PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Ratna Sari
103114013
SKRIPSI
Oleh :
Ratna Sari
103114013
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Denisa
setiap langkahku
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan lancar. Sholawat dan
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari
hambatan dan kesulitan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka
penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan baik. Untuk itu penulis
1. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc., yang dengan penuh kesabaran dan
Dharma.
4. Kedua orang tuaku yang selalu sabar menghadapi tingkah laku putrinya.
cita-cita.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
skripsi ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca, mohon maaf
Penulis
Ratna Sari
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
A. Kesimpulan .......................................................................... 80
B. Saran ............................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 82
LAMPIRAN ...................................................................................................... 83
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui landasan teori matematis
dari grafik pengendali T2 Hotelling dan mengaplikasikan metode T2 Hotelling
pada produk yang terdiri dari dua karakteristik mutu. Untuk memahami grafik
pengendali T2 Hotelling diperlukan pemahaman tentang aljabar linear yaitu nilai
dan vektor eigen, nilai harapan dan variansi dalam statistika univariat dan
multivariat, distribusi sampling yang berhubungan dengan distribusi normal, dan
distribusi T2 Hotelling.
Grafik pengendali T2 Hotelling dapat digunakan untuk menganalisis apakah
suatu proses terkendali atau tidak berdasarkan variabel bivariat yang relevan.
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh pada PT. Sinar Bogor QUA (PT.
SBQUA), dapat disimpulkan bahwa aplikasi grafik pengendali T2 Hotelling
Bivariat untuk karakteristik mutu pH dan kekeruhan air dalam tank penampungan
bahan baku menunjukkan proses yang tidak terkendali karena sampel ke 5, 14,
dan 16 berada diluar batas pengendali. Sedangkan pada grafik pengendali untuk
karakteristik mutu kekeruhan air dan TDS dalam tank penampungan bahan baku
menunjukkan proses yang tidak terkendali karena sampel ke 3, 4, dan 13 berada
diluar batas pengendali.
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini orang mengenal barang-barang dan jasa yang beraneka ragam
macamnya untuk memenuhi kebutuhannya. Barang dan jasa tersebut dibuat atau di
produksi untuk kebutuhan manusia. Produksi barang dan jasa tersebut menggunakan
faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, modal dan teknologi. Pada hakekatnya
produksi merupakan penciptaan atau penambahan faedah bentuk, waktu dan tempat
manusia. Proses perubahan bentuk dan faktor-faktor produksi tersebut disebut proses
produksi.
Dalam era modern seperti saat ini, persaingan dalam dunia industri sangatlah
ketat. Perkembangan teknologi canggih dari tahun ketahun menuntut suatu hasil
produksi dari suatu perusahaan dalam hal ketelitian pekerjaan, ketepatan waktu
produksi, standar produksi, dan persaingan di pasar internasional. Oleh sebab itu
masalah mutu menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan.
Mutu merupakan suatu unsur yang sangat mutlak pada setiap produk atau jasa
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan suatu produksi yang
maksimal dengan mutu yang tinggi serta terjangkau oleh konsumen. Pada
kenyataannya masih banyak terdapat produk atau jasa yang tidak memenuhi standar
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
atau mengalami kegagalan dalam proses produksinya. Penting bagi setiap perusahaan
untuk memperhatikan produksi mulai dari pengadaan bahan sampai dengan proses
produksi selesai.
Pengendalian mutu berfungsi untuk menjaga agar suatu sistem tetap efektif
dalam memperbaiki mutu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga
produksi dan pemasaran dapat berada pada tingkat yang paling ekonomis, dengan
yang ingin dicapai dan untuk melihat tingkat kepuasan konsumen terhadap barang
yang dihasilkan, maka statistika pengendalian mutu sangat penting dipelajari untuk
orientasi mutu ekspor. Oleh sebab itu, mutu produk menjadi perhatian utama
demikian meningkatkan dominasi pasar. Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT. I
adalah kertas memo. Mutu kertas memo ditentukan oleh beberapa karakteristik,
tersebut. Produk dianggap cacat atau tidak memenuhi standar apabila terdapat
setidaknya satu dari karakteristik tersebut tidak berada dalam interval sepesifikasi
tentang mutu. Unsur-unsur ini biasanya disebut karakteristik mutu. Terkadang disebut
produk berada pada interval yang ditentukan dan faktor-faktor lain yang ada disekitar
populasi berdasarkan pada suatu analisis informasi yang terkandung dalam suatu
sampel dari populasi tersebut. Metode statistika juga memainkan peranan penting
pokok dalam pengambilan sampel produk, pengujian serta evaluasinya, dan informasi
dalam data itu digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan proses pembuatan.
Salah satu teknik utama dalam pengendalian statistis adalah grafik pengendali
(control chart). Grafik pengendali adalah teknik pengendali proses pada jalur yang
digunakan secara luas yang biasanya digunakan untuk menduga parameter suatu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
proses.
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu grafik pengendali univariat dan grafik pengendali
multivariat. Grafik pengendali univariat digunakan jika hanya ada satu karakteristik
pengendali untuk variabel dan grafik pengendali untuk atribut. Salah satu pendekatan
yang digunakan dalam memantau mutu produk pada kasus multivariat adalah dengan
menggunakan metode grafik pengendali T2 Hotelling. Sebagai contoh jika kita akan
menguji salah satu produk dari PT. I yaitu kertas memo, ada tiga karakteristik yang
x1
kertas ( x 3 ) maka X x 2 dapat dijadikan sebagai statistik uji. Statistik T 2 disebut
x 3
2
T Hotelling untuk menghormati Harold Hotelling, seorang pelopor analisis
Pada tugas akhir ini akan dibahas bagaimana menggunakan grafik pengendali T 2
karakteristik mutu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
V. MANFAAT PENULISAN
1. Penulis
2. Perusahaan
referensi tambahan pada evaluasi proses pemantauan dan pengendalian mutu yang
BAB I : PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat Penulisan
F. Metode Penulisan
G. Sistematika Penulisan
H. Daftar Pustaka
A. Grafik Pengendali
Univariat
Sampel
Kovariansi Sampel
A. Distribusi T2 Hotelling
BAB II
LANDASAN TEORI
pada jalur yang digunakan secara luas yang biasanya digunakan untuk menduga
Bentuk dasar grafik pengendali pada Gambar 2.1 berupa grafik karakteristik
mutu yang telah diukur terhadap nomor atau waktu sampling. Grafik tersebut
memuat garis tengah yang merupakan nilai rata-rata karakteristik mutu, Batas
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
Pengendali Atas (BPA), dan Batas Pengendali Bawah (BPB). Proses dianggap
terkendali apabila semua titik-titik sampel berada diantara batas pengendali dan
tidak diperlukan tindakan apapun, namun apabila ada satu titik terletak di luar
batas pengendali maka proses tersebut dikatakan tidak terkendali dan diperlukan
sebab atau sebab dugaan yang menyebabkan proses tersebut tidak terkendali.
