut Jamaluddin (2020), strategi branding dengan pencapaian
akreditasi nilai A dengan cara analisis SWOT dan pemenuhan 8 standar nasional
pendidikan. Umumnya, sekolah yang telah terakreditasi dengan baik dan mampu
mempertahankan statusnya tersebut akan mendapatkan predikat ‘sekolah favorit’ di
hati masyarakat.6
2. Meningkatkan kualitas learning output dan learning outcome, seperti meningkatkan
prestasi siswa, guru, sekolah, serta alumni.
3. Membuat jargon, ‘tagline’, ataupun slogan yang menarik kemudian direalisasikan
dengan program-program sekolah.
4. Mengembangkan program unggulan yang menjadi ciri khas sekolah seperti program
sekolah.
5. Meningkatkan pelayanan prima pendidik maupun tenaga pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Bagi pendidik misalnya dengan menyelenggarakan
pelatihan, mendatangkan ahli, melakukan studi banding, memberikan kesempatan
untuk studi lanjut, menempatkan sesuai kompetensi keahliannya, serta melibatkan
dalam diklat.7
6. Menjalin kerjasama sekolah dengan masyarakat, sesama sekolah, maupun instansi lain.
Jalinan kerjasama ini sebagai bentuk dukungan masyarakat atas eksistensinya satuan
pendidikan yang bersangkutan. Dukungan dapat berasal dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah, provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, komite sekolah/orang
tua siswa, stakeholder, perguruan tinggi, asosiasi profesi serta lembaga lain
yang terkait.8
7. Meningkatkan nilai jual sekolah melalui intensitas unggahan setiap even sekolah di
media online seperti Instagram, website resmi sekolah, facebook, website lembaga
pemerintah seperti Kanwil Kementerian Agama, Whatsapp, dan lain-lain. Selain itu

6
Jamaluddin, Muhammad Burhan. 2020. “Strategi Branding Di Sekolah Dasar Islam Plus Masyitoh (Yayasan
Miftahul Huda) Kroya Cilacap.” IAIN Purwokerto.
7
Mukhtar. 2015. “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Smp Negeri Di Kecamatan
Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar.” Jurnal Magister Administrasi Pendidikan" 3(3):103–17.
8
Ayunisa, Laily Nuril, and Muhamad Sholeh. 2022. “Strategi Lembaga Pendidikan Formal Dalam Meningkatkan
School Branding Pada Masa Pandemi Covid-19.”Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan" 10(1):59–72.

4
dapat diterbitkan ke media cetak seperti koran, majalah, tabloid, banner, poster,
spanduk, dan sebagainya.9

Branding sekolah yang dilakukan dengan benar akan dapat membangun kepercayaan
masyarakat. Sebaliknya, jika dilakukan dengan tidak profesional maka dapat berdampak pada
satuan pendidikan yang bersangkutan. Sebagaimana di awal sudah diulas bahwa strategi
branding yang baik difokuskan pada peningkatan prestasi sekolah, termasuk prestasi siswa dan
juga guru dibandingkan banyak pencitraan tanpa diimbangi dengan peningkatan kualitas satuan
pendidikan yang dalam hal ini sebagai produk yang dipromosikan.

B. Customer Satisfaction

Menurut Kotler dan Amstrong, kepuasan pelanggan (customer satisfaction) bergantung


pada perkiraan kinerja produk dalam memberikan nilai, relatif terhadap harapan pembeli.10
Menurut Tjiptono, kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (atau hasil) yang pelanggan rasakan dibandingkan dengan
harapannya.11

Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan pelanggan adalah
perasaan yang timbul setelah mengkonsumsi suatu barang disertai dengan terpenuhinya
harapan pada pembeliannya. Untuk dapat menciptakan kepuasan para pelanggan, perusahaan
harus mengetahui hal-hal yang dapat mewujudkan terciptanya kepuasan pelanggan. Karena
dengan terciptanya kepuasan pelanggan, akan mampu meningkatkan hubungan kemitraan
antara perusahaan/lembaga dengan pelanggan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Customer Satisfaction

