Anda di halaman 1dari 8

Nama : Maulidina Naafilah

NPM : 19024010086
Kelas : Agribisnis B
Mata Kuliah : Sistem Informasi Agribisnis

TUGAS RESUME PRESENTASI V


“SUMBER DAYA INFORMASI”

Sumber Daya merupakan suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur
tertentu dalam kehidupan. Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan dan
dapat dikelola seperti halnya sumber lain.
Sumber daya informasi merupakan Rencana strategis sumberdaya informasi
menggambarkan bagaimana semua sumberdaya informasi diperoleh dan dikelola. Sebagian
dipusatkan dalam jasa informasi, dan sebagian didistribusikan diseluruh perusahaan dalam area
pemakai.

I. Karakteristik Sumber Daya Informasi


Menurut Repo (1989:374), Cleveland pada Eaton dan Bawden (1991:161), dan
Burk dan Horton (1988:20), karakteristik unik dari informasi adalah:
• Informasi hanya eksis pada persepsi manusia
• Informasi merupakan sesuatu yang dapat dipahami
• Informasi dapat digantikan (dapat menghemat uang karena dapat digunakan
untuk menggantikan sumber daya lain)
• Informasi cenderung membaur/menyebar walau dicoba untuk dirahasiakan
• Informasi dapat dibagi (dapat diberikan dan tetap dimiliki pada saat yang sama)

II. Jenis – Jenis Manajemen Sumber Daya Informasi


1) Personil atau manusia
2) Bahan-bahan
3) Mesin
4) Uang
5) Informasi (data)
Manusia, bahan-bahan, mesin, dan uang merupakan sumber fisik, sedangkan
informasi (data) merupakan sumber pengertian (tidak nyata). Informasi disebut
sumber pengertian karena dibutuhkan pemahaman untuk menguasai sumber tersebut.
Manajer menggunakan sumber pengertian untuk mengelola sumber fisik.

III. Penggunaan Informasi Sebagai Daya Saing


Marchand, pada Burk dan Horton (1988:5) berpendapat bahwa organisasi yang
bertahan adalah yang menggunakan informasi dan teknologi informasi secara strategis
untuk membuat produk baru, mencari pasar baru dan memperluas pasar yang sudah
ada, mendistribusikan barang dan jasa dengan cara kreatif.
Kesuksesan sebuah organisasi tergantung pada kemampuannya untuk belajar
dan berinovasi. Sebuah organisasi akan mempertahankan daya saingnya bila
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan optimal. Agar dapat
mempertahankan daya saing, organisasi perlu selalu mengawasi kegiatan pesaingnya.
Menurut Du Toit (1998:205), teknologi informasi pada kebanyakan organisasi telah
menjadi alat strategis untuk daya saing.

IV. Arahan Sumber Daya Informasi


a) Alasan menetapkan arah untuk sumberdaya informasi
Organisasi membutuhkan rencana untuk mengembangkan sumberdaya
informasi mereka untuk beberapa alasan. Dalam beberapa perusahaan, seluruh
manajemen berbagai aplikasi teknologi informasi tidak diorganisasikan oleh
satu orang. Kebanyakan perusahaan ingin membagi informasi dengan
perusahaan lain (kadang-kadang pemasok dan pelanggan) dan menggunakan
informasi tersebut untuk keunggukan strategis atau operasional. Proses
penetapan arah :
1. Pengukuran sumber daya informasi
Pengukuran sumber daya informasi termasuk mengkaji ulang kualitas
dan kuantitas dari sumberdaya teknologi—hardware, software, jaringan,
dan komponen data dari sistem sumberdaya informasi. Pengukuran
sumberdaya informasi termasuk penyediaan dan evaluasi kritis
mengenai sumberdaya informasi suatu perusahaan dalam menjalin
hubungan dengan pihak lain. Seberapa baik mereka menemukan
kebutuhan bisnis organisasi melalui sumberdaya informasi yang
tersedia.

2. Visi informasi dan arsitektur


Visi informasi adalah ekspresi tertulis dari masa depan yang diinginkan
untuk penggunaan informasi dan manajemen dalam organisasi.
Arsitektur teknologi informasi menggambarkan cara bagaimana
sumberdaya informasi suatu organisasi harus disebarkan dan dapat
mencapai visi tersebut.
a. Pembuatan visi informasi :
• Pembuatan visi berawal dari spekulasi lingkungan
kompetitif dari bisnis akan berubah di masa depan dan
bagaimana perusahaan seharusnya mendapatkan
keuntungan dari hal tersebut.
• Sebagai contoh yang dapat berguna untuk menjelaskan
proses ini. Perusahaan percetakan di Atlanta telah diambil
alih pada awal 2000 sebagai hasil akuisisi. Setelah
melakukan diskusi yang panjang, terbentuklah visi baru
dan arah untuk perusahaan
b. Mendesain arsitektur
• Arsitek ini menspesifikasikan bagaimana aset teknologi
dan manusia tersedia untuk pengguna dan organisasi IS
yang harus disebarkan di masa datang untuk menemukan
visi informasi.
• Komponen aset teknologi dari arsitek TI terdiri dari
spesifikasi yang diinginkan tentang perangkat keras masa
depan dan sistem operasi, jaringan, data dan sistem
manajemen data, dan aplikasi perangkat lunak. Komponen
aset manusia dari arsitek IT merupakan integrasi dari
personel, nilai, dan sistem manajemen.
3. Rencana sumberdaya informasi
Perencanaan strategis SI terdiri dari penetapan tujuan jangka panjang,
dimana pergerakan suatu data melalui visi informasi dan arsitektur
teknologi yang telah ditetapkan mempunyai hubungan utama yang harus
dipegang untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan operasional SI
adalah sebuah perencanaan yang tepat dari proyek jangka pendek yang
akan dilaksanakan oleh departeman SI dan manajer bisnis dalam
mendukung rencana strategis. Proses perencanaan strategis :
a. Penetapan tujuan
b. Garis analisis internal dan eksternal
c. Membangun strategi inisiatif

