Anda di halaman 1dari 8

PENYELESAIAN MODEL NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE QUADRATIC

PROGRAMMING DENGAN ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN PRODUKSI


OPTIMUM PADA SALIS KONVEKSI

THE COMPLETION OF NONLINEAR MODEL USING QUADRATIC PROGRAMMING WITH


GENETIC ALGORITHM TO DETERMINE THE OPTIMUM PRODUCTION AT SALIS
CONVECTION

Oleh: Rofiqotun Najah1), Eminugroho Ratna Sari2)


Program Studi Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika, FMIPA UNY
rofiqotunnajah@gmail.com1), eminugroho@uny.ac.id2)

Abstrak
Pada paper ini dilakukan penyelesaian model nonlinear menggunakan metode quadratic
proggraming dengan algoritma genetika dalam penentuan produksi optimum pada Salis Konveksi.
Langkah penyelesaiannya adalah pembentukan model nonlinear, menentukan kondisi Khun
Tucker, mengidentifikasi complementary slackness, menambahkan variabel buatan, dan
membentuk fungsi tujuan linear. Model linear yang diperoleh kemudian diselesaikan dengan
algoritma genetika. Adapun langkah penyelesaian menggunakan algoritma genetika adalah
membangkitkan populasi awal, seleksi, crossover, mutasi, dan evaluasi. Terdapat 4 variabel
keputusan yang dibahas, yaitu produksi atasan dewasa, rok dewasa, dress anak, dan atasan
anak. Fungsi tujuan yang terbentuk adalah meminimalkan biaya produksi dengan kendala
sedemikian sehingga semua permintaan dapat terpenuhi. Berdasarkan perhitungan didapatkan
hasil yaitu total minimal biaya produksi Rp 3.026.706,87 dengan produksi atasan dewasa
sebanyak 102 pcs, rok dewasa sebanyak 98 pcs, dress anak sebanyak 180 pcs, dan atasan anak
sebanyak 40 pcs.
Kata Kunci : Optimasi, Pemrograman Nonlinear, Quadratic Programming, Algoritma
Genetika
Abstract

This paper discusses about the completion of nonlinear model using quadratic programming
with genetic algorithm to determine the optimum production at salis convection The completion
steps are by establishing a nonlinear model, determining Khun Tucker's condition, identifying
complementary slackness, adding artificial variables, and forming a linear objective function.
Then, the obtained linear model is solved by a genetics algorithm. The completion steps using
genetic algorithms are by generating initial population, selection, crossover, mutation, and
evaluation. There are four decision variables that discussed, namely the production of
women’s tops, skirts, child dresses, and girl’s tops. The objective function is to minimize
production cost. Based on the calculation, the result shows that total minimum production
cost is Rp 3.026.706, 87 with the production of women’s tops are 102 pieces, skirts are 98
pieces, child dresses are 180 pieces, and girl’s tops are 40 pieces.
Key word: Optimization, Nonlinear Programming, Quadratic Programming, Genetics
Algorithm
PENDAHULUAN model linear dan model nonlinear. Pada
permasalahan sehari-hari seringkali
Optimasi berkaitan dengan pencarian diselesaikan dengan pemrograman nonlinear.
solusi dari suatu permasalahan dengan kendala Terdapat beberapa metode untuk
tertentu. Permasalahan tersebut dapat berupa menyelesaikan permasalahan model nonlinear,
2| Penyelesaian Model Nonlinear .... (Rofiotun Najah)

diantaranya adalah Lagrange Multiplier, ukuran optimal populasi algoritma genetika