Menurut Zeithaml & Bitner, kepuasan pelanggan (customer satisfaction) adalah


penilaian ciri atau keistimewaan produk atau jasa, produk itu sendiri yang menyediakan tingkat
kesenangan pelanggan berkaitan dengan penenuhan kebutuhan. Terdapat lima faktor yang
harus diperhatikan dalam menentukan kepuasan pelanggan yaitu sebagai berikut.12 :

9
Karsono, Purwanto, and Abdul Matin Bin Salman. 2021. “Strategi Branding Dalam Meningkatkan Kepercayaan
Masyarakat Terhadap Madrasah Tsanawiyah Negeri.”Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam" 7(2):869–80.
10
Philip Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), 13.
11
Fandy Tjiptono, Prinsip & Dinamika Pemasaran, (Yogyakarta: J & J Learning, 2010), 147.
12
Aprilatul Nafi’ah, “Analisis Hubungan Customer Satisfaction, Customer Trust dan Customer Retention Pada
Pengguna Sabun Mandi LUX di Wilayah Ngawi”, (Skripsi, IAIN Surakarta, 2018), 18-19.

5
1. Kualitas produk. Pelanggan merasa puas jika membeli suatu produk yang memiliki
kualitas yang baik, maka pelanggan akan terus menggunakan produk tersebut.
2. Harga. Harga murah jika pelanggan sensitif terhadap harga karena mereka akan
mendapatkan value of money. Bagi pelanggan yang tidak sensitif terhadap harga maka
komponen harga tidak penting untuk mereka.
3. Kualitas pelayanan. Pelanggan akan merasa puas jika pelayanan yang diberikan
perusahaan sesuai dengan harapan pelanggan. Pelanggan yang puas akan datang
kembali untuk produk tersebut.
4. Faktor emosional. Kepuasan yang diperoleh bukan karena dari produk tetapi nilai sosial
yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap produk maupun jasa tersebut

C. Strategi Kompetitif Dalam Organisasi

Setiap lembaga pendidikan mengarahkan kegiatan pembelajaran untuk dapat


menghasilkan output Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat memberikan kepuasan kepada
stakeholder sehingga dalam jangka waktu dan jumlah lulusan tertentu dapat diperoleh kepuasan
seperti yang diharapkan. Melalui SDM lulusan yang dihasilkannya, perusahaan
menciptakan,membina dan mempertahankan kepercayaan langganan akan lulusan tersebut.
Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh ketepatan produsen yakni
lembaga pendidikan dalam memberikan kepuasan kepada sasaran stakeholder konsumen yang
ditentukannya, dimana usaha-usaha pengguna jasa alumni diarahkan kepada konsumen yang
ditujukan sebagai sasaran pasarnya.

Dalam hal tersebut nilai jual alumni menunjang lembaga pendidikan didasarkan pada
konsep pemasaran untuk dapat menentukan strategi nilai jual lembaga pendidikan yang
mengarahkan kepada sasaran pasar yang sebenarnya. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani
“strategos” yang berasal dari “stratos” yang berarti militer dan ‘ag’ yang berarti memimpin.
Strategi dalam konteks awalnya diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dikerjakan
oleh para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukkan dan memenangkan perang. Hal
senada juga disampaikan oleh seorang ahli bernama Clauswitz yang menyatakan bahwa
strategi merupakan seni pertempuran untuk memenangkan perang. Strategi secara umum

6
didefinisikan sebagai cara mencapai tujuan. Strategi terdiri dari aktivitas-aktivitas penting yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.13

Definisi lain pengertian strategi menurut David Hunger dan Thomas Wheleen adalah rumusan
perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya.
Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan
bersaing.

