Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN Akhir

LARAP Bendungan Bagong

BAB 5. SKENARIO & REKOMENDASI LARAP

5.1. KAJIAN ASPEK HUKUM

Berikut ini diuraikan pemahaman aspek hokum dan metodologi pelaksanaan Studi LARAP
Bendungan Bagong.

PENDEKATAN DAN METODOLOGI


A PEMAHAMAN ATAS JASA KONSULTAN
1. Pengertian Tujuan Jasa Layanan
Pengertian tujuan Jasa Layanan untuk Pekerjaan STUDI LARAP BENDUNGAN
BAGONG adalah :
- Terlaksananya Kegiatan Jasa Konsultan dengan menyiapkan Dokumen/
Pedoman untuk selanjutnya digunakan sebagai Acuan dalam Pelaksanaan
Konstruksi
- Merumuskan kebijakan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan
rencana pembebasan tanah, pelaksanaan baik pra maupun pasca konstruksi
serta menyusun rencana alternatif pelaksanaan program pemindahan
masrakat (relokasi warga) ke daerah yang lebih aman.
- Tersedianya suatu pedoman atau acuan untuk merumuskan suatu
kebijakan bagiPemerintah mengenai pelaksanaan pembebasan lahan,
bangunan, tanaman dan relokasi masyarakat di daerah rencana Bendungan
Bagong
2. Lingkup dan Jasa Konsultan (Aspek Aspek Utama)
2a. Aspek Teknis :
- Kegiatan A : Persiapan
- Kegiatan B : Survey dan Inventarisasi
- Kegiatan C : Analisis dan Perumusan Solusi
- Kegiatan D : Penyusunan Laporan
- Kegiatan E : Pelaksanaan Diskusi
2b. Aspek Administrasi :
- Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
- Dokumen Kontrak
- Jadwal Pelaksanaan
- Mobilisasi dan Demobilisasi
- Rencana Mutu Kontrak
- DokumenPra Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (Pra-
PK3K)
- Laporan Bulanan

PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 90


Engineering and M anagement Services
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB
LAPORAN Akhir
LARAP Bendungan Bagong

PENDEKATAN DAN METODOLOGI


- Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
2c. Aspek Keuangan :
- Berita Acara Prestasi Pekerjaan
- Permohonan Termijn
- Berkas Invoice
2d. Aspek Sosial Lingkungan :
- Sosialisasi ke Masyarakat
- Masukan dan Saran serta persepsi Masyarakat
2e. Aspek Normatif :
- Terkait Peraturan yang berhubungan dengan Pembebasan Lahan
3. Pengenalan Lapangan :
Uraian Pengenalan Lapangan ini terkait dengan rencana kerja khususnya di lokasi
pekerjaan baik masalah teknis maupun masalah social.
- Kondisi Sosial Teknis yang berhubungan dengan persepsi masyarakat atas
rencana dibangunnya Bendungan Bagong dan permasalahan yang
mungkin timbul sebagai akibat perubahan status pada masyarakat yang
terkena dampak lansung dari pembangunan Bendungan Bagong
- Kondisi Teknis terkait dengan hasil studi pemetaan dan survey
KADASTRAL berhubungan dengan faktor topografi.
- Kondisi Acuan Normatif. Dengan kondisi demikian beberapa factor lain
yang belum terjawab dalam Detail Desain sesuai Acuan Normatif :
1. Undang – Undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
2. UU Republik IndonesiaNo. 2 Tahun 2012 tentangPengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
3. PP Nomor 11 tahun 1984 Tentang Pengairan
4. Peraturan Menteri Pekerjaan UmumNo. 03/PRT/M/2009 tentang
Pedoman Rekayasa Sosial Pembangunan Bendungan
Acuan Normatif dalam melaksanakan Studi LARAP Bendungan Bagong dapat
dilihat pada Komponen Penting Dalam Uu No 2 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum
B KUALITAS METODOLOGI
Analisa Masalah
Analisa Masalah terkait dengan langkah langkah Pemecahan dalam
menyelesaikan dalam rangka STUDI LARAP BENDUNGAN BAGONG.
1. Metodologi yang harus konsistensi dengan Rencana Kerja
2. Apresiasi Terhadap Inovasi
3. Tanggapan Terhadap KAK
- Data yang ada
- Jumlah man month
- Uraian Tugas
- Jangka Waktu Pelaksanaan
- Pelaporan
- Jenis Keahlian
PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 91
Engineering and M anagem ent S ervices
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB
LAPORAN Akhir
LARAP Bendungan Bagong