pendekatan dengan metode Karush-Kuhn- dan unjuk kerjanya dalam perolehan solusi
Tucker, Separable Programming, dan global, Indriana (2016) yang membahas
Quadratic Programming. tentang penyelesaian model nonlinear
Secara definisi, quadratic menggunakan separable programming dengan
programming merupakan pendekatan algoritma genetika pada produksi tempe.
penyelesaian permasalahan optimasi model Mayoritas orang memanfaatkan
nonlinear dimana kendalanya berupa fungsi perkembangan teknologi untuk memudahkan
linear dan fungsi tujuannya merupakan kuadrat melakukan kegiatan sehari-hari. Seperti
dari variabel keputusan ataupun perkalian dari berbelanja online, sms banking untuk
dua variabel keputusan (Hiller & Lieberman, keperluan perbankan, dan lain sebagainya. Saat
2001 : 665). Kondisi Karush-Kuhn-Tucker ini berkembang berbagai jenis usaha yang
digunakan sebagai penyelesaian akhir memanfaatkan jaringan internet, sebagai
quadratic programming, namun demikian contoh adalah bisnis fashion dari busana balita,
untuk quadratic programming yang memiliki anak, hingga dewasa banyak diperjualbelikan
banyak kendala maka metode wolfe dapat secara online. Banyak cara penjual online
digunakan untuk menyelesaikannya. Melalui untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan
quadratic programming permasalahan salah satunya adalah dengan membuat busana
pemrograman nonlinear dibawa menjadi sendiri dengan mencari konveksi untuk
masalah pemrograman linear. membuat busana-busana tersebut. Jumlah
Beberapa penelitian tentang quadratic produksi dari konveksi tersebut bergantung
programming pernah dibahas antara lain oleh pada minat pasar, sehingga setiap bulannya
Anisyah (2009) yang membahas tentang jumlah produksi dari konveksi tersebut tidak
penyelesaian pemrograman kuadratik dengan selalu sama.
metode Frank and Wolfe, Dewi (2013) yang Salis Konveksi merupakan salah satu
menerapkan pemodelan kuadratik untuk konveksi yang berlokasi di Solo. Solo adalah
analisa hasil panen padi, Utami (2015) yang kota yang terkenal dengan pusat grosir dari
membahas tentang efektivitas penyelesaian berbagai macam pakaian. Sehingga banyak
model nonlinear menggunakan pendekatan pembeli yang berdatangan ke Solo yang
quadratic programming dan separable berasal dari kota lain. Oleh sebab itu banyak
programming untuk optimasi biaya produksi penjual yang menjual pakaiannya secara
pada industri bakpia 716. Penelitian-penelitian online, dan Salis Konveksi merupakan salah
tersebut, setelah permasalahan menjadi model satu konveksi yang bekerjasama dengan
linear kemudian diselesaikan dengan metode beberapa penjual online untuk memproduksi
simpleks. Sementara terdapat metode lain pakaian.
untuk menyelesaikan model linear, salah Salah satu nilai tambah dari Salis
satunya adalah Algoritma Genetika. Konveksi adalah Salis Konveksi dapat
Algoritma Genetika dimulai dari menerima bahan pakaian dari pelanggan untuk
penelusuran solusi dari sejumlah titik awal kemudian dibuat pakaian berdasarkan pesanan,
sebagai kandidat-kandidat solusi. Algoritma ini sehingga pelanggan hanya membayar biaya
kemudian melakukan perbaikan kontinyu yang produksi saja. Biaya tersebut relatif lebih
digabungkan dengan preservasi kandidat solusi murah dibandingkan dengan konveksi lain di
prospektif. Langkah rekursif tersebut diulangi Solo, namun karena lokasi Salis Konveksi
sampai dengan diperoleh solusi optimal. yang tidak terlalu strategis, menyebabkan Salis
Meskipun demikian, implementasi algoritma Konveksi menjadi kurang banyak diminati
ini pada pencarian solusi optimal memerlukan oleh para pelanggan. Hal tersebut
penentuan parameter optimisasi yang tepat mengakibatkan jumlah produksi tiap bulan di
untuk memandu algoritma menelusuri solusi Salis Konveksi tidak selalu tetap. Jumlah biaya
terbaik (Suyanto, 2005 : 1). produksi yang selalu berubah-ubah ini
Beberapa penelitian tentang Algoritma membuat model matematika yang akan
Genetika pernah dibahas antara lain oleh diterapkan merupakan jenis model nonlinear.
Indrianingsih (2010) yang membahas tentang Berdasarkan latar belakang tersebut
penyelesaian masalah optimasi fungsi maka tujuan penulisan penelitian ini untuk
berkendala dengan pengkodean bilangan bulat, membentuk membentuk model nonlinear
Ulinuha (2015) yang membahas tentang produksi pada Salis Konveksi kemudian
Penyelesaian Model Nonlinear .... (Rofiotun Najah) | 3