1. Tujuan Pelaksanaan Strategi Kompetitif

Menurut Kotler dan Amstrong terdapat lima tujuan pelaksanaan strategi kompetitif
yaitu:

a. Membentuk suatu positioning yang tepat


Perusahaan berusaha untuk menunjukan suatu image atau citra tersendiri mengenai
perusahaan kepada pelanggan atau pasar sasaran.
b. Mempertahankan pelanggan yang setia
Pelanggan yang setia bagaikan kekayan untuk masa depan, yang jika dikelola dengan
baik akan memberikan aliran pemasukan seumur hidup yang baik kepada perusahaan.
c. Mendapatkan pangsa pasar baru
Perusahaan berusaha untuk mendapatkan dan memperluas pangsa pasar dengan
menggunakan strategi bersaing mereka masing-masing untuk meraih pasar seluas-
luasnya
d. Memaksimalkan penjualan
Proses untuk memaksimalkan laba atau keuntungan tergantung dari efektifitas strategi
bersaingnya, selain itu juga tergantung pada seluruh system yang ada dalam perusahaan
serta unit-unit fungsional lainya.
e. Menciptakan kinerja bisnis yang efektif
Perusahaan harus menciptakan kinerja bisnis yang efektif, agar bisnis mereka dapat
dikelola secara strategis, yaitu dengan mendefinisikan kelompok pelanggan yang akan
dilayani, kebutu-han pelanggan yang akan dipenuhi serta teknologi yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut. 14

13
Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan (Bandung: Kencana, 2016, hlm. 25.
14
David Hunger dan Thomas Wheleen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2003), hlm. 16.

7
Jika kita hubungkan dengan kelembagaan pendidikan, maka kebijakan lembaga pendidikan
yang dilakukan dalam mencermati komponen strategi bersaing yaitu:

a. Membentuk suatu positioning yang tepat, lembaga pendidikan berusaha untuk


menunjukan suatu image atau citra tersendiri mengenai lembaga pendidikan kepada
pelanggan atau pasar sasaran.
b. Memaksimalkan daya jual lembaga pendidikan, proses untuk memaksimalkan brand
dari efektifitas strategi bersaingnya, selain itu juga tergantung pada seluruh sistem yang
ada dalam lembaga pendidikan serta unit-unit fungsional lainya. Tujuan utama dalam
lembaga pendidikan selanjutnya adalah mendapatkan peminat siswa secara maksimal.
Selain itu, kebijakan yang bisa dilakukan pada lembaga pendidikan adalah melakukan
pelayanan pendidikan yang berkualitas, serta memberikan penawaran berupa berbagai
peluang beasiswa yang beragam

D. Strategi Marketing Yang Sesuai Dalam Organisasi

Manajemen pemasaran bagi lembaga pendidikan (terutama madrasah)diperlukan


seiring dengan adanya persaingan antar sekolah yang semakin atraktif. Pemasaran dibutuhkan
bagi lembaga pendidikan dalam membangun citranya yang positif. Apabila lembaga atau
sekolah memiliki citra yang baik di mata masyarakat, maka besar kemungkinan akan lebih
mudah dalam mengatasi persaingan. Jadi, pemasaran merupakan suatu proses yang harus
dilakukan oleh madrasah untuk memberikan kepuasan pada stakeholder dan masyarakat.
Penekanan kepada pemberian kepuasan kepada stakeholder merupakan hal yang harus
dilakukan oleh setiap lembaga, agar mampu bersaing.

Pemasaran tersebut dapat dilihat dari adanya berbagai upaya kreatif dan inovatif dari
para penyelenggara pendidikan untuk menggali keunikan dan keunggulan dari sekolahnya agar
semakin dibutuhkan dan diminati oleh para pengguna jasa pendidikan.Untuk menarik calon
peserta didik diperlukan strategi pemasaran yang bukan saja menjual jasa pendidikan secara
apa adanya melainkan bagaimana mendekatkan pendekatan sesuai dengan keinginan dan
kepuasan konsumen. Sebuah lembaga yang ingin sukses untuk masa depan dalam menghadapi
persaingan, harus mempraktekkan pemasaran secara terus menerus.15

15
Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. (Bandung: Alfabeta,2011), hlm. 199.

