BAB 2.
PENERAPAN HIDROLOGI
DALAM PERENCANAAN DRAINASE PERKOTAAN
Tinggi hujan rencana atau curah hujan maksimum yang terjadi 1x dalam suatu
periode ulang tertentu. Pernyataan tinggi hujan harian rencana 10 tahunan sebesar 120
mm, mempunyai arti menurut teori probabilitas adalah bahwa rata-rata dalam kurun
waktu 10 tahun akan terjadi satu kali hujan yang lebih besar atau sama dengan 120
mm, peluang kemungkinan terjadinya adalah 10% akan terjadi setiap tahun.
Prosedur analisanya adalah sebagai berikut :
1. Hitung tinggi hujan rata-rata daerah, menggunakan salah satu dari metode
berikut ini :
a. Metode aritmatik (rata-rata aljabar)
b. Metode Thiessen
c. Metode Isohyet
Pilihan metode tergantung pada jumlah stasiun yang tersedia yang diperkirakan
berpengaruh pada lokasi studi/proyek, serta kondisi topografi daerah. Pemilihan
Drainase 2 - 2
Perhitungan to :
a. Beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya to :
- intensitas hujan
- jarak aliran
- kemiringan medan
- jenis penutup permukaan lahan (tumbuhan, aspal dsb)
b. Diusahakan agar aliran secepatnya dapat masuk ke inlet sistem pembuangan.
Untuk daerah urban normal disarankan untuk memakai to : 4 menit dan
kurang dari 5 menit untuk daerah permukiman yang luas, dimana air hujan
mengalir dari atap, turun ke saluran di pekarangan / halaman menuju saluran
tepi jalan. Di permukaan jalan, air mengalir di lapisan perkerasan (aspal,
paving, beton) , dan berm lapangan, mencapai saluran tepi jalan. Perumusan
yang umum untuk menghitung to :
Rumus Kerby (1959)
0.467
l
t o 1,44 nd (2.4)
s
I < 400 m
di mana : l = jarak dari titik terjauh ke inlet (m)
nd = koefisien setara koefisien kekasaran
s = kemiringan medan
Drainase 2 - 6
Gunakan Gambar 2.1. Tarik garis mendatar dari Distance (jarak) 492 ft,
memotong kurva untuk Dense grass pada kemiringan 1%. Terbaca Time in
minutes (waktu, to) : 41 menit. Jadi to = 41 menit.
Gambar 2.2 adalah hubungan antara kecepatan aliran di atas permukaan yang
ditentukan oleh kemiringan medan. Grafik ini berlaku untuk jarak lintasan air
sebesar 300 ft = 91,44 m ≈ 100 m. Untuk jarak yang lebih besar aliran sudah
terpusat. Selanjutnya to = panjang alur / kecepatan aliran
Contoh 2 :
Drainase 2 - 8
Perhitungan tf :
Lsaluran
tf (2.5)
Vsaluran
Penyelesaian :
Data sebagai berikut :
Lahan Panjang alur Kemiringan Koef. Hamb
(m) n
A L1 i1 n1
B L2 i2 n2
C L3 i3 n3
D L4 i4 n4
E L5 i5 n5
Perhitungan waktu konsentrasi :
to ditentukan menggunakan grafik atau menggunakan rumus Kerby.
Titik kontrol Lahan to tf tc tcmaks
1 A toA -- toA
2 B toB tf1-2 t0B + tf1-2
C toC tf1-2 t0c + tf1-2 tc2maks *)
A tcAmaks tf1-2 tc1maks + tf1-2
3 D toD tf2-3 t0D + tf2-3
E toE tf2-3 t0E + tf2-3 tc3maks *)
A,B,C tc2maks tf2-3 tc2maks + tf2-3
Catatan : *) dipilih tc maksimum dari perhitungan di titik ybs.
2
t01 t02
Saluran
A1, C1 A2, C2 terbuka
to tf
to1 2 l1, n1, S1
l2, n2, S2
Penyelesaian :
Drainase 2 - 11
3) Lihatlah 2 lahan di kiri dan kanan saluran. Permukaan lahan kiri terdiri dari 2
macam penutup : Luas lahan A1, panjang alur aliran l1 kemiringan medan s1,
luas lahan A2, panjang alur aliran l2 kemiringan medan s2. , Permukaan lahan
kanan luas lahan A3, panjang alur aliran l3 kemiringan medan s3.
Hitung waktu konsentrasi di titik 2.
to2 A2, C2
Penyelesaian :
Dari lahan kanan : tokanan = to1
tc = tokanan + tf1-2
Dari lahan kiri : tokiri = to2 + to3
tc = tokiri + tf1-2 Pilih harga tc terbesar.
4) Tiga lahan A1, A2, dan A3. Arah aliran di atas lahan ditunjukkan dengan panah.
Aliran dari lahan A1 masuk kesaluran 0-1 melalui inlet 0, dari lahan A2 masuk
Drainase 2 - 12
saluran 1-2 melalui inlet 1, dan dari lahan A3 masuk saluran 2-3 melalui inlet 2.
Saluran 0-1, 1-2 dan 2,3 adalah saluran tertutup.
Hitung waktu konsentrasi di titik 3.
0 1 2
PERHATIKAN SOAL NO 4 :
o Contoh saluran 0-1, Lahan (2) tidak masuk saluran tersebut, jadi tidak diikutkan
dalam perhitungan debit saluran 0-1.
Di pipa 1-2 tepat di kiri manhole 1, ada tambahan aliran dari lahan (2), berarti
dalam pipa 1-2 mengalir air dari lahan (1) dan (2).