PENDEKATAN DAN METODOLOGI


- Program Kerja
- Organisasi Pelaksanaan
- Kebutuhan Fasilitas
- Jadwal Penugasan
- Fasilitas Penunjang
C HASIL KERJA
Hasil Kerja mencakup :
- Analisis
- Gambar Kerja
- Spesifikasi Teknis
- Perhitungan Teknis
- Laporan
D FASILITAS PENDUKUNG
Menjelaskan tentang fasilitas pendukung yang disediakan dan yang harus
disiapkan oleh Penyedia Jasa
E GAGASAN BARU
Gagasan yang dituangkan adalah terkait dengan produk yang dapat
dipertanggungjawabkan dan tata cara kerja antara pnyedia jasa dan pengguna jasa
F PRA RK3K
Merupakan dokumen Keselamatan Kerja yang dijelaskan seperti lampiran Uraian
Bab Usulan Teknis ini.
Berikut diuraikan pendekatan teknis berdasarkan acuan normatif

Tabel 5.1 Pendekatan Teknis Berdasarkan Acuan Normatif

PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 92


Engineering and M anagem ent S ervices
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB
LAPORAN Akhir
LARAP Bendungan Bagong

Komponen Penting Dalam UU No. 2 / 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi


Kepentingan Umum

N URAIAN/PASA
SUBSTANSI
O L
Hukum tanah nasional mengakui dan menghormati hak masyarakat atas tanah dan
benda yang berkaitan dengan tanah, serta memberikan wewenang yang bersifat publik
kepada negara berupa kewenangan untuk mengadakan pengaturan, membuat kebijakan,
mengadakan pengelolaan, serta menyelenggarakan dan mengadakan pengawasan yang
tertuang dalam pokok-pokok Pengadaan Tanah sebagai berikut:
1. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin tersedianya tanah untuk
Kepentingan Umum dan pendanaannya.
2. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum diselenggarakan sesuai dengan:
a. Rencana Tata Ruang Wilayah;
b. Rencana Pembangunan Nasional/Daerah
c. Rencana Strategis; dan
d. Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah.
3. Pengadaan Tanah diselenggarakan melalui perencanaan dengan melibatkan semua
pemangku dan pengampu kepentingan.
4. Penyelenggaraan Pengadaan Tanah memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan pembangunan dan kepentingan masyarakat.
5. Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum dilaksanakan dengan pemberian
Ganti Kerugian yang layak dan adil.
BAB IV PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH
1 Pasal 10 Salah satu substansi Tanah untuk kepentingan umum adalah:
Waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran irigasi, saluran
pembuangan air dan sanitasi dan bangunan pengairan
lainnya
2 Pasal 11 Penyelengaaraan tanah untuk kepentingan umum
diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemda
3 Pasal 13 Penyelenggaraan Tanah untuk kepentingan Umum
diselenggarakan melalui Tahapan :
a. Perencanaan
b. Persiapan
c. Pelaksanaan
d. Penyerahan Hasil
4 Pasal 14 Perencanaan Pengadaan Tanah disusun dalam bentuk
dokumen perencanaan dengan substansi minimal :
a. Maksud dan tujuan rencana pembangunan
b. Kesesuaian dengan RTRW
c. Letak Tanah
d. Luas Tanah Yang dibutuhkan
e. Gambaran Umum Status Tanah
f. Perkiraan waktu Pelaksaaan Pengadaan Tanah
g. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pembangunan
PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 93
Engineering and M anagem ent S ervices
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB
LAPORAN Akhir
LARAP Bendungan Bagong

