Anda di halaman 1dari 49

Bab II DISTRIBUSI

FREKUENSI
DISTRIBUSI FREKUENSI
Data yang telah dikumpulkan perlu disusun
secara sistematis dalam bentuk tabel
frekuensi/distribusi frekuensi, grafik atau
diagram.
1. Penyusunan data secara sistematis
a. Berdasarkan waktu (Time series), disusun
berdasarkan waktu.
2. Berdasarkan Wilayah, wilayah atau daerah
menjadi dasar utama penyusunannya.
3. Berdasarkan Keadaan/Frekuensi, menyusun data
berdasarkan kondisi fisik atau banyaknya kejadian
pada suatu tempat dalam waktu tertentu.
Misalnya,besar modal dari 35 restoran di kota X
Tahun 1995.
Modal (Jutaan rupiah) Jumlah Restoran

0 - 15 6
15 - 30 2
30 - 45 12
45 - 60 8
60 - 75 7
Total 35

Sumber: Data Hipotesis


2. Distribusi Frekuensi
Klasifikasi Data, artinya memisah-misahkan data
berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya, data yang
sifatnya heterogen kedalam kelompok-kelompok
data yang memiliki sifat lebih homogen.
Klasifikasi disusun berdasarkan dua cara:
a. Klasifikasi Berdasarkan Sifat-sifat
Klasifikasi berdasarkan sifat-sifat atau ciri-ciri
tertentu yang dimiliki oleh serangkaian data
(Klasifikasi berdasarkan
katagorik/kualitatif).Misalnya, penduduk yang
bekerja dan penduduk yang tidak bekerja.

b. Klasifikasi Berdasarkan Bilangan (numerical)


adalah klasifikasi secara kuantitatif, yang
diklasifikasikan ke dalam batas-batas nilai
tertentu.Disebut juga klasifikasi berdasarkan pada
kelas interval.Misalnya, gaji karyawan dll.
Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi atau tabel frekuensi adalah
suatu daftar atau tabel yang
membagi/mendistribusikan data yang ada ke
dalam beberapa kelas.
Distribusi frekuensi adalah tabel yang
menunjukkan sebaran distribusi data yang
ada, yang tersusun atas frekuensi tiap-tiap
kelas atau katagori.

Ada dua macam distribusi frekuensi:


Ad. 1. Distribusi Frekuensi Numerikal adalah
distribusi frekuensi yang pembagian kelas-
kelasnya dinyatakan dalam bentuk
angka-angka (secara kuantitatif).
Contoh : Gaji Bulanan Dari 20 Pegawai PT
ARIES di Bali Tahun 1995/1996
Gaji bulanan (Ribuan Rupiah) Banyak karyawan
50,00 - 59,99 4

