Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
LATAR BELAKANG
Sistem irigasi merupakan sistem satu kesatuan penyediaan air untuk keperluan pertanian
dengan berbagai rekayasa menyesuaikan dengan kondisi setempat. Irigasi adalah usaha
penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa,
dan irigasi tambak. Sistem irigasi didukung berbagai faktor antara lain, hidrolis, tanah,
topografi dan geologi.
Jaringan irigasi terdapat pula pada Provinsi Kalimantan Utara yang tersebar pada wilayah
kabupaten/kota, temasuk didalamnya Kabupaten Bulungan. Kabupaten Bulungan
mempunyai jaringan irigasi yang tersebar pada beberapa titik diantaranya adalah D.I Sajau.
D.I Sajau merupakan daerah irigasi yang potensial mendukung dalam ketahanan pangan
baik skala Kabupaten, Provinsi maupun regional. Berdasarkan hal tersebut guna
mendukung kedaulatan pangan dalam program Nawa Cita pemerintah Republik Indonesia,
perlu pengembangan dan rehabilitasi pada daerah irigasi diatas.
Daerah irigasi pada desa Sajau Hilir secara eksisting telah mempunyai infrastruktur irigasi
namun belum memadai untuk dioptimalkan penggunaannya meskipun telah tersedia
jaringan primer, saluran sekunder dan saluran tersier. Untuk produktif menuju kutub
pertumbuhan baru bagi Kabupaten Bulungan dan secara makro Kalimantan Utara, perlu
dilakukan pemeliharaan dan rehabilitasi infrastruktur yang telah ada guna menunjang
pertanian pada desa Sajau Hilir.
Pekerjaan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Irigasi Pompa di Kab Bulungan Provinsi Kaltara
yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang bidang Sumber Daya Air tahun 2016 merupakan bentuk dari
pengelolaan dan dukungan terhadap infrastruktur air sehingga mencapai ketahanan pangan
Provinsi Kalimantan Utara. Pekerjaan ini dilakukan guna memelihara dan meningkatkan
konstruksi pada daerah irigasi yang ada pada Kabupaten Bulungan khususnya Daerah
Irigasi Sajau, Desa Sajau Hilir. Pekerjaan ini pula memperhatikan norma standar prosedur
dan ketentuan yang berlaku untuk irigasi serta memperhatikan pula kondisi sosial budaya
setempat.
2.
TARGET/SASARAN
Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan konstruksi ini adalah rehabilitasi dan
pemeliharaan irigasi pompa, Desa Sajau Hilir dalam menunjang percepatan pembangunan
ekonomi dan ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Utara.
4.
5.
6.
7.
Dalam hal melaksanakan pekerjaan, daftar referensi seperti tersebut di bawah ini
ditetapkan dan dipakai sebagai dasar pelaksanaan, namun tidak terbatas pada referensi
berikut :
1. Referensi peraturan atau buku-buku yang sesuai dengan bidang pelaksanaan
konstruksi.
2. Gambar kerja, perincian penawaran, rencana kerja dan syarat-syarat yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan kontrak pemborongan jasa
konstruksi.
Dalam pelaksanaan pekerjaan yang dimaksud, penyedia jasa :
1. Diwajibkan untuk melakukan pengukuran lapangan dan membuat Shop Drawing
sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan dan diakhir pelaksanaan pekerjaan
membuat As Built Drawing untuk diajukan dan disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen;
2. Diwajibkan melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai spesifikasi teknis dalam kontrak;
3. Diwajibkan melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada Pejabat
Pembuat Komitmen;
4. Diwajibkan untuk mengikuti rapat-rapat yang ditentukan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen, seperti Pra Construction Meeting, Rapat Bulanan, Cause Meeting, dan
rapat lainnya sebagai kendali pelaksanaan pekerjaan dan melaksanakan hasil rapat
tersebut;
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
Lokasi pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan terletak di Daerah Irigasi (DI)
Tanjung Buka SP1, Kecamatan Tanjung Selor Hilir, Kabupaten Bulungan.
8.
9.
TENAGA AHLI
Daftar personil inti yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan kualifikasi
keahlian antara lain :
a.
b.
c.
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memiliki
NPWP.
d.
e.
f.
