Komponen distribusi frekuensi terdiri dari : 1) Interval Kelas, adalah sejumlah nilai variabel
yang ada dalam batas kelas tertentu. Contoh : 7 9 2) Batas Kelas, adalah suatu nilai yang
membatasi kelas pertama dengan kelas yang lain.
3) Titik Tengah Kelas, adalah nilai yang terdapat di tengah interval kelas. Contohnya : untuk
interval kelas 7 9 titik tengah kelasnya : Langkah-langkah membuat table distribusi frekuensi
b) Menentukan jumlah/banyaknya interval kelas yang diperlukan, atau dapat juga dengan
menggunakan rumus Sturges :
k = 1 + 3,3 log n
Membagi wilayah tersebut dengan banyaknya kelas untuk menduga lebar interval (C) dengan
rumus :
-> Menentukan data pada interval kelas. Langkah pertama adalah meletakkan data terendah
dari data yang telah diurutkan di atas tadi, selanjutnya dengan menggunakan rumus C, yaitu
dengan cara menjumlahkan data terendah tadi dengan lebar kelas (C) dan hasilnya dikurangi 1,
demikian seterusnya untuk menentukan data pada interval kelas yang lain.
i) Menjumlahkan kolom frekuensi dan periksa apakah hasilnya sama dengan banyaknya total
pengamatan (n).
1. Tabel ditribusi frekuensi yang di susun menurut kategori tertentu (categorical frequency
distribution)
Table ditributribusi frekuensi ini merupakan criteria tertentu, misalnya tingkatan distributor
dalam pemasaran produk atau criteria yang lainnya sebagai dasar pengelompokkan.
Sebenarnya tampilannya tidak jauh berbeda, hanya saja penentuan suatu criteria atas
karakteristik tertentu terasa lebih jelas. Contoh :
Pada dasarnya histogram menunjukkan jumlah kejadian, kasus atau frekuensi yang terdapat
pada masing-masing interval kelas. Histogram adalah tampilan grafis yang menunjukkan
bagaimana nilai pengamatan tersebar. Histogram mempunyai dua sumbu, yakni sumbu
histogram (X) untuk menyatakan nilai data yang sebenarnya, interval kelas, nilai tengah, batas
kelas, atau tepi kelas. Sementara, sumbu vertikal (y) untuk menggambarkan jumlah frekuensi.
1. Polygon
Polygon merupakan rangkaian yang menghubungkan titik-titik tengah dari berbagai kelas dalam
tabel distribusi frekuensi. Agar gambar yang dihasilkan lebih bagus, maka harus menambahkan
satu kelas tak sebenarnya atau semu pada awal serta akhir polygon yang masing-masing tidak
memiliki frekuensi, sehingga masing-masing kelas semu itu menjadikan garis polygon
memotong sumbu horizontal. Sumbu horizontal (X) adalah nilai tengah kelas, sedangkan sumbu
vertikal (Y) merupakan frekuensi kelas.
1. Frekuensi kumulatif
Menunjukkan berapa banyak jumlah frekuensi yang terletak di atas di bawah suatu nilai
tertentu dalam interval kelas. Berdasarkan jenisnya, frekuensi kumulatif terdiri dari frekuensi
kumulatif kurang dari (less than cumulative frequency) dan frekuensi kumulatif lebih dari
(more than cummulative frequency). Frekuensi kumulatif lebih dari memberikan gambaran
mengenai jumlah frekuensi yang melebihi nilai tertentu. Contoh :
Kumulatif terhadap jumlah keseluruhan. Persentase itu dinamakan frekuensi relative, bila
digambarkan dalam tabel, frekuensi kumulatif relative kurang dari adalah sebagai berikut :
Sementara itu, frekuensi kumulatif lebih dari kita hitung sebagaimana tertera dalam tabel
dibawah ini,
Setelah itu, seperi halnya yang berlaku pada penyusunan tabel frekuensi kumulatif lebih dari,
kita perlu mencantumkan tabel yang memuat persentase terhapad bentuk keseluruhan.
Kemudian, keduanya kita gambarkan dalam grafik ogives yang memang digunakan untuk
mengagambarkan frekuensi kumulatif dari sebagaimana yang tertera di bawah ini,
Selain ditampilkan terpisah, grafik ogives untuk menggambarkan frekuensi kumulatif dapar pula
ditampilkan secara berpasangan sebagaimana tergambar di bawah ini
1. Frekuensi relatif
Sedangkan tampilan secara grafis daria frekuensi relative sebagaimana tertera dalam gambar di
bawah ini;
1. Diagram batang dan daun
Melalui diagram ini, nilai data asli serta distribusi gugusan data dapat di ketahui secara pasti.
Contoh :
REFERENSI
Penulis :
Penerbit : Erlangga