Anda di halaman 1dari 22

SISTEM MANAJEMEN PEMASARAN

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
Dosen Pengampu

AHDIYAT AGUS SUSILA, M.E.I

Disusun oleh kelompok: 6

Selfia Dwi Lailatul Hikmah (2018.12.07.31.0221)


Winda Faisatul Wahyuni (2018.12.07.31.0229)
Silviana (2018.12.07.31.0223)
Silviana Fulkomariah (2016.12.03.31.0114)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG

KRAKSAAN-PROBOLINGGO

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala Puji bagi Allah yang hingga saat ini masih memberi kami nikmat iman dan
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu.

Shalawat ma’as salam semoga tetap tercurahkan limpahkan kepada baginda


agung, nabi akhirus zaman, Nabi Muhammad S.A.W beserta keluarga dan para sahabat
yang telah membawa kita ke jalan yang benar yakni Addinul Islam.

Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih kepada ibu/bapak
pembimbing yaitu AHDIYAT AGUS SUSILA ,M.E.I yang telah membimbing,
mengajarkan, dan mendukung kami sehingga terselesaikanlah makalah kami yang
berjudul “Sistem Manajemen Pemasaran” serta tak lupa pula ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan
turut berpartisipasi selama penyusunan makalah ini baik secara moril maupun materil
utamanya kepada Dosen Pembina dan teman teman sekalian.

Dalam kesempatan ini kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi
positif bagi para pembaca. Serta dari lubuk hati kami yang paling dalam, kami sadari
bahwa makalah ini masi terlampau jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian.

Wassalamualikum Wr. Wb

Kraksaan, 01 Juli 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pemasaran...........................................................................................3
B. Kegiatan utama pemasaran...................................................................................3
C. Bauran pemasaranm..............................................................................................4
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam


bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh
keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen
atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur
dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang
diinginkan oleh konsumen.

Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah
satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting
karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa
yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan
kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang
ditawarkan akan sia-sia.

Setiap hal perlu adanya sebuah pengaturan agar tetap berkembang. Karena itu
pemasaran masih memerlukan suatu manajemen sehingga muncul “manajemen
pemasaran”. Manajemen pemasaran itu sendiri adalah “Seni dan ilmu memilih pasar
sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai bagi pelanggan yang
unggul.“(Kotler & keller, 2008).
Walaupun demikian, manajemen pemasaran sendiri masih memerlukan suatu
struktur agar bisa mempertahankan diri dari perubahan-perubahan yang akan datang.
Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem untuk manajemen pemasaran. Sehingga
muncul sistem manajemen pemasaran yaitu merupakan cara untuk menganalisa,
merancang, melaksana, mengkoordinasi,  mengendalikan seluruh kegiatan untuk
mengenalkan, menawarkan dan memasarkan suatu produk, baik barang atau jasa dari
sebuah perusahaan atau organisasi kepada calon pelanggan ataupun pelanggan sesuai
dengan kesepakatan-kesepakatan yang ada untuk mencari keuntungan. Hal apapun
dapat dipasarkan seperti jasa, barang, acara, informasi, orang, tempat, organisasi, dan
lainnya.

1|Etika Bisnis Islam


B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pemasaran?
2. Bagaimana kegiatan utama pemasaran?
3. Bagaimana bauran pemasaran?
C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui pembahasan sebagai berikut:
1. Pengertian pemasaran
2. Kegiatan utama pemasaran
3. Bauran pemasaran

2|Etika Bisnis Islam


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep
inti, yaitu: kebutuhan, keinginan, dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa
sehingga produk yang dijual cocok sesuai dengan keinginan pelanggan, sehingga
produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran dapat
menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus dipijkirkan selanjutnya
adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi:
1. William J Stanton menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan pembeli, baik
pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
2. Philip dan Duncan
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk
menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen.
3. American Marketing Asosiation
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatanusaha niaga yang diarahkan pada arus
aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan:
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan
2. Untuk mempengaruhi keputusan pembeli/konsumen
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang
B. Kegiatan utama pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan
yang terdiri dari 4 vareabel yaitu: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan saluran
distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan

3|Etika Bisnis Islam


yang bisa memberikan kepuasan dam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih
atau segmen pasar yang diharapkan.

