Analisis Hidrologi
• Rencana Induk atau sistem drainase perkotaan
→ memerlukan informasi banyaknya air yang
akan dikumpulkan dan dibawa ke area
pembuangan atau genangan/ badan air
• Bila informasi tsb. belum diketahui → perlu
diestimasi dengan analisis Hidrologi.
• Selain klimatologi (hujan serta aspek-aspek
hidrologi lain), yang mempengaruhi besarnya
aliran air adalah aspek-aspek yang
menggambarkan kondisi permukaan lahan:
Topografi dan Situasi, Tata guna Lahan dan
Tipe Tanah.
Kecukupan Jumlah Penakar Hujan
260 6
1300 12
2600 15
5200 20
7800 40
Perhitungan hujannya:
• Jika prosentase kesalahan hujan rata-rata
sudah ditentukan, maka kecukupan jumlah
penakar hujan dapat ditentukan
Untuk tau berapa jumlah stasiun hujan yang dibutuhkan.
d) Hitung variannya :
e) Hitung koefisien variasinya :
Jembatan 10 – 50
Kolam retensi/detensi dalam suatu lingkungan 100 – PMF (Probable Maximum Flood)
hunian
Contoh:
•Hujan dengan tinggi tertentu disamai atau dilampaui 5x dalam
pengamatan data selama 50 tahun tinggi hujan tersebut rata-
rata mempunyai frekwensi atau periode ulang 1x dalam 10
tahun. Bukan berarti setiap 10 tahun sekali akan terjadi tinggi
hujan yg sama atau dilampaui, tetapi rata-rata dalam 50 th
terjadi 5x peristiwa disamai atau dilampaui.
•Tinggi hujan yang terjadi dengan PUH 5 tahunan adalah 100
mm, artinya setiap tahun kemungkinan/ probabilitas terjadi
tinggi hujan =/>100 mm adalah (1/5)100% = 20%
P
R stasiun pembanding
/index(mm)
Contoh soal
Hujan normal tahunan pada stasiun A, B, C
dan D pada suatu DAS adalah: 80,97; 67,59;
76,28 dan 92,01 mm. Pada tahun 1985,
stasiun D rusak dan tidak dapat beroperasi,
sedangkan data hujan yang tercatat di stasiun
A, B dan C adalah 91,11; 72,23; 79,89 mm.
Perkirakan data hujan di stasiun D pada tahun
1985 tersebut
Penyelesaian
Selisih hujan normal tahunan:
= 92,01 mm – 67,59 mm = 24,42 mm
= 24,42/ 92,01 = 0,27 (>10%)
Menggunakan metode rasio normal
Rd = (92,01/3)[(91,11/80,97) + (72,23/67,59)
+ (79,89/76,28)]
= 99,41 mm
TERIMA KASIH