SKRIPSI
Oleh
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering terjadi suatu antrian apabila sedang
menunggu giliran. Antrian terjadi karena jumlah pelanggan yang dilayani melebihi
kapasitas pelayanan. Pada penelitian ini mengambil kasus yang terjadi pada UPT
Perpustakaan UNNES
Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana model antrian di UPT
Perpustakaan UNNES, berapa rata-rata jumlah pengunjung di dalam sistem dan
antrian pada masing-masing loket, berapa rata-rata waktu pengunjung menunggu di
dalam sistem dan antrian pada masing-masing loket, dan berapa persentase waktu
menganggur untuk pelayan pada masing-masing loket, dan berapa jumlah pelayan
ideal. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui model antrian pada UPT
Perpustakaan UNNES, untuk mengetahui rata-rata jumlah pengunjung rata-rata di
dalam sistem dan antrian pada masing-masing loket, untuk mengetahui rata-rata
waktu pengunjung menunggu di dalam sistem dan antrian pada masing-masing loket,
dan untuk mengetahui persentase waktu menganggur untuk pelayan pada masing-
masing loket, dan untuk mengetahui jumlah pelayan ideal.
Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu
perumusan masalah, studi pustaka, dan pemecahan masalah. Untuk pemecahan
masalah dilakukan pengumpulan data selama 3 hari. Dari data yang dipeoleh
dilakukan analisis data. Langkah-langkah dalam analisis data yaitu menentukan
distribusi peluang dari data yang diperoleh dengan uji kebaikan suai khi kuadrat,
menentukan model antrian, menghitung rata-rata jumlah pengunjung yang berada
dalam sistem dan antrian pada loket yang diteliti, menghitung rata-rata waktu yang
dihabiskan seorang pelanggan dalam sistem dan antrian pada loket yang diteliti, dan
menghitung persentase menganggur para pelayan pada loket yang diteliti.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sistem antrian pada UPT Perpustakaan
UNNES mengikuti sistem antrian tunggal. Waktu antar kedatangan berdistribusi
Poisson dan waktu pelayanan berdistribusi Eksponensial.
1. Pada loket peminjaman buku
Hari,tanggal L Lq W (menit) Wq (menit) X (%)
Senin, 15 Agustus 2005 3,785 2,994 5,988 4,736 20,88
Selasa, 16 Agustus 2005 6,042 5,184 10,101 8,667 14,16
Kamis, 18 Agustus 2005 1,551 0,943 2,660 1,617 39,21
2. Pada loket pengembalian buku
Hari,tanggal L Lq W (menit) Wq (menit) X (%)
Senin, 15 Agustus 2005 4,291 3,480 9,174 7,435 18,96
Selasa, 16 Agustus 2005 0,923 0,443 2,358 1,133 51,96
Kamis, 18 Agustus 2005 1,146 0,612 2,544 1,358 46,62
Waktu menunggu yang diinginkan pengunjung tidak lebih dari 15 menit dan
waktu menganggur pelayan yang diperbolehkan oleh UPT Perpustakaan UNNES
adalah 10% maka banyaknya pelayan ideal pada loket peminjaman buku maupun
pada loket pengembalian buku adalah satu orang.
Saran yang dapat diberikan yakni perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan
pada UPT Perpustakaan UNNES dan pada waktu terjadi antrian yang sangat panjang
sebaiknya waktu pelayanan dipercepat sehingga tidak mengakibatkan waktu
menunggu yang terlalu lama.
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Aplikasi Sistem Antrian dengan Saluran Tunggal pada
Hari : Rabu
Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Al Baqarah : 286)
¾ Bertanyalah kamu kepada ahli ilmu jika kamu tidak tahu (QS. An Nahl : 43)
PERSEMBAHAN
Adik-adikku
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
“Aplikasi Sistem Antrian dengan Saluran Tunggal pada Unit Pelaksana Teknis
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
4. Ibu Dra. Nur Karomah, M. Si dan Bapak Drs. Supriyono, M. Si, yang telah
skripsi ini.
