Perangkat
No. Jenis Analisa Lunak/Softwar Fungsi
e
Microsoft Excel Melakukan input data hasil
Inventarisasi dan
inventarisasi dan identifikasi
1. Identifikasi
Kondisi Eksisting
GIS Application Photo tagging hasil inventarisasi
1. Microsoft Excel
1. Deskripsi Software
Microsoft Excel adalah sebuah program atau aplikasi yang merupakan
bagian dari paket instalasi Microsoft Office, berfungsi untuk mengolah
angka menggunakan spreadsheet yang terdiri dari baris dan kolom untuk
mengeksekusi perintah. Microsoft Excel telah menjadi software pengolah
data / angka terbaik di dunia, selain itu Microsoft Excel telah
didistribusikan secara multi-platform. Microsoft Excel secara fundamental
menggunakan spreadsheet untuk manajemen data serta melakukan
fungsi-fungsi Excel yang lebih dikenal dengan formula Excel. Excel
merupakan program spreadsheet elektronik. Spreadsheet adalah
kumpulan dari Sel yang terdiri atas baris dan kolom tempat memasukkan
angka pada Microsoft Excel.
Aplikasi Microsoft Excel ini merupakan pengolah data secara otomatis
yang dapat berupa penghitungan dasar, penggunaan rumus-rumus,
pemakaian fungsi, pembuatan grafik, pengolahan data dan table, serta
manajemen data. Namun, dalam pemakaian fungsi anda harus paham
betul arti dari fungsi tersebut serta logika excelnya. Karena jika salah
dalam pemakaian fungsi, dapat menyebabkan kesalahan sewaktu
membaca data.
Dalam pekerjaan ini, Microsoft Excel digunakan untuk membantu
menganalisis dan menampilkan hasilnya dalam bentuk grafik yang lebih
mudah dipahami. Analisis-analisis yang dapat disajikan dengan software
ini antara lain sebagai berikut:
Analisis hidrologi yang terdiri dari perhitungan evapotranspirasi,
infiltrasi, curah hujan, ketersediaan air, kebutuhan air, debit banjir,
patokan rancangan, volume genangan, dan sedimentasi.
Analisis hidraulika
Analisis stabilitas lereng.
Analisis ekonomi yang terdiri dari pembuatan jadwal pelaksanaan
kerja (Time Schedule), jadwal kebutuhan bahan dan material
(Material Schedule), jadwal kebutuhan tenaga kerja, dan perhitungan
RAB (Rencana Anggaran Belanja) pada pelaksanaan proyek.
2. Langkah-langkah Pemodelan
Microsoft Excel dapat digunakan pada beberapa analisa di Perhitungan
Irigasi yaitu sebagai berikut:
1) Analisis Hidrologi
Perencanaan irigasi memerlukan data hidrologi yang meliputi data
curah hujan. Penggunaan metode dan parameter yang digunakan
dalam analisis hidrologi disesuaikan dengan kondisi areal proyek
dan ketersediaan data. Analisis hidrologi yang dilakukan
sehubungan dengan perencanaan jaringan irigasi adalah meliputi:
a) Analisis kebutuhan air irigasi
NFR = Etc+P+WLR-Re
dimana:
P = perkolasi (mm/hari)
Evapotranspirasi
Untuk perhitungan evapotranspirasi digunakan rumus Penman
Modifikasi Metode Nedeco/Prosida adalah sebagai berikut:
c) Perkolasi
Perkolasi adalah proses meresapnya air permukaan ke dalam
tanah melalui pori-pori tanah. Laju perkolasi sangat bergantung
kepada sifat-sifat tanah. Pada tanah lempung berat dengan
karakteristik pengolahan yang baik, laju perkolasi dapat
mencapai 1 s/d 3 mm/hari. Pada tanah-tanah yang lebih ringan,
laju perkolasi bisa lebih tinggi.
d) Neraca air
Neraca air adalah keseimbangan antara jumlah kebutuhan air
irigasi dengan jumlah ketersediaan sumber air dari suatu areal
proyek. Usaha untuk menghasilkan yang baik adalah dengan
meminimalkan kebutuhan air irigasi.
2) Analisis Ekonomi
Jadwal pelaksanaan kerja (Time Schedule)
Dilakukan pembuatan jadwal-jadwal pekerjaan yang dilakukan pada
pekerjaan irigasi. Jadwal-jadwal ini dibuat di Microsoft Excel dengan
memperhatikan waktu pekerjaan.
