RESPONSI
DEPARTEMEN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IPB UNIVERSITY
12 April 2021
2 B
Soal
Matriks Ortogonal selalu berpangkat penuh
Penyelesaian
BENAR
Matriks idempoten yaitu PP0 = I dengan P0 = P−1 sehingga P −1 ada.
Karena P−1 ada maka P berpangkat penuh.
Soal
Tidak ada matriks idempoten yang determinannya sama dengan dua
Penyelesaian
BENAR
Karena determinan dari matriks idempoten bernilai satu atau nol
A2 = A
det(A2 ) = det(A)
det(A2 ) − det(A) = 0
det(A)(det(A) − 1) = 0
det(A) = 0 atau det(A) = 1
Soal
Matriks identitas bersifat nonsingular
Penyelesaian
BENAR
Karena det(I) = 1 , (det(I) 6= 0 → nonsingular )
Soal
SPL AX = b dengan A matriks diagonal dan b 6= 0 selalu memiliki solusi
Penyelesaian
SALAH
kondisi pertama
(matriks diagonal A dengan diagonal utama tidak ada yang nol)
1 0 0 x1 1 x1 = 1
0 1 0 x2 = 2 ⇐⇒ x2 = 2
0 0 1 x3 3 x3 = 3
=⇒ LANJUTAN
Kondisi kedua
(matriks A dengan diagonal utama ada yang bernilai nol)
1 0 0 x1 1 x1 = 1
0 0 0 x2 = 2 ⇐⇒ 0x1 + 0x2 + 0x3 = 2
0 0 1 x3 3 x3 = 3
tidak ada yang memenuhi 0x1 + 0x2 + 0x3 = 2 sehingga SPL tidak
punya solusi
Soal
Jika AB nonsingular maka A−1 ada
Penyelesaian
BENAR
AB nonsingular
det(AB) 6= 0
det(A)det(B) 6= 0 ⇐⇒ det(A) 6= 0 dan det(B) 6= 0
det(A) 6= 0 −→ A Nonsingular −→ A−1 ada.
Soal
Jika A dan B matriks persegi yang ukurannya sama maka
tr (A − B) = tr (A) − tr (B)
Penyelesaian
BENAR
tr (A) = ni=1P
P
aii
tr (A − B) = Pni=1 (aii −Pbii )
tr (A − B) = ni=1 aii − ni=1 bii
tr (A − B) = tr (A) − tr (B)
Soal
Matriks segitiga atas selalu memiliki determinan tak nol
Penyelesaian
SALAH
Soal
Jika A matriks ortogonal maka (A − A0 ) juga ortogonal
Penyelesaian
SALAH
Soal
Jika matriks A dan B yang memenuhi r (A) = 4 dan r (B) = 5 maka
r (AB) = 5
Penyelesaian
SALAH
Soal
Jika det(A) = 5 maka A adalah matriks berpangkat penuh
Penyelesaian
BENAR
Soal
Serangkaian OBD dilakukan terhadapat matriks A yaitu E2(2) E31 E21(2) A
1 2 −1
sehingga diperoleh matriks berikut 0 −1 0 , maka determinan
0 0 −10
matriks A adalah
Penyelesaian
=⇒ LANJUTAN
E21(2) adalah matriks identitas yang dikenai OBD yaitu baris ke-2
ditambahkan
dengan 2 kali baris ke-1
1 0 0
E21(2) = 2 1 0 −→ det(E21(2) ) = 1
0 0 1
E31 adalah matriks identitas yang dikenai OBD yaitu baris ke-3
ditukardengan baris
ke-1
0 0 1
E31 = 0 1 0 −→ det(E31 ) = −1
1 0 0
=⇒ LANJUTAN
E2(2) adalah matriks identitas yang dikenai OBD yaitu baris ke-2
dengan 2
1 0 0
E21(2) = 0 2 0 −→ det(E21(2) ) = 2
0 0 1
1 2 −1
B = 0 −1 0 −→ det(B) = 10
0 0 −10
Sehingga
1 1 1 1 1 1
det(A) = det(E21(2) ) det(E31 ) det(E2(2) )
det(B) = 1 × −1 × 2 × 10 = −5
Soal
Jika data dari
contoh acak berukuran n dinyatakan dalam bentuk vektor x,
yaitu x0 = 1 2 . . . . Misalkan 1 adalah vektor kolom berukuran x × 1
yang semua unsurnya adalah 1, manakah notasi matriks tentang
pernyataan statistika-statistika yang salah
Penyelesaian
10 x
x̄ = n −→ BENAR
Pn
i=1 xi = 10 x −→ BENAR
Pn x 0 110 x
i=1 (x − x̄)2 = x 0 x − n −→ BENAR
0 0x 0 0x
x 0 x− x 11 x 0 x− x 11
s2 = ( n
n
) −→ SALAH −−−−−−−−−−→ s 2 = ( n−1
n
)
yang benar yaitu
Soal
Perhataikan matriks A berukuran 4 × 5 berikut ini:
1 −2 −2 0 1
0 −1 0 1 2
A= 0 0
0 2 1
0 0 0 4 2
Penyelesaian
rank(A)
1 −2 −2 0 1 1 −2 −2 0 1
0 −1 0 1 2 B4 =B4 −2B3 0 1 0 −1 −2
−−−−−−−−→
0 0 0 2 1 B2 (−1) 0 0 0 2 1
0 0 0 4 2 0 0 0 0 0
(IPB UNIVERSITY) PENGANTAR MODEL LINEAR 12 April 2021 18 / 33
B
=⇒ LANJUTAN
1 −2 −2 0 1 1 −2 −2 0 1
0 1
0 −1 −2
−−−−−→
0 1 0 −1 −2
0 0 0 2 1 B3 (1/2) 0 0 0 1 1/2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
rank(A) adalah banyaknya baris tak nol sehingga diperoleh
rank(A) = 3
tr (AA0 )
1 0 0 0
1 −2 −2 0 1 10 4 1 2
0 −1 0 1 2 −2 −1 0 0
4
−2 0 0 0 = 6 4 8
0 0 0 2 1 1 4 5 10
0 1 2 4
0 0 0 4 2 2 8 10 20
1 2 1 1
tr (AA0 ) = 10 + 6 + 5 + 20 = 41
Soal
Misal X adalah matriks berukuran n × p berpangkat penuh (n > p), dan
A = X(X0 X)−1 X0 . Pernyataan-pernyataan berikut yang benar kecuali
Penyelesaian
Soal
y1 1 1 0 1
Misal diketahui y = y2 , E (y) = 3, A = 0 1 2, dan matriks
y3 2 1 2 6
kovarian (V) vektor y diketahui σii = 0 untuk i 6= j serta σi = 4. Vektor
peubah acak y mengikuti sebaran normal ganda N(µ, V).