Untuk menjadi limpasan, air hujan yang jatuh ke permukaan bumi mengalami
kehilangan air akibat :
Intersepsi oleh daun tumbuh-tumbuhan (di daerah permukiman 0,03 cm, di
daerah hutan 0,13 cm).
Infiltrasi pada tanah permeabel (lulus air) tergantung pada jenis tumbuhan
penutup tanah mempengaruhi harga infiltrasi. Pada tanah terbuka besarnya
kapasitas infiltrasi dapat mencapai 3 sampai 7 kali kapasitas infiltrasi pada
tanah yang tertutup rumput-rumputan.
Pada prakteknya kehilangan air dihitung secara total, dengan kata lain koefisien
C mencakup semua cara kehilangan air. Diasumsikan, koefisien C tidak bervariasi
dengan durasi hujan.
Koefisien C pada Tabel 2.3 dapat diaplikasikan untuk hujan dengan periode
ulang 5 – 10 tahun. Intensitas hujan tinggi menyebabkan koefisien C tinggi, sebab
infiltrasi dan kehilangan air lainnya hanya berpengaruh kecil pada limpasan. Koefisien
C untuk suatu wilayah permukiman (blok, kelompok) dimana jenis permukaannya leih
dari satu macam, diambil harga rata-ratanya dengan rumus seperti dibawah ini :
CiAi
C rata-rata = A
(2.7)
dimana :
Lahan C (%)
Daerah perdagangan - penting, padat 70 - 95
- kurang padat 50 - 70
Area permukiman :
- perumahan tunggal 30 - 50
- perumahan kopel berjauhan 40 - 60
- perumahan kopel berdekatan 60 - 75
Drainase 2 - 15
Untuk persawahan atau kolam diambil harga C = 1, karena dianggap tanah dibawahnya
sudah dalam keadaan jenuh air dan tidak dapat menerima resapan lagi.
Hidrograf aliran
Hidrograf adalah hubungan antara besarnya debit dengan waktu. Apabila
menggunakan rumus Rasional, maka bentuk umum hidrografnya adalah segitiga atau
trapesium. Setiap titik di sepanjang saluran mempunyai hidrograf masing-masing,
karena waktu konsentrasi untuk mencapai titik tersebut berbeda-beda; makin ke hilir
waktu konsentrasi semakin panjang. Luasan segitiga dan trapezium menggambarkan
volume limpasan.
Hidrograf saluran digunakan untuk merencana kapasitas kolam tampungan.
Drainase 2 - 16
a) : tc = td
Contoh :
Suatu sungai melalui kota. Jarak dari titik terjauh sampai dengan titik X di kota : L =
15 km, sedang beda tinggi antara hulu dan hilir H = 10 m Luas daerah aliran sungai
terhadap titik X = 60 km2. Koefisien C rata-rata = 0,55. Hujan rencana R24 = 120 mm.
Hitung debit sungai di titik X.
Penyelesaian :
0, 6 0, 6
H 10
W 72 72 0,895 km/jam
L 15000
L 15
tc 16,8 jam
W 0,895
2/3
120 24
I 6,342 mm/jam
24 16,8
1
Q 0,55 6,342 60 58,13 m3/dt
3,6
Drainase 2 - 18
2.8. Rangkuman
1. Data untuk perhitungan intensitas hujan ada 2 macam, yaitu a) data hujan harian
(dari pencatatan manual) dan b) data hujan menitan (dari pencatatan otomatis).
2. Intensitas hujan dengan data a) dapat dihitung dengan rumus Mononobe dengan t c
dalam jam, sedang rumus Talbot, Sherman, Ishiguro untuk data b) dengan tc dalam
menit. Ingat !!!
3. Untuk menghitung tc, bayangkan jalannya titik air dari lahan-lahan (bila ada
lebih dari satu lahan) menuju saluran, kemudian bergerak/mengalir di sepanjang
saluran menuju titik kontrol. Dari beberapa kemungkinan harga tc = to + tf , pilih
harga tc terbesar/ maksimum. Ingat!!!
4. Rumu (2.4) Kerby dan rumus 2.6. (Kirpich) sesuai untuk menghitung tc lahan
dengan penutup yang homogen. Dalam rumus tsb. l adalah panjang alur atau
saluran di area itu yang dilalui titik air dari titik terjauh menuju titik kontrol.
Bedakan dengan panjang saluran, L.
5. Saluran terbuka menerima air dari lahan kiri kanannya sepanjang saluran.
Saluran tertutup meneruskan aliran air melalui inlet.
6. Debit dihitung dengan rumus rasional. Ingat satuan : Q (m3/dt), I (mm/jam), A
(km2). 1/3,6 adalah konversi untuk I : mm/jam m/dt, A : km2 m2.
7. Cgabungan dihitung untuk limpasan dari beberapa lahan yang masuk ke saluran yang
sama.
8. Besarnya debit dihitung berdasarkan waktu konsentrasi tc, sedang debit rencana
untuk menentukan dimensi untuk saluran terbuka a-b pilih di hilir, Qb.
Untuk saluran tertutup antara titik a dan b, pilih debit rencana yang terbesar
untuk desain diameter pipa.
9. Hitung Cgabungan (beberapa lahan) untuk suatu titik kontrol yang ditinjau.
10. Untuk basin drainage bisa dipakai rumus Bayern atau perhitungan hidrograf (ada
macam-macam metode).
Drainase 2 - 19
400
tf 13,3 min 0,22 jam
0,5 60
2/3
80 24
Intensitas hujan : I 2 = 26,1 mm/jam
24 1,09
0,5 0,04 0,3 0,03 0,5 0,05 0,054
Cgab 0,45
(0,04 0,03 0,05) 0,12
Debit : Q 0,278 0,45 26,1 0,12 0,391 m3/dt