60,00 - 69,99 5

70,00 - 79,99 3

80,00 - 89,99 6

90,00 - 99,99 2
Sumber: Data hipotesis
Total 20
2. Distribusi Frekuensi Categorikal
Adalah distribusi yang pembagian kelas-
kelasnya berdasarkan atas jenis data atau
golongan data yang dilakukan secara
kualitatif.
Contoh: Banyaknya Pegawai PT ARIES di
Bali Dirinci menurut pendidikan Tahun
1995/1996.
Pendidikan Banyak karyawan
SD 4
SLP 5
Sumber: Data hipotesis
SLA 8
PT 3
Total 20
Penyusunan Distribusi Frekuensi Numerikal
Melalui beberapa tahapan:
1. Menentukan banyaknya kelas.
Dalam menentukan jumlah kelas, boleh banyak
boleh sedikit, yang penting semua data masuk
kedalam kelas. Data dengan nilai terkecil
masuk dalam kelas pertama dan data dengan
nilai terbesar masuk kelas terakhir.
Rumus Sturges = k = 1 + 3,3 log n
Dimana k = banyaknya kelas
n= banyaknya data.
2. Menentukan panjang kelas /interval kelas
Panjang kelas ditentukan dengan rumus
𝑅
𝑐 = = Xn – X1 : k
𝑘
Dimana: c = interval kelas
Xn = nilai data terbesar
X1 = nilai data terendah/terkecil
R = range
k = banyaknya interval kelas.
3. Menentukan batas kelas
4. Memasukkan masing-masing data dan
menjumlahkannya.
Bagian –bagian Tabel Frekuensi
1. Kelas
Tiap-tiap kelompok nilai variabel disebut kelas.
2. Batas-batas kelas (Class Limits)
Nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu
dengan kelas yang lainnya disebut batas kelas.
3. Menentukan batas kelas
4. Memasukkan masing-masing data dan
menjumlahkannya.
Bagian –bagian Tabel Frekuensi
1. Kelas
Tiap-tiap kelompok nilai variabel disebut kelas.
2. Batas-batas kelas (Class Limits)
Nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu
dengan kelas yang lainnya disebut batas kelas.
Dalam satu kelas, ada dua batas kelas, yaitu
batas bawah kelas (lower class limits) dan batas
atas kelas (upper class limits).
3. Tepi-tepi kelas (Class Boundaries)
Tepi bawah kelas diperoleh dengan
mengurangkan setengah kali satuan terkecil
terhadap batas bawah kelas.
Tepi atas kelas diperoleh dengan
menambahkan setengah kali satuan terkecil
terhadap batas atas kelasnya.
Tabel Distribusi penghasilan Per Hari 70
usaha Catering di kota A Tahun 2018
(Ribuan Rupiah)
Penghasilan per hari Banyak usaha
20 - 29 1
30 - 39 4
40 - 49 7
50 - 59 13
60 - 69 25
70 - 79 15
80 - 89 5
Pertanyaan:
1. Ada berapa kelas tabel diatas?
2. Perhatikan kelas ke tiga, berapa batas
kelas bawahnya dan berapa batas
kelas atasnya?
3. Masih sama dengan soal nomer 2, tepi
bawah kelas dan tepi atas kelas dari
kelas ketiga.
Jawab:
1. Terdiri dari 7 kelas atau 7 kelompok data
2. Kelas ketiga dibatasi oleh dua bilangan
yaitu 40 dan 49.
Bilangan 40 adalah batas bawah kelas ke
3 dan bilangan 49 adalah batas atas kelas ke 3.
3. Tepi bawah kelas ke 3 adalah 40 - 0,5 = 39,5 ;
sedangkan tepi atas kelas ke 3 adalah 49 + 0,5
= 49,5.
4. Luas kelas/ Kelas interval
Adalah selisih antara tepi atas kelas
dengan tepi bawah kelas dari kelas yang
bersangkutan.
Pada tabel frekuensi yang luas kelasnya
sama, maka interval kelas sama dengan
selisih dari batas bawah kelas yg satu
dengan batas bawah kelas yang lainnya
yang berurutan.
5. Nilai Tengah Kelas (Class Mark atau Class mid
point)
Adalah rata-rata antara batas atas dengan
batas bawah suatu kelas, atau batas atas
ditambah batas bawah dibagi dua. Perhatikan
tabel distribusi penghasilan, nilai tengah kelas
ke -3 adalah (40 +49)/2 = 44,5.
Batas-batas kelas, tepi –tepi kelas dan nilai
tengah kelas dari tabel distribusi penghasilan
per hari…sbb:
Batas-batas kelas Tepi-tepi kelas Nilai tengah kelas
20 - 29 19,5 – 29,5 24,5
30 - 39
40 - 49
50 - 59
60 - 69
70 - 79
80 - 89
Penyusunan Tabel Frekuensi Categorical
Dalam hal ini, kita hanya menentukan kategori
yang mana yang akan dipergunakan, sangat
subyektif sifatnya disesuaikan dengan
kebutuhan penyusun tabel tersebut. Pada
umumnya dipilih kategori yang umum
digunakan pemerintah. Misalnya pemerintah
membagi tingkat pendapatan menjadi tiga
kategori yaitu tingkat pendapatan rendah,
sedang dan tinggi.
Distribusi Frekuensi Relatif (fr )
Adalah frekuensi yang dinyatakan dalam
angka relatif atau dalam persentase.
Kegunaannya untuk mengetahui secara
cepat proporsi atau persentase dari data
yang memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri
tertentu.
Frekuensi relatif tiap kelas dirumuskan :
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
fr = × 100%
𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖

Tabel Frekuensi Relatif Penghasilan per hari


70 usaha katering di kota A, tahun 2000.
Penghasilan per Banyak usaha Persentase (fr)
hari (ribuan rp) katering (f)
20 - 29 1 1,43
30 - 39 4 5,71
40 - 49 7
50 - 59 13
60 - 69 25
70 - 79 15
80 - 89 5
total 70 100
Distribusi Frekuensi komulatif
(Fc)
Adalah frekuensi yang menunjukkan jumlah
frekuensi yang terletak diatas atau dibawah
suatu nilai tertentu dalam suatu interval kelas.
Ada dua macam Fc yaitu : (1). Frekuensi
kumulatif “kurang dari”, dan (2) Frekuensi
kumulatif “lebih dari”.
Untuk menyusunnya, penggolongan datanya
dapat digunakan batas kelas atau tepi kelas.
Tabel frekuensi yang frekuensi tiap kelasnya
disusun berdasarkan frekuensi komulatif
disebut distribusi frekuensi komulatif.
1. Distribusi Frekuensi Kumulatif “ Kurang
dari” (less than) adalah frekuensi yang
dapat menunjukkan jumlah frekuensi
yang kurang dari nilai tertentu.
Ditentukan dengan menjumlahkan
frekuensi pada kelas-kelas sebelumnya.
Penghasilan per Banyak usaha catering Persentase
hari (Ribuan Rp) (%)
Kurang dari 20 0 0,00
Kurang dari 30 0+1 1,43
Kurang dari 40 0+1+4 7,14
Kurang dari 50 0+1+4+7 17,14
Kurang dari 60 0 + 1 + 4 + 7 + 13 35,71
Kurang dari 70 0 + 1 + 4 + 7+13+25 71,43
Kurang dari 80 0 + 1 + 4 + 7 + 13+25+15 92,86
Kurang dari 90 0+1+4+7+13+25+15+5 100,00
2. Distribusi Frekuensi Komulatif
“Lebih dari” (more than)
Adalah frekuensi yang dapat menunjukkan
jumlah frekuensi yang lebih dari nilai
tertentu.
Ditentukan dengan menjumlahkan
frekuensi pada kelas-kelas sesudahnya
sampai kelas itu sendiri.
Yang dipergunakan sebagai batas
bawahnya adalah batas bawah kelas
atau tepi bawah kelas.
Penghasilan Banyak usaha catering Persentase
perhari (Ribuan (fc) (%)
Rp)
20 atau lebih 5+15+25+13+7+4+1 100
30 atau lebih 5+15+25+13+7+4 98,57
40 atau lebih 5+15+25+13+7 92,86
50 atau lebih 5+15+25+13 82,86
60 atau lebih 5+15+25 64,29
70 atau lebih 5+15 28,57
80 atau lebih 5 7,14
90 atau lebih 0 0,00
Grafik Distribusi Frekuensi
Ada tiga : 1.Histogram
adalah gambaran mengenai suatu
distribusi frekuensi, untuk setiap kelas dari
tabel frekuensi yang dinyatakan dalam
segi empat.
Sumbu horizontal menunjukkan nilai-nilai
data yang dinyatakan dalam kelas-kelas
data dan sumbu vertikal menunjukkan
frekuensi data.
2.Poligon Frekuensi
Adalah garis yang menghubungkan titik-titik
yang dibentuk oleh titik-titik tengah kelas
dan frekuensi kelasnya dari suatu distribusi
frekuensi atau dari suatu histogram.

3.Poligon Frekuensi Kumulatif (Ogive),


adalah diagram bentuk garis dari
distribusi frekuensi kumulatif.
2.Poligon Frekuensi
Adalah garis yang menghubungkan titik-titik
yang dibentuk oleh titik-titik tengah kelas
dan frekuensi kelasnya dari suatu distribusi
frekuensi atau dari suatu histogram.

