Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA

SUPERVISI REHABILITASI DI. KOSINGGOLAN (IPDMIP)

SNVT PELAKSANAAN JARINGAN


PEMANFAATAN AIR SULAWESI I
PROVINSI SULAWESI UTARA

BWS SULAWESI I

IPDMIP
Tahun Anggaran 2021
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TERM OF REFERENCE (TOR)

Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air
Unit Eselon II/Satker : SNVT PJPA Sulawesi 1
Provinsi Sulawesi Utara
Kegiatan : Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya.
Indikator Kinerja Kegiatan : Pengawasan Teknik dan Supervisi
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Laporan, Pengawas Teknik dan Supervisi
Hasil (outcome) : Kegiatan
Jenis Keluaran (output) : Laporan
Volume keluaran (output) : 1
Satuan Ukur Keluaran (output) : Laporan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. DASAR HUKUM


Dasar Hukum Pelaksanaan Kegiatan :
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 73 Tahun 2013 tentang Rawa.
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor: 149 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2008 tentang Dewan Sumber Daya Air.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan
Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13.1/PRT/M/2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tahun 2015-2019.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 31/PRT/M/2015
tentang Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan
Jasa Konsultansi.
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi
Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.

1.2. LATAR BELAKANG


- Gambaran Umum
Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan pemerintah yang dilakukan oleh
penyedia jasa konstruksi harus mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan,
agar rencana dan spesifikasi teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar
pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung operasional efektif.
Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan secara penuh dengan
menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan dilapangan sesuai kebutuhan dan
kompleksitas pekerjaan.
Konsultan Supervisi/Pengawasan bertugas secara umum mengawasi pekerjaan
konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan. Konsultan
Supervisi/Pengawasan bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan
yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
Daerah Irigasi Kosinggolan mempunyai Luasan Baku 5.381 Ha namun pada
kenyataannya saat ini sudah tidak berfungsi optimal sehingga pihak Balai Wilayah
Sungai Sulawesi I merekomendasikan Daerah Irigasi ini untuk dilakukan Rehabilitasi
melalui program Loan IPDMIP guna mengembalikan fungsinya seperti keadaan
semula.
Untuk mengatasi permasalahan di atas maka diperlukan kegiatan rehabilitasi bendung
serta jaringan irigasi di DI. Kosinggolan. Dengan adanya kegiatan rehabilitasi tersebut
diharapkan bahwa bendung dan jaringan irigasi yang ada di Daerah Irigasi
Kosinggolan dapat beroperasi lebih optimal sehingga mampu mengaliri daerah irigasi
dengan baik.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan Supervisi Rehabilitasi DI. Kosinggolan (IPDMIP) adalah :
• Melakukan pengawasan teknis terhadap kegiatan pekerjaan Konstruksi.
• Meminimalkan kendala-kendala teknis yang sering dihadapi oleh penyedia jasa
konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain yang memenuhi persyaratan
spesifikasinya.
• Membantu menyelesaikan revisi desain, bilamana terdapat perbedaan antara
desain yang ada dengan kondisi di lapangan.

Adapun tujuannya adalah: pengendalian pelaksanaan pekerjaan di lapangan untuk


mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang memenuhi persyaratan yang
tercantum di dalam spesifikasi (tepat mutu) dan dilaksanakan secara tepat biaya
serta tepat waktu.

1.4. Lokasi Pekerjaan


Kabupaten Bolaang Mongondow merupakan salah satu kabupaten yang terletak di
Provinsi Sulawesi Utara. Kabupaten Bolaang Mongondow beribukota di Kecamatan
Lolak. Kabupaten Bolaang Mongondow secara geografis daerah ini terletak antara
00º15’46" - 01º15’38" Lintang Utara serta antara 123º07'26" - 124º41'46" Bujur
Timur. Batas-batas wilayah meliputi:
• Utara : Laut Sulawesi
• Selatan : Bolaang Mongondow Utara Bolaang Mongondow Timur
• Barat : Bolaang Mongondow Utara
• Timur : Minahasa Selatan Minahasa Tenggara
Secara administratif, Kabupaten Bolaang Mongondow terdiri dari 15 kecamatan yaitu:
Dumoga Barat, Dumoga Tengah, Dumoga Utara, Dumoga Tenggara, Dumoga Timur,
Dumoga, Lolayan, Passi Barat, Passi Timur, Bilalang, Poigar, Bolaang, Bolaang Timur,
Lolak dan Sang Tombolang serta dari 15 Kecamatan tersebut terdapat 2 kelurahan
dan 200 desa.
Bolaang Mongondow merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 202
meter diatas permukaan laut. Luas wilayah Bolaang Mongondow, adalah berupa
daratan seluas 3.517,47 Km2.
BAB II
STRATEGI PENCAPAIAN