5. Bapak Drs. Murgono, SIP, Kepala UPT Perpustakaan UNNES yang telah
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
v
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xi
B. Permasalahan ............................................................................ 3
E. Sistematika Skripsi.................................................................... 4
D. Proses Kelahiran-Kematian....................................................... 15
vi
E. Teori Antrian............................................................................. 17
B. Studi Pustaka............................................................................. 36
B. Pembahasan............................................................................... 56
BAB V PENUTUP....................................................................................... 60
A. Simpulan ................................................................................... 60
B. Saran.......................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 64
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
Tabel 4.9 Hasil Penghitungan Persentase Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s pada Loket Peminjaman Buku Hari
Kamis, 18 Agustus 2005 .......................................................... 55
Tabel 4.10 Hasil Penghitungan Persentase Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s pada Loket Pengembalian Buku Hari
Senin, 15 Agustus 2005 ........................................................... 56
Tabel 4.11 Hasil Penghitungan Persentase Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s pada Loket Pengembalian Buku Hari
Selasa, 16 Agustus 2005 ........................................................ 56
Tabel 4.12 Hasil Penghitungan Persentase Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s pada Loket Pengembalian Buku Hari
Kamis, 18 Agustus 2005 ......................................................... 56
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Penelitian Loket Peminjaman Buku UPT Perpustakaan
UNNES ..................................................................................... 64
Lampiran 2. Data Penelitian Loket Pengembalian Buku UPT Perpustakaan
UNNES ..................................................................................... 70
Lampiran 3. Data Penelitian Per Interval waktu Lima Menit Loket
Pemunjaman buku..................................................................... 76
Lampiran 4. Data Penelitian Per Interval waktu Lima Menit Loket
Pengembalian buku ................................................................... 77
Lampiran 5. Hasil Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat Kedatangan Pengunjung
Loket Peminjaman Buku UPT Perpustakaan UNNES.............. 78
Lampiran 6. Hasil Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat Kedatangan Pengunjung
Loket Pengembalian Buku UPT Perpustakaan UNNES........... 80
Lampiran 7. Hasil Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat Waktu Pelayanan Loket
Peminjaman Buku UPT Perpustakaan UNNES........................ 81
Lampiran 8. Hasil Uji Kebaikan Suai Khi Kuadrat Waktu Pelayanan Loket
Pengembalian Buku UPT Perpustakaan UNNES ..................... 82
Lampiran 9. Tabel Distribusi Khi Kuadrat .................................................... 83
Lampiran 10 Angket Pengunjung UPT Perpustakaan UNNES ..................... 84
xi
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Aplikasi Sistem Antrian dengan Saluran Tunggal pada
Hari : Rabu
Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
iii
ABSTRAK
PENDAHULUAN
hasil langsung dari keacakan dalam operasi pelayanan. Sangat menyenangkan jika
diberi pelayanan tanpa ada keharusan untuk menunggu. Akan tetapi suka atau
Salah satu ilmu yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah antrian
adalah matematika. Secara garis besar matematika dibagi menjadi dua yaitu
mathematics). Teori antrian merupakan salah satu cabang dari matematika terapan
Teori antrian adalah teori yang mencakup studi matematis dari antrian-
saja merupakan suatu fenomena yang bisa terjadi apabila kebutuhan akan suatu
dapat dibuat suatu prediksi yang tepat mengenai kapan unit-unit yang
1
2
membutuhkan pelayanan itu akan datang dan atau berapa lama waktu yang
(customer) dan pelayan (server). Dalam model antrian, interaksi antara pelanggan
dan pelayan adalah dalam kaitannya dengan periode waktu yang diperoleh
pelanggan dari satu barisan yang dilayani oleh seorang pelayan. Antrian dengan
saluran tunggal hanya membutuhkan satu pelayan dengan satu garis antrian.
antrian. Antrian tersebut bersumber dari satu saluran. Melalui penelitian ini akan
dikaji sistem antrian di ruang pelayanan sirkulasi yaitu pada loket peminjaman
B. Permasalahan
2. Berapa rata-rata jumlah pengunjung di dalam sistem dan antrian pada loket
5. Berapa jumlah pelayan ideal pada loket peminjaman dan loket pengembalian
buku?
C. Batasan permasalahan
1. Permasalahan dan data yang diambil hanya pada loket peminjaman buku dan
1. Tujuan
e. Untuk mengetahui jumlah pelayan ideal pada loket peminjaman dan loket
pengembalian buku.
2. Manfaat
Negeri Semarang.
E. Sistematika Skripsi
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga
bagian yaitu bagian awal skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi.