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
2. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan Pembangunan Jaringan Irigasi Tersier D.I Tanjung Buka SP I
meliputi Pekerjaan Persiapan Awal, Mobilisasi dan Demobilisasi
a. Persiapan Awal
Pekerjaan persiapan awal penyedia melakukan persiapan untuk dapat
melaksanakan pekerjaan inti dengan baik dan lancar.
Cara Pelaksanaan :
a) Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah
disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan
b) Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta
kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai
pekerjaan.
c) Pembersihan dan pembuatan jalan masuk. Sebelum pekerjaan dimulai
lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman. Pada pekerjaan
timbunan untuk tanggul, tanah bahan timbunan harus bersih dari humus dan
di kupas setebal minimum 20 cm.
d) Uitzet, pemasangan profil dan bouwplank Pada pekerjaan ini harus disediakan
alat ukur yang diperlukan
e) Barak kerja dan gudang Digunakan untuk menyimpan material atau bahan
bangunan yang perlu dilindungi dari cuaca.
b. Mobilisasi dan Demobilisasi
Semua kegiatan yang berhubungan dengan transportasi peralatan, barang,
pekerja serta sesuatu yang berkaitan dengan paket pekerjaan.
Cara Pelaksanaan :
a) Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan personil sesuai dengan
kebutuhan seperti yang termuat dalam kontrak untuk menyelesaikan
pekerjaan.
b) Sebelum mobilisasi dilaksanakan, maka penyedia jasa harus segera
melaporkan kepada direksi untuk mendapatkan persetujuan, dan bila
dipandang perlu, direksi dapat meminta tambahan peralatan maupun personil
atas tanggungan penyedia jasa.
c) Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila sudah tidak
diperlukan, dapat dipindahkan dari areal pekerjaan dengan seijin direksi.
3. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah meliputi galian tanah dan timbunan tanggul dan perapihan
menggunakan alat berat Excavator.
3.1 Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah dilakukan dengan cara mekanik. Penggalian dilakukan
setelah jalur saluran sudah dibersihkan. Pekerjaan ini meliputi penggalian,
pembuangan dan pembentukan tanah hasil galian sesuai dengan elevasi dan
Prosedur Penggalian.
Cara Pelaksanaan :
1. Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat excavator.
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
d) Penempatan dan jarak tulangan harus rata dan sesuai pada standar tulangan.
Penulangan akan diperiksa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan ukuran,
bentuk, panjang, spasi, letak dan jumlah yang dipasang.
e) Sebelum penulangan disambungkan pada beton, permukaan tulangan dan
permukaan beberapa penyangga tulangan harus bersih dari karatan, kotoran,
lemak atau bahan asing yang menurut pendapat Direksi Lapangan dapat
mengganggu kekuatan beton.
4.4 Bekisting dan Pembongkaran
Bekisting meliputi pekerjaan dinding, pilar, sayap tegak dan sayap miring atau
bagian yang ditunjukkan oleh Direksi Lapangan untuk pembatas dan pembentuk
beton agar letak dan elevasinya sesuai dengan yang dibutuhkan.
Cara Pelaksanaan :
a) Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus bersih, kaku dan
cukup kedap untuk menahan kehilangan mortar.
b) Penyedia mengajukan gambar rencana bekisting dan mendapat persetujuan
Direksi Lapangan sebelum pembuatan bekisting dilakukan.
c) Setelah bekisting dibentuk dapat dilakuakan pengecekan dan pengukuran
ulang agar beton yang terbentuk sesuai rencana.
d) Bekisting harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang
mendatar, tegak dan pertemuan antara kedua permukaan harus ada.
e) Sebelum pengecoran beton, semua bekisting harus kaku, kedap dan sesuai
pada tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu potongan, serbuk
gergaji, gumpalan mortar kering, benda asing dan genangan air harus dibuang
dari antara bekisting. Bekisting harus berpermukaan baik dengan dilapisi
minyak bekisting ( form oil ) atau yang sejenis dan disetujui oleh Direksi
Lapangan.
f) Bekisting yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara diperbaiki
kondisinya dan harus dibersihkan sebelum dipakai kembali. Bekisting untuk
permukaan bagian luar ( exterior ) pada dinding harus tetap bersih.
g) Pekerjaan pembongkaran bekisting telah mencapai umur beton matang atau
disetujui sebelumnya oleh Direksi Lapangan.
4.5 Pemasangan Pintu Klep Fiber
Pintu klep berfungsi menahan dan mengeluarkan air secara otomatis yang
dipengaruhi beda tinggi muka air antara di hulu dan di hilir pintu klep.Pintu
Klep otomatis ringan, bahan tahan korosi (komposit fiber resin, metal dll.)
digunakan untuk pengendalian sistim tata air di saluran persawahan pasang
surut.
Cara Pelaksanaan :
a) Pemasangan pintu termasuk saringan sampah (trashrack) untuk mencegah
tumbukan atau benturan dan sampah yang akan masuk kedalam saluran.
b) Pekerjaan harus tepat waktu, mulai pabrikasi, mobilisasi, dan instalasi.
c) Konstruksi / sponing di buat miring 15 derajat (dimensi konstruksi sesuai
ukuran pintu klep dan gambar)
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
d) Tempat yang akan di pasang pintu klep harus dalam keadaan kering untuk
mencegah hal-hal yang tidak di inginkan.
e) Saluran dan sponing yang akan di pasang harus bersih dari sampah dan
benda-benda lainnya.
f) Pada saat pemasangan daun pintu klep tidak perlu di isi air (akan menjadi
berat)
g) Masukan pintu klep pada sponing yang tepat sesuai gambar menggunakan
tekel/ pengukit, (konstuksi pintu klep sudah di sediakan cicin untuk tali
pengukit) bersamaan secara merata dan perlahan-lahan.
h) Pemasangan trashrack/ saringan sampah untuk mencegah sampah, kotoran,
tumbukan dan benturan perahu atau benda lainya.
e. Spesifikasi Teknis
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan mobilisasi alat berat, pekerjaan pengukuran,
dan pekerjaan demobilisasi alat berat. Pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan
persiapan tersebut dibuat berdasarkan harga satuan lump sum (Ls). Harga satuan
tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan, transportasi
pengangkutan alat sampai di lokasi pekerjaan, sewa alat ukur, biaya tenaga ahli dan
semua kebutuhan yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut.
1.1 Mobilisasi
Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 15 (lima
belas) hari sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Mobilisasi
sudah mempertimbangkan biaya-biaya seperti peralatan, kendaraan, personil dan
lain-lain yang mendukung pelaksanaan kegiatan di lapangan. Mobilisasi juga
memperhatikan dampak jalan jalan yang dilalui alat dan sudah
memperhitungkan semua resiko yang akan ditimbulkan.
1.2 Uitzet / Pengukuran
Pada permulaan pekerjaan harus terlebih dahulu dilakukan pengukuran lokasi
pekerjaan untuk menentukan patok BM (Benchmark) dan patok-patok bantu.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dilakukan oleh tim ahli juru ukur/surveyor
untuk mendapatkan data-data pekerjaan antara lain :
a. Pengukuran sifat datar memanjang (differential leveling/fly leveling)
Jarak antara dua station yang akan ditentukan beda tingginya sangat
berjauhan (diluar jangkauan jarak pandang). Jarak antara kedua station
tersebut dibagi dalam jarak-jarak pendek yang disebut seksi atau slag.
Jumlah aljabar beda tinggi tiap seksi akan menghasilkan beda tinggi antara
kedua station tersebut.
b. Pengukuran profil memanjang (profile leveling/longitudinal sectioning)
Menentukan ketinggian titik-titik sepanjang garis tertentu (profil
memanjang), misalnya profil lapangan (tanah asli) sepanjang garis rencana
jalan/rencana saluran irigasi (garis proyek).
c. Pengukuran profil melintang (cross sectioning)
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
d. Bahan-bahan yang berisikan kayu, akar, humus dan lainnya yang tidak berguna
dan bahan galian yang tidak dibutuhkan untuk timbunan kembali pada
bangunan, tanggul-tanggul dan konstrusi permanen lainnya, harus ditempatkan
pada tempat pembuangan yang telah ditentukan oleh direksi.
3. Pekerjaan Konstruksi Pintu Air
3.1 Pembuatan dan pembongkaran kisdam
Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi
pekerjaan guna menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran pelaksanaan
pekerjaan dengan membuat bangunan sementara yang berupa tanggul, bangunan
/ saluran pengelak, bangunan pengamanan, penyediaan pompa air, dan lainnya
untuk memindahkan aliran air sehingga tidak menggenangi lokasi pekerjaan dan
membongkar / membersihkannya bila pekerjaan telah selesai dikerjakan.
Pekerjaan tersebut antara lain sebagai berikut :
1) Pembuatan kistdam H > 0,50 m : untuk pembuatan kisdam pada pekerjaan di
saluran / bangunan / pekerjaan sejenis dengan tinggi muka air lebih besar 0,50
m
2) Pembongkaran kistdam : untuk pembongkaran kisdam pada pekerjaan di
saluran / bangunan / pekerjaan sejenis dengan tinggi muka air lebih besar 0,50
m termasuk pembersihannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan kisdam ini sudah termasuk biaya
pengurasan / pengeringan, kecuali bila sudah disediakan secara tersendiri dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, maka harga satuan tersebut dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan dalam overhead pada analisa harga satuan
pekerjaan.
3.2 Pekerjaan Pondasi
a. Ruang Lingkup
Meliputi semua tenaga, alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan tiang beton sesuai dengan gambar-gambar rencana, dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan tambahan dari perencana/ Konsultan
MK/Pengawas dalam uraian syarat-syarat pelaksanaan.
b. Istilah Dan Definisi
a. Setiap saat pada saat pemancangan, tiang pancang harus disanggah dengan
baik sehingga tidak berubah dari posisi yang telah ditentukan serta tidak
terjadi kemungkinan tekuk. Penyanggahan ini harus diatur sedemikian
rupa sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada tiang tekan.
b. Alat pancang yang akan dipergunakan harus mempunyai kapasitas dan
efisiensi, sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dan terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas
sebelum digunakan. Manometer pengukur tekanan harus ada sertifikat
kalibrasi yang masih berlaku dari pihak yang berwenang.
c. Panjang tiang pancang yang akan ditekankan harus mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas, sesuai dengan keadaan tanah setempat.
d. Setiap tiang pancang harus dipancang terus menerus sampai penetrasi atau
kedalaman yang disyaratkan tercapai. Kecuali Konsultan Pengawas
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
e.
f.
g.
h.
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
i.
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
Beton segar adalah campuran beton yang telah selesai diaduk sampai
beberapa saat karakteristiknya tidak berubah (masih plastis dan belum
terjadi pengikatan).
Persyaratan Bahan
1) Bangunan Beton
a) Semen
(1)Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis
semen portland yang memenuhi SNI 15-2049-1994. Apabila
menggunakan bahan tambahan yang dapat menghasilkan
gelembung udara, maka gelembung udara yang dihasilkan
tidak boleh lebih dari 5 %, dan harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
(2)Dalam satu campuran, hanya satu merk semen portland yang
boleh digunakan, kecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Jika di dalam satu proyek digunakan lebih dari satu merk
semen, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali
rancangan campuran beton sesuai dengan merk semen yang
digunakan.
b) Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau
pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang
merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organis.
Air yang diusulkan dapat digunakan jika kuat tekan mortar
dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari Memenuhi
karakteristik kuat tekan yang ditentukan
c) Agregat
(1)Ketentuan Agradasi Agregat
- Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan
yang diberikan, tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuan
gradasi tersebut harus diuji dan harus memenuhi sifat-sifat
campuran yang disyaratkan.
- Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran
agregat terbesar tidak lebih dari jarak bersih minimum
antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan,
atau celah-celah lainnya di mana beton harus dicor.
(2)Sifat-sifat Agregat
- Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang
diperoleh dari pemecahan batu atau koral, atau dari
pengayakan dan pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir
sungai.
- Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang
ditunjukkan oleh pengujian SNI 03-2816-1992 dan harus
memenuhi sifat-sifat lainnya bila contoh-contoh diambil dan
diuji sesuai dengan prosedur yang berhubungan.
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
Keterangan
Daun pintu +
flens
Berat daun
pintu kosong
Berat daun
pintu isi air
Dimensi
Frame/ kusen
Frame tebal
Persegi
uk. 80
Persegi
uk. 100
90x90x10
20 kg
32 kg
45 kg
70 kg
90 kg
65 kg
101,5 kg
146 kg
228 kg
250 kg
110x140
140x160
160x180
190x210
140x260
3 4 cm
3 4 cm
3 4 cm
3 4 cm
3 4 cm
1 set
1 set
1 set
1 set
Engsel
Tunggal (1
level)
Trashrack /
saringan
1set
sampah
Persegi
uk. 120
Persegi
uk. 150
Persegi
uk. 100 x 200
air yang melalui pintu klep akan diambil atau dengan kapasitas
maksimum dan terus menerus maka daun klep tidak perlu di isi air
Apabila diharapkan pintu klep akan tertutup pada saat muka air
dilokasi arah bukaan pintu mencapai ketinggian yang diinginkan,
maka daun pintu klep perlu diisi sebatas muka air tertinggi di udik
atau dapat pula diisi penuh.
Pintu klep akan membuka otomatis apabila muka air dihulu lebih
tinggi dari muka air dihilir, beda tinggi muka air dihulu dan dihilir
(delta H) untuk membuka atau menutup pintu klep bahan fiber resin
ini hanya 2-8 cm.
Pintu klep akan menutup otomatis apabila muka air di hilir lebih
tinggi dari muka air di hulu, beda tinggi muka air dihulu dan dihilir
(Delta H) untuk membuka atau menutup pintu klep bahan fiber resin
ini hanya 2 8 cm.
5.5 Pemeliharaan
Secara umum pintu klep tidak memerlukan pemeliharaan yang
kontinue, kecuali akibat kesengajaan perusakan ataupun benturan
benda-benda keras. Apabila terjadi kerusakan, daun pintu klep dapat
dilepas terlebih dahulu dari engselnya sebelum diperbaik. Untuk
perbaiki membutuhkan bahan fiber resin harus dilakukan oleh petugas
yang ditunjuk dan mampu dibidangnya.
Untuk kelancaran terbuka dan tertutupnya daun pintu klep dengan
sempurna agar diperiksa secara kontinyu bagian engsel pintu dan seal
karet dilem/diganti. Bagian-bagian yang cacat pada daun pintu atau
pada konstruksi bangunan airnya harus segera diperbaiki agar umur
kerja dapat bertahan lama.
Pemeriksaan rutin apabila tidak ada kejadian khusus perlu dilakukan
minimal setahun sekali yang dapat dilakukan oleh warga setempat
dengan memberikan format yang sesuai kemudian dilaporkan kepada
instansi terkait.
Disarankan bahwa jika pada saat pembukaan reklamasi rawa langsung
dibangun bangunan pintu air maka dapat dilakukan dengan cara ;
Membuat bangunan pintu air konstruksi sederhana, tidak permanen
menunggu setelah tanah mengalami subsidence dan kestabilan sistem
tata air. Jika akan dibangun bangunan pintu air permanen maka
disarangkan jika tanah mempunyai daya dukung yang rendah maka
selain pondasi mengunakan cerucuk (pile foundation) juga melakukan
perbaikan daya dukung tanah antara lain mengganti tanah dasar yang
sesuai.
6) Pekerjaan Pintu Baja
6.1 Pekerjaan besi/baja
Batang sambung geser (struts)
Penyimpanan maksimum terhadap garis lurus, termasuk dari masingmasing flens ke segala arah : panjang/1000 atau 3 mm, dipilih yang
lebih besar.
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara
f.
Kesehatan Kerja)
Penanganan K3 mencakup penyediaan sarana pencegah kecelakaan kerja dan
perlindungan kesehatan kerja konstruksi maupun penyediaan personil yang kompeten
dan organisasi pengendalian K3 Konstruksi sesuai dengan tingkat resiko yang
ditetapkan oleh Pengguna Jasa.
Penyedia Jasa harus mengikuti ketentuan-ketentuan pengelolaan K3 yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2009 tentang Pedoman
Sistem Manjemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dan Pedoman Pelaksanaan K3 untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan
No. 004/BM/2006 serta peraturan terkait lainnya.
2016
Disetujui Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen
Kerangka Acuan Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Pompa Kab Bulungan Provinsi Kaltara