2.1. SASARAN

Secara garis besar sasaran pekerjaan Supervisi Rehabilitasi DI. Kosinggolan (IPDMIP) di
Kabupaten Bolaang Mongondow ini meliputi :

a. Melakukan evaluasi terhadap desain yang ada terhadap kondisi lokasi sekarang;
b. Melakukan supervisi pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
c. Melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan yang dilaksanakan penyedia jasa
konstruksi;
d. Melakukan kajian dan justifikasi teknis terhadap desain (review design) jika
diperlukan.

2.2. NAMA ORGANISASI PENGGUNA JASA

Nama Organisasi Pengguna jasa paket kegiatan Supervisi Rehabilitasi DI. Kosinggolan
(IPDMIP) di Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun Anggaran 2021 adalah SNVT PJPA
Sulawesi 1 Prov. Sulawesi Utara di Balai Wilayah Sungai Sulawesi I.

2.3. SUMBER PENDANAAN

Dana untuk pelaksanaan kegiatan ini tersedia sebesar Rp. 750.000.000,- (Tujuh Ratus
Lima Puluh Juta Rupiah) dibiayai dari DIPA SNVT PJPA Sulawesi 1 Provinsi Sulawesi
Utara yang bersumber dari pendanaan IPDMIP Tahun Anggaran 2021.

2.4. LINGKUP PEKERJAAN

Tugas utama Penyedia Jasa Konsultansi adalah menyiapkan informasi berupa data
teknik dan melaksanakan proses administrasi proyek, melaksanakan pemeriksaan dan
pengawasan secara menerus di lapangan baik itu kualitas material maupun volume
pekerjaan, termasuk melakukan pengujian-pengujian, memberikan saran teknis maupun
non teknis, mengevaluasi dan memperbaharui data (review design) serta membuat
laporan-laporan dan rekomendasi bagi pemberi tugas dan bukti foto dokumentasi visual.

Berdasarkan tahapan pekerjaan, dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja


setelah penandatanganan kontrak konsultan supervisi harus mengajukan rencana kerja
lengkap secara tertulis dilengkapi dengan gambar-gambar penunjang.

Secara garis besar lingkup pekerjaan pengawasan teknik dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
a. Persiapan dan mobilisasi konsultan;
b. Uitzet/pengukuran bersama penyedia jasa konstruksi serta pihak pengguna jasa;
c. Review Desain berdasarkan hasil survey dan informasi terbaru;
d. Pemeriksaan terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan;
e. Membuat laporan-laporan dalam bentuk :
- Laporan kegiatan harian personil supervisi
- Laporan progress fisik kemajuan pekerjaan (laporan harian, mingguan,
bulanan, termasuk grafik/kurva kemajuan pekerjaan)
- Laporan progress kemajuan pekerjaan supervisi.
- Laporan-laporan hasil rapat periodik termasuk notulen rapat dimuat dalam
laporan bulanan konsultan
f. Pengawasan program mobilisasi dan demobilisasi Kontraktor (peralatan, material
dan personil)
g. Pengawasan Pengujian Material Konstruksi (jika ada)
h. Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi disertakan Dokumentasi Visual dalam laporan
bulanan secara terperinci dan jelas.

2.4.1 Persiapan dan Mobilisasi Konsultan

Dalam tahap ini konsultan harus menyiapkan : .


a. Personil tenaga ahli dan tenaga pendukung. Apabila ada penggantian personil
harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
b. Kantor berikut perlengkapannya, kendaraan dan fasilitas penunjang lainnya.
c. Peta, data lapangan, peralatan penunjang (pengukuran), dll.
d. Fasilitas akomodasi dan transportasi.

2.4.2 Review Desain

Review Desain dilakukan untuk menyesuaikan desain yang sudah ada dengan kondisi
lapangan guna memperoleh desain yang paling baik dari segi mutu, biaya dan
pelaksanaannya. Berdasarkan informasi yang ada Konsultan harus melakukan review
desain, untuk menghasilkan gambar desain yang sesuai dengan kondisi lapangan.