Penyelesaian
=⇒ LANJUTAN
Matriks A bersifat definit positif (BENAR)
− λI) = 0
det(A
1−λ 0 1
det 0 1−λ 2 = 0
1 2 6−λ
(1 − λ)(1 − λ)(6 − λ) − (1 − λ) − 2(2)(1 − λ) = 0
−λ3 + 8λ2 − 8λ + 1 = √ 0 √
λ1 = 1, λ2 = 2 (7 + 3 5), dan λ3 = 12 (7 − 3 5)
1
1 2 6 0 0 4 1 2 6 2
E (y0 Ay) = 32 + 62 = 94
=⇒ LANJUTAN
y0 Ay
Sebaran dari σ2
adalah Chi-Square dengan db=3 dan λ = 0
(SALAH)
Seharusnya
1 0 1
Misal A∗ = A
σ2
= 1
σ2
0 1 2
1 2 6
Akan dibuktikan
A∗ matriks
simetrik dan idempoten
1 0 1
(A∗ )0 = σ12 0 1 2 = A∗ −→ A∗ simetrik
1 2 6
1 0 1 1 0 1 2 2 7
(A∗ )2 = A∗ A∗ = σ12 0 1 2 σ12 0 1 2 = σ14 2 5 14
1 2 6 1 2 6 7 14 41
−→ A∗ tidak idempten
y0 Ay
Karena A∗ tidak idempoten maka sebaran dari σ2
bukan Chi-Square
dengan db=3 dan λ = 0
Soal
Jika model yang akan dibangun adalah yi = exp(β0 + β1 xi + εi ), misalkan
Z sebagai peubah acak dari hasil transformasi Y. Model linear dari model
tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Penyelesaian
yi = exp(β0 + β1 xi + εi )
ln(yi ) = β0 + β1 xi + εi
zi = β0 + β1 xi + εi dengan zi = ln(yi )
Soal
Berdasarkan soal sebelumnya, penduga kuadrat terkecil dari vektor β
dapat dicari dengan
Penyelesaian
Soal
Perhatikan model linear berikut :
yi = β0 + β1 Di + εi , i = 1, 2, . . . , 10
y0 = 4 10 5 12 8 11 6 14 7 16
Penyelesaian
=⇒ LANJUTAN
Penyelesaian
1 0
1 1
1 0
1 1
1 0
X=
1 1
1 0
1 1
1 0
1 1
Soal
Berdasarkan soal sebelumnya, matriks X0 X adalah :
Penyelesaian
1 0
1 1
1 0
1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
X0 X =
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1
1 0
1 1
1 0
1 1
P
n x
P 2i = 10 5
X0 X = P
xi xi 5 5
(IPB UNIVERSITY) PENGANTAR MODEL LINEAR 12 April 2021 28 / 33
B
Soal
Berdasarkan soal sebelumnya, maka penduga terkecil bagi β 0 = 6 6, 6 ,
Penyelesaian
Penduga ŷ = Xβ
1 0 6
1 1 12, 6
1 0 6
1 1 12, 6
1 0 6 6 −→ ŷganjil = 6
ŷ =
1 =
1 6, 6
12, 6
ŷgenap = 12, 6
1 0 6
1 1 12, 6
1 0 6
1 1 12, 6
(IPB UNIVERSITY) PENGANTAR MODEL LINEAR 12 April 2021 29 / 33
B
=⇒ LANJUTAN
Dugaan y untuk pengamatan ganjil lebih besar 6,6 point dari
pengamatan genap (SALAH)
Seharusnya lebih kecil 6,6 point dari pengamatan genap
Dugaan y pada saat pengamatan genap adalah 6 (SALAH)
Seharunya sebesar 12,6
0, 2 −0, 2
var (β̂) = 4, 15 (BENAR)
−0, 2 0, 4
Karena
0 10 5 0 −1 0, 2 −0, 2
XX= −→ (X X) =
5 5 −0, 2 0, 4
=⇒ LANJUTAN0 (y−Xβ)
s2 = (y−Xβ)
n−p
0
4 6 4 6
10 12, 6 10 12, 6
5 6 5 6
12 12, 6 12 12, 6
8 6 8 6
− −
11 12, 6 11 12, 6
6 6 6 6
14 12, 6 14 12, 6
7 6 7 6
16 12, 6 16 12, 6 33.2
s2 = 10−2 = 8 = 4, 15
=⇒ LANJUTAN
0, 2 −0, 2
var(β) = (X0 X)−1 s2 = 4, 15
−0, 2 0, 4
Selang kepercaayaan 95% bagi β1 adalah antara 1,902324 sampai
11,29768 (SALAH)
Seharusnya
√
β1 ± tα/2;db s c11
√
6, 6 ± 2.306(2.037) 0, 4
3, 236832 sampai dengan 9, 963168
Jadi selang kepercaayaan 95% bagi β1 adalah antara 3.236832 sampai
dengan 9.963168
Terima Kasih