3.Poligon Frekuensi Kumulatif (Ogive),


adalah diagram bentuk garis dari
distribusi frekuensi kumulatif.
Sumbu vertikal menyatakan frekuensi
kumulatif dan sumbu horizontal
menyatakan tepi kelas .
4.Kurva Frekuensi
Adalah kurva yang diperoleh dari suatu
tabel frekuensi. Kurva frekuensi ada dua
macam, yaitu kurva frekuensi yang simetris
dan kurva yang tidak simetris.
Latihan
1. Hasil suatu penelitian terhadap
pendapatan bulanan dari 80 sampel
pedagang kaki lima disebuah kota ,
adalah sbb (puluhan ribu rupiah)
9 21 22 26 15 16 10 8
12 35 23 28 17 18 12 25
11 22 11 27 14 21 35 36
20 17 14 24 15 22 9 40
16 16 36 26 18 23 19 35
15 12 22 30 19 24 21 23
14 15 11 24 20 31 22 15
13 14 15 18 22 32 23 12
17 25 16 14 10 22 16 16
18 24 17 24 8 23 19 13
 A. Buatlah array data tersebut(susunan data
dari nilai data terkecil sampai dengan nilai
data terbesar atau sebaliknya).
 B.Susunlahntabel frekuensi dari data mentah
diatas dengan klasifikasi 5 -9, 10 -14, 15 – 19
dstnya
 C. Berapa banyak pedagang kaki lima yang
pendapatan bulanannya berkisar antara Rp
300.000 – 340.000 rupiah.
d. Berapa % pedagang kaki lima tersebut
yang pendapatan bulanannya antara Rp
300.000,- hinggga Rp 340.000,-
e. Buatlah histogram dan polygon dari
tabel frekuensi data tersebut.
f. Susunlah tabel frekuensi komulatif “kurang
dari” dan frekuensi “lebih dari” data
tersebut, dan buatlah ogivenya.
2. Upah mingguan dari 80 karyawan lepas
PT. Gajah Mada di Denpasar pada tahun
2000, dikelompokkan sebagai berikut:
Upah Mingguan (ribuan rupiah) Banyak karyawan
150 - 159 2
160 - 169 7
170 - 179 9
180 - 189 14
190 - 199 17
200 - 209 15
210 - 219 8
220 - 229 6
230 - 239 2
Total 80
Pertanyaan :
a. Tentukan besarnya nilai batas bawah
untuk kelas kedua, ketiga dan kelima.
b. Tentukan besarnya nilai batas atas
untuk kelas kedua, ketiga dan kelima.
c. Tentukan nilai tengah kelas ketiga, kelas
keempat.
d. Tentukan nilai tepi bawah kelas ketiga
dan tepi bawah kelas keempat.
e. Tentukan nilai tepi atas kelas ketiga dan
tepi atas kelas keempat.
f. Tentukan banyaknya karyawan yang gaji
bulanannya kurang dari Rp 189.500,-
3.Penelitian tentang besar modal dari 80
perusahaan di Surabaya pada tahun
Besar modal (jutaan Rp) Jumlah perusahaan
1996, sbb:
20 - 29,9 1
30 - 39,9 3
40 - 49,9 5
50 - 59,9 4
60 - 69,9 15
70 - 79,9 35
80 - 89,9 10
90 - 99,9 7
Total 80
a. Tentukan besarnya nilai batas bawah untuk
kelas ketiga dan kelima.
b. Tentukan nilai batas atas untuk kelas ketiga
dan kelima.
c. Tentukan nilai tengah kelas ketiga dan
kelima.
d. Tentukan nilai tepi bawah kelas kedua,
ketiga dan kelima.
e. Tentukan nilai tepi atas kelas kedua , ketiga
dan kelima.
4. Hasil sensus perkebunan tahun 1963,
menurut Biro Pusat Statistik, Jakarta,
dikategorikan menurut luas perkebunan
dan banyaknya perkebunan adalah
sebagai berikut:

Tabel Jumlah Perkebunan Dan Areanya


Area (Ha) Jumlah Perkebunan
1 - 25 80
26 - 50 86
51 - 100 89
101 - 150 180
151 - 250 181
251 - 300 252
301 - 350 203
351 - 400 36
401 - 450 11
a. Buatlah daftar distribusi frekuensi
kumulatifnya.
b. Gambarlah histogram dan poligonnya.
c. Gambar grafik distribusi frekuensi
kumulatifnya.

Anda mungkin juga menyukai