5.1.1 Persiapan Rencana Lokasi


i. Inventarisasi Pemilikan dan Penguasaan Hak Atas Tanah
ii. Tahapan Pelaksanaan Pemilihan Lokasi
Bahwasanya untuk dapat untuk dapat melaksanakan Relokasi penduduk yang terkena dampak,
khususnya masyarakat yang terkena dampak langsung, yakni yang berada di area genangan
Bendungan Bagong, serta masyarakat yang terkena dampak tidak langsung akibat adanya daerah
genangan Bendungan Bagong serta proyek pembangunan Bendungan Bagong ini secara
keseluruhan, maka diperlukan upaya untuk mencari lokasi berupa lahan yang memadai untuk
pemukiman kembali masyarakat tersebut. Sesuai dengan kaidah didalam rencana permukiman
kembali penduduk, maka pada tahap pemilihan lokasi dan alternatif lokasi ini, selain pendekatan
secara fisik yang dilakukan, juga pendekatan secara geografis, sosial ekonomi dan kependudukan
serta pendekatan dari aspek lingkungan hidup, terkait dengan pelestarian lingkungan hidup di
lokasi rencana lingkungan hidup itu sendiri. Kajian kelayakan penetapan lokasi terpilih dari
beberapa alternatif lokasi yang dilakukan survey , pada prinsipnya dilakukan berdasarkan
pertimbangan dan hasil kajian dari aspek-aspek : ekologi, harga lahan, akses terhadap pekerjaan,
kemungkinan untuk memperoleh bantuan permodalan , aspek pemasaran komoditas yang
dihasilkan, serta peluang ekonomi yang mungkin dapat diperoleh oleh penduduk atau masyarakat
yang dimukimkan kembali. Di dalam penyusunan dan perancangan tapak dari lokasi terpilih
adalah mendasarkan kepada spesifikasi dan kebiasaan adat budaya masyarakat setempat, yakni
masyarakat yang akan menerima pemindahan penduduk, maupun juga spesifikasi dan kebiasaan
budaya masyarakat yang akan dipindahkan, sehingga diharapkan dengan keselarasan spesifikasi
dan kebiasaan budaya, serta kemampuan asimilasi di dalam kehidupan sehariharinya, tidak akan
menyebabkan konflik social maupun konflik budaya.
Sebagaimana diketahui bahwa lokasi terpilih dari beberapa alternative lokasi yang dikaji, kondisi
saat sekarang lokasi terpilih ini masih merupakan daerah yang secara umum belum berpenghuni,
dan hanya sebagian kecil dari kluster-kluster tertentu terdapat beberapa rumah ladang yang
dipakai penduduk untuk menunggu lahan budidaya mereka yang berada di pedalaman ini. Pada
saat survey dilakukan belum terdapat prasarana fisik maupun prasarana sosial yang telah
dibangun bagi masyarakat setempat, sehingga kemungkinan penyediaan ganti rugi untuk

PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 94


Engineering and M anagem ent S ervices
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB
LAPORAN Akhir
LARAP Bendungan Bagong

penggantian infrastruktur yang akan diganti dengan infrastruktur baru yang akan dipersiapkan
untuk pemukiman baru bagi masyarakat yang akan dimukimkan kembali relatif kecil.

5.1.2 Pembinaan Usaha Masyarakat


1) Inventarisasi dan Penyelesaian Permasalahan
Inventarisasi permasalahan ini bertitik tolak dari langkah langkah atau proses pelaksanaan
LARAP, yang dimulai dari identifikasi dampak proyek kegiatan sampai pada relokasi orang
yang terkena dampaknya. Adapun permasalahan tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
o Pada saat melakukan identifikasi penduduk/orang yang terkena dampak (OTD), maka
masalah yang timbul berkaitan dengan akurasi data kependudukan termasuk hak
kepemilikannya, diantaranya:
o Data ril jumlah kepala keluarga (jumlah KK) yang tidak akurat, ada perbedaan data yang
disurvey tim survey yang didampingi penduduk, dengan data tambahan dan data susulan
yang diajukan pemerintah desa atau dusun setempat.
o Data ril kepala keluarga (KK) tidak semuanya memiliki bukti sebagai penduduk setempat
(memiliki KTP), karena pada saat krisis politik banyak warga yang meninggalkan tempat
tinggalnya, kemudian pulang kembali.
o Data kepemilikan lahan bermasalah karena tidak semuanya memiliki tanda bukti
kepemilikan lahan secara legal (sertifikat). Data yang ada hanya berdasarkan daftar
pemilikan lahan secara masal yang ditandatangani oleh kepala gampong atau dusun.
o Luas lahan yang dinyatakan sebagai pemilik warga, disusun seperti penyusunan hasil
pengkaplingan baru dengan luas lahan relative sama, tetapi ada juga kelompok pemilik
lahan luas dan pemilik lahan kecil, seperti hasil pengkaplingan.
 Aspek sosial-ekonomi dan budaya, berkaitan dengan peta kekuatan sosial dalam
pengambilan keputusan, penentuan harga jual lahan dan pola kehidupan masyarakat dalam
matapencaharian. Permasalahan tersebut berkaitan dengan :
o Harapan OTD terlalu besar dalam hal uang konpensasi (ganti rugi) dan penyediaan sarana
dan prasarana, sehingga apabila tidak terwujud berpeluang banyak hambatan.

PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 95


Engineering and M anagem ent S ervices
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB
LAPORAN Akhir
LARAP Bendungan Bagong

o Aspirasi warga masyarakat (OTD) ada kemungkinan tidak murni , karena ada kekuatan
pengaruh tokoh masyarakat. Sehingga keputusan apapun dalam berbagai biding merupakan
keputusan tokoh elit masyarakat.
o Ada kemungkinan terjadi manipulasi informasi dalam berbagai hal
o Permasalahan ekonomi OTD berkaitan dengan mata pencaharian, akan terjadi stagnasi
pada saat adaptasi di tempat pemukiman baru, karena pola hidup semula belum tentu
sesuai dengan pola hidup baru. Sehingga perlu penanganan khusus
o Akan terjadi kekosongan berbagai pola aktivitas kegiatan rutin, karena harus konsolidasi
dalam menyusun pola aktivitas kehidupan baru, sehubungan OTD terserabut dari akar
budaya semula Permasalahan berkaitan dengan penempatan pemukiman baru secara
obyektif tidak selamanya sesuai dengan rencana, karena berkaitan dengan perbedaan
keinginan dan kepentingan, serta harapan yang berorientasi pada penempatan pemukiman
yang sesuai persis dengan daerah semula atau lebih baik dari daerah semula, yang secara
logis tidak mungkin terpenuhi serratus persen. Permasalahan tersebut meliputi:
o Kemungkinan adanya variasi aspirasi mengenai lokasi tempat pemukiman baru, yang
menyebabkan lokasi lahan yang disediakan sudah disiapkan sedikit peminatnya
o Mengalami kekosongan penghidupan dan pola kehidupan, akibat kehilangan lahan dan
kehilangan tempat tinggal serta kehilangan rutin produksi lahan.
o Keluarga mengalami kesepian ada gangguan secara psikologis akibat kehilangan tempat
tinggal dan tempat berteduh. Mengalami stagnasi dalam pola aktivitas produkstif akibat
hilangnya akses ke tempat sumber produktif kepemilikannya.
o Permasalahan kehilangan pelayanan/kepuasan masyarakat, karena kelembagaan
masyarakat yang terkait bidang sosial, ekonomi, keagamaan (peribadatan), seni, kesehatan,
olahraga dan lainnya.
 Permasalahan penganngguran, akibat lemahnya keahlian yang dimiliki, berubahnya
kesempatan kerja serta berubahnya akses terhadap pasar baru hasil produksi.
o Permasalahan ketersediaan pangan, akibat kehilangan beberapa waktu yang cukup lama
dalam mengembalikan rutinitas dan kebiasaan menghasilkan produksi pertanian,
pemasaran, serta kemungkinan berkurangnya kapasitas produksi.

PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 96


Engineering and M anagem ent S ervices
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB
LAPORAN Akhir
LARAP Bendungan Bagong

o Permasalahan kemungkinan keadaan tidak sehat atau tidak normal lingkungan akibat
terhentinya pemeliharaan kesehatan di tempat lama atau belum siapnya penanganan
kesehatan di lingkungan baru
o Terpinggirkannya peluang mendapatkan matapencaharian baik sementara atau selamanya,
sebab kemungkinan perubahan profesi secara individual sangat sulit dan kecil jumlahnya
o Dampak dari ketidakmampuan sosial secara nyata dapat menimbulkan hambatan
psikologis sebagai implikasi dari relokasi dan tidak berdampak pada distribusi keuntungan
atau kenyamanan
o Ada kemungkinan akan timbul kecemburuan sosial atau konflik antara kelompok yang
mampu mendapatkan akses pada sumberdaya dengan kelompok yang tidak mendapatkan
akses pada sumberdaya di lingkungan baru.
1) Analisis Permasalahan LARAP Berdasarkan Urgensi Masyarakat
Permasalahan LARAP berdasarkan urgensi masyarakat, dapat dimaknai sebagai kesenjangan
antara harapan dan aspirasi OTD dengan kemungkinan kenyataan obyektif dalam proses
pemindahan dan pemukiman. Aspirasi masyarakat secara spesifik daerah telah terekam
dengan berbagai keinginan, yang penting bagi tindak lanjut relokasi atau pemindahan
penduduk yang berkaitan rencana pemindahan dan penempatan penduduk. Untuk
menganalisis permasalahan tersebut terlebih dahulu akan diinventarisir aspirasi yang pernah
ditemukan pada pada saat kajian di lapangan.

5.1.3Program Persiapan Rencana Lokasi dan Pembinaan Usaha Masyarakat

Program persiapan rencana lokasi dan pembinaan usaha masyarakat merupakan program dari
LARAP, merupakan model pengurangan kemiskinan dan rekonstruksi komunitas. Dasar konsep
dari program persiapan rencana relokasi ini adalah mengurangi sekecil mungkin resiko yang
timbul serta berupaya melindungi dan mengembangkan kehidupannya OTD yang lebih baik.
Program ini berkaitan dengan aspek aspek berikut :
 Ketiadaan dukungan Pemindahan Penduduk dalam hal
 Perolehan lahan dan asset asset tetap
 Perubahan tataguna lahan dan
 Membatasi beban lahan akibat proyek

PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 97


Engineering and M anagem ent S ervices
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB
LAPORAN Akhir
LARAP Bendungan Bagong

 Dampak proyek terhadap masyarakat berkaitan dengan pribadi OTD yang berubah
akaibat proyek, sehingga kegiatan usaha terganggu atau bahkan terhenti samasekali
akibat akses dan sumber kegiatan ekonominya terhenti. Hal tersebut perlu program
pemberdayaan pembinaan usaha masyarakat.
Banyak kisi kisi yang perlu dipersiapkan untuk rencana relokasi, diantaranya :
 Persiapan administrasi kependudukan
 Persiapan tempat pemukiman baru yang memenuhi standard dan persyaratan baik lahan
maupun rumah yang sehat aman dan bebas bencana , sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan dengan kelengkapan perumahan, infrastruktur dan fasilitas public,
pendapatan , pekerjaan, fasilitas kelembagaan, fasilitas kesehatan, usaha kecil, akses
fasilitas sosial
 Kesiapan dalam rekonstruksi pembangunan perumahan, sumber alam, perbaikan
pendapatan, pendidikan dan fasilitas ibadah serta pemerintahan yang legal formal.
 Kesiapan kepala keluarga dan keluarga yang akan pindah secara fisik, mental dan
sosiologis untuk menempati tempat dan kondisi lingkungan baru
 Kesiapan alat tranportasi pemindahan penduduk,yang aman nyaman sesuai dengan
keinginan OTD.
 Kesiapan perbekalan untuk masa tenggang waktu menunggu kesiapan kegiatan produktif
(paling sedikit untuk 3 bulan), sebagai upaya adaftasi dengan lingkungan baru baik secara
fisik maupun sosial. Kesiapan lembaga penunjang untuk keperluan dengan tempat
tinggal, lahan, sumberdaya alam, hilang pekerjaan, keterbatasan mobilitas, sarana
pendidikan, kehilangan aktivitas sosial dan keagamaan, resiko ketidakwajaran, resiko
keamanan pangan, makna komunitas, pemindahan penduduk Pemindahan OTD tidak
hanya sekedar pemindahan orang, tetapi terkait dengan segala kelengkapan infrastruktur
dan suprastrukturnya. Oleh karena itu ada bebebrapa ketentuan yang relative baku untuk
suatu kegiatan pemindahan penduduk, yang terkena proyek pembangunan. Ketentuan
tersebut dapat merupakan prinsif, standar atau sampai pada standar operasional prosedur,
agar dalam pemukiman tersebut tidakmenimbulkan ketegangan atau konflik.
Adapun prinsip pemindahan OTD adalah meliputi :
 Menghindari beban kekurangan atau masalah yang mungkin terjadi
 Penyediaan matapencaharian pengganti pada lingkungan baru

PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 98


Engineering and M anagem ent S ervices
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB
LAPORAN Akhir
LARAP Bendungan Bagong

 Menempatkan penduduk tanpa kehilangan sumber daya kehidupan


 sosial ekonomi dan agama
 Dikembangkan peluang sumber pangan
 Diberdayakannya kelembagaan sosial ekonomi dan budaya
 Tujuan pemindahan secara formal ditetapkan
 Identifikasi berbagai aspek mengenai pemindahan
Pada prinsip tersebut sudah mencakup aspek hidup dan kehidupannya, sehingga pemukiman
kembali tidak hanya memindahkan kekurangan atau kemiskinan, tetapi memindahkan dengan
meningkatkan kesejahteraannya secara sosial, ekonomi dan spiritual. Relokasi OTD tidak hanya
sekedar memindahkan orang dan keluarganya, tetapi juga memindahkan penghidupannya. Oleh
karena itu setelah berada di tempat baru perlu ada pembinaan usaha masyarakat, yang
berkelanjutan, agar dapat bertahan hidup di tempat yang baru. Untuk pembinaan usaha
masyarakat perlu tindakan pemindahan sesuai standar atau patokan yaitu :
 Standar hidup layak
 Penetapan pemindahan yang jelas dan pr osedural
 Tersedia peluang kerja dan bisnis
Pembinaan tenaga kerja terhadap warga OTD perlu dilakukan, karena kepndahan mereka secara
langsung akan menutup peluang kerjanya di masa dating. Untuk mempertahankan kelanjutan
usaha atau pemberdayaan OTD diperlukan kebijakan yang komprehensif yang akan
menyangkaut berbagai instrument pemindahan penduduk. Tiga kunci kebijakan untuk
pembinaan tenaga kerja, yang tepat adalah :
 Adanya konpensasi yang jelas, tegas dan benar
 Melakukan relokasi secara penuh kepada OTD
 Memberikan bantuan rehabilitasi dalam berbagai aspek kehidupan
Usaha pembinaan usaha dilakukan dengan berbagai cara, tetapi yang prinsif untuk dilaksakan
adalah meliputi hal berikut :
 Meningkatkan partisipasi dalam pelaksanaan
 Memberikan prioritas rekrut peserta penduduk local
 Menyediakan pelatihan untu mengembangkan atau menciptakan pekerjaan baru
 Memberikan kemudahan akses ke sumberdaya ekonomi
 Memberikan bantuan permodalan

PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 99


Engineering and M anagem ent S ervices
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB
LAPORAN Akhir
LARAP Bendungan Bagong

5.1.4Penyusunan LARAP

Membuat skenario terhadap penyelesaian permasalahan yang akan timbul sebagai akibat rencana
relokasi dalam tingkatan urgensitas masyarakat yang terkena dampak nyata. Penyusunan
skenario ini diperlukan oleh pengambilkebijakan dalam rangka upaya merelokasikan penduduk
dari tempat asalnya ketempat yang lain, dan juga skenario ini diperlukan oleh panitia ganti rugi
tanah dalam rangka pelaksanaan ganti rugi/pengadaan tanah untuk keperluan. pembangunan
Bendungan Bagong, agar tepat sasaran didalam pelaksanaantugasnya.
5.1.5 Penetapan skala Prioritas
Berdasarkan penyusunan skenario yang telah dilakukan maka selanjutnya diharuskan menyusun
rekomendasi tata carapenyelesaian masalah ganti rugi dan relokasi (LARAP) dengan membuat
metode skala perioritas.
5.1.6 Estimasi Pembiayan Relokasi
Menyusun RAB (EE) Pembebasan & Pengadaan tanah serta relokasi penduduk
Menyusun perkiraan Biaya (EE) yang diperlukan dalam pelaksanaan pembebasan tanah dan
relokasi penduduk sesuai dengan tingkat urgensinya. Besarnya biaya perkiraan pembebasan dan
pengadaan tanah didasari pada hasil inventarisasi atau pendataan yang telah dilakukan oleh tim.
Beberapa hal pokok yang harus diperhatikan didalam penyusunan perkiraan Maya tersebut
diantaranya adalah;
a. Mengadakan penelitian dan inventarisasi atas tanah, bangunan, tanaman dan benda-benda lain
yang ada kaitannya dengan tanah yang hak atasnya akan dilepaskan atau diserahkan.
b. Mengadakan penelitian mengenai status hukum tanah yang atasnya akan dilepaskan atau
diserahkan.
c. Menaksir dan mengusulkan besamya ganti kerugian secara keseluruhan dengan nilai Maya
pada saat ini atau atas petunjuk lain akibat fluktuasi.
d. Memberikan penjelasan dan penyuluhan kepada pemegang hak atas tanah mengenai rencana
dan tujuan pengadaan tanah tersebut.
e. Dalam hal pelaksanaan pembebasan (ganti rugi) dan relokasi (pengadaan tanah) tersebut
natinya perlu dibentuk panitia musyawarah ganti kerugian. Dalam penilaian harga tanah
Lembaga Penilai Harga Tanah atau Tim Penilai Harga Tanah, berdasarpada:
a. Nilai jual obyek pajak (NJOP)
PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 100
Engineering and M anagem ent S ervices
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB
LAPORAN Akhir
LARAP Bendungan Bagong

Perumusan Masalah
• Bagaimana kelompok persil tanah yang terbentuk berdasarkan variable nilai tanah pada
pengadaan tanah untuk pembangunan Waduk
• Berapa harga tanah berdasarkan NJOP, nilai pasar, dan permintaan masyarakat pada setiap
kelompok.
• Berapa penilaian (taksiran) harga tanah tiap kelompok berdasarkan NJOP,nilai pasar dan harga
permintaan masyarakat
Metode Cluster
• Analisis Cluster
o Tujuan analisis cluster adalah untuk mengelompokkan obyek-obyek persil tanah yang
memiliki kesamaan.
o Analisis cluster yang digunakan adalah Hierarchial Clustering Analysis (HCA). Dalam
analisis ini proses pengelompokkannya dilakukan secara bertahap. Dua obyek yang memiliki
jarak terdekat akan membentuk cluster, selanjutnya obyek ketiga akan bergabung dengan cluster
tersebut atau membentuk kelompok sendiri. Dalam metode ini dibentuk kontruksi hirarki yang
digambarkan dalam bentuk dendogram.
o Metoda clustering yang digunakan adalah nearestneighbor method dan pengukuran jarak
dengan euclidiandistance
o Penetapan kelompok didasarkan pada jarak antar obyek persil tanah sama dengan nol.
• Analisis Nilai Pasar
o Tujuan analisis ini untuk mengetahui gambaran nilai tukar yang mungkin disetujui, jika tanah
ditawarkan dipasar terbuka.
o Dalam mengestimasi nilai pasar digunakan “Metode perbandingan penjualan
(salescomparison)” dengan cara pembandingan data pasar. Dalam metode ini, penilaian tanah
dilakukan dengan membandingkan secara langsung dengan data harga tanah yang sejenis
(datapem banding). Data pembanding yang diambil minimal 3(tiga) data. Selanjutnya dilakukan
penyesuaian berdasarkan factor factor pembanding. Rumusan yang digunakan adalah:
Nilai tanah = nilai data pembanding ± penyesuaian
 Analisis Statistik Deskriptif
o Tujuan analisis ini untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data.

PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 101


Engineering and M anagem ent S ervices
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB
LAPORAN Akhir
LARAP Bendungan Bagong

o Dalam analisis dilakukan; perhitungan rata-rata serta penyajian data melalui table dan
grafik,
o Analisis ini untuk mengetahui rata-rata dari NJOP dan harga permintaan masyarakat
berdasarkan dari data yang diperoleh.
o Analisis juga digunakan untuk mengetahui perbandingan harga berdasarkan; NJOP, nilai
pasar, dan harga permintaan.

5.1.7 Rekomendasi Tahapan LARAP


Hasil yang akan diicapai dalam pekerjaan Studi LARAP ini adalah
c. Rekomendasi Batas-Batas (base line) lokasi pembebasan tanah seluas 11,500 ha dan
relokasi dari hasil inventarisasi, identifikasi serta analisi dan evaluasi lapangan.
d. Usulan metode tata cara penyelesaian masalah ganti rugi berdasarkan hasil analisis
dengan beberapa metode skala perioritas.
e. Usulan biaya rencana pelaksanaan (RAB) pembebasan dan pengadaan tanah serfs
relokasi penduduk.
f. Usulan pengadaan tanah untuk merelokasi penduduk yang tepat untuk rencana
pengembangan permukiman yang sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR)
yang ada.

PT. ADITYA ENGINEERING CONSULTANT 102


Engineering and M anagem ent S ervices
Jalan Batu Permata No 2A Margacinta Bandung 40287
Telepon / Faxcimile : 62 + 22 - 7562994
Email : aditya_engineeringconsultant@yahoo.com INKINDO : 8976/P/588.JB

Anda mungkin juga menyukai