Anda di halaman 1dari 37

DRAFT LAPORAN ANTARA

Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

3.1 SURVEY TOPOGRAFI


3.1.1 Batas Wilayah Kerja
Pekerjaan pengukuran topografi dilakukan sebagai dasar untuk pembuatan peta topografi
(peta teknis) dengan skala 1 : 5.000 adalah untuk keperluan perencanaan teknis. Peta
tersebut harus memuat data ketinggian dan planimetri yang jelas dan benar sesuai
dengan keadaan lapangan yang diukur. Interval kontur 0,25 m untuk daerah datar dan
0,5 m untuk daerah berbukit.
Di dalam melaksanakan kegiatan pengukuran Topografi dilapangan Konsultan (Tim
Pengukuran) berpegangan pada kriteria-kriteria yang terdapat pada kerangka acuan
kerja (Term Of Reference) yang dibuat oleh pihak Balai, khusus untuk kegiatan
pengukuran topografi mengacu pada Standar Perencanaan Irigasi PT-02 yang diterbitkan
oleh Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum. Disamping personil-personil
pelaksana yang memiliki pengalaman dibidang pengairan, peralatan yang dipakai pun
telah mendapat persetujuan dari Direksi pengukuran untuk bisa digunakan dilapangan.
Survei topografi diperlukan untuk mendapatkan gambaran aktual dari lahan yang akan
dikembangkan untuk dibuat jaringan irigasi. Areal potensial untuk dikembangkan pada
D.I. Jambo Aye Kanan adalah ± 3.000 Ha.
Pengukuran situasi topografi dilakukan di Kabupaten Aceh Timur tepatnya di 4
kecamatan yaitu Kecamatan Pante Bidari, Kecamatan Julok, Kecamatan Nurussalam dan
Kecamatan Darul Falah. Untuk mencapai lokasi tersebut dapat ditempuh dengan
kendaraan roda empat selama kurang lebih 7 jam dari kota Banda Aceh.

Sumber :
Gambar 3.1 Peta Administrasi Kab. Aceh Timur/Peta Ikhtisar

3.1.2 Lingkup Kegiatan


Secara garis besar pekerjaan akan terdiri dari:
 Pemasangan benchmark/patok kayu;
 Pengukuran poligon (utama dan cabang);
 Pengukuran sipat datar (waterpass);
 Pengukuran situasi detail;

Bab 5 - 1
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

 Perhitungan;
 Ketelitian penggambaran;
 Penggambaran;
 Hasil yang harus diserahkan.

3.1.3 Titik Referensi


Hasil kesepakatan dengan Direksi Pekerjaan, untuk referensi awal pengukuran yang
digunakan adalah adalah BM. JA-10 yang merupakan BM hasil studi terdahulu yang
terdekat yang berada di sekitar lokasi studi, dengan referensi sebagai berikut :
Tabel 3.1 Titik Referensi Koordinat
Koordinat
No Nama BM
X (m) Y (m) Z (m)
1 BM. JA-10 334.696,563 554.066,081 16,800
Kp. Seuneubok
Saboh
Desa Seuneubok
Saboh

Kec. Pantai
Bidari

Kab. Aceh Timur

Sumber : Hasil Pengukuran studi terdahulu

Selain itu juga cros cek juga dilakukan terhadap BM dan CP lama yang berada di sekitar
lokasi studi yang telah dipasang pada pekerjaan-pekerjaan studi terdahulu. Berikut BM-
BM lama yang ditemukan di sekitar lokasi kegiatan :

Bab 5 - 2
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Gambar 3.2 Foto-foto BM hasil studi terdahulu yang berada di sekitar lokasi

Bab 5 - 3
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

3.1.4 Pelaksanaan Kegiatan dan Analisis Data Pengukuran


Pelaksanaan kegiatan survey topografi untuk pekerjaan Detail Desain, AMDAL dan LARAP
Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3.000 Ha), ini meliputi kegiatan sebagai berikut
(sesuai KAK) :
1. Persiapan Peralatan dan Personil
 Persiapan administrasi / laporan, peralatan dan personil.
 Pengumpulan data pendukung dari instansi terkait,antara lain :
o Peta topografi 1 : 25.000 atau 1 : 50.000
o Foto produk baru (jika ada) skala 1 : 10.000 atau skala lebih besar.
o Titik referensi yang akan digunakan.
o Sistem Proyeksi (UTM).
o Batas areal pengukuran.
o Data-data yang diperlukan.
 Survei lapangan pendahuluan dilakukan bersama-sama antara Tim Konsultan
dan Tim Direksi, untuk memperoleh informasi antara lain :
o Batas areal irigasi untuk pemetaan termasuk kemungkinan tambahan
perluasan areal.
o Nama, panjang dan lokasi jaringan irigasi bangunan serta jaringan
pembuang yang harus diukur.
o Data-data yang diperlukan.
2. Pemasangan Bench Mark (BM), Contol Point (CP) dan patok kayu
Benchmark adalah titik referensi tetap yang akan digunakan sebagai acuan basis
data untuk keperluan pengukuran yang harus dipasang dalam ada 2 macam, yaitu :
- Bench Mark (BM.) besar dengan ukuran: 20 x 20 x 100 cm dan;
- Bench Mark kecil dan/atau control pint (CP), untuk penanda Azimut (Az.) dengan
ukuran: 10 x 10 x 80 cm.
Tiap Bench Mark besar diberi baut di atasnya dan dibubuhi batu marmer ukuran 12
cm x 12 cm. Bench Mark dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang muncul di
atas permukaan tanah setinggi 20 cm.
Bench Mark besar dan kecil dipasang berpasangan dengan jarak 150 m dan kelihatan
satu sama lainnya karena akan digunakan untuk pengikatan azimut matahari. Bench
Mark harus dipasang pada tempat yang aman, kuat dan mudah dicari kembali.
Sedangkan untuk jarak antri pengukuran digunakan patok-patok sebagai sta. sebagai
berikut:
o Patok kayu harus dibuat dari bahan yang kuat, panjang 50 cm ditanam sedalam
30 cm, dicat merah, dipasang paku di atasnya serta diberi kode dan nomor yang
teratur.
o Kerapatan pemasangan Bench Mark harus mewakili luas areal + 500 ha, atau
setiap jarak 2,5 km disepanjang jalur polygon/waterpass dan setiap titik Simpul.

Bab 5 - 4
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

o BM harus dipasang sebelum dilaksanakan pengukuran. BM dipasang di tempat


yang stabil, aman dari gangguan dan mudah dicari. Setiap BM harus difoto,
dibuat deskripsinya, diberi nomor dan kode sesuai petunjuk Direksi.

Gambar 3.1 Konstruksi Bench Mark (BM)

Gambar 3.2 Konstruksi Control Point (CP)

Bab 5 - 5
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Berikut ini Tabel Daftar Koordinat BM dan CP Terpasang :

Tabel .1 Daftar Koordinat BM dan CP baru


Koordinat UTM Elevasi
No. Nomor BM/CP
X (m) Y (m) Z (m)
1 BM. JA-10 334.696.563 554.066.081 16.800
2 BM. JA-11 335.134.408 555.778.211 19.126
3 BM. JA-12 335.720.348 557.112.806 19.346
4 BM. JA-13 337.022.180 558.495.281 20.025
5 BM. JA-14 338.415.480 558.761.332 25.501
6 BM. JA-15 341.607.489 558.594.512 16.899
7 BM. JA-16 342.677.400 557.990.582 15.523
8 BM. JA-17 344.474.012 557.220.187 15.921
9 BM. JA-18 345.681.205 555.864.072 17.268
10 BM. JA-19 348.321.480 554.024.987 13.877
11 BM. JA-20 352.196.480 555.988.581 8.667
12 CP. JA-10 334.669.600 554.065.908 16.469
13 CP. JA-11 335.085.012 555.695.148 16.161
14 CP. JA-12 335.774.256 557.183.470 19.879
15 CP. JA-13 337.080.692 558.460.781 18.902
16 CP. JA-14 338.487.093 558.796.210 22.783
17 CP. JA-15 341.610.180 558.557.228 17.742
18 CP. JA-16 342.680.612 558.030.246 15.206
19 CP. JA-17 344.380.533 557.212.409 15.295
20 CP. JA-18 345.685.339 555.901.628 18.054
21 CP. JA-19 348.353.726 554.007.019 14.069
22 CP. JA-20 352.146.619 556.003.500 8.111
23 CP. JA-21 346.790.412 556.003.500 14.120
24 CP. JA-22 348.172.118 556.620.400 13.939
25 CP. JA-23 347.655.285 555.160.400 18.577
26 CP. JA-24 349.441.245 555.012.086 12.400
27 CP. JA-26 349.442.243 557.856.321 6.625
28 CP. JA-27 346.444.115 558.235.412 8.404
29 CP. JA-28 345.245.324 561.967.241 7.269
30 CP. JA-29 343.130.680 560.954.814 10.431