5
Bagian awal skripsi ini berisi halaman judul skripsi, abstrak, halaman
pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
Bagian inti merupakan bagian pokok dalam skripsi yang terdiri dari lima
bab, yaitu :
BAB I Pendahuluan
BAB V Penutup
Bagian ini berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan dan
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Distribusi Poisson
Poisson. Interval waktu tersebut dapat merupakan menit, hari, minggu, bulan,
maupun tahun, sedangkan daerah yang spesifik dapat berarti garis, luas, sisi,
a. Jumlah sukses yang tejadi pada interval waktu atau daerah yang tertentu
bersifat independen terhadap yang terjadi pada interval waktu atau daerah
c. Besar kemungkinan terjadinya lebih dari satu sukses pada interval waktu
7
8
⎧ λx e −λ
⎪ , x = 0, 1, 2, ...
f (x) = ⎨ x!
⎪0 , x yang lain
⎩
(Djauhari, 1997:163-164)
2. Disribusi Eksponensial
waktu pada fasilitas jasa pengasumsian bahwa waktu pelayanan bersifat acak.
(Djauhari, 1997:175-176 )
disini, X dapat menyatakan waktu yang dibutuhkan sampai terjadi satu kali
timbul selama satu interval waktu dikendalikan dengan kondisi berikut ini.
Kondisi 2: Probabilitas kejadian yang timbul selama interval waktu yang sangat
Kondisi 3: Paling banyak satu kejadian dapat timbul selama interval waktu yang
sangat kecil h
Poisson.
Definisikan
selama t + h adalah
(Taha, 1999:179)
10
Untuk h > 0 dan cukup kecil, kondisi 2 menunjukkan bahwa 0 < P0(h) < 1.
Anggaplah f(t) merupakan fungsi kepadatan peluang dari interval waktu antar
∞
∫T
f (t )dt = P0 (T ) ( 2.3 )
diperoleh
∞
∫T
f (t )dt = e −αT , T>0 ( 2.4 )
atau
11
T
∫0
f (t )dt =1 − e −αT , T>0 ( 2.5 )
dengan mengambil derivatif dari kedua sisi dalam kaitannya denagan T pada
1
dengan mean E (t ) = unit waktu.
α
teori peluang dapat menjelaskan bahwa Pn(t) adalah fungsi kepadatan peluang
(αt ) n e −αt
Pn (t ) = , n = 0, 1, 2, … ( 2.7 )
n!
Kesimpulan dari hasil diatas adalah bahwa jika interval waktu antara
1
beberapa kejadian yang berturut-turut adalah Eksponensial dengan mean unit
α
waktu, maka jumlah kejadian dalam satu periode waktu tertentu pastilah Poisson
dengan laju pemunculan rata-rata (kejadian per unit waktu) α, dan sebaliknya.
random process), karena memiliki sifat bahwa interval waktu yang tersisa sampai
waktu yang telah berlalu. Sifat ini setara dengan pembuktian pernyataan
P ( t > T + S, t > S)
P ( t > T + S | t > S) =
P (t > S)
P (t > T + S)
=
P( t > S)
e −α ( T +S)
=
e −αS
= e-αT
=P(t>T) ( 2.9 )
Sifat ini disebut sebagai forgetfullness atau lack of memory dari distribusi
Satu ciri unik lainnya dari distribusi poisson adalah bahwa ini adalah
merupakan distribusi dengan mean yang sama dengan varian. Sifat ini kadang-
kadang digunakan sebagai indikator awal dari apakah sebuah sampel data ditarik
C. Uji Kebaikan-Suai
Uji kebaikan-suai (goodness of fit test) adalah uji yang dilakukan untuk
1982:287)
adalah dasar untuk uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji ini hanya dapat
tertentu. Uji statistik lainnya yang berlaku untuk variabel diskrit maupuin kontinu
adalah uji khi-kuadrat. Uji ini didasari oleh perbandingan fungsi kepadatan
probabilitas, daripada fungsi kepadatan kumulatif seperti dalam uji K-S (Taha,
1997: 10-11).
Nilai K-S hitung dalam pengujian statistik dengan uji K-S diberi
D = max | fe - fo | ( 2.10 )
(Siegel, 1994:59)
lebih kecil dari nilai kritis D (D tabel). Nilai kritis D dapat diketahui melalui
tabel Kolmogorov-Smirnov.
14
Poisson.
λx e-λ
p(x) = x = 0, 1, 2 ,..., m ( 2.11 )
x!
fe = n p(x) ( 2.12 )
berikut.
m
(f 0 − f e ) 2
χ2 = ∑ ( 2.13 )
x =0 fe
Eksponensial
teoritis (fe) yang berkaitan dengan interval [Ii –1, Ii] dihitung sebagai
i
f e = n ∫ f(t) dt , i = 1, 2, ..., m ( 2.14 )
i -1
15
parameter μ.
f e = n(e- μ (I i -1 ) − e- μ (I i ) ) ( 2.16 )
(f 0 − f e ) 2
m
χ =∑
2
( 2.17 )
x =0 fe
(Taha, 1997:11-12)
bersangkutan.
D. Proses Kelahiran-Kematian
keadaan lainnya hanya bergantung pada keadaan sekarang dan tidak pada
b. Probabilitas untuk terjadi satu kelahiran saja dalam suatu selang waktu ∆t
jika pada titik awal selang terdapat suatu populasi dengan n anggota
adalah λn∆t + 0(∆t), dengan λn adalah suatu konstanta, yang dapat saja
c. Probabilitas untuk terjadi satu kematian saja dalam selang waktu Δt jika
pada titik awal selang terdapat suatu populasi dengan n anggota adalah μn
d. Probabilitas untuk terjadinya lebih dari satu kelahiran atau kematian dalam
d Pn (t)
= -(λn + μn) Pn (t) + μn+1 Pn+1 (t) - (λn-1 + μn-1) Pn-1 (t) ( 2.18 )
dt
(Wospakrik, 1996:297)
17
E. Teori antrian
Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian
merupakan suatu fenomena yang biasa terjadi apabila kebutuhan akan suatu
dapat ditentukan, walaupun sebenarnya tidak mungkin dapat dibuat suatu prediksi
yang tepat mengenai kapan unit-unit yang membutuhkan pelayanan itu akan
datang dan atau berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelenggarakan
pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu baris (antrian) jika seua pelayannya
sibuk, dan akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut. Sebuah sistem antrian adalah
18
suatu himpunan pelanggan, pelayan, dan suatu aturan yang mengatur kedatangan
suatu populasi yang terdiri atas pelanggan yang sedang menunggu mendapatkan
pelayanan atau yang sedang dilayani. Suatu kelahiran terjadi apabila seorang
berikut
sistem antrian
Gambar 2.1
Struktur dasar antrian
suatu sumber input memasuki sistem antrian dan ikut dalam antrian. Dalam
waktu-waktu tertentu, anggota antrian ini dipilih untuk dilayani. Pemilihan ini
Suatu karakteristik yang perlu diketahui dari sumber input ini ialah
dari waktu ke waktu atau disebut jumlah total langganan potensial. Ini bisa
mudah untuk jumlah unit yang tidak terbatas, asumsi ini sering digunakan.
harus juga ditentukan. Dalam hal ini, asumsi yang biasa digunakan adalah
suatu waktu tertentu jumlah unit yang diturunkan ini mempunyai distribusi
Poisson. Ini adalah suatu kasus dimana kedatangan pada sistem antrian terjadi
distribusi Eksponensial
boleh ada di dalam sistemnya. Antrian ini dikatakan terbatas atau tidak
pelayanan berkaitan dengan cara memilih anggota antran yang akan dilayani.
Sebagai contoh, disiplin pelayanan ini dapat berupa first come-first served
(yang datang lebih dahulu dilayani lebih dahulu), atau random, atau dapat pula
20
maka asumsi yang biasa digunakan adalah first come first served.
Mekanise pelayanan terdiri atas satu atau lebih fasilitas pelayanan yang
masing-masing terdiri atas satu atau lebih aturan pelayanan paralel. Jika ada
lebih dari satu fasilitas pelayanan maka unit-unit yang memerlukan pelayanan
akan dilayani oleh serangkaian fasilitas pelayanan ini (saluran pelyanan seri).
memasuki salah satu saluran pelayanan paralel dan dilayani sepenuhnya oleh
urutan fasilitas semacam itu sekaligus dengan jumlah pelayanan pada masing-
Waktu yang digunakan sejak pelayanan dimulai sampai satu unit selesai
Eksponensial.
(Dimyati, 1999:349-352)
Suatu garis penungguan tunggal (yang pada suatu saat bisa juga kosong)
terbentuk di depan suatu fasilitas pelayanan tunggal dimana ada satu atau
beberapa pelayan. Setiap unit (langganan) yang diturunkan oleh suatu sumber
input dilayani oleh salah satu dari pelayan-pelayan yang ada, mungkin setelah
21
unit itu menunggu dalam antrian (garis penungguan). Sistem antrian semacam
C P
C P
C C C C C fasilitas
C P pelayanan
C P
Gambar 2.2
Sistem antrian dasar
pelayanan, yaitu:
kedatangan
pelanggan
antrian pelayan
sistem antrian
Gambar 2.3
Skema antrian satu saluran satu tahap
22
kedatangan
pelanggan
antrian
pelayan
sistem antrian
Gambar 2.4
Skema antrian banyak saluran satu tahap
kedatangan
pelanggan
antrian pelayan
sistem antrian
Gambar 2.5
Skema Antrian satu saluran banyak tahap
kedatangan
pelanggan
antrian
pelayan
sistem antrian
Gambar 2.6
Skema antrian banyak saluran banyak tahap
23
sebagai berikut.
Jika λ n adalah konstan untuk semua n, maka dapat ditulis sebagai λ . Jika μ n
1 1
ini menyatakan ekspektasi waktu diantara kedatangan, sedangkan
λ μ
λ
ρ= adalah faktor penggunaan (utilisasi) untuk fasilitas pelayanan,
sμ
Jika suatu sistem antrian telah mulai berjalan, keadaan sistem (jumlah
unit dalam sistem) akan sangat dipengaruhi oleh state (keadaan) awal dan
waktu yang telah dilalui. Dalam keadaan seperti ini, sistem dikatakan dalam
terhadap state awal tersebut, dan juga terdapat waktu yang dilaluinya.
Keadaan sistem seperti ni dikatakan berada dalam kondisi steady state. Teori
state:
sistem
antrian
dalam sistem
25
1
W = Wq + ( 2.21 )
μ
kalikan dengan λ , didapat:
L = Lq + ρ ( 2.22 )
(Dimyati, 1999:353-355)
5. Notasi Kendall
Terdapat banyak variasi yang mungkin dari model antrian. Ciri-ciri dari
masing-masing model akan diringkas dalam notasi Kendall yang diperluas.
Notasi tersebut dituliskan dengan
(a / b / c) : (d / e / f)
dimana simbol-simbol a, b, c, d, e, dan f adalah unsur-unsur dasar dari model
antrian sebagai berikut.
a : distribusi kedatangan
b : distribusi waktu pelayanan
c : jumlah pelayan
d : peraturan pelayanan (misalnya PMPK, TMPK, Prioritas)
26
⎧ d P (t) ⎫
lim⎨ n ⎬ = 0
t →∞
⎩ dt ⎭
27
0 = - λ0 P0 + μ1 P1 ,
λ0 ( 2.24 )
⇔ P1 = P0
μ1
0 = -(λn + μn) Pn (t) + μn+1 Pn+1 (t) - (λn-1 + μn-1) Pn-1 (t)
λn μ P − λn −1Pn -1
⇔ Pn +1 = Pn + n n ( 2.25 )
μ n +1 μ n +1
Pada persamaan 2.25, perhatikan ruas kanan yang kedua. Jika n > 1 maka:
⎡ λn −1 μ n -1Pn -1 − λn - 2 Pn - 2 ⎤
μ n Pn − λn −1Pn -1 = μ n ⎢ Pn -1 + ⎥ − λn −1Pn -1
⎣ μn μn ⎦
= μ n -1Pn -1 − λn - 2 Pn - 2 ( 2.26 )
λn −1
Pn = Pn -1
μn
λn −1 ⎡ λn - 2 ⎤
= ⎢ Pn - 2 ⎥
μ n ⎣ μ n -1 ⎦
=…
28
sehingga diperoleh
λn -1λn - 2 ... λ0
Pn = P0 ( 2.28 )
μ n μ n −1 ... μ1
∏λ i
Pn = i=0
n
P0 untuk n = 1, 2, … ( 2.29 )
∏ i =1
∞
Karena ∑P
n =0
n =1 maka
1
P0 = n −1
( 2.30 )
∞ ∏λ i
1+ ∑ i =0
n
n =1
∏μ i =1
i
(Dimyati, 1999:361-363)
Lq), rata-rata waktu menunggu yang diperkirakan dalam antrian (Wq), dan
∞
L = ∑ n Pn ( 2.31 )
n=0
29
∞
L q = ∑ (n - s) Pn ( 2.32 )
n=0
L
W= ( 2.33 )
λ
Lq
Wq = ( 2.34 )
λ
λ adalah laju kedatangan rata-rata dalam jangka waktu yang panjang dimana
∞
λ = ∑ λn Pn ( 2.35 )
n=0
λ
Persentase pemanfaatan = x 100 0 0 ( 2.36 )
sμ
λ
tercapai. Asumsi ini terjadi jika ρ = <1
sμ
7. Model antrian (M / M / 1)
terakhir.
Sistem model ini dapat digambarkan seperti pada gambar 2.4 sebagai
berikut.
kedatangan
pelanggan
antrian pelayan
sistem antrian
pada jumlah pada sistem tersebut, yaitu λn = λ untuk semua n. Demikian pula
1
maka waktu antar kedatangan yang diharapkan adalah dan waktu
λ
1
pelayanan adalah
μ
31
λ
Keadaan tunak tercapai jika ρ = <1
μ
Apabila ρ > 1 tidak terdapat keadaan tunak pada sistem tersebut, karena
nilai ρ = 0 tidak terjadi keadaan tunak, karena tidak terdapat antrian sama
sekali.
(M / M / 1) : ( GD / ∞ / ∞) sebagai berikut.
∞
L = ∑ n (1 - ρ )ρ n
n =0
( )
∞
d
= (1 − ρ )ρ ∑ ρn
n = 0 dρ
d ⎛ ∞ n⎞
= (1 − ρ )ρ ⎜∑ ρ ⎟
dρ ⎝ n =0 ⎠
d ⎛ 1 ⎞
= (1 − ρ )ρ ⎜⎜ ⎟⎟
dρ ⎝1− ρ ⎠
ρ
=
1− ρ
λ
= ( 2.37 )
μ −λ
32
∞
L q = ∑ (n - 1) Pn
n =1
∞ ∞
( 2.38 )
= ∑ n Pn − ∑ Pn
n =1 n =0
∞
⎛ ∞ ∞
⎞
L - L q = ∑ n Pn − ⎜ ∑ n Pn − ∑ n Pn ⎟
n =0 ⎝ n =0 n =1 ⎠
∞
= ∑ n Pn
n =1
∞
= ∑ ρ n (1 − ρ )
n =1
ρ
= (1 − ρ )
1− ρ
=ρ
Lq = L - ρ
ρ
= −ρ
1− ρ
ρ2
=
1− ρ
ρ2
Jadi L q = ( 2.39 )
1− ρ
L
W=
λ
ρ
=
λ (1 − ρ )
λ
μ
=
⎛ λ⎞
λ ⎜⎜1 − ⎟⎟
⎝ μ⎠
1
=
μ −λ
1
Jadi W = ( 2.40 )
μ −λ
λ
Lq =
Wq
Lq
⇔ Wq =
λ
ρ2
=
λ (1 - ρ )
ρ
=
μ −λ
ρ
Jadi Wq = ( 2.41 )
μ −λ
34
1
masing unit mempunyai distribusi Eksponensial dengan rata-rata .
μ
(Dimyati, 1999:373)
pelayanan rata-rata per pelayanan yang sibuk adalah μ, karena itu tingkat
pelayan sibuk sehingga μn = sμ. Jadi model ini adalah kasus khusus dari
⎧ nμ , jika 0 ≤ n ≤ s
μn = ⎨
⎩sμ , jika n ≥ s
berikut.
1
P0 =
(λ μ ) n + (λ μ )s
n -s
s −1 ∞
⎛λ ⎞
∑
n =0 n! s!
∑ ⎜⎜ ⎟⎟
n = s ⎝ sμ ⎠
1
= s -1
(λ n ) n
(λ μ )s 1
∑ n!
+
s! λ
n =0
1−
sμ
dan
35
⎧ (λ μ )n
⎪ P0 , jika 0 ≤ n ≤ s
⎪ n!
Pn = ⎨ (2.44)
⎪ (λ μ ) P ,
n
⎪⎩ s! s n -s 0 jika n ≥ s
λ
Dengan ρ = , maka
sμ
P0 (λ μ ) ρ
s
Lq = (2.45)
s! (1 - ρ )
2
λ
L = Lq + (2.46)
μ
Lq
Wq = (2.47)
λ
1
W = Wq + (2.48)
μ
(Dimyati, 1999:374)
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Perumusan Masalah
B. Studi Pustaka
Studi pustaka diambil dengan mengumpulkan sumber pustaka yang dapat berupa
C. Pemecahan Masalah
1. Pengumpulan data
selama 3 hari.