8
1. Konsep Strategi Pemasaran

Menurut Bittel, strategi adalah suatu rencana yang fundamental untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sedangkan dalam KBBI, diartikan sebagai suatu rencana cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.Definisi pemasaran adalah suatu proses perencanaan
dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.Pemasaran
adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa bernilai dengan pihak lain.

Dalam kaitannya dengan pemasaran, strategi didefinisikan sebagai alat fundamental


yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang
digunakan untuk melayani pasar sasaran. Dengan demikian, strategi pemasaran merupakan
suatu rencana yang diformulasikan secara sistematis mengenai kegiatan pemasaran untuk
dijadikan sebagai pedoman dalam kaitannya dengan implementasi variabel-variabel pemasaran
seperti identifikasi pasar, segmentasi pasar, pemosisian terhadap pasar dan elemen bauran
pemasaran.

2. Penerapan Pemasaran dalam Pendidikan

Fokus dari penerapan pemasaran ini adalah bagaimana mendekatkan pelayanan sesuai
dengan keinginan dan kepuasan siswa, yang tentunya hal tersebut harus didukung dengan peran
para tenaga ahli di bidangnya,sumber daya dan fasilitas yang memadai, serta selalu
meningkatkan mutu lulusan.16

a. Planning (Perencanaan)
Planning merupakan langkah pertama yang harus dilakukan seorang manajer. Fungsi
planning mencakup mendefinisikan tujuan organisasi, mengembangkan strategi
menyeluruh untuk mencapai tujuan dan mengembangkan dan mengordinasikan
kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Organizing merupakan tanggung jawab manajer untuk mendesain struktur organisasi
dan mengatur pembagian pekerjaan. Termasuk mempertimbangkan tugas apa yang

16
Wijaya, David. Pemasaran Jasa Pendidikan. (Jakarta: Salemba Empat. 2012)

9
harus dilakukan, siapa melakukan, bagaimana tugas dikelompokkan, siapa melapor
kepada siapa dan dimana keputusan dibuat.
c. Actuating (Penggerakan)
Actuating berkenaan dengan fungsi manajer untuk menjalankan tindakan dan
melaksanakan pekerjaan yang diperlakukan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai
oleh organisasi. Actuating merupakan implementasi dari apa yang direncanakan dalam
fungsi planning dengan memanfaatkan persiapan yang sudah dilakukan dalam
organizing.
d. Controlling (Pengendalian)
Controlling merupakan suatu aktivitas untuk menyakinkan bahwa semua hal berjalan
seperti seharusnya dan memonitor kinerja organisasi.

2. Tujuan pemasaran dalam pendidikan adalah


a. Memberi informasi kepada masyarakat tentang produk-produk lembaga pendidikan.
b. Meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat pada produk lembaga pendidikan.
c. Membedakan produk lembaga pendidikan dengan lembaga pendidikan yang lain.
d. Memberikan penilaian lebih pada masyarakat dengan produk yang ditawarkan.
e. Menstabilkan eksisensi dan kebermaknaan lembaga pendidikan di masyarakat.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Branding strategy adalah upaya yang dilakukan satuan pendidikan untuk meningkatkan
nilai ‘jual’ atau promosi suatu sekolah sekaligus menjaga eksistensi persaingan sekolah secara
sehat dan dapat diterima di masyarakat. Dalam membangun citra sekolah yang baik
membutuhkan strategi yang tepat, sebab dengan strategi yang tepat akan mengarah pada
hubungan yang harmonis antara sekolah dengan publik.

Customer Satisfaction (kepuasan pelanggan) adalah perasaan yang timbul setelah


mengkonsumsi suatu barang disertai dengan terpenuhinya harapan pada pembeliannya. Untuk
dapat menciptakan kepuasan para pelanggan, perusahaan harus mengetahui hal-hal yang dapat
mewujudkan terciptanya kepuasan pelanggan.

