OLEH :
ARLINDOLY SIREGAR
92.042/TA
A. JUDUL
Analisis Kemantapan Lereng Pada kuari Batu Gamping PT.Semen
Cibinong Tbk Pabrik Cilacap.
B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
P.T.Semen Cibinong Tbk Pabrik Cilacap dalam melakukan aktifitas
penambangannya menggunakan sistem Surface Mining yang mempunyai pola
penambangan berjenjang. Pola yang demikian ini dapat mengakibatkan suatu
masalah yaitu keruntuhan pada jenjang itu sendiri.
Pembuatan jenjang dapat menimbulkan masalah terutama pada batuan
yang tidak kompak. Perubahan tegangan batuan yang besar dapat mengakibatkan
longsoran. Hal ini akan berbahaya
berada
dilokasi
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah lereng hasil proses
penambangan itu aman/stabil dan menganalisa jenis kelongsoran yang mungkin
akan terjadi, .untuk merancang geometris lereng penambangan batuan.Hal
ini bisa diketahui setelah data-data yang dibutuhkan untuk perhitungan diperoleh,
yaitu berupa data-data yang akan diperoleh dari penyelidikan maupun data
penunjang lain sehingga angka faktor keamanan lereng dapat ditentukan, datadata tersebut antara lain :
-
Data litologi
Peta topografi
Peta Geologi
Data-data Geoteknik.
D. PERUMUSAN MASALAH
Sistem penambangan terbuka yang berjenjang biasanya akan
menimbulkan masalah yaitu pada jenjangnya. Keruntuhan pada jenjang dapat
disebabkan oleh tidak sesuainya parameter geometri lereng terhadap kekuatan
batuan itu sendiri. Sehingga parameter-parameter dan faktor lain yang
mempengaruhi kemantapan lereng perlu diketahui dan disesuaikan dengan
kekuatan batuan, sehingga rancangan geometris lereng
dibuat.
penambangan dapat
tahap
pekerjaan
persiapan,penelitian
pendahuluan
dan
penyelidikan
E. PENYELESAIAN MASALAH
1. Dasar Teori
Dengan adanya pembuatan jenjang akan mempengaruhi kemantapan
lereng dan tegangan dipermukaan. Pada batuan yang tidak kompak dengan
adanya
perubahan
tegangan
yang
besar
dapat
mengakibatkan
kelongsoran.
Jenjang yang dibuat dalam rancangannya agar stabil yang bertujuan
supaya rancangan geometri lereng dapat direalisasikan.
mantap dan cenderung lebih mudah longsor, demikian juga untuk sudut
lereng yang mempunyai kemiringan yang besar akan menjadikan lereng
kurang mantap.
b. Penyebaran Batuan
Macam penyebaran dan hubungan antar batuan yang terdapat didaerah
penyelidikan harus diketahui. Hal ini perlu dilakukan karena sifat fisis
dan mekanis batuan berbeda sehingga kekuatan batuan dalam
menahan bebannya sendiri juga berbeda.
c. Relief Permukaan Bumi
Faktor ini mempengaruhi laju erosi, pengendapan, menentukan arah
aliran air permukaan lebih besar dan mengakibatkan pengikisan yang
lebuh banyak. Akibatnya adalah banyak dijumpai singkapan-singkapan
yang mempercepat proses pelapukan. Batuan akan mudah lapuk dan
berpengaruh
mempengaruhi
terhadap
perubahan
kemantapan
temperatur.
lereng
Temperatur
karena
iklim
yang
cepat
Bobot isi
Porositas
Kandungan air
F=
Fp
Dimana :
Pada keadaan,
Gambar 1.
GEOMETRI LONGSORAN BIDANG
baji dapat melalui salah satu beberapa bidang lemahnya, atau melalui garis
perpotongan kedua bidang lemahnya.
Gambar 2.
GEOMETRI LONGSORAN BAJI
Longsoran Busur (Circulair Failure)
Gambar 3.