menyelesaikannya menggunakan quadratic Quadratic Programming


programming dengan algoritma genetika.
Berikut ditampilkan flowchart langkah Quadratic Programming adalah
penyelesaian model nonlinear menggunakan pendekatan penyelesaian permasalahan
quadratic programming dengan algoritma optimasi nonlinear dimana kendalanya berupa
genetika pada Salis Konveksi. fungsi linear dan fungsi tujuannya merupakan
kuadrat dari variabel keputusan ataupun
Studi Literatur perkalian dari dua variabel keputusan (Hiller &
Lieberman, 2001 : 665). Bentuk umum dari
masalah quadratic programming menurut
Pengambilan Data Peressini et al (1988 : 258) yaitu:
Meminimumkan
1
Fitpoly Geo Gebra 𝑓(𝑋) = 𝐶 𝑇 𝑋 + 𝑋 𝑇 𝑄𝑋 + 𝑑 (4)
2
Dengan kendala 𝐴𝑋 ≤ 𝐵, 𝑋 ≥ 0 (5)
Pembentukan Model Nonlinear Matriks 𝑋 merupakan matriks satu
kolom dari variabel-variabel yang dicari, dan
𝐶 𝑇 adalah matriks satu baris untuk setiap
Quadratic Programming koefisien ongkos (𝑐𝑗 ). Matriks 𝐴 merupakan
matriks koefisien persamaan kendala, dan 𝐵
Model Linear adalah matriks satu kolom dari ruas kanan
persamaan kendala. (Bronson & Naadimuthu,
1997 : 20). Adapun 𝑑 merupakan suatu
Algoritma Genetika
konnstanta, sedangkan 𝑄 merupakan matriks
simetris yang tersusun dari nilai 𝑞𝑖𝑗 , dimana
Analisis Data 𝑞𝑖𝑗 merupakan hasil dari turunan parsial kedua
terhadap 𝑥𝑖 dan 𝑥𝑗 dari fungsi tujuan. Matriks
Penarikan Kesimpulan 𝑄 merupakan matriks simetris, sehingga nilai
𝑞𝑖𝑗 = 𝑞𝑗𝑖 . Bentuk (4) dapat ditransformasikan
Gambar 1. Bagan penyelesaian model menjadi berikut:
nonlinear menggunakan quadratic 1
𝑓(𝑋) = 𝐶 𝑇 𝑋 + 2 𝑋 𝑇 𝑄𝑋 + 𝑑 = ∑𝑛𝑗=1 𝑐𝑗 𝑥𝑗 +
programming dengan algoritma genetika. 1
∑𝑛𝑖=1 ∑𝑛𝑗=1 𝑞𝑖𝑗 𝑥𝑖 𝑥𝑗 + 𝑑 (6)
2
KAJIAN PUSTAKA Jika 𝑄 adalah matriks definit positif,
𝑓(𝑋) merupakan fungsi konveks ketat, dan
Pemrograman Nonlinear
fungsi kendala merupakan fungsi konveks,
Pemrograman nonlinear adalah suatu maka setiap nilai minimum dari masalah
teknik dalam masalah optimasi yang tersebut merupakan minimum global (Rao,
mempunyai fungsi tujuan nonlinear dan fungsi 1984 : 231).
kendala berbentuk nonlinear atau linear.
Algoritma Genetika
(Bazaraa et al, 2006 : 1).
Bentuk umum dari pemrograman Algoritma Genetika merupakan suatu
nonlinear adalah menemukan nilai 𝑋= metode algoritma pencarian berdasarkan pada
(𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 ), (Hiller & Lieberman, 2001 : mekanisme seleksi alam dan genetik alam
654) sehingga (Kusumadewi, 2003 : 87). Algoritma Genetika
Max / Min 𝑓(𝑋), terinspirasi oleh proses biologi dari teori
dimana 𝑓(𝑋) berupa fungsi non linear (1) evolusi Darwin, sehingga banyak istilah dan
kendala 𝑔𝑖 (𝑋)(≤, =, ≥)𝑏𝑖 , untuk setiap 𝑖 = konsep biologi yang digunakan dalam
1, 2, … , 𝑚 (2) Algoritma Genetika (Chambers, 2000 : 13).
dan 𝑥𝑗 ≥ 0, 𝑖 = 1, 2, … , 𝑛 (3) Algoritma Genetika merupakan teknik
Fungsi kendala 𝑔𝑖 (𝑋) dapat berupa fungsi pencarian yang didasarkan atas mekanisme
nonlinear maupun fungsi linear. Selain itu, seleksi genetik natural. Algoritma genetika
𝑓(𝑋) dan fungsi 𝑔𝑖 (𝑋) adalah fungsi-fungsi berbeda dengan teknik pencarian
dengan n variabel. konvensional. Algoritma genetika dimulai dari
4| Penyelesaian Model Nonlinear .... (Rofiotun Najah)

himpunan solusi yang pada umumnya penelitian yang digunakan adalah data hasil
dihasilkan secara acak. Himpunan ini disebut produksi pada Salis Konveksi selama periode
populasi, sedangkan setiap individu dalam bulan Juli 2016 sampai Desember 2016. Data
populasi disebut kromosom (merupakan tersebut adalah sebagai berikut:
representasi dari solusi) dan yang menempati
kromosom disebut gen dan nilainya dapat Tabel 1. Data Produksi
berupa bilangan numerik, bilangan biner,
Atasan Rok Dress Atasan
simbol ataupun sebuah karakter dari Dewasa Dewasa Anak Anak
permasalahan yang ingin diselesaikan (Gen & Juli 2016 178 159 235 242
Cheng, 2000 : 1). Agustus 2016 193 94 173 236
Pada setiap generasi, kromosom akan September 2016 215 132 184 251
melalui proses evaluasi dengan menggunakan Oktober 2016 243 103 193 367
November 2016 134 256 209 96
alat ukur yang disebut dengan fungsi fitness Desember 2016 215 145 247 195
(kebugaran). Nilai fitness dari suatu kromosom
akan menunjukkan kualitas dari kromosom
Tabel 2. Data Biaya Produksi
dalam populasi tersebut (Zukhri, 2014 : 23). Atasan Rok Dress
Generasi berikutnya dikenal dengan istilah Atasan Anak
Dewasa Dewasa Anak
anak (offspring) terbentuk dari gabungan dua
kromosom generasi sekarang yang bertindak Rp. Rp. Rp.
Rp.
sebagai induk (parent) dengan menggunakan Juli 2016 1.487.500, 1.275.000, 1.508.000,
1.248.000,00
operator penyilangan (crossover). Selain 00 00 00
operator penyilangan, suatu kromosom dapat
Rp. Rp. Rp.
pula dimodifikasi dengan menggunakan Agustus Rp.
operator mutasi (mutation) dengan harapan 1.615.000, 765.000,00 1.105.000,
2016 1.222.000,00
akan menghasilkan kromosom baru dengan 00 00
tingkat fitness lebih tinggi sebagai generasi
Rp. Rp. Rp.
baru atau keturunan (offspring) berikutnya. September Rp.
Setelah beberapa generasi maka algoritma 1.785.000, 1.105.000, 1.170.000,
2016 1.300.000,00
genetika akan konvergen pada kromosom 00 00 00
terbaik, yang diharapkan merupakan solusi Rp. Rp. Rp.
optimal (Goldberg, 1989 : 71). Oktober Rp.
2.040.000, 858.500,00 1.235.000,
Struktur umum dari suaru Algoritma 2016 1.980.000,00
Genetika terdiri dari langkah-langkah: 00 00

a. Membangkitkan Populasi Rp. Rp. Rp.


b. Seleksi November Rp.
1.105.000, 2.125.000, 1.300.000,
c. Crossover 2016 495.000,00
d. Mutasi 00 00 00

e. Evaluasi Solusi Rp. Rp. Rp.


Desember Rp.
Pada umumnya dalam proses 1.785.000, 1.050.000, 1.579.500,
Algoritma Genetika untuk mendapatkan hasil 2016 1.045.000,00
00 00 00
optimal membutuhkan proses pengulangan
yang cukup panjang. Oleh karena itu, Dalam Penelitian ini diasumsikan beberapa
selanjutnya penyelesaian optimasi dengan hal, yaitu:
Algoritma Genetika dilakukan dengan bantuan 1. Produksi setiap bulan selalu habis
software Matlab. terjual.
2. Tidak ada perubahan biaya produksi.
PEMBAHASAN Selanjutnya, berdasarkan tujuan yang akan
Pembentukan Model Nonlinear dicapai yaitu untuk meminimumkan biaya
produksi Salis Konveksi, maka dibentuk
Penerapan Quadratic Programming variabel keputusan yang akan digunakan yaitu:
digunakan untuk menyelesaikan masalah 𝑥1 = banyak produksi atasan dewasa dalam
nonlinear penetapan jumlah produksi minimal satu bulan.
selama satu bulan di Salis Konveksi untuk 𝑥2 = banyak produksi rok dewasa dalam satu
mengoptimumkan biaya produksi. Objek bulan.
Penyelesaian Model Nonlinear .... (Rofiotun Najah) | 5