Tabel .2 Daftar Koordinat BM dan CP baru pada Bangunan


Koordinat UTM Elevasi
No. Nomor BM/CP
X (m) Y (m) Z (m)
1 BM. BN10 334.925.520 555.363.722 17.036
2 BM. BN.12 335.669.740 556.991.366 18.715
3 BM. BN.13 335.813.632 537.704.477 15.371
4 BM. BN.15 337.734.512 558.747.726 17.157
5 BM. BN.16 338.803.266 558.701.440 13.258
6 BM. BN.18 339.965.460 558.879.721 9.889

Bab 5 - 6
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

7 BM. BN.19 340.687.820 558.972.610 10.348


8 BM. BN.21 342.672.455 558.702.608 10.468
9 BM. BN.22 343.049.360 558.912.732 9.475
10 BM. BUT.1 346.126.410 557.621.630 11.598
11 BM. BUT.2 346.913.920 557.562.710 10.489
12 BM. BUT.3 348.109.330 557.616.268 8.230
13 BM. BUT.4 349.080.702 557.602.516 7.521
14 BM. BBG.2 342.093.455 560.200.268 8.855
15 BM. BBG.3 344.225.430 561.218.721 7.668
16 BM. BAL.1 340.319.472 559.506.355 9.492
17 BM. BB.02 338.891.337 559.847.462 10.520
18 BM. BBK.2 335.582.281 558.533.385 13.110
19 BM. JA.40 345.526.328 560.490.211 7.755
20 BM. BSM.3 345.626.410 559.397.260 7.064
21 CP. BN10 334.946.620 555.420.324 17.859
22 CP. BN11 335.267.480 555.949.329 15.610
23 CP. BN13 335.850.532 557.686.410 16.727
24 CP. BN14 336.965.432 336.965.432 13.798
25 CP. BN15 337.763.410 558.778.633 16.815
26 CP. BN16 338.843.430 558.714.622 11.658
27 CP. BN17 339.590.721 558.754.692 12.154
28 CP. BN18 340.044.432 558.889.666 10.238
29 CP. BN19 340.754.260 558.960.633 10.256
30 CP. BN20 341.437.332 558.958.140 14.041
31 CP. BN21 342.710.777 558.678.502 10.645
32 CP. BN22 343.109.640 558.905.332 10.425
33 CP. BN23 343.990.726 558.770.372 8.995
34 CP. BN24 344.450.536 558.577.721 11.131
35 CP. BN25 344.968.842 558.498.630 10.090
36 CP. BUT1 346.112.240 557.635.482 9.563
37 CP. BUT5 350.389.411 557.051.292 7.106
38 CP. BBG1 341.728.462 559.501.375 8.107
39 CP. BAL2 340.902.371 559.620.268 11.122
40 CP. BB1 337.783.802 559.412.480 13.114
41 CP. BBK1 335.251.450 557.643.237 15.120

3. Pengukuran poligon (utama dan cabang)


Dalam rangka penyelenggaraan Kerangka Dasar Peta, dalam hal ini Kerangka Dasar
Horizontal (X,Y) digunakan metode Pengukuran Poligon dengan metode Poligon Loop
(Kring) tertutup yang dimulai dari BM.JA-10.

Alat ukur yang digunakan dalam kegiatan pengukuran Poligon ini adalah Total
Station sebanyak 1 set.

Pada pengukuran poligon ada 2 (dua) unsur penting yang perlu diperhatikan yaitu
Sudut dan Jarak.

Bab 5 - 7
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Untuk menghindari adanya kesalahan yang diakibatkan oleh alat–alat ukur, maka
alat tersebut di cek terlebih dahulu sebelum digunakan.

Agar supaya pengukuran dapat terkontrol dengan baik, dilakukan dengan membuat
jaringan pengukuran yang membentuk jaringan terikat sempurna dengan titik
referensi atau titik ikat diukur masuk jalur pengukuran. Pengamatan jarak atau sisi
poligon diusahakan relatif sama sisi dan pengamatan sudut dihindari sudut lancip
( sudut < 45 derajat ).

Agar kesalahan yang dilakukan oleh surveyor selama pengukuran tidak menumpuk,
surveyor telah mengevaluasi hasil ukurannya setiap hari (sore harinya), jika terdapat
kesalahan besoknya dilakukan pengukuran ulang, setelah pengukuran membentuk
jaringan terikat sempurna, hasil ukuran dievaluasi dibuat diagram pengukurannya.

a. Pengukuran Sudut Horisontal.

Sebelum memulai pengamatan, instrument harus betul–betul distel dan


dicek Nivo beserta sentringnya, posisi statif harus kuat terutama pada
daerah labil seperti di sawah, pasir / tanah gembur, tanah miring / lokasi
yang sulit, dan harus dihindari dari tanah longsor / labil, demikian juga
untuk posisi target (target belakang dan target muka).

Gambar. 3.3 Pengukuran Sudut Horizontal


Pengukuran sudut horizontal dilakukan dua seri ganda dan selisih sudut
tidak lebih dari 5”, serie pertama distel kira–kira 00’ dan seri kedua
ditambah 90’ dan kesalahan kolimasi pembacaan horizontal tidak lebih dari
10”, sehingga menghasilkan 4 (empat) besaran sudut horizontal yang
relatif sama besar yang kesalahannya masih dalam toleransi.

Dalam perhitungan poligon sudut ini diratakan dengan menggunakan


metode bowdith.

Bab 5 - 8
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Selain itu juga dalam perhitungan sudut poligon harus diperhatikan batas
toleransi yang ditentukan yaitu 10 N dimana N adalah jumlah sudut
ukuran dalam satu jaringan poligon.

b. Menentukan Azimuth Awal Pengukuran


Penentuan arah/azimuth awal pengukuran dilakukan dengan perhitungan
dari 2 koordinat titik, dalam hal ini azaimuth awal ditentukan dari BM.JA-10
ke CP.JA-10.

Kagiatan Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal (KDH) dilakukan dengan metode Poligon
yang dibagi menjadi beberapa Jaringan/Loop utama dengan terikat sempurna seperti
dapat digambarkan pada sketsa berikut ini :

Bab 5 - 9
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Gambar 3.4 Sketsa Jalur Pengukuran Poligon (Loop Besar dan Kecil)

Gambar 3.5 Analisa Data Hasil Hitungan Poligon

4. Pengukuran sipat datar (waterpass)


Metode Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal dilakukan dengan metode Sipat
Datar/Waterpass dengan menggunakan alat Waterpass Wild. NAK sebanyak 1 set.
Pengukuran waterpass ini dilakukan untuk mendapatkan jaringan vertikal pada
kerangka pemetaan. Pengukuran waterpass dilakukan dengan menggunakan alat

Bab 5 - 10
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

ukur penyipat datar jenis NAK.2 sebanyak 1 (satu) set yang dilengkapi dengan bak
ukur yang memakai nivo rambu dan strag foot.
Untuk menghindari kesalahan akibat alat–alat tersebut, maka sebelum dipakai di
lapangan dicek terlebih dahulu kesalahan garis bidiknya.

Gambar. 3.6 Pengukuran Waterpass


Metode pengukuran waterpass dipakai sistem pengukuran Double Stand pergi dan
pulang, dan diantara sisi yang panjang (dari BM ke BM dibagi dalam beberapa
seksi). Data ukuran tiap hari di evaluasi, jika tidak masuk toleransi keesokan harinya
dilakukan pengecekan / pengukuran ulang.
Beda tinggi dan jarak tiap seksinya atau tiap sisinya (antara BM) diplotkan di peta
kerja / diagram dengan maksud mempermudah pengevaluasian hasil pengukuran .
Penentuan beda tinggi rata–rata ditentukan secara ramalan, yaitu kombinasi antara
hasil beda tinggi kedudukan I (satu) dan II (dua) dibandingkan dengan toleransi
yang ada (cara kesatu). Dan cara kedua yaitu kombinasi antara hasil beda tinggi dari
kedudukan I (satu) dan II (dua) pergi dirata–rata lalu dibandingkan dengan
kedudukan pulangnya kemudian selisihnya dibandingkan dengan toleransi yang ada.
Untuk kontrol pengukuran, dilakukan pengukuran dengan membuat jaringan tertutup
dan terikat sempurna di kedua ujungnya.

Bab 5 - 11
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Gambar 3.7 Sketsa Jalur Pengukuran Waterpass

Bab 5 - 12
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Gambar 3.8 Analisa Data Hasil Hitungan Waterpass

5. Pengukuran situasi detail


o Alat yang digunakan adalah Theodolit To atau Total Station yang sederajat
ketelitiannya;
o Metode yang digambarkan adalah Raai atau Voorstraal;
o Ketelitian poligon raai untuk sudut+ 20”√n, di mana n = banyak titik sudut.
Ketelitianlinier poligon raai 1:2.500;
o Semua tampakan yang ada, baik alamiah maupun buatan manusia diambil
sebagai titik detail, misalnya : bukit, lembah, alur, sadel, dll;
o Kerapatan titik detail 1 cm di peta (+50 m di lapangan) harus dibuat sedemikian
rupa sehingga bentuk tofografi dan bentuk buatan manusia dapat digambarkan
sesuai dengan keadaan lapangan;
o Sketsa lokasi detail harus dibuat rapi, jelas dan lengkap sehingga memudahkan
penggambaran dan memenuhi persyaratan mutu yang baik dan peta;
o Pengukuran sungai di sekitar lokasi rencana bendung harus diambil detail
selengkap mungkin, misalnya elevasi as, tepi dan lebar sungai, bukit di sekitar
rencana bendung tersebut;

Bab 5 - 13
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

o Pengukuran situasi harus dilebihkan sebesar + 250 m dari batas yang telah di-
tentukan;
o Sudut poligon raai dibaca 1 (satu) seri;
o Ketelitian tinggi poligon raai +10 √D (D dalam km).

6. Perhitungan dan Penggambaran


Data hasil pengukuran selanjutnya dilakukan perhitungan baik itu perhitungan
sementara di lapangan dan perhitungan definitif yang dilakukan di studio, sehingga
didapatkan koordinat baik itu koordinat titik-titik poligon maupun koordinat titik-titik
detail situasi/cross.
Setelah didapatkan daftar koordinat tersebut, selanjutnya dilakukan input data untuk
kemudian dilakukan plotiing titik-titik tersebut.
Penggambaran peta hasil pengukuran dilakukan dengan bantuan software AutoCAD
untuk memudahkan dalam proses editing dan penggandaan.
Untuk saat ini analisa data dan penggambaran hasil pengukuran masih sedang
dilakukan.

7. Resume Produk Hasil Pengukuran


 Pengukuran situasi topografi yang sudah dilakukan meliputi areal seluas 5.300
Ha (Bruto). Adapun untuk luas area netto yang rencana diari adalah 2.009,19 Ha
dan luas area tambak yang memungkinkan untuk diari adalah 66,2 Ha.
 Dalam pengukuran detail panjang saluran yang diukur untuk rencana saluran
induk adalah 22,3 Km dan panjang saluran untuk rencana saluran primer adalah
23,162 Km.
 Dari hasil Analisis Data Pengukuran ketelitian yang dicapai masuk dalam
Toleransi Pengukuran yang disyaratkan dalam KAK, baik untuk Pengukuran
Poligon maupun Pengukuran Waterpass.

Bab 5 - 14
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Kegiatan Pemasangan BM Kegiatan Pemasangan Patok Kayu

Kegiatan Pembuatan BM,CP dan Patok Kayu Kegiatan Pengukuran Poligon

Kegiatan Pengukuran Waterpass Kegiatan Pengukuran Situasi/Cross

Bab 5 - 15
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Kegiatan Pengesahan Gambar Draft oleh Direksi

Kegiatan Penggambaran Draft

Gambar 3.9 Dokumentasi Kegiatan Survey Topografi

Bab 5 - 16
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Gambar 3.10 Foto-foto Bench Mark (BM) dan CP Baru

Tabel 3.3 Panjang Saluran Terukur DI JAMBO AYE KANAN

No Nama Saluran Nama Bangunan Panjang (m)


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Bab 5 - 17
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 18
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 19
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 20
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 21
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 22
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 23
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 24
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 25
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 26
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 27
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 28
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 29
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 30
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 31
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 32
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 33
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Bab 5 - 34
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

III - 35
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Gambar 3.13 Gambar Potongan Memanjang rencana Trase Saluran

III - 36
DRAFT LAPORAN ANTARA
Detail Desain, AMDAL dan LARAP Pembangunan D.I. Jambo Aye Kanan (3000Ha)

Gambar 3.13 Gambar Potongan Melintang rencana Trase Saluran

III - 37

Anda mungkin juga menyukai