Jadwal kebutuhan tenaga kerja
Dilakukan pembuatan jadwal-jadwal kebutuhan tenaga kerja pada
pekerjaan irigasi. Jadwal-jadwal ini dibuat di Microsoft Excel dengan
memperhatikan daftar tenaga kerja dan lama waktu pekerjaan.
Jadwal kebutuhan bahan dan material (Material Schedule)
Dilakukan pembuatan jadwal-jadwal kebutuhan bahan dan material
pada pekerjaan irigasi. Jadwal-jadwal ini dibuat di Microsoft Excel
dengan memperhatikan daftar material.
Perhitungan RAB (Rencana Anggaran Belanja)
Dilakukan perhitungan RAB di Microsoft Excel dengan
memperhatikan biaya personil dan biaya non personil.
2) Analisis Ekonomi
Jadwal pelaksanaan kerja (Time Schedule)
Pembuatan RAB
No. URAIAN KEGIATAN JUMLAH BIAYA Rp
1 2 3
Jumlah 3,276,200,000
PPN 10% 327,620,000
TOTAL 3,603,820,000
DIBULATKAN 3,603,820,000
TERBILANG : Tiga Milyar Enam Ratus Tiga Juta Delapan Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah
2. GIS Application
a. Deskripsi Software
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information
System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola
data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan), atau dalam
arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki
kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi
juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan
data sebagai bagian dari sistem ini.
b. Langkah-langkah Pemodelan
Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diuraikan menjadi beberapa
subsistem berikut:
1) Data Input : subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan
mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber.
Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam mengkonversi atau
mentransformasikan format data-data aslinya ke dalam format yang
dapat digunakan oleh SIG.
2) Data Output : subsitem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran
seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy
maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik, peta, dan lain-lain.
3) Manajemen Data : subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial
maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga
mudah dipanggil, diupdate, dan diedit.
4) Manipulasi dan Analisis Data : subsistem ini menentukan informasi-
informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini
juga melakukan manipulasi dan permodelan data untuk menghasilkan
informasi
3. HEC- HMS
a. Deskripsi Software
HEC-HMS (Hydrologic Modeling System) merupakan software pemodelan
hidrologi yang dikembangkan oleh Hydraulic Engineering Center USA
Army Corps of Engineer. Kompleksitas hidrologi terkadang memerlukan
suatu abstraksi untuk memahami fenomena hidrologi. Abstraksi tersebut
ditempatkan dalam pemodelan hidrologi, salah satunya HEC-HMS
(Indarto, 2010). Hydrologic Engineering Centre-Hydrologic Modeling
System (HEC-HMS) adalah pemodelan hidrologi untuk
mentransformasi curah hujan menjadi aliran pada suatu DAS (Affanfy
dkk, 2007).
HEC-HMS pada dasarnya tergolong model semi terdistribusi. HEC-HMS
berisi dari gabungan beberapa model yang diringkas dalam tools.
Beberapa model yang terdapat dalm HEC-HMS terbagi atas empat yaitu:
1) Model untuk volume runoff
2) Model untuk direct runoff
3) Model untuk memperkirakan baseflow
4) Model untuk saluran terbuka.
b. Langkah-langkah Pemodelan
Proses hidrologi oleh model HEC HMS secara singkat dapat dilihat pada
Gambar di bawah ini. Proses diawali dengan presipitasi yang jatuh pada
vegetasi, permukaan tanah, dan tubuh air.
4. HEC-RAS
a. Deskripsi Software
HEC-RAS merupakan aplikasi untuk memodelkan aliran di sungai (River
Analysis System/RAS). Software ini dibuat oleh Hydrologic Engineering
Center (HEC) yang merupakan satu divisi di dalam Institute for Water
Resources (IWR) (Istiarto, 2014). HEC-RAS merupakan software satu
dimensi aliran permanen maupun tak permanen (steady and unsteady one
dimensional flow model). HEC-RAS memiliki empat komponen analisa
hidraulika satu dimensi untuk:
1) Hitungan profil muka air aliran permanen
2) Simulai aliran tak permanen
3) Hitungan transport sedimen
4) Hitungan kualitas air
Manajemen file
Menginputkan data serta mengeditnya
Melakukan analisis hidraulik
Menampilkan data masukan maupun hasil analisis dalam bentuk
tabel dan grafik
Penyusunan laporan, dan
Mengakses on-lipe help
2) Pemodelan Analisis Hidraulika
Steady Flow Water Surface Component
Steady Flow Water Surface Component berfungsi untuk menghitung
profil muka air aliran permanen berubah beraturan (steady gradually
varied flow). Program mampu memodelkan jaringan sungai, sungai
dendritik, maupun sungai tunggal. Regime aliran yang dapat
dimodelkan adalah aliran sub-kritik, maupun campuran antara
keduanya.
Langkah hitungan profil muka air yang dilakukan oleh modul aliran
permanen HEC-RAS didasarkan pada penyelesaian persamaan
energi (satu dimensi). Kehilangan energi dianggap diakibatkan oleh
gesekan (Persamaan Manning) dan kontraksi/ekspansi (koefisien
dilakukan beda tinggi kecepatan). Persamaan momentum dipakai
manakala dijumpai aliran berubah cepat (rapididly varied flow),
misalnya campuran regime aliran sub-kritik dan super-kritik
(hydraulic jump), aliran melalui jembatan, aliran di percabangan
sungai (stream junctions).
b. Langkah-langkah Pemodelan
Terdapat lima langkah penting dalam membuat model hidraulika dengan
HEC-RAS berikut ini.
1) Pembuatan project
Agar memudahkan pengguna dalam melakukan pemodelan ada
beberapa hal yang harus diatur, pengaturan yang sebaiknya dilakukan
antara lain Program Setup | Default Project Folder, Default Project
Parameters | Expansion and Contraction Coef, serta Unit System (US
Customary/SI).
2) Memasukkan data geometri sungai
Parameter geometri sungai yang dibutuhkan dalam pemodelan adalah
penggambaran sistem sungai berdasarkan keadaan di lapangan,
penampang sungai, meliputi data stasioning suatu penampang, elevasi,
daerah bantaran sungai, halangan (obstacle), tanggul, dan bendungan
serta koefisien kekasaran Manning yang ditentukan berdasarkan
kondisi dan kenampakan material alur sungai.
3) Memasukkan data aliran dan kondisi batas
Data aliran dimasukkan langsung ke dalam tabel, data tersebut
dimasukkan dari hulu ke hilir. Setelah data aliran dimasukkan, besarnya
aliran dianggap tetap sampai menemui lokasi yang memiliki nilai aliran
yang berbeda. Aliran dapat berupa aliran sub kritis, superkritis, atau
gabungan dari keduanya. Setelah semua data aliran dimasukkan,
langkah selanjutnya adalah kondisi batas yang mungkin dibutuhkan.
Kondisi batas diperlukan untuk menentukan permukaan air mula-mula
di ujung-ujung sistem sungai (hulu dan hilir). Muka air awal dibutuhkan
untuk memulai perhitungan. Pada rezim aliran sub kritis, kondisi batas
hanya diperlukan di ujung sistem sungai bagian hilir. Jika rezim aliran
superkritis yang hendak dihitung, kondisi batas hanya diperlukan pada
ujung hulu dari sistem sungai. Jika perhitungan rezim aliran campuran
yang akan dibuat, kondisi batas harus dimasukkan pada kedua ujung
sistem sungai.
Pada aliran steady, Boundary Condition yang perlu dimasukkan adalah
data yang ada di hulu maupun di hilir sungai dengan cara mengklik
salah satu ikon Known W.S., Critical Depth, Normal Depth, dan Rating
Curve. Data yang dimasukkan harus sesuai dengan kondisi yang ada
dan pada kondisi puncak. Jika memilih Known W.S. berarti mengetahui
muka air di hilir saluran, jika memilih Critical Depth berarti pengguna
mengasumsikan bahwa di hilir saluran akan terjadi muka air kritis,
sedangkan apabila memilih Normal Depth, akan diminta untuk
memasukkan kemiringan dasar saluran (slope), dan jika memilih rating
curve, berarti pengguna sudah memiliki data elevasi vs debit, yang
biasanya terdapat pada bendung.
Pada aliran unsteady, Boundary Condition data yang dimasukkan
hampir sama dengan kondisi batas pada aliran steady. Hanya saja,
data yang dimasukkan bukan hanya pada kondisi puncak melainkan
data aliran tiap waktu. Data yang dimasukkan bisa tiap detik, menit,
jam, hari bahkan bulan. Untuk Boundary Condition pada unsteady
dibedakan menjadi 2 yaitu kondisi batas di hulu (upstream boundary
conditions) dan kondisi batas hilir (downstream boundary conditions).
