Anda di halaman 1dari 10

Debit Andalan

Landasan Teori
Perhitungan debit andalan menggunakan metode Mock. Dimana dalam metode
ini diperlukan data evapotranspirasi tetapan (Eto). Eto adalah jumlah dari evaporasi dan
transpirasi yang terjadi secara bersama-sama. Evaporasi adalah berubahnya air menjadi
gas sedangkan transpirasi adalah evaporasi yang terjadi pada tanaman. Besarnya Eto
dari suatu tanaman dipengaruhi ole beberapa Iaktor alam, sehingga sulit dihitung
dengan rumus. Ada beberapa macam penghitungan evapotranspirasi :
1. Metode Blaney-Criddle (1950)
Metode ini digunakan untuk daerah yang memiliki data iklim terutama temperatur udara
rata-rata.Besarnya Eto dapat dihitung dengan pendekatan rumus sbb :
Eto c.p (0,46T 8)
C ( 0,0311T 0,34 ) K
Dengan Eto Evapotranspirasi tetapan pada bulan yang dipertimbangkan ( mm/hari )
C Faktor penyesuai ( adjustment Iaktor )
P Prosentase harian rerata jam siang dalam 1 tahun
T Temperatur harian rerata (
o
C ) dalam bulan yang diperhitungkan
K Faktor tanaman
2. Metode Radiasi ( Makking 1957 )
Metode ini digunakan untuk daerah yang memiliki data iklim meliputi temperatur
udara, penyinaran matahari, radiasi, atau keadaan awan. Nilai Eto menurut Makking
dapat di hitung dengan rumus sbb :

Eto C ( W.R
s
)
R
s
( 0,25 0,5 n/N )Ra
Dengan C Faktor penyesuai pengaruh RH dan kecepatan angin
W Faktor bobot pengaruh temperatur dan ketinggian
R
s
Radiasi Matahari
n/N Rasio penyinaran matahari aktual dan maksimal
R
a
Radiasi yang diterima permukaan bumi
3. Metode Penman ( 1948 )
Besarnya Eto dapat dicari dengan rumus sbb :
Eto C ( W.R
n
(1-W).I(u).(ea-ed))
Rn Rns-Rnl
Rns (1-o). s
Rs ( 0,25 0,5 .n/N )Ra
Rnl I(T).I (e).I (n/N)
F(T) o.

o 117,4.10
-9
Tk 273 t
o
C
I(ed) 0,4 0,044 V
I(n/N) 0,1 0,9 n/N
I(u) 0,27 (1U
2
/100)
U
2
U
1
(log 6,6 /log h)
Dengan C Faktor penyesuai pengaruh cuaca siang-malam
W Faktor bobot hubungan temperatur-ketinggian
Rns Radiasi matahari gelombang pendek netto
Ra Jumlah radiasi yang diterima bagian atas atmosIer bumi (mm/hr)
o =koeIisien reIleksi Albedo ()
n/NPerbandingan hasil pengukuran penyinaran matahari dengan
penyinaran matahari maksimum yang mungkin terjadi
Rs Radiasi matahari dalam evaporasi ekivalen (mm/hr)
I(T) Faktor pengaruh temperatur
I(ed) Faktor pengaruh tekanan udara
I(u) Faktor untuk memasukkan pengukuran angin yang di ukur pada
ketinggian tidak 2 meter
I(n/N) Faktor pengaruh rasio jam penyinaran matahari nyata dan
maksimum
ea Tekanan uap jenuh pada temperatur udara rata-rata (mbar)
ed Tekanan uap rata-rata yang sesungguhnya ea.RH/100
Rnl Radiasi matahari gelombang netto
Tk Temperatur Kelvin
o 117,4.10
-9

t temperatur udara (
0
C)
U
2
Kecepatan angin 24 jam pada ketinggian 2 m (km/hr)

U
1
Kecepatan angin 24 jam pada ketinggian tidak 2 m (km/hr)
h Ketinggian alat ukur pada ketinggian tidak 2 meter

Contoh perhitungan
Dengan data sebagai berikut :
1. Data hujan tipe C
2. Jumlah hari hujan tipe C
3. Data klimatologi tipe B
4. Letak lokasi stasiun klimatologi 7,6
o
LS
5. Ketinggian lokasi 46 m
6. Ketinggian stasiun 2 m
7. Faktor I 0,63
8. Faktor k 0,24
9. Soil Moisture Capacity 130 mm
10. Initial storage 65 SMC 84,5 mm
11. Luas DAS 150 km
2

Tahap Perhitungan
a. Menghitung evaporasi potensial Metode Penmann, diambil bulan Januari dari data
soal diperoleh :
1. Suhu udara (t) 26,3
o
C
Kelembapan relatiI (h) 84,2
Kecepatan angin (V
2
) 0,62 m/s
Lintang 7,6
o
LS
Radiasi matahari (Q
r
) 37
Albedo 0,25
Maka : 0,786 Q
r
3,46 32,54
2. Dari data suhu udara (t), diplot ke tabel 1.1 diperoleh :
I (T
a1
) x 10
-2
9,13
DL
-1
x 10
-2
2,6
P
z
wa
|
sa
25,74
9 D 2,01
3. P
z
wa h x P
z
wa
|
sa

84,8
100
, = , E
4. Dari data P
zwa
, diplot ke tabel 1.2 diperoleh I (tdp) 0,13
5. P
z
wa
|
sa
- P
z
wa 25,74 21,67 4,07 mmHg
6. Dari tabel 1.3 dan data kecepatan angin diperoleh data g x I (m
z
) 0,143
7. g x Eq (P
z
wa
|
sa
- P
z
wa) (g x I (m
z
))
4,07 x 0,143 0,61
8. Dari tabel 1.4 dan data lintang diperoleh a.a
H
.sh x 10
-2
9,16
9. Dari tabel 1.5 dan (0,786Qr 3,46) diperoleh ash x I(r) 0,342
10. Hsh
ne
n a.a
H
sh x 10
-2
x ash.I(r)
9,16 x 0,342 3,13
11. m 8 x (1-r)
8 x (1-32,54/100) 5,4
12. I (m) 1 m/10 1- 5,4/10 0,46
13. H
10
ne
I(T
a1
).10
-2
.I(Tdp) x I (m)
9,13.0,13.0,46 0,55
14. Hsh
ne
H
10
ne
3,13 0,55 2,58
15. Hra
ne
DL
-1
.10
-2
x (Hsh
ne
H
10
ne
)
2,6 x 0,55 6,72
16. (g x Eq) x Dhe
na
0,61 x 6,72 7,3
17. Eto
{.Lq)xHc
nc

=
7,3
2,01
= , r
Eto bulanan 3,63 x 31
112,61 mm/bulan
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel penmann
b. Perhitungan debit bulanan Metode FJ Mock
Contoh yang diambil adalah bulan Januari 198
1. Memasukkan data curah hu jan dan jumlah hari hujan pada bulan Januari 1987
Curah hujan (p) 336 mm/bulan
Jumlah hari hujan (n) 30 hari
2. Dari perhitungan evaporasi penmann diperoleh Eto bulanan 112,61 mm/bulan
3. Perhitungan limited evapotranspiration
Ep Eto 112,61 mm/bulan
Dari data, m 0
m/20 x (18-n) 0/20 x (18-30) 0
E (m/20 x (18-n)) x Ep
0 x 112,61 0 mm/bulan
Et Ep-E 112,61-0 112,61 mm/bulan
4. Perhitungan water balance
P-Et 336 112,61 223,39 mm/bulan
Presipitation Ilood PF x P 0,05 x 336 16,8 mm/bulan
Soil Storage (P-Et) - Presipitation Flood
223,39 16,8 206,59 mm/bulan
Soil Moisture SMC Soil Storage
130 206,59 336,59
Water surplus P-Et 336-112,61 223,39 mm/bulan
5. Perhitungan run oII dan ground water
InIiltration (I) water surplus x I
223,39 x 0,65
145,21 mm/bulan
V (n-1) 0,5 (1k) x | 0,5 (10,24) x 145,21
90,03 mm/bulan
k.V(n-1) 0,24.90,03 21,61 mm/bulan
storage volume V (n-1) k.V (n-1)
90,03 21,61 111,63 mm/bulan
Vn Vn V(n-1) untuk bulan Februari sampai tahun yang terakhir
Contoh Januari 1988
Vn V88-V87 (bulan Desember)
81,15 93,39
-12,24 mm/bulan
Vn Vn Ts untuk bulan Januari pada awal tahun perhitungan debit
dilaksanakan
Contoh Januari 1987
Vn Vn Ts 111,63 84,5 27,13 mm/bulan
Base Flow I - Vn 145,21 27,13 118,07 mm/bulan
Direct Run OII water surplus I
223,39 145,21 78,19 mm/bulan
Run OII Direct run OII base Ilow
78,19 118,07 196,26 mm/bulan
EIIective Discharge ( Run OII x 0,001 )/(3600x24x31) x 150 x 10
6

( 196,26 x 0,001 )/(3600x24x31) x 150 x 10
6
10,99 m
3
/s
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel Mock
6. Perhitungan Q80
Q80 adalah debit dengan probabilitas 80
a. Mengutamakan data eIektiI discharge dari besar ke kecil, dari atas ke bawah
b. Menghitung probabilitas setiap urutan, dengan rumus :

1
x 100.Contoh urutan I >
1
201
x100 4,76 dst
c. Menghitung standart deviasi dan rata-rata debit bulanan
d. Menghitung Q80 rumus rata-rata (0,281 x Sd)
13,839 (0,281 x7,051) 11,857
e. Menhitung Q real dengan interpolasi data debit bulanan yang probabilitasnya
80 diperoleh Q80 (real) 7,674
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat di tabel debit andalan metode Basic Month
Berdasarkan data Q80 real dan Q80 rumus, dapat dibuat graIik Q80 (real) dan
Q80 (rumus) dari tahun 1987-2006, seperti pada graIik debit andalan metode
Dr.FJ.Mock serta data eIIective discharge diperoleh graIik.













A 2
KE&T&AN AIR IRIGASI


2.1 Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi
Kebutuhan air irigasi adalah sejumlah air irigasi yang diperlukan untuk mencukupi
keperluan bercocok tanam pada petak sawah ditambah dengan kehilangan air pada
jaringan irigasi. Faktor yang perlu diperhatikan untuk menghitung kebutuhan air irigasi
menurut rencana pola tanam adalah :
1. Pola tanam yang direncanakan
2. Luas areal yang akan ditanami
3. Kebutuhan air pada petak sawah
4. EIisiensi irigasi
Kebutuhan air di sawah adalah kebutuhan air yang diperlukan pada petakan sawah yang
terdiri dari :
1. Kebutuhan air untuk pengolahan lahan
2. Kebutuhan air untuk pertumbuhan tanaman
3. Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air pada petakan sawah.
Persamaan yang digunakan :
NFR Etc P WLR Re
NFR Kebutuhan air di sawah (mm/hr)
Etc Kebutuhan air di tanaman (mm/hr)
WLR Penggantian lapisan air (mm/hr)
P Perkolasi (mm/hr)
Re Curah hujan eIektiI (mm)
Kebutuhan air untuk penyiapan lahan selama jangka waktu penyiapan lahan dihitung
berdasarkan rumus V.D Goor Ziljstra (1968) sebagai berikut :
IR
.c
k
c
k
-1

IR Kebutuhan air irigasi di sawah (mm/hr)
M E
o
P
k
.1
S
, T lama penyinaran lahan
S Air penjenuhan 50
Kebutuhan air tanaman adalah sejumlah air yang dibutuhkan untuk mengganti air yang
hilang akibat penguapan
Etc Kc x Eto
Etc Evapotranspirasi tanaman (mm/hr)
Eto Evapotranspirasi tanaman acuan (mm/hr)
Kc KoeIisien tanaman (dr Tabel )
Pergantian lapisan air dilakukan 2 kali masing-masing 50 mm ( 3,3 mm/hr selama
bulan ) selama sebulan dan 2 bulan setelah transplatasi. Perkolasi adalah gerakan air ke
bawah dari daerah tidak jenuh ke daerah jenuh. Faktor yang mempengaruhi perkolasi
adalah : tekstur tanah dan permeabilitas tanah.
Curah hujan eIektiI menetukan saat mulai tanam pertama dan menentukan kebutuhan
air irigasi. Perhitungannya berdasarkan pada curah hujan tengah bulanan (15 harian),
pada persamaan berikut :
1. Curah hujan eIektiI harian untuk padi 0,7 x

15

2. Curah hujan eIektiI harian palawija diambil dari tabel A
27
Kp-01
EIisiensi irigasi adalah perbandingan debit air irigasi yang sampai di lahan pertanian
dengan debit air irigasi yang keluar dari pintu pengambilan (dalam ). Evapotranspirasi
merupakan gabungan antara proses penguapan dari permukaan tanah bebas (evaporasi)
dan penguapan berasal dari tanaman (transpirasi).Dan dipengaruhi oleh iklim, iklim
varietas, jenis tanaman dan umur tanaman.

Anda mungkin juga menyukai