𝑥3 = banyak produksi dress anak dalam satu 232,07 𝑥3 + 1,83 𝑥4 2 + 4586,28 𝑥4 +


bulan. 1001032,87
𝑥4 = banyak produksi atasan anak dalam satu 1
bulan. 𝑓(𝑋) = 𝐶 𝑇 𝑋 + 𝑋 𝑇 𝑄𝑋 + 𝑑
2
Fungsi tujuan dibentuk dengan
𝑥1
menjadikan jumlah produksi total tiap jenis
𝑥2
sebagai nilai 𝑥, dan biaya produksi setiap jenis = [8344,04 4043,24−232,07 4586,28] [𝑥 ]
3
produksi sebagai nilai 𝑓(𝑥). Fungsi biaya yang 𝑥4
dikeluarkan untuk memproduksi setiap jenis 1
pakaian diperoleh dengan mencari regresi + [𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 ]
2
polinomial yang akan ditentukan dengan 0,76 0 0 0 𝑥1
software Geogebra melalui perintah Fitpoly, 0 24,14 0 0 𝑥2
sehingga didapatkan fungsi tujuan adalah [ ] [𝑥 ]
0 0 31,72 0 3
meminimumkan: 0 0 0 3,66 𝑥4
𝑓(𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 ) = 0,38𝑥1 2 + 8344,04 𝑥1 + 1001032,87
+12,07𝑥2 2 + 4043,24 𝑥2 + 15,86𝑥3 2 Bentuk Kendala dari (8) disesuaikan
−232,07 𝑥3 + 1,83 𝑥4 2 + 4586,28 𝑥4 menjadi:
+ 1001032,87 (7) 𝑥1 ≥ 102 ⟺ −𝑥1 ≤ −102
Fungsi kendala dari permasalahan ini 𝑥2 ≥ 98 ⟺ −𝑥2 ≤ −98
didapatkan berdasarkan informasi dari pemilik 𝑥3 ≥ 180 ⟺ −𝑥3 ≤ −180
Salis Konveksi, jumlah produksi minimal 𝑥4 ≥ 40 ⟺ −𝑥4 ≤ −40
untuk Atasan Dewasa (𝑥1 ) adalah 102 pcs, 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 ≥ 0
Rok Dewasa (𝑥2 ) sebanyak 98 pcs, Dress Tampak bahwa Persamaan(7) dan (8)
Anak (𝑥3 ) sebanyak 180 pcs, dan Atasan Anak memenuhi bentuk persamaan (4) dan (5).
(𝑥4 ) sebanyak 40 pcs. Dari informasi tersebut Sehingga persamaan (7) dapat diselesaikan
dapat dibentuk fungsi kendala sebagai berikut: dengan menggunakan quadratic programming.
𝑥1 ≥ 102 (8a) Langkah-langkah penyelesaian dengan
𝑥2 ≥ 98 (8b) quadratic programming adalah sebagai
𝑥3 ≥ 180 (8c) berikut:
𝑥4 ≥ 40 (8d) 1. Menentukan kondisi Khun Tucker
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 ≥ 0 (8e) Persamaan (7) dapat ditentukan syarat Khun
Jadi permasalahan pada Salis Konveksi Tucker-nya yaitu:
dapat dimodelkan menjadi model nonlinear 1) 0,76 𝑥1 + 8344,04 − 𝜆1 − 𝑒1 = 0 (9a)
dengan fungsi tujuan sesuai dengan Persamaan 24,14 𝑥2 + 4043,24 − 𝜆2 − 𝑒2 = 0 (9b)
(7) dan fungsi kendala sesuai dengan 31,72 𝑥3 − 232,07 − 𝜆3 − 𝑒3 = 0 (9c)
persamaan (8). 3,66 𝑥4 + 4586,28 − 𝜆4 − 𝑒4 = 0 (9d)
2) 𝜆1 [−102 − (−𝑥1 )] = 0 (10a)
Penyelesaian Model Nonlinear 𝜆2 [−98 − (−𝑥2 )] = 0 (10b)
Menggunakan Quadratic Programming 𝜆3 [−180 − (−𝑥3 )] = 0 (10c)
𝜆4 [−40 − (−𝑥4 )] = 0 (10d)
Setelah mendapat persamaan (7) dan
3) (0,76 𝑥1 + 8344,04 − 𝜆1 )𝑥1 = 0 (11a)
(8), kedua persamaan tersebut perlu
diidentifikasi menjadi bentuk umum quadratic (24,14 𝑥2 + 4043,24 − 𝜆2 )𝑥2 = 0 (11b)
programming yang tertera pada persamaan (4) (31,72 𝑥3 − 232,07 − 𝜆3 )𝑥3 = 0 (11c)
dan (5) sebagai berikut: (3,66 𝑥4 + 4586,28 − 𝜆4 )𝑥4 = 0 (11d)
Persamaan (7) dapat ditentukan : 4) 𝜆1 , 𝜆2 , 𝜆3 , 𝜆4 ≥ 0 (12)
𝐶𝑇 = 5) 𝑒1 , 𝑒2 , 𝑒3 , 𝑒4 ≥ 0 (13)
[8344,04 4043,24232,07 4586,28], Sebagai akibat dari (10) maka:
0,76 0 0 0 −𝑥1 − (−102) ≤ 0 (14a)
0 24,14 0 0 −𝑥2 − (−98) ≤ 0 (14b)
𝑄= [ ] −𝑥3 − (−180) ≤ 0 (14c)
0 0 31,72 0
0 0 0 3,66 −𝑥4 − (−40) ≤ 0 (14d)
) 2
𝑓(𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 = 0,38𝑥1 + 8344,04 𝑥1 + Bentuk (10) dapat dijadikan bentuk kanonik
12,07𝑥2 2 + 4043,24 𝑥2 + 15,86𝑥3 2 − sehingga menjadi:
𝑥1 − 𝑒1′ = 102 (15a)
6| Penyelesaian Model Nonlinear .... (Rofiotun Najah)

𝑥2 − 𝑒2′ = 98 (15b)

𝑥3 − 𝑒3 = 180 (15c)
𝑥4 − 𝑒4′ = 40 (15d) Penyelesaian Model Linear Menggunakan
Setelah mengidentifikasi syarat Khun Tucker, Algoritma Genetika
maka kondisi Khun Tucker untuk persamaan
Model linear yang diperoleh yaitu pada
(7) - (8) yaitu:
persamaan (17) dan persamaan (16), kemudian
0,76 𝑥1 + 8344,04 − 𝜆1 − 𝑒1 = 0 (9a)
persamaan tersebut diselesaikan menggunakan
24,14 𝑥2 + 4043,24 − 𝜆2 − 𝑒2 = 0 (9b)
algoritma genetika. Langkah-langkah
31,72 𝑥3 − 232,07 − 𝜆3 − 𝑒3 = 0 (9c)
penyelesaiannya sebagai berikut:
3,66 𝑥4 + 4586,28 − 𝜆4 − 𝑒4 = 0 (9d)
a. Pengkodean Fungsi Fitness
𝑥1 − 𝑒1′ = 102 (15a) Fungsi fitness merupakan fungsi tujuan

𝑥2 − 𝑒2 = 98 (15b) yang akan dicari nilai optimalnya. Nilai
𝑥3 − 𝑒3′ = 180 (15c) optimal yang dicari dalam Matlab adalah
𝑥4 − 𝑒4′ = 40 (15d) nilai minimum dari fungsi fitness. Fungsi
2. Mengidentifikasi Complementary Slackness fitness diinput dalam script matlab dan
Berdasarkan (10) dan (15), (9) dan (13), disimpan dengan nama tujuan.m.
maka kondisi complementary slackness untuk
b. Pengkodean Fungsi Kendala
persamaan (7) adalah:
Fungsi kendala diinput dalam script Matlab
𝜆1 𝑒1′ = 0 𝑒1 𝑥1 = 0
dan disimpan dengan nama kendala.m.
𝜆2 𝑒2′ = 0 𝑒2 𝑥2 = 0
c. Minimasi dengan Algoritma Genetika
𝜆3 𝑒3′ = 0 𝑒3 𝑥3 = 0
′ Langkah yang dilakukan yaitu menginput
𝜆4 𝑒4 = 0 𝑒4 𝑥4 = 0
pada script Matlab kemudian disimpan
3. Menambahkan variabel buatan 𝒂𝒊 untuk
dengan nama maincodelinear.m. Hasil
setiap kondisi Khun Tucker yang tidak
memiliki variabel basis dari penyelesaian tersebut adalah
Persamaan (9) dan (15) tidak ada yang sebagai berikut:
memiliki basis sehingga semuanya
ditambahkan variabel buatan 𝒂𝒊 sehingga
bentuknya menjadi:
−0,76 𝑥1 + 𝜆1 + 𝑒1 + 𝑎1 = 8344,04 (16a)
−24,14 𝑥2 + 𝜆2 + 𝑒2 + 𝑎2 = 4043,24 (16b)
31,72 𝑥3 − 𝜆3 − 𝑒3 + 𝑎3 = 232,07 (16c)
−3,66 𝑥4 + 𝜆4 + 𝑒4 + 𝑎4 = 4586,28 (16d)
𝑥1 − 𝑒1′ + 𝑎1 ′ = 102 (16e)
𝑥2 − 𝑒2′ + 𝑎2 ′ = 98 (16f)

𝑥3 − 𝑒3 + 𝑎3 ′ = 180 (16g) Gambar 2. Input Perintah Minimasi pada
𝑥4 − 𝑒4′ + 𝑎4 ′ = 40 (16h) Command Window
Semua variabel non negatif. Berdasarkan Gambar 2 diapatkan nilai-
4. Menentukan fungsi tujuan baru yang linear nilai sebagai berikut:
Bentuk fungsi linear baru yang linear
𝑎1 = 0,0000
untuk Salis Konveksi adalah
𝑎2 = 0,0000
Meminimumkan
𝑎3 = 0,0000
𝑤 = 𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + 𝑎4 + 𝑎1′ + 𝑎2′ + 𝑎3′ + 𝑎4 ′
𝑎4 = 0,0000
(17)
𝑎1 ′ = 0,0000
Dengan kendala:
𝑎2 ′ = 0,0000
−0,76 𝑥1 + 𝜆1 + 𝑒1 + 𝑎1 = 8344,04 (16a)
𝑎3 ′ = 0,0000
−24,14 𝑥2 + 𝜆2 + 𝑒2 + 𝑎2 = 4043,24 (16b)
𝑎4 ′ = 0,0000
31,72 𝑥3 − 𝜆3 − 𝑒3 + 𝑎3 = 232,07 (16c)
𝑥1 = 102,0000
−3,66 𝑥4 + 𝜆4 + 𝑒4 + 𝑎4 = 4586,28 (16d)
𝜆1 = 75,6243
𝑥1 − 𝑒1′ + 𝑎1 ′ = 102 (16e)
′ 𝑒1 = 64,8824
𝑥2 − 𝑒2 + 𝑎2 ′ = 98 (16f)
𝑥2 = 98,0000
𝑥3 − 𝑒3′ + 𝑎3 ′ = 180 (16g)
𝜆2 = 63,8419
𝑥4 − 𝑒4′ + 𝑎4 ′ = 40 (16h)
𝑒2 = 65,1780
Semua variabel non negatif.
𝑥3 = 180,0000
Penyelesaian Model Nonlinear .... (Rofiotun Najah) | 7

𝜆3 = 55,3914 b. Mengidentifikasi complementary


𝑒3 = 57,7678 slackness.
𝑥4 = 40,0000 c. Menambahkan variabel buatan 𝑎𝑖 untuk
𝜆4 = 55,9847 setiap kondisi Khun Tucker yang tidak
𝑒4 = 56,5614 memiliki variabel basis.
𝑒1 ′ = 0,0000 d. Menentukan fungsi tujuan baru yang
𝑒2 ′ = 0,0000 linear, yaitu meminimumkan 𝑤 = 𝑎1 +
𝑒3 ′ = 0,0000 𝑎2 + 𝑎3 + 𝑎4 + 𝑎1′ + 𝑎2′ + 𝑎3′ + 𝑎4 ′.
𝑒4 ′ = 0,0000 e. Menyelesaikan model linear dengan
Nilai fungsi tujuan (17) adalah 0, algoritma genetika.
sehingga hasil yang diperoleh yaitu jumlah Berdasarkan perhitungan didapatkan hasil
produksi 𝑥1 (atasan dewasa) sebanyak 102 pcs, yaitu total biaya produksi Rp
𝑥2 (rok dewasa) sebanyak 98 pcs, 𝑥3 (dress 3.026.706,87 dengan produksi 𝑥1 (atasan
anak) sebanyak 180 pcs, dan 𝑥4 (atasan anak) dewasa) sebanyak 102 pcs, 𝑥2 (rok
sebanyak 40 pcs. dewasa) sebanyak 98 pcs, 𝑥3 (dress anak)
Nilai minimum untuk fungsi 𝑓 sebanyak 180 pcs, dan 𝑥4 (atasan anak)
nonlinear (biaya total produksi) yaitu: sebanyak 40 pcs.
𝑓(𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 )
= 0,38𝑥1 2 + 8344,04 𝑥1 + 12,07𝑥2 2 Saran
+4043,24 𝑥2 + 15,86𝑥3 2 − 232,07 𝑥3 Permasalahan yang dibahas dalam
+1,83 𝑥4 2 + 4586,28 𝑥4 + 1001032,87 skripsi imi masih terbatas pada penyelesaian
= (0,38)(102)2 + (8344,04)(102) optimum model nonlinear menggunakan
+(12,07)(98)2 + (4043,24)(98) quadratic programming dengan algoritma
+(15,86)(180)2 − (232,07)(180) genetika. Bagi pembaca yang tertarik untuk
+(1,83)(40)2 + (4586,28)(40) melakukan optimasi model nonlinear, terdapat
+ 1001032,87 banyak metode yang dapat digunakan,
= 3026706,87 diantaranya metode Separable Programming,
metode penalty, Pengali Lagrange, dan
SIMPULAN DAN SARAN sebagainya. Selain itu untuk penggunaan
algoritma genetika dalam skripsi ini juga masih
Simpulan
sederhana. Bagi pembaca yang tertarik
1. Model matematika pengoptimalan biaya hendaknya dapat mengkaji lebih dalam tentang
produksi di Salis Konveksi merupakan penggunaan algoritma genetika dalam
model nonlinear, yaitu meminimumkan matematika, misalnya manfaat algoritma
fungsi tujuan : genetika untuk penjadwalan masalah TSP,
𝑓(𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 ) = 0,38𝑥1 2 + 8344,04 𝑥1 optimasi yang lebih kompleks dan lainnya.
+12,07𝑥2 2 + 4043,24 𝑥2 + 15,86𝑥3 2
DAFTAR PUSTAKA
−232,07 𝑥3 + 1,83 𝑥4 2 + 4586,28 𝑥4 +
1001032,87 Anisyah, U. (2009). Penyelesaian
dengan kendala Pemrograman Kuadratik (Quadratic
𝑥1 ≥ 102 Programming) Dengan Metode Frank and
𝑥2 ≥ 98 Wolfe. Skripsi, tidak diterbitkan,
𝑥3 ≥ 180 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
𝑥4 ≥ 40 Yogyakarta.
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 ≥ 0
2. Setelah permasalahan quadratic Bazaraa, M. S., Sherali, H. D., & Shetty, C. M.
programming teridentifikasi, maka langkah (2006). Nonlinear Programming.
penyelesaian model menggunakan Hoboken, New Jersey : John Wiley &
quadratic programming dengan algoritma Sons Inc.
genetika adalah :
a. Menentukan kondisi Khun Tucker untuk Bronson, R., & Naadimuthu, G. (1997).
fungsi nonlinear 𝑓(𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , 𝑥4 ) yang Schaum’s Outline of Theory and
terbentuk. Problems of Operations Research Second
Edition. Unites States : McGraw-Hill.
8| Penyelesaian Model Nonlinear .... (Rofiotun Najah)

Chambers, L. (2000). The Practical Handbook dalam Perolehan Solusi Optimal Global.
of Genetic Algorithms Applications. CRC Simposium Nasional RAPI XIV. Solo: FT
Press LLC N. W. Corporate Blvd. Boca UMS
Raton. Florida 33431.
Utami, Y. E. D. (2015). Efektivitas
Dewi, V. P., Parhusip, H. A., Linawati, L. Penyelesaian Model Nonlinear
(2013). Analisis Hasil Panen Padi Menggunakan Pendekatan Quadratic
Menggunakan Pemodelan Kuadratik. Programming dan Separable
Seminar Nasional Matematika VII Programming Untuk Optimasi Biaya
UNNES. Produksi Pada Industri Bakpia 716.
Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas
Gen, M., & Cheng, R. (2000). Genetic Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Algorithms & Engineering Optimization.
Canada: John Wiley & Sons, Inc. Zukhri, Z. (2014). Algoritma Genetika.
Yogyakarta: ANDI.
Goldberg, D. (1989). Genetic Algorithms in
Search, Optimization, and Machine
Learning. England: Addision-Wesley
Publishing Company.

Hiller, F.S. and Lieberman, G. J. (2001).


Introduction to Operation Research 7th ed.
Singapore : McGraw-Hill, Inc.

Indriana, A. (2016). Penyelesaian Model


Nonlinear Menggunakan Separable
Programming dengan Algoritma Genetika
Pada Produksi Tempe. Skripsi, tidak
diterbitkan, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.

Indrianingsih, Y. (2010). Algoritma Genetik


Untuk Menyelesaikan Masalah Optimasi
Fungsi Berkendala Dengan Pengkodean
Bilangan Bulat. Jurnal Sekolah Tinggi
Teknologi Adisucipto (STTA) Vol. 2 No. 1.

Kusumadewi, S. (2003). Artificial Intelligence


(Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta :
Graha Ilmu.

Peressini, A. L., Sullivan, F. S., Uhl, J. J.


(1988). The Mathematics of Nonlinear
Programming (Undergraduate Text in
Mathematics). New York: Springer-
Verlag.

Rao, S. (1984). Optimization : Theory and


Applications (Second Editions) . New
Delhi : Wiley Eastern Limited).

Suyanto. (2005). Algoritma Genetika dalam


MATLAB. Yogyakarta: ANDI.

Ulinuha, A. (2015). Ukuran Optimal Populasi


Algoritma Genetika dan Unjuk Kerjanya

Anda mungkin juga menyukai