Pendahuluan
Persoalan yang melibatkan model matematika banyak
muncul dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan,
seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada
persoalan rekayasa (engineering), seperti Teknik Sipil,
Teknik Mesin, Elektro, dan sebagainya.
E Galat
e
a NilaiEksak
Prosentase Galat
Prosentase galat adalah 100 kali galat relatif e *
100%
Sumber Kesalahan
Kesalahan pemodelan
contoh: penggunaan hukum Newton
asumsi benda adalah partikel
Kesalahan bawaan
contoh: kekeliruan dlm menyalin data
salah membaca skala
Ketidaktepatan data
Kesalahan pemotongan (truncation error)
- Berhubungan dg cara pelaksanaan prosedur numerik
Contoh pada deret Taylor tak berhingga :
x3 x5 x7 x9
sin x x ........
3! 5! 7! 9!
b b 2 4ac
x12
2a
Penyelesaian Persamaan Non
Linier
Metode Tertutup
Mencari akar pada range [a,b] tertentu
Dalam range [a,b] dipastikan terdapat satu akar
Hasil selalu konvergen, tetapi relatif lambat dalam mencari
akar.
Prinsip:
Ide awal metode ini adalah metode table, dimana area
dibagi menjadi N bagian. Hanya saja metode biseksi
ini membagi range menjadi 2 bagian, dari dua bagian
ini dipilih bagian mana yang mengandung akar
sedangkan bagian yang tidak mengandung akar
dibuang. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga
diperoleh akar persamaan.
Langkah – Langkah Biseksi
Algoritma Biseksi
Algoritma Biseksi
Jika f(x) kontinu pada interval [a,b] dan f(a).f(b) < 0
maka terdapat minimal satu akar.
ca cb
4. STOP , jika atau
a b
Metode Terbuka
Diperlukan tebakan awal
xn dipakai untuk menghitung xn+1
Hasil dapat konvergen atau divergen
YangTermasuk Metode Terbuka
1. Metode Iterasi Titik Tetap
2. Metode Newton-Raphson
3. Metode Secant.
Metode Iterasi Titik Tetap
Metode iterasi titik tetap adalah metode yg memisahkan x
dengan sebagian x yang lain sehingga diperoleh : x = g(x).
Jika g’(x) ε [a, b] dan -1< g’(x) ≤ 1 untuk setiap x ε [a, b],
maka titik tetap tersebut tunggal dan iterasinya akan
konvergen menuju akar
Intepretasi grafis Metode Iterasi Titik Tetap
f(x) = e-x - x
akar
akar y1(x) = x
y2(x) = e-x
Contoh :
f(x) = x – ex = 0
Teorema :
Misalkan g(x) dan g’(x) kontinu dalam selang [a,b] = [s-h,
s+h] yang mengandung titik tetap s dan nilai awal x0 dipilih
dalam selang tersebut.
F xn
Xn+1 = xn -
F xn
1
Metode Newton Raphson
Algoritma Metode Newton Raphson
f x1 0,106531
x2 = x1 0,5 0,566311
f 1 x1 1,60653
f x2
2 1
1,56762
f x i x i 1 x i
x i 1 xi
f x i 1 f x i
Metode Secant
Algoritma Metode Secant :
Definisikan fungsi F(x)
Definisikan torelansi error (e) dan iterasi maksimum (n)
Masukkan dua nilai pendekatan awal yang di antaranya
terdapat akar yaitu x0 dan x1, sebaiknya gunakan metode
tabel atau grafis untuk menjamin titik pendakatannya
adalah titik pendekatan yang konvergensinya pada akar
persamaan yang diharapkan.
Hitung F(x0) dan F(x1) sebagai y0 dan y1
Untuk iterasi I = 1 s/d n atau |F(xi)|
xi xi 1
xi 1 xi yi
yi yi 1
hitung yi+1 = F(xi+1)
Akar persamaan adalah nilai x yang terakhir.
Metode Secant (Ex.)
2. x 1,5
0,2317 1,4 1,5
1,3303
i 1
0,0952 0,2317
f(xi+1) = 0,0125
3. 1,3303 1,4
a 100% 5,24%
1,3303
Metode Secant (Ex.)
Langkah 1
1.xi-1 = 1.4 f(xi-1) = 0,0952
xi = 1,3303 f(xi) = 0,0125
2.x 1,3303
0,0125 1,5 1,3303
1,3206
i 1
0,2317 0,0125
3. 1,3206 1,3303
a 100% 0,7%
1,3206
Metode Secant (Ex.)
Iterasi xi+1 a %
1 1.3303 5.24
2 1.3206 0.7
Jika dibandingkan dengan Newton Raphson dengan
akar = 1,3191 dan a = 0,03%, maka metode Secant
lebih cepat, tapi tingkat kesalahannya lebih besar
Kriteria Konvergensi (Cont.)
61
Resume :
Dalam selang I = [s-h, s+h] dengan s titik tetap