36
37
dipilih. Dalam penelitian ini satuan waktu yang dipilih adalah 5 menit.
2. Analisis Data
Eksponensial
38
Eksponensial
masing loket
3. Pengambilan Keputusan
masing loket yang diteliti didasarkan pada waktu menunggu dan persentase
BAB IV
A. Hasil Penelitian
skripsi, thesis, serta karya ilmiah yang dapat di fotocopy dengan ijin
petugas perpustakaan.
gilirannya dan setelah itu meninggalkan sistem. Situasi antrian yang terjadi
sebagai berikut.
40
kedatangan
pengunjung
antrian pelayan
sistem antrian
Gambar 4.1
Skema situasi antrian yang terjadi pada
UPT Perpustakaan UNNES
kuadrat
data lampiran 3 dan 4 digunakan untuk melakukan uji kebaikan suai khi
Pada tabel 5.1 (lampiran 5), terlihat bahwa rata-rata kedatangan (λ)
Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 4,6. Dari tabel khi kuadrat
Poisson.
Pada tabel 5.2 (lampiran 5), terlihat bahwa rata-rata kedatangan (λ)
Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 7,782 Dari tabel khi kuadrat
Poisson.
Pada tabel 5.3 (lampiran 5), terlihat bahwa rata-rata kedatangan (λ)
Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 4,303 Dari tabel khi kuadrat
Poisson.
Pada tabel 6.1 (lampiran 6), terlihat bahwa rata-rata kedatangan (λ)
Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 4,049. Dari tabel khi kuadrat
Poisson.
Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 5,215. Dari tabel khi kuadrat
Poisson.
Pada tabel 6.3 (lampiran 6), terlihat bahwa rata-rata kedatangan (λ)
Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 7,558. Dari tabel khi kuadrat
Poisson.
m
menentukan rata-rata waktu pelayanan dapat dihitung dengan t = ∑ xi f i ,
i =1
dengan i adalah batas-batas interval [I1-I, Ii] dan xi adalah nilai tengah dari
43
interval ke-i, serta fi adalah frekuensi relatif yaitu frekuensi observasi (f0)
1
dilayani per satuan waktu. Dengan demikian harga μ = .
t
waktu pelayanan yang akan diuji dengan dengan uji kebaikan suai khi
kuadrat.
Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 9,08. Dari tabel khi kuadrat
Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 8,43. Dari tabel khi kuadrat
44
Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 5,954. Dari tabel khi kuadrat
Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 6,706. Dari tabel khi kuadrat
Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 2,25. Dari tabel khi kuadrat
Sedangkan untuk nilai χ2hitung adalah 1,697. Dari tabel khi kuadrat
dilayani terlebih dahulu. Jumlah pengantri dalam sistem dan antrian serta
sumber kedatangan pengunjung tak terbatas. Jadi sistem antrian pada UPT
terlebih dahulu harus diketahui besar rata-rata laju kedatangan (λ) dan laju
pelayanan (μ).