C. Bauran pemasaran
Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Bauran pemasaran atau marketing
mix merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam dunia bisnis. Secara harfiah
marketing mix ini merujuk pada seorang eksekutif bisnis yang bertugas sebagai peracik
bahan-bahan. Dalam hal ini yang berhubungan dengan pemasaran bisnis.

Marketing mix juga dapat diartikan sebagai strategi kombinasi yang dilakukan
oleh perusahaan dalam bidang pemasaran. Diketahui hampir semua perusahaan
menggunakan strategi ini guna mencapai tujuan pemasarannya. Apalagi strategi ini
sangat berguna untuk menghadapi situasi saat ini dimana persaingan semakin ketat.
Kolter (2000) mendefinisikan bahwa “Bauran pemasaran adalah kelompok kiat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam
pasar sasaran”. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004)
merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion, Place).

Konsep Bauran Pemasaran: Awalnya konsep bauran pemasaran dikenal dengan


istilah 4P (Product, Price, Place, Promotion). Kemudian pakar marketing Boom dan
Bitner menambahkan bauran pemasaran dalam bisnis jasa menjadi 7P. Hingga kini
konsep marketing mix dianggap telah mengalami perkembangan menjadi 7P. Berikut
masing-masing penjelasan selengkapnya

1. Product (Produk)

Produk adalah pemahaman produsen atau “sesuatu” baik yang berwujud fisik
maupun tidak, yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Pendapat lain mengatakan bahwa produk merupakan keseluruhan obyek atau proses
yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.9 Dan perlu diperhatikan
bahwa dalam produk konsumen tidak hanya membeli benefit dan value dari produk
tersebut.

Dari dua difenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa produk adalah suatu barang
baik secara fisik atau tidak yang akan kita jual kepada konsumen dan memiliki lebel
atau (brand) yang ditawarkan dalam produk tersebut. Produk akan terus berkembang

4|Etika Bisnis Islam


sesuai kebutuhan yang ada di masyarakat dan perkembangan teknologi. Dengan cara
melihat pangsa pasar dan menganalisa kebutuhan dari keinginan masyarakat terhadap
produk yang akan digunakan, sehingga bisa memberikan nilai yang bermanfaat
(kualitas yang baik) kepada konsumen atas produk yang kita tawarkan.

Untuk menarik konsumen agar produk yang ditawarkan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, maka perlu strategi dalam mengembangkannya, adapun strategi dalam
mengembangkan produk,10 sebagai berikut:

1) Penentuan Logo dan Moto

Logo merupakan ciri khas dari suatu bank sedangkan moto adalah kata yang
mendorong bank dalam melayani kebutuhan masyarakat. Maka dari itu logo dan moto
harus dirancang dengan benar sehingga masyarakat atau nasabah bisa dengan mudah
ingat.

2) Menciptakan Merek

Jasa yang ditawarkan oleh bank perlu diberikan merek tertentu. Merek bisa berupa
simbol, istilah, nama, desain atau kombinasi dari semuanya, yang melambangkan suatu
lembaga tersebut, sehingga merek satu lembaga dengan lembaga lain hampir tidak ada
merek yang sama. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan merek:

 Mudah diingat
 Terkesan hebat dan modern
 Memiliki arti (dalam arti positif)
 Menarik perhatian

3) Menciptakan Kemasan

Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Namun dalam dunia perbankan,


kemasan diartikan pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah, pembungkus
dalam bidang jasa, misalnya buku tabungan, cek, bilyet.