Strategi kompetitif dalam organisasi dalam hal tersebut nilai jual alumni menunjang
lembaga pendidikan didasarkan pada konsep pemasaran untuk dapat menentukan strategi nilai
jual lembaga pendidikan yang mengarahkan kepada sasaran pasar yang sebenarnya. Tujuan
pelaksanaan dari straegi kompetitif ialah; (a)Membentuk suatu positioning yang tepat,
(b)Mempertahankan pelanggan yang setia, (c)Mendapatkan pangsa pasar baru,
(d)Memaksimalkan penjualan, (e)Menciptakan kinerja bisnis yang efektif.

Manajemen pemasaran bagi lembaga pendidikan (terutama madrasah)diperlukan


seiring dengan adanya persaingan antar sekolah yang semakin atraktif. Pemasaran dibutuhkan
bagi lembaga pendidikan dalam membangun citranya yang positif. Apabila lembaga atau
sekolah memiliki citra yang baik di mata masyarakat, maka besar kemungkinan akan lebih
mudah dalammengatasi persaingan. Ada beberapa tahap dalam menerapkan pemasaran yaitu ;
(a)Planning (Perencanaan), (b)Organizing (Pengorganisasian), (c)Actuating (Penggerakan),
(d)Controlling (Pengendalian)

11
DAFTAR PUSTAKA

Aprilatul Nafi’ah, “Analisis Hubungan Customer Satisfaction, Customer Trust dan Customer
Retention Pada Pengguna Sabun Mandi LUX di Wilayah Ngawi”, (Skripsi, IAIN
Surakarta, 2018), 18-19.
Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan (Bandung: Kencana,
2016, hlm. 25.
Ayunisa, Laily Nuril, and Muhamad Sholeh. 2022. “Strategi Lembaga Pendidikan Formal
Dalam Meningkatkan School Branding Pada Masa Pandemi Covid-19.”Jurnal Inspirasi
Manajemen Pendidikan" 10(1):59–72.
Buchari Alma. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. (Bandung: Alfabeta,2011), hlm.
199.
David Hunger dan Thomas Wheleen, Manajemen Strategis (Yogyakarta: Penerbit ANDI,
2003), hlm. 16.
Fandy Tjiptono, Prinsip & Dinamika Pemasaran, (Yogyakarta: J & J Learning, 2010), 147.
Hasim, Ahmad Mahfud. 2020. “Strategi Brand Comunication Dalam Upaya Peningkatan
Kualitas Pendidikan Di SD Terpadu Ainul Ulum Pulung Ponorogo.” Institut Agama
Islam Negeri Ponorogo.
Ike Janita Dewi, Inspirasi Bisnis : Perspektif Baru dalam Strategi Branding, Bisnis, dan Karir
(Yogyakarta: Amara Books, 2005), hlm. 14
Jacky Tai, Wilson Chew, Brand Manajemen : 13 strategi untuk mengembangkan merek anda,
(Jakarta: Indeks, 2012), hlm.2
Jamaluddin, Muhammad Burhan. 2020. “Strategi Branding Di Sekolah Dasar Islam Plus
Masyitoh (Yayasan Miftahul Huda) Kroya Cilacap.” IAIN Purwokerto.
Karsono, Purwanto, and Abdul Matin Bin Salman. 2021. “Strategi Branding Dalam
Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Madrasah Tsanawiyah
Negeri.”Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam" 7(2):869–80.
Khoiruman Syah, Strategi Branding Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar Yogyakarta
(Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015), hlm. 13
Maria Wibisono, Analisis Brand Strategy Dan Brand Equity Terhadap Consumer Responses,
(Semarang: Jurnal)
Mukhtar. 2015. “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Smp
Negeri Di Kecamatan Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar.” Jurnal Magister
Administrasi Pendidikan" 3(3):103–17.
Philip Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), 13.
Wijaya, David. Pemasaran Jasa Pendidikan. (Jakarta: Salemba Empat. 2012)

12

Anda mungkin juga menyukai