Anda di halaman 1dari 9

METODE NUMERIK

Penyelesaian Suatu Persamaan Non Linear dengan


Menggunakan Metode Biseksi, Regula Falsi, Serta
Newton-Rhapson

Disusun Oleh :
Ahmad Matin
03041181520098
Dosen Pengampuh : Wirawan Adipradana, S.T, M.T
f ( x )=2 x 3+ 4 x 2 +3 x7

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Metode numerik adalah teknik yang digunakan untuk memformulasikan persoalan
matematik sehingga dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan / aritmatik biasa ( tambah, kurang,
kali dan bagi ). Secara harafiah metode numerik memiliki arti sebagai cara berhitung dengan
menggunakan angka angka. Metode numerik yang berangkat dari pemakaian alat bantu hitung
merupakan alternatif yang baik dalam menyelesaikan persoalan persoalan perhitungan yang rumit,
saat inipun telah banyak yang menawarkan program program numerik sebagai alat bantu
perhitungan.
Persamaan Non Linear. Persamaan non linear mengandung variable bebas yang
berpangkatkan bilangan real. Grafik yang dihasilkan oleh persamana Non Linear bukan
berupa garis lurus. Dalam metode numerik, bahasan pokok dalam persamaan non linear
adalah mencari akar persamaan non linear. Akar sebuah persamaan non linear adalah nilai x
yang menyebabkan f(x) sama dengan nol. Akar persamaan f(x) adalah titik potong antara
kurva f(x) dan sumbu X

Dalam metode numerik, pencarian akar f(x) = 0 dilakukan secara lelaran (iteratif).
Sampai saat ini sudah banyak ditemukan metode pencarian akar. Secara umum, semua
metode pencarian akar tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua golongan besar:

1. Metode tertutup atau metode pengurung (bracketing method). Metode yang


termasuk ke dalam golongan ini mencari akar di dalam selang [a, b]. Selang [a, b] sudah
dipastikan berisi minimal satu buah akar, karena itu metode jenis ini selalu berhasil
menemukan akar. Dengan kata lain, lelarannya selalu konvergen (menuju) ke akar, karena itu
metode tertutup kadang-kadang dinamakan juga metode konvergen.

2. Metode terbuka. Berbeda dengan metode tertutup, metode terbuka tidak


memerlukan selang [a, b] yang mengandung akar. Yang diperlukan adalah tebakan (guest)
awal akar, lalu, dengan prosedur lelaran, kita menggunakannya untuk menghitung hampiran
akar yang baru. Pada setiap kali lelaran, hampiran akar yang lama dipakai untuk menghitung
hampiran akar yang baru. Mungkin saja hampiran akar yang baru mendekati akar sejati
(konvergen), atau mungkin juga menjauhinya (divergen). Karena itu, metode terbuka tidak
selalu berhasil menemukan akar, kadang-kadang konvergen, kadangkala ia divergen.

Dalam metode numerik bahasan pokok persamaan non linear adalah mencari akar
persamaan non linear. Dimana untuk mencari akar persamaan non linear dapat dilakukan
dengan beberapa metode, maka dari itu saya akan mencari mencari akar persamaan non linear
dari f ( x )=2 x 3+ 4 x 2 +3 x7 dengan menggunakan dua metode tertutup yakni Metode
Biseksi dan Metode Regula Falsi serta satu metode terbuka yaitu Metode Newton-Rhapson.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Metode Biseksi

Langkah Penyelesaian dengan Metode Biseksi :

Tentukan selang a dan b pada fungsi f(x)

Hitung f(a) dan f(b)

Tentukan nilai titik c sebagai titik pendekatan baru yang merupakan titik tengah
diantara selang a dan b.
a+b
c=
2
Hitung f(c)

Bandingkan nilai titik selang lama a dan b dengan titik pendekatan baru c, manakah
yang lebih mendekati akar, yaitu f(a).f(c) < 0 atau f(b).f(c) < 0

Titik c menjadi titik selang baru untuk iterasi berikutnya hingga mendapatkan akar
atau mencapai error yang diharapkan.