KELONGSORAN BUSUS
2. Pengamatan Lapangan
Sebelum melakukan pengamamatan dan pengukuran tentang analisis
kemantapan, maka perlu diketahui beberapa hal terlebih dahulu, yaitu :
a. Relief permukaan bumi
b. Penyebaran batuan
c. Iklim dan curah hujan
d. Gaya-gaya luar yang mempengaruhi
Kemudian kita melakukan pengamatan dan pengukuran terhadap kemantapan
lereng, yaitu:
1. Pengukuran struktur geologi
Hal ini dilakukan untuk arah dan jenis longsoran yang akan terjadi bila jenis
longsoran sudah diketahui maka akan lebih mudah untuk menetukan
kemantapan lereng dan metode analis kemantapan lereng.
2. Pemboran
Pemboran dilakukan untuk memenuhi muka air tanah dan data litologi
batuan serta contoh batuan.
3. Pengukuran geometri lereng
Pengukuran geometri lereng dilakukan untuk mengetahui jurus dan
kemiringan lereng, ketinggian lereng, dan lebat jenjang.
4. Pengamatan sifat fisik dan mekanik batuan
Pengamatan sifat fisik dan mekanik ini dilakukan di laboratorium, meliputi
bobot isi batuan, porositas, kandungan air atau bobot isi air, kohesi batuan,
sudut geser dalam, tegangan normal, tegangan geser dan lain-lain.
Kemudian data hasil pengamatan dan pengukuran serta analisis dilapangan
dibandingkan dengan perhitungan secara teoritis.
a. Data utama yaitu data penting yang digunakan untuk membahas masalahmasalah yang dihadapi. Data utama yang perlu diambil adalah data yang
mempengaruhi kelongsoran.
b. Data pendukung yaitu data yang dapat mendukung data-data dari lapangan
guna
menganalisis
permasalahan
yang
ada
untuk
mencari
alternatif
Data litologi
Peta topografi
Peta geologi
Curah hujan
F. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam menyusun rencana skripsi ini penyusun akan menggabungkan antara
teori yang telah ada dengan keadaan yang ada dilapangan, sehingga dari
keduanya akan didapatkan pendekatan masalah yang baik.
Adapun aturan penelitiannya adalah sebagai berikut :
1. Studi literatur
Studi ini dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang
diperoleh dari :
Perpustakaan
Brosur-brosur, buletin
Informasi-informasi
2. Penelitian di lapangan
Dalam melaksanakan penelitian dilapangan akan dilakukan beberapa
tahap, yaitu :
3. Pengambilan data
Melakukan pengukuran-pengukuran
4. Akuisisi data
Akuisisi data bertujuan untuk :
5. Pengolahan data
Pengolahan data dengan beberapa perhitungan dan penggambaran,
selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel, grafik atau rangkaian
perhitungan dalam menyelesaikan suatu proses tertentu.
6. Analisis pengolahan data
Analisis hasil pengolahan data dilakukan dengan tujuan memperoleh
kesimpulan sementara. Selanjutnya kesimpulan sementara tersebut akan
diolah lebih lanjut dalam bagian pembahasan.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan
data yang telah dilakukan dengan permasalahan yang teliti. Kesimpulan ini
merupakansuatu hasil akhir dari semua aspek yang telah dibahas.
April
No.
Pengenalan lapangan
Pengambilan data
Pengolahan data
Analisis data
Mei
1 2 3 4
Juni
1 2 3 4
KATA PENGANTAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN UMUM
A. Geografi
B. Geologi
C. Iklim
D. Genesa
E. Penambangan
F. Keadaan air tanah
G. Keadaan lereng
III. TEORI KEMANTAPAN LERENG
A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemantapan Lereng.
B. Mekanika Dasar Longsoran Lereng Batuan.
C. Macam-Macam Kelongsoran Batuan.
D. Metode Analisis kemantapan Lereng
E. Penentuan Nilai Faktor Keamanan Lereng
IV. PENGAMATAN DAN LABORATORIUM
A. Pemboran Inti Dan Penampungan Lubang Bor
B. Pengambilan Contoh Batuan
C. Pengukuran Struktur Geologi
D. Pengukuran Geometri Lereng
E. Pengamatan Laboratorium
V. ANALISIS KEMANTAPAN LERENG
A. Kondisi Lapangan
B. Analisis Kemantapan Lereng
1. Metode Bishop
2. Metode Hoek dan Bray
C. Langkah Untuk Pencegahan Kelongsoran
VI. PEMBAHASAN
VII.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN