Anda di halaman 1dari 78

APLIKASI SISTEM ANTRIAN DENGAN SALURAN TUNGGAL

PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1


untuk Mencapai Gelar Sarjana Sains

Oleh

Nama : Diah Puspitasari


NIM : 4150401031
Prodi : Matematika S1
Jurusan : Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
ABSTRAK

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering terjadi suatu antrian apabila sedang
menunggu giliran. Antrian terjadi karena jumlah pelanggan yang dilayani melebihi
kapasitas pelayanan. Pada penelitian ini mengambil kasus yang terjadi pada UPT
Perpustakaan UNNES
Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana model antrian di UPT
Perpustakaan UNNES, berapa rata-rata jumlah pengunjung di dalam sistem dan
antrian pada masing-masing loket, berapa rata-rata waktu pengunjung menunggu di
dalam sistem dan antrian pada masing-masing loket, dan berapa persentase waktu
menganggur untuk pelayan pada masing-masing loket, dan berapa jumlah pelayan
ideal. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui model antrian pada UPT
Perpustakaan UNNES, untuk mengetahui rata-rata jumlah pengunjung rata-rata di
dalam sistem dan antrian pada masing-masing loket, untuk mengetahui rata-rata
waktu pengunjung menunggu di dalam sistem dan antrian pada masing-masing loket,
dan untuk mengetahui persentase waktu menganggur untuk pelayan pada masing-
masing loket, dan untuk mengetahui jumlah pelayan ideal.
Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu
perumusan masalah, studi pustaka, dan pemecahan masalah. Untuk pemecahan
masalah dilakukan pengumpulan data selama 3 hari. Dari data yang dipeoleh
dilakukan analisis data. Langkah-langkah dalam analisis data yaitu menentukan
distribusi peluang dari data yang diperoleh dengan uji kebaikan suai khi kuadrat,
menentukan model antrian, menghitung rata-rata jumlah pengunjung yang berada
dalam sistem dan antrian pada loket yang diteliti, menghitung rata-rata waktu yang
dihabiskan seorang pelanggan dalam sistem dan antrian pada loket yang diteliti, dan
menghitung persentase menganggur para pelayan pada loket yang diteliti.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sistem antrian pada UPT Perpustakaan
UNNES mengikuti sistem antrian tunggal. Waktu antar kedatangan berdistribusi
Poisson dan waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial.
1. Pada loket peminjaman buku
Hari,tanggal L Lq W (menit) Wq (menit) X (%)
Senin, 15 Agustus 2005 3,785 2,994 5,988 4,736 20,88
Selasa, 16 Agustus 2005 6,042 5,184 10,101 8,667 14,16
Kamis, 18 Agustus 2005 1,551 0,943 2,660 1,617 39,21
2. Pada loket pengembalian buku
Hari,tanggal L Lq W (menit) Wq (menit) X (%)
Senin, 15 Agustus 2005 4,291 3,480 9,174 7,435 18,96
Selasa, 16 Agustus 2005 0,923 0,443 2,358 1,133 51,96
Kamis, 18 Agustus 2005 1,146 0,612 2,544 1,358 46,62

Waktu menunggu yang diinginkan pengunjung tidak lebih dari 15 menit dan
waktu menganggur pelayan yang diperbolehkan oleh UPT Perpustakaan UNNES
adalah 10% maka banyaknya pelayan ideal pada loket peminjaman buku maupun
pada loket pengembalian buku adalah satu orang.
Saran yang dapat diberikan yakni perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan
pada UPT Perpustakaan UNNES dan pada waktu terjadi antrian yang sangat panjang
sebaiknya waktu pelayanan dipercepat sehingga tidak mengakibatkan waktu
menunggu yang terlalu lama.

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Aplikasi Sistem Antrian dengan Saluran Tunggal pada

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Negeri Semarang”

ini telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada

Hari : Rabu

Tanggal : 21 Desember 2005

Panitia Ujian

Ketua, Sekretaris,

Drs. Kasmadi Imam S., M.S Drs. Supriyono, M.Si


NIP. 130781011 NIP. 130815345

Pembimbing Utama Anggota Penguji

Dra. Nur Karomah D., M.Si Dra. Sunarmi, M.Si


NIP. 131876228 NIP. 131763886

Pembimbing Pendamping Dra. Nur Karomah D., M.Si


NIP. 131876228

Drs. Supriyono, M.Si Drs. Supriyono., M.Si


NIP. 130815345 NIP. 130815345

iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

¾ Allah tidak membebani seseorang melainkan dengan kesanggupannya (QS.

Al Baqarah : 286)

¾ Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan (QS. Al Insyirah : 6)

¾ Bertanyalah kamu kepada ahli ilmu jika kamu tidak tahu (QS. An Nahl : 43)

PERSEMBAHAN

™ Kedua orang tuaku tercinta

™ Adik-adikku

™ Mas Agus tersayang

™ Teman seperjuangan Mat ’01 B

™ Teman-teman kost Reyna

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Aplikasi Sistem Antrian dengan Saluran Tunggal pada Unit Pelaksana Teknis

UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang” ini dengan baik.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. A.T. Soegito, SH, MM, Rektor UNNES

2. Bapak Drs. Kasmadi Imam S, M. S, Dekan FMIPA UNNES.

3. Bapak Drs. Supriyono, M. Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNNES.

4. Ibu Dra. Nur Karomah, M. Si dan Bapak Drs. Supriyono, M. Si, yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak Drs. Murgono, SIP, Kepala UPT Perpustakaan UNNES yang telah

memberikan ijin kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini belum sepenuhnya

sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan

untuk kesempurnaan skripsi ini.

Semarang, Oktober 2005

v
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

DAFTAR ISI.................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL.......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1

B. Permasalahan ............................................................................ 3

C. Batasan Masalah ....................................................................... 3

D. Tujuan dan Manfaat .................................................................. 4

E. Sistematika Skripsi.................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 7

A. Distribusi Poisson dan Eksponensial ........................................ 7

B. Peran Distribusi Poisson dan Eksponensial .............................. 9

C. Uji Kebaikan Suai ..................................................................... 13

D. Proses Kelahiran-Kematian....................................................... 15

vi
E. Teori Antrian............................................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 36

A. Perumusan Masalah .................................................................. 36

B. Studi Pustaka............................................................................. 36

C. Pemecahan Masalah .................................................................. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 39

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 39

B. Pembahasan............................................................................... 56

BAB V PENUTUP....................................................................................... 60

A. Simpulan ................................................................................... 60

B. Saran.......................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 64

vii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam


Antrian untuk Berbagai Nilai s pada Loket Peminjaman
Buku Hari Senin, 15 Agustus 2005......................................... 52
Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam
Antrian untuk Berbagai Nilai s pada Loket Peminjaman
Buku Hari Selasa, 16 Agustus 2005........................................ 53
Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam
Antrian untuk Berbagai Nilai s pada Loket Peminjaman
Buku Hari Kamis, 18 Agustus 2005 ........................................ 53
Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam
Antrian untuk Berbagai Nilai s pada Loket Pengembalian
Buku Hari Senin, 15 Agustus 2005.......................................... 53
Tabel 4.5 Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam
Antrian untuk Berbagai Nilai s pada Loket Pengembalian
Buku Hari Selasa, 16 Agustus 2005........................................ 54
Tabel 4.6 Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam
Antrian untuk Berbagai Nilai s pada Loket Pengembalian
Buku Hari Kamis, 18 Agustus 2005 ....................................... 54
Tabel 4.7 Hasil Penghitungan Persentase Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s pada Loket Peminjaman Buku Hari
Senin, 15 Agustus 2005 ........................................................... 55
Tabel 4.8 Hasil Penghitungan Persentase Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s pada Loket Peminjaman Buku Hari
Selasa, 16 Agustus 2005........................................................... 55

viii
Tabel 4.9 Hasil Penghitungan Persentase Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s pada Loket Peminjaman Buku Hari
Kamis, 18 Agustus 2005 .......................................................... 55
Tabel 4.10 Hasil Penghitungan Persentase Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s pada Loket Pengembalian Buku Hari
Senin, 15 Agustus 2005 ........................................................... 56
Tabel 4.11 Hasil Penghitungan Persentase Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s pada Loket Pengembalian Buku Hari
Selasa, 16 Agustus 2005 ........................................................ 56
Tabel 4.12 Hasil Penghitungan Persentase Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s pada Loket Pengembalian Buku Hari
Kamis, 18 Agustus 2005 ......................................................... 56

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Dasar Antrian .............................................................. 18

Gambar 2.2 Sistem Antrian Dasar ................................................................ 21

Gambar 2.3 Skema Antrian Satu Saluran Satu Tahap .................................. 21

Gambar 2.4 Skema Antrian Banyak Saluran Satu Tahap ............................. 22

Gambar 2.5 Skema Antrian Satu Saluran Banyak Tahap ............................. 22

Gambar 2.6 Skema Antrian Banyak Saluran Banyak Tahap ...................... 22

x
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Data Penelitian Loket Peminjaman Buku UPT Perpustakaan
UNNES ..................................................................................... 64
Lampiran 2. Data Penelitian Loket Pengembalian Buku UPT Perpustakaan
UNNES ..................................................................................... 70
Lampiran 3. Data Penelitian Per Interval waktu Lima Menit Loket
Pemunjaman buku..................................................................... 76
Lampiran 4. Data Penelitian Per Interval waktu Lima Menit Loket
Pengembalian buku ................................................................... 77
Lampiran 5. Hasil Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat Kedatangan Pengunjung
Loket Peminjaman Buku UPT Perpustakaan UNNES.............. 78
Lampiran 6. Hasil Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat Kedatangan Pengunjung
Loket Pengembalian Buku UPT Perpustakaan UNNES........... 80
Lampiran 7. Hasil Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat Waktu Pelayanan Loket
Peminjaman Buku UPT Perpustakaan UNNES........................ 81
Lampiran 8. Hasil Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat Waktu Pelayanan Loket
Pengembalian Buku UPT Perpustakaan UNNES ..................... 82
Lampiran 9. Tabel Distribusi Khi Kuadrat .................................................... 83
Lampiran 10 Angket Pengunjung UPT Perpustakaan UNNES ..................... 84

xi
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Aplikasi Sistem Antrian dengan Saluran Tunggal pada

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Negeri Semarang”

ini telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada

Hari : Rabu

Tanggal : 21 Desember 2005

Panitia Ujian

Ketua, Sekretaris,

Drs. Kasmadi Imam S., M.S Drs. Supriyono, M.Si


NIP. 130781011 NIP. 130815345

Pembimbing Utama Anggota Penguji

Dra. Nur Karomah D., M.Si Dra. Sunarmi, M.Si


NIP. 131876228 NIP. 131763886

Pembimbing Pendamping Dra. Nur Karomah D., M.Si


NIP. 131876228

Drs. Supriyono, M.Si Drs. Supriyono., M.Si


NIP. 130815345 NIP. 130815345

iii
ABSTRAK

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering ditemui suatu antrian apabila


sedang menunggu giliran. Antrian terjadi karena jumlah pelanggan yang
dilayani melebihi kapasitas pelayanan. Padapenelitian ini mengambil kasus
yang terjadi pada UPT Perpustakaan UNNES
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana model antrian di
UPT Perpustakaan UNNES, berapa rata-rata jumlah pengunjung di dalam
sistem dan antrian pada masing-masing loket, berapa rata-rata waktu
pengunjung menunggu di dalam sistem dan antrian pada masing-masing loket,
dan berapa jumlah pelayan ideal berdasarkan persentase waktu menganggur
untuk pelayan pada masing-masing loket. Tujuan dilakukan penelitian ini
adalah Untuk mengetahui model antrian pada UPT Perpustakaan UNNES,
untuk mengetahui rata-rata jumlah pengunjung rata-rata di dalam sistem dan
antrian pada masing-masing loket, untuk mengetahui rata-rata waktu
pengunjung menunggu di dalam sistem dan antrian pada masing-masing loket,
dan untuk mengetahui jumlah pelayan ideal berdasarkan persentase waktu
menganggur untuk pelayan pada masing-masing loket
Metode Penelitian yang dilakukan dalam penelitianini meliputi
beberapa tahap yaitu perumusan masalah, studi pustaka, dan pemecahan
masalah. Untuk pemecahan masalah dilakukan pengumpulan data selama 3
hari. Dari data yang dipeoleh dilakukan analisis data. Langkah-langkah dalam
analisis data yaitu menentukan distribusi peluang dari data yang diperoleh
dengan uji kebaikan suai khi kuadrat, menentukan model antrian, menghitung
rata-rata jumlah pengunjung yang berada dalam sistem dan antrian pada loket
yang diteliti, menghitung rata-rata waktu yang dihabiskan seorang pelanggan
dalam sistem dan antrian pada loket yang diteliti, dan menghitung persentase
menganggur para pelayan pada loket yang diteliti.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sistem antrian pada UPT
Perpustakaan UNNES mengikuti sistem antrian tunggal. Kedatangan
berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial.
1. Pada loket peminjaman buku
Hari,tanggal L Lq W Wq
(pengunjung (pengunjung) (menit) (menit)
)
Senin, 15 Agustus 2005 3,785 2,994 5,988 4,736
Selasa, 16 Agustus 2005 6,042 5,184 10,101 8,667
Kamis, 18 Agustus 2005 1,551 0,943 2,660 1,617

2. Pada loket pengembalian buku


Hari,tanggal L Lq W Wq
(pengunjung) (pengunjung) (menit) (menit)
Senin, 15 Agustus 4,291 3,480 9,174 7,435
2005
Selasa, 16 Agustus 0,923 0,443 2,358 1,133
2005
Kamis, 18 Agustus 1,146 0,612 2,544 1,358
2005
Banyaknya pelayan ideal pada loket peminjaman buku maupun pada loket
pengembalian buku adalah satu orang.
Saran yang dapat diberikan yakni sebaiknya waktu pelayanan dipercepat
sehingga tidak mengakibatkan waktu menunggu yang terlalu lama dalam
sistem maupun antrian
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia pasti dihadapkan pada sebuah

situasi yang mengharuskannya untuk menunggu. Fenomena menunggu adalah

hasil langsung dari keacakan dalam operasi pelayanan. Sangat menyenangkan jika

diberi pelayanan tanpa ada keharusan untuk menunggu. Akan tetapi suka atau

tidak, menunggu merupakan bagian dalam kehidupan sehari-hari. Menunggu

dapat diidentikkan dengan suatu proses antrian yang tentunya memiliki

permasalahan yangt dapat dipecahkan.

Salah satu ilmu yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah antrian

adalah matematika. Secara garis besar matematika dibagi menjadi dua yaitu

matematika murni (pure mathematics) dan matematika terapan (applied

mathematics). Teori antrian merupakan salah satu cabang dari matematika terapan

yang sering digunakan aplikasinya.

Teori antrian adalah teori yang mencakup studi matematis dari antrian-

antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu

saja merupakan suatu fenomena yang bisa terjadi apabila kebutuhan akan suatu

pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelenggarakan pelayanan

itu. Keputusan-keputusan yang berkenaan dengan jumlah kapasitas ini harus

dapat dibuat suatu prediksi yang tepat mengenai kapan unit-unit yang

1
2

membutuhkan pelayanan itu akan datang dan atau berapa lama waktu yang

diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan itu.

Pelaku-pelaku utama dalam sebuah situasi antrian adalah pelanggan

(customer) dan pelayan (server). Dalam model antrian, interaksi antara pelanggan

dan pelayan adalah dalam kaitannya dengan periode waktu yang diperoleh

pelanggan untuk menyelesaikan sebuah pelayanan. Jadi, dari sudut pandang

kedatangan pelanggan yang diperhitungkan adalah interval waktu yang

memisahkan kedatangan yang berturut-turut. Juga dalam pelayanan,yang

diperhitungkanadalah waktu pelayanan per pelanggan.

Dalam model-model antrian,kedatangan pelanggan dan waktu pelayanan

diringkaskan dalam distribusi probabilitas yang umumnya disebut sebagai

distribusi kedatangan (arrival distribution) dan distribusi waktu pelayanan

(service time distribution).

Teori antrian dengan saluran tunggal merupakan teori tentang kedatangan

pelanggan dari satu barisan yang dilayani oleh seorang pelayan. Antrian dengan

saluran tunggal hanya membutuhkan satu pelayan dengan satu garis antrian.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Negeri Semarang

(UNNES) merupakan unit sarana pelayanan yang dimiliki UNNES. Sarana

pelayanan tersebut bertujuan menyediakan bahan pustaka sesuai dengan

kebutuhan dan mengorganisasi bahan-bahan pustaka tersebut supaya mudah

digunakan. Bahan pustaka tersebut juga dapat mendorong mahasiswa untuk

belajar sesuai dengan kurikulumnya.


3

UPT Perpustakaan UNNES memiliki dua ruang pelayanan perpustakaan

yaitu pelayanan sirkulasi dan pelayanan referensi. Dari pengamatan di UPT

Perpustakaan UNNES, pada ruang pelayanan sirkulasi ditemukan sejumlah

antrian. Antrian tersebut bersumber dari satu saluran. Melalui penelitian ini akan

dikaji sistem antrian di ruang pelayanan sirkulasi yaitu pada loket peminjaman

buku dan loket pengembalian buku.

B. Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana model antrian di UPT Perpustakaan UNNES?

2. Berapa rata-rata jumlah pengunjung di dalam sistem dan antrian pada loket

peminjaman dan loket pengembalian buku?

3. Berapa rata-rata waktu pengunjung menunggu di dalam sistem dan antrian

pada loket peminjaman dan loket pengembalian buku?

4. Berapa persentase waktu menganggur untuk pelayan pada loket peminjaman

dan loket pengembalian buku?

5. Berapa jumlah pelayan ideal pada loket peminjaman dan loket pengembalian

buku?

C. Batasan permasalahan

Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Permasalahan dan data yang diambil hanya pada loket peminjaman buku dan

pengembalian buku pada UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang.

2. Penelitian dilakukan selama 3 hari pada pukul 09:00 – 11:00 di UPT

Perpustakaan Universitas Negeri Semarang.


4

D. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

Berdasarkan rumusan permasalahan, penelitian ini bertujuan

a. Untuk mengetahui model antrian pada UPT Perpustakaan UNNES.

b. Untuk mengetahui rata-rata jumlah pengunjung rata-rata di dalam sistem

dan antrian pada loket peminjaman dan loket pengembalian buku.

c. Untuk mengetahui rata-rata waktu pengunjung menunggu di dalam sistem

dan antrian pada loket peminjaman dan loket pengembalian buku.

d. Untuk mengetahui persentase waktu menganggur untuk pelayan pada

loket peminjaman dan loket pengembalian buku.

e. Untuk mengetahui jumlah pelayan ideal pada loket peminjaman dan loket

pengembalian buku.

2. Manfaat

Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah

a. Sebagai penerapan teori yang diperoleh selama kegiatan perkuliahan ke

dalam praktik yang sebenarnya, serta sebagai pengalaman dalam

menganalisis suatu masalah secara ilmiah.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam

menentukan jumlah pelayan ideal pada UPT Perpustakaaan Universitas

Negeri Semarang.

E. Sistematika Skripsi

Secara garis besar sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga

bagian yaitu bagian awal skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi.
5

1. Bagian Awal Skripsi

Bagian awal skripsi ini berisi halaman judul skripsi, abstrak, halaman

pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,

daftar gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti Skripsi

Bagian inti merupakan bagian pokok dalam skripsi yang terdiri dari lima

bab, yaitu :

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, permasalahan, batasan

masalah, tujuan dan manfaat, dan sistematika skripsi.

BAB II Landasan Teori

Di dalam landasan teori ini akan dibahas tentang distribusi Poisson

dan Eksponensial, peran distribusi Poisson dan Eksponensial, uji

kebaikan-suai, proses kelahiran kematian, dan teori antrian.

BAB III Metode Penelitian

Di dalam bab ini dikemukakan metode penelitian yang berisi

langkah-langkah yang ditempuh untuk memecahkan masalah yaitu,

perumusan masalah, studi pustaka, pemecahan masalah.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan.


6

BAB V Penutup

Bab ini berisi simpulan dan saran

3. Bagian Akhir Skripsi

Bagian ini berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan dan

lampiran-lampiran yang melengkapi uraian bagian isi.


7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Distribusi Poisson dan Eksponensial

1. Distribusi Poisson

Suatu eksperimen yang menghasilkan jumlah sukses yang terjadi pada

interval waktu ataupun daerah yang spesifik dikenal sebagai eksperimen

Poisson. Interval waktu tersebut dapat merupakan menit, hari, minggu, bulan,

maupun tahun, sedangkan daerah yang spesifik dapat berarti garis, luas, sisi,

maupun sebuah material.(Dimyati, 1999:309)

Sifat suatu eksperimen Poisson (Dimyati, 1999:309) adalah sebagai berikut.

a. Jumlah sukses yang tejadi pada interval waktu atau daerah yang tertentu

bersifat independen terhadap yang terjadi pada interval waktu atau daerah

tertentu yang lain.

b. Besar kemungkinan terjadinya sukses pada interval waktu atau daerah

tertentu yang sempit, proporsional dengan panjang jangka waktu ataupun

ukuran daerah terjadinya sukses tersebut.

c. Besar kemungkinan terjadinya lebih dari satu sukses pada interval waktu

yang singkat ataupun daerah yang sempit, diabaikan.

Variabel random diskrit X dikatakan mempunyai distribusi Poisson dengan

parameter λ jika fungsi kepadatan peluangnya sebagai berikut.

7
8

⎧ λx e −λ
⎪ , x = 0, 1, 2, ...
f (x) = ⎨ x!
⎪0 , x yang lain

(Djauhari, 1997:163-164)

Parameter λ merupakan rata- rata banyaknya sukses dalam suatu

selang. Parameter λ juga merupakan mean dan variansi dari X.

2. Disribusi Eksponensial

Distribusi eksponensial digunakan untuk menggambarkan distribusi

waktu pada fasilitas jasa pengasumsian bahwa waktu pelayanan bersifat acak.

Artinya, waktu untuk melayani pendatang tidak tergantung pada pada

banyaknya waktu yang telah dihabiskan untuk melayani pandatang

sebelumnya, dan tidak bergantung pada jumlah pendatang yang sedang

menunggu untuk dilayani.

Variabel random kontinu X memiliki distribusi Eksponensial dengan



(n-1)Pn
Lq=∑
parameter n=1

=∑∑
nPn−Pn
∞ , jika fungsi kepadatan peluangnya sebagai berikut.
n=1 n=0

⎧λ e - λx ; untuk x > 0, λ > 0


f ( x) = ⎨
⎩0 ; untuk x yang lain

(Djauhari, 1997:175-176 )

disini, X dapat menyatakan waktu yang dibutuhkan sampai terjadi satu kali

sukses dengan λ= rata-rata banyaknya sukses dalam selang waktu satuan.


9

B. Peranan Distribusi Poisson dan Eksponensial

Pada situasi antrian dimana kedatangan dan kepergian (kejadian) yang

timbul selama satu interval waktu dikendalikan dengan kondisi berikut ini.

Kondisi 1: Probabilitas dari sebuah kejadian (kedatangan dan kepergian) yang

timbul antara t dan t + Δt bergantung hanya pada panjangnya Δt, yang

berarti bahwa probabilitas tidak bergantung pada t atau jumlah

kejadian yang timbul selama periode waktu (0, t).

Kondisi 2: Probabilitas kejadian yang timbul selama interval waktu yang sangat

kecil h adalah positif tetapi kurang dari satu.

Kondisi 3: Paling banyak satu kejadian dapat timbul selama interval waktu yang

sangat kecil h

Ketiga kondisi di atas menjabarkan sebuah proses dimana jumlah kejadian

selama interval waktu yang berturut-turut adalah Ekponensial. Dengan kasus

demikian, dapat dikatakan bahwa kondisi-kondisi tersebut mewakili proses

Poisson.

Definisikan

Pn(t) = probabilitas kejadian n yang timbul selama waktu t

Kemudian, berdasarkan kondisi 1, probabilitas tidak adanya kejadian yang timbul

selama t + h adalah

P0(t + h) = P0(t)P0(h) ( 2.1 )

(Taha, 1999:179)
10

Untuk h > 0 dan cukup kecil, kondisi 2 menunjukkan bahwa 0 < P0(h) < 1.

Berdasarkan kondisi ini, persamaan diatas memiliki pemecahan sebagai berikut.

P0(t) = e-αt, t≥0 ( 2.2 )

dimana α adalah konstanta positif.

Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa proses yang dijabarkan dengan Pn(t),

interval waktu antara beberapa kejadian yang berturut-turut adalah Eksponensial.

Dengan menggunakan hubungan yang diketahui antara Eksponensial dan Poisson,

kemudian dapat disimpulkan bahwa Pn(t) pastilah poisson.

Anggaplah f(t) merupakan fungsi kepadatan peluang dari interval waktu antar

pemunculan kejadian yang berturut-turut, t ≥ 0

Misalkan bahwa t adalah interval waktu sejak pemunculan kejadian terakhir,

maka pernyataan berikut ini berlaku

⎛ Waktu antar kejadian ⎞ ⎛ Tidak ada kejadian ⎞


P ⎜⎜ ⎟⎟ = P ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ melebihi T ⎠ ⎝ sebelum T ⎠

Pernyataan ini dapat diterjemahkan menjadi


∫T
f (t )dt = P0 (T ) ( 2.3 )

Dengan mensubstitusikan persamaan 2.2 dengan persamaan 2.3, maka akan

diperoleh


∫T
f (t )dt = e −αT , T>0 ( 2.4 )

atau
11

T
∫0
f (t )dt =1 − e −αT , T>0 ( 2.5 )

dengan mengambil derivatif dari kedua sisi dalam kaitannya denagan T pada

persamaan 2.5, diperoleh

f(t) = αe-αt, t≥0 ( 2.6 )

yang merupakan sebuah fungsi kepadatan peluang dari distribusi Eksponensial

1
dengan mean E (t ) = unit waktu.
α

Dengan diketahui bahwa f(t) merupakan sebuah distribusi Eksponensial,

teori peluang dapat menjelaskan bahwa Pn(t) adalah fungsi kepadatan peluang

dari distribusi Poisson,yaitu:

(αt ) n e −αt
Pn (t ) = , n = 0, 1, 2, … ( 2.7 )
n!

Nilai mean dari n selama periode waktu tertentu t adalah E{n | t} = α t

kejadian. Ini berarti bahwa α mewakili laju timbulnya kejadian.

Kesimpulan dari hasil diatas adalah bahwa jika interval waktu antara

1
beberapa kejadian yang berturut-turut adalah Eksponensial dengan mean unit
α

waktu, maka jumlah kejadian dalam satu periode waktu tertentu pastilah Poisson

dengan laju pemunculan rata-rata (kejadian per unit waktu) α, dan sebaliknya.

Distribusi Poisson merupakan proses yang sepenuhnya acak (completely

random process), karena memiliki sifat bahwa interval waktu yang tersisa sampai

pemunculan kejadian berikutnya sepenuhnya tidak bergantung pada interval


12

waktu yang telah berlalu. Sifat ini setara dengan pembuktian pernyataan

probabilitas berikut ini.

P (t > T + S | t > S) = P (t > T) ( 2.8 )

Dimana S adalah interval waktu antara pemunculan kejadian terakhir.

Karena t bersifat Eksponensial, maka

P ( t > T + S, t > S)
P ( t > T + S | t > S) =
P (t > S)

P (t > T + S)
=
P( t > S)

e −α ( T +S)
=
e −αS

= e-αT

=P(t>T) ( 2.9 )

Sifat ini disebut sebagai forgetfullness atau lack of memory dari distribusi

eksponensial, yang menjadi dasar untuk menunjukkan bahwa distribusi poisson

sepenuhnya bersifat acak.

Satu ciri unik lainnya dari distribusi poisson adalah bahwa ini adalah

merupakan distribusi dengan mean yang sama dengan varian. Sifat ini kadang-

kadang digunakan sebagai indikator awal dari apakah sebuah sampel data ditarik

dari sebuah distribusi poisson.

(Taha, 1999: 178-180)


13

C. Uji Kebaikan-Suai

Uji kebaikan-suai (goodness of fit test) adalah uji yang dilakukan untuk

menentukan distribusi probabilitas dari data yang dipereoleh dengan

membandingkan frekuensi teoritis atau frekuensi yang diharapkan (Guttman,

1982:287)

Gagasan untuk membandingkan distribusi empiris dan distribusi teoritis

adalah dasar untuk uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji ini hanya dapat

diterapkan untuk variabel acak kontinu, memanfaatkan sebuah statistik untuk

menerima atau menolak distribusi yang dihipotesiskan dengan tingkat signifikansi

tertentu. Uji statistik lainnya yang berlaku untuk variabel diskrit maupuin kontinu

adalah uji khi-kuadrat. Uji ini didasari oleh perbandingan fungsi kepadatan

probabilitas, daripada fungsi kepadatan kumulatif seperti dalam uji K-S (Taha,

1997: 10-11).

1. Uji Kebaikan-Suai Kolmogorov-Smirnov

Nilai K-S hitung dalam pengujian statistik dengan uji K-S diberi

simbol D yang dapat diperoleh dengan menggunakan rumus

D = max | fe - fo | ( 2.10 )

(Siegel, 1994:59)

D adalah deviasi absolut yang tertinggi, berupa selisih tertinggi antara

frekuensi harapan (fe) dengan frekuensi teoritis (fo)

Dalam uji Kolmogorov-Smirnov, H0 diterima apabila nilai D hitung

lebih kecil dari nilai kritis D (D tabel). Nilai kritis D dapat diketahui melalui

tabel Kolmogorov-Smirnov.
14

2. Uji Kebaikan Suai Khi-Kuadrat

a. Uji Kebaikan-Suai Khi- Kuadrat terhadap peristiwa yang berdistribusi

Poisson.

Misalkan variabel random X berdistribusi Poisson. Untuk

menghitung frekuensi harapan (fe) digunakan fungsi kepadatan

probabilitas dari distribusi Poisson.

λx e-λ
p(x) = x = 0, 1, 2 ,..., m ( 2.11 )
x!

sehingga untuk sejumlah n frekuensi observasi (f0), maka

fe = n p(x) ( 2.12 )

Nilai khi-kuadrat hitung (χ2) dihitung dengan rumus sebagai

berikut.

m
(f 0 − f e ) 2
χ2 = ∑ ( 2.13 )
x =0 fe

dengan m adalah jumlah sel atau baris yang dipergunakan dalam

mengembangkan fungsi kepadatan empiris.

(Agus Setiawan, 2003:16)

b. Uji Kebaikan-Suai Khi-Kuadrat terhadap kejadian yang berdistribusi

Eksponensial

Misalkan variabel acak X berdistribusi Eksponensial. Frekuensi

teoritis (fe) yang berkaitan dengan interval [Ii –1, Ii] dihitung sebagai

i
f e = n ∫ f(t) dt , i = 1, 2, ..., m ( 2.14 )
i -1
15

dengan m adalah banyaknya interval yang digunakan. Sedangkan f(t)

adalah fungsi kepadatan peluang dari distribusi Eksponensial dengan

parameter μ.

f(t) = μ e-μt t > 0, μ > 0 ( 2.15 )

Dengan demikian diperoleh

f e = n(e- μ (I i -1 ) − e- μ (I i ) ) ( 2.16 )

Nilai khi-kuadrat hitung diperoleh dengan menggunakan rumus berikut.

(f 0 − f e ) 2
m
χ =∑
2
( 2.17 )
x =0 fe

(Taha, 1997:11-12)

Dalam uji kebaikan-suai khi-kuadrat, keputusan diambil

berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. H0

diterima jika harga χ2 tabel dengan derajat kebebasan dk = m - k – 1 dan

dengan tingkat signifikansi α, dengan m adalah jumlah baris yang

digunakan dan k adalah jumlah parameter yang diestimasi dari data

mentah untuk dipergunakan dalam mendefinisikan distribusi teoritis yang

bersangkutan.

D. Proses Kelahiran-Kematian

1. Proses Kelahiran-Kematian Markov

Suatu proses pertumbuhan adalah suatu proses Markov jika

probabilitas-probabilitas transisi untuk bergerak dari suatu keadaan ke


16

keadaan lainnya hanya bergantung pada keadaan sekarang dan tidak pada

bagaimana keadaan sekarang dicapai. Secara lebih formal, suatu proses

kelahiran-kematian Markov memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut.

a. Distribusi-distribusi probabilitas yang menentukan jumlah kelahiran dan

kematian dalam suatu selang waktu tertentu hanya bergantung pada

panjang selangnya dan tidak ada titik awalnya.

b. Probabilitas untuk terjadi satu kelahiran saja dalam suatu selang waktu ∆t

jika pada titik awal selang terdapat suatu populasi dengan n anggota

adalah λn∆t + 0(∆t), dengan λn adalah suatu konstanta, yang dapat saja

berbeda untuk n yang berbeda.

c. Probabilitas untuk terjadi satu kematian saja dalam selang waktu Δt jika

pada titik awal selang terdapat suatu populasi dengan n anggota adalah μn

Δt + 0 (Δt), dengan μn adalah suatu konstanta, yang dapat saja berbeda

untuk n yang berbeda.

d. Probabilitas untuk terjadinya lebih dari satu kelahiran atau kematian dalam

suatu selang waktu adalah 0 (Δt).

Untuk Δt→0 maka kriteria proses kelahiran-kematian Markov

menurunkan persamaan Kolmogorov. Persamaan Kolmogorov untuk peluang

keadaan sebagai berikut.

d Pn (t)
= -(λn + μn) Pn (t) + μn+1 Pn+1 (t) - (λn-1 + μn-1) Pn-1 (t) ( 2.18 )
dt

(Wospakrik, 1996:297)
17

b. Proses Kelahiran-Kematian Poisson

Suatu proses kelahiran-kematian Poisson adalah suatu proses

kelahiran-kematian Markov dimana probabilitas dari suatu kematian dan

probabilitas dari suatu kelahiran kedua-duanya dalam sebarang selang waktu

yang kecil tidak bergantung pada ukuran populasinya, yakni λn = λ dan μn = μ

untuk semua n. (Wospakrik, 1996:300)

E. Teori antrian

Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian

atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja

merupakan suatu fenomena yang biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu

pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia untuk menyelenggarakan pelayanan

itu. Keputusan-keputusan yang berkenaan dengan jumlah kapasitas ini harus

dapat ditentukan, walaupun sebenarnya tidak mungkin dapat dibuat suatu prediksi

yang tepat mengenai kapan unit-unit yang membutuhkan pelayanan itu akan

datang dan atau berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelenggarakan

pelayanan itu (Dimyati, 1999:349).

Suatu proses antrian (queueing process) adalah suatu proses yang

berhubungan dengan kedatangan seorang pelanggan pada suatu fasilitas

pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian) jika seua pelayannya

sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut. Sebuah sistem antrian adalah
18

suatu himpunan pelanggan, pelayan, dan suatu aturan yang mengatur kedatangan

para pelanggan. (Wospakrik, 1996:302)

Sebuah sistem antrian adalah suatu proses kelahiran-kematian dengan

suatu populasi yang terdiri atas pelanggan yang sedang menunggu mendapatkan

pelayanan atau yang sedang dilayani. Suatu kelahiran terjadi apabila seorang

pelanggan tiba di suatu fasilitas pelayanan, sedangkan apabila pelanggannya

meninggalkan fasilitas tersebut maka terjadi suatu kematian. Keadaan sistem

adalah jumlah pelanggan dalam suatu fasilitas pelayanan. (Wospakrik, 1996:302)

1. Struktur Dasar Model Antrian

Proses yang terjadi pada proses antrian dapat digambarkan sebagai

berikut

unit-unit yang unit-unit


membutuhkan yang telah
pelayanan dilayani
mekanisme
Sumber input antrian
pelayanan
(pelanggan)

sistem antrian

Gambar 2.1
Struktur dasar antrian

Unit-unit (langganan) yang memerlukan pelayanan diturunkan dari

suatu sumber input memasuki sistem antrian dan ikut dalam antrian. Dalam

waktu-waktu tertentu, anggota antrian ini dipilih untuk dilayani. Pemilihan ini

didasarkan pada suatu aturan tertentu yang disebut disiplin pelayanan.


19

Pelayanan yang diperlukan dilaksanakan dengan suatu mekanisme pelayanan

tertentu. Setelah itu unit (langganan) tersebut meninggalkan sistem antrian.

Suatu karakteristik yang perlu diketahui dari sumber input ini ialah

ukurannya (jumlahnya), yaitu jumlah total unit yang memerlukan pelayanan

dari waktu ke waktu atau disebut jumlah total langganan potensial. Ini bisa

dianggap terbatas atau tidak terbatas. Karena perhitungannya akan lebih

mudah untuk jumlah unit yang tidak terbatas, asumsi ini sering digunakan.

Pola statistik dari penurunan unit-unit yang memerlukan pelayanan ini

harus juga ditentukan. Dalam hal ini, asumsi yang biasa digunakan adalah

unit-unit ini diturunkan dengan mengikuti proses Poisson, artinya sampai

suatu waktu tertentu jumlah unit yang diturunkan ini mempunyai distribusi

Poisson. Ini adalah suatu kasus dimana kedatangan pada sistem antrian terjadi

secara random, tetapi dengan tingkat rata-rata tertentu. Asumsi berikutnya

adalah bahwa distribusi kemungkinan dari waktu antar kedatangan adalah

distribusi Eksponensial

Karakteristik suatu antrian ditentukan oleh jumlah unit maksimum yang

boleh ada di dalam sistemnya. Antrian ini dikatakan terbatas atau tidak

terbatas, bergantung pada jumlah unitnya terbatas atau tidak terbatas.Disiplin

pelayanan berkaitan dengan cara memilih anggota antran yang akan dilayani.

Sebagai contoh, disiplin pelayanan ini dapat berupa first come-first served

(yang datang lebih dahulu dilayani lebih dahulu), atau random, atau dapat pula
20

berdasarkan prosedur prioritas tertentu. Jika tidak ada keterangan apa-apa

maka asumsi yang biasa digunakan adalah first come first served.

Mekanise pelayanan terdiri atas satu atau lebih fasilitas pelayanan yang

masing-masing terdiri atas satu atau lebih aturan pelayanan paralel. Jika ada

lebih dari satu fasilitas pelayanan maka unit-unit yang memerlukan pelayanan

akan dilayani oleh serangkaian fasilitas pelayanan ini (saluran pelyanan seri).

Pada fasilitas pelayanan seperti ini,unit yang memerlukan pelayanan

memasuki salah satu saluran pelayanan paralel dan dilayani sepenuhnya oleh

pelayan yang bersangkutan. Suatu model antrian harus menetapkan urutan-

urutan fasilitas semacam itu sekaligus dengan jumlah pelayanan pada masing-

masing saluran paralelnya. Kebanyakan model-model dasar mengasumsikan

satu fasilitas pelayanan dengan satu atau beberapa pelayan.

Waktu yang digunakan sejak pelayanan dimulai sampai satu unit selesai

dilayani disebut sebagai waktu pelayanan. Biasanya diasumsikan bahwa

distribusi kemungkinan dari waktu pelayanan ini adalah distribusi

Eksponensial.

(Dimyati, 1999:349-352)

2. Proses Antrian Dasar

Suatu garis penungguan tunggal (yang pada suatu saat bisa juga kosong)

terbentuk di depan suatu fasilitas pelayanan tunggal dimana ada satu atau

beberapa pelayan. Setiap unit (langganan) yang diturunkan oleh suatu sumber

input dilayani oleh salah satu dari pelayan-pelayan yang ada, mungkin setelah
21

unit itu menunggu dalam antrian (garis penungguan). Sistem antrian semacam

itu dapat digambarkan sebagai berikut.(Dimyati, 1999:352)

Langganan yang telah


dilayani

C P
C P
C C C C C fasilitas
C P pelayanan
C P

Langganan yang telah


dilayani

Gambar 2.2
Sistem antrian dasar

3. Model-model Sistem Antrian

Menurut Mulyono (2002:287), proses antrian pada umumnya

dikelompokkan ke dalam empat struktur dasar menurut sifat-sifat fasilitas

pelayanan, yaitu:

a. Satu saluran satu tahap

kedatangan
pelanggan
antrian pelayan

sistem antrian

Gambar 2.3
Skema antrian satu saluran satu tahap
22

b. Banyak saluran satu tahap

kedatangan
pelanggan
antrian

pelayan

sistem antrian

Gambar 2.4
Skema antrian banyak saluran satu tahap

c. Satu saluran banyak tahap

kedatangan
pelanggan
antrian pelayan

sistem antrian

Gambar 2.5
Skema Antrian satu saluran banyak tahap

d. Banyak saluran banyak tahap

kedatangan
pelanggan

antrian

pelayan

sistem antrian

Gambar 2.6
Skema antrian banyak saluran banyak tahap
23

4. Terminologi dan notasi

Terminologi dan notasi yang digunakan dalam sistem antrian adalah

sebagai berikut.

Keadaan sistem : jumlah pelanggan pada sistem antrian.

Panjang antrian : jumlah pelanggan yang menunggu pelayanan

En : keadaan dimana ada n pelanggan pada sistem antrian.

Pn(t) : kemungkinan bahwa tepat ada n pelanggan dalam sistem

antrian pada saat t

s : jumlah pelayan pada sistem antrian.

λn : laju kedatangan rata-rata (ekspektasi jumlah kedatangan

per satuan waktu) dari pelanggan baru jika ada n

pelanggan dalam sistem.

μn : laju pelayanan rata-rata (ekspektasi jumlah pelanggan

yang dapat selesai dilayani per satuan waktu) jika ada

n pelanggan dalam sistem.

Jika λ n adalah konstan untuk semua n, maka dapat ditulis sebagai λ . Jika μ n

konstan untuk semua n ≥ 1, maka dapat ditulis sebagai μ . Disini

μ n = s μ jika n ≥ s sehingga seluruh pelayan (sejumlah s) sibuk. Dalam hal

1 1
ini menyatakan ekspektasi waktu diantara kedatangan, sedangkan
λ μ

menyatakan ekspektasi waktu pelayanan.


24

λ
ρ= adalah faktor penggunaan (utilisasi) untuk fasilitas pelayanan,

yaitu ekspektasi perbandingan dari waktu sibuk para pelayan.

Jika suatu sistem antrian telah mulai berjalan, keadaan sistem (jumlah

unit dalam sistem) akan sangat dipengaruhi oleh state (keadaan) awal dan

waktu yang telah dilalui. Dalam keadaan seperti ini, sistem dikatakan dalam

kondisi transien. Tetapi, lama kelamaan keadaan sistem akan independen

terhadap state awal tersebut, dan juga terdapat waktu yang dilaluinya.

Keadaan sistem seperti ni dikatakan berada dalam kondisi steady state. Teori

antrian cenderung memusatkan pada kondisi steady state, sebab kondisi

transien lebih sukar dianalisis.

Notasi-notasi berikut ini digunakan untuk sistem dalam kondisi steady

state:

Pn : kemungkinan bahwa tepat ada n pelanggan dalam sistem antrian.

L : rata-rata banyaknya pelanggan dalam sistem

Lq : rata-rata panjang antrian

W : rata-rata waktu yang dihabiskan oleh seorang pelanggan dalam

sistem

Wq : rata-rata waktu yang dihabiskan oleh seorang pelanggan dalam

antrian

W(t) : peluang bahwa seorang pelanggan menghabiskan waktu lebih dari t

dalam sistem
25

Wq(t) : peluang bahwa seorang pelanggan menghabiskan waktu lebih dari t


dalam antrian
Berikut ini akan di uraikan hubungan antara L dan W. Asumsikan
bahwa λ n adalah konstan untuk semua n sehingga cukup ditulis λ . Maka
dalam proses antrian yang steady state didapat
L= λW ( 2.19 )
Lq = λ Wq ( 2.20)
Kemudian diasumsikan bahwa waktu pelayanan rata-rata adalah konstan
1
untuk semua n ≥ 1 sehingga cukup ditulis sebagai , maka
μ

1
W = Wq + ( 2.21 )
μ
kalikan dengan λ , didapat:
L = Lq + ρ ( 2.22 )

(Dimyati, 1999:353-355)
5. Notasi Kendall
Terdapat banyak variasi yang mungkin dari model antrian. Ciri-ciri dari
masing-masing model akan diringkas dalam notasi Kendall yang diperluas.
Notasi tersebut dituliskan dengan
(a / b / c) : (d / e / f)
dimana simbol-simbol a, b, c, d, e, dan f adalah unsur-unsur dasar dari model
antrian sebagai berikut.
a : distribusi kedatangan
b : distribusi waktu pelayanan
c : jumlah pelayan
d : peraturan pelayanan (misalnya PMPK, TMPK, Prioritas)
26

e : jumlah pelanggan maksimum (dalam antrian dan sistem)


f : ukuran sumber pemanggilan.
(Mulyono, 2002:293)
Notasi baku yang mengganti simbol a dan b untuk distribusi kedatangan
dan keberangkatan sebagai berikut.
M : kedatangan atau keberangkatan berdistribusi Poisson (waktu antar
kedatangan atau waktu pelayanan berdistribusieksponensial).
D : waktu antar kedatangan atau waktu pelayanan yang konstan atau
deterministik
Ek : waktu antar kedatangan atau waktu pelayanan berdistribusi Erlang atau
Gamma dengan parameter k.
GI : distribusi independen umum dari kedatangan.
G : distribusi umum dari keberangkatan.
(Taha, 1997:186)
Notasi baku yang mengganti simbol d untuk peraturan pelayanan adalah
umum (GD) dalam arti bahwa peraturan tersebut dapat PMPK, TMPK,
Prioritas, atau prosedur apapun yang dapat digunakan oleh para pelayan untuk
memutuskan urutan pelanggan yang dilayani dalam antrian.
6. Peluang keadaan tunak
Jika sistem antrian telah mencapai kondisi steady state (kedaan tunak),
maka probabilitas {Pn(t)} menjadi konstan dan independen terhadap waktu.
d Pn ( t)
Solusi steady state untuk Pn ini bisa didapat dengan menetapkan =0.
dt
Asumsikan lim Pn (t) = Pn sehingga
t →∞

⎧ d P (t) ⎫
lim⎨ n ⎬ = 0
t →∞
⎩ dt ⎭
27

Untuk t → ∞ maka persamaan di atas menjadi

Untuk n =0 maka diperoleh

0 = – (λ0 + μ0) P0 (t) + μ1 P1 + λ-1 P-1 ( 2.23 )

Karena λ-1 = 0 dan μ0 = 0 maka persamaan di atas menjadi

0 = - λ0 P0 + μ1 P1 ,

λ0 ( 2.24 )
⇔ P1 = P0
μ1

Untuk n > 0 diperoleh

0 = -(λn + μn) Pn (t) + μn+1 Pn+1 (t) - (λn-1 + μn-1) Pn-1 (t)

λn μ P − λn −1Pn -1
⇔ Pn +1 = Pn + n n ( 2.25 )
μ n +1 μ n +1

Pada persamaan 2.25, perhatikan ruas kanan yang kedua. Jika n > 1 maka:

⎡ λn −1 μ n -1Pn -1 − λn - 2 Pn - 2 ⎤
μ n Pn − λn −1Pn -1 = μ n ⎢ Pn -1 + ⎥ − λn −1Pn -1
⎣ μn μn ⎦

= μ n -1Pn -1 − λn - 2 Pn - 2 ( 2.26 )

Ulangi perhitungan dengan nilai n yang lebih kecil, sehingga diperoleh

μ n Pn − λn -1Pn -1 = μ1P1 − λ0 P0 ( 2.27 )

dari persamaan untuk 2.24 diperoleh

λn −1
Pn = Pn -1
μn

λn −1 ⎡ λn - 2 ⎤
= ⎢ Pn - 2 ⎥
μ n ⎣ μ n -1 ⎦

=…
28

sehingga diperoleh

λn -1λn - 2 ... λ0
Pn = P0 ( 2.28 )
μ n μ n −1 ... μ1

Persamaan ini dapat ditulis secara ringkas sebagai:


n -1

∏λ i
Pn = i=0
n
P0 untuk n = 1, 2, … ( 2.29 )
∏ i =1


Karena ∑P
n =0
n =1 maka

1
P0 = n −1
( 2.30 )
∞ ∏λ i
1+ ∑ i =0
n
n =1
∏μ i =1
i

(Dimyati, 1999:361-363)

Ukuran-ukuran kinerja yang terpenting dari situasi antrian setelah

mencapai kondisi steady state yang dipergunakan untuk menganalisis situasi

antrian adalah rata-rata banyaknya pelanggan yang menunggu dalam antrian (

Lq), rata-rata waktu menunggu yang diperkirakan dalam antrian (Wq), dan

persentase pemanfaatan sarana pelayanan yang diperkirakan.

Dengan mempertimbangkan sarana pelayanan sebanyak s pelayan

paralel, maka dari definisi Pn diperoleh


L = ∑ n Pn ( 2.31 )
n=0
29


L q = ∑ (n - s) Pn ( 2.32 )
n=0

Hubungan yang lain adalah sebagai berikut.

L
W= ( 2.33 )
λ

Lq
Wq = ( 2.34 )
λ

λ adalah laju kedatangan rata-rata dalam jangka waktu yang panjang dimana


λ = ∑ λn Pn ( 2.35 )
n=0

(Taha, 1997: 190)

Persentase pemanfaatan sebuah sarana pelayanan dengan s pelayan

yang paralel dapat diperoleh sebagai berikut.

λ
Persentase pemanfaatan = x 100 0 0 ( 2.36 )

(Taha, 1997: 191)

Solusi steady state ini diturunkan dengan asumsi bahwa parameter-

parameter λn dan μn adalah sedemikian sehingga kondisi steady state dapat

λ
tercapai. Asumsi ini terjadi jika ρ = <1

7. Model antrian (M / M / 1)

Sistem antrian ( M / M / 1 ) merupakan model pelayanan tunggal

tanpa batas kapasitas baik dari kapasitas system tersebut maupun


30

kapasitas sumber pemanggilan. Aturan pelayanan bersifat PMPK atau

pelanggan pertama yang datang akan dilayani terlebih dahulu, begitu

seterusnya hingga peminjam terakhir yang datang mendapatkan pelayanan

terakhir.

Sistem model ini dapat digambarkan seperti pada gambar 2.4 sebagai

berikut.

kedatangan
pelanggan
antrian pelayan

sistem antrian

Pada sistem ini, diasumsikan bahwa laju kedatangan tidak bergantung

pada jumlah pada sistem tersebut, yaitu λn = λ untuk semua n. Demikian pula

diasumsikan bahwa pelayan tunggal dalam sistem tersebut menyelesaikan

pelayanan dengan kecepatan konstan, yaitu μn = μ untuk semua n. akibatnya

model ini memiliki kedatangan dan keberangkatan dengan mean λ dan μ

Jika λ = laju kedatangan rata-rata (jumlah pelanggan per satuan waktu)

μ = laju pelayanan pelanggan rata-rata

1
maka waktu antar kedatangan yang diharapkan adalah dan waktu
λ

1
pelayanan adalah
μ
31

λ
Keadaan tunak tercapai jika ρ = <1
μ

Peluang keadaan tunak dalam sistem ini dapat didefinisikan ρ n = ρ n (1 − ρ )

Apabila ρ > 1 tidak terdapat keadaan tunak pada sistem tersebut, karena

banyaknya pelanggan yang datang lebh cepat dari kemampuan pelayanan

sehingga terjadi penumpukan pelanggan dalam sistem. Sedangkan apabila

nilai ρ = 0 tidak terjadi keadaan tunak, karena tidak terdapat antrian sama

sekali.

Ukuran-ukutan efektif pada keadaan tunak pada sistem antrian

(M / M / 1) : ( GD / ∞ / ∞) sebagai berikut.

a. Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem (L)


L = ∑ n (1 - ρ )ρ n
n =0

( )

d
= (1 − ρ )ρ ∑ ρn
n = 0 dρ

d ⎛ ∞ n⎞
= (1 − ρ )ρ ⎜∑ ρ ⎟
dρ ⎝ n =0 ⎠

d ⎛ 1 ⎞
= (1 − ρ )ρ ⎜⎜ ⎟⎟
dρ ⎝1− ρ ⎠

ρ
=
1− ρ

λ
= ( 2.37 )
μ −λ
32

b. Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian (Lq)


L q = ∑ (n - 1) Pn
n =1
∞ ∞
( 2.38 )
= ∑ n Pn − ∑ Pn
n =1 n =0


⎛ ∞ ∞

L - L q = ∑ n Pn − ⎜ ∑ n Pn − ∑ n Pn ⎟
n =0 ⎝ n =0 n =1 ⎠

= ∑ n Pn
n =1

= ∑ ρ n (1 − ρ )
n =1

ρ
= (1 − ρ )
1− ρ

Lq = L - ρ
ρ
= −ρ
1− ρ
ρ2
=
1− ρ

ρ2
Jadi L q = ( 2.39 )
1− ρ

c. Rata-rata waktu yang dihabiskan satu pelanggan dalam sistem (W)


Menurut rumus Little L = λ W

pada sistem M / M / 1, λ = λ maka


33

L
W=
λ
ρ
=
λ (1 − ρ )
λ
μ
=
⎛ λ⎞
λ ⎜⎜1 − ⎟⎟
⎝ μ⎠
1
=
μ −λ

1
Jadi W = ( 2.40 )
μ −λ

d. Rata-rata waktu yang dihabiskan satu pelanggan dalam antrian (Wq)

λ
Lq =
Wq
Lq
⇔ Wq =
λ
ρ2
=
λ (1 - ρ )
ρ
=
μ −λ

ρ
Jadi Wq = ( 2.41 )
μ −λ
34

8. Model Antrian (M / M / s) : (GD / ∞ / ∞)

Model ini mengasumsikan bahwa kedatangan terjadi menurut input

Poisson dengan parameter λ, dan bahwa waktu pelayanan untuk masing-

1
masing unit mempunyai distribusi Eksponensial dengan rata-rata .
μ

(Dimyati, 1999:373)

Tingkat pelayanan rata-rata untuk seluruh sistem antrian adalah tingkat

rata –rata dimana unityang sudah dilayani meninggalkan sistem. Tingkat

pelayanan rata-rata per pelayanan yang sibuk adalah μ, karena itu tingkat

pelayanan keseluruhan adalah μn = nμ jika n ≤ s. Jika n ≥ s, berarti semua

pelayan sibuk sehingga μn = sμ. Jadi model ini adalah kasus khusus dari

proses kelahiran-kematian dengan λn = λ (untuk n = 0, 1, 2, …) dan

⎧ nμ , jika 0 ≤ n ≤ s
μn = ⎨
⎩sμ , jika n ≥ s

Jika λ < sμ (tingkat kedatangan rata-rata lebih kecil dari tingkat

pelayanan rata-rata maksimum), maka hasil steady state-nya adalah sebagai

berikut.

1
P0 =
(λ μ ) n + (λ μ )s
n -s
s −1 ∞
⎛λ ⎞

n =0 n! s!
∑ ⎜⎜ ⎟⎟
n = s ⎝ sμ ⎠

1
= s -1
(λ n ) n
(λ μ )s 1
∑ n!
+
s! λ
n =0
1−

dan
35

⎧ (λ μ )n
⎪ P0 , jika 0 ≤ n ≤ s
⎪ n!
Pn = ⎨ (2.44)
⎪ (λ μ ) P ,
n

⎪⎩ s! s n -s 0 jika n ≥ s

λ
Dengan ρ = , maka

a. Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian (Lq)

P0 (λ μ ) ρ
s
Lq = (2.45)
s! (1 - ρ )
2

b. Rata-rata jumlah pelanggan dalam sistem (L)

λ
L = Lq + (2.46)
μ

c. Rata-rata waktu yang dihabiskan satu pelanggan dalam antrian (Wq)

Lq
Wq = (2.47)
λ

d. Rata-rata waktu yang dihabiskan satu pelanggan dalam sistem (W)

1
W = Wq + (2.48)
μ

(Dimyati, 1999:374)
36

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi beberapa

tahap sebagai berikut.

A. Perumusan Masalah

Tahap ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan sehingga

mempermudah pembahasan selanjutnya.

B. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah menelaah sumber pustaka yang relevan yang

digunakan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam penelitian.

Studi pustaka diambil dengan mengumpulkan sumber pustaka yang dapat berupa

buku, teks, makalah, dan sebagainya. Setelah sumber pustaka terkumpul

dilanjutkan dengan penelaahan dari sumber pustaka tersebut. Pada akhirnya

sumber pustaka ini dijadikan landasan untuk menganalisis permasalahan.

C. Pemecahan Masalah

1. Pengumpulan data

Dalam penelitian ini pengambilan data dilaksanakan pada sistem

antrian yang terjadi pada UPT Perpustakaan UNNES yang dilaksanakan

selama 3 hari.

36
37

Pengumpulan data berkenaan dengan kedatangan dan kepergian

pengunjung dengan menggunakan metode observasi, yaitu:

a. Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk melayani seorang pelanggan.

Pelanggan dalam hal ini adalah pengunjung perpustakaan.

b. Menghitung jumlah kedatangan (kepergian) selama satu unit waktu yang

dipilih. Dalam penelitian ini satuan waktu yang dipilih adalah 5 menit.

Sedangkan untuk mengetahui waktu tunggu yang dikehendaki pengunjung

digunakan metode angket.

2. Analisis Data

a. Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis data sebagai berikut.

Dalam penelitian ini kedatangan nasabah diasumsikan berdistribusi

Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial.

Untuk menguji kebenarannya dilakukan Uji Kebaikan-Suai Khi Kuadrat

Hipotesis tentang kedatangan pengunjung UPT Perpustakaan

Universitas Negeri Semarang dalam penelitian ini sebagai berikut.

H0 : Kedatangan pengunjung UPT Perpustakaan Universitas Negeri

Semarang pada masing-masing loket berdistribusi Poisson

Ha : Kedatangan pengunjung UPT Perpustakaan Universitas Negeri

Semarang pada masing-masing loket tidak berdistribusi Poisson

Hipotesis tentang waktu pelayanan pengunjung UPT Perpustakaan

Universitas Negeri Semarang dalam penelitian ini sebagai berikut.

H0 : Waktu pelayanan pengunjung UPT Perpustakaan Universitas

Negeri Semarang pada masing-masing loket berdistribusi

Eksponensial
38

Ha : Waktu pelayanan pengunjung UPT Perpustakaan Universitas

Negeri Semarang pada masing-masing loket tidak berdistribusi

Eksponensial

b. Menentukan model antrian yang terjadi pada UPT Perpustakaan

Universitas Negeri Semarang

c. Menghitung rata-rata jumlah pengunjung yang berada dalam sistem dan

antrian pada masing-masing loket yang diteliti

d. Menghitung rata-rata waktu pengunjung berada dalam sistem dan antrian

pada masing-masing loket yang diteliti

e. Menentukan rata-rata waktu menganggur bagi pelayan pada masing-

masing loket

3. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan tentang jumlah pelayan ideal pada masing-

masing loket yang diteliti didasarkan pada waktu menunggu dan persentase

waktu menganggur pelayan


39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang

UPT Perpustakaan UNNES merupakan unit sarana pelayanan yang

dimiliki oleh UNNES. UPT Perpustakaan UNNES menyediakan bahan

pustaka yang diperlukan bagi mahasiswa sesuai dengan kebutuhannya.

UPT Perpustakaan UNNES terdiri dari dua ruang pelayanan yakni

ruang sirkulasi dan ruang referensi. Pelayanan pada ruang sirkulasi

meliputi pelayanan peminjaman buku, pengembalian buku serta

penelusuran bahan pustaka. Pelayanan pada ruang referensi meliputi

skripsi, thesis, serta karya ilmiah yang dapat di fotocopy dengan ijin

petugas perpustakaan.

Sistem antrian yang terjadi pada UPT Perpustakaan UNNES

mengikuti sistem antrian dengan saluran tunggal. Pada sistem antrian

dengan saluran tunggal, pengunjung yang datang untuk meminjam atau

mengembalikan buku membentuk antrian di depan pelayan sampai pada

gilirannya dan setelah itu meninggalkan sistem. Situasi antrian yang terjadi

pada UPT Perpustakaan UNNES dapat digambarkan dengan sistem antrian

sebagai berikut.
40

kedatangan
pengunjung
antrian pelayan

sistem antrian

Gambar 4.1
Skema situasi antrian yang terjadi pada
UPT Perpustakaan UNNES

2. Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat Kedatangan Pengunjung.

Kedatangan pengunjung pada UPT Perpustakaan UNNES

diasumsikan berdistribusi Poisson. Untuk meyakinkan bahwa kedatangan

pengunjung berdistribusi Poisson, maka dilakukan uji kebaikan suai khi

kuadrat

Dari data hasil penelitian, dapat dibuat rekapitulasi kedatangan

pengunjung per interval waktu lima menit (lampiran 3 dan 4 ). Selanjutnya

data lampiran 3 dan 4 digunakan untuk melakukan uji kebaikan suai khi

kuadrat kedatangan pengunjung.

a. Hasil Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat terhadap Kedatangan

Pengunjung pada Loket Peminjaman

1) Senin, 15 Agustus 2005

Pada tabel 5.1 (lampiran 5), terlihat bahwa rata-rata kedatangan (λ)

sebesar 3,167 pengunjung setiap lima menit (0,633 per-menit).

Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 4,6. Dari tabel khi kuadrat

(lampiran 9) diperoleh χ2(0,01;5) adalah 15,09. Dengan demikian


41

χ2hitung < χ2(0,01;5). Jadi kedatangan pengunjung berdistribusi

Poisson.

2) Selasa, 16 Agustus 2005

Pada tabel 5.2 (lampiran 5), terlihat bahwa rata-rata kedatangan (λ)

sebesar 3 pengunjung setiap lima menit (0,600 per-menit).

Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 7,782 Dari tabel khi kuadrat

(lampiran 9) diperoleh χ2(0,01;4) adalah 13,28. Dengan demikian

χ2hitung < χ2(0,01;4). Jadi kedatangan pengunjung berdistribusi

Poisson.

3) Kamis, 18 Agustus 2005

Pada tabel 5.3 (lampiran 5), terlihat bahwa rata-rata kedatangan (λ)

sebesar 2,917 pengunjung setiap lima menit (0,583 per-menit).

Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 4,303 Dari tabel khi kuadrat

(lampiran 9) diperoleh χ2(0,01;6) adalah 16,81. Dengan demikian

χ2hitung < χ2(0,01;6). Jadi kedatangan pengunjung berdistribusi

Poisson.

b. Hasil Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat terhadap Kedatangan

Pengunjung pada Loket Pengembalian Buku

1) Senin, 15 Agustus 2005

Pada tabel 6.1 (lampiran 6), terlihat bahwa rata-rata kedatangan (λ)

sebesar 2,333 pengunjung setiap lima menit (0,466 per-menit).

Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 4,049. Dari tabel khi kuadrat

(lampiran 9) diperoleh χ2(0,01;4) adalah 13,28. Dengan demikian


42

χ2hitung < χ2(0,01;4). Jadi kedatangan pengunjung berdistribusi

Poisson.

2) Selasa, 16 Agustus 2005

Pada tabel 6.2 (lampiran 6), terlihat bahwa rata-rata kedatangan

(λ) sebesar 1,958 pengunjung setiap lima menit (0,392 per-menit).

Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 5,215. Dari tabel khi kuadrat

(lampiran 9) diperoleh χ2(0,01;3) adalah 11,34. Dengan demikian

χ2hitung < χ2(0,01;3). Jadi kedatangan pengunjung berdistribusi

Poisson.

3) Kamis, 18 Agustus 2005

Pada tabel 6.3 (lampiran 6), terlihat bahwa rata-rata kedatangan (λ)

sebesar 2,25 pengunjung setiap lima menit (0,45 per-menit).

Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 7,558. Dari tabel khi kuadrat

(lampiran 9) diperoleh χ2(0,01;4) adalah 13,28. Dengan demikian

χ2hitung < χ2(0,01;4). Jadi kedatangan pengunjung berdistribusi

Poisson.

3. Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat Waktu Pelayanan

Dari hasil pengamatan sistem antrian pada UPT Perpustakaan

Universitas Negeri Semarang diperoleh waktu pelayanan t, yaitu waktu

yang diperlukan untuk melayani satu orang pengunjung. Untuk

m
menentukan rata-rata waktu pelayanan dapat dihitung dengan t = ∑ xi f i ,
i =1

dengan i adalah batas-batas interval [I1-I, Ii] dan xi adalah nilai tengah dari
43

interval ke-i, serta fi adalah frekuensi relatif yaitu frekuensi observasi (f0)

pada interval i dibagi dengan jumlah frekuensi keseluruhan (n). Laju

pelayanan pengunjung (μ) adalah rata-rata jumlah pengunjung yang dapat

1
dilayani per satuan waktu. Dengan demikian harga μ = .
t

Dari data penelitian pada lampiran 7 dan 8 maka didapatkan data

waktu pelayanan yang akan diuji dengan dengan uji kebaikan suai khi

kuadrat.

a. Hasil Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat terhadap Waktu Pelayanan

Pengunjung pada Loket Peminjaman Buku

1) Senin, 15 Agustus 2005

Pada tabel 7.1 (lampiran 7), terlihat bahwa rata-rata waktu

pelayanan sebesar 1,25 menit untuk setiap pengunjung. Sehingga

laju pelayanan rata-rata (μ) adalah 0,8 pengunjung per-menit.

Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 9,08. Dari tabel khi kuadrat

(lampiran 9) diperoleh χ2(0,01; 2) adalah 9,08. Dengan demikian

χ2hitung < χ2(0,01;2). Jadi waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial.

2) Selasa , 16 Agustus 2005

Pada tabel 7.2 (lampiran 7), terlihat bahwa rata-rata waktu

pelayanan sebesar 1,431 menit untuk setiap pengunjung. Sehingga

laju pelayanan rata-rata (μ) adalah 0,699 pengunjung per-menit.

Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 8,43. Dari tabel khi kuadrat
44

(lampiran 9) diperoleh χ2(0,01; 2) adalah 9,08. Dengan demikian

χ2hitung < χ2(0,01;2). Jadi waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial.

3) Kamis, 18 Agustus 2005

Pada tabel 7.3 (lampiran 7), terlihat bahwa rata-rata waktu

pelayanan sebesar 1,043 menit untuk setiap pengunjung. Sehingga

laju pelayanan rata-rata (μ) adalah 0,959 pengunjung per-menit.

Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 5,954. Dari tabel khi kuadrat

(lampiran 9) diperoleh χ2(0,01; 2) adalah 9,08. Dengan demikian

χ2hitung < χ2(0,01;2). Jadi waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial.

b. Hasil Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat terhadap Waktu Pelayanan

Pengunjung pada Loket Pengembalian Buku

1) Senin, 15 Agustus 2005

Pada tabel 8.1 (lampiran 8), terlihat bahwa rata-rata waktu

pelayanan sebesar 1,739 menit untuk setiap pengunjung. Sehingga

laju pelayanan rata-rata (μ) adalah 0,575 pengunjung per-menit.

Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 6,706. Dari tabel khi kuadrat

(lampiran 9) diperoleh χ2(0,01; 2) adalah 9,08. Dengan demikian

χ2hitung < χ2(0,01;2). Jadi waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial.

2) Selasa, 16 Agustus 2005

Pada tabel 8.2 (lampiran 8), terlihat bahwa rata-rata waktu

pelayanan sebesar 1,225 menit untuk setiap pengunjung. Sehingga

laju pelayanan rata-rata (μ) adalah 0,816 pengunjung per-menit.


45

Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 2,25. Dari tabel khi kuadrat

(lampiran 9) diperoleh χ2(0,01; 2) adalah 9,08. Dengan demikian

χ2hitung < χ2(0,01;2). Jadi waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial.

3) Kamis, 18 Agustus 2005

Pada tabel 8.3 (lampiran 8), terlihat bahwa rata-rata waktu

pelayanan sebesar 1,186 menit untuk setiap pengunjung. Sehingga

laju pelayanan rata-rata (μ) adalah 0,843 pengunjung per-menit.

Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 1,697. Dari tabel khi kuadrat

(lampiran 9) diperoleh χ2(0,01; 2) adalah 9,08. Dengan demikian

χ2hitung < χ2(0,01;2). Jadi waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial.

4. Menentukan Model Antrian

Dalam penelitian ini, antrian yang terjadi pada UPT Perpustakaan

UNNES diasumsikan mengikuti model antrian (M / M / 1) : (GD / ∞ / ∞).

Pada model ini kedatangan berdistribusi Poisson, waktu pelayanan

berdistribusi Eksponensial, terdapat satu pelayan dengan peraturan

pelayananan yang pertama masuk dilayani lebih dulu (PMPK), serta

dengan kapasitas sistem dan sumber kedatangan tak terbatas.

Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata pola kedatangan

berdistribusi Poisson sedangkan waktu pelayanan berdistribusi

Eksponensial. Pada UPT Perpustakaan UNNES pada loket peminjaman


46

maupun loket pengembalian masing-masing ditempatkan satu orang

pelayan dengan peraturan pelayanan yang pertama kali datang akan

dilayani terlebih dahulu. Jumlah pengantri dalam sistem dan antrian serta

sumber kedatangan pengunjung tak terbatas. Jadi sistem antrian pada UPT

Perpustakaan UNNES mengikuti model antrian (M / M / 1) : (GD / ∞ /∞)

5. Menghitung Rata-rata Jumlah Pengunjung Dalam Antrian dan Sistem

Untuk menghitung besar faktor kegunaan untuk mengetahui rata-rata

jumlah pengunjung yang menunggu di dalam antrian dan sistem, maka

terlebih dahulu harus diketahui besar rata-rata laju kedatangan (λ) dan laju

pelayanan (μ).

λ
Untuk menghitung faktor kegunaan, digunakan rumus ρ =
μ

a. Menghitung Rata-rata Jumlah Pengunjung dalam Sistem

Rata-rata jumlah pengunjung dalam system dapat dihitung dengan

ρ
menggunakan rumus L =
1- ρ

1) Rata-rata Jumlah Pengunjung dalam Sistem pada Loket

Peminjaman

a) Senin, 15 Agustus 2005

λ 0,633
ρ= = = 0,791
μ 0,8
47

ρ 0,791
L= = = 3,785
1 - ρ 1 − 0,791

Jadi rata-rata jumlah pengunjung dalam sistem adalah 3,785

b) Selasa, 16 Agustus 2005

λ 0,6
ρ= = = 0,858
μ 0,699

ρ 0,858
L= = = 6,042
1 - ρ 1 − 0,858

Jadi rata-rata jumlah pengunjung dalam sistem adalah 6,042

c) Kamis, 18 Agustus 2005

λ 0,583
ρ= = = 0,608
μ 0,959

ρ 0,608
L= = = 1,551
1 - ρ 1 − 0,608

Jadi rata-rata jumlah pengunjung dalam sistem adalah 1,551

2) Rata-rata Jumlah Pengunjung dalam Sistem pada Loket

Pengembalian

a) Senin, 15 Agustus 2005

λ 0,466
ρ= = = 0,811
μ 0,575

ρ 0,811
L= = = 4,291
1 - ρ 1 − 0,811

Jadi rata-rata jumlah pengunjung dalam sistem adalah 4,291


48

b) Selasa, 16 Agustus 2005

λ 0,392
ρ= = = 0,480
μ 0,816

ρ 0,480
L= = = 0,923
1 - ρ 1 − 0,480

Jadi rata-rata jumlah pengunjung dalam sistem adalah 0,923

c) Kamis, 18 Agustus 2005

λ 0,450
ρ= = = 0,534
μ 0,843

ρ 0,534
L= = = 1,146
1 - ρ 1 − 0,534

Jadi rata-rata jumlah pengunjung dalam sistem adalah 1,146

b. Menghitung Rata-rata Jumlah Pengunjung dalam Antrian

Rata-rata jumlah pengunjung dalam antrian dapat dihitung dengan

ρ2
menggunakan rumus L q =
1− ρ

1) Rata-rata Jumlah Pengunjung dalam Antrian pada Loket

Peminjaman

a) Senin, 15 Agustus 2005

Lq =
ρ2
=
(0,791)
2
= 2,994
1 − ρ 1 − 0,791

Jadi rata-rata jumlah pengunjung dalam antrian adalah 2,994

b) Selasa, 16 Agustus 2005

ρ2 (0,858) = 5,184
2

Lq = =
1 − ρ 1 − 0,858

Jadi rata-rata jumlah pengunjung dalam antrian adalah 5,184


49

c) Kamis, 18 Agustus 2005

Lq =
ρ2
=
(0,608)2 = 0,943
1 − ρ 1 − 0,608

Jadi rata-rata jumlah pengunjung dalam antrian adalah 0,943

2) Rata-rata Jumlah Pengunjung dalam Antrian pada Loket

Pengembalian

a) Senin, 15 Agustus 2005

Lq =
ρ2
=
(0,811)
2
= 3,480
1 − ρ 1 − 0,811

Jadi rata-rata jumlah pengunjung dalam antrian adalah 3,480

b) Selasa, 16 Agustus 2005

ρ 2 (0,480)22
Lq = = = 0,443
1 − ρ 1 − 0,480

Jadi rata-rata jumlah pengunjung dalam antrian adalah 0,443

c) Kamis, 18 Agustus 2005

Lq =
ρ2
=
(0,534)
2
= 0,612
1 − ρ 1 − 0,534

Jadi rata-rata jumlah pengunjung dalam antrian adalah 0,612

6. Menghitung Rata-rata Waktu Menunggu dalam Sistem dan Antrian

Rata-rata waktu menunggu dalam sistem dapat dihitung dengan

1
menggunakan rumus W =
μ -λ

a. Menghitung Rata-rata Waktu Menunggu dalam Sistem

1) Rata-rata Waktu Menunggu dalam Sistem pada Loket Peminjaman


50

a) Senin, 15 Agustus 2005

1 1
W= = = 5,988
μ - λ 0,8 − 0,633

Jadi rata-rata waktu menunggu dalam sistem adalah 5,988

menit

b) Selasa, 16 Agustus 2005

1 1
W= = = 10,101
μ - λ 0,699 − 0,6

Jadi rata-rata waktu menunggu dalam sistem adalah 10,101

menit

c) Kamis, 18 Agustus 2005

1 1
W= = = 2,660
μ - λ 0,9590,583

Jadi rata-rata waktu menunggu dalam sistem adalah 2,66 menit

2) Rata-rata Waktu Menunggu dalam Sistem pada Loket

Pengembalian

a) Senin, 15 Agustus 2005

1 1
W= = = 9,174
μ - λ 0,575 − 0,466

Jadi rata-rata waktu menunggu dalam sistem adalah 9,174

menit

b) Selasa, 16 Agustus 2005

1 1
W= = = 2,358
μ - λ 0,816 − 0,392

Jadi rata-rata waktu menunggu dalam sistem adalah 2,358 menit


51

c) Kamis, 18 Agustus 2005

1 1
W= = = 2,544
μ - λ 0,843 − 0,450

Jadi rata-rata waktu menunggu dalam sistem adalah 2,544 menit

b. Menghitung Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian

Rata-rata waktu menunggu dalam antrian dapat dihitung menggunakan

ρ
rumus Wq =
μ -λ

1) Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian pada Loket

Peminjaman

a) Senin, 15 Agustus 2005

ρ 0,791
Wq = = = 4,736
μ -λ 0,8 − 0,633

Jadi rata-rata waktu menunggu dalam antrian adalah 4,736 menit

b) Selasa, 16 Agustus 2005

ρ 0,858
Wq = = = 8,667
μ -λ 0,699 − 0,6

Jadi rata-rata waktu menunggu dalam antrian adalah 8,667 menit

c) Kamis, 18 Agustus 2005

ρ 0,608
Wq = = = 1,617
μ -λ 0,959 − 0,583

Jadi rata-rata waktu menunggu dalam antrian adalah 1,617 menit


52

2) Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian pada Loket

Pengembalian

a) Senin, 15 Agustus 2005

ρ 0,811
Wq = = = 7,435
μ -λ 0,575 − 0,466

Jadi rata-rata waktu menunggu dalam antrian adalah 7,435 menit

b) Selasa, 16 Agustus 2005

ρ 0,480
Wq = = = 1,133
μ -λ 0,816 − 0,392

Jadi rata-rata waktu menunggu dalam antrian adalah 1,133 menit

c) Kamis, 18 Agustus 2005

ρ 0,534
Wq = = = 1,358
μ -λ 0,843 − 0,450

Jadi rata-rata waktu menunggu dalam antrian adalah 1,358 menit

7. Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian Untuk Berbagai Nilai s.