berpola secara sistematik atau tak random meskipun semua titik terletak di dalam
batas pengendali. Misalnya apabila 13 dari 15 titik terakhir terletak diantara garis
tengah dan BPA dan hanya dua dari titik-titik ini terletak di antara garis tengah
dan BPB, maka diduga bahwa ada sesuatu yang tidak terkendali. Proses tersebut
terkendali apabila semua titik-titik pada grafik memiliki pola yang pada dasarnya
random. Namun metode melihat pola ini tidak dapat diterapkan sebagai penolong
dalam menyidik keadaan yang tidak terkendali. Biasanya ada alasan mengapa pola
2. Dua dari tiga titik yang berurutan jatuh di luar batas peringatan 2-sigma.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
3. Empat dari lima titik yang berurutan jatuh pada jarak 1-sigma atau lebih jauh
4. Delapan titik yang berurutan jatuh pada satu sisi dari garis tengah.
Aturan-aturan tersebut berlaku pada satu sisi antara garis tengah dan batas
pengendali pada satu waktu. Aturan-aturan ini sangat efektif dalam praktek untuk
digunakan secara luas dalam praktek, ketika kita memeriksa grafik pengendali dan
menyimpulkan bahwa proses tersebut tidak terkendali apabila dipenuhi salah satu
2. Suatu siklus dengan paling sedikit tujuh atau delapan titik, dengan macam
siklus dapat berbentuk siklus naik atau turun, siklus di atas atau di bawah garis
3. Dua atau tiga titik yang berurutan berada di luar batas peringatan 2-sigma,
4. Empat atau lima titik yang berurutan berada di luar batas 1-sigma.
6. Satu atau beberapa titik berada di dekat satu batas peringatan atau pengendali.
dan adalah rata-rata w dan standar deviasi w, maka model umum untuk
BPA w k w
dinyatakan dalam unit standar deviasi. Teori ini pertama kali ditemukan oleh Dr.
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu grafik pengendali univariat dan grafik pengendali
karakteristik mutu dapat diukur dan dinyatakan dalam suatu bilangan, grafik
pengendalinya dinamakan grafik pengendali variabel. Dalam hal seperti itu, tepat
dengan spesifikasi karakeristik mutu. Istilah “cacat” atau “tidak cacat” sering
tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam variabel khusus yang biner. Grafik untuk
Misalnya, diameter ban dapat diukur dengan mikrometer dan dinyatakan dalam
centimeter. Suatu karakteristik mutu yang dapat diukur seperti dimensi, berat, atau
rata-rata tingkat mutu biasanya dengan grafik pengendali rata-rata atau grafik .
untuk standar deviasi, yaitu grafik S, atau grafik pengendali untuk rentang, yaitu
grafik R.
proses, Gambar 2.2 menunjukkan hasil suatu proses produksi. Dalam Gambar
2.2(a) rata-rata dan standar deviasi terkendali pada nilai nominalnya ( dan
), karena itu kebanyakan proses jatuh dalam batas spesifikasi. Namun dalam
tidak sesuai lebih tinggi. Dalam Gambar 2.2(c) standar deviasi proses telah
(a)
(b) (c)
x1 x 2 x n
X
n
Z / 2 x Z / 2 (2.2a)
n
dan
Z / 2 x Z / 2 (2.2b)
n
Dengan demikian, jika dan diketahui, persamaan (2-2a) dan (2-2b) dapat
digunakan sebagai BPA dan BPB pada grafik pengendali rata-rata sampel. Nilai
sampel berada di luar batas ini, maka rata-rata proses tidak lagi sama dengan .
Dalam praktek, biasanya dan tidak diketahui. Oleh karena itu nilai-nilai
tersebut harus diduga dari sampel-sampel pendahuluan yang diambil ketika proses
tersebut diduga terkendali. Dugaan ini harus didasarkan pada paling sedikit 20
rata tiap sampel. Maka penduga terbaik untuk rata-rata proses adalah rata-rata
keseluruhan, yaitu
x1 x 2 x m
X (2.3)
m
(x x)
2
i
i 1
2
S
n 1
namun, standar deviasi sampel S bukan penduga tak bias untuk . Jika distribusi
4 ( n 1)
(1990), standar deviasi S adalah 1 c 42 dengan c 4 . Informasi ini
4n 3
BPA c 4 3 1 c4
2
(2.4)
BPB c 4 3 1 c4
2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
B 5 c 4 3 1 c 4
2
(2.5a)
dan
B 6 c 4 3 1 c 4
2
(2.5b)
BPA B 6
Garis tengah c 4 (2.6)
BPB B 5
BPA A
Garis tengah (2.7)
BPB A
dengan A = 3 / n .