4) Keputusan Label

Label merupakan bagian dari kemasan, yang dilengketkan pada produk yang
ditawarkan. Dalam lembaga perbankan biasanya tercantum cara penggunaan, misalnya

5|Etika Bisnis Islam


pada kartu ATM. Dalam pembuatan produk, tentu konsumen harus mengetahui
manfaat produk yang akan ditawarkan, sebagai berikut:

 Karakteristik produk yakni kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsinya,


kemampuan daya tahan, desain, dan kreatifitas.
 Produk sebagai kumpulan keuntungan yakni hasil suatu produk yang dibeli bisa
jadi keunggulan, dilengkapi berbagai macam fitur dalam produk untuk menunjang
kegiatan nasabah. Adanya aplikasi BSM mobile banking sehingga banyak
memberikan keuntungan kepada nasabah tanpa perlu terlibat langsung dengan
karyawan.
 Produk sebagai pemuas nilai yakni menambah nilai bagi pelanggan, manfaat dari
produk tersebut yang menciptakan kepuasan terhadap konsumen, dengan
kemudahan dioperasional dan diperbaiki jika terjadi kerusakan. Kartu ATM yang
ketelan saat melakukan transaksi, nasabah hanya perlu mengkonfirmasi dengan
pihak bank, dengan itu customer service bisa memblokir dan membuatkan ATM
yang baru.

2. Price (Harga)

Price atau harga merupakan jumlah yang harus dibayar oleh konsumen untuk
memproleh produk yang ia inginkan. Sebuah perusahaan menegosiasikan harga dengan
masing-masing pelanggan, dengan menawarkan diskon, menghitung biaya produksi.
Untuk menyesuaikan harga dengan penjual lain sehingga membawa produk agar
sejalan dengan persepsi pembeli, sehingga mereka menganggap harga yang ditetapkan
sesuai dengan hasil atau barang yang didapatkan. Serta harga yang sama dalam satu
lingkungan juga diaggap wajar.

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa dapat disimpulkan harga


adalah suatu cerminan dari nilai. Harga salah satu aspek yang paling penting kegiatan
pemasaran. Dengan adanya penentuan harga, maka akan menjadi mudah.

Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak
dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan
dampak yang penting dalam penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan
dampak yang penting dalam penetapan harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa
para penjual kerap kali mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena itu mereka

6|Etika Bisnis Islam


menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai bertindak yang
sebaliknya, jika menghadpi permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan
menaikkan penjualan unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin juga
naiknya laba bersih.
Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan daam penetapan harga
jasa. Secara singkat prinsip-prinsip penetapan harga menurut Zeithaml dan Bitner
(1996) adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan
harganya, yang mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan tingkat
permintaan, prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang
ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, dan menentukan harga
akhir.
b. Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui
penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai adalah mencakup survival,
memakasimumkan penerimaan sekarang, memakasimumkan pertumbuhan
penjualan, memakasimumkan penguasaan (skimming) pasar dan kepemimpinan
produk atau kualitas.
c. Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap
perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar bisa
menghitung elastisitas permintaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Persen (%) perubahan dalam kuantitas yang dibeli


Elastisitas=
Persentase perubahan dalam harga
d. Berbagai jenis biaya harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk di
dalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel,
biaya tidak langsung yang bisa dilacak, dan biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu
produk atau jasa harus mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, harga harus
mampu menutup semua biaya mencakup mark-upnya.
e. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang dan jasa
yang ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus dipertimbangkan dalam proses
penetapan harga.
f. Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai
yang bisa diterima, going rate, sealed-bid, dan harga psikologis.