Dengan cara yang sama, rata-rata waktu menunggu dalam antrian untuk

berbagai nilai s adalah sebagai berikut.

a. Rata-rata waktu menunggu dalam antrian untuk berbagai nilai s pada

loket peminjaman buku

1) Senin, 15 Agustus 2005

Tabel 4.1
Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian
untuk Berbagai Nilai s

Jumlah pelayan (s) 1 2

Wq (detik) 284 14
53

2) Selasa, 16 Agustus 2005

Tabel 4.2
Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian
untuk Berbagai Nilai s

Jumlah pelayan (s) 1 2

Wq (detik) 520 19

3) Kamis, 18 Agustus 2005

Tabel 4.3
Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian
untuk Berbagai Nilai s

Jumlah pelayan (s) 1 2

Wq (detik) 97 6

b. Rata-rata waktu menunggu dalam antrian untuk berbagai nilai s pada

loket pengembalian buku

1) Senin, 15 Agustus 2005

Tabel 4.4
Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian
untuk Berbagai Nilai s

Jumlah pelayan (s) 1 2

Wq (detik) 446 20
54

2) Selasa, 16 Agustus 2005

Tabel 4.5
Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian
untuk Berbagai Nilai s
Jumlah pelayan (s) 1 2

Wq (detik) 68 4

3) Kamis, 18 Agustus 2005

Tabel 4.6
Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian
untuk Berbagai Nilai s
Jumlah pelayan (s) 1 2

Wq (detik) 81 5

8. Persentase Waktu Menganggur Pelayan

Faktor kegunaan (ρ) adalah pembanding laju kedatangan dengan laju

pelayanan maksimum dimana terdapat sejumlah s pelayan. Sehingga untuk

menghitung persentase waktu menganggur para pelayan X dalam

⎛ λ ⎞
penelitian ini menggunakan rumus X = ⎜⎜1 - ⎟⎟ 100 %
⎝ sμ ⎠

a. Persentase waktu menganggur para pelayan pada loket peminjaman

buku untuk berbagai nilai s adalah sebagai berikut.


55

1) Senin, 15 Agustus 2005

Tabel 4.7
Hasil Penghitungan Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s

Jumlah pelayan (s) 1 2

X 20,88 % 60,44 %

2) Selasa, 16 Agustus 2005

Tabel 4.8
Hasil Penghitungan Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s

Jumlah pelayan (s) 1 2

X 14,16 % 57,08 %

3) Kamis, 18 Agustus 2005

Tabel 4.9
Hasil Penghitungan Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s

Jumlah pelayan (s) 1 2

X 39,21 % 69,60 %

b. Persentase waktu menganggur para pelayan pada loket pengembalian

buku untuk berbagai nilai s adalah sebagai berikut.


56

1) Senin, 15 Agustus 2005

Tabel 4.10
Hasil Penghitungan Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai nilai s
Jumlah pelayan (s) 1 2

X 18,96 % 59,48 %

2) Selasa, 16 Agustus 2005

Tabel 4.11
Hasil Penghitungan Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s

Jumlah pelayan (s) 1 2

X 51,96 % 75,98 %

3) Kamis, 18 Agustus 2005

Tabel 4.12
Hasil Penghitungan Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai nilai s

Jumlah pelayan (s) 1 2

X 46,62 % 73,31 %

B. Pembahasan

1. Situasi Antrian yang Terjadi pada UPT Perpustakaan UNNES

Sistem antrian yang terjadi pada UPT Perpustakaan UNNES, laju

kedatangan berdistribusi Poisson dan laju pelayanan berdistribusi

Eksponensial, sesuai dengan teori yang digunakan dalam penulisan skripsi

ini.
57

Pada umumnya situasi antrian memiliki waktu sibuk atau periode

sibuk. Waktu sibuk yang diamati dalam penelitian ini yaitu mulai dari jam

09.00 WIB sampai dengan jam 11.00 WIB .

Pada hasil pengamatan yang dilakukan selama 3 hari, antrian

terpanjang terjadi pada hari Senin sedangkan pada loket pengembalian

antrian terpanjang juga terjadi pada hari Senin. Hal ini disebabkan karena

jumlah pengunjung yang datang melebihi dari hari lainnya.

2. Menentukan Jumlah Pelayan Ideal

Jumlah pelayan yang terlalu banyak dapat mengurangi penumpukan

pengunjung pada sistem. Selain itu juga dapat mengakibatkan waktu

menganggur lebih dari yang diperkirakan sehingga akan banyak pelayan

yang tidak melakukan pekerjaan atau menganggur. Akibatnya akan

menambah pengeluaran biaya untuk membayar pelayan yang seharusnya

tidak terjadi

Dari hasil analisis data yang dilakukan, didapat waktu menunggu

rata-rata seorang pengunjung untuk berbagai nilai s dan persentase

menganggur pelayan. Selain itu pengambilan keputusan berdasarkan

waktu menunggu maksimal dalam antrian yang dikehendaki oleh

pengunjung yaitu tidak lebih dari 10 menit. Dalam tabel di bawah ini

terlihat bahwa untuk penambahan s maka waktu menunggu rata-rata

menurun sedangkan persentase waktu menganggur meningkat

a. Banyaknya pelayan yang ideal pada loket peminjaman

1) Senin, 15 Agustus 2005

Jumlah pelayan (s) 1 2

Wq (detik) 284 14

X (%) 20,88 60,44


58

2) Selasa, 16 Agustus 2005

Jumlah pelayan (s) 1 2


Wq (detik) 520 19
X (%) 14,16 57,08

3) Kamis, 18 Agustus 2005

Jumlah pelayan (s) 1 2


Wq (detik) 97 6
X (%) 39,21 69,60

Dengan keadaan yang terlihat dalam tabel dan juga menurut

waktu menunggu maksimal yang dikehendaki dalam antrian yaitu

tidak lebih dari 15 menit maka sudah tepat apabila UPT Perpustakaan

UNNES menempatkan satu orang pelayan pada loket peminjaman

buku

b. Banyaknya pelayan yang ideal pada loket pengembalian

1) Senin, 15 Agustus 2005

Jumlah pelayan (s) 1 2


Wq (detik) 446 20
X (%) 18,96 59,48

2) Selasa, 16 Agustus 2005

Jumlah pelayan (s) 1 2


Wq (detik) 68 4
X (%) 51,96 75,98
59

3) Kamis, 18 Agustus 2005

Jumlah pelayan (s) 1 2


Wq (detik) 81 5
X (%) 46,62 73,31

Dengan keadaan yang terlihat dalam tabel dan juga menurut

waktu menunggu maksimal yang dikehendaki dalam antrian yaitu

tidak lebih dari 15 menit maka sudah tepat apabila UPT Perpustakaan

UNNES menempatkan satu orang pelayan pada loket pengembalian

buku
60

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian, maka dapat diperoleh

simpulan sebagai berikut.

1. Sistem antrian pada UPT Perpustakaan UNNES mengikuti model

(M / M / 1) karena kedatangan pengunjung berdistribusi Poisson, waktu

pelayanan berdistribusi Eksponensial, jumlah pelayan satu dengan

peraturan pelayanan PMPK serta kapasitas pelayanan dan sumber

kedatangannya tak terbatas.

2. Rata rata jumlah pengunjung dalam sistem dan antrian

a. Pada loket peminjaman

Hari, tanggal Rata-rata jumlah pengunjung


dalam sistem dalam antrian
Senin, 15 Agustus 2005 3,785 2,994
Selasa, 16 Agustus 2005 6,042 5,184
Kamis, 18 Agustus 2005 1,551 0,943

b. Pada loket pengembalian

Hari, tanggal Rata-rata jumlah pengunjung


dalam sistem dalam antrian
Senin, 15 Agustus 2005 4,291 3,480
Selasa, 16 Agustus 2005 0,923 0,443
Kamis, 18 Agustus 2005 1,146 0,612

60
61

3. Rata-rata waktu menunggu dalam sistem dan antrian

a. Pada loket peminjaman

Hari, tanggal Rata-rata waktu menunggu (menit)


dalam sistem dalam antrian
Senin, 15 Agustus 2005 5,988 4,376
Selasa, 16 Agustus 2005 10,101 8,667
Kamis, 18 Agustus 2005 2,660 1,617

b. Pada loket pengembalian

Hari, tanggal Rata-rata waktu menunggu (menit)

dalam sistem dalam antrian

Senin, 15 Agustus 2005 9,174 7,435

Selasa, 16 Agustus 2005 2,358 1,133

Kamis, 18 Agustus 2005 2,568 1,358

4. Persentase waktu menganggur pelayan

a. Pada loket peminjaman

Hari, tanggal Persentase waktu menganggur

Senin, 15 Agustus 2005 20,88 %

Selasa, 16 Agustus 2005 14,16 %

Kamis, 18 Agustus 2005 39,21 %


62

b. Pada loket pengembalian

Hari, tanggal Persentase waktu menganggur

Senin, 15 Agustus 2005 18,96 %

Selasa, 16 Agustus 2005 51,96 %

Kamis, 18 Agustus 2005 46,62 %

5. Jumlah pelayan ideal

a. Pada loket peminjaman, banyaknya pelayan ideal adalah satu orang

b. Pada loket pengembalian, banyaknya pelayan ideal adalah satu orang

B. Saran

1. Penempatan satu orang pelayan pada masing-masing loket di UPT

Perpustakaan UNNES sudah sesuai. Selain menghemat biaya yang

dikeluarkan oleh UNNES, penempatan satu orang pelayan sudah sesuai

dengan waktu tunggu maksimal yang dikehendaki oleh pengunjung.

2. Sebaiknya waktu pelayanan dipercepat agar pengunjung tidak menunggu

terlalu lama dalam antrian.


63

DAFTAR PUSTAKA

Djauhari, Maman. 1997. Statistika Matematika. Bandung : Fakultas Matematika


dan Ilmu Pengetahuan Alam, ITB.

Guttman, Irwin. 1982. Introductory Engineering Statistics Third Edition. Canada :


John Wiley & Sons, Inc.

Taha, Hamdy A. 1997. Riset Operasi Jilid Dua. Jakarta : Binarupa Aksara.

Tarliyah, T dan Dimyati, A. 1999. Operation Research Model-model


Pengambilan Keputusan. Bandung : PT Sinar Baru Algesindo.

Wospakrik, Hans J.1996. Teori dan Soal-soal Operations Research. Bandung :


Erlangga.

Siegel, S. 1994. Statistik Noparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : PT


Gramedia Pustaka Utama.

Setiawan, Agus. 2003. Analisis Antrian Tunggal dengan Saluran Ganda untuk
suatu Pengambilan Keputusan pada sebuah Bank. Semarang :
Universitas Negeri Semarang.

Mulyono, S. 2002. Riset Operasi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia.

63
64

Lampiran 9 63

Anda mungkin juga menyukai