Jika nilai standar bagi tidak diberikan, maka diduga dengan data yang
adalah standar deviasi sampel ke-i. Rata-rata m standar deviasi tersebut adalah
m
1
S
m
S i
i 1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
grafik S menjadi
S
BPA S 3 1 c4
2
c4
Garis tengah S (2.8)
S
BPB S 3 1 c4
2
c4
3
B3 1 1 c4
2
(2.9a)
c4
dan
3
B4 1 1 c4
2
(2.9b)
c4
BPA B 4 S
Garis tengah S (2.10)
BPB B 3 S
3S
BPA x
c4 n
Garis tengah x (2.11)
3S
BPB x
c4 n
BPA x A 3 S
Garis tengah x (2.12)
BPB x A 3 S
Definisi 2.2.1 (Nilai Eigen dan Vektor Eigen) Andaikan A adalah suatu
matriks yang berukuran . Skalar disebut sebagai nilai eigen atau nilai
x disebut vektor eigen atau vektor karakteristik dari A yang bersesuaian dengan
Contoh 2.2.1
4 2 2
Andaikan A dan x
1 1 1
Karena
4 2 2 6 2
Ax
3 3x
1 1 1 3 1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
dari persamaan terlihat bahwa 3 adalah nilai eigen dari A dan x [ 2 ,1 ]'
adalah vektor eigen dari . Sebarang kelipatan taknol dari x akan menjadi vektor
eigen, karena
A ( x ) A x x ( x )
4 2 4 12 4
3
1 1 2 6 2
A I x 0 (2.13)
Jadi adalah nilai eigen dari A jika hanya jika (2.13) memiliki penyelesaian tak
trivial. Persamaan (2.13) akan memiliki peyelesaian tak trivial jika hanya jika
A I singular atau
det A I 0 (2.14)
Jika determinan pada (2.14) diuraikan, akan didapatkan suatu polinom berderajat
p ( ) det A I
karakteristik untuk matriks A. Akar dari polinom karakteristik adalah nilai eigen
dari A.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
Contoh 2.2.2
Carilah nilai-nilai eigen dan vektor eigen yang bersesuaian dari matriks
3 2
A
3 2
3 2
0 atau 12 0
2
3 2
1 2
A 4I
3 6
x 2 x 2 ,x 2
Jadi semua kelipatan taknol dari [2,1]’ adalah vektor eigen dari 1 . Dengan cara
Definisi 2.3.2 Variansi dari suatu variabel random X dengan E(X) = μ adalah
Var ( X ) E X
2
(2.16)
Cov ( X , Y ) E X x Y y (2.17)
dengan x E ( X ) dan y E (Y ) .
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
sedemikian sehingga
P [ X i x i dan X k x k ] P [ X i x i ] P [ X k x k ] (2.18)
statistis.
f ik ( x i , x k ) f i ( x i ) f k ( x k ) (2.19)
f 12 p ( x 1 , x k , , x p ) f 1 ( x 1 ) f 2 ( x 2 k ) f p ( x p ) (2.20)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
1 . E ( X Y ) E ( X ) E (Y )
2 . E ( XY ) E ( X ) E (Y )
3 . E ( cX ) cE ( X )
4 . Var ( cX ) c Var ( X )
2
Bukti
1. E ( X Y ) ( x y ) f ( x , y ) dx dy
xf ( x ) dx yf ( y ) dy
E ( X ) E (Y )
2 . E ( XY ) ( xy ) f ( x , y ) dx dy
x f ( x ) dx y f ( y ) dy
E ( X ) E (Y )
3. E (c X ) ( c x ) dx
c ( x ) dx
c E(X )
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
4.
Var ( cX ) E cx c
2
E ( cx ) ( c ) 2 c x
2 2 2
E c x 2 x
2 2 2
E (c ) E x
2
2 2
2 x
c E (x )
2 2
c Var ( X )
2
Bukti untuk X dan Y adalah variabel random diskret dapat diselesaikan secara
analog.
Cov ( X , Y ) 0 (2.21)
Bukti:
Cov ( X , Y ) E X E ( X ) Y E (Y )
E XY YE ( X ) XE (Y ) E ( X ) E (Y )
E ( XY ) E (Y ) E ( X ) E ( X ) E (Y ) E ( X ) E (Y )
E ( XY ) E (Y ) E ( X )
E ( XY ) E ( XY )
0
Cov ( X , Y ) E ( X Y ) x y . (2.22)
Bukti:
Cov ( X , Y ) E X x Y y
E XY Y X
x y x y
E XY E Y E X
x y x y
E XY x y x y x y
E XY x y
Cov ( X , Y ) ab 12
E ( aX bY ) a 1 b 2
(2.23)
Var ( aX bY ) a 11 b 2 ab 12
2 2
22
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
Bukti
Cov ( aX , bY ) E ( aX a 1 )( bY b 2 )
abE ( X 1 )( Y 2 )
abCov ( X , Y )
ab 12
E ( aX bY ) aE ( X ) bE (Y ) a 1 b 2
Var ( aX bY ) E ( aX bY ) ( a 1 b 2 )
2
E a ( X 1 ) b ( Y 2 )
2
E a ( X 1 ) b (Y 2 ) 2 ab ( X 1 )( Y 2 )
2 2 2 2
a Var ( X ) b Var (Y ) 2 abCov ( X , Y )
2 2
a 11 b 2 ab 12
2 2
22
Definisi 2.4.1.1 (Vektor Random) Vektor random adalah vektor yang elemen-
elemennya merupakan variabel random, dan matriks random adalah matriks yang
ditulis sebagai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
X1
X2
X
X p
X 11 X 12 X 1q
X 21 X X 2q
X
22
X p 1 X p2
X pq
didefinisikan sebagai
E ( X 1 ) 1
E(X 2) 2
μ E (X ) (2.24)
E ( X p ) p
Definisi 2.4.2.2 Matriks kovariansi dari dua vektor random X dan Y adalah
Cov ( X , Y ) E ( X μ x )( Y μ y )' (2.25)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
Definisi 2.4.2.3 Andaikan terdapat dua vektor random X dan Y, dengan X=Y
maka Cov(X,X) dapat ditulis sebagai Σ Cov ( X ) , yang disebut sebagai matriks
Σ E ( X μ )( X μ )'
E ( X 1 1 )
2
E ( X 1 1 )( X 2 2 ) E ( X 1 1 )( X p)
p
E ( X 2 2 )( X 1 1 ) E(X 2 2) E ( X 2 2 )( X p p )
2
E ( X p p )( X 1 1 ) p )( X 2 2 ) E(X p p )
2
E(X p
Atau
11 12 1p
21 22 2p
Σ Cov ( X ) (2.26)
p 1 p2
pp
Karena ik E ( X i i )( X k k ) ki , maka
11 12 1p
21 22 2p
Σ E ( X μ )( X μ )' (2.27)
p 1 p2
pp
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
dimensi yang sama, A dan B adalah matriks konstanta yang sesuai. Maka,
1. E (X Y ) E (X ) E (Y )
.
2. E ( AXB ) A E ( X ) B
Bukti:
E ( X Y ) E ( X ij Y ij )
(x y ) p ij ij ij
( x ij , y ij )
x p (x ) ij ij ij
y ij p ij ( y ij )
x p (x )
ij ij ij
y ij p ij ( y ij )
E (X ) E (Y )
2. E ( AXB ) A E ( X)B
n n
E ( AXB ) E A ik X k B j
k 1 1
n n
A ik E ( X k ) B j
k 1 1
A E ( X )B
Bukti untuk X dan Y adalah matriks variabel random kontinu dapat dikerjakan
secara analog.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
q dan p q
X1 1
Xq q
q μ (1 )
X (1 )
X dan μ E ( X ) (2.28)
X X (2) μ (2)
q 1
q 1
pq
X
p p
μ μ
(1 ) (1 ) (2) (2)
(X )( X )'
X1 1
X2 2
X
q 1
q 1, X q2
q 2, , X p
p
X q q
( X 1 1 )( X q 1 q 1 ) ( X 1 1 )( X q2
q 2, ) ( X 1 1 )( X p
p)
( X 2 2 )( X q 1 q 1 ) (X 2 )( X q 2, ) (X 2 )( X p)
2 q2 2 p
( X q q )( X q 1 q 1 ) (X q
q )( X q2
q 2, ) (X q
q )( X p
p )
1, q 1 1, q 2 1p
2 , q 1 2 ,q 2 2p
μ μ )' ) Σ
(1 ) (1 ) (2) (2)
E (( X )( X (2.29)
12
q , q 1 q ,q 2 qp
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
( X (1 ) μ (1 ) ) ( X (1 ) μ (1 ) )' (X
(1 )
μ
(1 )
) (X
(2)
μ
(2)
)'
( X μ )( X μ )'
( q 1 ) (1 q ) ( q 1 ) (1 ( p q ))
( X ( 2 ) μ ( 2 ) ) ( X (1 ) μ (1 ) )' (X
(2)
μ
(2)
) (X
(2)
μ
(2)
)'
(( p q ) 1 ) (1 q ) (( p q ) 1 ) (( p q ) 1 )
(2.30)
Akibatnya,
q pq
q Σ 11 Σ 12
Σ E ( X μ )( X μ )'
Σ 21 Σ 22
( p p )
pq
( p p )
11 1q 1, q 1 1p
(2.31)
q1 qq q , q 1 qp
q 1 ,1 q 1, q q 1, q 1 q 1, p
p1 pp
pq p , q 1
, maka Cov ( X , X ) Σ 12
(1 ) (2)
elemen-elemen X
(1 )
dan X
(2)
adalah Σ 12 atau Σ 21
Variabel random
Diketahui c' [ a , b ], aX 1
bX 2
dapat ditulis sebagai berikut
X1
a b c' X
X 2
Jika E ( aX 1
bX 2 ) a 1 b 2 , maka
1
a b c' μ
2
12
Apabila Σ 11 dijadikan matriks variansi-kovariansi dari X , maka
21 22
persamaannya menjadi
Var ( aX 1
bX 2 ) Var ( c' X ) c' Σc (2.32)
Karena
11 12 a
c' Σc [ a a 11 2 ab 12 b 22 .
2 2
b]
21 22 b
Hasil diatas dapat diperluas ke dalam kombinasi linear dari p variabel random.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
Bukti:
E ( c' X ) E ( c1 X 1 c p X p )
c1 E ( X 1 ) c p E ( X p )
c1 1 c p p
1
c1 c p
p
c μ
c 1 Var ( X 1 ) c p Var ( X p )
2 2
c 1 c 1 1 c p c p p
c 1 1 c 1 c p p
c p
c1
c1 1 c p p
c p
1 c1
c1 c p
p c p
c' Σc
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
Z 1 c 11 X 1 c 12 X 2 c 1 p X p
Z 2 c 21 X 1 c 22 X 2 c 2 p X p
Z q c q 1 X 1 c q 2 X 2 c qp X p
Atau
Z 1 c 11 c 12 c1 p X1
Z2 c 21 c 22 c2 p X
Z 2 CX (2.34)
Z q c p 1 c p2 c pp X p
( q 1 ) ( p 1 )
μ z E ( Z ) E ( CX ) C μ x
(2.35)
Σ z Cov ( Z ) Cov ( CX ) C Σ X C'
12
matriks variansi-kovariansi Σ x 11 . Tentukan vektor rata-rata dan
21
22
Z1 X 1 X 2
Z2 X1 X 2
atau
Z 1 1 1 X1
Z CX
Z 2 1 1 X 2
1 1 1 1 2
μ z E ( Z ) E ( CX ) C μ x
1 1 2 1 2
1 1 11 12 1 1
Σ z Cov ( Z ) Cov ( CX ) C Σ X C'
1 1 21 22 1 1
11 2 12 22 11 22
11 22 11 2 12 22
diketahui dengan baik bahwa penjumlahan dari dua variabel random dengan
s 11 s1 p
Sn
s1 p s pp
1 n
1 n
.
( x j1 x 1 ) (x x 1 )( x jp x p )
2
j1
n n
j 1 j 1
n n
1 1
( x j 1 x 1 )( x jp x p ) (x xp)
2
n n
jp
j 1 j 1
Vektor rata-rata sampel dan matriks kovariansi dapat disekat untuk melihat
x1
x q x (1 )
x (2) (2.36)
( p 1 )
x q 1 x
x p
dan
s 11 s1q s 1, q 1 s1 p
s q1 s qq s q , q 1 s qp
S n
( p p )
s q 1 ,1 s q 1, q s q 1, q 1 s q 1, p
s p1 s pq s p , q 1 s pp
q pq
p S 11 S 12
(2.37)
pq S 21 S 22
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
(1 )
x dan x ( 2 ) adalah vektor rata-rata sampel yang diperoleh dari pengamatan
x
(1 )
x1 , , x q dan x
(2)
x q 1 , , x p . Secara berturut-turut S 11 adalah
2.4.6 Sampel Random dan Nilai Harapan dari Rata-Rata dan Matriks
Kovariansi Sampel
umum nilai dugaannya tidak dapat diprediksi secara tepat, akibatnya dianggap
X 11 X 12 X 1 p X 1
X 21 X X 2p X
X 2
22
(2.38)
( n p )
X n 1 X n2
X np X n
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
1
Σ
n
sehingga,
E (X ) μ
(vektor rata - rata populasi)
1 (2.39)
Cov ( X ) Σ (matriks variansi - kovariansi populasi dibagi ukuran sampel)
n
n 1 1
E (S n ) Σ Σ Σ
n n
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
Maka,
n
E Sn Σ (2.40)
n 1
n
Jadi S n merupakan penduga tak bias dari .