Upstream boundary conditions diperlukan pada akhir hulu dari semua
reach yang tidak terhubung ke reach lain atau storage areas. Kondisi
batas hulu diterapkan sebagai hidrograf aliran debit terhadap waktu
(Flow Hydrograph). Sementara untuk downstream boundary conditions
diperlukan pada akhir hilir yang tidak terhubung ke reach lain ataupun
storage area. Terdiri dari 4 kondisi dari downstream boundary
conditions yaitu Stage Hydrograph, Flow Hydrograph, Single-Valued
Rating Curve, dan Normal Depth. Pada aliran unsteady, selain data
boundary condition, data initial conditions juga harus dimasukkan. Data
initial condition ini merupakan asumsi aliran pada jam ke-nol.
4) Perhitungan hidraulika aliran
Hitungan penelusuran aliran banjir (hydraulic flood routing) dengan
syarat batas dan syarat awal yang telah disiapkan dilakukan melalui
menu Run.
5) Presentasi hasil hitungan
HEC-RAS menampilkan hasil hitungan dalam bentuk grafik atau tabel.
Presentasi dalam bentuk grafik dipakai untuk menampilkan tampang
lintang di suatu River Reach, tampang panjang (profil muka air
sepanjang alur), kurva ukur debit, gambar perspektif alur, atau
hidrograf. Presentasi dalam bentuk tabel dipakai untuk menampilkan
hasil rinci berupa angka (nilai) variabel di lokasi/titik tertentu atau di
sepanjang alur. Pada setiap layar tampilan hasil hitungan/simulasi
disediakan menu Options. Menu ini untuk mengatur tampilan.
Pengguna dapat memilih plan, parameter, variabel, atau ruas sungai
yang ditampilkan.
2.0 WS PF 1
Crit PF 1
Ground
E levation (m )
1.5 LOB
ROB
1.0
0.5
0.0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Main C hannel Dis tance (m)
5. Geo-Slope
a. Deskripsi Software
GEO-SLOPE Office adalah sebuah paket aplikasi untuk pemodelan
geoteknik dan geo-lingkungan. Software ini melingkupi SLOPE/ W,
SEEP / W, SIGMA / W, QUAKE/ W, TEMP /W, dan CTRAN / W. Yang
sifatnya terintegrasi sehingga memungkinkan untuk menggunakanhasil
dari satu produk ke dalam produk yang lain. Ini unik dan fitur yang kuat
sangat memperluas jenis masalah yang dapat dianalisis dan memberikan
fleksibilitas untuk memperoleh modul seperti yang dibutuhkan untuk
proyek yang berbeda.
SLOPE / W merupakan produk perangkat lunak untuk menghitung faktor
keamanan tanah dan kemiringan batuan. Dengan SLOPE / W, kita dapat
menganalisis masalah baik secara sederhana maupun kompleks dengan
menggunakan salah satu dari delapan metode kesetimbangan batas untuk
berbagai permukaan yang miring, kondisi tekanan pori-air, sifat tanah dan
beban terkonsentrasi. Kita dapat menggunakan elemen tekanan pori air
yang terbatas, tegangan statis, atau tekanan dinamik pada analisis
kestabilan lereng.
b. Langkah-langkah Pemodelan
1) Membuka New Project
Pilih File pada menu > New > User Defines Default Settings
Gambar 23 Ikon New untuk User Defined Defaut Settings
Setelah akan muncul Icon Analysis
untuk PWP, pada Slip Surface Option, pilih Entry and Exit > OK
Gambar 46 Preference
17) Mengecek Material Tanah yang telah diinput
Pilih View pada menu > Material Properties > akan muncul View
Material Properties > klik All Matls > Done.
Klik icon contour di sebelah kiri toolbar. Maka akan muncul gamabr
sebagai berikut.
Gambar 51 Hasil analisis SLOPE untuk SF
6. AutoCAD
a. Deskripsi Software
AutoCAD adalah sebuah program perangkat lunak pembuat gambar rancangan
dengan bantuan komputer, yang memungkinkan pengguna untuk membuat
gambar 2 dan 3 dimensi secara presisi, yang digunakan di dalam bidang
konstruksi dan manufaktur. Aplikasi AutoCAD juga dapat membantu dalam
proses penyusunan RAB karena bisa digunakan untuk menentukan volume
pekerjaan.
b. Langkah-langkah Pemodelan
Langkah-langkah pemodelan pekerjaan irigasi dengan menggunakan
AutoCAD yaitu:
1) Setelah dilakukan perhitungan, selanjutnya dilakukan penggambaran
skema jaringan irigasi.
2) Menyiapkan aplikasi AutoCAD.
3) Melakukan penggambaran.
Gambar 60 Tampilan Aplikasi AutoCAD