4. Perencanaan operasional
Rancangan perencanaan operasional merupakan kegiatan utama atau
kebutuhan tugas organisasi untuk membawa dengan tujuan
mengaktifkan inisiatif strategis. Secara khas termasuk portofolio proyek
yang akan diimplementasikan selama beberapa waktu dengan tujuan
prioritas atau mendesak.
• Perencanaan jangka panjang operasional IS
Perencanaan jangka panjang operasional IS secara umum
dikembangkan untuk dua sampai tiga tahun periode waktu
(kadang-kadang lebih panjang) dan berfokud pada proyek,
pemilihan, dan prioritas.
• Perencanaan jangka pendek operasional IS
Perencanaan operasional jangka pendek biasanya satu tahun
yang berfokus pada tugas tertentu yang harus dilengkapi pada
proyek yang saat ini sedang berlangsung atau sudah akan
dimulai
Pedoman perencanaan efektif :
• Klarifikasi awal
• Usaha perencanaan sumberdaya informasi harus dikembangkan
secara proses interaktif bukan proses serial.
• Perencanaan yang menggambarkan harapan yang realistis.
• Proses dari penetapan harapan realistis harus melibatkan
manajemen pengguna.
• Perencanaan yang efektif juga akan mempertimbangkan batasan
dan hambatan yang dihadapi semua organisasi

5. Perencanaan tradisional dalam organisasi SI


Semua organisasi SI, proses keseluruhan perencanaan sumberdaya
informasi tidak terstruktur dalam cara yang sama sebagai proses
perencanaan bisnis. Bisa dikatakan ada tekanan pada semua aspek
karena ketidak teraturan rencana. Hal ini yang menjadikan pencapian
tujuan suatu perusahaan terhambat.

V. Perbedaan dan Klasifikasi Sumber Daya Informasi dan Non-Sumber Daya


Informasi
a) Klasifikasi Informasi
• Informasi untuk manajeman dan informasi pertanggungjawaban
• Informasi proses dan informasi proyek
• Informasi historis dan informasi masa datang
• Informasi intern dan informasi ekstern
• Informasi identifikasi dan informasi relasi

b) Sumber Daya Informasi


Pandangan yang mengatakan bahwa data dan informasi merupakan sumberdaya
utama yang harus dikelola dengan baik sebagimana sumberdaya utama lainnya
Dengan perkataan lain, bahwa mengelola data (input) dengan bantuan komputer
berarti mengelola informasi (output) yang dimiliki. Selain itu yakni pandangan
bahwa kita dapat mengelola informasi dengan mengelola sumberdaya yang
menghasilkan informasi (information processor). Bentuk dasar sistem informasi
menunjukan bahwa sebuah sistem informasi terdiri atas lima sumber daya
utama, yakni:
• Manusia (ahli informasi dan pemakai);
• Perangkat keras komputer;
• Perangkat lunak komputer;
• Basis data (data dan informasi);
• Jaringan (fasilitas).

c) Sumber Daya Non-Infromasi


Non sumberdaya informasi merupakan sumberdaya fisik, yang meliputi
sumberdaya manusia, sumberdaya material, termasuk mesin, fasilitas, energi,
dan uang untuk mengubah sumberdaya menjadi barang dan jasa.

HASIL SESI TANYA JAWAB

1. Bagaimana tanggapan terkait kebocoran data disuatu perusahaan (BPJS,


Tokopedia, dll) apakah perusahaan tersebut tidak memiliki manajemen sistem
informasi ? dan tanggapan terkait komersialisasi data?