n 1
Bukti:
1 1 1
E (X ) E X1 X 2 X n
n n n
1 1 1
E X1 E X 2 E X n
n n n
1 1 1
E (X 1 ) E (X 2 ) E (X n )
n n n
1 1 1
μ μ μ
n n n
μ
Selanjutnya,
1 n
1 n
( X μ )( X μ )'
n (X j
μ)
n (X μ)
j 1 1
n n
1
n
2 (X j
μ ) (X μ )
j 1 1
1 n n
Cov ( X ) E ( X μ ) ( X μ )' 2 ( X j μ ) ( X μ )
n j 1 1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
1 n n
Cov ( X ) 2 ( X j μ ) ( X μ )
n j 1 1
X j , maka
1 n n 1
2
Cov ( X ) (X j μ ) (X μ ) 2 (Σ Σ Σ )
n j 1 1
n sebany ak n
1 1
2
(n Σ ) Σ
n n
(X ji
X i) (X jk
X k ) adalah elemen ke- ( i , k ) dari ( X j X ) (X j X ) .
dituliskan sebagai
n n
n
(X j
X ) (X j
X ) (X j
X ) X j ( X
j
X ) ( X )
j 1 j 1 j 1
n
X j
X j n X X
j 1
n n
n n
E X j X j n X X
E X j
X j n E ( X X )
j 1 j 1
didapatkan E ( V V ) Σ V μ V μ V , akibatnya
E X j X j Σ μ μ
1
dan E ( X X ) Σ μ μ
n
Hasilnya,
1
n
E X j
X j n E ( X X ) n Σ n μ μ n Σ μ μ ( n 1) Σ
j 1 n
1 n
Dan karena S n E X j X j n E ( X X ) , menunjukkan bahwa
n j 1
n
E (S n ) E Sn Σ
n 1
n
1
S
n 1
(X j
X) (X j
X ) (2.41)
j 1
dalam pendugaan suatu variabel tunggal. Ketika p variabel diamati dalam tiap
s 11 s 12 s1 p
s 21 s 22 s2 p 1 n
S dengan s ik (x x i )( x jk x k )
n 1 j 1
ji
s 1 p s2 p s pp
x x1 , x 2 , , x p . Andaikan jarak kuadrat dari titik x x 1 , x 2 , x p ke titik
asal diberikan oleh x Ax dengan A adalah matriks definit positif dan simetris
μ 1 , 2 , p diberikan oleh bentuk umum ( x μ ) A ( x μ ) . Pertimbangkan
1
titik tetap μ dan S menggantikan A. Maka jarak untuk suatu konstanta c,
x x1 , x 2 , x p dari x memenuhi
1
( x x ) S ( x x ) c
2
(2.42)
1
Bila p 1, ( x x ) S ( x x ) ( x 1 x 1 ) / s 11 adalah jarak kuadrat dari
2
x1 ke x
dan variansi 2
memiliki fungsi densitas
1 ( x ) / 2 / 2
f ( x) e x (2.43)
2
2
P ( X ) 0 . 68
P ( 2 X 2 ) 0 ,95
ditulis N ( , ) .
Istilah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
2
x
x x
2 1
(2.44)
dalam eksponen fungsi densitas Normal univariat mengukur jarak kuadrat dari x
ke dalam satuan standar deviasi. Hal ini dapat diperumum untuk suatu vektor
x μ Σ 1 x μ (2.45)
Diasumsikan matriks simetris Σ adalah matriks definit positif, jadi (2.45) adalah
univariat dalam (2.44) dengan jarak multivariat yang diperumum dari (2.45)
dalam fungsi densitas (2.43). Jika sudah disubtitusi, konstanta Normal univariat
1 / 2 1 / 2
( 2 ) ( )
2
harus disubtitusi ke konstanta yang lebih umum yang dapat
1 1
x μ Σ x μ / 2
f (x) e (2.46)
2 p / 2
1/ 2
Σ
N p ( μ, Σ ) .
yaitu p = 2.
Himpunan semua x sedemikian sehingga x μ Σ 1 x μ c 2 merupakan
Sumbu setiap elipsoid dari fungsi densitas bersesuaian dengan vektor eigen
1
Σ dan panjangnya proporsional dengan akar kuadrat dari kebalikan nilai eigen
1
Σ . Perhitungan Σ 1 dapat dihindari ketika menentukan sumbu elipsoid, karena
Akibat 2.4.9.1 Jika Σ adalah matriks definit positif sehingga Σ 1 ada, maka
1
Σe e mengakibatkan Σ 1 e e
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
jadi ( , e ) adalah pasangan nilai dan vektor eigen untuk Σ yang bersesuaian
Bukti
1 1
0 e ' Σe e ' ( Σe ) e ' ( e ) ee ' . Selain itu, e Σ ( Σe ) Σ ( e ) atau
1
e Σ
1
e dan pembagian oleh 0 diberikan oleh Σ e (1 / ) e . Maka
(1 / ) e adalah pasangan nilai dan vektor eigen untuk Σ 1 . Untuk setiap x yang
berukuran ,
p 1
xΣ x x ' e i e i x
1
i 1 i
p
1
x ' e
2
i
0
i 1 i
1
karena setiap bentuk x ' e i tidak negatif, dan x ' e i 0 untuk semua i jika
2
i
p
1
x ' e
1
hanya jika x = 0. Jadi x ≠ 0 mengakibatkan
2
i
0 dan Σ adalah
i 1 i
x μ Σ 1 x μ c 2 (2.47)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
Σe i i e i i 1, 2 , , p
Sub bab 2.5 sampai dengan sub bab 2.6 dibahas untuk memberikan landasan
teori bagi pokok bahasan T2 Hotelling yang ada dalam BAB III.
teorema berikut.
momen dari variabel random X dan Y. Jika kedua fungsi pembangkit momen ada
momen dari U:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
m U (t ) E ( e
tU
). (2.48)
dengan fungsi pembangkit momen untuk variabel random dengan distribusi yang
yang sama. Bukti untuk teorema ini dapat ditemukan di Hongki Julie (1999).
Fungsi densitas, rata-rata, variansi, dan fungsi pembangkit momen untuk beberapa
Contoh 2.5.1
2
z /2
2 2 2 e
m z 2 (t ) E ( e ) e f ( z ) dz e
tZ tZ tZ
dz
2
1 2
( z / 2 ) (1 2 t )
2
e dz
Integral tersebut dapat dievaluasi baik dengan tabel integral atau dengan mencatat
z2 z2
exp (1 2 t ) exp (1 2 t ) 1
2 2
2 2
rata-rata 0 dan variansi (1 – 2t)-1. Untuk membuat integran suatu fungsi densitas
Normal (integral definit = 1), kalikan numerator dan denumerator dengan standar
1 / 2
deviasi, (1 2 t ) . Maka
1 1 z 2
1
m z 2 (t )
(1 2 t )
1/ 2 2 (1 2 t )
1 / 2
exp
(1 2 t ) dz .