Kegiatan review desain yang harus dilaksanakan Konsultan meliputi :


a. Review desain terhadap elevasi, topografi dan bathimetri;
b. Review desain Struktur berdasarkan hasil Investigasi lokasi.
c. Review Gambar Desain
d. Review BOQ dan RAB
e. Justifikasi Teknis dan Penambahan spesifikasi khusus, bila ada item yang harus
ditambahkan atau berubah

2.4.3 Pengawasan Mobilisasi Kontraktor

Pada tahap ini konsultan pengawasan teknik akan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan


antara lain:
a. Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan dalam pengawasan pekerjaan.
b. Memeriksa dan melengkapi data survey yang digunakan, serta menentukan titik-
titik lokasi survey tambahan yang diperlukan di lapangan.
c. Memberikan rekomendasi bagi Pemberi Tugas di dalam tahapan kegiatan
pelaksanaan.
d. Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan personil yang akan
didatangkan dan lokasi penempatannya.
e. Memeriksa dan mempersiapkan cara penghitungan kuantitas dan prosedur
pemeriksaan mutu (quality control).
f. Memeriksa dan menyetujui metoda pelaksaan pekerjaan yang dibuat oleh
Kontraktor terutama dari segi keamanan dan pengendalian mutu pekerjaan.
g. Memeriksa dan menyetujui jumlah dan mutu material yang disediakan oleh
Kontraktor.
h. Membantu Pemberi Tugas untuk memeriksa dan memecahkan masalah yang
mungkin akan muncul, serta bertindak untuk menghindari timbulnya klaim dari
Kontraktor maupun masyarakat.

2.4.4 Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi

 Tugas Konsultan Supervisi Antara Lain Sebagai Berikut :


1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin selama pelaksanaan proyek.
3. Menghitung dan menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat
dilihat oleh pengguna jasa.
4. Konsultan Supervisi memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik
proyek maupun kontraktor dalam pelaksanaan proyek.
5. Mengoreksi dan menyetujui gambar kerja (Shop Drawing) yang diajukan
kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan.
6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe alat maupun material yang
diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek, tetapi
tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat
sebelumnya.
7. Bertanggung jawab terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan konstruksi dan
menyetujui atau menolak tagihan yang diajukan kontraktor sebelum
disampaikan ke pemilik proyek.
8. Melaksanakan pengawasan teknis terhadap pekerjaan di lapangan secara
profesional, efektif dan efisien, pada setiap tahapan kegiatan.
9. Pengendalian mutu pekerjaan di lapangan dengan menerapkan prosedur kerja
dan uji mutu pada setiap tahapan kegiatan pekerjaan sesuai dokumen kontrak.
10. Membuat laporan progress pekerjaan di lapangan dan membuat rekomendasi
setiap permasalahan yang timbul di lapangan.
11. Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya perubahan
kinerja pekerjaan.
12. Verifikasi progress fisik dan progress keuangan yang diajukan oleh Penyedia jasa
konstruksi
13. Menyiapkan Laporan Awal yang berisi garis besar rencana proyek, metode
pelaksanaan, jadwal, Rencana Mutu Kontrak (RMK) konsultan
14. Menyiapkan Pedoman/Manual Pengawasan dan Kendali Mutu Konstruksi yang
menguraikan prosedur kerja pengawasan dan administrasi pelaksanaan
15. Menyiapkan laporan bulanan, triwulan dan tahunan yang memuat status proyek
saat pelaporan seperti progres fisik dan keuangan, kemampuan kerja Kontraktor
dan permasalahan dalam periode pelaporan, jadwal kerja untuk periode
pelaporan yang akan datang dan informasi lain yang diperlukan, serta laporan
akhir pelaksanaan kegiatan konsultansi
16. Membantu PPK memeriksa usulan penydia jasa konstruksi: rencana kerja,
setting out pekerjaan saluran dan bangunan, personil kunci, bahan konstruksi
dan sumbernya, Rencana Mutu Kontrak (RMK) Konstruksi, Rencana Kesehatan
dan Keselamatan Kerja Konstruksi (RK3K), dan membuat rekomendasi untuk
mendapat persetujuan PPK
17. Membantu PPK untuk memastikan dan menyepakati tanggung jawab pekerjaan,
metode pengawasan, dokumen/bentuk surat, prosedur persetujuan, penyerahan
gambar dan aliran/ tata cara pemberian persetujuan
18. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor maupun
sub-kontraktor dan menjamin bahwa konstruksi dilaksanakan sesuai dengan
spesifikasi teknis dan ketentuan yang diatur dalam Dokumen Kontrak Konstruksi
19. Memantau kemampuan kerja kontraktor, kemajuan/keterlambatan pelaksanaan
dan masalah yang terjadi, dan merekomendasikan langkah-langkah
penyelesaian masalah termasuk langkah percepatan pelaksanan pekerjaan (jika
terjadi keterlambatan)
20. Membantu PPK dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan, mencakup
pengendalian waktu, mutu dan biaya, dengan melakukan inspeksi pekerjaan
secara berkala
21. Memberikan saran dan rekomendasi kepada PPK terhadap klaim dan semua
masalah yang terkait dengan peristiwa kompensasi dan perselisihan dengan
Kontraktor, merekomendasikan penyelesaiannya termasuk penyelesaian melalui
arbitrase
22. Membantu PPK mengintrepretasikan dan menerapkan pasal-pasal dalam
Dokumen Kontrak Konstruksi berkaitan dengan kepatuhan dan pemenuhan
kewajiban Kontraktor secara umum dan secara khusus terkait dengan peristiwa
kompensasi yang menimbulkan perpanjangan waktu, pekerjaan tambah kurang,
kompensasi tambahan, pembayaran tambahan biaya dan perselisihan yang
diajukan oleh Kontraktor
23. Melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan dalam Kontrak Konsultansi dan
sewaktu-waktu diperintahkan secara tertulis oleh PPK
24. Menghadiri rapat rutin dan rapat khusus (ad hoc) serta membantu PPK untuk
persiapan pelaporan/ bahan diskusi untuk rapat rutin/rapat khusus (ad hoc).