7|Etika Bisnis Islam


g. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya dengan
menggunakan harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan harga diskrimiasi,
serta harga bauran produk.
Dalam situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian atau menghitung-hitung
tentang apa yang akan mereka peroleh sebagai balasan dari apa yang mereka berikan.
Dengan demikian, harga merupakan pembatas (trade-of) untuk sejumlah benefit (nilai)
yang akan diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) dengan sejumlah biaya yang
dikaitkan dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan penggunaan produk tersebut
(Yazid), 1999). Pusat informasi yang menghendaki profit harus mampu menutup
semua biaya yang berkaitan dengan proses memproduksi dan memasarkan suatu jasa.
Selanjutnya menetapkan marjin secukupnya sehingga mampu memberikan keuntungan
yang memuaskan.
Yazid (1999) yang mengatakan bahwa, “Harga atau biaya sebuah jasa akan
mencakup harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat non-moneter. Harga
yang bersifat moneter mempuyai peranan penting bagi bagian pemasaran untuk
mengukur tingkat atau porsi penerimaan dari konsumen”. Selanjutnya dikatakan
bahwa, di samping itu beberapa biaya non-moneter yang mungkin diperhitungkan
konsumen ketika menggunakan suatu jasa mencakup:
a. Waktu. Waktu merupakan komoditas utama bagi sejumlah orang, dan bagi
seseorang yang menawarkan jasa dengan pelayanan yang berbeda kepada setiap
individu, tetapi mempunyai keterbatasan waktu, mereka akan memperhitungkan
biaya terhadap waktu yang digunakan dalam mencari/memburu suatu jasa, karena
barangkali waktu yang terbuang itu sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan
lain.
b. Upaya-upaya yang bersifat fisik. Biaya untuk melakukan upaya-upaya fisik yang
diperlukan unruk memperoleh sejumlah jasa bisa saja dimasukkan, khususnya bila
penyajian jasa dilakukan secara swalayan.
c. Biaya-biaya sensor. Biaya-biaya ini bisa saja dikenakan sehubungan dengan
adanya kebisingan, bau tidak sedap, aliran udara yang tidak lancar, terlalu panas
atau terlalu dingin ruangannya, tempat duduk yang tidak nyaman, lingkungan yang
terkesan jorok, bahkan rasa yang tidak mengenakkan.
d. Biaya-biaya psikologis. Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk
penggunaan suatu jasa tertentu, seperti upaya yang bersifat mental (berpikir),
perasaan adanya ketimpangan atau ketidakadilan bahkan rasa takut. (Yazid, 1999)
8|Etika Bisnis Islam
Memilih harga tergantung keperluan, yaitu:

1. Kesesuain harga atau biaya dengan kualitas jasa, diukur melalui kualitas produk
dan pelayanan. Dengan kualitas produk yang bagus dan pelayanan. Kualitas produk
harga yaitu kelengkapanan fasilitas dari setiap produk yang ditawarkan, sehingga
kesesuai harga dan kualitas terhadap nasabah yang menggunakan akan merasa
puas. Serta pelayanan yang baik akan merasa puas dan senang, sehingga harga
yang mau dibayarkan berapun akan tidak menjadi masalah, harga potongan
bulanan yang mahal namun pelayanan juga buruk, nasabah tentu akan merasa tidak
puas.
2. Keterjangkaun harga, diukur melalui tingkat harga segi biaya, diantaranya: a. Biaya
administrasi, dilihat dari setoran awal saat pembukaan rekening buku tabungan
yang murah. Maka nasabah akan banyak menggunakannya. b. Potongan harga yang
tidak terlalu tinggi, potongan perbulan yang tidak terlalu memberatkan nasabah.
3. Daya saing harga diukur dengan riset pasar dan perbandingan harga terhadap
kualitas setiap penawaran yang ditawarkan oleh pesaing. Dengan adanya setoran
awal yang murah, akan meningkatkan nasabah dalam pembukaan rekening
tabungan. Lembaga harus bisa memposisikan harga, dan pangsa pasar dijadikan
untuk penentu harga.
4. Kesesuain harga atau biaya dengan manfaat, dilihat dengan segi manfaat yang bisa
memenuhi kebutuhan nasabah. Bisa dilihat dengan kelengkapan fitur dan kesesuai
spesifikasi yang ada dalam produk tabungan sehingga bisa memenuhi kebutuhan
nasabah.

3. Saluran Distribusi ( Place )

Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa


bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi
dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu
produk.
Menurut Philip Kotler, distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen
sasaran.
Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai
peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya,

9|Etika Bisnis Islam


karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan
dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan
jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan
atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini
harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan
tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran
distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu
sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk
digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari
agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.
Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan
barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak
(penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak
kepemilikannya saja.
Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.
b. Sifat produk.
c. Sifat perantara.
d. Sifat pesaing
e. Sifat perusahaan, dan sebagainya
Sifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih
saluran distribusi yang dipakai.
Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian dalam
jumlah yang kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran
distribusi yang panjang.
Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak
kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak,
bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen,
harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang
penting juga.
Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju
dan sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang
10 | E t i k a Bisnis Islam
akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar
barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen akhir.
Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan
faktor-faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsur apa saja yang sebenarnya
juga mempengaruhi pemilihan saluran distribusi, diantaranya:
a. Tipe perantara
Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi pemasaran
seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau
fungsi pemasaran yang dilakukan perantara ternyata lebih efisien disbanding
dengan kalau fungsi pemasaran dilakukan oleh produsen maka produsen yang
bersangkutan biasanya memasukan perantara kedalam saluran distribusi yang
dipilihnya.
Pada dasarnya ada 3 jenis perantara yaitu :
1) Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai barang
dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan
dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini
biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan
kata lain tidak melayani kosumen akhir yang membeli untuk memenuhi
kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-bisnis).
2) Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan
konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen
industri.
3) Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan
baik dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada
masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan
pengecer memiliki hak milik pada barang yang dijual maka kalau pada agen
sebaliknya. Biarpun sebagai agen mereka bisa menjual dalam partai besar tetapi
tetap hak miliknya ada pada produsennya.
Kalau digambarkan sebagai berikut:

11 | E t i k a Bisnis Islam
Gambar 3. Saluran distribusi
b. Jumlah Perantara.
Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat penyebaran
pasar yang diinginkan oleh produsen.

Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka produsen mempunyai


3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu:

1) Distribusi Insentif
Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai sebanyak
mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai dengan cepat kebutuhan
konsumen dapat terpenuhi dengan segera. Biasanya kebijaksanaan ini
dilakukan kalau produsen menjual barang-barang konsumsi sejenis, konvinen
atau kebutuhan pokok sehari-hari.
2) Distribusi selektif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai beberapa perantara
saja, untuk memudahkan pengawasan terhadap penyalur. Distribusi ini dipakai
untuk memasarkan barang-barang baru, barang spesial maupun barang industri
jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran distribusi ini
produsen berusaha memilih berapa penyalur yang benar-benar baik dan mampu
melaksanakan fungsi pemasaran.
3) Distribusi eksklusif.
Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu perantara saja
dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk pengawasan yang
lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar agresif dalam

12 | E t i k a Bisnis Islam
melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi ini dipakai produsen penghasil
barang-barang yang relatif mahal/berat.

4. Promotion (Promosi)

Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan,


Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam
cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan
organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual.
Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena
sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan
terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena
itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati
pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya.
Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif
pertimbangan secara emosional, seperti : merasa bangga, sugesti, angan-angan dan
sebagainya. Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional seperti: karena
mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya,
pengangkutannya dan sebagainya.
Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada
4 kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:
a. Periklanan (Advertensi)
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering
dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya
seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-
individu yang membuat poster dan sebagainya.
Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen
pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal selling.
Periklanan sering dilakukan baik melalui surat kabar, radio dan TV, pos langsung
atau bahkan melalui biro periklanan.
b. Personal selling
Personal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu
yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,

13 | E t i k a Bisnis Islam
menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling
menguntungkan kedua belah pihak.
c. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan
menggunakan alat peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh
barang dan sebagainya.
d. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan
periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam
bentuk iklan tetapi berupa berita.
Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya
sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan
kejelekannya.

Tujuan utama dari promosi adalah supaya konsumen lebih mengenal serta merasa
tertarik untuk mencoba membeli produk. Baik itu produk berupa barang maupun jasa.
Dalam kegiatan promosi, perusahaan harus mampu mengubah persepsi konsumen
menjadi positif terhadap produk yang dijual. Promosi bisa dilakukan dengan beragam
cara. Baik itu secara offline misalnya face to face, atau door to door. Hingga
pemasaran secara online yaitu melalui media social, internet, dan masih banyak lagi.

5. Process (Proses)

Proses adalah gabungan dari semua aktivitas, yang terdiri dari prosedur, jadwal
pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin di mana jasa dihasilkan dan
disampaikan kepada konsumen. Dalam bisnis baik barang atau jasa pihak pengelolah
harus mengedepankan faktor proses karena hal ini berhubungan secara langsung
kepada konsumen selaku pihak yang menerima pelayanan jasa/ menerima barang dari
perusahaan.

Dapat di simpulkan bahwa proses merupakan adanya kegiatan yang dilakukan


karyawan dan nasabah sehingga terjadinya interaksi anatara keduanya dalam pelayanan
jasa. Sesuai dengan SOP suatu lembaga tersebut.

Ada 5 hal yang harus diperhatikan seorang merker/CEO (Chief Executive Officer)
bahwa dalam meningkatkan kualitas layanan bank, terdapat beberapa proses:

14 | E t i k a Bisnis Islam
 Rincian standar prosedur operasi , manual, dan deskripsi kerja.
 Prosedur/komplain nasabah.
 Standar kinerja layanan (manual dan tekhnologi)
 Keterlibatan ifungsional
 Tingkat just in time dilivery-lead times deleveries.

6. People (Orang)

Orang merupakan semua pelaku yang memainkan perana dalam penyajian jasa.
Bisa mempengaruhi kulitas jasa yang diberikan. Dalam mencapai kulitas jasa yang
baik, perlu diberikan pelatihan, motivasi kepada staf sehingga karyawan mampu
memberikan kepuasan kepada konsumen.

Berdasarkan definisi di atas,orang adalah karyawan (SDM) menjadi penting (vital)


dalam sebuah proses kegiatan dan keberlangsungan perbankan syariah. SDM yang
terlibat dalam pelayanan yang nantinya bisa mempengaruhi persepsi pembeli, pribadi
pelanggan dan pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan.

Ada 4 hal yang harus diperhatikan seorang marketer/CEO (Chief Executive Officer)
dalam meningkatkan kualitas layanan:

 Pelatihan skill interaksi dan resolusi masalah nasabah


 Sistem dan prosuder imbal jasa untuk mobilitas kerja
 Prosedur partisisipasi tim layanan dan eksekusi layanan
 Ketertarikan norma-norma religius dan objektif universal.

Elemen orang memiliki dua aspek, yaitu:

1) Service People Dalam organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan
ganda, yaitu menggandakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan baik,
cepat, ramah, teliti dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan kesetian pelanggan
terhada perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perusahaan.

2) Customer Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara para
pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada nasabah lain,tentang kualitas
jasa yang pernah didapatnya dari perusahaan Keberhasilan dari perusahaan jasa

15 | E t i k a Bisnis Islam
berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan, motivas, dan manajemen dari sumber daya
manusia.

Alat untuk mengukur orang, diantaranya:

1) Pelatihan (learning center) yakni sarana penunjang untuk memberikan kesempatan


bagi karyawan untuk memperdalam keahliannya baik di bidang teknologi informasi.

2) Motivasi adalah sebuah program yang sangat memotivasi karyawan dengan


memberikan hadiah uang atau kesempatan liburan, jika mencapai target baik dalam
hitungan bulan atau tahun.

3) Seleksi merupakan pengembangan secara menyeluruh yang secara formal dikaitkan


dengan kinerja manajemen dan penilaian serta perencanaan karier. Program ini
memberikan keseimbangan antara kebutuhan individu dengan sasaran jangka pendek
atau panjang.

7. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan
tempat penyedia jasa untuk konsumen berinteraksi, ditambah unsur tangible apa saja
yang digunakan dalam mengkomunikasikan atau mendukung peranan dalam
pemasaran jasa tersebut.

Adanya bukti seperti logo, simbol perusahaan,seragam pada karyawan, laporan, kartu
nama, fasilitas yang dimiliki. Yang bisa dikenal dan di rasakan baik dari konsumen
ataupun karyawan sendiri.