2
1 1 / 2
m z 2 (t ) (1 2 t )
(1 2 t )
1/ 2
m Y1 ( t ), m Y 2 ( t ), , m Y n ( t ) . Jika U Y1 Y 2 Y n , maka
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
m U ( t ) m Y1 ( t ) m Y 2 ( t ) m Y n ( t ) . (2.49)
Bukti
m U (t ) E e t ( Y1 Y n )
(e tY 1
e
tY 2
e
tY n
)
E (e 1 ) E (e ) E (e
tY tY 2 tY n
).
m U ( t ) m Y1 ( t ) m Y 2 ( t ) m Y n ( t )
U aY i i
a 1 Y1 a 2 Y 2 a n Y n , (2.50)
i 1
E (U ) a i
i a1 1 a 2 2 a n n
i 1
dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
V (U ) a i a1 1 a 2 2 a n n .
2 2 2 2 2 2 2 2
i
i 1
Bukti
i t
2 2
m Yi ( t ) exp i t .
2
t
2 2
m a i Yi ( t ) E ( e ) m Yi ( a i t ) exp i a i t i .
ta i Yi
2
m U ( t ) m a1Y1 ( t ) m a 2 Y 2 ( t ) m a n Y n ( t )
a1 1 t
2 2 2
a n 1 n t
2 2 2
exp 1 a 1 t exp n ant
2 2
n t
2 n
exp t a i i a i
2 2
i
i 1 2 i 1
n n
U ai i dan Var (U ) a i
2 2
i
i 1 i 1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
n n
a dan variansi a i .
2 2
i i i
i 1 i 1
n
1
Y
n
Y i
(2.50)
i 1
Bukti
n
1 1 1 1
Y
n
Y i
n
( Y1 )
n
(Y 2 )
n
(Y n )
i 1
a 1 Y1 a 2 Y 2 a n Y n dengan a i 1 / n , i 1, 2 , , n .
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
1 1 1 1
E ( Y ) E ( Y1 ) ( Y n ) ( ) ( )
n n n n
dan
2
1 1 1 1 1
V (Y ) V (Y1 ) (Y n ) 2 ( ) 2 ( ) 2 ( n )
2 2 2
.
n n n n n n
Oleh karena itu, distribusi sampling Y adalah Normal dengan dengan rata-rata
Y dan variansi Y2 2 / n .
n 2
Y
1
Y
2
S i . (2.52)
n 1 i 1
2
( n 1) S
2 n
Y
1
i
Y (2.53)
2 2
i 1
independen.
Bukti
( n 1) S
2
1
Y (Y1 Y 2 ) ,
2
Maka
2 2
Y
1
Y
2
S i
2 1 i 1
Y1 Y Y 2 Y
2 2
2 2
1 1
Y1 (Y1 Y 2 ) Y 2 (Y1 Y 2 )
2 2
2 2
1 1
(Y1 Y 2 ) (Y1 Y 2 )
2 2
2
1
2 (Y1 Y 2 )
2
(Y1 Y 2 )
2
2
sehingga,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
2
( n 1) S
2
(Y1 Y 2 )
2
Y Y2
1 .
2
2
2
2
2
Y1 Y 2
Z
2
2
2
( n 1) S
2
Y Y2
1 Z
2
,
2
2
2
( n 1) S
2
berdistribusi
2
Hal ini menunjukkan bahwa menurut Contoh 2.13.1
2
Y1 Y 2 Y1 Y 2
Karena U 1 dan U 2 adalah variabel random yang
independen. Karena n = 2,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
(Y1 Y 2 ) U1 ( Y1 Y 2 ) ( U 2 )
2 2
Y dan S 2 .
2 2 2 2
independensi U1 dan U 2
mengakibatkan independesi dari Y dan S
2
. Terbukti
bahwa Y dan S
2
variabel random yang independen.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
T2 HOTELLING
Richard L. Scheaffer)
Z
T (3.1)
W /v
mengatakan bahwa W ( n 1) S 2 / 2
berdistribusi 2 dengan derajat bebas v =
Z n (Y ) / Y
T n (3.2)
W /v ( n 1) S 2
/
2
/( n 1) S
58
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
2
Y
n Y ( S ) Y
2 1
n
2
T
(3.3)
S
n Y μ (S) Y μ .
2 1
T (3.4)
( n 1) p
Statistik T2 berdistribusi F p ,n p dengan F p , n p menunjukkan variabel
(n p )
adalah daerah kemungkinan nilai-nilai . Daerah ini ditentukan oleh data dan
adalah
1 ( n 1)
P n X μ S X μ F p , n p ( )
(n p )
1 ( n 1)
P n X μ S X μ F p , n p ( ) 1
(n p )
berapapun nilai nilai μ dan Σ yang tidak diketahui. Dengan kata lain, X tidak
1/ 2
( n 1) p
F p , n p ( )
(n p )
1 ( n 1) p
n X μ S X μ F p , n p ( )
(n p )
nilai parameter. Dalam kasus seperti ini, daerahnya adalah suatu elips dengan
1 p ( n 1)
n X μ S X μ F p , n p ( ) (3.6)
(n p )
n n
x x x j x
1 1
dengan x
n
xj , S
( n 1)
j
dan x 1 , x 2 , , x n adalah
j 1 j 1
sampel pengamatan.
kepercayaan (nilai c yang masuk akal), perlu menghitung jarak kuadrat yang
p ( n 1)
diperumum n x μ 0 S 1 x μ 0 dan dibandingkan dengan F p , n p ( ) .
