Anda di halaman 1dari 19

DISTRIBUSI FREKUENSI 

 
Disusun Oleh : Kelompok 2
Ulis Salamah (2018.12.0731.0228)

Rohmatul Hasanah (2018.12.0731.0218)


Putriana Nurarifa Suhma (2018.12.0731.0214)

Selfia Dwi Lailatul Hikmah (2018.12.0731.0221)


 
 
Penyusunan Tabel Frekuensi Katagorikal

Distribusi Frekuensi Relatif

Distribusi Frekuensi Komulatif

Grafik Distribusi Frekuensi

Kurva Frekuensi.
Penyusunan Tabel Frekuensi Katagorikal

Dalam menyusun tabel frekuensi berdasarkan katagorikal: tidak


dijumpai masalah penentuan banyaknya kelas, penentuan batas
kelas, interval kelas dan yang lainnya. Dalam hal ini, hanya
menentukan katagori yang mana akan di pergunakan. Dalam
menentukan katagori yang akan digunakan, sangat subyetif
sifatnya, disesuaikan dengan kebutuhan penyusu tabel frekuensi
itu sendiri.
Pada umumnya dipilih kategori yang secara resmi digunakan
oleh pemerintah. Misalnya, pemerintah membagi tingkat
pendapatan menjadi tiga katagori yaitu tingkat pendapatan rendah,
menengah dan tinggi.
Contoh 1
Di bawah ini adalah data mengenai kepadatan penduduk per km 2di 16 provinsi
dari 32 provinsi di Indonesia, berdasarkan hasil pencacahan lengkap sensus
penduduk tahun 2010
Kepadatan Penduduk
No. Provinsi
per - Km2
1 Daerah Istimewa Aceh 78
2 Sumatera Utara 178
3 Sumatera Barat 115
4 Riau 64
5 Jambi 62
6 Kepulauan Riau 205
7 Sumatera Selatan 81
8 Bengkulu 86
9 Lampung 220
10 DKI Jakarta 14.469
11 Jawa Barat 1.217
12 Jawa Tengah 987
13 D.I Yogyakarta 1.104
14 Jawa Timur 784
15 Bali 673
16 Nusa Tenggara Barat 242
Berdasarkan data di atas, buatlah tabel frekuensi yang disusun berdasar kan kategori
kepadatan p enduduk, yang mengacu kepada kriteria yang ditetapkan oleh Direktorat
Pembangunan Dasar, yaitu penduduk jarang (kepadatan kurang dari 200 jiwa / Km 2,
penduduk sedang (kepadatan antara 200 - 300 jiwa/ Km 2) dan penduduk tinggi
(kepadatan penduduk lebih dari 300 jiwa / Km2).

Penyelesaian

Tabel 1 Kepadatan Penduduk 16 Provinsi dari


32 Provinsi di Indonesia, Tahun 2010

Kepadatan penduduk Banyak Provinsi

Penduduk Jarang 7
Penduduk Sedang 3
Penduduk Tinggi 6

Total 16
Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi
yang berisikan nilai-nilai hasil bagi antara frekuensi kelas
dan jumlah pengamatan yang terkandung dalam
kumpulan data yang berdistribusi tertentu.
Ada kalanya, analisis statistik ingin mengetahui
secara cepat proporsi atau persentase dari data yang
memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu.
Untuk keperluan itu distribusi frekuensi perlu dinyatakan dalam
bentuk persentasi atau fraksi. Tabel frekuensi sedemikian itu
disebut tabel frekuensi relatif. Frekuensi Relatif (fr)adalah
frekuensi yang dinyatakan dalam angka relatif (persentase).
Frekuensi relatif tiap kelas dapat dihitung dengan rumus:
 

= x 100%
Contoh 2
Tabel 2 Tabel Frekuensi Relatif Penghasilan per Bulan 70 Usaha
Rental Kendaraan Roda Empat di Kabupaten Badung, Tahun 2010
Penghasilan per Bulan Banyak Usaha Rental Persentase
(Juta Rupiah) (f ) (fr)
20 - 29 1 1,43
30 - 39 4 5,71
40 - 49 7 10,00
50 - 59 13 18,57
60 - 69 25 35,72
70 – 79 15 21,43
80 - 89 5 7,14
Total 70 100

 Informasi apa yang dapat diperoleh dari Tabel 2 ? Informasi yang dapat

diperoleh dengan cepat dari Tabel 2, antara lain adalah:


Usaha rental kendaraan roda empat yang penghasilan per bulannya
berkisar antara 20 juta rupiah hingga 29 juta rupiah, sebanyak 1 (unit)
usaha.
atau 1,43 % ( = x 100%).
Distribusi Frekuensi Komulatif

Seringkali orang tertarik untuk mengetahui dengan cepat


banyaknya pengamatan (data) yang memiliki nilai di atas atau di
bawah nilai tertentu. Untuk ke perluan itu, harus disusun tabel
frekuensi komulatif.

Frekuensi Komulatif(Fc) dari suatu tabel frekuensi adalah


frekuensi yang dapat menunjukkan jumlah frekuensi yang
terletak di atas atau di bawah suatu nilai tertentu dalam suatu
interval kelas.
Ada dua macam frekuensi komulatif yaitu:
(1) frekuensi komulatif .”kurang dari”, dan
(2) frekuensi komulatif .”lebih dari”.

1. Distribusi Frekuensi Komulatif “Kurang dari”


Frekuensi komulatif “kurang dari” (less than) adalah
frekuensi yang dapat menunjukkan jumlah frekuensi yang
kurang dari nilai tertentu. Frekuensi komulatif .kurang
dari. dapat ditentukan dengan menjumlahkan frekuensi pada
kelas-kelas sebelumnya.
Tabel 3 : Distribusi Komulatif “Kurang dari”
Pengasilan per Bulan 70 Usaha Rental Kendaraan Roda
Empat di Kabupaten Badung, Tahun 2010.

Penghasilan per-Bulan Banyak Usaha Persentase


(juta Rp) (f c) (%)

Kurang dari 20 0 0 0,00


Kurang dari 30 0+1 1 1,43
Kurang dari 40 0+1+4 5 7,14
Kurang dari 50 0+1+4+7 12 17,14
Kurang dari 60 0+1+4+7+13 25 35,71
Kurang dari 70 0+1+4+7+13+25 50 71,43
Kurang dari 80 0+1+4+7+13+25+15 65 92,86
Kurang dari 90 0+1+4+7+13+25+15+5 70 100,00
2. Distribusi Frekuensi Komulatif ”Lebih Dari”

Frekuensi komulatif “lebih dari” (more than)


adalah frekuensi yang dapat menunjukkan jumlah
frekuensi yang lebih dari nilai tertentu. Frekuensi
komulatif lebih dari“ dapat ditentukan dengan
menjumlahkan frekuensi pada kelas-kelas sesudahnya
sampai kelas itu sendiri. Dalam menyusun tabel frekuensi
komulatif .lebih dari., yang dipergunakan sebagai batas
bawahnya adalah batas bawah kelas atau tepi bawah
kelas dari masing-masing kelas.
Contoh 3
Tabel 5 : Distribusi Komulatif .Lebih Dari. Pengasilan per Bulan 70 Usaha Rental
Kendaraan Roda Empat di Kabupaten Badung, Tahun 2010.

Penghasilan per-Bulan (juta Banyak Usaha Persentase


Rp) (f c) (%)
20 atau lebih 5+15+25+13+7+4+1 70 100,00
30 atau lebih 5+15+25+13+7+4 69 98, 57
40 atau lebih 5+15+25+13+7 65 92,86
50 atau lebih 5+15+25+13 58 82,86
60 atau lebih 5+15+25 45 64,29
70 atau lebih 5+15 20 28,57
80 atau lebih 5 5 7,14
90 atau lebih 0 0 0,00
Grafik Distribusi Frekuensi
Pada bagian ini akan di bahas 3 macam grafik, Yaitu : (1) Histogram,
Histogram adalah gambaran mengenai suatu distribusi frekuensi, untuk
setiap kelas dari tabel frekuensi yang dinyatakan dalam segi empat. Sumbu
horizontal menunjukkan nilai-nilai data yang dinyatakan dalam kelas- kelas
data dan sumbu vertikal menunjukkan frekuensi data. Skala horizontal boleh
memakai tepi-tepi kelas (class boundaries), batas-batas kelas (class limits)
atau dapat pula memakai angka yang mudah dan relatif bulat yang mendekati.

Digram 3.1 Histogram Frekuensi Penghasilan per Bulan 70 Usaha Rental


Kendaraan Roda Empat di Kabupaten Badung, Tahun 2010.
2. Polygon Frekuensi
Poligon frekuensi adalah garis yang menghubungkan titik-titik
yang dibentuk oleh titik tengah-titik tengah kelas dan frekuesi
kelasnya dari suatu distribusi frekuensi atau dari suatu histogram .
di bawah ini di sajikan grafik polygon.

Diagram 3.2 Poligon Frekuensi Penghasilan per-BulanUsaha


Rental Kendaraan Roda Empat di Kabupaten Badung, Tahun 2010.
Polygon Frekuensi Komulatif
Poligon frekuensi kumulatif atau sering disebut Ogive adalah
diagram bentuk garis dari distribusi frekuensi komulatif. Sumbu vertikal
menyatakan frekuensi komulatif, dan sumbu horizontal menyatakan
tepi kelas (kelas boundaries). Ogive untuk data yang tersaji pada Tabel
3.17 dan Tabel 3.19 bentuknya sebagai berikut:

Diagram 3.3 Ogive Frekuensi Penghasilan per Bulan 70 Usaha Rental


Roda Empat di Kabupaten Badung, Tahun 2010
Kurva Frekuensi
Kurva yang diperoleh dari suatu tabel
frekuensi disebut kurva frekuensi, dan sering
kali bentuknya mendekati suatu fungsi
tertentu. Pada umumnya kurva frekuensi
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: (1)
Kurva frekuensi yang simetris, dan (2) Kurva
frekuensi yang asimetris.

Di bawah ini disajikan beberapa bentuk kurva


yang simetris dan asimetris.
Kurva simetris
 
Kurva simetris

Kurva Asimetris
SEKIAN

THANKS

Anda mungkin juga menyukai