Dengan adanya bukti fisik konsumen bisa mengetahui akan keberadaan suatu lembaga
tersebut atau nasabah yang datang ke kantor akan merasa nyaman dan betah, bisa
dilihat dengan lingkungan yang bersih, parkiran yang tidak semeraut, dekorasi yang
indah, serta penampilan para karyawan yang rapi dan sopan akan menunjukan
kompetensi mereka dibidangnya masing-masing, dengan memeberikan aura yang
positif kepada pelanggan.

Bukti fisik dalam bisnis jasa dapat dibagi menjadi dua tipe:

 Bukti penting (essential evidience) memiliki nilai yang dibuat penyedia jasa
tentang desain, layout suatu bangunan, lingukungan, dan suasana ruang tunggu.

16 | E t i k a Bisnis Islam
 Bukti tambahan (peripheral evidience)sebuah nilai yang kecil namun dapat
mempengaruhi dalam menambah keberwujudan pada nilai yang disediakan produk
jasa, misalnya buku tabungan atau atm yang menjadi tanda hak untuk
memanfaatkan jasa di suatu waktu kemudian.

Alat ukur dalam mengelolah bukti fisik menurut Lovelock, diantaranya:

 An attention creating medium, perusahaan jasa melakukan deferensiasi dengan


pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin, misalnya membuat layout
ruangan atau gedung semenarik mungkin.
 An a message creating medium dengan adanya symbol atau syarat khusus untuk
mengkomunikasikan secara intensif kepada nasabah, misalnya kualitas produk
yang khas.
 An effect creating medium, dengan adanya seragam yang sama, serta bisa
menciptakan desain sesuatu yang lain dari produk jasa yang ditawarkan.

17 | E t i k a Bisnis Islam
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep
inti, yaitu: kebutuhan, keinginan, dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
Tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa
sehingga produk yang dijual cocok sesuai dengan keinginan pelanggan, sehingga
produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran dapat
menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus dipijkirkan selanjutnya
adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.
Kegiatan utama pemasaran atau marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan
yang terdiri dari 4 vareabel yaitu: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan saluran
distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan
dan hal yang paling penting untuk diketahui adalah semua konsep atau aspek dari
marketing mix ini akan saling berhubungan satu sama lain. Maka dari itu perusahaan
haruslah menjalankan keseluruhannya secara proporsional dan beriringan. Hal ini
untuk memastikan supaya bisnis dapat berjalan lebih lancar. Itu tadi tentang bauran
pemasaran atau marketing mix. Baik tentang pengertian, maupun apa saja konsepnya
yang dikenal dengan 7P. Hal penting lainnya untuk memastikan bisnis Anda tetap
berjalan sesuai rencana adalah dengan melakukan pembukuan agar seluruh gambaran
keuangan bisnis transparan.

18 | E t i k a Bisnis Islam
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan Kartajaya dan Philip Kotler, 2002, Rethinking Marketing; Sustainable


Marketing Enterprise in Asia. Jakarta: Prenhallindo.

Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru,


Jakarta : PT Alex Media Komputindo.

Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi dan


Pengendalian. Jilid I, edisi kedelapan, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

https://id.scribd.com/doc/313831180/Makalah-Sistem-Manajemen-Pemasaran(diakses:
01juli,2020.pukul: 07.51 WIB)
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-marketing-mix-bauran-pemasaran-4p-
dan7p/(diakses: 01juli,2020.pukul: 07.58WIB)
Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran edisi Keempat Belas. Jakarta:
Indeks,2011,hal. 62.

Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran, Jakarta, Penerbit Salemba Empat, 2013.

Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, Yogyakarta: Andi, 2014,hal.42.

Rambat Lupiyoadi,Manajemen Pemasaran edisi 2,Jakarta: Salemba Empat, 2008,


hal.70, hal. 120, hal.75,hal.76, hal.89.

J.Paul Peter dan Jerry, Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran edisi 9,Jakarta:
Salemba Empat:2013,hal.70.

Kotler dan Amstrong, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2, Jakarta: Erlangga. 2008,
hal.63.

19 | E t i k a Bisnis Islam

Anda mungkin juga menyukai