(n p )
p ( n 1)
Jika jarak kuadrat lebih besar daripada F p , n p ( ) , maka μ 0 tidak
(n p )
Sumbu dan panjang daerah kepercayaan elips dapat ditentukan dari nilai
eigen i dan vektor eigen e i dari S. Pada (2.47), arah dan panjang sumbu dari
1 p ( n 1)
n x μ S x μ c F p , n p ( )
2
(n p )
ditentukan oleh
i c p ( n 1)
i F p , n p ( )
n n(n p )
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
yang berada di sepanjang vektor eigen e i . Dimulai pada pusat x , sumbu daerah
p ( n 1)
i F p , n p ( ) e i dimana Se i i e i , i 1, 2 , , p (3.7)
n(n p )
Contoh 3.2.1
pemencaran radiasi ketika pintu microwave terbuka dan tertutup. Diambil sampel
1 p ( n 1)
n x μ S x μ F p , n p ( )
(n p )
1 . 2867 6 . 6215
merupakan nilai rata-rata dari karakteristik mutu, dan S 12 dan S 22 variansi sampel
dan 12 diketahui. Jika X 1 dan X 2 adalah rata-rata sampel dari dua karakteristik
T
2
n
S 2 X X
2 1 1
2
S1 X 2 X 2
2
2
2 S 12 X 1 X 1 X 2 X 2
(3.8)
S
2 2 2
S S
1 2 12
akan berdistribusi Hotelling dengan derajat bebas 2 dan (n – 1). Jika T 2 T2; 2 ; n 1 ,
maka paling sedikit satu dari karakteristik mutu itu tidak tekendali dengan T 2; 2 ; n 1
adalah titik presentase atas distribusi T2 Hotelling dengan derajat bebas 2 dan
(n – 1).
Nilai-nilai T2 yang dihitung dari persamaan (3.8) untuk tiap sampel pada
grafik pengendali dengan hanya batas pengendali atas T 2; 2 ; n 1 (Gambar 3.2).
bahwa urutan waktu data tersebut tetap ada dengan grafik pengendali ini, sehingga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
pengendalian atau pola tak random tersebut dapat diselidiki. Selain itu, grafik ini
bilangan (nilai statistik T2). Hal ini sangat berguna ketika ada dua atau lebih
Hal ini memungkinkan untuk memperluas hasil ini untuk kasus dengan p
memerlukan perhitungan rata-rata sampel dari tiap p karakteristik mutu dari suatu
X1
X2
X
X p
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
Statistik uji yang di plot pada grafik pengendali T 2 Hotelling untuk tiap
sampel adalah
1
T
2
n X X S X X (3.9)
dengan X X 1 , X 2 , , X p
adalah vektor rata-rata dari tiap karakteristik mutu
dan S adalah matriks kovarian. Batas pengendali atas pada grafik pengendali
p ( n 1)
T ; p ; n 1
2
F ; p ; n p (3.10)
n p
Dalam praktek, biasanya perlu menduga X dan S dari analisa sampel awal
diketahui m sampel berdistribusi Normal yang terdiri dari p karakteristik mutu dan
n
1
X jk
n
X ijk
j 1, 2 , , p k 1, 2 , , m (3.11)
i 1
X
1 2
s jk X j 1, 2 , , p k 1, 2 , , m
2
ijk jk
(3.12)
n 1 i 1
dengan X ijk adalah pengamatan ke-i pada karakteristik mutu ke-j dalam sampel
ke-k. Kovarian antara karakteristik mutu j dan h dalam sampel ke-k adalah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
X X
1
s jhk ijk
X jk ihk
X hk k 1, 2 , , m j h (3.13)
n 1 i 1
mendapatkan
m
1
X j
m
X jk
j 1, 2 , , p (3.14)
k 1
m
1
sj s j 1, 2 , , p
2 2
jk
(3.15)
m k 1
dan
m
1
s jh
m
s jhk
j h (3.16)
k 1
s 12 s 12 s1 p
2
s s2 p
S
2
(3.17)
2
s p
Contoh 3.3.1
terhadap kuat tarik dan berat yang merupakan karakteristik mutu yang penting
Kemudian dihitung rata-rata dari tiap sampel, variansi dan kovariansi. Nilai
Grafik T² Hotelling
60
50
40
30 T²
T2
BPA
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Dari persamaan (3.8) diperoleh statistik penguji yang harus digambarkan pada
grafik T2 sebagai
4 ( 3 , 29 ) X ( 82 , 46 ) 2 ( 7 , 51 ) X ( 20 ,17 ) 2
2
(3.18)
1 2
T
( 7 , 51 )( 3 , 29 ) ( 0 , 35 ) 2 ( 0 ,35 ) X 1 ( 82 , 46 ) X 2 ( 20 ,17 )
2
( 2 )( 3 )
T 0 , 01 ; 2 ; 3
2
F 0 , 05 ; 2 ; 2
42
6
(19 )
2
57
Dari grafik pada Gambar 3.3 dapat dilihat bahwa semua sampel berada di dalam
BAB IV
Pada bab ini akan dibahas aplikasi grafik pengendali T 2 dengan data yang
bersumber dari skripsi Mutia Umar Ahmad Batarfie (2006) di PT. Sinar Bogor
PT. Sinar Bogor QUA (PT. SBQUA) merupakan perusahaan khusus yang
kemasan galon. PT SBQUA didirikan pada bulan September 2001 di Jl. Pajajaran
memiliki total investasi (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
sebesar Rp. 23.500.000. Pada tahun 2002, PT. SBQUA mengadakan kerjasama
dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bogor tentang pengadaan
air bersih untuk bahan baku produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
(PT).
PT. SBQUA memiliki izin usaha industri dengan nomor tanda daftar industri
71
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
BW/X/2001, serta merek dalam negeri dari Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM) MD. 249110001624. Bahan baku dalam produksi juga telah
PT. SBQUA percaya bahwa mutu merupakan kepentingan setiap orang, serta
dengan Penyerahan Barang Tepat Waktu”. Sasaran mutu yang ditetapkan adalah
dengan mengacu kepada pedoman BSN-10 dan kebijakan serta sasaran mutu
minggu/libur, dengan jumlah produksi sesuai dengan pesanan saat itu. Total
pemakaian air dan produksi AMDK PT. SBQUA pada bulan Januari hingga April
2006 terdapat pada Lampiran 3. Produk yang telah jadi akan dikirimkan
Pada proses produksi, air baku akan diproses melalui beberapa tahap filtrasi
yang bertujuan untuk menghilangkan bau dan kekeruhan serta melalui proses
sterilisasi (ozonisasi dan ultra violet). Secara umum diagram alir proses produksi
dapat dilihat pada Lampiran 4. Pada diagram alir tersebut dapat dilihat air baku
dari PDAM ditampung di tank penampungan bahan baku, lalu dipompa untuk
dialirkan ke carbon active filter I. Carbon active filter I ini berfungsi untuk
menangkap ion-ion negatif serta menyaring kotoran dan bau dalam air. Tahapan
berikutnya adalah ressin filter yang berfungsi untuk menstabilkan pH pada air. Air
kotoran dan bau yang masih tersisa. Tahap filtrasi berikutnya adalah penyaringan
kotoran – kotoran, endapan, serta mineral yang ada didalam air akan disaring. Air
yang telah melalui tahapan filtrasi tersebut, dialirkan ke ozon generator, dimana
air akan diberi ozon untuk melemahkan bakteri – bakteri yang terkandung dalam
air. Ozon dan air tersebut akan dicampur secara merata didalam ozon reactor.
Setelah melalui tahap ozonisasi, air ditampung di tank penampungan bahan jadi,
dan dialirkan melalui sinar ultra violet (UV) dengan kekuatan 10 gpm
(galon/menit) untuk mematikan bakteri –bakteri dalam air. Tahap terakhir adalah
mutu produk jadi, dan pengendalian mutu kemasan. Agar kualitas air tetap
syarat dimana setiap hari dilakukan pengujian fisika dan kimia mulai dari air baku
hingga AMDK serta secara mikrobiologi dilakukan uji bakteri e-coli. AMDK
Pada skripsi ini yang akan dibahas adalah tahap pengendalian mutu bahan baku
untuk karakteristik mutu nilai pH, kekeruhan air, dan TDS pada tank
Bahan baku utama dalam produksi AMDK SBQUA adalah air yang berasal
dari PDAM. Mutu air dipengaruhi oleh parameter mutu air, penyimpanan bahan
baku air dan cuaca. Parameter mutu air terdiri dari pH, suhu, kekeruhan, TDS,
antara asam dan basa dalam air. Penyimpangan dalam pH pada air minum akan
mempengaruhi pertumbuhan mikroba didalam air dan perubahan rasa pada air.
air tidak boleh tinggi karena akan mempermudah munculnya bakteri – bakteri
disebabkan oleh adanya zat – zat tersuspensi seperti lumpur, zat organik, dan zat –
zat halus lainnya. Kekeruhan akan mengakibatkan perubahan warna dari air.
NTU. TDS (Total Dissolved Solid) merupakan zat yang terlarut dalam air.
Analisis grafik pengendali untuk nilai pH dan kekeruhan air pada tank
untuk tiap sampel diambil rata-rata dan nilai T2 dihitung. Hasil perhitungan
( 2 )( 3 1)
T 0 , 01 ; 2 ; 3
2
F 0 , 01 ; 2 ;1
32
4 ( 4999 ,5 )
19 . 998
Dari grafik pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa sampel 5, 14, dan 16 berada
diluar batas pengendali, maka dapat disimpulkan bahwa proses tersebut tidak
1. Kondisi sumber air baku yang dipengaruhi oleh kondisi cuaca terutama pada
pada bahan baku air tersebut, jika pH dan Kekeruhan air tetap tidak sesuai
2. Tanki penampungan bahan baku yang belum dikuras, sehingga air dalam
tanki menjadi keruh, oleh karena itu operator harus rutin melakukan
3. Terjadi kesalahan pengujian yang disebabkan daya fungsi alat sudah tidak
maksimal atau kesalahan dari petugas QC, sehingga hasil pengukuran tingkat
4. Kebersihan ruang pengujian masih kurang, sehingga air yang diuji tercemar
oleh debu atau kotoran yang mengakibatkan tingkat kekeruhan sampel air
Analisis grafik pengendali untuk nilai kekeruhan air dan TDS pada tank
untuk setiap sampel diambil rata-rata dan nilai T2 dihitung. Hasil perhitungan
( 2 )( 3 1)
T 0 , 01 ; 2 ; 3
2
F 0 , 01 ; 2 ;1
32
4 ( 4999 ,5 )
19 . 998
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
Pada grafik tersebut terlihat bahwa nilai statistik uji T 2 pada sampel ke 3, 4, 13,
dan 14 jatuh di luar batas pengendali, maka dapat disimpulkan bahwa proses
1. Kondisi sumber air baku yang dipengaruhi oleh kondisi cuaca terutama pada
musim hujan dimana kekeruhan air dan TDS meningkat, sehingga bagian QC
harus melakukan pengecekan dengan baik pada bahan baku air tersebut, jika
kekeruhan dan TDS tetap tidak sesuai standar maka dilakukan laporan kepada
pihak PDAM.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
2. Tanki penampungan bahan baku yang belum dikuras, sehingga air dalam
tanki menjadi keruh, oleh karena itu operator harus rutin melakukan
3. Terjadi kesalahan pengujian yang disebabkan daya fungsi alat sudah tidak
maksimal atau kesalahan dari petugas QC, sehingga hasil pengukuran tingkat
4. Kebersihan ruang pengujian masih kurang, sehingga air yang diuji tercemar
oleh debu atau kotoran yang mengakibatkan tingkat kekeruhan sampel air
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
grafik pengendali univariat (grafik pengendali dan S), nilai dan vektor eigen,
variabel random, kovariansi dan independensi dua variabel random, dan sifat-sifat
(vektor dan matriks random, vektor rata-rata dan matriks kovariansi, menyekat
matriks kovariansi, vektor rata-rata dan matriks kovariansi untuk kombinasi linear
variabel random, menyekat vektor rata-rata dan matriks kovariansi sampel, sampel
random dan nilai harapan dari rata-rata dan matriks kovariansi sampel, variansi
kepercayaan elips.
suatu proses terkendali atau tidak berdasarkan variabel bivariat yang relevan.
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh pada PT. Sinar Bogor QUA (PT.
80
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
Bivariat untuk karakteristik mutu pH dan kekeruhan air dalam tank penampungan
bahan baku menunjukkan proses yang tidak terkendali karena sampel ke 5, 14,
dan 16 berada diluar batas pengendali. Sedangkan pada grafik pengendali untuk
karakteristik mutu kekeruhan air dan TDS dalam tank penampungan bahan baku
B. SARAN
mencoba memberikan saran untuk penulis berikutnya, bahwa sebaiknya dibahas lebih
DAFTAR PUSTAKA
Batarfie, Mutia Umar Ahmad. 2006. Analisis Pengendalian Mutu pada Proses
Rosdakaryo.
Seber, G.A.F. 1984. Multivariate Observations. USA: John Wiley & Sons, inc.
Brooks/Cole.
82
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 2. Distribusi, Fungsi Probabilitas, Rata-Rata, Variansi dan Fungsi Pembangkit Momen
Sumber: Wackerly, Dennis D. William Mendenhall III. Richard L. S. 2008. Mathematical Statistics with Applications.
84
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
Lampiran 4. Total pemakaian air dan total produksi AMDK pada bulan Januari
92
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95