λ
Untuk menghitung faktor kegunaan, digunakan rumus ρ =
μ
ρ
menggunakan rumus L =
1- ρ
Peminjaman
λ 0,633
ρ= = = 0,791
μ 0,8
47
ρ 0,791
L= = = 3,785
1 - ρ 1 − 0,791
λ 0,6
ρ= = = 0,858
μ 0,699
ρ 0,858
L= = = 6,042
1 - ρ 1 − 0,858
λ 0,583
ρ= = = 0,608
μ 0,959
ρ 0,608
L= = = 1,551
1 - ρ 1 − 0,608
Pengembalian
λ 0,466
ρ= = = 0,811
μ 0,575
ρ 0,811
L= = = 4,291
1 - ρ 1 − 0,811
λ 0,392
ρ= = = 0,480
μ 0,816
ρ 0,480
L= = = 0,923
1 - ρ 1 − 0,480
λ 0,450
ρ= = = 0,534
μ 0,843
ρ 0,534
L= = = 1,146
1 - ρ 1 − 0,534
ρ2
menggunakan rumus L q =
1− ρ
Peminjaman
Lq =
ρ2
=
(0,791)
2
= 2,994
1 − ρ 1 − 0,791
ρ2 (0,858) = 5,184
2
Lq = =
1 − ρ 1 − 0,858
Lq =
ρ2
=
(0,608)2 = 0,943
1 − ρ 1 − 0,608
Pengembalian
Lq =
ρ2
=
(0,811)
2
= 3,480
1 − ρ 1 − 0,811
ρ 2 (0,480)22
Lq = = = 0,443
1 − ρ 1 − 0,480
Lq =
ρ2
=
(0,534)
2
= 0,612
1 − ρ 1 − 0,534
1
menggunakan rumus W =
μ -λ
1 1
W= = = 5,988
μ - λ 0,8 − 0,633
menit
1 1
W= = = 10,101
μ - λ 0,699 − 0,6
menit
1 1
W= = = 2,660
μ - λ 0,9590,583
Pengembalian
1 1
W= = = 9,174
μ - λ 0,575 − 0,466
menit
1 1
W= = = 2,358
μ - λ 0,816 − 0,392
1 1
W= = = 2,544
μ - λ 0,843 − 0,450
ρ
rumus Wq =
μ -λ
Peminjaman
ρ 0,791
Wq = = = 4,736
μ -λ 0,8 − 0,633
ρ 0,858
Wq = = = 8,667
μ -λ 0,699 − 0,6
ρ 0,608
Wq = = = 1,617
μ -λ 0,959 − 0,583
Pengembalian
ρ 0,811
Wq = = = 7,435
μ -λ 0,575 − 0,466
ρ 0,480
Wq = = = 1,133
μ -λ 0,816 − 0,392
ρ 0,534
Wq = = = 1,358
μ -λ 0,843 − 0,450
Dengan cara yang sama, rata-rata waktu menunggu dalam antrian untuk
Tabel 4.1
Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian
untuk Berbagai Nilai s
Wq (detik) 284 14
53
Tabel 4.2
Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian
untuk Berbagai Nilai s
Wq (detik) 520 19
Tabel 4.3
Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian
untuk Berbagai Nilai s
Wq (detik) 97 6
Tabel 4.4
Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian
untuk Berbagai Nilai s
Wq (detik) 446 20
54
Tabel 4.5
Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian
untuk Berbagai Nilai s
Jumlah pelayan (s) 1 2
Wq (detik) 68 4
Tabel 4.6
Hasil Penghitungan Rata-rata Waktu Menunggu dalam Antrian
untuk Berbagai Nilai s
Jumlah pelayan (s) 1 2
Wq (detik) 81 5
⎛ λ ⎞
penelitian ini menggunakan rumus X = ⎜⎜1 - ⎟⎟ 100 %
⎝ sμ ⎠
Tabel 4.7
Hasil Penghitungan Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s
X 20,88 % 60,44 %
Tabel 4.8
Hasil Penghitungan Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s
X 14,16 % 57,08 %
Tabel 4.9
Hasil Penghitungan Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s
X 39,21 % 69,60 %
Tabel 4.10
Hasil Penghitungan Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai nilai s
Jumlah pelayan (s) 1 2
X 18,96 % 59,48 %
Tabel 4.11
Hasil Penghitungan Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai Nilai s
X 51,96 % 75,98 %
Tabel 4.12
Hasil Penghitungan Waktu Menganggur Pelayan
untuk Berbagai nilai s
X 46,62 % 73,31 %
B. Pembahasan
ini.
57
sibuk. Waktu sibuk yang diamati dalam penelitian ini yaitu mulai dari jam
antrian terpanjang juga terjadi pada hari Senin. Hal ini disebabkan karena
tidak terjadi
pengunjung yaitu tidak lebih dari 10 menit. Dalam tabel di bawah ini
Wq (detik) 284 14
tidak lebih dari 15 menit maka sudah tepat apabila UPT Perpustakaan
buku
tidak lebih dari 15 menit maka sudah tepat apabila UPT Perpustakaan
buku
60
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
60
61
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Taha, Hamdy A. 1997. Riset Operasi Jilid Dua. Jakarta : Binarupa Aksara.
Setiawan, Agus. 2003. Analisis Antrian Tunggal dengan Saluran Ganda untuk
suatu Pengambilan Keputusan pada sebuah Bank. Semarang :
Universitas Negeri Semarang.
63
64
Lampiran 9 63