 Konsultan Supervisi Memiliki Wewenang Antara Lain Sebagai Berikut :


1. Memperingatkan / menegur kontraktor jika terjadi penyimpangan terhadap
kontrak kerja konstruksi.
2. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika kontraktor tidak memperhatikan
peringatan yang diberikan.
3. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek (kontraktor).
4. Memeriksa gambar kerja pelaksanaan konstruksi.
5. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (Site
Instruction) jika diperlukan.
6. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor agar sesuai dengan kontrak
kerja yang telah disepakati.
7. Dalam masa konstruksi, konsultan akan melaksanakan pengawasan dan
pemantauan terhadap pencapaian progres fisik proyek secara menerus di
lapangan dan pengendalian proyek secara sistematis dengan rnenggunakan
metode-metode yang sudah baku.
8. Membuat analisa, prediksi dan rekomendasi terhadap kendala-kendala yang
berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan proyek.
9. Memberikan nasihat kepada Pemberi Tugas di dalam menyusun kebijakan dan
langkah untuk mencegah dan atau mengurangi klaim.
10. Menyediakan bantuan dan arahan yang tepat bagi Kontraktor pada saat
ditemukannya masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak,
pemeriksaan terhadap survey taraf dasar, test pengawasan mutu, dan masalah
lain yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan.
11. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pemberi Tugas, rnenghadiri dan
rnencatat semua rapat/pertemuan dengan Kontraktor, Pengguna Jasa, dan
instansi terkait lainnya serta menyediakan bantuan teknis apabila diperlukan
dalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek dan masalah-masalah kontrak.

Pekerjaan pengawasan yang harus dikerjakan oleh konsultan secara umum dapat
dibagi berdasarkan fungsi pokoknya antara lain:
1. Pemeriksaan (test dan inspeksi)
a. Memeriksa data survey di lapangan.
b. Mengarahkan dan memeriksa pelaksanaan test laboratorium dan test lapangan
untuk pekerjaan Beton dan semua material yang akan digunakan serta metoda
kerja yang akan dilaksanakan.
c. Melakukan pengawasan uji laboratorium beserta laporannya dari material yang
datang dan terpasang di lapangan.
- Sebelum melakukan uji laboratorium, sample material harus disediakan
sebanyak 3 (tiga) sample dimana masing-masing sample disimpan dalam
tempat yang aman seperti toples atau tabung dan masing-masing sample
tersebut diserahkan kepada pengguna jasa 1 (satu) sample, disimpan di
kantor lapangan/direksi keet 1 (satu) sample, dan 1 (satu) sample lainnya
untuk diuji di laboratorium.
- Segala biaya akibat adanya pengujian-pengujian sample dan material
lainnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
d. Mengawasi dan mengevaluasi semua konstruksi dan instalasi, gudang,
peralatan, dan barang-barang lain agar sesuai dengan acuan dan kondisi dari
dokumen kontrak
e. Memeriksa material yang akan digunakan di proyek termasuk juga sumbernya
yang harus disetujui terlebih dahulu oleh Pemberi Tugas.
f. Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan laporan dan Berita
Acara Serah Terima Sementara yang diperlukan.

2. Pengawasan (kontrol)
a. Menjaga pencapaian kemajuan pekerjaan yang terbaru berupa bar chart dan
PDM/CPM yang digunakan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disetujui.
b. Memeriksa dan rnenyetujui semua gambar kerja dan detailnya yang diajukan
oleh Kontraktor, penyesuaian design bila diperlukan, agar sesuai dengan
kebutuhan teknis.
c. Memeriksa dan menyetujui gambar terbangun (As Built Drawing) yang
disiapkan oleh Kontraktor.
d. Menjaga dan memperbaharui secara berkala daftar tenaga kerja dan peralatan
yang digunakan Kontraktor dengan mengacu pada daftar yang sudah disetujui
oleh pemberi tugas saat pengajuan penawaran.
e. Memeriksa dan menyetujui catatatan yang dibuat kontraktor tentang laporan
harian yang berisi: kondisi cuaca harian, kondisi di luar normal di lapangan,
peralatan Kontraktor, dan personil di lapangan serta peristiwa kejadian yang
bisa rnengakibatkan keterlambatan, dan langkah-Iangkah yang diambil untuk
mencegah keterlambatan tersebut.
f. Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap, semua jaminan
yang diperlukan di bawah syarat-syarat yang tercantum di dalam dokumen
kontrak, untuk material dan peralatan yang digunakan di proyek.
g. Perjanjian/perwasitan untuk klaim dari Kontraktor.

3. Administrasi
a. Mempersiapkan semua perubahan (change orders) dan membantu Pemberi
Tugas pada saat negosiasi harga dan biaya konstruksi setiap perubahan 2
bulan ke depan.
b. Mengevaluasi dan membuat rekomendasi bagi Pemberi Tugas dalam bertindak
atas klaim terhadap kontrak, perselisihan, penambahan lingkup pekerjan
kontrak, draft perubahan-perubahan lain di ruang lingkup pekerjaan yang
tercanturn dalam dokumen kontrak.

4. Laporan
a. Memberikan laporan secara rutin semua pengukuran kuantitas dan kualitas
pekerjaan yang sudah ditest termasuk penggunaan dan kualitas material,
kepada Pemberi Tugas.
b. Memberikan laporan secara insidental kalau diperlukan jika ada masalah yang
timbul, dan memberikan rekomendasi pemecahan permasalahan.
BAB III
WAKTU PELAKSANAAN, KUALIFIKASI &
JADWAL PENUGASAN PERSONIL

3.1. WAKTU PELAKSANAAN DAN PEMBERIAN TUGAS

Seluruh pekerjaan seperti yang telah disebutkan dan diuraikan diatas dilaksanakan
sesuai dengan waktu pelaksanaan fisik oleh Kontraktor dan harus diselesaikan dalam
jangka waktu 8 (delapan) bulan, terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
ditandatangani.

3.2. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN

Tenaga ahli yang diperlukan untuk pekerjaan Supervisi Rehabilitasi DI. Kosinggolan
(IPDMIP) yang terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow adalah sbb:

A. Tenaga Profesional

1. Team Leader sebanyak 1 (satu) orang.


Minimal Sarjana (S-1) Teknik jurusan Teknik Sipil atau Teknik Pengairan,
dibuktikan dengan copy ijazah yang dilegalisir, dengan pengalaman dalam
pekerjaan sejenis minimal 2 (dua) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian
dari Asosiasi Profesi dengan kualifikasi minimal sebagai Ahli Madya Tenaga
Ahli Sumber Daya Air.

Mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab :


a. Sebagai wakil Penyedia Jasa untuk seluruh kegiatan pelayanan yang
berkaitan dengan Proyek berkoordinasi dan pengawasan terhadap
semua Tenaga Ahli (Profesional) di lapangan/proyek dengan
melakukan kunjungan/inspeksl secara periodik ke proyek/lapangan.
b. Menjamin bahwa semua isi yang tercantum dalam Kerangka Acuan
Kerja akan dipenuhi dengan baik pada setiap pelaksanaan pekerjaan
dan semua detail teknis lapangan untuk pekerjaan major tidak
terlambat.
c. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan Pengguna Jasa.
menerima petunjuk, saran dan putusan-putusan aktif Menyiapkan
rencana kerja secara detail berikut Jadwal penugasan masing masing
Tenaga Ahli.
d. Memberikan pengarahan kepada teamnya, memantau kemajuan
pelaksanan pekerjaan, menyiapkan laporan-laporan, memberikan
rekomendasi menolak atau menerima hasil pelaksanaan kontraktor,
menyiapkan dan menyampaikan surat - menyurat dan dokumen
dokumen penting.
e. Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan.
f. Memonitor progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli.
g. Mengkaji ulang serta pengecekan keseluruhan hasil pekerjaan yang
telah dilaksanakan.
h. Melaksanakan presentasi dengan direksi pekerjaan dan instansi terkait.
i. Mengarahkan seluruh anggota team dalam menyiapkan laporan yang
disyaratkan dalam kontrak.
j. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan.
k. memastikan perencanaan K3 untuk menjamin keselamatan dan
keamanan pekerja, personil PPK, masyarakat umum dan pekerjaan ;
l. Menyiapkan dan menyampaikan semua laporan yang disyaratkan
dalam Kerangka Acuan Kerja ini seperti: laporan pendahuluan, laporan
bulanan, laporan triwulan, laporan antara, laporan akhir, dan laporan
khusus teknis (bila diperlukan).
m. Menyimpan dan menyusun data yang diperlukan untuk penyusunan
laporan pekerjaan selesai
n. Hadir dalam rapat rutin dan rapat khusus (ad-hoc) serta
mengkoordinasikan penyiapan bahan diskusi untuk rapat rutin/rapat
khusus (ad-hoc)

2. Tenaga Ahli Lingkungan dan Sosial sebanyak 1 (satu) orang.


Minimal Sarjana (S-1) Teknik jurusan Teknik Lingkungan, dibuktikan dengan
copy ijazah yang dilegalisir, dengan pengalaman dalam pekerjaan sejenis
minimal 1 (satu) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian dari Asosiasi
Profesi dengan kualifikasi minimal sebagai Ahli Madya Tenaga Ahli Teknik
Lingkungan.
Mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab :
a. Mengelola kesehatan dan keselamatan kerja prasarana lingkungan
b. Menyusun kebutuhan prasarana lingkungan
c. Menyusun rencana umum pembangunan prasarana lingkungan
d. Menyusun analisa dampak disain konseptual prasarana lingkungan
e. Menyusun rencana konstruksi prasarana ramah lingkungan
f. Menilai pelaksanaan konstruksi prasarana lingkungan
g. Menyusun dokumen teknis konstruksi prasarana lingkungan
h. Merencanakan dan melaksanakan survei sosial ekonomi (penduduk,
tenaga kerja dan nelayan, rumah tangga perikanan, perilaku nelayan,
pemasaran, sarana/prasarana dan industri penunjang, pendapatan bruto
daerah).
i. Memberi masukan kepada team leader tentang kondisi sosial ekonomi
dan pengaruhnya terhadap pelabuhan perikanan.
j. Mempelajari laporan terdahulu.
k. Melakukan analisa-analisa perhitungan kelayakan sisi ekonomi terhadap
pekerjaan yang akan dilaksanakan menurut Master Plan.
l. Membantu Team Leader dalam penyusunan laporan
m. Melakukan studi terhadap aspek-aspek sosial ekonomi terkait yang
dengan bidang teknologi informasi khususnya
n. Mengumpulkan data tata tanam, varitas tanaman, metode pertanian,
dan aspek agro-ekonomi;
o. Mengkaji dan merekomendasikan pola tanam;
p. Memperhitungkan data produktivitas tanaman;
q. Menyiapkan rencana pengembangan pertanian;
r. Memperjelas pasar potensial untuk hasil pertanian;
s. Memperkirakan biaya produksi untuk jenis tanaman yang diusulkan;
t. Memperkirakan Analisis manfaat dalam kondisi ada atau tidak ada
proyek;
u. Melakukan evaluasi keuangan dan ekonomi proyek;
v. Inventarisasi kegiatan ekonomi dan pertanian di daerah survey.
w. Penentuan ketersediaan tenaga kerja, fasilitas pemasaran, jaringan
transportasi dan distribusi.
x. inventarisasi kepemilikan lahan, konsesi lahan dan hutan, hak adat dan
hak-hak lainnya yang ada dalam daerah survey
y. Menyiapkan laporan teknis terkait pekerjaan Analisis pertanian;
z. Memberikan masukan mengenai keterkaitan aspek sosial ekonomi
terhadap perumusan kebijakan di bidang.

