Oleh:
MELIA HARDIANTI
1508108010009
TUJUAN
1. Memahami teknik penarikan sampel acak bergerombol.
2. Menduga parameter populasi (rataan, total, dan ragam).
3. Menyusun selang kepercayaan rataan dan total populasi.
DASAR TEORI
Menurut Supranto (2008), cluster random sampling adalah sampling dimana
populasi terdiri dari kelompok-kelompok yang lebih kecil yag disebut dengan kalster
(cluster). Klaster yang terpilih sebagai sampel maka seluruh anggota di dalam klaster
tersebut adalah sampel yang akan diteliti. Cluster random sampling biasanya digunakan
ketika objek yang akan diteliti atau sumber data yang akan digunakan sangat luas. Misalnya,
penduduk dari suatu negara, provinsi, atau kabupaten.
Penarikan cluster random sampling lebih baik digunakan daripada simple random
sampling dan stratified random sampling jika:
1. Kerangka penarikan sampel yang lengkap tidak tersedia dan untuk memperolehnya
diperlukan biaya yang mahal.
2. Biaya untuk mengumpulkan eterangan meningkat dengan bertambah jauhnya jarak
antara satuan-satuan sampel.
a. M diketahui
Pendugaan total populasi adalah:
b. M tidak diketahui
Rata-rata total klaster dalam sampel:
Maka yt adalah dugaan tak bias dari rata-rata total N klaster di dalam populasi.
Dengan demikian Nyt adalah dugaan tak bias dari total populasi ( ).
Jadi, penduga total populasi adalah:
Dengan penduga ragam:
Jika perbedaan ukuran klaster-klaster besar dan jika ukuran klaster berkorelasi
tinggi dengan total klaster, maka penduga yang disebutkan terakhir biasanya
mempunyai ketelitian yang lebih rendah dibandingkan dengan penduga pertama.
Jika M tidak diketahui, dapat digunakan m sebagai dugaannya. Penduga ragam s(p)
hanya baik jika n≥20.
PENYIAPAN BAHAN
Pada tabel Lampiran 1 dicantumkan daftar provinsi dan kabupaten yang ada di Pulau
Sumatera, bersama-sama dengan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun
2015. Data ini akan digunakan sebagai populasi penarikan cluster random sampling, dengan
menganggap provinsi sebagai klaster dan kabupaten sebagai individu populasi. Klaster dan
ukurannyamasing-masing dapat dilihat pada Tabel 7.1 di bawah ini.
Tabel 7.1. Kerangka penarikan sampel berklaster dengan provinsi sebagai klaster dan
banyaknya kabupaten sebagai ukuran klaster
Klaster Ukuran Klaster
1. Aceh 23
2. Sumatera Utara 33
3. Sumatera Barat 19
4. Riau 12
5. Jambi 11
6. Sumatera Selatan 17
7. Lampung 15
8. Kep. Bangka Belitung 7
9. Kep. Riau 7
Total 144
PROSEDUR KEGIATAN
Nilai
2. Tariklah sampel acak berklaster berukuran (n) = 5 provinsi dari Tabel 7.1 di atas.
Kemudian ambi data IPM setiap kabupaten di dalam klaster terpilih dari Tabel Lampiran
1. Lengkapi Tabel 7.2 di bawah ini:
3. Hitunglah:
a. Dugaan rataan populasi:
b. Ragam contoh:
c. Duga ragam penduga rataan populasi dengan:
1. Menggunakan nilai M
2. Menggunakan nilai m
Lampiran 1. Indeks Pembangunan Manusia setiap provinsi yang ada di Pulau Suamtera
REFERENSI
Supranto, J. 2008. Statistik Teori dan Aplikasi edisi ketujuh. Erlangga, Jakarta.
Walpole, Ronald E. 1992. Pengantar Statistika edisi ketiga. Terjemahan dari Introduction to
Statistics, oleh Bambang Sumantri, Penerbit Gramedia, Jakarta.