Jawaban :
Kebocoran data terjadi karena beberapa faktor, seperti pemahaman sebuah
perusahaan terkait sebuah privacy atau data pribadi itu kurang, kurangnya prosedur
perlindungan data, sistem keamanan perusahaan kurang bagus, adanya fasilitas data
yang buruk. Salah satu cara untuk mengsiasati adanya kebocoran data yaitu dengan
membangun sistem integrasi database dimana adanya peningkatan perlindungan data,
dari sisi SDM dilakukan edukasi terkait pengolahan data, dan masyarakat Indonesia
perlu dilakukan literasi digital serta hal-hal yang tidak dapat dibagikan.
Adanya kebocoran data karena teknologi terus bertransformasi, perusahaan
bersikeras untuk menguatkan sistem informasi internal, namun diluaran masih ada yang
mulai mengembangkan sistem informasi untuk membobol jaringan data, jadi dapat
dikatakan perusahaan tidak memiliki kekuatan untuk menyimpan data, dan perusahaan
tidak boleh hanya mengembangkan sistem informasi tetapi harus juga memperkuat
suatu sistem informasi perusahaan itu sendiri.
Belum ada peraturan / UU yang menyatakan bahwa perlindungan data itu
prioritas utama yang harus diutamakan oleh perusahaan, kebocoran data seharusnya
dapat dihindari atau tidak terjadi. Kelemahan Negara Indonesia : data yang ada di
Indonesia tidak tersimpan atau tidka memiliki akses yang modern, jadi data seluruh
Indonesia itu tersimpan pada data negara Singapura. Jadi ancaman kebocoran data
dapat terjadi. Jika perusahaan tidak aware akan keamanan sistem informasi , maka akan
terjadi kebocoran data.
Komersialisasi data itu boleh asal melihat jenis data apa yang diperjual belikan,
misal data nya mengenai pola2 konsumsi konsumen itu diperbolehkan, biasanya perjual
beli an data tersebut dapat membantu pihak kedua untuk mengetahui jenis pemasaran
apa yang sesuai dengan karakteristik kelompok yang didapatkan. Contoh Jual beli data
dari aplikasi gojek yang dijual ke marketing perbankan untuk mendapatkan nasabah
(data peribadi : nama dan nomor telepon) gojek menjualkan karena kurangnya upah
dalam perkerjaan ojek dan marketing membeli data untuk mendapatkan upah dari
pendapatan nasabah (sama-sama mendapatkan keuntungan).

2. Ada beberapa aplikasi yang membutuhkan izin akses file manager, apakah hal ini
memungkinkan untuk pembuat aplikasi tersebut sengajam membuat fitur
tersebut agar kita tidak berprasangka buruk bahwa mereka sedang mengambil
data dari file manager kita. Jika tidak mungkin, apakah saat kita mengakses file
manager kita mereka mengakses file-file tertentu saja yang memang
berhubungan dengan aplikasi tersebut atau sebenarnya bias di akses semua?

Jawaban :
Suatu aplikasi meminta izin kepada pengguna berguna untuk meyakinkan
pengguna bahwa data tersebut tidak akan bocor dan pengguna juga sudah mengizinkan,
kemudian aplikasi dapat melihat file manajer semua kemungkinan tidak bisa, aplikasi
tsb untuk melihat file manajer yang khusus untuk aplikasi tersebut, seperti cam scanner
untuk mengizinkan kamera. Jadi hanya kamera yang dapat diakses di aplikasi tersebut.

3. Pada slide 18 terdapat pedoman perencanaan efektif pada poin 2 usaha


perencanaan harus dikembangkan secara proses interaktif bukan proses serial,
maksudnya bagaimana? Proses dari penerapan harapan realistis harus
melibatkan manajemen pengguna, manajemen pengguna yang dimaksud itu
bagaimana?

Jawaban :
Proses interaktif itu sebagai proses yang mempangruhi dan terikat, dalam
merencanakan sistem informasi harus dilakukan dengan integrasi satu sistem dengan
sistem lain, serial merupakan satu-persatu, tidak secara serial karena suatu sistem harus
berintegrasi dengan sistem yang lain.
Manajemen pengguna melinatkan pengguna dan pembuat, pengguna akan
mengakses yang diterapkan dari si pembuat. Dalam perencanaan efektif harus ada
persetujuan dari pengguna agar dampak yang terjadi nanti, penggunanya dapat
memahami. Pengguna dapat melihat tampilan dari aplikasi yang dibuat, sehingga tidak
terjadi miss komunikasi.

4. Pada slide 12 untuk proses penetapan arah pengambilan informasi, untuk di poin
pengukuran ada proses apa saja untuk pengambilan penggunaan informasi
tersebut?
Jawaban :
Pengukuran suatu sistem informasi tidak dapat dihitung dengan jumlah atau
nominal etrtentu namun dapat ditaksir nilai efektifivitasnya, informasi memiliki nilai
yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap
dan ketelitian yang tinggi atau akurat, informasi yang tidak akurat akan menimbulkan
suatu kesalah pahaman, jadi prosesnya dapat diukur dari ketelitiannya dan faktanya.
Untuk mengukur penggunaan sistem informasi dengan penetapan standar, penetapan
standar pada kinerja masalalu pada sebuah organisasi yang didapat di perusahaan
lainnya, sehingga dengan adanya perbandingan, perusahaan dapat mengembangkan
sistem informasinya.

Anda mungkin juga menyukai