3. Quality Engineer sebanyak 1 (satu) orang.


Minimal Sarjana (S-1) Teknik jurusan Teknik Sipil, dibuktikan dengan copy
ijazah yang dilegalisir, dengan pengalaman dalam pekerjaan sejenis minimal
1 (satu) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian dari Asosiasi Profesi dengan
kualifikasi minimal sebagai Ahli Madya Tenaga Ahli Sumber Daya Air.
Mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab :
a. Melakukan pengawasan supervisi mutu/kualitas pelaksanaan
pekerjaan antara lain melakukan pemeriksaan job mix beton,
kualitas bahan/material, test mutu beton/baja, pemeriksaan kualitas
pompa/genset dan lain-lain yang behubungan dengan kualitas/mutu
pekerjaan secara keseluruhan
b. Menentukan spesifikasi mutu/kualitas bahan/material untuk
pengajuan pekerjaan lanjutan
c. Melakukan kalkulasi ulang volume bahan/matrial dan satuan
pekerjaan untuk penyusunan Mutual Check 0 % (MC 0) dan Mutual
Check 100 % (MC 100), termasuk pekerjaan tambah kurang yang
terjadi sesuai dengan kondisi lapangan
d. Melakukan pengawasan supervisi volume konstrusi pekerjaan antara
pekerjaantanah, pasangan, beton/baja dan lain-lain yang
berhubungan dengan pekerjaan secara keseluruhan
e. Menentukan volume bahan/material dan satuan pekerjaan untuk
penyusunan untuk pengajuan pekerjaan lanjutan
f. Melakukan pengawasan ketelitian pengukuran oleh Kontraktor
terhadap titik-titik penting sehingga tidak terjadi selisih dimensi
maupun elevasi.
g. Mengumpulkan semua data pekerjaan yang dilaksanakan di
lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian yang didapat.
4. Health Safety Environmet (HSE) Engineer sebanyak 1 (satu) orang.
Minimal Sarjana (S-1), dibuktikan dengan copy ijazah yang dilegalisir,
dengan pengalaman dalam pekerjaan sejenis minimal 1 (satu) tahun dan
memiliki Sertifikat Keahlian dari Asosiasi Profesi dengan kualifikasi minimal
sebagai Ahli Muda K3 Konstruksi.
a. Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang mungkin terjadi di
lingkungan kerja. Hal ini termasuk membuat tingkatan dampak dari
bahaya (impact) dan kemungkinan terjadinya bahaya tersebut
(probability);
b. Menyusun rencana program keselamatan dan kesehatan kerja yang
meliputi upaya preventif dan upaya korektif. Upaya preventif bertujuan
untuk mengurangi terjadinya bahaya atau kecelakaan di lingkungan
kerja. Upaya korektif bertujuan untuk menanggulangi kecelakaan yang
terjadi di lingkungan kerja;
c. Membuat dan memelihara dokumen terkait kesehatan dan keselamatan
kerja. Dokumentasi yang baik termasuk faktor penting dalam mencegah
dan menanggulangi bahaya. Hal ini termasuk merancang prosedur baku
dan memelihara borang atau catatan terkait kesehatan dan keselamatan
kerja; dan
d. Mengevaluasi insiden kecelakaan yang mungkin terjadi, serta
menganalisis akar masalah termasuk tindakan preventif dan korektif
yang diambil.

B. Sub Proffesional Staff

1. Inspector sebanyak 1 (satu) orang.


Minimal Sarjana (S-1) Teknik Jurusan Teknik Sipil/Teknik Pengairan, dengan
pengalaman sebagai Inspector minimal 3 (tiga) tahun dibuktikan dengan
copy ijazah yang dilegalisir.
Mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab :
a. Mengkaji ulang dan memberikan persetujuan terhadap permohonan
kerja (work request), metode pelaksanaan, gambar-gambar
pelaksanaan (shop drawing & Construction Drawing) dan contoh-
contoh material yang diajukan pihak kontraktor
b. Melakukan pengawasan/supervisi dan persetujuan pelaksanaan
konstruksi, kemajuan progres /jadwal rencana kerja

3.3. Hal-hal Lainnya

Pengalaman sejenis perusahaan yang sesuai dengan lingkup pekerjaan adalah :


1. Supervisi/pengawasan Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air seperti dam,
catchment basins, sistem irigasi, pekerjaan pengendalian banjir, pengaman
pantai, pengendalian sedimen, danau, situ, embung dan dermaga.
2. Supervisi/pengawasan selain tersebut diatas tidak termasuk pengalaman
sejenis.
BAB IV
BIAYA LANGSUNG PERSONIL DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL

4.1. BIAYA LANGSUNG PERSONIL


Biaya Langsung Personil adalah biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa Konsultansi
untuk gaji/upah perbulan terhadap Tenaga Profesional dan Sub Profesional. Besarnya
nilai masing-masing Tenaga Profesional dan Sub Profesional tersebut harus diaudit
dan ditandatangani oleh Akuntan Publik yang berbadan hukum.

4.2. BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL


Biaya Langsung Personil adalah biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa Konsultansi
untuk untuk keperluan operasional seperti :

 Biaya Perjalanan Team Leader dan Inspector;


 Sewa Kendaraan;
 Sewa Kantor Lapangan;
 Biaya Pelaporan dan Gambar Pelaksanaan;
 Biaya Survey Lapangan dan Analisis Laboratorium;
 Biaya Persentasi dan Diskusi.

4.3. JENIS PELAPORAN DAN DISKUSI


Tahap pembuatan laporan ini akan disajikan sebagaimana diuraikan dalam Kerangka
Acuan Kerja. Tahapan pekerjaan tersebut diatas secara jelas telah disusun didalam
jadual pelaksanaan pekerjaan

Selama pelaksanaan pekerjaan laporan-laporan yang akan wajib diserahkan oleh


Konsultan kepada Pemberi Tugas adalah :

1. Rencana Mutu Kontrak sebanyak 3 (tiga) buku dan harus diserahkan selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari setelah penandatanganan kontrak;
2. Laporan Pendahuluan sebanyak 2 (dua) buku dan harus sudah diserahkan paling
lambat 3 (tiga) hari setelah konsep laporan pendahuluan disetujui;
3. Laporan Bulanan sebanyak 10 (sepuluh) buku dan harus diserahkan selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari setelah berakhir Minggu Ke 4;
4. Laporan Akhir (completion report) sebanyak 3 (tiga) buku dan harus sudah
diserahkan paling lambat pada saat kontrak berakhir;
5. Laporan Diskusi atau notulen rapat, dibuat dan diserahkan bersama laporan
bulanan berdasarkan kegiatan diskusi tiap bulannya.
6. Semua laporan-laporan, gambar atau dokumentasi visual tersebut diatas selain
bentuk hardcopy, konsultan supervisi juga harus menyerahkan dalam bentuk
soft copy berupa :
- Hardisk sebanyak 1 (satu) buah, paling lambat harus sudah diserahkan pada
saat berakhirnya masa kontrak.
Selain laporan-laporan tersebut di atas, konsultan diwajibkan menyerahkan laporan-
laporan penunjang lainnya sebagai berikut :
a. Laporan inventarisasi kondisi lapangan dan lingkungan lengkap dengan foto
dokumentasi.
b. Data ukur pendampingan dan perhitungan lapangan (survey topografi)
c. Foto dokumentasi keseluruhan lingkup pekerjaan.

4.4. BIAYA
Biaya yang dialokasikan untuk kegiatan Supervisi Rehabilitasi DI. Kosinggolan
(IPDMIP) Tahun Anggaran 2021 adalah sebesar Rp. 750.000.000,- (Tujuh Ratus Lima
Puluh Juta Rupiah) bersumber dari dana IPDMIP Tahun Anggaran 2021.

Manado, November 2020

TEDDY DOLFIE SOREY, ST, MT


NIP: 19720125 200502 1 001

Anda mungkin juga menyukai