2.2 Metode Regula Falsi

Langkah-Langkah Metode Regula Falsi :

Tentukan selang a dan b pada fungsi f(x)

Hitung f(a) dan f(b)

Tentukan nilai titik c yang merupakan garis lurus palsu yang digunakan sebagai
pendekatan akar dengan rumus : ba
c=bf (b )
f (b)f ( a)
Hitung f(c)

Bandingkan nilai titik selang lama a dan b dengan titik pendekatan baru c, manakah
yang lebih mendekati akar, yaitu f(a).f(c) < 0 atau f(b).f(c) < 0

Titik c menjadi titik selang baru untuk iterasi berikutnya hingga mendapatkan akar
atau mencapai error yang diharapkan.
2.2 Metode Newton-Rhapson

Langkah-Langkah Metode Newton Raphson :

Tentukan nilai titik taksiran x1

Tentukan f(x) dan f(x)


f ( xn )
Hitung nilai titik taksiran baru x2 dengan rumus : x n+1 =x n
f '( x n )
Hitung f(x2)

Titik x2 menjadi titik taksiran baru untuk iterasi berikutnya hingga mendapatkan akar
atau mencapai error yang diharapkan

BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 Pendekatan Grafik
f(x)
100

80

60
f(x)
40

20

0
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
-20

Dari pendekatan grafik, terlihat letak akar berada pada selang 0 dan 1.

Dari grafik, telah ditentukan/diketahui posisi selang berada pada selang 0 dan 1 (a = 0 serta
b = 1), maka :

f ( x )=2 x 3+ 4 x 2 +3 x7 f ( x a ) =f ( 0 )=7

f ( x b ) =f ( 1 )=2

3.2 Metode Biseksi

f ( x )=2 x 3+ 4 x 2 +3 x7 , dengan a = 0 dan b = 1

f ( x a ) =f ( 0 )=7
f ( x b ) =f ( 1 )=2

Masukkan nilai tengah yang telah didapatkan (c) sebagai titik selang baru, dimana nilai c
adalah :
f ( x c )=f ( 0,5 )=4,25

Titik c ini akan digunakan sebagai pengganti titik selang a atau selang b pada iterasi
berikutnya. Nilai titik selang yang akan kembali digunakan bersama c adalah titik yang
berbeda tanda dengan titik c atau f(a/b).f(c)<0

Dalam hal ini, selang yang akan digunakan pada iterasi kedua adalah nilai titik c (
f ( x c )=f ( 0,5 )=4,25 ) dan titik b ( f ( x b ) =f ( 1 )=2 )

Pada titik x = 0,873047 nilai f(x) sudah memenuhi = 0,01 maka iterasi dapat dihentikan dan
akar persamaannya yaitu x = 0,873047

3.3 Metode Regula Falsi

f ( x )=2 x 3+ 4 x 2 +3 x7 , dengan a = 0 dan b = 1

f ( x a ) =f ( 0 )=7

f ( x b ) =f ( 1 )=2

ba (10)
c=bf (b ) =12 =0,777778
f (b)f ( a) (2(7)
3 2
f (c )=2(0, 777778) +4 (0, 777778) +3 (0,777778 )7=-1,305898491
Pada titik x = 0,872544 nilai f(x) sudah memenuhi = 0,01 maka iterasi dapat dihentikan dan
akar persamaannya yaitu x = 0,872544

3.4 Metode Newton Rhapson

Taksiran Awal (xo) = 1

f ( x )=2 x 3+ 4 x 2 +3 x7
3 2
f ( 1 )=2(1 )+ 4(1 )+ 3(1)7

f ( 1 )=2

f ( x )=2 x 3+ 4 x 2 +3 x7
' 2
f (x )=6 x + 8 x+3
' 2
f (1)=6 (1 )+8 (1)+3

f ' (1)=17

x
f '( n)
f ( x n)
x n+1=x n

f (1)
x 1=x 0
f (1)
2
x 1=1 = 0,882352941
17

Pada titik x = 0,8731241106218 nilai f(x) sudah memenuhi = 0,01 maka iterasi dapat
dihentikan dan akar persamaannya yaitu x = 0,8731241106218

KESIMPULAN
Setelah melakukan pencarian akar persamaan non linear diatas dengan menggunakan
ketiga metode tersebut telah didapatkan akar persamaannya yaitu apabila menggunakan
metode biseksi, persamaan tersebut membutuhkan 9 kali iterasi hingga hasil akhirnya
memenuhi error 0,01 yaitu 0,873047. Apabila menggunakan metode regula falsi, persamaan
tersebut membutuhkan 3 kali iterasi hingga hasil akhirnya memenuhi error 0,01 yaitu
0,872544. Apabila menggunakan metode Newton-Rhapson, persamaan tersebut
membutuhkan 3 kali iterasi hingga hasil akhirnya memenuhi error 0,01 yaitu
0,8731241106218.

Dan menurut saya, metode yang memiliki akar persamaan yang paling mendekati
hasil aslinya yaitu Metode Regula Falsi,
Daftar Pustaka
Rinaldi Munir. 2010. Metode Numerik, http ://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/
Buku/Metode%20Numerik/ (Dikutip pada tanggal 19 Februari 2017)

Wirawan Adipradana. 2017. Slide Perkuliahan Metode Numerik Akar Persamaan Non
Linear. Teknik Elektro Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai